PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
3. Memperkuat angkatan perang melalui jalinan kerja sama militer dengan pihak
jerman.
4. Membantu jendral Franco dalam perang saudara di spanyol untuk melicinkan jalan
menguasai seluruh laut tengah sebagai man nostrum (laut kita) italia.
5. Menduduki ethiopia dan albania.
Fasis Jerman
Pemimpin fasisme jerman ialah Adolf Hitler. Ia mendirikan partai National
Sozialistische Deutsche Arbeiter Partei (NSDAP) yang lebih dikenal dengan nama Nazi
pada tahun 1921. Ia membentuk tentara pribadi yang dinamakan Schutz S ffeln (S.S)
ataun pasukan penjaga. Dalam bukunya yang diberi judul Mein kampf (Perjuangan
Saya), Hitler mengumandangkan keagungan bangsa jerman sebagai ras yang unggul.
Menurut Hitler, ras Arya telah diciptakan untuk memimpin dunia.
Oleh karena itu, kejayaan Jerman seperti sebelum pecah Perang Dunia I menjadi
impiannya. Adolf Hitler yang disebut rakyatnya sebagai Der Fuchrer (pemimpin) tidak
saja ingin mengembalikan kejayaan masa lampau, tetapi juga bermaksud memperbaiki
keadaan ekonomi negara yang rusak akibat perang. Ia berusaha menyusun suatu
pemerintahan yang kuat dengan sistem terpimpin. Upaya yang ditempuh Hitler untuk
mewujudkan kejayaan jerman, yaitu sebagai berikut:
1. Memperkuat dukungan rakyat terhadap Nazi.
2. Mengobarkan semangat anti Yahudi dengan membunuh atau mengusirnya.
3. Merobek perjanjian Versailles dengan tidak mau membayar kerugian perang.
4. Membentuk polisi rahasia Gestapo untuk menindas setiap lawan politik Nazi.
5. Membangun armada angkatan perang yang kuat.
Fasis Jepang
yang maju. Negara ini menghadapi kendala kurangnya bahan baku dan daerah
pemasaran hasil industri. Untuk mengatasinya, Jepang melancarkan politik ekspansi ke
negara-negara di kawasan asia-pasifik. Dalam melancarkan politik ekspansinya, Kaisar
Hirohito melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
1. Memodernisasi angkatan perang dengan mengagungkan semangat Bushido (jalan
ksatria) sebagai semangat berani mati demi negara dan kaisar.
2
2. Mempropagandakan ajaran (dunia sebagai satu keluarga) yang berarti jepang harus
memimpin dunia.
3. Menyingkirkan tokoh-tokoh yang antimiliterisme.
4. Mempropangandakan jepang sebagai cahaya, pemimpin, pelindung asia yang akan
membebaskan bangsa-bangsa dari penjajahan bangsa barat.
5. Meluaskan wilayah kekuasaan ke negara terdekat, seperti korea, manchuria, dan cina.
Timbulnya Pemerintahan Ditaktor
1. Krisis berlarut-larut setelah perang dunia I memunculkan anggapan bahwa
pemerintahan demokratis tidak bisa dipertahankan, timbul kecenderungan untuk
menempatkan pemerintahan dibawah satu penguasa. Keberhasilan pemerintah
diktator memulihkan stabilitas ekonomi, membangkitkan dukungan dari rakyat
sekaligus mendorong negara lain untuk menerapkan model pemerintahan yang sama.
2. Pemerintahan diktator antara lain muncul di Italia, Jerman, Spanyol, Uni Soviet, dan
Jepang.
Munculnya Politik Agresi Militer
1. Politik agresi militer muncul bersamaan di Italia, Jerman, dan Jepang sekitar tahun
1930an, politik agresi militer itu berdasarkan doktrin tertentu dalam negara, masing-
masing doktrin itu menjadi alasan klaim atas suatu wilayah misalnya Jerman merasa
berhak atas Rhineland karena wilayah itu dihuni oleh bangsa jerman.
2. Politik agresi militer di Italia berdasarkan doktrin Italia Irredenta, politik agresi
militer Jerman berdasaran doktrin Libensraum, dan politik agresi militer Jepang
berdasarkan doktrin Hakko-Ichi-U.
3. Politik agresi militer erat kaitannya dengan upaya menguasai wilayah yang kaya akan
bahan mentah industri termasuk industri mesin perang.
