Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perang Dunia II adalah perang global yang berlangsung dari tahun 1939 sampai 1945. Perang
ini melibatkan banyak negara di dunia termasuk semua kekuatan yang besar akhirnya membentuk
dua aliansi militer bertentangan dengan Sekutu dan Axis. Perang ini adalah perang yang melibatkan
terluas dalam sejarah lebih dari 100 juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan “perang
total”, negara-negara besar di seluruh kemampuan untuk memaksimalkan tujuan perang ekonomi,
industri, dan ilmiah untuk, sehingga menghilangkan perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.

Ditandai dengan sejumlah peristiwa penting yang melibatkan kematian massal warga sipil,
termasuk Holocaust dan penggunaan senjata nuklir dalam perang, perang merenggut nyawa
sebanyak 50 juta sampai 70 juta jiwa. Hal ini membuat jumlah kematian Perang Dunia II konflik
paling mematikan dalam sejarah umat manusia. Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar
baik bagi negara yang terlibat perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan
rakyat meninggal karena keganasan perang, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami
banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Perang Dunia
yang berlangsung antara tahun 1939-1945 menimbulkan akibat yang besar di bidang Politik,
Ekonomi, Sosial dan Kerohanian bagi Negara-Negara di Dunia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Perang Dunia II?
2. Apa faktor penyebab terjadinya Perang Dunia II?
3. Bagaimana jalannya Perang Dunia II?
4. Apa akibat dari Perang Dunia II?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Perang Dunia II


Kekaisaran Jepang berusaha mendominasi Asia Timur dan telah memulai perang dengan
Republik Cina pada tahun 1937, namun secara umum perang dunia pecah pada September 1, 1939
dengan invasi Polandia oleh Jerman yang diikuti serangkaian deklarasi perang terhadap Jerman
oleh Perancis dan Inggris. Sejak akhir 1939 hingga awal 1941, dalam serangkaian kampanye dan
perjanjian, Jerman membentuk aliansi dengan Italia Poros, dikendalikan atau menaklukkan
sebagian besar benua Eropa. Setelah Pakta Molotov-Ribbentrop, Jerman dan Uni Soviet dipisahkan
dan mencaplok negara-negara tetangga saja di Eropa, termasuk Polandia. Inggris, kekaisaran dan
persemakmuran, menjadi satu-satunya negara besar Sekutu yang terus berjuang melawan Axis blok,
dengan memegang pertempuran di Afrika Utara dan Pertempuran Atlantik.
Pada bulan Juni 1941, Axis Eropa melancarkan invasi Uni Soviet yang menandai pembukaan
teater tanah terbesar dari perang dalam sejarah, yang melibatkan sebagian besar pasukan militer
Axis sampai akhir perang. Pada bulan Desember 1941, Jepang bergabung dengan Axis blok,
menyerang Amerika Serikat dan wilayah Eropa di Samudra Pasifik, dan dengan cepat menguasai
sebagian besar Pasifik Barat. Invasi Axis berhenti pada tahun 1942, setelah kekalahan Jepang dalam
banyak pertempuran laut dan pasukan Eropa Axis dikalahkan di Afrika Utara dan Stalingrad.
Pada tahun 1943, melalui serangkaian kekalahan Jerman di Eropa Timur, invasi Sekutu dari
Italia, dan kemenangan AS di Pasifik, Poros kehilangan inisiatif mereka dan strategis mundur di
semua lini. Pada tahun 1944, Sekutu Barat menyerbu Perancis, sementara merebut kembali Soviet
dari semua wilayah yang pernah dicaplok dan menyerbu Jerman dan sekutunya. Perang di Eropa
berakhir dengan 8 Mei 1945. Sepanjang tahun 1944 dan 1945, Amerika Serikat mengalahkan
Angkatan Laut Jepang dan menduduki beberapa pulau di Pasifik Barat, menjatuhkan bom atom di
negara menjelang Kepulauan invasi ke Jepang.
Uni Soviet kemudian diikuti melalui negosiasi dengan menyatakan perang terhadap Jepang
dan menginvasi Manchuria. Kekaisaran Jepang menyerah pada tanggal 15 Agustus 1945, sehingga
mengakhiri perang di Asia dan memperkuat total kemenangan Sekutu atas Axis. Perang Dunia II
mengubah jalannya struktur politik dan sosial di dunia. PBB (UN) didirikan untuk memperkuat
kerja sama internasional dan mencegah konflik yang akan datang. Kekuatan besar yang merupakan
pemenang perang Amerika Serikat, Uni Soviet, Cina, Inggris, dan Perancis menjadi anggota tetap
Dewan Keamanan PBB.
Uni Soviet dan Amerika Serikat muncul sebagai kekuatan super bersaing dan mengatur
panggung Perang Dunia yang akan berlangsung selama 46 tahun ke depan. Sementara itu, pengaruh
kekuatan-kekuatan besar Eropa mulai melemah, dan dekolonisasi Asia dan Afrika dimulai.
Sebagian besar negara-negara industri sangat terpengaruh dihentikan pemulihan ekonomi
menjalani. Integrasi politik, khususnya di Eropa, muncul sebagai upaya untuk menstabilkan
hubungan pascaperang.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dunia II


