Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum  Jerman menjadi negara kesatuan seperti saat ini, salah satu negara besar di Benua Eropa
tersebut pernah terpecah menjadi dua bagian, Jerman Barat dan Jerman Timur. Terpecahnya Jerman
bahkan sudah terjadi sejak Perang Dunia I.

Ketika itu, berakhirnya Perang Dunia I ditandai dengan pelaksanaan Perjanjian Versailes.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Jerman harus menerima tanggung jawab sebagai penyebab peperangan,
salah satunya menyerahkan sebagian wilayahnya kepada negara tetangga atau memerdekakan negara
jajahan, seperti Ceko dan Polandia.

Kemudian, pada tahun 1933, Adolf Hitler diangkat menjadi kanselir Jerman usai menggulingkan
Republik Wiemar yang dianggap sudah mempermalukan bangsa usai kalah pada Perang Dunia I. Pada
masa kepemimpinan Hitler, kekuatan militer Jerman menguat dan ia pun membentuk kelompok yang
disebut Nazi.

Sejarah mencacat, Jerman pimpinan Hitler sekali lagi harus menelan kekalahan saat berlangsungnya
Perang Dunia II. Berdasarkan Konferensi Potsdam pada tanggal 2 Agustus 1945, Jerman dibagi menjadi
dua bagian, wilayah barat (Republik Federal Jerman) dikuasai Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis,
sementara wilayah timur (Republik Demokratik Jerman) dikuasai Uni Sovyet. Oleh karena itu kami akan
membahas tentang bagaimana terbaginya Jerman dan bersatunya kembali Jerman.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan latar belakang terbaginya Jerman?
2. Menjelaskan kronologis peristiwa tembok berlin?
3. Menjelaskan reunifikasi (penyatuan kembali) Jerman?
4. Menjelaskan dampak dari bersatunya Jerman?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui latar belakang terbaginya Jerman.
2. Mengetahui kronologis peristiwa tembok berlin.
3. Mengetahui reunifikasi (penyatuan kembali) Jerman.
4. Mengetahui dampak dari bersatunya Jerman.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Terbaginya Jerman

Setelah berakhirnya Perang Dunia II di Eropa, Negara Jerman dibagi-bagi menjadi empat zona
pendudukan. Ibu kota lama Berlin, sebagai pusat Dewan Kontrol Tentara Sekutu sendiri dibagi menjadi
empat zona. Meskipun niat awal pendudukan adalah untuk mengawal Jerman bersama-sama dari tahun
1947, kedatangan Perang Dingin menyebabkan Perancis, Britania Raya dan Amerika Serikat
menggabungkan zona-zona mereka ke dalam Republik Federal Jerman (dan Berlin Barat) pada 1949,
tidak termasuk zona Uni Soviet yang kemudian menjadi Republik Demokratik Jerman (termasuk Berlin
Timur) pada tahun yang sama. Selain itu, sejajar dengan syarat-syarat Konferensi Yalta pada Februari
1945, wilayah-wilayah timur Pomerania dan Silesia, serta separuh daripada selatan Prusia Timur,
diberikan kepada Polandia dan separuh daripada utara Prusia Timur (kini dikenal sebagai Kaliningrad
Oblast) diberikan kepada Uni Soviet.

Sesuai dengan perjanjian Postdam yang dilakukan Negara-negara sekutu, Negara Jerman akhirnya
dipecah menjadi dua bagian. Bagian Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Britania Raya dan Perancis
yang berpaham kapital-liberal, sedangkan bagian Timur dikuasai oleh Uni Soviet yang beraliran komunis.
Kedua belah pihak akhirnya sepakat mendirikan Jerman Barat dan Jerman Timur sebagai negara terpisah
yang merdeka. Pendeklarasiannya sebagai berikut:

 Jerman Barat dideklarasikan tanggal 23 Mei 1949 dengan Kanselir pertamanya Konrad
Aedenauer dari Republik Federal
 Jerman Jerman Timur dideklarasikan tanggal 7 Oktober 1949 dengan Presiden pertamanya
Walter Uricht dari Republik Demokratik Jerman

Jerman Barat dan Jerman Timur mengklaim sebagai pengganti sah Kerajaan Jerman yang Lama
(Deutsches Reich). Tetapi, Jerman Timur mengubah pendapatnya selepas itu, dan menyatakan bahwa
Negara Jerman telah berhenti ada pada tahun 1945 dan menyatakan bahwa Jerman Barat dan Jerman
Timur adalah negara baru.