4. Politik agresi militer terlaksana dalam serangan Italia ke Afrika Utara dan Ethiopia,
serangan Jerman ke Rhineland dan Austria, dan serangan Jepang ke Manchuria dan
Cina.
Penyebab Langsung Perang Dunia II
1. Serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 september 1939, mengawali
pertempuran di Front Eropa dan Afrika Utara.
3
2. Serangan Jepang terhadap pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii,
pada tanggal 7 Desember, dan mengawali pertempuran di front pasifik.
B. Rumusan Masalah
a) Sebab-sebab terjadinya perang dunia 2
b) Sejarah dan kronologi perang dunia 2
c) Akibat-akibat perang dunia 2
C. Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah agar kita sebagai siswa yang
mempelajari Pendidikan Sejarah dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya Perang
Dunia 2 Serta akibat-akibat yang terjadi dalam Perang Dunia 2. Selain itu tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir yang di berikan oleh guru
Pembimbing. Penulis juga berharap melalu pembuatan makalah ini kita sebagai sebagai
warga negara Indonesia pada umumnya serta siswa dapat memahami tentang terjadi
perang dunia 2.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
a) Jerman akan akan memperoleh Polandia barat dan Lithuania sedangkan Uni
Soviet akan memperoleh Polandia timur, Latvia, Estonia, Finlandia dan
Bessarabia.
b) Jerman dan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.
Setelah tercapai kesepakatan rahasia dengan Uni Soviet, Jerman mengeluarkan
ultimatum kepada Polandia untuk menyerahkan kota Danzig, Polandia
menolaknya dan Jerman segera menyerang Danzig pada 1 September 1939.
Inggris dan Perancis hilang kesabaran atas tindakan Jerman tersebut, dan
menyatakan perang sejak 3 september 1939, negara-negara yang dirugikan Blok
Axis kemudian menyatakan dukungannya kepada Blok Sekutu, dengan demikian
pecahlah Perang Dunia II diantara 2 blok yang saling bertentangan:
c) Blok Axis yang beranggotakan Jerman, Italia, dan Jepang.
d) Blok Sekutu yang beranggotakan Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Uni Soviet,
RRC, Australia, dan lain-lain.
6
Yang seharusnya ketakutan saat itu adalah Poros, terutama Italia yang paling lemah.
Setelah berhasil merebut negara-negara di Afrika Utara, dimulai dari Mesir, kemudian,
Sahara Barat, Maroko, Libya, Aljazair, dan terakhir Tunisia, para jenderal dari kubu Sekutu,
yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, Perancis merdeka, dan Kanada,
berkumpul di Kairo, Mesir, untuk membahas serangan guna menghentikan Poros.
Banyak dari mereka berpendapat, untuk menyelesaikan perang, mereka harus menyeret
salah satu sekutu Jerman dan kemudian mengeluarkannya dari medan pertempuran. Jerman
masih sangat kuat. Kekalahan di Stalingrad mungkin memeras habis kekuatannya, tetapi
Jerman masih tangguh untuk memukul mundur Sekutu Barat,
Jika mereka suatu saat menyerang, Jepang mengadakan perlawanan yang hebat di
lautan. Kapal perang Jepang hampir menguasai seluruh lautan Pasifik. Jadi sasarannya?
Tentu saja. Italia menjadi sasaran empuk untuk digilas oleh Sekutu.
Kegagalan di Afrika Utara sama saja dengan membuka aib dan kelemahan negeri
sendiri. Mussolini sangat lalai, dan sekarang Semenanjung Italia harus bersiap-siap dalam
menghadapi mimpi terburuk yang akan terjadi di sepanjang sejarah mereka.
Sekutu masih memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah, sementara Uni
Soviet sudah mulai mengadakan perlawanan. Jenderal Georgy Zhukov, pahlawan Soviet
yang berhasil mendorong keluar Jerman dari Rusia, merencanakan taktik blitzkrieg versi
Soviet yang diperkirakan akan mampu merebut Polandia bagian barat yang dikuasai oleh
Jerman dalam waktu kurang dari seminggu.
