Anda di halaman 1dari 5

KLIPING BAHASA INDONESIA

CERPEN SEJARAH PERANG DUNIA II

DISUSUN OLEH :
Kaka Arya Destra

GURU PEMBIMBING :
Hendra Ningsih, S.Pd.

SMPN 14 SOLOK SELATAN


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
PERANG DUNIA II

A. ORIENTASI
Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua adalah sebuah perang global yang
berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali negara
di dunia —termasuk semua kekuatan besar—yang pada akhirnya membentuk dua
aliansi militer yang saling bertentangan: Allies dan Axis powers (Sekutu dan Poros).
Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta
orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total", negara-negara besar
memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk keperluan
perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.
Perang Dunia I membuat perubahan besar pada peta politik, dengan kekalahan Blok
Sentral, termasuk Austria-Hongaria, Kekaisaran Jerman, dan Kesultanan Utsmaniyah;
dan perebutan kekuasaan oleh Bolshevik di Rusia pada tahun 1917. Sementara itu,
negara-negara Sekutu yang menang seperti Prancis, Belgia, Italia, Yunani, dan Rumania
memperoleh wilayah baru, dan negara-negara baru tercipta dari runtuhnya Austria-
Hongaria, Kekaisaran Rusia, dan Kesultanan Utsmaniyah.
Bencana berlangsung dalam konteks yang lebih luas dari Perang Dunia II. Masih
terseok-seok akibat kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I, pemerintah Hitler
membayangkan suatu kekaisaran “ruang hidup” baru yang sangat luas (Lebensraum) di
Eropa timur. Pewujudan dominasi Jerman di Eropa, sebagaimana yang diperhitungkan
para pimpinannya, mengharuskan perang.

B. RANGKAIAN PERISTIWA
Pada 30 September 1938, Inggris dan Perancis sepakat di Munich untuk membiarkan
Jerman memiliki suatu bagian dari Chekoslovakia yang disebut Sudentenland. Hitler
mengatakan bahwa ini akan menjadi tuntutan teritorial terakhirnya di Eropa. Pada
Maret 1939, Hitler melanggar perjanjian tersebut, dengan mengambil alih sisa negeri
itu. Hal ini mengakhiri kebijakan penenangan Inggris dan Perancis. Perdana Menteri
Neville Chamberlain dari Britania Raya dan Perdana Menteri Edouard Daladier dari
Perancis berjanji membantu Polandia seandainya terjadi serangan Nazi. Pada Mei 1939
Jerman dan Italia menandatangani suatu perjanjian untuk saling mendukung dalam
perang. Hitler dan para pemimpin Jermain lainnya percaya, bahwa Jerman kalah pada
Perang Dunia I karena harus bertempur di dua front.
Untuk mencegah hal tersebut Hitler dan Joseph Stalin (Soviet) menandatangani
perjanjian non-agresi 10 tahun pada 23 Agustus. Kemudian pada 1 September, Jerman
mengambil Kota Danzig dan menyerbu Polandia. Saat itulah Perang Dunia II di mulai.
Setelah mendapatkan jaminan netralitas dari Uni Soviet (melalui Pakta nonagresi
Jerman-Soviet pada Agustus 1939), Jerman memulai Perang Dunia II dengan menyerang
Polandia pada 1 September 1939. Inggris dan Prancis meresponsnya dengan
menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September. Dalam waktu sebulan,
Polandia dikalahkan oleh gabungan pasukan Jerman dan Soviet dan dibagi dua untuk
Jerman Nazi dan Uni Soviet.

C. KOMPLIKASI

Waktu relatif tenang menyusul kekalahan Polandia berakhir pada 9 April 1940, ketika
pasukan Jerman menginvasi Norwegia dan Denmark. Pada 10 Mei 1940, Jerman
memulai serangannya terhadap Eropa barat dengan menginvasi negara-negara di
dataran rendah di pesisir pantai barat laut Eropa/Low Countries (Belanda, Belgia, dan
Luksemburg), yang telah mengambil posisi netral dalam perang, serta Prancis. Pada 22
Juni 1940, Prancis menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Jerman, yang
memungkinkan pendudukan Jerman terhadap separuh wilayah utara dari negara
tersebut dan memungkinkan pembentukan rezim kolaborasionis di selatan yang
berkedudukan di kota Vichy.
Dengan dorongan Jerman, Uni Soviet menduduki negara-negara Baltik pada Juni
1940 dan secara resmi mencaplok negara-negara tersebut pada Agustus 1940. Italia,
anggota Poros (negara-negara yang bersekutu dengan Jerman), ikut terjun dalam
perang tersebut pada 10 Juni 1940. Dari 10 Juli hingga 31 Oktober 1940, Nazi
melancarkan perang udara di Inggris, yang dikenal dengan sebutan Pertempuran
Britania (Battle of Britain), namun pada akhirnya kalah.
Setelah mendapatkan wilayah Balkan dengan menginvasi Yugoslavia dan Yunani pada
16 April 1941, Jerman dan sekutunya menginvasi Uni Soviet pada 22 Juni 1941, yang
merupakan pelanggaran langsung terhadap Pakta Jerman-Soviet. Pada Juni dan Juli
1941, Jerman juga menduduki negara-negara Baltik. Pemimpin Soviet Joseph Stalin
kemudian menjadi seorang pemimpin besar Sekutu di masa perang, yang menentang
Jerman Nazi dan sekutu Porosnya. Selama musim panas dan musim gugur tahun 1941,
pasukan Jerman merangsek jauh masuk ke dalam Uni Soviet, tapi perlawanan Tentara
Merah yang semakin menguat mencegah niat Jerman untuk merebut kota besar
Leningrad dan Moskow. Pada 6 Desember 1941, pasukan Soviet melancarkan serangan
balasan besar yang menghalau pasukan Jerman selamanya dari pinggiran kota Moskow.
Satu hari kemudian, pada 7 Desember 1941, Jepang (salah satu negara dari Blok
Poros) mengebom Pearl Harbor, Hawaii, Amerika Serikat. Amerika Serikat serta-merta
menyatakan perang terhadap Jepang. Pada 11 Desember, Jerman dan Italia
menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan konflik militer tersebut pun semakin
meluas.
Pada Mei 1942, Angkatan Udara Kerajaan Inggris menyerang kota Cologne Jerman
dengan sekitar seribu pesawat pengebom, dan untuk pertama kalinya penduduk
Jerman ikut merasakan perang di negerinya sendiri. Selama tiga tahun berikutnya,
angkatan udara Sekutu secara sistematis mengebom pabrik dan kota industri di
segenap penjuru Negara Jerman, sehingga banyak wilayah perkotaan Jerman yang
menjadi puing-puing pada 1945. Di pengujung 1942 dan awal 1943, pasukan Sekutu
meraih serangkaian kemenangan militer besar di Afrika Utara. Kegagalan angkatan
bersenjata Prancis untuk mencegah pendudukan Sekutu atas Moroko dan Aljazair
memicu pendudukan Jerman atas Prancis Vichy kolaborasionis pada 11 November
1942. Unit militer poros di Afrika, pasukan berkekuatan kira-kira 150.000 orang
seluruhnya, menyerah pada Mei 1943.
Di front timur, selama musim panas tahun 1942, Jerman dan sekutu Porosnya
memulai kembali serangan mereka di Uni Soviet, dengan tujuan merebut Stalingrad
yang berada di tepi Sungai Volga, serta kota Baku dan ladang minyak Kaukasia.
Serangan Jerman terhenti di kedua front tersebut pada pengujung musim panas tahun
1942. Pada November, pasukan Soviet melancarkan serangan balik di Stalingrad dan
pada 2 Februari 1943, Angkatan Darat Keenam Jerman pun menyerah kepada Soviet.
Jerman kembali melancarkan serangan di Kursk pada Juli 1943, pertempuran tank
terbesar dalam sejarah, tapi pasukan Soviet mematahkan serangan tersebut dan
memegang dominasi militer yang tidak mereka lepaskan lagi selama masa perang.
Pada Juli 1943, Sekutu mendarat di Sisilia dan pada September mendarat di pantai
daratan utama Italia. Setelah Dewan Agung Partai Fasis Italia memecat perdana menteri
Italia Benito Mussolini (seorang sekutu Hitler), militer Italia mengambil alih kekuasaan
dan menegosiasikan penyerahan kalah kepada pasukan Anglo-Amerika pada 8
September. Pasukan Jerman yang ditugaskan di Italia merebut kendali atas separuh
wilayah semenanjung tersebut, dan terus melakukan perlawanan. Mussolini, yang telah
ditangkap oleh otoritas militer Italia, diselamatkan oleh komando SS Jerman pada
September dan membentuk (di bawah pengawasan Jerman) suatu rezim boneka neo-
Fasis di Italia utara. Pasukan Jerman terus mempertahankan Italia utara hingga
menyerah pada 2 Mei 1945.

D. RESOLUSI
Pada 6 Juni 1944 (D-Day/Hari-H), sebagai bagian dari operasi militer besar-besaran,
lebih dari 150.000 serdadu Sekutu mendarat di Prancis, yang dibebaskan pada
pengujung Agustus. Pada 11 September 1944, pasukan AS yang pertama memasuki
Jerman, satu bulan setelah pasukan Soviet melintasi perbatasan timur. Pada
pertengahan Desember Jerman melancarkan serangan balasan di Belgia dan Prancis
utara, namun gagal, yang dikenal dengan nama Pertempuran Bulge. Angkatan udara
Sekutu menyerang pabrik-pabrik industri Nazi, seperti di kamp Auschwitz (kendati
kamar-kamar gas tidak pernah dijadikan sasaran).
Soviet memulai serangan pada 12 Januari 1945, dengan membebaskan Polandia
barat dan memaksa Hungaria (sekutu Poros) untuk menyerah. Pada pertengahan
Februari 1945, Sekutu mengebom kota Jerman Dresden, sehingga menewaskan kira-
kira 35.000 orang sipil. Pasukan Amerika menyeberangi Sungai Rhine pada 7 Maret
1945. Serangan pamungkas Soviet pada 16 April 1945 memungkinkan pasukan Soviet
mengepung ibu kota Jerman, Berlin. Saat pasukan Soviet mencoba merangsek masuk ke
dalam Kekanseliran Reich, Hitler melakukan bunuh diri pada 30 April 1945. Pada 7 Mei
1945, Jerman menyerah tanpa syarat kepada Sekutu Barat di Reims dan pada 9 Mei
kepada Soviet di Berlin. Pada Agustus, perang di Pasifik berakhir segera setelah AS
menjatuhkan bom atom di kota Jepang Hiroshima dan Nagasaki, yang menewaskan
120.000 warga sipil. Jepang secara resmi menyerah pada 2 September.
Perang Dunia II berakhir pada tanggal 2 September 1945 dengan estimasi jumlah
kematian 55 juta jiwa di seluruh dunia. Ini merupakan konflik paling besar dan paling
merusak dalam sejarah.
Nazi bertanggung jawab atas terjadinya Holocaust (Bencana), yaitu pembunuhan
sekitar enam juta (meskipun jumlahnya diragukan) kaum Yahudi
(kebanyakan Ashkenazim), serta dua juta etnis Polandia dan empat juta orang lainnya
yang dianggap "tidak layak hidup" (termasuk orang cacat dan sakit jiwa, tahanan perang
Soviet, homoseksual, Freemason, Saksi-Saksi Yehuwa, dan Romani) sebagai bagian dari
program pemusnahan dengan sengaja. Sekitar 12 juta orang, kebanyakan penduduk
Eropa Timur, dipekerjakan sebagai buruh paksa di ekonomi perang Jerman. Terlepas
dari semua itu, ada beberapa pihak yang meragukan jumlah korban Holocoust. Mereka
beranggapan bahwa korban Holocoust tidak sampai mencapai 6 juta orang, melainkan
hanya ratusan ribu saja. Peristiwa ini juga dianggap oleh pihak-pihak tertentu sebagai
propaganda untuk menarik simpati terhadap berdirinya negara Israel. Banyaknya
negara-negara Eropa memberikan hukuman bagi siapa saja yang tidak percaya pada
peristiwa Holocoust dan seringnya peristiwa ini ditunjukkan dalam film-film dan dalam
buku-buku sejarah, membuat pihak-pihak tersebut ragu akan kebenaran peristiwa ini.
Namun, terlepas dari semua keraguan itu, peristiwa pembantaian dan penyiksaan
terhadap Yahudi benar-benar ada, meskipun jumlah korbannya masih kontroversial.

Anda mungkin juga menyukai