1918. Perang ini melibatkan dua aliansi yang saling bertentangan yaitu blok Sekutu
(Inggris, Prancis, Rusia) dan blok Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Italia).
a. Front Barat
Jerman menduduki Belgia dan Prancis. Pada September 1914, Jerman sudah mencapai
Sungai Marne dan mengancam Paris. Namun Prancis berhasil memukul mundur Jerman.
Selain itu, Jerman harus menghadapi Rusia yang sudah menuju Prusia. Jerman
mengumumkan Perang Parit di Vedum namun tetap dapat dipukul mundur oleh
Prancis.
Menurut perhitungan kekuatan, angkatan perang Blok Sekutu lebih besar tiga kali
lipat daripada Blok Sentral. Pada 12 Desember 1916, Jerman pun mengusulkan
perdamaian yang diterima oleh Blok sekutu dengan persyaratan yang memberatkan
bagi Blok Sentral:
1) Pembebasan Belgia, Serbia, dan Montenegro
2) Penarikan tentara Jerman dari Prancis, Rusia, dan Rumania
3) Pembebasan Italia, Slavia, Rumania, dan Cekoslovakia yang berada di bawah
kekuasaan Austria dan pembebasan bangsa-bangsa yang berada di bawah
kekuasaan Turki
4) Ganti rugi perang dari Blok Sentral
5) Jaminan yang meyakinkan bahwa perdamaian di Eropa akan dipelihara dengan
baik
Blok Sentral membatalkan perdamaian. Untuk membatalkan blokade Inggris, Jerman
melancarkan perang kapal selam tak terbatas di Jutland pada 31 Januari 1917. Pada
peristiwa inilah kapal Lusitania ditenggelamkan sehingga Amerika Serikat
mengumumkan perang terhadap Jerman (10 April 1917).
b. Front Timur
Jerman berhasil memukul mundur Rusia di dekat Danau Masuri, tapi akhirnya Rusia
dan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litovsk (1918) karena
pemerintahan kaum Bolshevik menarik diri dari Perang Dunia I. Hal ini disebabkan
oleh pergolakan dari kaum buruh di Rusia yang menginginkan perdamaian.
Negara-negara yang menang perang maupun yang kalah perang sibuk mengadakan
perjanjian-perjanjian perdamaian seperti berikut:
a. Perjanjian Versailles (28 Juni 1919) antara Jerman dengan Sekutu yang dirancang
oleh Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat), Georges Clemenceau (Prancis),
Lloyd George (Inggris), dan Vittorio Emanuele Orlando (Italia) atau dikenal juga
dengan sebutan The Big Four
b. Perjanjian St. Germain (10 November 1919) antara Austria dengan Sekutu
c. Perjanjian Neusilly (27 November 1919) antara Bulgaria dengan Sekutu
d. Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Turki dengan Sekutu
a. Bidang Politik
Tenggelamnya empat kekaisaran besar di Eropa menjadi negara-negara republik,
yaitu Jerman, Austria-Hongaria, Rusia, dan Turki.
Munculnya negara-negara baru, seperti Italia, Rumania, Polandia, Cekoslovakia,
Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Saudi, Syria
(Suriah), Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Wilayah negara yang kalah perang semakin sempit, sedangkan wilayah negara
yang memenangkan perang semakin luas.
Munculnya paham fasisme di Italia, Nazi di Jerman, nasionalisme di Turki, militer
di Jepang, dan komunis di Rusia.
Uni Personil antara Austria dan Hongaria dibubarkan menjadi dua negara, yaitu
Austria dan Hongaria. Austria tidak lagi menjadi negara terbesar di Eropa.
Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang diprakarsai oleh Presiden Amerika
Serikat, Woodrow Wilson.
b. Bidang Ekonomi
Hancurnya sarana fisik dan non fisik.
Hancurnya pusat-pusat industri di Eropa.
Terjadi pengangguran massal di Eropa.
Rusaknya daerah pertanian yang mengakibatkan kelaparan hebat di Rusia.
Terjadinya kriris Malaise pada tahun 1929, yakni krisis ekonomi dunia yang
diawali hancurnya sektor-sektor ekonomi Amerika Serikat.
Utang akibat peminjaman biaya perang, baik kepada rakyat maupun negara lain.
c. Bidang Sosial
Menelan banyak korban baik tewas, luka-luka, ditahan, bahkan hilang.
Negara-negara Eropa banyak kehilangan pemuda.
Peranan perempuan meningkat menggantikan generasi muda yang gugur dalam
perang (emansipasi wanita).
Perang Dunia I membutuhkan perlengkapan sehingga mendorong produktivitas
industri yang semakin besar.
