Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Munculnya Nasionalisme Berlebihan


1. Nasionalisme yang ikut memicu perang dunia I semakin berkembang setelah perang
selesai, bahkan nasionalisme cenderung menjadi chauvinisme, kecenderungan
tersebut tampak pada kebanggaan berlebihan terhadap bangsa sendiri dan
memandang rendah bangsa lain.
2. Nasionalisme berlebihan muncul di italia, jerman, dan jepang. Di italia berupa klaim
atas wilayah yang menang menjadi bagian kekaisaran romawi dijerman berupa
pengejaran terhadap bangsa yahudi dalam rangka pemurnian ras arya, di jepang
berupa klaim atas asia sebagai kesatuan kawasan dibawah jepang.
 Fasis Italia
Kepemimpinan fasis di italia dikenalkan oleh Benito Musolini. Musolini bermaksud
menjadikan italia sebagai pewaris kejayaan Romawi. Ia sangat berambisi untuk
menguasai negara-negara lain yang dulu menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi.
Musolini yang digelari Il Duce (pemimpin) kemudian membuat tanda-tanda kebesaran
italia dengan mengambil simbol-simbol atau lambang-lambang dari zaman Kekaisaran
Romawi. Kendati dalam perang dunia I termasuk salah satu negara pemenang perang
tetapi hasil rampasan perang yang diterima italia sangat sedikit. Seusai perang negara ini
justru mendapat kerugian besar dengan hancurnya sistem ekonomi. Akibatnya
kemiskinan, pengangguran, kejahatan, dan kerusuhan merejalela di mana mana. Dengan
jalan ultranasionalisme, Musolini percaya negaranya dapat bkembali kepada
kemakmuran ekonomi. Sebagian besar rakyat italia ternyata nendukung cita-cita dan
gagasan Musolini tersebut. Upaya-upaya Musolini untuk mencapai kebesaran dan
kejayaan italia adalah sebagai berikut:
1. Memaksa raja italia Victor Imanuel III untuk menyerahkan kekuasaan kepadanya.
2. Menyatukan bangsa italia yang belum merdeka sesuai dengan semangat.

1
3. Memperkuat angkatan perang melalui jalinan kerja sama militer dengan pihak
jerman.
4. Membantu jendral Franco dalam perang saudara di spanyol untuk melicinkan jalan
menguasai seluruh laut tengah sebagai man nostrum (laut kita) italia.
5. Menduduki ethiopia dan albania.
 Fasis Jerman
Pemimpin fasisme jerman ialah Adolf Hitler. Ia mendirikan partai National
Sozialistische Deutsche Arbeiter Partei (NSDAP) yang lebih dikenal dengan nama Nazi
pada tahun 1921. Ia membentuk tentara pribadi yang dinamakan Schutz S ffeln (S.S)
ataun pasukan penjaga. Dalam bukunya yang diberi judul Mein kampf (Perjuangan
Saya), Hitler mengumandangkan keagungan bangsa jerman sebagai ras yang unggul.
Menurut Hitler, ras Arya telah diciptakan untuk memimpin dunia.
Oleh karena itu, kejayaan Jerman seperti sebelum pecah Perang Dunia I menjadi
impiannya. Adolf Hitler yang disebut rakyatnya sebagai Der Fuchrer (pemimpin) tidak
saja ingin mengembalikan kejayaan masa lampau, tetapi juga bermaksud memperbaiki
keadaan ekonomi negara yang rusak akibat perang. Ia berusaha menyusun suatu
pemerintahan yang kuat dengan sistem terpimpin. Upaya yang ditempuh Hitler untuk
mewujudkan kejayaan jerman, yaitu sebagai berikut:
1. Memperkuat dukungan rakyat terhadap Nazi.
2. Mengobarkan semangat anti Yahudi dengan membunuh atau mengusirnya.
3. Merobek perjanjian Versailles dengan tidak mau membayar kerugian perang.
4. Membentuk polisi rahasia Gestapo untuk menindas setiap lawan politik Nazi.
5. Membangun armada angkatan perang yang kuat.
 Fasis Jepang
yang maju. Negara ini menghadapi kendala kurangnya bahan baku dan daerah
pemasaran hasil industri. Untuk mengatasinya, Jepang melancarkan politik ekspansi ke
negara-negara di kawasan asia-pasifik. Dalam melancarkan politik ekspansinya, Kaisar
Hirohito melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
1. Memodernisasi angkatan perang dengan mengagungkan semangat Bushido (jalan
ksatria) sebagai semangat berani mati demi negara dan kaisar.