1. Penyebab Umum Perang Dunia II
Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-1945, sebagai lanjutan dari Perang Dunia I. Perang ini
jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan Perang Dunia I. Perang Dunia II wilayahnya jauh lebih
luas, hampir semua negara terlibat dalam perang besar ini. Meletusnya Perang Dunia II
dilatarbelakangi oleh beberapa hal yang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebab-sebab umum
dan sebab-sebab khusus.
Sebab-sebab Terjadinya Perang Dunia II sebagai berikut:
 Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia. LBB bukan lagi
alat untuk mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik Negara-negara besar untuk mencari
keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara besar berbuat semaunya,
misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan serangan terhadap Ethiopia.
 Negara-negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataannya. Dengan
kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama Jerman dan Italia mencurigai komunisme Rusia,
tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasional-sosialis Jerman. Oleh karena saling
mencurigai akhirnya Negara-negara tersebut memperkuat militer dan persenjataannya.
 Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan). Kekhawatiran akan adanya perang besar,
maka negara-negara mencari kawan dan muncullah dua blok besar yakni Blok Fasis dan Blok
Sekutu.
 Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspensi. Jerman mengumumkan “Lebensraum”nya
(Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah dan Italia menginginkan Italia Irredenta (Italia Raya)
yang meliputi seluruh laut Tengah dan Abbesinea, serta Jepang mengumumkan Kemakmuran
Bersama di Asia Timur Raya. Ini berarti merupakan tantangan terhadap imperialisme Inggris,
Perancis, dan Amerika Serikat.
 Adanya pertentangan paham demokrasi, fasisme, dan komunisme.
 Adanya politik balas dendam “Revanche Idea” Jerman merasa dihina dengan Perjanjian
Versailles.
2. Penyebab Khusus Perang Dunia II
Salah satu isi Perjanjian Versailles menuntut agar Prusia Timur (daerah Jerman Timur)
dipisahkan dari Jerman dengan Koridor Polandia sebagai pemisahnya. Di tengah-tengah koridor ini,
terletak kota Danzig yang berada di bawah penguasaan Liga Bangsa-Bangsa (LBB). Status kota
Danzig adalah kota merdeka. Hitler menuntut kota Danzig dimasukkan ke wilayah Jerman karena
penduduknya berkebangsaan Jerman. Namun, Polandia menolak. Polandia justru mengadakan
perjanjian dengan Inggris, Perancis, Rumania, dan Yunani untuk saling menjamin kemerdekaan di
antara mereka.
Hitler menjawab perjanjian tersebut dengan mengadakan perjanjian dengan Rusia. Dalam
perjanjian itu, Rusia menyatakan tidak akan menyerang Jerman. Pada tanggal 1 September 1939,
Jerman menyerbu Polandia. Oleh karena itu, pada tanggal 3 September 1939, Inggris dan Prancis
mengumumkan perang terhadap Jerman. Bagi bangsa Asia, penyerbuan Jepang atas Cina, pada
tahun 1937, merupakan sebab langsung Perang Dunia II. Sementara itu, Amerika Serikat
berpendapat bahwa penyerbuan Jepang atas Pearl Harbour (7 Desember 1941) adalah penyebab
Perang Dunia II.