Menurunkan angka kelahiran dan populasi Prancis.
Dibentuknya LBB.
Terjadinya peleburan kelas sosial menuju pemerintahan yang lebih demokratis.
Perang Dunia II adalah perang yang berlangsung dari 1 September 1939-2 September
1945 dengan melibatkan dua blok besar di dunia. Dua blok yang saling bertentangan
tersebut yaitu Blok Sekutu (Uni Soviet, Prancis, Inggris, Amerika Serikat) dan Blok Axis
(Jerman, Jepang, Italia).
a. Fase Awal
➢ Pada 1 September 1939, Jerman menyerang Polandia. Jerman menandatangani
perjanjian Non Agrasi dengan Uni Soviet untuk menginvasi Polandia. Inggris dan
Prancis mengumumkan perang kepada Jerman. Inilah sebagai awal meletusnya Perang
Dunia II.
➢ Pada 9 April 1940, Jerman melakukan serangan ke utara, yakni ke Denmark dan
Norwegia. Kedua negara ini berhasil diduduki Jerman.
➢ Pada Mei 1940, Belanda dapat diduduki Jerman sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi
ke Inggris pada 10 Juni 1940.
➢ Italia mengumumkan perang kepada Prancis dan Inggris, dilanjutkan dengan
menyerbu Prancis. Pada Juni 1940, pasukan Jerman bergerak menuju Prancis dan
dapat didudukinya. Prancis dibagi menjadi dua wilayah, yaitu occupied zone (zona
okupasi) dan free zone (zona bebas).
➢ Tentara Prancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris.
➢ Pada 27 September 1940, Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam Perjanjian Tiga
Negara, yaitu sebuah perjanjian di mana ketika salah satu dari mereka diserang oleh
negara lain, maka mereka harus saling membantu satu sama lain.
➢ Pada 22 Juni 1941 dengan bantuan Finlandia dan Rumania, Jerman menyerbu Uni
Soviet. Padahal selama 18 bulan sebelumnya Hitler telah mengadakan perjanjian
dengan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.
➢ Pada 7 Desember 1941, Angkatan Laut Jepang menyerang pangkalan angkatan laut
Amerika Serikat yang berada di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii. Serangan inilah
yang memicu keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II. Jepang memulai
kampanye militernya di kawasan Asia Pasifik.
b. Fase Titik Balik
➢ Karena Jerman telah melanggar perjanjian dengan Uni Soviet, maka Uni Soviet
bergabung dengan Blok Sekutu sehingga posisi Blok Sekutu pada saat itu sangat
diuntungkan, karena Uni Soviet adalah negara yang sangat kuat.
➢ Jerman terdesak dalam Pertempuran Stalingrad melawan Uni Soviet sehingga Jerman
mengalami kerugian besar dan Pertempuran Stalingrad menjadi pertempuran yang
paling menentukan di Front Timur, Eropa.
➢ Terdesaknya Jepang pada Pertempuran Laut Koral dan kekalahan Jepang di
Pertempuran Midway menjadi titik balik dalam Perang Pasifik.
➢ 4 kapal induk Jepang (Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu) tenggelam dalam Pertempuran
Midway.
➢ Tentara Jerman kalah dalam pertempuran di El-Alamein, dekat Alexandria dari
pasukan Inggris yang dipimpin oleh Robert Montgomery dan Alexander.
➢ Operasi Overlord/D-Day adalah operasi yang menjadi titik balik antara sekutu
dengan Jerman yang telah menguasai Eropa Barat. Operasi itu diluncurkan pada 6
Juni 1944 dengan pendaratan Normandia. Diawali dengan serangan 1200 pesawat dari
pasukan lintas udara yang mendahului serangan amfibi yang melibatkan lebih dari
5000 kapal. Hampir 160.000 pasukan menyeberangi Selat Inggris pada 6 Juni, dan
lebih dari dua juta pasukan Sekutu di Prancis pada akhir Agustus. Operasi ini
berakhir dengan kemenangan Sekutu.
c. Fase Akhir
➢ Sejak Jerman dipukul mundur dari Stalingrad pada 19 November 1942 oleh tentara
Uni Soviet, Jerman harus keluar dari wilayah Uni Soviet. Bahkan, tentara Uni Soviet
menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang diduduki Jerman. Secara berturut-turut,
pasukan Uni Soviet berhasil merebut kembali wilayah Rumania, Bulgaria, sampai
akhirnya Berlin pun terkepung pada April 1945.
➢ Hitler melakukan bunuh diri pada 30 April 1945.
➢ Perang di Eropa berakhir dengan pendudukan Berlin oleh tentara Uni Soviet dan
Polandia serta penyerahan tanpa syarat Jerman pada 8 Mei 1945.