2
2. Mempropagandakan ajaran (dunia sebagai satu keluarga) yang berarti jepang harus
memimpin dunia.
3. Menyingkirkan tokoh-tokoh yang antimiliterisme.
4. Mempropangandakan jepang sebagai cahaya, pemimpin, pelindung asia yang akan
membebaskan bangsa-bangsa dari penjajahan bangsa barat.
5. Meluaskan wilayah kekuasaan ke negara terdekat, seperti korea, manchuria, dan cina.
 Timbulnya Pemerintahan Ditaktor
1. Krisis berlarut-larut setelah perang dunia I memunculkan anggapan bahwa
pemerintahan demokratis tidak bisa dipertahankan, timbul kecenderungan untuk
menempatkan pemerintahan dibawah satu penguasa. Keberhasilan pemerintah
diktator memulihkan stabilitas ekonomi, membangkitkan dukungan dari rakyat
sekaligus mendorong negara lain untuk menerapkan model pemerintahan yang sama.
2. Pemerintahan diktator antara lain muncul di Italia, Jerman, Spanyol, Uni Soviet, dan
Jepang.
 Munculnya Politik Agresi Militer
1. Politik agresi militer muncul bersamaan di Italia, Jerman, dan Jepang sekitar tahun
1930an, politik agresi militer itu berdasarkan doktrin tertentu dalam negara, masing-
masing doktrin itu menjadi alasan klaim atas suatu wilayah misalnya Jerman merasa
berhak atas Rhineland karena wilayah itu dihuni oleh bangsa jerman.
2. Politik agresi militer di Italia berdasarkan doktrin Italia Irredenta, politik agresi
militer Jerman berdasaran doktrin Libensraum, dan politik agresi militer Jepang
berdasarkan doktrin Hakko-Ichi-U.
3. Politik agresi militer erat kaitannya dengan upaya menguasai wilayah yang kaya akan
bahan mentah industri termasuk industri mesin perang.
4. Politik agresi militer terlaksana dalam serangan Italia ke Afrika Utara dan Ethiopia,
serangan Jerman ke Rhineland dan Austria, dan serangan Jepang ke Manchuria dan
Cina.
 Penyebab Langsung Perang Dunia II
1. Serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 september 1939, mengawali
pertempuran di Front Eropa dan Afrika Utara.

3
2. Serangan Jepang terhadap pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii,
pada tanggal 7 Desember, dan mengawali pertempuran di front pasifik.

B. Rumusan Masalah
a) Sebab-sebab terjadinya perang dunia 2
b) Sejarah dan kronologi perang dunia 2
c) Akibat-akibat perang dunia 2

C. Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah agar kita sebagai siswa yang
mempelajari Pendidikan Sejarah dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya Perang
Dunia 2 Serta akibat-akibat yang terjadi dalam Perang Dunia 2. Selain itu tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir yang di berikan oleh guru
Pembimbing. Penulis juga berharap melalu pembuatan makalah ini kita sebagai sebagai
warga negara Indonesia pada umumnya serta siswa dapat memahami tentang terjadi
perang dunia 2.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kronologi Perang Dunia II


Sejak tahun 1931 negara-negara di dunia memulai terancam kembali dengan
terulangnya perang dunia. Hal ini disebabkan negara-negara fasis mulai melancarkan
agresi militer terhadap negara-negara yang diincarnya. Jepang menyerbu Manchuria
tahun 1931. Italia menyerbu Abessynia tahun 1935. Selanjutnya, pada tahun 1936 Jerman
mengirim pasukanke tepi sungai Rhein yang berarti melanggar perjanjian Versailles.
Kemudian Jepang menyerbu Cina Utara tahun 1937. Jerman dengan berani memasuki
Austria dan menggabungkan negara itu sejak tahun 1938. Pada tahun yang sama, Jerman
menduduki wilayah Sudeten. Setahun kemudian, Italia melakukan invasi ke Albania, dan
Jerman menyerbu Cekoslovakia, Memel, dan Polandia. Peristiwa penyerbuan Jerman ke
Polandia merupakan awal pecahnya Perang Dunia II.
Sebelum pecahnya perang dunia II, Jerman, Italia, dan Jepang berhasil membuat
pakta anti komintem pada November 1938, negara fasis Jerman dan Italia melakukan
konferensi dengan negara-negara liberalis seperti Inggris dan Perancis di Munich Jerman,
negara-negara peserta konferensi Munich kemudian menyepakati perlunya menciptakan
perdamaian di Eropa dan mencegah meluasnya paham komunis di Eropa, dalam
konferensi tersebut Jerman menuntut wilayah Sudeten di Cekoslovakia yang mayoritas
penduduknya berbangsa Jerman, tuntuan Jerman itu disetujui Inggris dan Perancis,
dengan syarat Jerman tidak akan melakukan agresi lagi dan mau mengakui integritas
negara-negara lain, Jerman menyetujuinya hal ini berarti perdamaian di Eropa akan
segera terwujud, pada perkembangan selanjutnya ternyata Jerman melanggar hasil
kesepakatan yang dibuat dalam konferensi Munich, Jerman menyerang Cekoslovakia dan
Memel di Baltik pada Maret 1939. Tindakan jerman itu membuat Inggris dan Perancis
merasa tertipu, bahkan Jerman menuntut kota mengadakan perjanjian rahasia dengan Uni
Soviet pada 23 Agustus 1939, perjanjian rahasia Jerman Uni Soviet pakta non agresi
berisi hal-hal sebagai berikut:

5
a) Jerman akan akan memperoleh Polandia barat dan Lithuania sedangkan Uni
Soviet akan memperoleh Polandia timur, Latvia, Estonia, Finlandia dan
Bessarabia.
b) Jerman dan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.
Setelah tercapai kesepakatan rahasia dengan Uni Soviet, Jerman mengeluarkan
ultimatum kepada Polandia untuk menyerahkan kota Danzig, Polandia
menolaknya dan Jerman segera menyerang Danzig pada 1 September 1939.
Inggris dan Perancis hilang kesabaran atas tindakan Jerman tersebut, dan
menyatakan perang sejak 3 september 1939, negara-negara yang dirugikan Blok
Axis kemudian menyatakan dukungannya kepada Blok Sekutu, dengan demikian
pecahlah Perang Dunia II diantara 2 blok yang saling bertentangan:
c) Blok Axis yang beranggotakan Jerman, Italia, dan Jepang.
d) Blok Sekutu yang beranggotakan Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Uni Soviet,
RRC, Australia, dan lain-lain.

B. Sejarah Perang Dunia II


Setelah jatuhnya koloni Perancis Vichy di Tunisia pada 13 Mei 1943, Sekutu mulai
berlakuagresif. Antara tahun 1940 - 1945, pabrik-pabrik persenjataan Amerika Serikat telah
memproduksi lebih dari 300 ribu pesawat tempur. Banyak di antaranya adalah pengebom
berat. Misalnya pengebom berat ini contohnya seperti B-17 dan B-29.
Uni Soviet membuka perbatasan baratnya, memasuki wilayah yang semula dikuasai
Jerman setelah memenangkan pertempuran atas Stalingrad. Inggris yang paling antusias.
Setelah bergabungnya Amerika Serikat dan Uni Soviet pada kubu Sekutu, semua keluarga
di London berkumpul bersama di ruang makan setiap pukul tujuh malam. Mereka berdoa
dan ayah mereka selalu berkata, "Amerika ada di pihak kita. Rusia pun juga terdapat di
pihak kita. Sedangkan Inggris kini tidak sendiri lagi.

