Perang dunia II ini berkaiatan dengan perang dunia I, dan penyebab terjadinya perang
dunia II juga di kelompokkan menjadi sebab-sebab umum dan sebab khusus.
Sebab-Sebab Umum PD II
1. Dalam bidang politik penyebab terjadinya perang adalah kegagalan LBB yang tidak
sanggup menjamin perdamaian sehingga terjadi perlombaan senjata dan politik alliansi atau
politik mencari kawan, yang terdiri dari tiga blok besar yaitu Blok Perancis, (demokrasi),
Blok Jerman (Fascis/Nazi) Blok Rusia (komunis).
2. Bidang ekonomi timbul politik ekonomi yang bersifat imperialis, dalam rangka kepentingan
industri dalam negeri masing-masing negera, sehingga terjadi perebutan daerah-daerah
jajahan. Salah satu contohnya misalnya Jerman dengan politik LIBENSRUM ingin
menguasai Eropa Tengah, Jepang dengan politik Hakko-I-Chiu ingin menguasai Asia
Timur Raya dan Itali dengan politik ITALIA IRREDENTA nya ingin menguasai daerah
yang luas seperti Romawai kuno. Silahkan Anda bandingkan ketiga politik tersebut !
3. Dalam bidang kerohanian yang timbul adalah pertentangan antara faham demokrasi dengan
faham Fascisme/Nazi dan juga dengan faham komunisme karena ketiganya tidak mungkin
dapat berjalan bersama salah satu harus menang dan menghancurkan lainnya. Disamping
itu juga adanya faham nasionalisme yang sangat menimbulkan kecongkakan suatu bangsa
dan memandang rendah bangsa lain. Contohnya seperti Jerman yang terpenting pada
dasarnya adalah politik balas dendam Jerman akibat dari perjanjian Versailles yang
merusak bangsa Jerman sehingga hal ini yang menyebabkan pecahnya perang dunia II.
Meletusnya perang dunia II disebabkan Hitler menuntut Krek Dancig dari Polandia, dan
tidak mengaku perjanjian Versailles, karena Polandia menolak maka tanggal 3-9-1939 Inggris
dan Perancis menyatakan perang kepada Jerman, dengan demikian perang dunia tidak
terelakan lagi.
Negara yang terlibat dalam perang dunia adalah Austria, Jerman, Italia, Jepang dari
pihak poros/as (Blok Fascis) Rusia, dari blok sekutu.
Pada awalnya rusia tidak terlibat PD II karena terikat perjanjian dengan Jerman untuk
tidak saling menyerang pada tanggal 23 Agustus1941, tetapi Jerman menyalahi sendiri
perjanjiannya pada tanggal 22 Juni 1941 dengan menyerbu ke Rusia. Hal ini penting artinya
bagi jalannya peperangan.
Demikian pula bagi USA yang semula bersikap netral dalam PD II tetapi karena USA
merupakan gudang kebutuhan perang bagi sekutu (Arsenal of Democracy) diserang Jepang 7
Desember 1941, dan akibatnya tanggal 8 Agustus 1941 USA menyatakan perang kepada
Jepang yang diikuti dengan pernyataan perang Jerman, Italia kepada USA tanggal 11
Desember 1941. Dengan demikian perang dunia II meluas tidak hanya di Eropa tetapi meliputi
seluruh dunia.
Perang midway dan laut karang adalah suatu awal kemenangan pihak sekutu juga
berhasil dengan gemilang melakukan pendaratan di Normanda, Pantai Barat Perancis dan
sebagai akibatnya pasukan Jerman dipukul mundur diberbagai tempat yaitu di Uni Soviet,
Perancis dan Belgia.
Pada tanggal 30 April 1945, pasukan Uni Soviet memasuki Berlin dan Asia Timur.
Akhirnya Berlin jatuh ke tangan Uni Soviet dan pada saat yang sama pasukan sekutu
memasuki Berlin dan Asia Barat. Ibu kota Jerman diduduki emat pasukan kepada Sekutu dan
Uni Soviet.
Untuk mengakhiri perang dunia II di wilayah pasifik, maka sekutu menjatuhkan bom
atom di Hirosima tanggal 6 Agustus 1945. Kemudian di Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945.