Banyak warga Jerman yang tidak setuju dengan pemecahan negaranya, terutama masyarakat Jerman
Timur yang tidak ingin negaranya menjalankan sistem pemerintahan komunis. Disamping itu,
pertumbuhan ekonomi Jerman Barat yang menganut sistem kapitalis mengalami peningkatan cukup pesat,
puncaknya pada tahun 1950. Hal ini berimbas pada standar hidup warga Jerman Barat yang semakin baik.
Mengetahui hal demikian, akhirnya banyak warga Jerman Timur yang migrasi ke Jerman Barat.

Sejarah mencatat, dalam kurun waktu 11 tahun, tepatnya dari tahun 1949 sampai tahun 1961, ada
sekitar 2 juta warga Jerman Timur terutama kaum muda yang pindah ke Barat melewati perbatasan
Jerman Timur dan Jerman Barat. Eksodus tersebut membuat ekonomi Jerman Timur menjadi buruk. Hal
itu menambah ketegangan antara Uni Soviet dengan negara-negara Barat yang sebelumnya sudah terjadi.

2
Akhirnya, pemerintah Jerman Timur memutuskan membangun Tembok pembatas di Berlin untuk
mencegah terjadinya migrasi warga Jerman Timur sekaligus mengisolasi Jerman Barat dari Eropa.
Tembok pembatas inilah yang kemudian dikenal dengan Tembok Berlin.

B. Kronologis Peristiwa Tembok Berlin

Pembangunan Tembok Berlin

 Awal Pembangunan

Tembok Berlin dibangun oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter
Ulbricht pada tanggal 13 Agustus 1961. Awalnya, tembok ini hanya berupa kawat berduri yang
direntangkan sepanjang 100 mil di perbatasan Berlin Timur dengan Berlin Barat. Beberapa hari kemudian
dibangun tembok beton permanen dengan kawat berduri di atasnya. Inilah tembok lapis pertama.

Seiring berjalannya waktu, Tembok Berlin semakin diperkokoh dengan dibangunnya tembok lapis
kedua. tembok lapis kedua ini terbuat dari beton sepanjang 155 km dengan tinggi 4 meter, dan puncak
temboknya dipasang pipa yang cukup besar. Pembangunan tembok besar ini dibarengi dengan pendirian
300 menara pengawas yang dipersenjatai senapan otomatis, 30 bunker, beberapa post perbatasan, serta
pagar sinyal yang bisa mendeteksi penyebrang.

 Pasca Pembangunan

Setelah Tembok Berlin dibangun, akses warga Jerman Timur untuk pindah ke Jerman Barat semakin
sulit. Namun demikian, masih banyak juga warga Jerman Timur yang mencoba menerobos tembok
pembatas tersebut.

Dalam sejarah tercatat ada sekitar 5000 warga Jerman yang mencoba melewati tembok pembatas
tersebut dengan cara yang berbeda-beda. Ada memanjat di atas kawat berduri, terbang dengan balon
udara panas, hingga merangkak melalui selokan.

Namun tak sedikit juga dari mereka yang mati selama menyebrangi perbatasan. Menurut Alexandra
Hildebrandt, Direktur Museum Pos Pemeriksaan Charlie, jumlah warga Jerman Timur yang mati
diperkirakan berjumlah 200 orang. Sedangkan dalam catatan Center for Contemporary Historical
Research (ZZF) di Potsdam tertulis 136 warga yang mati akibat menyebrangi perbatasan. Rata-rata,
kematian warga Jerman Timur yang mencoba menyebrang karena ditembak oleh Penjaga Perbatasan.

Tembok Berlin yang dibangun oleh Pemerintah Jerman Timur ini juga menuai reaksi dari berbagai
kalangan. Banyak tokoh-tokoh yang mengutuk pembangunan Tembok ini karena dianggap membatasi
kebebasan bergerak. Selain itu, tembok ini juga disebut-sebut sebagai “simbol” dari perang dingin yang
terjadi antara negara sekutu (blok Barat) dengan Uni Soviet (blok Timur).