Pesawat B-17. Rekonstruksinya sekarang ada di Musium Stockholm, Swedia

6
Yang seharusnya ketakutan saat itu adalah Poros, terutama Italia yang paling lemah.
Setelah berhasil merebut negara-negara di Afrika Utara, dimulai dari Mesir, kemudian,
Sahara Barat, Maroko, Libya, Aljazair, dan terakhir Tunisia, para jenderal dari kubu Sekutu,
yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, Perancis merdeka, dan Kanada,
berkumpul di Kairo, Mesir, untuk membahas serangan guna menghentikan Poros.
Banyak dari mereka berpendapat, untuk menyelesaikan perang, mereka harus menyeret
salah satu sekutu Jerman dan kemudian mengeluarkannya dari medan pertempuran. Jerman
masih sangat kuat. Kekalahan di Stalingrad mungkin memeras habis kekuatannya, tetapi
Jerman masih tangguh untuk memukul mundur Sekutu Barat,
Jika mereka suatu saat menyerang, Jepang mengadakan perlawanan yang hebat di
lautan. Kapal perang Jepang hampir menguasai seluruh lautan Pasifik. Jadi sasarannya?
Tentu saja. Italia menjadi sasaran empuk untuk digilas oleh Sekutu.
Kegagalan di Afrika Utara sama saja dengan membuka aib dan kelemahan negeri
sendiri. Mussolini sangat lalai, dan sekarang Semenanjung Italia harus bersiap-siap dalam
menghadapi mimpi terburuk yang akan terjadi di sepanjang sejarah mereka.
Sekutu masih memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah, sementara Uni
Soviet sudah mulai mengadakan perlawanan. Jenderal Georgy Zhukov, pahlawan Soviet
yang berhasil mendorong keluar Jerman dari Rusia, merencanakan taktik blitzkrieg versi
Soviet yang diperkirakan akan mampu merebut Polandia bagian barat yang dikuasai oleh
Jerman dalam waktu kurang dari seminggu.
Stalin mulai memobilisasi kekuatannya, membuat gentar Jerman yang masih menduduki
Ukraina. Di Kairo, hanya tinggal satu masalah yang harus diselesaikan. Masalah itu adalah
rute yang akan mereka ambil untuk menginvasi Italia. Apakah mereka harus melewati
Sardinia? Ataukah Sisilia? Perdebatan ini berakhir dengan keputusan. Mereka akan
memulai serangan di Sardinia, namun itu hanya sebagai pancingan agar mereka bisa menuju
daratan Italia melalui Sisilia.
Sekutu menyerbu Sardinia pada 7 Juli 1943, dan mendapat perlawanan kuat dari Jerman
dan Italia. Ini memang direncanakan oleh Sekutu. Dua hari setelahnya, mereka mendaratkan
pasukan di Sisilia, mengejutkan Jerman dan Italia, sebagaimana Perancis dan Inggris baru
saja di kejutkan ketika mereka sedang menyerang melalui Ardennes.
Tentara Jerman, dengan cepat, melakukan perlawanan di Sisilia dengan dibantu oleh
sisa-sisa tentara Italia yang masih bertahan. Sekutu terlalu kuat. Poros semakin terdesak
lebih jauh ke dalam Sisilia, sementara tak ada bantuan apapun dari Tokyo. Perlawanan ini
cukup memakan waktu yang lama, tetapi hasilnya sama saja. Sisilia akhirnya berhasil
ditindih karena kekuasaan Sekutu pada 17 Agustus 1943.
Tertindihnya Sisilia membuat Sekutu, terutama Italia, panik. Rakyat mulai mendesak
turun Mussolini, karena dianggap ingkar pada janjinya. Sebelum memulai perang,
Mussolini telah berkata, bahwa tujuan perang adalah untuk merebut daerah-daerah yang
menggunakan bahasa Italia dan akan mendirikan Kekaisaran Roma Baru.

7
Tapi kenyataannya lain, Sisilia justru direbut dan ini membuat Mussolini terdesak.
Setelah sukses mendapatkan Sisilia, Sekutu terkonsentrasi di daratan Semenanjung Italia. Di
Eropa Timur, Uni Soviet berhasil merebut kembali Ukraina, serta menginvasi Bulgaria dan
Semenanjung Balkan lainnya. Bekerja sama dengan Yugoslavia, Uni Soviet memberikan
bantuan persenjataan dan logistik, sementara Yugoslavia akan berjuang secara maksimal
dalam upaya untuk melawan kolonial Italia dan Jerman.
Kepanikan Italia terbukti pada 3 September 1943, ketika Sekutu mendaratkan pasukan
di Semenanjung Italia, tepatnya di Salerno. Dipimpin oleh Jenderal Harold Alexander,
operasi ini dinamai Operation Avalanche, sementara dua operasi lainnya berkedudukan di
Calabria (Operation Baytown) dan Taranto (Operation Slapstick). Italia dan Jerman segera
ambil tindakan. Setelah Afrika Utara dan Stalingrad gagal, Hitler tak akan membiarkan
sekutunya dikalahkan begitu saja. Bala bantuan berjumlah besar didatangkan dari Jerman.
Secara keseluruhan, Italia tak dapat berbuat banyak. Mereka hanya bergantung pada
kekuatan sekutu-sekutunya.

