Anda di halaman 1dari 13

PERANG DUNIA II

(1939-1945)

DISUSUN OLEH

HANNA ADZKIA
SALWA FITRIYANTI
MAHMUZI
M. NOOR RIZKY
SUPRIANSYAH

SEKOLAH MENEGAH PERTAMA NEGERI 1 KERTAK HANYAR


KABUPATEN BANJAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Secara spesifik dan wilayah filosofis, perang merupakan turunan sifat dasar manusia yang
tetap sampai sekarang memelihara dominasi dan persaingan sebagai sarana memperkuat
eksistensi diri dengan cara menundukkan kehendak pihak yang dimusuhi. Dengan mulai secara
psikologis dan fisik, dengan melibatkan diri sendiri dan orang lain, baik secara kelompok atau
bukan. Perang dapat mengakibatkan kesedihan dan kemiskinan yang berkepanjangan, dan juga
dapat menimbulkan banyak pengaruh terhadap kelompok yang dimusuhi atau kelompok yang
berada disekitarnya. Pengaruh tersebut dapat berbentuk pengaruh positif bahkan pengaruh
negatif, tergantung pada sudut pandang orang yang melihatnya. Perstiwa Perang yang
berpengaruh besar terhadap banyak manusia, terjadi pada masa lalu, dan hanya terjadi satu kali
saja dapat disebut sebagai sejarah.
Sebagai contoh Perang Dunia II, perang dunia II merupakan sebuah perang global yang
berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia
termasuk semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling
bertentangan yaitu Sekutu dan Poros. Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang
melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total",
negara-negara besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya
untuk keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.
Ditandai oleh sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil,
termasuk Holocaust dan pemakaian senjata nuklir dalam peperangan, perang ini memakan
korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang
Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat manusia. Pada umumnya negara-
negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu mereka berusaha bangkit
dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Dari paham
ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara-negara fasis yang muncul yaitu
Jerman, Italia, dan Jepang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONDISI POLITIK DAN EKONOMI DUNIA PRA PERANG DUNIA II


Keadaan politik internasional menjelang Perang Dunia II menyerupai keadaan tahun 1906-
1914 sebelum Perang Dunia I. Ada yang menyatakan bahwa Perang Dunia II merupakan lanjutan
Perang Dunia I. Perang Dunia I merupakan balas dendam Perancis terhadap Jerman karena
dipermalukan dalam kekalahannya ketika kalah perang tahun 1870-1871. Selain itu dalam
masalah industri, Jerman juga bersaing dengan Inggris. Dengan persaingan-persaingan itu maka
terbentuklah persekutuan militer (aliansi). Ada dua persekutuan, yakni Triple Alliantie yang
kemudian dikenal dengan “Blok Sentral” yang terdiri atas Jerman, Austria dan Italia.
SedangkanTriple Entente yang kemudian disebut “Blok Sekutu” yang terdiri atas Perancis,
Inggris, Rusia dan lain-lain. Pada tanggal 1 Agustus 1914 Jerman mengumumkan perang kepada
Rusia dan disusul Perancis mengumumkan perang kepada Jerman tanggal 3 Agustus 1914.
Kemudian tanggal 4 Agustus, Inggris mengumumkan perang kepada Jerman.
Selanjutnya berkecamuklah perang yang hampir melibatkan seluruh dunia dikenal dengan
Perang Dunia I. Perang ini berakhir dengan kekalahan Jerman yang menyerah pada tanggal 11
November 1918. Sebagai pihak yang kalah, Jerman harus membayar ganti rugi kepada Sekutu
dengan dikuatkan dalam Perjanjian Versailles pada tahun 1919. Kekalahan Jerman dengan telak
ini memberi kesempatan kepada Adolf Hitler membangkitkan bangsanya untuk melakukan balas
dendam kepada Perancis. Adolf Hitler mengembangkan fasisme dan kemudian memulai Perang
Dunia II dengan menyerbu Polandia di kota Danzig pada tanggal 1 September 1939. Peristiwa
itulah yang menjadi sebab langsung terjadinya Perang Dunia II.