Stalin mulai memobilisasi kekuatannya, membuat gentar Jerman yang masih menduduki
Ukraina. Di Kairo, hanya tinggal satu masalah yang harus diselesaikan. Masalah itu adalah
rute yang akan mereka ambil untuk menginvasi Italia. Apakah mereka harus melewati
Sardinia? Ataukah Sisilia? Perdebatan ini berakhir dengan keputusan. Mereka akan
memulai serangan di Sardinia, namun itu hanya sebagai pancingan agar mereka bisa menuju
daratan Italia melalui Sisilia.
Sekutu menyerbu Sardinia pada 7 Juli 1943, dan mendapat perlawanan kuat dari Jerman
dan Italia. Ini memang direncanakan oleh Sekutu. Dua hari setelahnya, mereka mendaratkan
pasukan di Sisilia, mengejutkan Jerman dan Italia, sebagaimana Perancis dan Inggris baru
saja di kejutkan ketika mereka sedang menyerang melalui Ardennes.
Tentara Jerman, dengan cepat, melakukan perlawanan di Sisilia dengan dibantu oleh
sisa-sisa tentara Italia yang masih bertahan. Sekutu terlalu kuat. Poros semakin terdesak
lebih jauh ke dalam Sisilia, sementara tak ada bantuan apapun dari Tokyo. Perlawanan ini
cukup memakan waktu yang lama, tetapi hasilnya sama saja. Sisilia akhirnya berhasil
ditindih karena kekuasaan Sekutu pada 17 Agustus 1943.
Tertindihnya Sisilia membuat Sekutu, terutama Italia, panik. Rakyat mulai mendesak
turun Mussolini, karena dianggap ingkar pada janjinya. Sebelum memulai perang,
Mussolini telah berkata, bahwa tujuan perang adalah untuk merebut daerah-daerah yang
menggunakan bahasa Italia dan akan mendirikan Kekaisaran Roma Baru.
7
Tapi kenyataannya lain, Sisilia justru direbut dan ini membuat Mussolini terdesak.
Setelah sukses mendapatkan Sisilia, Sekutu terkonsentrasi di daratan Semenanjung Italia. Di
Eropa Timur, Uni Soviet berhasil merebut kembali Ukraina, serta menginvasi Bulgaria dan
Semenanjung Balkan lainnya. Bekerja sama dengan Yugoslavia, Uni Soviet memberikan
bantuan persenjataan dan logistik, sementara Yugoslavia akan berjuang secara maksimal
dalam upaya untuk melawan kolonial Italia dan Jerman.
Kepanikan Italia terbukti pada 3 September 1943, ketika Sekutu mendaratkan pasukan
di Semenanjung Italia, tepatnya di Salerno. Dipimpin oleh Jenderal Harold Alexander,
operasi ini dinamai Operation Avalanche, sementara dua operasi lainnya berkedudukan di
Calabria (Operation Baytown) dan Taranto (Operation Slapstick). Italia dan Jerman segera
ambil tindakan. Setelah Afrika Utara dan Stalingrad gagal, Hitler tak akan membiarkan
sekutunya dikalahkan begitu saja. Bala bantuan berjumlah besar didatangkan dari Jerman.
Secara keseluruhan, Italia tak dapat berbuat banyak. Mereka hanya bergantung pada
kekuatan sekutu-sekutunya.
8
Inggris, tidak seperti Albania di pandangan Italia yang bisa ditaklukkan dalam kurun
waktu lima hari. Juga bukan Luksemburg di hadapan Jerman, yang bisa dilindas dan sekarat
dalam waktu kurang dari 24 jam. Inggris kuat, dibantu oleh Amerika Serikat, Kanada,
Australia, Selandia Baru, dan Perancis merdeka. Serangan ini menggentarkan Poros, dan
Tokyo hanya bisa berharap-harap cemas, sementara dia hanya bisa berdoa dan tetap fokus
pada Amerika Serikat, musuh utamanya. Dalam waktu singkat, kota-kota besar seperti Bari,
Napoli, Reggio, dan Foggia sudah jatuh ke tangan Sekutu. Mussolini semakin terjepit.