3
Keruntuhan Tembok Berlin

 Penyebab

Pada pertengahan tahun 1989, terjadi perubahan politik radikal di kawasan Blok Timur. Dominasi
dan pengaruh Uni Soviet melemah di negara-negara kekuasaannya seperti Polandia dan Hungaria. Hal
inilah yang mengakibatkan terjadinya reformasi di dalam Negara Hungaria.

Salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah reformis Hungaria adalah menghapus peraturan
ketat di perbatasannya dengan Austria. Pada tanggal 19 Agustus 1989, pembatas fisik Hungaria-Austria
dihancurkan. Penghancuran pembatas fisik ini memberikan keuntungan bagi warga Jerman Timur. Pada
bulan September, lebih dari 13.000 warga Jerman Timur mengungsi ke Barat melalui jalur Hungaria-
Austria.

Eksodus besar-besaran yang dilakukan warga Jerman Timur menyebabkan kekacauan. Ribuan warga
Jerman Timur yang ingin ke Jerman Barat mengadakan aksi pendudukan kantor-kantor kedutaan Jerman
Barat di ibu kota negara-negara Eropa Timur, terutama di Prague, Cekoslovakia.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Jerman Timur mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah
tidak memerlukan “kaum kriminal dan para pengkhianat antisosial yang tidak bertanggung jawab”, dan
warga Jerman Timur yang ingin pergi ke Jerman Barat (yang dianggap kaum kriminal dan penghianat)
akan diberikan fasilitas berupa transportasi kereta api.

Pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Jerman Timur menuai reaksi keras dari warga. Akhirnya,
muncullah demonstrasi besar-besaran di berbagai kota di Jerman Timur. Demonstrasi berlangsung selama
dua bulan. Puncaknya pada tanggal 4 November 1989, ketika hampir setengah juta demonstran
berkumpul di Alexanderplatz memprotes pernyataan pemerintah. Demonstrasi ini juga disebut aksi
“Revolusi Damai”

Akibat situasi yang semakin kacau dan desakan dari Pimpinan Uni Soviet, maka pemimpin Jerman
Timur Erich Honecker mengundurkan diri pada 18 Oktober 1989 dan digantikan oleh Egon Krenz.
Setelah demo berakhir, pada tanggal 7 November terjadi pengunduran diri besar-besaran yang dilakukan
oleh para anggota kabinet Jerman Timur.

Sehari kemudian, Pemerintah Jerman Timur yang baru mengumumkan bahwa semua restriksi
(pembatasan) perjalanan ke Jerman Barat dihilangkan. Esoknya, yaitu tanggal 9 November 1989, jutaan
warga Jerman Timur berbondong-bondong pergi ke pos-pos perbatasan yang kemudian dibuka oleh para
penjaga perbatasan. Pada hari itu juga, banyak warga Jerman baik Barat dan Timur memberanikan diri
merusak Tembok Berlin. Peristiwa inilah yang menandai runtuhnya Tembok Berlin.

 Penghancuran Tembok

Secara tidak resmi, Tembok Berlin mulai dihancurkan sehari setelah pengumuman restriksi, yaitu
pada tanggal 9 November 1989. Di sore itu dan beberapa minggu setelahnya, semakin banyak warga
Jerman Timur maupun Barat datang membawa palu godam dan sejenisnya untuk menghancurkan
beberapa bagian tembok sekaligus menciptakan beberapa lubang. Mereka ini dikenal sebagai
“Mauerspechte” (pelatuk tembok).

4
Pada awalnya, aksi penghancuran tembok yang dilakukan ini tetap dikawal ketat oleh penjaga.
Namun setelah beberapa hari kemudian, intensitas penjagaan semakin longgar. Para penjaga tembok pun
semakin toleran dengan aksi penghancuran tembok serta keluar masuknya warga melalui tembok yang
lubang.

Puncaknya, pada tanggal 13 Januari 1990, tembok ini resmi dihancurkan oleh pemerintah Jerman
Timur, dimulai di Bernauer Strate. Penghancuran ini merupakan salah satu awal dari reunifikasi
(penyatuan kembali) negara Jerman Timur dengan Jerman.