2.2 FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERANG DUNIA II

Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-1945, sebagai lanjutan dari Perang Dunia I. Perang
ini jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan Perang Dunia I. Perang Dunia II wilayahnya
jauh lebih luas, hampir semua negara terlibat dalam perang besar ini. Meletusnya Perang Dunia
II dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebab-sebab
umum dan sebab-sebab khusus.
Sebab-sebab Terjadinya Perang Dunia II terbagi menjadi dua yaitu sebab umum dan sebab
khusus. Penyebab umum terjadinya Perang Dunia II sebagai berikut :
a)    Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia.LBB bukan lagi
alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik Negara-negara besar untuk mencari
keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara besar berbuat semaunya,
misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan serangan terhadap Ethiopia.
b)   Negara - negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataannya.Dengan
kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama Jerman dan Italiamencurigai komunisme Rusia,
tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasional-sosialis Jerman. Oleh karena saling
mencurigai akhirnya Negara-negara tersebut memperkuat militer dan pesenjataannya.
c)    Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan).Kekhawatiran akan adanya perang besar,
maka negara-negara mencari kawandan muncullah dua blok besar yakni:1. Blok Fasis terdiri atas
Jerman, Italia, dan Jepang 2. Blok Sekutu terdiri atas: a) Blok demokrasi yaitu Perancis, Inggris,
Amerika Serikat, dan Belanda. b) Blok komunis yaitu Rusia,Polandia, Hongaria, Bulgaria,
Yugoslavia,Rumania, dan Cekoslovakia.
d)   Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspensi. Jerman mengumumkan
“Lebensraum”nya (Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah dan Italia menginginkan Italia
Irredenta (Italia Raya) yang meliputi seluruh laut Tengah dan Abbesinea, serta Jepang
mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya. Ini berarti merupakan tanntangan
terhadap imperialisme Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat
e)    Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme dan komunisme.
f)    Adanya politik balas dendam “Revanche Idea” Jerman merasa dihina dengan Perjanjian
Versailles.
Sedangkan sebab khusus terjadinya Perang Dunia II adalah serbuan Jerman ke Kota Danzig,
Polandia pada tanggal 1 September 1939. Polandia merupakan negara di bawah pengawasan
Liga Bangsa-Bangsa. Hitler menuntut Danzig karena penduduknya adalah bangsa Jerman, tetapi
Polandia menolak tuntutan itu. Pada tanggal 3 September 1939 negara-negara pendukung LBB
terutama Inggris dan Perancis mengumumkan perang kepada Jerman, kemudian diikuti sekutu-
sekutunya ketika di Pearl Harbour, Hawai (7 Desember 1941).
2.3 PROSES TERJADINYA PERANG DUNIA II
Berdasarkan wilayahnya Perang Dunia II terbagi dalam tiga medan tempur yaitu medan
Eropa, medan Afrika Utara, dan medan Asia pasifik dimana pada tahap awal hampir di setiap
medan tempur Jerman memperoleh kemenangan. Adapun pihak-pihak yang berperang di
beberapa medan peperangan dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut
Medan Eropa
Pada awal perang dunia kedua Jerman dengan melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) berhasil
memenangkan pertempuran di semua medan tempur eropa,medan tempur tersebut antara lain :
         Penyerbuan Jerman ke Polandia dan Finlandia : Jerman menyerbu Polandia pada tanggal 1
September 1939. Dalam tempo singkat, sebagian besar daerah Polandia berhasil dikuasai.
         Penyerbuan Jerman ke Norwegia dan Denmark : Pada tanggal 9 April 1940, Jerman
melancarkan serangan laut dan udara ke wilayah Norwegia. Dalam waktu singkat, pasukan
Jerman telah berhasil menduduki Oslo, Bergen, Trondheim, Stavagar, dan Narvik. Pasukan
Norwegia yang dibantu Inggris dan Perancis sempat memberikan perlawanan yang sengit. Akan
tetapi pada tanggal 30 April 1940, Norwegia terpaksa menyerah kepada Jerman Sementara itu,
dalam waktu yang sama, pasukan Jerman juga menyerbu Denmark. Dengan mudah Jerman
menaklukkan Denmark. 
         Jatuhnya Belanda, Belgia, dan Prancis : Tanpa pengumuman apa pun, pasukan Jerman
melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) ke Belanda, Belgia, dan Luxemburg pada tanggal 10 Mei
1940. Ratu Wilhelmina dari Belanda melarikan diri ke London. Sedangkan Raja Leopold III
memerintahkan Belgia menyerah kepada Jerman pada tanggal 26 Mei 1940. Pada awal Juni
1940, pasukan Jerman yang telah menduduki Luxemburg bersiap-siap menyerbu Prancis melalui
kota Sedan. Setelah terjadi pertempuran sengit di kota Verdum pada tanggal 15 Juni 1940,
kemerdekaan Perancis tidak dapat dipertahankan lagi. ( Kemudian, Jenderal Petain membentuk
pemerintahan Prancis yang tunduk kepada Jerman di Kota Vichy. Pasukan Perancis yang tetap
setia kepada Perancis, di bawah pimpinan Jenderal Charles de Gaulle, melakukan perlawanan
dengan mendirikan pemerintahan pengasingan di London.) 
         Pertempuran Jerman–Inggris : Jatuhnya Perancis menyebabkan perhatian Jerman dialihkan
ke Inggris. Dengan mengerahkan angkatan laut dan angkatan udaranya, Jerman menyerang
Inggris.Hal ini membuat Inggris menandatangai kerjasama pertahanan dengan Amerika Serikat
tanggal 2 September 1940. Dengan bantuan Amerika Serikat ini, pasukan Inggris bangkit
melawan dan dapat mengimbangi kekuatan tempur Jerman. Hal ini membuat frustrasi angkatan
udara Hitler. Oleh sebab itu, Jerman menjalin kerja sama yang melibatkan poros Roma - Berlin -
Tokyo dengan ditandatanganinya kerja sama militer antara Jerman, Italia, dan Jepang pada
tanggal 27 September 1940. Tetapi dengan mengalirnya uang, senjata, dan bahan makanan;
bahkan kesepakatan untuk menstandardisasi persenjataan mereka, Inggris dapat bertahan dari
serangan Jerman yang siang malam terus menerus menggempurnya. 
         Perang Jerman–Rusia : Tanpa menghiraukan perjanjian nonagresi, Jerman menyerbu Rusia
pada tanggal 22 Juni 1941. Dalam serangan kilat ini, Jerman dapat memukul pasukan Rusia
sehingga mundur jauh ke timur. Rusia yang mundur ke timur kemudian meminta bantuan dari
Inggris dan Amerika Serikat. Sehingga pada tanggal 1 Oktober 1941, Rusia, Inggris, dan
Amerika Serikat menandatangani Protokol Moskow. ( Isi perjanjian itu adalah bahwa Inggris
dan Amerika Serikat akan memberi bantuan kebutuhan- kebutuhan pokok kepada Rusia selama
9 bulan. Selain itu, Amerika akan memberikan kredit dalam rangka Lend and Lease Bill sebesar
$ 1 Miliar.) Dengan bantuan Sekutu dan taktik bumi hangus, Rusia berhasil menahan laju
pasukan Jerman.