8
Inggris, tidak seperti Albania di pandangan Italia yang bisa ditaklukkan dalam kurun
waktu lima hari. Juga bukan Luksemburg di hadapan Jerman, yang bisa dilindas dan sekarat
dalam waktu kurang dari 24 jam. Inggris kuat, dibantu oleh Amerika Serikat, Kanada,
Australia, Selandia Baru, dan Perancis merdeka. Serangan ini menggentarkan Poros, dan
Tokyo hanya bisa berharap-harap cemas, sementara dia hanya bisa berdoa dan tetap fokus
pada Amerika Serikat, musuh utamanya. Dalam waktu singkat, kota-kota besar seperti Bari,
Napoli, Reggio, dan Foggia sudah jatuh ke tangan Sekutu. Mussolini semakin terjepit.
Tentaranya mulai berbalik menyerangnya, sementara Jerman-lah yang mati-matian
mempertahankan Italia. Namun, hasilnya sama saja. Jerman dan Jepang harus kehilangan
adik mereka yang paling lemah pada 16 September 1943. Italia runtuh ketika Sekutu
berhasil memasuki ibukota Roma, mendesak Mussolini untuk lengser dari kekuasaannya
dan dibantu tentara Jerman untuk lari ke utara. Raja Victor Emmanuel III segera memecat
Mussolini sebagai kepala pemerintahan dan membiarkan Sekutu mengubah Italia menjadi
sebuah negara yang demokratis, yang justru berakhir dengan robohnya kekuasaan raja pada
1946. 28 November 1943, "Tiga Besar" atau The Big Three yang terdiri dari Presiden
Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Presiden Uni Soviet Joseph Stalin, dan
Perdana Menteri Winston Churcill berkumpul di Teheran, Iran, untuk membahas langkah
berikutnya setelah Italia berhasil dieksekusi. Perjanjian yang dihasilkan adalah, Uni Soviet
bertugas menggusur Jerman dari timur, sementara koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis
merdeka, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan negara-negara koloni Inggris lainnya
diserahi tugas untuk membobol pertahanan barat. Perjanjian ini dilaksanakan dengan
antusias oleh Stalin, yang sudah sangat yakin Hitler tidak akan bisa melakukan lagi apa
yang telah ia lakukan pada 1941. Dengan cepat Tentara Merah Soviet merontokkan
kekuasaan Jerman di timur, sementara koalisi masih mencoba menembus pertahanan di
barat. Tentara Soviet lebih handal dalam pertempuran musim dingin. Mereka bergerak lebih
lincah dengan pakaian tebal berlapiskan palto, sementara langkah mereka begitu gesit
dengan menggunakan ski saat bertempur. Tentara Merah Soviet berhasil membatalkan
pendudukan 900 hari atas Leningrad, kota terbesar kedua di Uni Soviet dan Rusia pada 27
Januari. Tak hanya itu, Soviet juga berhasil menginvasi Rumania dan negara-negara yang
terletak antara negara itu dan Polandia. Seluruh Polandia sudah berada di bawah genggaman
Soviet dengan serangan fajar pimpinan Jenderal georgy Zhukov. Kwajalein di Kepulauan
Marshall yang diduduki Jepang diserang Amerika Serikat 4 hari kemudian.
Untuk membantu Uni Soviet yang meluluhlantakkan bagian timur, Inggris dan Amerika
Serikat merencanakan suatu serangan pembebasan Eropa yang diduduki Jerman. Italia
sudah mati, dan mereka kini akan membebaskan Eropa Barat melalui pesisir Perancis.
Pada 6 Juni 1944, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Normandia. Ini adalah
serangan melalui laut terbesar sepanjang sejarah Perang Dunia I (PD I) dan Perang Dunia II
(PD II), serta kedua terbesar sepanjang sejarah setelah perebutan Constantinophel oleh
Kekaisaran Muslim Ottoman Turki.

9
Pendaratan pasukan Sekutu di Normandia ini diberi nama D-Day. Sebuah armada laut
yang terdiri dari 2.727 kapal uap dan kapal dagang, serta 700 kapal perang, dikerahkan
untuk pendaratan. Ratusan personil infantri dikirim, disusul oleh pasukan parasut. Hingga
pagi berikutnya, pasukan Inggris dan Amerika Serikat sudah mencapai jumlah 18.000 orang

Suasana Pendaratan Normandia 1944

Winston Churcill (kiri), Franklin Roosevelt (tengah), dan Joseph Stalin (kanan) di Yalta, Uni
Soviet

Kali ini mereka bertiga bertemu di Yalta, dekat Pantai Crimea, Uni Soviet, untuk
membahas bentuk Eropa pascaperang. Stalin bersikeras ingin menundukkan Jerman
secara total dan mengambil kendali atas negara-negara 'sahabat' di Eropa Timur. Karena
Roosevelt dan Churcill kurang menyukai gagasan ini, Stalin akhirnya berjanji akan
membangun demokrasi tertentu di negara-negara yang dia duduki itu.