Setelah reunifikasi diresmikan pada tanggal 3 Oktober 1990, penghancuran tembok ini kembali
diteruskan dengan alat berat sampai akhirnya selesai bulan November 1991. sebagian tembok dan menara
serta pos perbatasan tetap dipertahankan di beberapa spot, sebagai tempat memorial dan tempat wisata.
Saat ini, setiap tangga 9 November, warga Jerman membuat pesta besar-besaran untuk merayakan
keruntuhan Tembok Berlin.

C. Reunifikasi Jerman (Penyatuan Kembali Jerman)

 Awal reunifikasi

Rencana pertama untuk menyatukan bagian-bagian wilayah jerman diajukan oleh Josef Stalin pada
1952 diwilayah syarat- syarat sebagaimana yang kemudian diambil untuk Australia. Ia memerlukan
penciptaan suatu Negara jerman yang netral dengan sebuah perbatasan timur yang disebut sebagai
perbatasan Order-Neisse dan semua pasukan bersekutu dipindah kan pada tahun yang sama.
Pemerintahan jerman Barat dibawah konselir konrod Adenauer lebih menyukai integrasi lebih dekat
dengan Eropa Barat dan meminta penyatuan kembali dirundingkan dengan syarat pemilihan umum
seluruh jerman dan dipantau dunia internasional. Syarat ini ditolak oleh Uni Soviet. Satu lagi rencana
Stalin ialah melibatkan penyatuan kembali Negara jerman dengan mengikuti perbatasan sesuai tanggal 31
Desember 1937 di bawah syarat bahwa Negara jerman bergabung dengan pakta warsawa ( Blok Timur ).

Mulai 1949 dan seterusnya, Republik Faderal jerman dibangun menjadi suatu Negara barat kapitalis
dengan sebuah “ekonomi pasar social” dan pemerintahan demokratis berpartemen. Pertumbuhan ekonomi
berpanjangan bermula dalam 1980 dan menghasilkan satu “keajaiban ekonomi” 30 tahun
( Wirtschoftswunder ). Manakala di republic demokratis jerman menumbuhkan suatu pemerintahan
Otoriter dengan suatu gaya meniru ekonomi Uni Soviet.

Walaupun jerman timur menjadi terkaya dan Negara paling maju di Blok timur banyak dari warganya
yang masih melihat kebarat untuk kebebasan politik dan kemakmuran ekonomi. Pelarian orang jerman
timur kenegara non-komunis melalui Berlin Barat menyebabkan jerman timur menegakkan satu system
penjagaan perbatasan ketat tembok Berlin pada 1961 untuk mencegah pelarian missal ini.

Pemerintahan jerman barat dan sekutu NATO-nya pada mulanya tidak mengakui republik demokratis
jerman ( jerman timur ) atau Republik Rakyat Polandia, mengikut noktin Hallsten. Hubungan antara
jerman timur dan jerman barat senantiasa dingin sehingga konselir barat Willy Brandtmelancarkan
pemulihan hubungan baik yang kontroversal dengan jerman timur ( Ostpolitik ) pada tahun  1970 -an.

5
 Proses reunifikasi

Rencana untuk menyatukan kembali wilayah jerman pertama kali diajukan oleh Josef Stalin pada
tahun 1952. Karena tiada titik temu, maka usulan Josef Stalin akhirnya tidak menjadi kenyataan. Harapan
untuk penyatuan kemabli jerman muncul ketika program keterbukaan politik itu ulai berhembus ke Blok
timur, diantaranya ke jerman timur serta memunculkan harapan baru di sana.

