Abstrak
Pendefinisian negara di era kemerdekaan tidak hanya membutuhkan persetujuan tetapi juga
pengakuan negara lain, kejelasan wilayah negara, keberadaan penduduk dan legitimasi negara,
pemerintah. Jelas disini bahwa untuk pengertian negara selalu ada penyesuaian dengan kondisi
dan kebutuhan. Diketahui bahwa Perang Dunia II dimenangkan oleh pihak sekutu yaitu, Inggris,
Amerika Serikat, dan Uni Soviet. Dampak dari Perjanjian Postdam menimbulkan banyak kerugian
baik untuk Jerman, negara-negara yang mengambil alih Jerman, dan juga negara-negara lainnya.
Berdasarkan Perjanjian Postdam, Jerman dibagi menjadi 2 bagian yaitu, Jerman Barat (Inggris,
Amerika Serikat, Prancis) dan Jerman Timur (Uni Soviet). Diketahui terdapat perbedaan ideologi
dan sistem pemerintahan dari kedua bagian Jerman yang pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa
Jerman Barat lebih maju dan berkembang daripada Jerman Timur. Gerakan reunifikasi Jerman
Barat dan Jerman Timur mulai muncul pada tanggal November 1989, ketika lebih dari 500.000
orang Jerman Timur melakukan protes di Berlin Timur. Warga Jerman dari kedua bagian
kemudian bergabung untuk meruntuhkan Tembok Berlin pada 9 November 1989. Pada 1 Februari
1990, Kanselir Helmut Kohl dan mitranya dari Jerman Timur Hans Modrow setuju untuk
mempersiapkan persatuan ekonomi dan moneter kedua negara. Pada tanggal 3 Oktober 1990,
parlemen Jerman setuju untuk menetapkan tanggal ini sebagai Hari Reunifikasi Jerman.
Keyword: Jerman, Perang Dunia II, Perjanjian Postdam, Jerman Barat, Jerman Timur, Inggris,
Amerika Serikat, Perancis, Unisovet, Kanselir, Berlin, Tembok Berlin, Reunifikasi.
Pendahuluan
Sejarah Jerman menjadi negara merupakan salah satu sejarah yang panjang untuk
dijabarkan. Menurut Prof. Miriam Budiardjo, Negara adalah suatu organisasi yang ada di suatu
wilayah yang dapat memaksakan kekuasaan legitimasinya kepada semua kelompok kekuasaan
yang ada di dalamnya dan dapat menetapkan berbagai tujuan hidup. Berdasarkan pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa negara adalah adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang
didalam organisasi tersebut terdapat kelompok penguasa tertinggi yang sah dan ditaati oleh
rakyatnya. Wallace S Sayre dalam Pemerintah Amerika Serikat (1966) mengemukakan teori yang
menguraikan syarat-syarat berdirinya suatu negara. Layak disebut sebagai negara apabila telah
memenuhi beberapa elemen dasar yaitu, memiliki Masyarakat, Wilayah, Kesatuan, Organisasi
politik, Kedaulatan, dan Ketetapan. Pendefinisian negara di era kemerdekaan tidak hanya
membutuhkan persetujuan tetapi juga pengakuan negara lain, kejelasan wilayah negara,
keberadaan penduduk dan legitimasi negara, pemerintah. Jelas disini bahwa untuk pengertian
negara selalu ada penyesuaian dengan kondisi dan kebutuhan.
Jerman adalah sebuah negara federasi di Eropa Barat. Awal pemerintahan Jerman adalah
kekaisaran yang dipimpin oleh Kaiser Wilhelm I dan masa kekaisaran diakhiri oleh kepemimpinan
Kaisar Wilhelm II (Prusia) (1871-1918). Di Tahun 1919 pemerintahan Jerman berubah menjadi
Republik Weim hingga tahun 1933. Jerman juga pernah menganut sistem pemerintahan yang
menjadi salah satu sistem pemerintahan paling bersejarah yaitu, tahun 1933 masa Reich Jerman
Raya ( Jerman Nazi) yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Pada masa Jerman Nazi, Perubahan mulai
terjadi karena sejak saat itu ada undang-undang baru yang menghapuskan presiden dan yang
memegang kendali adalah kanselir, yaitu Hitler. Sejak saat itu, bentuk pemerintahan Jerman telah
banyak berubah dan menguntungkan rakyat pada awalnya, tetapi akhirnya menimbulkan Perang
Dunia II.
Diketahui bahwa Perang Dunia II dimenangkan oleh pihak sekutu yaitu, Inggris, Amerika
Serikat, dan Uni Soviet. Jerman, Jepang, dan Italia sebagai pihak yang kalah, harus menerima
setiap kesepakatan yang telah dibentuk dan ditentukan dalam perjanjian perdamaian, salah satunya
adalah perjanjian Postdam. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), perjanjian Postdam
tidak hanya menentukan nasib Jerman setelah Perang Dunia II, tetapi juga menentukan upaya
untuk membangun kembali setiap aspek kehidupan Eropa pasca-Perang Dunia II.