10
Kedua pemimpin negara yang begitu amat sangat percaya dengan Stalin itu, akhirnya
menyetujui rencana tersebut. Roosevelt tak ingin menentang Stalin, karena dia sendiri
ingin membina 'Aliansi Besar' di antara ketiga bangsa terkuat pascperang ini. Churcill tak
ingin menentang lebih jauh, karena dia takut Stalin akan mendesak Britania Raya untuk
menanggalkan pemerintahan mereka yang berbentuk kerajaan, yang secara harfiah sangat
tidak demokratis. Pertemuan di Yalta berakhir pada 11 Februari 1944, diakhiri dengan
perjanjian akhir, yakni Uni Soviet diberi kekuasaan atas wilayah timur dan Amerika
Serikat, Perancis, dan Inggris menguasai Eropa Barat. Stalin memiliki pasukan angkatan
darat terbesar dan terkuat di dunia, yang dia yakini dapat membuat Jerman terseok-seok
dan memohon ampunan padanya dengan sia-sia.

Tentara Soviet membebaskan Austria


Amerika Serikat berhasil mendarat di Iwojima, Jepang, dan Stalin tak sudi kalah
saing. Dia lalu memerintahkan pasukannya untuk bergerak dan melibatkan diri dalam
pertempuran-pertempuran nekad, yang selalu berakhir dengan kemenangan di pihaknya.
Soviet lalu semakin mendekati Jerman, memasuki ibukota Wina pada 28 Maret 1944, dan
seluruh Austria dapat dibebaskan sehari setelahnya. Roosevelt meninggal dunia pada 12
April 1945, dan Harry S. Truman menggantikan posisinya sebagai presiden Amerika
Serikat yang baru. Pasukan Soviet yang sudah bergerak jauh lebih cepat daripada koalisi
Barat, melakukan langkah yang amat mengejutkan. Mereka dengan sukses menguasai
seluruh Eropa Timur, menginvasi Hungaria, mendapatkan Cekoslovakia, dan
membebaskan Yunani dalam kurun waktu 1944 hingga 1945. Stalin juga turut membiayai
dan mengirim bantuan semasa perang kemerdekaan Yugoslavia, yang berakhir pada 1944
dengan terusirnya pasukan Jerman dan Italia keluar dari Yugoslavia. Albania juga

11
berhasil dibersihkan dari sisa-sisa serdadu Italia yang pro-Mussolini. Jerman semakin
terdesak. Seluruh wilayah jajahannya telah berhasil di rebut dan dia kini sendirian, berada
di tengah kepungan Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis yang sudah merdeka.
Tentara Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat kemudian berlomba-lomba untuk mencapai
ibukota Berlin terlebih dahulu, yang akhirnya dimenangkan oleh Uni Soviet memecahkan
lewat pertempuran di Berlin. Ini adalah pertempuran dahsyat yang mengerikan. Jerman
bertahan dengan sangat gagah, tetapi Soviet lebih baik lagi.
Pada 30 April 1945, Hitler benar-benar putus asa melihat bom-bom Soviet
berjatuhan dan meledak di sekelilinginya, menghujani Berlin tanpa memberi ampun,
hingga akhirnya Jerman pun mengakui kekalahannya dan menyerah tanpa syarat.

Jenazah Hitler dengan luka tembakan di dahi


Rakyat Berlin ketakutan. Maka hari itu juga, hanya ada dua pilihan yang bisa
diambil Hitler, yaitu menyerah kalah dan dieksekusi musuh, atau tangannya sendirilah
yang harus mengeksekusi dirinya. Akhirnya dia memilih jalan yang kedua, mengakhiri
hidup di bunker bersama simpananyang dia nikahi sehari sebelumnya, Eva Braunn.
Seminggu kemudian, pada 7 Mei 1945, Jerman menyatakan menyerah pada Uni Soviet,
setelah jenazah Hitler dan Braunn ditemukan. Maka hingga sekarang, setiap 8 Mei di
Eropa diperingati sebagai Hari Kemenangan Eropa atau "Victory In Europe" (VE Day).
Kini Jepang benar-benar sendirian. Kaisar cemas, tetapi Jenderal Tojo tetap
bertahan. Jepang harus mempertahankan wilayah yang begitu luas dengan persenjataan
yang sudah tua dan rusak. Jenderal McArthur yang memiliki dendam kesumat pada
Jepang, melancarkan strategi "lompat katak", yaitu strategi untuk menyerang langsung
daratan Jepang.