Dan sebagai akibatnya Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945, resmi di atas kapal
Missouri di Teluk Tokyo tanggal 2 September 1945.
Pada bulan Mei 1942, suatu serangan terhadap Australia terhenti dalam pertempuran di
Laut Koral. Serangan serupa terhadap Hawai terhenti di Midway pada bulan Juni 1942. Pada
bulan Agustus 1942 pasukan Amerika Serikat mendarat di Guadalkanal (Kepulauan Solomon)
dan bulan Februari 1943 pihak Jepang telah dipukul mundur. Pada bulan Februari 1944
pasukan Amerika Serikat berhasil mengusir Jepang dari Kwayalein, di Kepulauan Marshall,
dan Saipan di Kepulauan Mariana. Pada tanggal 6 Agustus 1945 Sekutu menjatuhkan bom
atom di kota Hiroshima dan kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Akhirnya Jepang
menyerah dan menandatangai perjanjian di atas kapal USS Missouri tanggal 2 September 1945
di Teluk Tokyo.
Perang Dunia II akhirnya dimenangkan pihak Sekutu pada tahun 1945. Seusai perang,
kedua belah pihak melaksanakan perjanjian perjanjian untuk mengakhirinya.
1. Jerman dibagi menjadi empat daerah pendudukan, yaitu Jerman Barat dikuasai Amerika
Serikut, Inggris, dan Perancis, sedangkan Jerman Timur dikuai Rusia.
2. Kota Berlin dibagi dua, yaitu Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis, sedangkan Berlin Timut dikuasai Rusia.
3. Kota Danzig dikembalikan kepada Polandia.
4. Penjahat perang harus dihukum.
5. Jerman harus membayar ganti akibat kerugian perang.
Pertemuan antara Sekutu dan Italia di Paris telah menghasilkan keputusan Perdamaian
Paris berikut ini.
Pada 2 Sepmtember 1945 berlangsung pertemuan antara Sekutu (Amerika Serikat) dan
Jepang dikapanl Missouri di Teluk Tokyo.Hasil keputusan yang dicapai adalah pernyataan
penyerahan Jepang tanpa syarat kepada pihak sekutu.
Perang dunia II telah berlalu dan dunia keluar dari kancah perjuangan sebagai dunia
yang rusak baik materil dan moril. Keadaan tahun 1946 merupakan bagian keadaan tahun
1919 seteleh perang dunia I, karena pada dasarnya dampak yang ditimbulkan oleh perang
dunia tersebut sama yaitu seperti.
a. Bidang Politik
Akibat yang ditimbulkan pada bidang ini adalah USA dan Uni Soviet sebagai
pemenang dan sekaligus yang menyebabkan kemengan kemenangan sehingga USA dan
Uni Soviet mempunyai pengaruh besar.
Pengaruh USA dan Uni Soviet disebabkan karena USA mempunyai kedudukan
pensuplai materil yang kuat sedangkan Uni Soviet memiliki kedudukan psikologis yang
kuat dengan bayang-bayang komunisme yang sangat ditakuti sebagai akibatnya terjadilah
perebutan hemegoni (pengaruh) antara USA dan Uni Soviet.
Perebutan hemegoni antara USA dan Uni Soviet menimbulkan politik perimbangan
(Balance of Power Policy) yang akhirnya mengarah kepada terbentuknya politik allianci
yang berdasarkan keamanan bersama (Collective Security) yaitu seperti NATO, METO,
SEATO dan PAKTA WARSAWA. Akibat lain yang ditimbulkan PD II dalam bidang
politik adalah adanya politik memecah belah seperti Jerman, Korea, Indochina dan Berlin.
Dan yang terpenting dari akibat PD II ini adalah jatuhnya imperialisme politik yang
mengakibatkan negara-negara di Asia Afrika merdeka termasuk Indonesia.
b. Bidang Ekonomi
Perang dunia II merusak ekonomi seluruh dunia kecuali USA, sehingga USA
berupaya membantu negara-negara yang membantu negara-negara yang mengalami
kehancuran ekonomi agar tidak jatuh ketangan Uni Soviet di komunismenya.