Tentaranya mulai berbalik menyerangnya, sementara Jerman-lah yang mati-matian
mempertahankan Italia. Namun, hasilnya sama saja. Jerman dan Jepang harus kehilangan
adik mereka yang paling lemah pada 16 September 1943. Italia runtuh ketika Sekutu
berhasil memasuki ibukota Roma, mendesak Mussolini untuk lengser dari kekuasaannya
dan dibantu tentara Jerman untuk lari ke utara. Raja Victor Emmanuel III segera memecat
Mussolini sebagai kepala pemerintahan dan membiarkan Sekutu mengubah Italia menjadi
sebuah negara yang demokratis, yang justru berakhir dengan robohnya kekuasaan raja pada
1946. 28 November 1943, "Tiga Besar" atau The Big Three yang terdiri dari Presiden
Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Presiden Uni Soviet Joseph Stalin, dan
Perdana Menteri Winston Churcill berkumpul di Teheran, Iran, untuk membahas langkah
berikutnya setelah Italia berhasil dieksekusi. Perjanjian yang dihasilkan adalah, Uni Soviet
bertugas menggusur Jerman dari timur, sementara koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis
merdeka, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan negara-negara koloni Inggris lainnya
diserahi tugas untuk membobol pertahanan barat. Perjanjian ini dilaksanakan dengan
antusias oleh Stalin, yang sudah sangat yakin Hitler tidak akan bisa melakukan lagi apa
yang telah ia lakukan pada 1941. Dengan cepat Tentara Merah Soviet merontokkan
kekuasaan Jerman di timur, sementara koalisi masih mencoba menembus pertahanan di
barat. Tentara Soviet lebih handal dalam pertempuran musim dingin. Mereka bergerak lebih
lincah dengan pakaian tebal berlapiskan palto, sementara langkah mereka begitu gesit
dengan menggunakan ski saat bertempur. Tentara Merah Soviet berhasil membatalkan
pendudukan 900 hari atas Leningrad, kota terbesar kedua di Uni Soviet dan Rusia pada 27
Januari. Tak hanya itu, Soviet juga berhasil menginvasi Rumania dan negara-negara yang
terletak antara negara itu dan Polandia. Seluruh Polandia sudah berada di bawah genggaman
Soviet dengan serangan fajar pimpinan Jenderal georgy Zhukov. Kwajalein di Kepulauan
Marshall yang diduduki Jepang diserang Amerika Serikat 4 hari kemudian.
Untuk membantu Uni Soviet yang meluluhlantakkan bagian timur, Inggris dan Amerika
Serikat merencanakan suatu serangan pembebasan Eropa yang diduduki Jerman. Italia
sudah mati, dan mereka kini akan membebaskan Eropa Barat melalui pesisir Perancis.
Pada 6 Juni 1944, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Normandia. Ini adalah
serangan melalui laut terbesar sepanjang sejarah Perang Dunia I (PD I) dan Perang Dunia II
(PD II), serta kedua terbesar sepanjang sejarah setelah perebutan Constantinophel oleh
Kekaisaran Muslim Ottoman Turki.
9
Pendaratan pasukan Sekutu di Normandia ini diberi nama D-Day. Sebuah armada laut
yang terdiri dari 2.727 kapal uap dan kapal dagang, serta 700 kapal perang, dikerahkan
untuk pendaratan. Ratusan personil infantri dikirim, disusul oleh pasukan parasut. Hingga
pagi berikutnya, pasukan Inggris dan Amerika Serikat sudah mencapai jumlah 18.000 orang
Winston Churcill (kiri), Franklin Roosevelt (tengah), dan Joseph Stalin (kanan) di Yalta, Uni
Soviet
Kali ini mereka bertiga bertemu di Yalta, dekat Pantai Crimea, Uni Soviet, untuk
membahas bentuk Eropa pascaperang. Stalin bersikeras ingin menundukkan Jerman
secara total dan mengambil kendali atas negara-negara 'sahabat' di Eropa Timur. Karena
Roosevelt dan Churcill kurang menyukai gagasan ini, Stalin akhirnya berjanji akan
membangun demokrasi tertentu di negara-negara yang dia duduki itu.