12
Dia yakin, Jepang akan menyerah dengan sendirinya jika tanahnya dilumatkan.
Pada Juni 1945, Amerika Serikat kehilangan 12.000 tentara selama pertempuran di
Okinawa, sementara Jepang kehilangan 110.000. Truman tahu, bahwa pertempuran yang
semakin lama dapat membuat semakin banyaknya warga sipil yang tewas. Namun alasan
utamanya, dia tak ingin Soviet melibatkan diri lebih jauh dalam pertempurannya.
Di saat yang sama, Uni Soviet berhasil menduduki seluruh Manchuria, Mongolia, China
Utara, dan Semenanjung Korea bagian utara yang sebelumnya dikuasai Jepang. Amerika
Serikat telah menguasai Guam dan Saipan pada 10 Agustus 1944, dan kedua pulau ini
cocok sebagai pangkalan udara untuk membombardir Jepang.
Pada 1945, Amerika Serikat menggempur Manila, ibukota Filipina untuk
menguasainya kembali. Di sisi lain, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan
menyerbu Manchuria. Situasi ini semakin menyudutkan Jepang. Dua negara raksasa
menggempur satu negara kepulauan kecil yang bisa gempa kapan saja.
Di saat bersamaan, pada 2 Agustus 1945, Jerman menandatangani perjanjian
damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di kota Potsdam, Jerman, dan perjanjian itu
diberi nama "Konferensi Potsdam", yang berisi perjanjian antara Jerman dan Sekutu.
Hasilnya adalah :
1. Jerman dibagi menjadi empat pendudukan, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis diJerman Barat, dan Uni Soviet di Jerman Timur
2. Kota Berlin dibagi dua, Berlin Barat pimpinan Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis, dan Berlin Timur di bawah pimpinan Uni Soviet
3. Kota Danzig dikembalikan pada Polandia
4. Penjahat perang harus di hukum
5. Jerman harus membayar ganti rugi perang.
Dua serangan yang mengubah pandangan dunia terjadi pada 6 Agustus 1945,
ketika pesawat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom atau nuklir di kota Hiroshima.
Tiga hari kemudian, Nagasaki juga mengalami hal yang sama. Kedua bom ini telah
menewaskan setidaknya 120.000 manusia di Jepang. Melihat keadaan seperti ini, Kaisar
Hirohito segera mengambil tindakan dengan meminta angkatan perang Jepang untuk
menyerah. Akhirnya pada 14 Agustus, Jepang menyerah di Teluk Tokyo. Perang telah
berakhir, tapi perang yang baru akan dimulai dari sekarang. Penandatanganan menyerah

13
dilakukan di Kapal Induk Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Hasilnya
adalah Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu, dan perjanjian ini diberi nama
"Perjanjian San Fransisco". Hasilnya adalah :
1. Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat
2. Daerah hasil ekspansi Jepang dikembalikan
3. Penjahat perang di hokum
4. Jepang harus membayar ganti rugi perang

Pada 1947, setelah lengsernya kekuasaan Raja Victor Emmanuel III, Republik
Italia harus menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di
Paris, dan pertemuan itu diberi nama "Perdamaian Paris". Hasilnya adalah :

1. Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris


2. Wilayah Italia diperkecil
3. Italia harus membayar ganti rugi perang
4. Abessynia dan Albania dimerdekakan kembali
5. Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB

Perang Dunia II meski telah membawa kehancuran yang sangat parah sekali, juga
membawa banyak sekali pengaruh pada masa depan. Banyak sekali dan tak terhitung.
Tak akan diketahui bagaimana dunia jadinya, jika seandainya Adolf Hitler tidak
memimpin Jerman. Tidak tahu juga jika seandainya Sekutu mengalami kekalahan. Tak
ada yang mengira bagaimana jadinya dunia jika Uni Soviet, negara dengan angkatan
darat terkuat di dunia, bersekutu dengan Jerman. Namun, beginilah kenyataannya.

14
Akibat yang dibawa Perang Dunia II adalah :
1. Sektor-sektor ekonomi mengalami kehancuran
2. Sarana dan prasarana kehidupan, seperti gedung, jembatan, jalan raya, dan
perumahan rusak
3. Amerika Serikat menjadi negara kreditor
4. Banyaknya korban jiwa
5. Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua negara adidaya
6. Terjadi perebutan pengaruh antara Blok Barat yang pro-Amerika dengan Blok Timur
yang pro-Uni Soviet ini melahirkan Amerika Serikat dengan NATO yang liberalis
dan Uni Soviet dengan Pakta Warsawa yang komunis
7. Tumbangnya imperialisme di Asia dan Afrika
8. Munculnya negara-negara merdeka yang terlepas dari penjajahan bangsa Eropa
9. Terbentuknya PBB
10. Terbaginya Semenanjung Korea menjadi dua yang dipisahkan melalui garis 38
derajat, yaitu Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang kapitalis