Bantuan tersebut antara lain dalam bentuk Truman Doctrine (1947) bantuan ekonomi
dan militer untuk Turky dan Yunani. Point Four Truman, bantuan ekonomi dan militer
untuk negara-negara keterbelakangan di Asia dsb.
c. Bidang Sosial
Perang telah menyebabkan kesengsaraan, kemiskinan dan berjuta-juta orang yang sakit
dan cacat serta kehilangan rumah, untuk itu didirikan UNRRA yang bertugas memberi
makan orang terlantar, medirikan rumah-rumah sakit, mengurus pengungsi dan
mengerjakan kembali tanah-tanah yang rusak akibat perang. UNRRA adalah United
Nations Relief Rehabilitations Administration
Untuk organisasi UNO/PBB hampir sama dengan LBB yaitu terdiri dari LBB yaitu
terdiri dari Sidang Umum(General Assembly), Dewan Keamanan (Security Council) yang
beranggotakan 5 negaratetap pemilik hak veeto dan 6 negara tidak tetap, Dewan Ekonomi dan
Sosial (Economic and Social Council), Dewan Pengawas (Trusteeship Council) serta
sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris Jendral yang dipilih untuk lima tahun sekali.
Untuk memperlancar tugas dan pekerjaan PBB juga dibentuk badan-badan khusus
(specialized Agencies) yang bernaung dibawah bendera PBB yaitu seperti IMF, WHO,
UNESCO, FAO,UNICEF, IFO dan masih banyak lagi organisasi yang lainnya. Mungkin
sebelumnya Anda sudah pernah membaca atau mendengar organisasi tersebut. Untuk itu
silahkan Anda tulis kepanjangan dan tugas organisasi tersebut.
Indonesia menjadi anggota PBB tanggal 28 September 1950 yang ke-60, tetapi pada masa orde
lama, Indonesia keluar dari PBB tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28
September 1966 dan tetap sebagai anggota ke-60.
b Nasional
Istilah "nasional" menunjuk sifat dari pergerakan, yakni semua aksi dengan organisasi modern
yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya dan kultural
dengan tujuan yang sama, yakni melawan penjajahan untuk digantikan dengan kekuasaan yang
dipegang oleh bangsa Indonesia sendiri.
Istilah ”nasional” dalam hal ini oleh Sartono Kartodirdjo (1990) diartikan sebagai kata sifat
dari suatu "nation" yang menunjukkan kumpulan individu-individu yang disatukan oleh ikatan
politik, bahasa, kultural, dan sebagainya.
c. Indonesia
Nama "Indonesia" yang digunakan berfungsi sebagai simbolis di dalam sejarah pergerakan
nasional dan dengan makin majunya pergerakan nasional, maka sebutan "Indonesia"
merupakan keharusan. Berdasarkan keterangan tersebut dapat dimengerti bahwa sejarah
pergerakan nasional adalah bagian dari sejarah Indonesia yang meliputi periode sekitar 40
tahun yang dimulai sejak lahirnya Budi Utomo ( BU) sebagai organisasi nasional yang
pertama sampai dengan terbentuknya bangsa Indonesia 1945 yang ditandai oleh Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah pergerakan nasional sebagai fenomena historis adalah
hasil dari perkembangan faktor ekonomi, sosial, politik, kultural, dan religius dan di antara
faktor-faktor itu saling terjadi interelasi. Sejarah pergerakan nasional yang dimulai dari
berdirinya Budi Utomo (BU) sampai dengan tercapainya kemerdekaan 1945 dapat dibagi
menjadi beberapa masa, seperti berikut.
1) Masa Awal Perkembangan, yang ditandai dengan berdirinya oraginisasi seperti Budi
Utomo (BU), Sarekat Islam (SI), dan Indische Partij (IP).
2) Masa Radikal, ditandai dengan berdirinya Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai
Nasional Indonesia (PNI) dan Perhimpunan Indonesia (IP).
3) Masa Bertahan, ditandai dengan berdirinya Fraksi Nasional, Petisi Sutardjo, dan
Gabungan Politik Indonesia (GAPI).