Terdapat 6 pokok isi Perjanjian Postdam, yaitu:
1. Pembagian wilayah Jerman menjadi dua, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.
2. Jerman Barat dibawah kekuasaan Inggris, Perancis dan Amerika Serikat,
sedangkan Jerman Timur berada dibawah kekuasaan Uni Soviet.
3. Kekuatan militer Jerman harus dikurangi.
4. Tokoh-tokoh Nazi diadili sebagai penjahat perang dan dihukum dibawah
pengawasan Mahkamah Internasional.
5. Jerman harus mengganti kerugian akibat Perang Dunia II kepada sekutu.
6. Polandia mendapatkan wilayah Danzig dan Niesse.
Dampak dari Perjanjian Postdam menimbulkan banyak kerugian baik untuk Jerman,
negara-negara yang mengambil alih Jerman, dan juga negara-negara lainnya. Beberapa kerugian
yang dirasakan oleh banyak pihak adalah:
1. Wilayah Jerman terbagi atas 4 kekuasaan, yaitu Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan
Uni Soviet.
2. Tembok Berlin dibangun untuk memisahkan Jerman Timur dan Barat.
3. Ada dua sistem pemerintahan di Jerman, yaitu kapitalisme di Jerman Barat dan komunisme
di Jerman Timur.
Tembok Berlin yang memisahkan Jerman Timur dan Jerman Barat pada tahun 1961. (Sumber:
news.usc.edu)
Sistem di Jerman Timur dan Jerman Barat sangat berbeda hingga pada tahun 1989. Oleh
karena itu, tidak mengherankan bahwa “politik” itu sendiri atau bahkan yang sebenarnya dianggap
politik terlihat bervariasi di antara kedua bagian. Aturan informal di balik permainan politik kedua
bagian memiliki sifat yang sangat berbeda. Hal ini juga diakibatkan karena ideologi yanganur
Jerman Barat dan Jerman Timur berbeda. Dalam hal pernyataan politik, terutama yang diwarnai
dengan kritik atau protes, tertanam dalam kerangka kerja yang sangat berbeda dan memiliki
implikasi khusus. Di Jerman Barat, debat politik semakin dilihat sebagai indikasi demokrasi yang
berkembang. Berbeda dengan Jerman Timur, sebelum 1989 mereka diatur dengan hati-hati dari
pemimpin otoriter untuk segala aspek yang tercakup dalam Jerman Timur. Untuk masyarakat yang
melakukan protes ataupun ingin melawan, hukuman penjara bisa menjadi taruhannya.
Ketegangan mulai mereda ketika pemimpin Jerman Timur, Willi Stoph melakukan
kunjungan politik pertamanya pada tahun 1969, yang berdampak cukup baik bagi hubungan kedua
negara. Pada tahun 1972, perjanjian kerjasama ekonomi, politik dan budaya ditandatangani,
meskipun penduduk kedua negara masih tidak dapat saling mengunjungi. Pada tahun 1981,
Kanselir Jerman Barat Helmut Schmidt melakukan kunjungan balasan dan kunjungan ini
tampaknya menandakan adanya peningkatan hubungan antara kedua negara Jerman. Sekali lagi,
perjanjian itu tidak menjamin kebebasan warga negara. Meski larangan migrasi masih
diberlakukan, sebenarnya ada sekitar 35.000 orang Jerman Timur yang bermigrasi secara ilegal di
Jerman Barat.
Pada tahun 1980-an, kondisi politik mulai tidak stabil dan Jerman Timur menghadapi
masalah pembukaan dan restrukturisasi ekonomi. Hal ini dipicu oleh kelesuan ekonomi di Jerman
Timur dan iming-iming perkembangan ekonomi Jerman Barat yang pesat. Dampaknya adalah
terciptanya gerakan sipil untuk menyatukan Jerman Timur dengan Jerman Barat.
Gerakan reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur mulai muncul pada tanggal November
1989, ketika lebih dari 500.000 orang Jerman Timur melakukan protes di Berlin Timur. Peristiwa
ini diikuti dengan pembubaran Kabinet Jerman Timur, dan Politbiro Partai Komunis dianggap
sebagai badan tertinggi Jerman Timur. Warga Jerman dari kedua bagian kemudian bergabung
untuk meruntuhkan Tembok Berlin pada 9 November 1989. Pihak Jerman merasa keduanya
berasal dari akar yang sama, sehingga tidak perlu dibedakan. Setelah runtuhnya Tembok Berlin,
banyak orang Jerman Timur pergi ke Jerman Barat.