C. Jalannya Perang Dunia II


1. Wilayah Perang Dunia II
a. Medan Eropa
Pada awal perang dunia kedua Jerman dengan melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) berhasil
memenangkan pertempuran di semua medan tempur Eropa, medan tempur tersebut antara lain:1)
Penyerbuan Jerman ke Polandia dan Finlandia: Jerman menyerbu Polandia pada tanggal 1
September 1939. Dalam tempo singkat, sebagian besar daerah Polandia berhasil dikuasai. 2)
Penyerbuan Jerman ke Norwegia dan Denmark: Pada tanggal 9 April 1940, Jerman melancarkan
serangan laut dan udara ke wilayah Norwegia. Dalam waktu singkat, pasukan Jerman telah berhasil
menduduki Oslo, Bergen, Trondheim, Stavagar, dan Narvik. Pasukan Norwegia yang dibantu
Inggris dan Perancis sempat memberikan perlawanan yang sengit. Akan tetapi pada tanggal 30
April 1940, Norwegia terpaksa menyerah kepada Jerman Sementara itu, dalam waktu yang sama,
pasukan Jerman juga menyerbu Denmark. Dengan mudah Jerman menaklukkan Denmark. 3)
Jatuhnya Belanda, Belgia, dan Prancis: Tanpa pengumuman apa pun, pasukan Jerman melancarkan
serangan kilat (Blitzkrieg) ke Belanda, Belgia, dan Luxemburg pada tanggal 10 Mei 1940. Ratu
Wilhelmina dari Belanda melarikan diri ke London. Sedangkan Raja Leopold III memerintahkan
Belgia menyerah kepada Jerman pada tanggal 26 Mei 1940. Pada awal Juni 1940, pasukan Jerman
yang telah menduduki Luxemburg bersiap-siap menyerbu Prancis melalui kota Sedan. Setelah
terjadi pertempuran sengit di kota Verdum pada tanggal 15 Juni 1940, kemerdekaan Perancis tidak
dapat dipertahankan lagi. (Kemudian, Jenderal Petain membentuk pemerintahan Prancis yang
tunduk kepada Jerman di Kota Vichy. Pasukan Perancis yang tetap setia kepada Perancis, di bawah
pimpinan Jenderal Charles de Gaulle, melakukan perlawanan dengan mendirikan pemerintahan
pengasingan di London.)4) Pertempuran Jerman–Inggris: Jatuhnya Perancis menyebabkan
perhatian Jerman dialihkan ke Inggris. Dengan mengerahkan angkatan laut dan angkatan udaranya,
Jerman menyerang Inggris. Hal ini membuat Inggris menandatangai kerjasama pertahanan dengan
Amerika Serikat tanggal 2 September 1940. Dengan bantuan Amerika Serikat ini, pasukan Inggris
bangkit melawan dan dapat mengimbangi kekuatan tempur Jerman. Hal ini membuat frustrasi
angkatan udara Hitler. Oleh sebab itu, Jerman menjalin kerja sama yang melibatkan poros Roma-
Berlin-Tokyo dengan ditandatanganinya kerja sama militer antara Jerman, Italia, dan Jepang pada
tanggal 27 September 1940. Tetapi dengan mengalirnya uang, senjata, dan bahan makanan; bahkan
kesepakatan untuk menstandardisasi persenjataan mereka, Inggris dapat bertahan dari serangan
Jerman yang siang malam terus menerus menggempurnya. 5) Perang Jerman–Rusia: Tanpa
menghiraukan perjanjian nonagresi, Jerman menyerbu Rusia pada tanggal 22 Juni 1941. Dalam
serangan kilat ini, Jerman dapat memukul pasukan Rusia sehingga mundur jauh ke timur. Rusia
yang mundur ke timur kemudian meminta bantuan dari Inggris dan Amerika Serikat. Sehingga pada
tanggal 1 Oktober 1941, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat menandatangani Protokol Moskow.
(Isi perjanjian itu adalah bahwa Inggris dan Amerika Serikat akan memberi bantuan kebutuhan-
kebutuhan pokok kepada Rusia selama 9 bulan. Selain itu, Amerika akan memberikan kredit dalam