Perang di Afrika (1940 – 1943)

Peperangan di Afrika dan Laut Tengah pecah sejak Italia menyatakan perang terhadap
Perancis dan Inggris pada tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak hanya menyerang Perancis Selatan.
Italia juga menghantam pasukan Perancis dan Inggris di Afrika Utara dan Afrika Timur. Akan
tetapi, pasukan Italia dapat dipukul oleh pasukan Perancis dan Inggris yang dipimpin Jenderal de
Gaulle dan Jenderal Montgomery. Peristiwa itu terjadi di Bardia pada tanggal 5 Januari 1941.
Melihat pasukan Italia yang tidak berdaya itu, Jenderal Erwin Rommel dari Jerman segera turun
tangan memimpin pasukannya menyerbu Libya. Jenderal Rommel dengan mudah mengalahkan
pasukan Inggris di Bardia dan Sollum. Montgomery terpaksa mundur sampai ke perbatasan
Mesir di kota Tobruk pada tanggal 20 April 1941. Bahkan pada bulan Juni 1941, pasukan
Rommel telah merebut kota El Alamein yang terletak 70 mil jauhnya dari Alexandria. Dengan
demikian, medan perang Afrika Utara sepenuhnya telah ia kuasai.
Pertempuran di Asia-Pasifik
Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbour
pada tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour adalah Pangkalan Armada Amerika Serikat di
Pasifik. Serangan ini menyebabkan Amerika Serikat tidak lagi mempertahankan sikap netralnya
dalam Perang Dunia II. Beberapa jam setelah kejadian itu, pada tanggal 8 Desember 1941,
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang. Peristiwa ini memicu pecahnya perang di
Asia Pasifik. Sama dengan medan tempur lainnya pada tahap awal perang, pihak blok sentral
memperoleh kemenangan, pada medan perang Asia Pasifik dalam tempo kurang dari 5 bulan,
Jepang dapat mengalahkan sekutu dan berhasil menguasai seluruh Asia Tenggara.