10
Kedua pemimpin negara yang begitu amat sangat percaya dengan Stalin itu, akhirnya
menyetujui rencana tersebut. Roosevelt tak ingin menentang Stalin, karena dia sendiri
ingin membina 'Aliansi Besar' di antara ketiga bangsa terkuat pascperang ini. Churcill tak
ingin menentang lebih jauh, karena dia takut Stalin akan mendesak Britania Raya untuk
menanggalkan pemerintahan mereka yang berbentuk kerajaan, yang secara harfiah sangat
tidak demokratis. Pertemuan di Yalta berakhir pada 11 Februari 1944, diakhiri dengan
perjanjian akhir, yakni Uni Soviet diberi kekuasaan atas wilayah timur dan Amerika
Serikat, Perancis, dan Inggris menguasai Eropa Barat. Stalin memiliki pasukan angkatan
darat terbesar dan terkuat di dunia, yang dia yakini dapat membuat Jerman terseok-seok
dan memohon ampunan padanya dengan sia-sia.
11
berhasil dibersihkan dari sisa-sisa serdadu Italia yang pro-Mussolini. Jerman semakin
terdesak. Seluruh wilayah jajahannya telah berhasil di rebut dan dia kini sendirian, berada
di tengah kepungan Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis yang sudah merdeka.
Tentara Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat kemudian berlomba-lomba untuk mencapai
ibukota Berlin terlebih dahulu, yang akhirnya dimenangkan oleh Uni Soviet memecahkan
lewat pertempuran di Berlin. Ini adalah pertempuran dahsyat yang mengerikan. Jerman
bertahan dengan sangat gagah, tetapi Soviet lebih baik lagi.
Pada 30 April 1945, Hitler benar-benar putus asa melihat bom-bom Soviet
berjatuhan dan meledak di sekelilinginya, menghujani Berlin tanpa memberi ampun,
hingga akhirnya Jerman pun mengakui kekalahannya dan menyerah tanpa syarat.
12
Dia yakin, Jepang akan menyerah dengan sendirinya jika tanahnya dilumatkan.
Pada Juni 1945, Amerika Serikat kehilangan 12.000 tentara selama pertempuran di
Okinawa, sementara Jepang kehilangan 110.000. Truman tahu, bahwa pertempuran yang
semakin lama dapat membuat semakin banyaknya warga sipil yang tewas. Namun alasan
utamanya, dia tak ingin Soviet melibatkan diri lebih jauh dalam pertempurannya.
Di saat yang sama, Uni Soviet berhasil menduduki seluruh Manchuria, Mongolia, China
Utara, dan Semenanjung Korea bagian utara yang sebelumnya dikuasai Jepang. Amerika
Serikat telah menguasai Guam dan Saipan pada 10 Agustus 1944, dan kedua pulau ini
cocok sebagai pangkalan udara untuk membombardir Jepang.
Pada 1945, Amerika Serikat menggempur Manila, ibukota Filipina untuk
menguasainya kembali. Di sisi lain, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan
menyerbu Manchuria. Situasi ini semakin menyudutkan Jepang. Dua negara raksasa
menggempur satu negara kepulauan kecil yang bisa gempa kapan saja.
Di saat bersamaan, pada 2 Agustus 1945, Jerman menandatangani perjanjian
damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di kota Potsdam, Jerman, dan perjanjian itu
diberi nama "Konferensi Potsdam", yang berisi perjanjian antara Jerman dan Sekutu.
Hasilnya adalah :
1. Jerman dibagi menjadi empat pendudukan, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis diJerman Barat, dan Uni Soviet di Jerman Timur
2. Kota Berlin dibagi dua, Berlin Barat pimpinan Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis, dan Berlin Timur di bawah pimpinan Uni Soviet
3. Kota Danzig dikembalikan pada Polandia
4. Penjahat perang harus di hukum
5. Jerman harus membayar ganti rugi perang.
Dua serangan yang mengubah pandangan dunia terjadi pada 6 Agustus 1945,
ketika pesawat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom atau nuklir di kota Hiroshima.
Tiga hari kemudian, Nagasaki juga mengalami hal yang sama. Kedua bom ini telah
menewaskan setidaknya 120.000 manusia di Jepang. Melihat keadaan seperti ini, Kaisar
Hirohito segera mengambil tindakan dengan meminta angkatan perang Jepang untuk
menyerah. Akhirnya pada 14 Agustus, Jepang menyerah di Teluk Tokyo. Perang telah
berakhir, tapi perang yang baru akan dimulai dari sekarang. Penandatanganan menyerah
13
dilakukan di Kapal Induk Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Hasilnya
adalah Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu, dan perjanjian ini diberi nama
"Perjanjian San Fransisco". Hasilnya adalah :
1. Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat
2. Daerah hasil ekspansi Jepang dikembalikan
3. Penjahat perang di hokum
4. Jepang harus membayar ganti rugi perang
Pada 1947, setelah lengsernya kekuasaan Raja Victor Emmanuel III, Republik
Italia harus menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di
Paris, dan pertemuan itu diberi nama "Perdamaian Paris". Hasilnya adalah :
Perang Dunia II meski telah membawa kehancuran yang sangat parah sekali, juga
membawa banyak sekali pengaruh pada masa depan. Banyak sekali dan tak terhitung.