rangka Lend and Lease Bill sebesar $ 1 Miliar.) Dengan bantuan Sekutu dan taktik bumi hangus,
Rusia berhasil menahan laju pasukan Jerman.
b. Perang di Afrika (1940 – 1943)
Peperangan di Afrika dan Laut Tengah pecah sejak Italia menyatakan perang terhadap
Perancis dan Inggris pada tanggal 10 Juni 1940. Italia tidak hanya menyerang Perancis Selatan.
Italia juga menghantam pasukan Perancis dan Inggris di Afrika Utara dan Afrika Timur. Akan
tetapi, pasukan Italia dapat dipukul oleh pasukan Perancis dan Inggris yang dipimpin Jenderal de
Gaulle dan Jenderal Montgomery. Peristiwa itu terjadi di Bardia pada tanggal 5 Januari 1941.
Melihat pasukan Italia yang tidak berdaya itu, Jenderal Erwin Rommel dari Jerman segera turun
tangan memimpin pasukannya menyerbu Libya. Jenderal Rommel dengan mudah mengalahkan
pasukan Inggris di Bardia dan Sollum. Montgomery terpaksa mundur sampai ke perbatasan Mesir
di kota Tobruk pada tanggal 20 April 1941. Bahkan pada bulan Juni 1941, pasukan Rommel telah
merebut kota El Alamein yang terletak 70 mil jauhnya dari Alexandria. Dengan demikian, medan
perang Afrika Utara sepenuhnya telah ia kuasai.
c. Pertempuran di Asia-Pasifik
Jepang membuka Perang Pasifik dengan melancarkan serangan mendadak ke Pearl Harbour
pada tanggal 7 Desember 1941. Pearl Harbour adalah Pangkalan Armada Amerika Serikat di
Pasifik. Serangan ini menyebabkan Amerika Serikat tidak lagi mempertahankan sikap netralnya
dalam Perang Dunia II. Beberapa jam setelah kejadian itu, pada tanggal 8 Desember 1941, Amerika
Serikat menyatakan perang terhadap Jepang. Peristiwa ini memicu pecahnya perang di Asia Pasifik.
Sama dengan medan tempur lainnya pada tahap awal perang, pihak blok sentral memperoleh
kemenangan, pada medan perang Asia Pasifik dalam tempo kurang dari 5 bulan, Jepang dapat
mengalahkan sekutu dan berhasil menguasai seluruh Asia Tenggara.
2. Tahap-tahap Perang
Jika ditinjau dari waktu berlangsungnya perang (1939 -1945), maka jalannya Perang Dunia II
dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
a. Tahap permulaan (1939-1942)
Pada tahap ini, negara-negara Sentral umumnya selalu menang di berbagai medan
pertempuran. Sebaliknya, negara-negara Sekutu hanya bertahan atau kalah.
b. Titik Balik (1942)
Pada bulan Desember 1941, Perang Dunia II menjadi benar-benar mendunia dengan masuknya
Jepang dan Amerika Serikat ke dalam kancah peperangan. Masuknya Amerika Serikat ke dalam
blok sekutu sangat membantu karena industri raksasanya dapat menyuplai peralatan perang dan
perbekalan yang jauh lebih banyak dibandingkan gabungan produksi negara-negara poros.
Pada bulan November 1942, pasukan Korps Afrika Jerman yang sebelumnya kelihatan tidak
terkalahkan berhasil dipukul mundur oleh negara Inggris pimpinan Jendral Bernard Montgomery.
Hal itu diikuti oleh pendaratan pasukan sekutu pimpinan Jendral Dwight D. Einsenhower di Afrika
Utara, yang kemudian memaksa seluruh pasukan Poros di wilayah itu menyerah. Kemenangan
terbesar sekutu terjadi di Rusia Antara bulan November 1942 – Februari 1943, Jerman kehilangan
setengah juta prajuritnya dalam pertempuran di Stalingrad saat menghadapi pasukan Rusia
Pimpinan Jendral Georgi K. Zhukov. Pasukan Rusia kemudian perlahan-lahan berhasil mengusir
pasukan Jerman dari tanah airnya.
c. Tahap Akhir/Kemenangan Sekutu (1943-1945)