Tahap-tahap Perang
Jika ditinjau dari waktu berlangsungnya perang (1939 -1945), maka jalannya Perang Dunia II
dapat dibedakan dalam tiga tahap.
  Tahap permulaan (1939-1942)
Pada tahap ini, negara-negara Sentral umumnya selalu menang di berbagai medan pertempuran.
Sebaliknya, negara-negara Sekutu hanya bertahan atau kalah.
  Tahap titik balik (1942)
Tahap titik balik ditandai dengan:
1.      Kalahnya Jepang dalam pertempuran di Laut Karang pada tanggal 4 Mei 1942.

2.      Jerman dipukul mundur dalam pertempuran di El Alamien oleh Jenderal Montgomery pada
tanggal 12 Oktober 1942.

3.      Jerman mulai mendapat perlawanan dan kalah dalam pertempuran Stalingrad pada tanggal 19
November 1942, terhadap tentara Rusia yang dipimpin Jenderal Gregory Zhukov.

  Tahap akhir (1943-1945)


Pada tahap ini, negara-negara Sekutu mulai melakukan serangan atau pukulan yang menentukan
bagi kekalahan Blok Sentral. Beberapa pertempuran tersebut adalah sebagai berikut :
Pada tahun 1944, langkah maju pasukan Rusia semakin tak dapat dibendung lagi. Kota
demi kota dapat direbut kembali. Bahkan, pada tanggal 24 Agustus 1944, Rumania menyerah
kepada Rusia. Bulgaria menyerah kepada Rusia pada tanggal 20 Oktober 1944. Sesudah itu,
Rusia terus melancarkan serangan sampai memasuki wilayah Jerman dan menggempur kota
Berlin dari arah timur. Dengan tulang punggung Amerika Serikat dan Inggris, Sekutu
membentuk satuan ekspedisi khusus yang disebut Allied Expeditionary Forces di bawah
komando Jenderal Eisenhower. Serangan ini didukung AD, AL, dan AU yang meliputi 10.000
pesawat tempur dan 4.000 kapal perang terus menyerang masuk wilayah Jerman. Meskipun
pasukan Jerman memberikan perlawanan sengit sampai akhir tahun 1944, perlawanan itu tidak
lagi membawa dampak besar. Kejayaan Jerman telah pudar dan tinggal sisa-sisanya saja.
Pada awal tahun 1945, tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan memenangkan
perang. Sekutu telah mengepung seluruh perbatasan Jerman. Rakyat di Jerman sendiri putus asa,
sehingga kehidupan industri, ekonomi, tentara, dan politiknya kacau balau. Pasukan Jerman
hancur di medan selatan, timur, dan barat pada awal tahun 1945. Di Front Timur, pasukan Rusia
telah merebut Warsawa, Krakow, dan Lozt pada pertengahan Januari 1945. Kemudian, pada
awal Februari 1945, di Front Barat, pasukan Inggris merebut Nijmegen. Pasukan Amerika
merebut Trier, Cologne dan menyeberangi lembah Ruhr. Pada bulan April 1945, pasukan
Amerika dan Rusia telah bertemu di sepanjang Sungai Elbe. Tinggal kota Berlin yang masih
tetap bertahan. Sementara itu, angkatan udara Sekutu terus menghujani kota-kota di Jerman
untuk mendukung serangan pasukan infantri di darat. Hitler yang putus asa melihat keadaan
tersebut, pada tanggal 30 April 1945, melakukan bunuh diri. Tampuk kepemimpinan diserahkan
kepada Laksamana Doenitz. Meninggalnya Hitler serta menyerahnya pasukan Jerman di Austria
tidak membuat Laksamana Doenitz segera menyerah. Setelah seluruh Berlin diserbu oleh
pasukan Sekutu, Jenderal Doenitz menyerah tanpa syarat pada tanggal 7 Mei 1945 kepada
Sekutu. Dengan penyerahan pasukan Jerman ini, Perang Dunia II di Eropa berakhir.
Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia-Pasifik memasuki titik balik setelah terjadi
pertempuran di Laut Karang (4 Mei 1942) dan di Guadalacanal (7 Agustus 1942 - 9 Februari
1943). Dalam pertempuran Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau satu ke pulau lain atau
sistem katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jenderal Dauglas Mac Arthur dan Laksamana
Chester Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh
Sekutu. Dan Jepang mengalami kekalahan besar. Pada tanggal 17 Maret 1945, Iwojima direbut.
Menyusul kemudian, tanggal 21 Juni 1945, Okinawa direbut pasukan Amerika. Walaupun
angkatan udara Amerika Serikat telah mengebom kota-kota di Jepang, tetapi Jepang tetap tidak
menyerah. Oleh karena itu, pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom atom. Karena
Jepang tidak juga menyerah, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki dibom atom
oleh Amerika Serikat untuk memaksanya menyerah. Akhirnya, melalui pidato radio pada tanggal
14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan kesediaan Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu.