Di bawah ini akan dipaparkan di beberapa bidang tentang pergerakan nasional Indonesia pasca
perang dunia II
1. Bidang Politik
Setelah terjadinya Perang Dunia 2 bangsa Indonesia ini berada dibawah kepemimpinan
Jepang. Karena Belanda jatuh ketika dunia memasuki Perang Dunia 2. Keadaan di bidang
politik pergerakan nasional Indonesia sesudah Perang Dunia 2 yaitu berada pada kekuasaan
Jepang. Tentara Jepang rupanya menyadari betapa pentingnya mengadakan kerja sama dengan
kaum pergerakan nasional Indonesia. Jadi kerja sama dengan kaum pergerakan itu dapat
memudahkan usaha tentara Jepang untuk mengerahkan tenaga rakyat Indonesia dalam
membantu perang yang dilancarkan oleh Jepang.
Namun dalam menghadapi penjajahan Jepang, para pemimpin bangsa Indonesia
menggunakan dua macam taktik, yaitu taktik kooprasi atau bersedia bekerja sama dengan
kaum penjajah Jepang, dan taktik non kooperasi, yakni menolak kerja sama dengan penjajah.
Pihak tentara Jepang berusaha memanfaatkan pengaruh-pengaruh para pemimpin pergerakan
untuk mendukung usaha perang mereka, dilain pihak para pemimpin pergerakan nasional
Indonesia berusaha mengambil keuntungan sebesar-besarnya pula dari kerja sama itu untuk
tujuan mencapai kemerdekaan tanah air dan bangsanya.
2. Bidang Sosial
Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas baru untuk persatuan
dalam menghadapi kekuasaan asing, dan untuk tatanan sosial yang lebih adil tampaknya
akhirnya membuahkan hasil pada masa sesudah Perang Dunia II. Untuk pertama kalinya di
dalam kehidupan kebanyakan rakyat Indonesia, segala sesuatu yang serba paksaan yang
berasal dari kekuasaan asing hilang secara tiba-tiba.
3. Bidang Ekonomi
Ketika dunia memasuki Perang Dunia 2 dan jatuhnya kekuasaan Belanda di Indonesia ke
tangan Jepang, dengan itu sistem ekonomi di Indonesia diatur oleh Jepang. Sebenarnya sudah
sejak Perang Dunia 1 Jepang tertarik kepada Indonesia setelah ia melihat bahwa Indonesia
selain sangat kaya bila dilihat dari segi ekonomi. Indonesia sangat berharga bagi Jepang
karena negara itu kaya akan bahan-bahan mentah untuk keperluan industri Jepang seperti
minyak, karet, timah, bauksit, nikel, mangan, dan lainnya. Pihak Hindia Belanda pun mulai
merasakan adanya tekanan-tekanan dari pihak Jepang karena adanya barang-barang Jepang
yang membanjiri Hindia Belanda sangat tidak menguntungkan stabilitas ekonomi. Maka
dengan alasan untuk menyehatkan ekonomi, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
peraturan-peraturan yang bersifat proteksi, diantaranya di bidang impor, tenaga kerja,
perdagangan, penangkapan ikan, imigrasi, perkapalan, dan lainnya.
Setelah pelantikan Kabinet Pembangunan VII pada awal bulan Maret 1998 ternyata kondisi
bangsa dan negara semakin tidak membaik. Perekonomian juga tidak mengalami
pertumbuhan, akibatnya muncul masalah-masalah sosial. Dengan kondisi seperti itu
mengundang keprihatinan rakyat, yang akhirnya memasuki bulan Mei 1998 mahasiswa di
berbagai daerah mulai mengadakan demonstrasi.
Demo mahasiswa
Dengan banyaknya aksi demonstrasi, membuat aparat keamanan kewalahan dan bertindak
keras terhadap aksi tersebut. Akibatnya bentrokan antara mahasiswa dan aparat keamanan
tidak dapat dicegah. Pada tanggal 12 Mei 1996 mahasiswa berdemonstrasi di Universitas
Trisakti. Aksi damai tersebut berubah menjadi insiden bentrokan dengan aparat ketika
mahasiswa ingin melakukan long march menuju gedung DPR/MPR.
Dalam insiden tersebut empat mahasiswa tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Empat mahasiswa tersebut adalah : Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie,
dan Heri Hartanto. Mereka mendapat gelar Pahlawan Reformasi.