Pada tahun 1944, langkah maju pasukan Rusia semakin tak dapat dibendung lagi. Kota demi
kota dapat direbut kembali. Bahkan, pada tanggal 24 Agustus 1944, Rumania menyerah kepada
Rusia. Bulgaria menyerah kepada Rusia pada tanggal 20 Oktober 1944. Sesudah itu, Rusia terus
melancarkan serangan sampai memasuki wilayah Jerman dan menggempur kota Berlin dari arah
timur. Dengan tulang punggung Amerika Serikat dan Inggris, Sekutu membentuk satuan ekspedisi
khusus yang disebut Allied Expeditionary Forces di bawah komando Jenderal Eisenhower.
Serangan ini didukung AD, AL, dan AU yang meliputi 10. 000 pesawat tempur dan 4. 000 kapal
perang terus menyerang masuk wilayah Jerman. Meskipun pasukan Jerman memberikan
perlawanan sengit sampai akhir tahun 1944, perlawanan itu tidak lagi membawa dampak besar.
Kejayaan Jerman telah pudar dan tinggal sisa-sisanya saja.
Pada awal tahun 1945, tidak ada lagi yang percaya bahwa Jerman akan memenangkan perang.
Sekutu telah mengepung seluruh perbatasan Jerman. Rakyat di Jerman sendiri putus asa, sehingga
kehidupan industri, ekonomi, tentara, dan politiknya kacau balau. Pasukan Jerman hancur di medan
selatan, timur, dan barat pada awal tahun 1945. Di Front Timur, pasukan Rusia telah merebut
Warsawa, Krakow, dan Lozt pada pertengahan Januari 1945. Kemudian, pada awal Februari 1945,
di Front Barat, pasukan Inggris merebut Nijmegen. Pasukan Amerika merebut Trier, Cologne dan
menyeberangi lembah Ruhr. Pada bulan April 1945, pasukan Amerika dan Rusia telah bertemu di
sepanjang Sungai Elbe. Tinggal kota Berlin yang masih tetap bertahan. Sementara itu, angkatan
udara Sekutu terus menghujani kota-kota di Jerman untuk mendukung serangan pasukan infantri di
darat.
Hitler yang putus asa melihat keadaan tersebut, pada tanggal 30 April 1945, melakukan bunuh
diri. Tampuk kepemimpinan diserahkan kepada Laksamana Doenitz. Meninggalnya Hitler serta
menyerahnya pasukan Jerman di Austria tidak membuat Laksamana Doenitz segera menyerah.
Setelah seluruh Berlin diserbu oleh pasukan Sekutu, Jenderal Doenitz menyerah tanpa syarat pada
tanggal 7 Mei 1945 kepada Sekutu. Dengan penyerahan pasukan Jerman ini, Perang Dunia II di
Eropa berakhir.
Mulai tahun 1943, pertempuran di Asia-Pasifik memasuki titik balik setelah terjadi
pertempuran di Laut Karang (4 Mei 1942) dan di Guadalacanal (7 Agustus 1942-9 Februari 1943).
Dalam pertempuran Sekutu menyusun taktik serangan dari pulau satu ke pulau lain atau sistem
katak loncat. Strategi ini dipimpin oleh Jenderal Dauglas Mac Arthur dan Laksamana Chester
Nimitz. Tentara Jepang di Laut Karang dan Midway (7 Mei 1942) dihancurkan oleh Sekutu. Dan
Jepang mengalami kekalahan besar. Pada tanggal 17 Maret 1945, Iwojima direbut.
Menyusul kemudian, tanggal 21 Juni 1945, Okinawa direbut pasukan Amerika. Walaupun
angkatan udara Amerika Serikat telah mengebom kota-kota di Jepang, tetapi Jepang tetap tidak
menyerah. Oleh karena itu, pada tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima dibom atom. Karena
Jepang tidak juga menyerah, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, Kota Nagasaki dibom atom oleh
Amerika Serikat untuk memaksanya menyerah. Akhirnya, melalui pidato radio pada tanggal 14
Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan kesediaan Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu.