2.4 PENGARUH PERANG DUNIA II BAGI INDONESIA


Keterlibatan Indonesia dalam Perang Dunia II diawali dengan pendudukan Jepang pada
tahun 1942. Sebagian wilayah Indonesia sebagai medan perang antara militer Jepang dan militer
Sekutu. Secara langsung maupun tak langsung Indonesia merasakan dampak dari terjadinya
Perang Dunia II. Dampak secara langsung yaitu terjadinya kerusakan yang serius pada daerah
yang dijadikan medan perang. Rakyat Indonesia mengalami banyak kerugian jiwa dan harta
benda, serta mengalami trauma akibat terjadinya perang. Dukungan terhadap kemerdekaan
Indonesia. Secara tidak langsung semangat nasionalisme Jepang mengilhami perjuangan
kemerdekaan Indonesia. Pengaruh perang juga dapat diperinci menjadi pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Pengaruh positif antara lain:
Pertama, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kalahnya Jepang terhadap militer sekutu
membawa dampak wilayah Indonesia sebagai wilayah tak bertuan (Vacum Of Power atau
kekosongan kekuasaan). Hal ini karena militer Jepang yang ada di Indonesia tak mempunyai
otoritas lagi, sedangkan militer sekutu yang akan menggantikan militer Jepang belum mengambil
alih posisi Jepang. Kondisi Vacuum of Power dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pendiri negara
untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia lewat dibentuknya PPKI. Bahkan Laksamana
Maeda menyediakan rumahnya untuk merancang dan penandatanganan naskah proklmasi
kemerdekaan Indonesia. Walaupun kemerdekaan Indonesia bukan merupakan pemberian
pemerintah Jepang, tapi hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia.
Kedua, pelatihan militer untuk pemuda-pemuda Indonesia. Pada tanggal 3 Oktober 1943
pemerintah pendudukan Jepang mendirikan Giyugun atau PETA (Pembela Tanah Air),
sebelumnya telah dibentuk Heiho. Anggota PETA banyak dikirim ke medan perang di Pasifik
untuk menghadapi militer Amerika Serikat. Pada pertengahan tahun 1945 jumlah anggota PETA
sebanyak 120.000 orang. Organisasi PETA yang didirikan oleh Jepanng merupakan cikal bakal
dari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Banyak pendiri TNI yang berasal dari didikan PETA,
antara lain Jenderal Sudirman dan Jenderal Suharto (Presiden RI ke-2). Ketiga, Peninggalan
peralatan militer dan infrastruktur perang yang digunakan oleh Jepang dapat digunakan sebagai
modal untuk mempertahankan kemrdekaan. Setelah Jepang menyerah terhadap sekutu, banyak
tangsi-tangsi dan peralatan militer Jepang yang dikuasai oleh pejuang Indonesia.
Disamping dampak positif Perang Dunia II juga menimbulkan luka yang teramat dalam
pada rakyat Indonesia. Pertama, Romusha pengerahan tenaga kerja secara paksa dengan kondisi
yang sangat menyedihkan untuk membangun infrastruktur perang Jepang. Kebanyakan Romusha
berasal dari Pulau Jawa dan dikirim ke Birma. Karena kondisinya yang sangat buruk banyak
diantara romusha yang meninggal dunia dan tidak dapat kembali ke kampung halamannya.
Kedua, banyak militer Jepang yang mengambil secara paksa makanan, pakaian, dan perbekalan
lainnya dari rakyat Indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi. Padahal dalam kondisi perang
saat itu, Indonesia banyak yang kelaparan dan menderita. Ketiga, terjadinya perbudakan wanita
(Yugun Ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi
militer Jepang. Keempat, eksploitasi sumber daya alam untuk keperluan perang Jepang.

2.5 DAMPAK PERANG DUNIA II BAGI DUNIA


Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang
maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan
perang, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan
dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
Perang Dunia yang berlangsung antara tahun 1939 - 1945 menimbulkan akibat yang besar di
bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan Kerohanian bagi Negara - Negara di Dunia.
1.      Bidang Politik

Akibat yang muncul di bidang Politik setelah Perang Dunia ke 2 berakhir seperti berikut :

o Amerika Serikat ( U.S.A ) dan Rusia ( Uni Soviet ) sebagai pemenang dalam
Perang Dunia ke 2, tumbuh menjadi Negara Raksasa ( Adikuasa ).
o Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat ( Blok Barat ) dan
UniSoviet ( Blok Timur ) yang menimbulkan Perang Dingin.Jika keduanya
berimbang terjadi keseimbangan kekuatan ( Balance of Power Policy ), walaupun
perdamaian diliputi ketakutan.
o Nasionalisme di Asia berkobar dan timbul negara merdeka seperti Indonesia  ( 17
Agustus 1945 ), Filipina ( 4 July 1946 ), India dan Pakistan Dominion ( 15
Agustus 1947 ) dan India merdeka Penuh ( 26 Januari 1950 ), Burma ( 4 Januari
1948 )dan Ceylon Dominion ( 4 Februari 1948 ).
o Munculnya Politik mencari kawan atau aliansi yang di bentuk berdasarkan
kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO ( North Atlantic Trinity
Organization ), SEATO ( South East Asia Treaty Organization ), dan METO.
o Munculnya Politik memecah belah Negara, misalnya :

  Jerman dibagi menjadi dua Negara yaitu, Jerman Barat ( Di kuasai Amerika Serikat dan
Sekutunya ) dan Jerman Timur ( di kuasai oleh Uni Soviet ).
  Korea di bagi menjadi dua Negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
  Indo - Cina di bagi menjadi tiga negara yaitu, Laos, Kamboja, dan Indo-Cina
  India di bagi menjadi dua Negara yaitu, India dan Pakistan.
2. Bidang Ekonomi
Perang Dunia 2 menghancurkan perekonomian negara - negara di dunia kecuali Amerika
Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh Dunia. Dalam bidang
ekonomi terjadi depresi yang sangat luas. Pengangguran terjadi di mana-mana. Negara yang
kalah perang kekurangan modal untuk membangun kembali negaranya. Amerika Serikat
menawarkan berbagai bantuan program pembangunan (penanaman modal dan pinjaman modal).
Berikut ini berbagai bentuk bantuan ekonomi dari Amerika Serikat.
      Truman Doctrine yang diarahkan untuk membantu Turki dan Yunani.
         Marshall Plan diprogramkan untuk membangun kembali Eropa
         Point Four Truman diarahkan untuk bantuan bagi negara-negara yang masih terbelakang,
terutama di Asia.
         Colombo Plan yang disponsori Inggris ingin membentuk kerja sama ekonomi dan kebudayaan.
3. Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban  dari Perang Dunia ke 2 PBB
membentuk URRA ( United Nations Rehabilitation Administration ). Tugas URRA di antaranya
sebagai berikut :
o    Memberi makan kepada orang - orang yang terlantar .
o    Mendirikan Rumah Sakit.
o    Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
o    Mengerjakan kembali tanah yang rusak.

4. Bidang Kerohanian
Penderitaan yang ditimbulkan akibat dari Perang Dunia ke 2 menyadarkan manusia akan akibat
buruk nya Perang. Penduduk Dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga
perdamaian Dunia setelah Liga Bangsa - Bangsa  ( LBB ) dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober
1945 didirikan Perserikatan Bangsa - Bangsa ( PBB ) atau United Nations Organization ( UNO ).
Lembaga ini diharapkan dapat menjaga Perdamaian Dunia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perang Dunia II berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan perang terbesar
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia,
Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di
berbagai pasukan militer. Peristiwa perang dunia II terjadi karena adanya kecenderungan atau
suatu paham fasisme yang berkembang di Eropa, keadaan politik internasional menjelang Perang
Dunia II menyerupai keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I. Perang Dunia II telah
menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang maupun tidak. Kerugian
terbesar adalah Perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah
kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang sejarah umat
manusia, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan
dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Namun demikian, Perang Dunia II ini juga
berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, maupun politik. Pengaruh yang dibawa oleh PD II ini
ada yang bersifat positif dan juga negatif. Dampak positifnya yaitu, Perang Dunia II juga
berpengaruh terhadap Negara Indonesia yaitu berakhirnya imperialisme Belanda dan Jepang di
Indonesia, karena pada saat itu Negara Indonesia mengalami Vacuum of Power sehingga Para
tokoh Indonesia dapat segera memproklamasikan Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945.

Anda mungkin juga menyukai