Seiring dengan itu, pada bulan agustus 1989, pemerintahan reformis Hingaria melonggarkan
peraturan ketat di perbatasannya dengan Austria, dan ribuan warga jerman timur bisa melarikan diri ke
barat melalui Hongaria. Selanjutnya perpindahan warga jerman timur ke jerman barat terus berlanjut,
antar lain lewat Polandia. Sementara itu, demonstrasi menentang rezim jerman timur berawal di tanah air
sendiri, terutama demontrasi-demontrasin di Lipzig. Pada peringatan hari ulang tahun ke-40 jerman timur,
Gorbachev berkunjung ke sana tanggal 6-7 Oktober 1989. Dalam kunjungannya itu, ia memberikan
dukungan kepada para pemimpin jerman timur untuk menerima perubahan. Selanjutnya pada tanggal 18
Oktober terjadi perubahan kepemimpinan di jerman timur dengan mundurnya Erich Honecher, dan
digantikan oleh Egon Krenz, yang kemudian diikuti oleh bubarnya cabinet pemerintahan. Kejadian itu
memicu warga jerman timur berondong-rondong pergi ke perbatasan, dan merusak tembok Berlin.
Pemilihan umum bebas pertama dan satu-satunya dalam sejarah jerman timur dilaksanakan pada tanggal
19 Mret 1990. Kemudian pemerintahan yang terbentuk setelah pemilu itu, diberi mandate untuk
berunding dengan jerman barat mengenai kesepakatan penggabungan kedua Negara tersebut. Tidak lama
kemudian disusul dengan bubarnya cabinet jerman timur dan partai politbiro partai komunis sebagai
lembaga tertinggi di jerman timur. Selang lima hari kemudian tembok Berlin dan perbatasan lainya
dinyatakan terbuka. Sejak itu jutaan warga jerman timur mengunjungi Berlin timur. Meskipun tembok
Berlin telah dinyatakan terbuka, namun proses reunifikasi kedua jerman baru terjadi pada pertemuan
Ottawa. Pertemuan itu di adakan tanggal 20 November 1989 dan diadakan di Ottawa. Pertemuan itu
menggariskan formula “dua flus Empat” bagi proses unifikasi jerman. Rumus “ dua plus Empat “ itu
sendiri artinya konferensi itu di ikuti oleh dua jerman yaitu jerman barat dan jerman timur, di tambah
empat Negara sekutu yang sebelumnya menguasai jerman, yang meliputi Amerika Serikat, Uni Soviet,
Inggris, serta Prancis. Selanjutnya pada tanggal 14 Pebruari 1990 kanselir Helmut Kohl dan rekannya dari
jerman timur Hns Modrow setuju untuk mempersiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua
Negara.

Kemudian pada tanggal 24 April 1990 Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan ekonomi dan
moneter jerman, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan menetapkan Deutsche Mark sebagai mata
uang  jerman. Penyatuan jerman tidak terbatas hanya pad a persoalan ekonomi, namun menyangkut pula
bidang militer. Semula Menlu Uni Soviet Edward Shevardnadze dalam pertemuan “ Dua plus Empat”
pertama di Bonn mengajukan usulan agar jerman bersatu dalam lima tahun pertama tetap dalam pakta
Warsawa atau netral, namun usul ini ditolak NATO. Akhirnya Moskow menyetujui jerman bersatu
bergabung dalam NATO dengan tidak menganggap lagi pakta Warsawa sebagai musuh. Pada tanggal 13
Agustus 1990 parlemen jerman sepakat menetapkan tanggal 23 Oktober 1990 sebagai hari penggabungan
kembali kedua jerman. Dalam siding parlemen tersebut, 294 suara mendukung, 62 suara melawan, serta 7
suara abstain. Reunifikasi jerman akhirnya dilakukan lebih cepat dari rencana semula, yaitu pada tanggal
3 Oktober 1990. Selanjutnya enam hari berikutnya tembok Berlin yang selama ini memisahkan kedua
Negara tersebut segera dirobohkan. Meskipun reunifikasi jerman telah berlangsung degan sukses, namun
persoalan perekonomian jerman dalam tahun-tahun pertama setelah penyatuan itu sangat berat. Ini

6
disebabkan karena adanya kesenjangan perekonomian kedua Negara itu, dimana jerman barat harus
menyesuaikan perekonomiannya dengan jerman timur.

 Akhir dari reunifikasi Jerman

Pada malam menjelang proses penyatuan jerman (3 Oktober 1990) di Berlin, ribuan warga merayakan
reunifikasi jerman. Mereka menjadi saksi satu kejadian sejarah, yang baik oleh warga jerman maupun
warga Eropa lainnya di anggap mustahil. Melalui satu revolusi damai, warga jerman timur berhasil
menggulingkan system politik sosialis dan mendapat para pemimpin jerman timur. Semuanya berjalan
tanpa satu tembakan pun, tanpa kekerasan dan tidak seorang pun yang terluka.