Sebelum insiden Tri Sakti tersebut, di Jogjakarta seorang mahasiswa yang bernama Moses
Gatotkaca tewas ketika melakukan aksi menuntut mundurnya Presiden Soeharto. Moses
Gatotkaca meninggal pada tanggal 8 Mei 1998.
Kejadian Tri Sakti tersebut memicu terjadinya kerusuhan massa pada tanggal 13 dan 14 Mei di
Jakarta dan sekitarnya. Tragedi kerusuhan 13 dan 14 Mei 1998 ini merupakan titik kulminasi
depresi masyarakat akibat krisis ekonomi Indonesia.
Pascatragedi ini suasana Jakarta sangat tegang, hingga digelarnya aksi demonstrasi besar-
besaran pada tanggal 19 Mei 1998 oleh para mahasiswa. Mereka melakukan Long March
menuju gedung DPR/MPR dengan tujuan menuntut turunnya Presiden Soeharto, menggelar
Sidang istimewa MPR, dan pelaksanaan reformasi total dalam tubuh pemerintahan negara.
Di Jogjakarta mahasiswa dan masyarakat berkumpul di alun-alun mendengarkan maklimat
dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paku Alam VII mengenai kondisi negara yang
sedang tegang. Inti dari maklumat tersebut adalah menganjurkan kepada seluruh masyarakat
untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Pembentukan Komite Reformasi
Pada tanggal 19 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundang sembilan tokoh masyarakat ke
Istana
Negara dengan agenda membahas segala kemungkinan penanganan krisis negara. Sembilan
tokoh tersebut adalah :
Dalam pertemuan tersebut sepakat membentuk Komite Reformasi. Tugas komite ini adalah
menyelesaikan UU Kepartaian, UU Pemilu, UU Susunan dan Kedudukan MPR/DPR serta
DPRD, UU Anti-Monopoli, UU Anti-Korupsi dan lainnya.
Berbagai tokoh masyarakat seperti Amien Rais dan Emil Salim menyatakan kekecewaannya
dengan keputusan Presiden Soeharto tersebut, penyebabnya adalah presiden meminta
pemberian waktu enam bulan untuk menggelar pemilu secara konstitusional.
Namun, hal tersebut tidak dinyatakan dalam keputusan beliau selepas pertemuan itu selesai.
Emil Salim dengan melalui Gema Madani menyerukan agar Presiden Soeharto melaksanakan
niatnya untuk lengser keprabon (turun dari tahta kekuasaan) pada saat itu juga, yaitu tanggal
20 Mei 1998.
Pada tanggal 20 Mei 1998 Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Madeleine Albright
memberikan pernyataan yang meminta Presiden Soeharto untuk segera mundur. Madeleine
menyatakan bahwa pengunduran diri Soeharto sudah semestinya dilakukan untuk memberikan
jalan bagi transisi demokrasi di Indonesia dan kesempatan ini merupakan momentum bagi
Presiden Soeharto untuk menorehkan langkah historisnya sebagai negarawan.
Pada pukul 14.30 tanggal 20 Mei 1998 sejumlah 14 menteri yang berada di bawah koordinasi
Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita, menyatakan penolakannya untuk dicalonkan kembali
dalam Kabinet Reformasi. Pada pukul 16.45, perwakilan mahasiswa dan pimpinan DPR/MPR
mengaakan pertemuan di lantai 3 gedung lama MPR/DPR. Dalam pertemuan tersebut
mahasiswa memberikan batas waktu pengunduran diri Soeharto hingga hari Jumat, tanggal 22
Mei 1998. Jika tidak ada kepastian, maka pada hari Senin tanggal 25 Mei 1998 pimpinan DPR
akan mempersiapkan Sidang Istimewa MPR.
Akibat adanya desakan dari para mahasiswa dan masyarakat, serta mempertimbangkan
kepentingan bangsa dan negara, pada tanggal 21 Mei 1998 pukul 19.06 WIB Presiden
Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi presiden Republik Indonesia.
Bertempat di Credential Room, Istana Negara Jakarta dengan disaksikan oleh Mahkamah
Agung.
Momentum turunnya Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 ini mengakhiri pemerintahan Orde
Baru yang telah berlangsung selama 32 tahun di Republik Indonesia.