D. Akibat Perang Dunia II


1. Akibat Perang Dunia II Pada Dunia
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang
maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal karena keganasan
perang, ekonomi pun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga kelaparan dan
kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Perang Dunia yang berlangsung antara tahun 1939-1945
menimbulkan akibat yang besar di bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan Kerohanian bagi negara-
negara di dunia.
2. Akibat Perang Dunia II bagi Indonesia
Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan Persemakmuran Bersama Asia
Timur Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl
Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang
cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki
Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda.
Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Untuk menghadapi Jepang,
Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM (American British
Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir Archibald Wavell dan
berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk
Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di Kragan (Jawa Timur).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perang Dunia II berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan perang terbesar
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia, Perang
ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang di berbagai
pasukan militer. Peristiwa perang dunia II terjadi karena adanya kecenderungan atau suatu paham
fasisme yang berkembang di Eropa, keadaan politik internasional menjelang Perang Dunia II
menyerupai keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I.
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat perang
maupun tidak. Kerugian terbesar adalah Perang ini memakan korban jiwa sebanyak 50 juta sampai
70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling mematikan sepanjang
sejarah umat manusia, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak kerugian sehingga
kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Namun demikian, Perang Dunia II ini juga
berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, maupun politik.

B. Saran
Perang Dunia II telah menelan jutaan korban jiwa dan telah mengubah dunia, baik pada bidang
ekonomi, sosial, maupun politik. Lebih baik jika kita mengambil hikmah dari peristiwa ini dan
selalu menjaga kedamaian antar sesama agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Setelah kita
memahami berbagai akibat dari Perang Dunia II, kita menjadi sadar bahwa meskipun masyarakat
pada waktu itu termasuk masyarakat Indonesia menderita dalam banyak aspek kehidupan, kita juga
menyadari bahwa secara tidak langsung Perang Dunia II telah membuka peluang Indonesia pada
kemerdekaannya. Meski begitu, bukan berarti kemerdekaan tersebut bisa diraih dengan mudah,
banyak pengorbanan yang dilakukan oleh para pendahulu kita. Oleh karena itu, kita tidak boleh
melupakan pengorbanan dan perjuangan mereka bagi Indonesia. Kita juga tidak boleh berdiam diri
dan harus ikut berjuang untuk mengharumkan nama bangsa di mata dunia.
DAFTAR PUSTAKA

http://rizkinursadiyah. blogspot. co. id/2015/05/makalah-perang-dunia-ii. html

https://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dunia_II

http://widyasujarwati. blogspot. co. id/2013/06/makalah-perang-dunia-ii. html

Anda mungkin juga menyukai