Meskipun Tembok Berlin dihancurkan, reunifikasi resmi Jerman muncul untuk pertama
kalinya di pertemuan puncak di Ottawa. Pertemuan ini mempertemukan petinggi Jerman Barat,
Jerman Timur, serta pemenang Perang Dunia II (Amerika Serikat, Uni Soviet, Great Brittany, dan
Prancis), sehingga disebut Rumus Dua Plus Empat. Pada 1 Februari 1990, Kanselir Helmut Kohl
dan mitranya dari Jerman Timur Hans Modrow setuju untuk mempersiapkan persatuan ekonomi
dan moneter kedua negara. Akhirnya, pada 2 April 1990, Kohl dan de Maizière membentuk serikat
ekonomi. Ini menjadikan Deutsche Mark mata uang Jerman.
Kegigihan warga Jerman untuk "melawan" pemerintah kedua negara akhirnya
membuahkan hasil. Pada tanggal 3 Oktober 1990, parlemen Jerman setuju untuk menetapkan
tanggal ini sebagai Hari Reunifikasi Jerman. Usulan ini mendapat 29 suara setuju, 62 suara
menentang, dan 7 abstain. Akhirnya, pada 3 Oktober 1990, kedua negara bagian Jerman itu resmi
menjadi negara yang bersatu, Negara Jerman.
Runtuhnya Tembok Berlin merupakan simbol kuatnya solidaritas dan kegigihan warga
Jerman. Dengan kesadaran warga Jerman bahwa mereka merupakan masyarakat yang satu dan
merupakan warga dari sebuah negara yang satu, yaitu Jerman, hal ini membuahkan hasil yang
memuaskan, yaitu reunifikasi Jerman. Hal ini bisa menjadi salah satu peristiwa sejarah yang bisa
kita contoh dari segi solidaritas dan kegigihannya dalam merebut kembali persatuan negara.
Dengan adanya rasa nasionalisme dalam diri masyarakat, maka suatu negara akan terus berdiri
dengan kokoh. Hal yang perlu warga lakukan adalah saling menghargai satu dengan lainnya,
mengerti betapa pentingnya menjaga solidaritas dan persatuan sebagai sesama warga negara, serta
mengikuti dan menaati konstitusi negara, maka negara tersebut akan tumbuh dengan pesat dan
angka kesejahteraan akan terus meningkat.
Junaidi, Muhammad. 2016. Ilmu Negara; Sebuah Konstruksi Ideal Negara Hukum.
Malang: Setara Press.
Artikel Ilmiah
Brehm, W. 2009. “SISTEM PEMERINTAHAN DAN PEMILIHAN UMUM DI JERMAN”. Jurnal
Konstitusi, Vol 11, No.1. Hal 125- 140.
Report
Ningsih, Widya. 2021. “Perjanjian Postdam: Tokoh, Isi, dan Dampak”, Perjanjian Postdam:
Tokoh, Isi, dan Dampak (kompas.com), diakses pada 3 April 2022.
Prabowo, Gema. 2020. “Perjanjian Damai Perang Dunia II”, Perjanjian Damai Perang Dunia II
(kompas.com), diakses pada 3 April 2022.
Widyaningrum, Gita. 2019. “Kisah Kebangkitan dan Keruntuhan Tembok Berlin”, Kisah
Kebangkitan dan Keruntuhan Tembok Berlin - Semua Halaman - National Geographic
(grid.id), diakses pada 3 April 2022.
Kharti, Irene. 2018. “Peristiwa Kontemporer Dunia: Runtuhnya Tembok Berlin | Sejarah Kelas
12”, Peristiwa Kontemporer Dunia: Runtuhnya Tembok Berlin | Sejarah Kelas 12
(ruangguru.com), diakses pada 3 April 2022.
BBC NEWS. 2019. “Runtuhnya Tembok Berlin: Bagaimana 1989 mengubah dunia modern”,
Runtuhnya Tembok Berlin: Bagaimana 1989 mengubah dunia modern - BBC News
Indonesia, diakses pada 3 April 2022.
Asmirah.2014. “Sistem politik negara republik federal negara Jerman”, Sistem politik negara
republik federal negara Jerman | ASMIRAH (wordpress.com), diakses pada 3 April 2022.
Wordpress. “Sejarah Negara Jerman”, Sejarah Negara Jerman | Jerman (wordpress.com), diakses
pada 3 April 2022.
Video
RioDeninR. “Peta Sejarah Republik Federal Jerman (1871-2021)”, (452) Peta Sejarah Republik
Federal Jerman (1871-2021) - YouTube, diakses pada 3 April 2022.
Doni Setyawan. “Reunifikasi Jerman - Runtuhnya Jerman Timur”, (452) Reunifikasi Jerman -
Runtuhnya Jerman Timur - YouTube, diakses pada 3 April 2022.