Tak akan diketahui bagaimana dunia jadinya, jika seandainya Adolf Hitler tidak
memimpin Jerman. Tidak tahu juga jika seandainya Sekutu mengalami kekalahan. Tak
ada yang mengira bagaimana jadinya dunia jika Uni Soviet, negara dengan angkatan
darat terkuat di dunia, bersekutu dengan Jerman. Namun, beginilah kenyataannya.
14
Akibat yang dibawa Perang Dunia II adalah :
1. Sektor-sektor ekonomi mengalami kehancuran
2. Sarana dan prasarana kehidupan, seperti gedung, jembatan, jalan raya, dan
perumahan rusak
3. Amerika Serikat menjadi negara kreditor
4. Banyaknya korban jiwa
5. Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua negara adidaya
6. Terjadi perebutan pengaruh antara Blok Barat yang pro-Amerika dengan Blok Timur
yang pro-Uni Soviet ini melahirkan Amerika Serikat dengan NATO yang liberalis
dan Uni Soviet dengan Pakta Warsawa yang komunis
7. Tumbangnya imperialisme di Asia dan Afrika
8. Munculnya negara-negara merdeka yang terlepas dari penjajahan bangsa Eropa
9. Terbentuknya PBB
10. Terbaginya Semenanjung Korea menjadi dua yang dipisahkan melalui garis 38
derajat, yaitu Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang kapitalis
15
d. Munculnya politik mencari kawan atau aliansi yang dibentuk berdasarkan
kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO, METO, dan SEATO.
e. Munculnya politik memecah belah negara, misalnya:
1) Jerman dibagi menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.
2) Korea dibagi menjadi dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
3) Indo-Cina dibagi menjadi tiga negara, yaitu Laos, Kamboja, dan Indo-Cina.
4) India dibagi menjadi dua negara, yaitu India dan Pakistan.
2. Bidang Ekonomi
Perang Dunia II menghancurkan perekonomian negara-negara di dunia kecuali
Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh
dunia. Untuk menanamkan pengaruhnya di negara-negara Eropa dan yang lain,
Amerika Serikat melaksanakan program. Misalnya Truman Doctrine (1947), Marshall
Plan (1947), Point Four Truman dan Colombo Plan. Program-program ini merupakan
usaha untuk membendung berkembangnya komunisme.
3. Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban Perang Dunia II PBB
membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administration). Tugas
UNRRA di antaranya sebagai berikut.
a) Memberi makan kepada orang-orang yang terlantar.
b) Mendirikan rumah sakit.
c) Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
d) Mengerjakan kembali tanah yang rusak.
4. Bidang Kerohanian
Setiap manusia menginginkan perdamaian. Berbagai upaya dilakukan agar tercipta
perdamaian dengan membentuk lembaga perdamaian. Penderitaan yang ditimbulkan
akibat Perang Dunia II menyadarkan manusia akan akibat buruk perang. Penduduk
dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia setelah
Liga Bangsa-Bangsa dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Organization (UNO). Lembaga ini
diharapkan dapat menjaga perdamaian dunia.
16
Akhir Perang Dunia II:
a) Sekutu mendaratkan pasukan di pantai Normandia, 6 juni 1944.
b) Jerman menyerah kepada Sekutu, Mei 1955.
c) Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh
Sekutu.
d) 14 agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terjadinya PD II secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan
pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda,
maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah
oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang
di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut
mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia II juga berpengaruh
bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada
Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan “vacuum of power” (kekosongan
kekuasaan). Jepang sudah menyerah berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia,
sementara Sekutu, saat itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.
B. Saran
Semoga kita tidak kembali lagi dalam situasi perang dunia yang sangat mengerikan itu. Dan
semoga kita dapat menjaga perdamaian antar sesama di seluruh dunia.
18