Negara Jerman secara resmi dipersatukan kembali pada tanggal 3 Oktober 1990 ketika enam negara
bagian Jerman Timur Bundeslander, Brandenburg, Mecklenburg-Vorpommern, Sachsen, Sachsen-Anhalt,
Thuringen dan Berlin bersatu secara resmi bergabung dengan Republik Federal Jerman (Jerman Barat).

Pada tanggal 3 Oktober, jerman timur menyatukan diri dengan jerman barat, warga jerman kembali
hidup bersama dalam satu Negara.

D. Dampak dari Bersatunya Jerman


 Robohnya tembok Berlin
 Berakhirnya pemerintahan komunis di Jerman Timur
 Munculnya rasa kekhawatiran negara-negara lain akan munculnya kekuatan Jerman seperti masa
Hittler.
 Masalah penarikan 150 ribu tentara VS di Jerman Timur.
 Masalah perekonomian terutama di bekas Jerman Timur.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Faktor-faktor yang melatarbelakangi terbaginya Jerman menjadi Jerman Timur dan Jerman Barat
antara lain, kekalahan Jerman pada Perang Dunia I dan Perang Dunia II; Pada perundingan postdam
tanggal 2 agustus 1945, Jerman di bagi menjadi 2 yaitu, Jerman Barat Ibukota di Bonn yang dikuasai
Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis (Blok Barat) menganut paham liberal-kapitalis, Jerman timur
ibukota di Berlin timur yang dikuasai oleh Uni Soviet. Blok timur menganut paham sosialis komunis;
Perbedaan paham Blok Barat (Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis) dan Blok Timur (Uni Soviet)
dimana, Blok Barat menganut paham liberal-kapitalis sedangkan Blok Timur menganut paham sosialis
komunis. Sebagai pembatas dibangunlah tembok Berlin yang memisahkan antara Jerman Timur dan
Jerman Barat.

Empat dekade kemudian, tepatnya awal Oktober 1990, hampir satu juta warga jerman dari barat dan
timur berkumpul di tembok Berlin. Mereka manghendaki bersatunya kambali jerman. Tembok Berlin pun
mulai mereka hancurkan pada 9 November 1989. Pada tahun yang  sama, rezim komunis di jerman timur
runtuh. Peristiwa jerman untuk kembali bersatu.

Maka tepat pada dini hari 3 Oktober 1990, lonceng kebebasan akhirnya dibunyikan pertanda
keinginan rakyat kedua jerman terkabul. Pernyatuan kembali jerman itu sekaligus menjadi symbol
berakhirnya era perang dingin. Perlahan tapi pasti jerman kini kembali muncul sebagai kekuatan ekonomi
nomor satu di Eropa.

Faktor pendorong bersatunya Jerman antara lain: pemerintahan komunis di Jerman Timur ketat dan
kejam; berkembangnya hak asasi manusia yang tidak bisa ditutup-tutupi; perkembangan ekonomi Jerman
Barat menimbulkan rasa iri masyarakat Jerman Timur; dirobohkannya tembok Berlin 9 Nopember 1989,
dan adanya pertemuan Dua Plus Empat yaitu Jerman Barat, Jerman Timur, Amerika Serikat, Uni Sovyet,
Inggris dan Perancis. Dalam pertemuannya di Moskow 12 September 1990 berhasil ditanda tangani
naskan pernyaan Jerman selanjutnya 3 Oktober 1990 secara politis Jerman dinyatakan bersatu.

B. Saran

Dengan selesainya makalah kami yang berjudul “Proses Terbaginya Jerman” kami mengharapkan
pembaca pada umumnya bisa mengambil hikmah atas peristiwa reunifikasi jerman tersebut.

Oleh karena itu kita sebagai penerus bangsa harus mengetahui sejarah pada masa lampau agar
menjadi yang lebih baik di masa yang akan datang dan kita juga membutuhkan kritik dari para pembaca
sekalian untuk mendapatkan hasil makalah yang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai