Anda di halaman 1dari 13

Sejarah Eropa

“Kondisi Jerman Pasca Terjadinya Perang Dunia II”


Oleh: Dara Sylvia (14407141050)
Ilmu Sejarah B

Jerman dalam Perang Dunia II


Jerman telah mempersiapkan perang selama bertahun-tahun dengan
menambah jumlah tentara, angkatan laut, dan angkatan udaranya, serta
membangun pabrik-pabrik untuk membuat senjata yang diperlukan dalam
peperangan.1 Pada tiga tahun pertama, seluruh persiapan tersebut telah selesai
sehingga Jerman dan sekutu-sekutunya lebih siap dan unggul. Inggris tidak siap
berperang dan mundurnya dari Dunkrik karena kurang persiapan, pada 1940
merupakan bencana. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu keadaan semakin
berubah. Meskipun telah dilakukan perjanjian non-agresi dengan Rusia, Hitler
menginvasi negara tersebut pada 1941 sehingga memudahkan tekanan Inggris
terhadap kekuatan di barat. Ketika Jepang (sekutu Jerman) menyerang pangkalan
Amerika Serikat di Pearl Harbor pada Desember 1941, Amerika Serikat
menyatakan perang terhadap mereka.
Setelah kira-kira 15 tahun pasca Perang Dunia I, perselisilah yang terus
berlanjut meletus menjadi konflik yang lebih dahsyat, yaitu Perang Dunia II.
Perang tersebut dimulai pada 1939 dan berakhir 1945 di Eropa. Perang tersebut
melibatkan hampir setiap bagian dunia. Pihak yang menentang adalah kekuatan-
kekuatan Poros yang terutama terdiri dari Jerman, Italia, dan Jepang, dan para
Sekutu yang terdiri dari Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Uni Soviet dan
lainnya. Awal mula Perang Dunia II berpuncak pada serangkaian tindakan-
tindakan suka perang di antara 1931 dan 1939 yang dilakukan oleh Jerman, Italia,
dan Jepang.
Pada 30 September 1938, Inggris dan Prancis membuat kesepakatan di
Munich untuk membiarkan Jerman memiliki suatu bagian dari Chekoslovakia

1
Penny Clarke, Dunia Sejarah Singkat: Kajian Tokoh dan Peristiwa
Penting Yang Merubah Dunia, (Yogyakarta: Golden Books), 2008, hlm, 145.

1
yang disebut Sudentenland. Pada Maret 1939 Hitler melanggar perjanjian
tersebut, yakni dengan mengambil alih sisa negeri tersebut. Hal ini mengakhiri
kebijakan penenangan Inggris dan Prancis. Pada Mei 1939 Jerman dan Italia
menandatangani perjanjian untuk saling mendukung dalam peperangan. Hitler dan
para pemimpin Jerman percaya bahwa kekalahan Jerman saat Perang Dunia I
karena harus bertempur di dua front. Untuk mencegah hal tersebut dalam perang
yang baru Hitler dan Joseph Stalin (diktator Soviet) menandatangani perjanjian
non-agresi sepuluh tahun pada 23 Agustus 1939. Pada tanggal 1 September,
Jerman mencaplok Danzig dan menyerbu Polandia Barat, sehingga Perang Dunia
II pun dimulai.2
Perang Dunia II ditandai dengan serangan Jerman atas Polandia pada 1
September 1939. Setelah Jerman melancarkan penyerangannya ke Polandia, dua
hari kemudian tepatnya pada 3 September 1939 Prancis dan Inggris menyatakan
perang terhadap Jerman. Dengan demikian, dimulailah Perang Dunia II antara
Blok Axis (poros) yang dipimpin Jerman dengan Blok Sekutu yang dipimpin
Inggris, berdasarkan politik lebensraum. Pada 9 April 1940 tetara Jerman dalam
kurun waktu singkat melakukan serangan besar-besaran ke wilayah utara dan
berhasil menduduki Denmark dan Norwegia.3 Pada 10 Mei 1941, pasukan Jerman
melakukan serangan pula ke wilayah barat, yaitu ke negeri Luxemburg, Belanda,
Belgia dan selanjutnya mengancam Prancis.
Pada 10 Juni 1940, Italia turun ke dalam peperangan dengan memihak
Jerman. Dengan gempuran-gempuran yang dahsyat dari Jerman dan Italia selama
12 hari, Prancis dapat dikuasai pada 22 Juni 1940. Langkah selanjtnya, Jerman
mencoba untuk menguasai Inggris. Akan tetapi, serangan-serangan yang
dilancarkan Jerman dapat dipatahkan oleh pasukan Inggris di bawah pimpinan
Perdana Menteri Winston Churchill. Jerman dan Italia selanjutnya berhasil
menduduki daerah Balkan dan mendapat perlawanan sengit dari pasukan partisan

2
Terry Perdanawati, Sejarah Perang Dunia: Awal Mula dan Berakhirnya
Perang Dunia I dan II, Yogyakarta: LOCUS, 2009, hlm, 45.
3
Wahjudi Djaja, op.cit. 178.

2
Yugoslavia di bawah pimpinan Josep Broz Tito. Pada 22 Juni 1941, Jerman
memulai serangan ke arah timur, yaitu Rusia. Pada musim dingin tahun 1944,
pasukan Rusia dapat memukul mundur pasukan Jerman dengan menerobos ke
arah Polandia, Rumania, Yugoslavia, Hongaria sehingga dapat mengusir pasukan
Jerman dari Balkan.
Adapun di Italia terjadi serangan yang dilakukan oleh Sekutu, namun
mendapat perlawanan sengit dari pasukan Jerman. Akan tetapi, pada 3 September
1943 Italia akhirnya dapat ditaklukkan. Selanjutnya, pada 6 Juni 1944 Jenderal
Eisenhower memimpin pasukan Sekutu untuk menyerang Jerman yang menguasai
Prancis di Norwegia, Normandia, dan Prancis Selatan. Serangan tersebut berhasil
dilancarkan dengan dierbutnya Prancis pada 24 September 1944. Pada awal 1945,
pasukan Sekutu melancarkan serangan langsung ke wilayah Jerman dengan
menghancurkan pusat-pusat industru Jerman dan berhasil menduduki Kota
Berlin.4 Pasukan Jerman pun terdesak akibat serangan tersebut. Pada 7 Mei 1945,
Jerman menyerah kepada Sekutu dan menandai berakhirnya Perang Dunia II
bersamaan dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Kekalahan yang pernah
dialami oleh Jerman dan Italia saat Perang Dunia I kembali dirasakan pada Perang
Dunia II ini.
Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan penandatanganan Perjanjian
Postdam antara Jerman dengan Sekutu pada 17 Juli-2 Agustus 1945 dan
Perjanjian San Fransisco pada 8 September 1951 antara Jepang dengan Sekutu.
Pihak yang mengalami kekalahan diwajibakan menanggung kerugian perang,
pembagian wilayah, pembagian daerah-daerah yang direbut pada masa perang.
Selain hal di atas, dalang dari meletusnya Perang Dunia II dinyatakan sebagai
penjahat perang dan diadili di depan Mahkamah Internasional.

4
Ibid., hlm, 199.

3
Jerman Pasca Perang Dunia II
Perang Dunia II merupakan pertikaian yang paling menghancurkan dalam
sejarah peradaban umat manusia. Sekitar 70 juta jiwa turut berperang dan
sekurang-kurangnya 30 juta tentara dan warga sipil tewas dalam perang tersebut.5
Bilamana orang yang hilang termasuk dalam hitungan demikian juga korban
pengeboman, program pemusnahan masal, pengusiran paksa, kelaparan dan
wabah sesudah perang maka jumlah 40 juta korban kiranya lebih mendekati
kenyataan. Jerman kehilangan kira-kira delapan persen penduduknya, walaupun
tidak terdapat data statistik yang dapat diandalkan mengenai Uni Soviet, para ahli
sejarah berkesimpulan bahwa seorang dari setiap 10 penduduk Uni Soviet mati
dalam perang.
Pada akhir peperangan Jerman tidak memiliki harapan sama sekali, namun
Hitler tetap bersikap menantang di bunker bawah tanahnya di Kota Berlin. Uni
Soviet melakukan penyerangan terhadap Berlin pada 21 April 1945. Untuk
melarikan diri dari penangkapan Soviet, Hitler memilih bunuh diri pada malam 30
April 1945. Hitler bunuh diri bersama istrinya, Eva Braun beserta beberapa orang
terdekatnya. Tahun 1945 merupakan akhir sejarah Bangsa Jerman, kota-kota
hancur, perekonomian lumpuh, kematian dan kelaparan merajalela.
Pada bulan Juli dan Agustus 1945 Presiden Tumran, Perdana Menteri
Stalin, dan Perdana Menteri Churchill bertemu di Postdam, daerah pinggiran kota
Berlin.6 Pada pertemuan ini mereka mendisukusikan tentang perdamaian dan
penyusunan rencana untuk pembangunan kembali Eropa pasca Perang Dunia II.
Dalam Konferensi Postdam, masa depan Jerman harus dirundingkan. Akan tetapi,
dalam konferensi ini pun timbul perbedaan pendapat antara pemenang perang:
Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang keduanya memiliki perbedaan ideologi.
Jerman telah kehilangan seperempat wilayahnya dan wilayah tersebut
berada di bawah administrasi Uni Soviet serta Polandia. Selebihnya dari wilayah
ini akan dibagi menjadi empat zona, Jerman dibentuk menjadi dua negara, dengan

5
Joel Colton, Abad Keduapuluh, (Jakarta: Tira Pustaka), 1985, hlm, 85.
6
Terry Perdanawati, op.cit. 122.

4
tatanan masyarakatnya yang sangat berbeda. Sedangkan pada bagian sisa negara
Jerman di bagian barat menjadi RFJ atau Republik Federal Jerman dan zona Uni
Soviet menjadi RDJ atau Republik Demokratik Jerman. Wilayah Jerman yang
menjadi zona Rusia ditutup dengan tirai besi.
1. Pecahnya Negara Jerman
Runtuhnya negara Jerman dengan terbaginya ke dalam tiga titik kekuasaan
membuat Amerika, Inggris, dan Prancis membentuk negara-negara bagian di
daerah pendudukannya masing-masing. Churchill, Truman, dan Stalin bertemu di
Postdam pada 17 Juli-2 Agustus 1945, dan terdapat persetujuan untuk mengatur
susunan Negara Jerman, baik secara politis maupun geografis. Walaupun niat
kuasa pendudukan adalah untuk mengawal Jerman bersama-sama sejak 1947,
namun adanya Perang Dingin menjadikan Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat
mengintegrasikan zona-zona mereka menjadi Republik Federal Jerman (Berlin
Barat) pada 1949. Sedangkan zona Uni Soviet menjadi Republik Demokratik
Jerman (Berlin Timur) pada 1949. Selain hal tersebut, berdasarkan syarat-syarat
Konferensi Yalta pada Februari 1945, wilayah timur Pomerania dan Silesia juga
separuh selatan Prusia Timur diberikan kepada Polandia, serta separuh utara
Prusia Timur diberikan kepada Uni Soviet.
Jerman Timur memandang Jerman Barat sebagai pihak luar negeri.
Sedangkan bagi Jerman Barat, sesuai dengan peraturan penyatuan kembali yang
terdapat dalam Undang-Undang, melihat Jerman Timur sebagai bagian dari
seluruh Jerman yang terpisah untuk sementara waktu. Dengan bantuan pemenang
perang dari blok barat pada 23 Mei 1949, Undang-Undang Jerman Barat
terbentuk.Undang-Undang tersebut hanya berlaku pada masa peralihan. Tuntutan
akan penyatuan kembali ditegaskan dalam Undang-Undang. Penduduk Jerman
Timur berhak mendapat kewarganegaraan Jerman Barat, apabila mereka
meninggalkan Jerman Timur atau mereka menginginkannya. Sejalan dengan hal
tersebut, di wilayah Jerman Timur juga telah dibentuk Undang-Undang yang
bersifat sosial untuk Jerman Timur.7 Kebijakan ekonomi berkepanjangan di
Jerman Barat bermula pada 1950 dan menghasilkan “keajaiban ekonomi” 30

7
Tia Meutiwati, op.cit., hlm, 198.

5
tahun. Dari sinilah banyak dari warga Jerman Timur yang memilih melarikan diri
menuju Jerman Barat. Hal ini menyebabkan diperketatnya penjagaan perbatasan
antar Jerman oleh Republik Demokratik Jerman/Jerman Barat.
2. Tembok Berlin
Pada tahun 1950, pembatasan wilayah yang tertutup memisahkan rakyat
Jerman Barat dan Jerman Timur. Setiap kepergian dari Jerman Timur tanpa izin,
atau bantuan melarikan diri dari Jerman Timur akan dikenakan hukuman.
Perbatasan menjadi objek wisata yang mengerikan. Pemisahan dengan kekerasan
mencapai puncaknya dengan didirikannya Tembok Berlin. Tembok Berlin
didirikan Republik Demokratik Jerman atau Jerman Timur pada 13 Agustus 1961.
Pembangunan tembok ini dipimpin oleh Walter Ulbricht dan disetujui oleh
pemimpin Rusia yaitu Nikita Khrushchev. Tembok Berlin memiliki tinggi 3,6
meter dan lebar 1,2 meter. Terdapat 116 menara pemantau, senjata-senjata
otomatis yang bersensor dan 20 bunkers. Tujuan didirikannya tembok ini adalah
untuk mengehentikan massa yang kabur dari Jerman Timur ke Jerman Barat.
Pelarian yang dilakukan golongan profesional pada 1949-1961 tiap hari
dinamakan “Grenzgeger”.
Pada tahun 1961 kota Berlin dibagi menjadi dua. Kota tersebut dahulunya
merupakan kota metropolitan yang selanjutnya hanya menjadi sebuah “pulau”.
Pada bulan Juni 1962 Jerman Timur membangun pagar sepanjang 81 meter,
namun sejak 1989 menjadi sepanjang 155 km dengan tembok batu. Rumah-rumah
diatas Tembok Berlin telah dilebur dan dipindahkan. Akan tetapi, masih banyak
pula massa yang mencoba membuat terowongan guna dapat menyeberang ke
Jerman Barat. Tetapi para tentara Jerman Timur memasang perangkap atau ranjau
yang tidak terlihat serta bom-bom. Banyak massa yang terbunuh dan dibunuh
saat mencoba melintasi Tembok Berlin. Pendirian Tembok Berlin ini telah
dimanipulasikan oleh Jerman Barat dan blok kapitalis untuk memberikan kesan
yang buruk bagi Jerman Timur dan sistem komuunis yang selalu intovert dan
menutup kelemahan mereka melalui kekerasan. Komunis diindikasikan dengan
tirai besi dan hidup dalam tembok batu.

6
3. Runtuhnya Tembok Berlin
Pada Mei 1989, Hungaria membuka perbatasannya dengan Austria. Warga
Jerman Timur merasa cemas apabila negara mereka tidak akan berubah. Beribu
warga Jerman Timur meninggalkan negara dengan alasan berlibur ke Hungaria.
Pada Oktober 1989 di bawah pengaruh Perestroika di Uni Soviet timbul berbagai
protes di Jerman Timur. Selanjutnya pemerintah Jerman Timur memberi
kebebasan kepada rakyatnya untuk mengadakan perjalanan ke luar negeri.
Tembok Berlin kehilangan fungsinya. Pada 12 November 1989 beberapa hari
setelah pembukaan perbatasan, dibuatlah tempat-tempat penyeberangan baru.
Tembok Berlin dengan sengaja diruntuhkan.8
Pada November 1989, perbatasan kedua Negara terbuka. Banyak lalu
lintas darat berhari-berhari diblokir “Trabis”, boil buatan Jerman Timur. Untuk
pertama kalinya di Jerman Timur pada Maret 1990, diadakan pemilihan umum
secara demokratis. Pada tanggal 6-7 Oktober 1989, Gorbachev melawat Jerman
Timur agar memperigati hari ulang tahun negara ke-40. Ia mendorong para
petinggi Jerman Timur untuk menerima perubahan. Selain itu, pemimpin Jerman
Timur Eric Honecker dipaksa lengser dari jabatannya pada 18 Oktober 1989 dan
digantikan oleh Egon Krenz. Hal ini diikuti dengan pengunduran diri secara besar-
besaran para anggota kabinet Jerman Timur yang berakhir pada 7 November
1989. Selanjutnya, Gunther Schwabowski selaku juru bicara pemerintah Jerman
Timur pada 9 November 1989 mengumumkan bahwa seluruh restriksi perjalanan
ke Jerman Barat telah dihilangkan. Dengan demikian, banyak warga Jerman
Timur yang berbondong-bondong ke Jerman Barat. Setelah itu, banyak dari warga
Jerman Barat dan Jerman Timur merusak Tembok Berlin yang menjadi pembatas
antara Jerman Barat dan Jerman Timur sebelumnya. Peristiwa ini menjadi sejarah
yang mengesankan pada abad ke-20. Pada 1 Juli 1990, langkah pertama untuk
mewujudkan kembali penyatuan kedua negara Jerman ialah, dengan melakukan
penyeragaman di bidang ekonomi, mata uang dan sosial.
Di Kremlin, Moskow, tampil seorang pemimpin yang menggoncangkan
sendi-sendi utama dunia komunisme, yaitu Michael S. Gorbachev. Ia hanya ingin

8
Ibid., hlm, 199.

7
mereformasi sistem sosialis, menyesuaikannya dengan dunia modern. Akan tetapi,
ia justru mengobarkan kehancuran pada pemerintah komunis di seluruh Eropa.
Pada tanggal 6-7 Oktober 1989, Gorbachev melawat Jerman Timur agar
memperigati hari ulang tahun negara ke-40. Ia mendorong para petinggi Jerman
Timur untuk menerima perubahan. Selain itu, pemimpin Jerman Timur Eric
Honecker dipaksa lengser dari jabatannya pada 18 Oktober 1989 dan digantikan
oleh Egon Krenz. Hal ini diikuti dengan pengunduran diri secara besar-besaran
para anggota kabinet Jerman Timur yang berakhir pada 7 November 1989.
Selanjutnya, Gunther Schwabowski selaku juru bicara pemerintah Jerman Timur
pada 9 November 1989 mengumumkan bahwa seluruh restriksi perjalanan ke
Jerman Barat telah dihilangkan. Dengan demikian, banyak warga Jerman Timur
yang berbondong-bondong ke Jerman Barat. Setelah itu, banyak dari warga
Jerman Barat dan Jerman Timur merusak Tembok Berlin yang menjadi pembatas
antara Jerman Barat dan Jerman Timur sebelumnya. Peristiwa ini menjadi sejarah
yang mengesankan pada abad ke-20.
4. Penyatuan Kembali Jerman Barat dan Jerman Timur
Pada akhir tahun 1989 mulai terjadi demonstrasi besar-besaran.
Selanjutnya, pada 3 Oktober 1990 penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman
Timur terjadi. Ini merupakan sejarah besar bagi Jerman yaitu adanya revolusi
damai untuk merubah dunia. Dalam simbolisasi peristiwa ini ditandai dengan
runtuhnya Tembok Berlin sebagai usainya Perang Dingin. Berbeda dengan tahun
50-an, saat tembok berlin dihancurkan tidak ada barisan panser Uni Soviet yang
menumpas aksi tersebut. Dalam suasana penuh kebahagiaan, rakyat Jerman
merayakan runtuhnya tembok dan kawat berduri. Saat itu semakin keras saja
teriakan “Kita Satu Bangsa”. Orang-orang dari Barat dan Timur mulai
menyatukan kembali negeri mereka yang terpecah.
Secara resmi negara Jerman disatukan kembali pada 3 Oktober 1990.
Ditandai dengan enam negara bagian Jerman Timur antara lain Brandenburg,
Mecklenburg-Vorpommern, Sachsen, Sachsen-Anhalt, Thuringen, dan Berlin
bersatu secara resmi bergabung dengan Republik Federal Jerman. Untuk
menyakinkan negara-negara lain, Jerman Barat membuat beberapa perubahan

8
dalam Undang-Undang Dasar. Pada Pasal 146 diubah sehingga Pasal 23 dari
konstitusi yang berlaku dipakai untuk penyatuan kembali. Pada tanggal 14
November 1990, pemerintah Jerman menandatangani perjanjian dengan Polandia
mengenai perbatasan negara yang dikenal dengan Perbatasan Oder-Neisse.
Dengan begitu, Jerman melepaskan tuntutan mereka akan Silesia, Pomerania,
Danzig, serta Prusia Timur. Kanselir Jerman Barat, Helmut Kohl pandai
memanfaatkan situasi dengan tampil sebagai pelopor persatuan Jerman.
Akan tetapi masih saja ada perdebatan mengenai tempat kedudukan
pemerintahan, untuk negara Jerman yang baru yang lebih besar nanti. Sebagian
masyarakat Jerman Barat setuju apabila Berlin secara formal dijadikan sebagai ibu
kota, namun pemerintahannya tetap bertugas di Bonn. Hal ini didasarkan selain
biaya pemindahan pemerintah ke Berlin, Bonn merupakan simbol orientasi barat
Republik Jerman. Pada 20 Juli 1991, parlemen menetapkan bahwa ibu kota
Jerman adalah Berlin. Pemerintah akan berkedudukan di gedung parlemen, yang
dahulunya menjadi tempat bersidang para wakil rakyat di zaman kekaisaran dan
Republik Weimar. Hingga saat ini ibukota Jerman masih berada di Kota Berlin
dan masih berpahamkan demokrasi.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Perang Dunia II terjadi karena diarsitekturi oleh diktator
Jerman, Adolf Hitler. Perang Dunia II ini dianggap sebagai perang yang terkejam
sepanjang sejarah. Perang ini bersifat multidimensional dan melibatkan berbagai
negara di dunia. Peperangan ini telah membelah negara-negara di dunia menjadi
dua blok, yaitu blok Fasis yang terdiri dari Jerman, Italia, dan Jepang dengan blok
Sekutu yang terdiri dari Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Rusia. Dalam Perang
Dunia II, Jerman harus menerima kekalahannya lagi sama seperti saat dalam
Perang Dunia I. Sekutu berhasil memukul Jerman pada tahun 1945 yang akhirnya
membawa Jerman ke kekalahan dan menyeret para petinggi untuk dihukum di
Mahkamah Internasional.
Pasca Perang Dunia II, Jerman terbagi ke dalam dua blok yaitu blok
federal/liberalis dan sosialis. Jerman dibagi menjadi dua bagian yaitu Jerman
Barat (Liberalis: dipengaruhi Inggris) dan Jerman Timur (Sosialis: dipengaruhi
Uni Soviet). Kesenjangan kehidupan yang sangat terlihat membuat orang-orang di
Jerman Timur ingin melarikan diri ke Jerman Barat. Hingga akhirnya pada 13
Agustus 1961 didirikanlah Tembok Berlin sebagai pembatas antar Jerman.
Dengan demikian, masyarakat Jerman Timur tidak mampu melakukan
pelariannya. Akan tetapi, pada tahun berikutnya tepatnya 1989 banyak unjuk rasa
yang dilakukan demonstran untuk menuntut kebebasan. Akhirnya pada 3 Oktober
1990 negara Jerman Barat dan Timur bersatu dan Tembok Berlin dihancurkan.
Hingga saat negara Jerman masih eksis dan merupakan negara yang berpengaruh.

10
DAFTAR PUSTAKA

Astri D.H & Faisal A. Nadif, Sejarah Perang-Perang Besar di Dunia,


Yogyakarta: Familia, 2011.

Astuti, Meta Sekar Puji. Apakah Mereka Mata-mata? Orang-orang Jepang di


Indonesia., Yogyakarta: Ombak, 2008.

Halter, John C, Top Secret Projects of World War II, New York: Wanderer
Books, 1978.

Hayes, Carlton, JH, History of Europe, New York: The Macmillan General
Company, 1956.

Joel Colton, Abad Keduapuluh, Jakarta: Tira Pustaka, 1985.

L. S. Stavarianos, A Global History: Form Prehistrory to the Present, United


States of America: Englewood Cliffs, 1988.

Ojong, P.K. Perang Eropa Jilid III, Jakarta: Kompas, 2006.

Penny Clarke, Dunia Sejarah Singkat: Kajian Tokoh dan Peristiwa Penting Yang
Merubah Dunia, Yogyakarta: Golden Books, 2008.

Romey, J.M, Aera Eropa, Jakarta: Ganaco, 1956.

Tia Meutiwati dkk, Mengenal Jerman: Melalui Sejarah dan Kesusasteraan,


Jakarta: PT. Buku Kita, 2007.

Terry Perdanawati, Sejarah Perang Dunia: Awal Mula dan Berakhirnya Perang
Dunia I dan II, Yogyakarta: LOCUS, 2009.

Wahjudi Djaja, Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern,
Yogyakarta: Ombak, 2012.

11
LAMPIRAN

(Adolf Hitler pemimpin Partai NAZI) - http://2.bp.blogspot.com/-

(Logo Partai NAZI) - https://upload.wikimedia.org/wikipedia/

Peta Perpecahan Jerman (Jerman Barat & Jerman Timur) –


http://www.dailysoft.com/berlinwall

12
(Tembok Berlin) - https://upload.wikimedia.org/wikipedia

(Runtuhnya Tembok Berlin) - http://3.bp.blogspot.com

(Mikhael Gorbachev) -
http://www.achievement.org/achievers/gor0/large/gor0-010.jpg

13

Anda mungkin juga menyukai