C. AKIBAT PERANG DUNIA 2


Perang Dunia II yang berlangsung antara tahun 1939 – 1945 menimbulkan akibat
yang besar di bidang politik, ekonomi, sosial, dan kerohanian bagi egaranegara di dunia.
1. Bidang Politik
Akibat yang muncul di bidang politik setelah Perang Dunia II berakhir sebagai
berikut.
a. Amerika Serikat dan Rusia (Uni Soviet) sebagai pemenang dalam Perang Dunia II
tumbuh menjadi negara raksasa (adikuasa).
b. Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang
menimbulkan Perang Dingin. Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan
kekuatan (Balance of Power Policy), walaupun perdamaian diliputi ketakutan.
c. Nasionalisme di Asia berkobar dan timbul negara-negara merdeka seperti
Indonesia (17 Agustus 1945),Filipina (4 Juli 1946), India dan Pakistan Dominion
(15 Agustus 1947) dan India merdeka penuh 26 Januari 1950, Birma (4 Januari
1948), dan Ceylon (dominion 4 Februari 1948).

15
d. Munculnya politik mencari kawan atau aliansi yang dibentuk berdasarkan
kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO, METO, dan SEATO.
e. Munculnya politik memecah belah negara, misalnya:
1) Jerman dibagi menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.
2) Korea dibagi menjadi dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
3) Indo-Cina dibagi menjadi tiga negara, yaitu Laos, Kamboja, dan Indo-Cina.
4) India dibagi menjadi dua negara, yaitu India dan Pakistan.
2. Bidang Ekonomi
Perang Dunia II menghancurkan perekonomian negara-negara di dunia kecuali
Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh
dunia. Untuk menanamkan pengaruhnya di negara-negara Eropa dan yang lain,
Amerika Serikat melaksanakan program. Misalnya Truman Doctrine (1947), Marshall
Plan (1947), Point Four Truman dan Colombo Plan. Program-program ini merupakan
usaha untuk membendung berkembangnya komunisme.
3. Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban Perang Dunia II PBB
membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administration). Tugas
UNRRA di antaranya sebagai berikut.
a) Memberi makan kepada orang-orang yang terlantar.
b) Mendirikan rumah sakit.
c) Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
d) Mengerjakan kembali tanah yang rusak.
4. Bidang Kerohanian
Setiap manusia menginginkan perdamaian. Berbagai upaya dilakukan agar tercipta
perdamaian dengan membentuk lembaga perdamaian. Penderitaan yang ditimbulkan
akibat Perang Dunia II menyadarkan manusia akan akibat buruk perang. Penduduk
dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia setelah
Liga Bangsa-Bangsa dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Organization (UNO). Lembaga ini
diharapkan dapat menjaga perdamaian dunia.

16
 Akhir Perang Dunia II:
a) Sekutu mendaratkan pasukan di pantai Normandia, 6 juni 1944.
b) Jerman menyerah kepada Sekutu, Mei 1955.
c) Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki dibom atom oleh
Sekutu.
d) 14 agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

 Tanggal 17 juli-2 Agustus 1945 diadakan konferensi Postdam untuk mengakhiri


perang, isinya:
a) Jerman dibagi menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur.
b) Jerman harus membayar pampasan perang.
c) Angkatan perang Jerman dikurangi.
d) Partai Nazi dihapus.
e) Penjahat perang akan dihukum.
 Tanggal 8 september 1951 diadakan konferensi san franscisco, isinya:
a) Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat.
b) Jepang membayar pampasan perang.
c) Daerah yang dikuasai jepang dikembalikan ke pemiliknya.
d) Penjahat perang akan dihukum.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terjadinya PD II secara tidak langsung berpengaruh terhadap kehidupan politik dan
pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1942 Jepang berhasil mengalahkan Belanda,
maka posisi Belanda Indonesia diambil alih oleh Jepang. Artinya Indonesia mulai dijajah
oleh Jepang. Masa pendudukan Jepang berjalan sekitar 3,5 tahun. Berbagai kebijakan Jepang
di Indonesia diarahkan untuk memperkuat kekuatan militer. Selain itu untuk ikut
mendukung kemenangannya dalam menghadapi Sekutu. Perang Dunia II juga berpengaruh
bagi Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Setelah Jepang kalah menyerah kepada
Sekutu tanggal 14 Agustus 1945, Indonesia dalam keadaan “vacuum of power” (kekosongan
kekuasaan). Jepang sudah menyerah berarti tidak mempunyai hak memerintah Indonesia,
sementara Sekutu, saat itu belum datang. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan bangsa
Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan.

B. Saran
Semoga kita tidak kembali lagi dalam situasi perang dunia yang sangat mengerikan itu. Dan
semoga kita dapat menjaga perdamaian antar sesama di seluruh dunia.

18

Anda mungkin juga menyukai