➢ Pasukan Amerika Serikat berhasil menghancurkan Angkatan Laut Jepang. Jenderal
Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz secara berturut-turut berhasil menduduki
Filipina (1944), Iwojima, dan Okinawa (1945).
➢ Pada 6 dan 9 Agustus 1945 Amerika Serikat melancarkan serangan ke dua kota besar
di Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945.
➢ Jepang menandatangani perjanjian di atas kapal perang USS Missouri di Teluk Tokyo
pada 2 September 1945.
a. Konferensi Postdam
1. Pembatasan kekuatan militer jerman, Jerman sama sekali tidak boleh memiliki
angkatan perang
2. Pembagian wilayah Jerman menjadi dua yaitu Jerman Barat di bawah kekuasaan
Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, dan Jerman Timur di bawah kekuasaan Uni
Soviet
3. Jerman harus mengganti kerugian akibat perang dunia II
4. Polandia mendapatkan wilayah Danzig dan Niesse
b. Sekutu dan Jepang (1945 di Jepang)
1. Kepulauan Jepang diberikan kepada Amerika Serikat
2. Wilayah-wilayah ekspansi Jepang dikembalikan kepada Sekutu, misalnya Korelin
dan Sakhilan kepada Uni Soviet serta Manchuria dan Taiwan kepada Cina
3. Korea dibagi menjadi dua, utara diduduki Rusia dan selatan diduduki Amerika
Serikat
4. Jepang harus membayar kerugian perang
a. Bidang Politik
- Munculnya negara adidaya sebagai kekuatan besar di dunia yakni Amerika
Serikat dan Uni Soviet.
- Munculnya dua kekuatan besar tersebut kemudian menyebabkan terjadinya
perang lanjutan, dinamakan sebagai Perang Dingin.
- Munculnya proxy war (politik pecah belah) yang dibuat oleh dua kekuatan besar
tersebut. Negara yang menjadi korban contohnya seperti Korea (utara dan
selatan), Jerman (barat dan timur).
- Lepasnya negara jajahan yang kemudian berhasil merdeka, contohnya Republik
Indonesia, RRC, Malaysia, Mesir, Korea, Singapura dan Pakistan.
- Gagalnya LBB (Liga Bangsa-Bangsa) untuk mencegah adanya perang pasca
perang dunia I, akhirnya organisasi ini dibubarkan dan digantikan dengan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
- Muncul dan berkembangnya politik mencari aliansi (kawan) dibentuk
berdasarkan kepentingan bersama. Contohnya NATO, SEATO dan METO.
- Munculnya paham baru bernama Zionisme yang dipelopori oleh orang-orang
Yahudi dan paham komunis, ideologi ini juga berkembang sampai ke Indonesia
pada awal kemerdekaan.
b. Bidang Ekonomi
- Kondisi ekonomi dunia mengalami kekacauan, disebabkan oleh beberapa hal
seperti hancurnya sarana prasarana penunjang ekonomi dan biaya untuk
keperluan perang.
- Berkembangnya sistem perekonomian liberal, komando dan campuran.
- Banyak negara yang bangkrut akibat perang, kecuali Amerika Serikat. Negara
ini muncul sebagai penanam modal dengan berbagai programnya, seperti Marshall
Plan, Truman Doctrine, Colombo Plan dan Point Four Truman.
- Perlombaan industri untuk menciptakan senjata baru dengan teknologi paling
maju masih berlanjut, yakni antara AS dan Uni Soviet.
c. Bidang Sosial
- Mengakibatkan banyaknya korban tewas baik dari kalangan militer maupun
warga sipil.
- Akibat banyaknya korban sipil yang tewas, muncul istilah Lost Generation.
Banyak anak yang tidak memiliki orang tua dan banyak juga kebudayaan dunia
yang lenyap akibat peperangan.
- Berdirinya United Nations Relief Rehabilitation Administration disingkat UNRA,
tujuannya untuk mendirikan rumah sakit, memberi makan orang terlantar, dan
mengurus segala keperluan pengungsi akibat perang contohnya mencari sanak
keluarga yang hilang.
- Kedudukan para ilmuan yang merupakan golongan pandai semakin kuat.
Perang dingin adalah masa-masa konflik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan
sekutu mereka yang tergabung ke dalam Blok Barat dan Blok Timur. Perang dingin
dimulai pada tahun 1947 dan berakhir pada tahun 1991. Perang ini lebih terlihat seperti
persaingan ideologi antara sosialisme dan komunisme melawan liberalisme dan
kapitalisme. Kedua belah pihak tidak terlibat dalam aksi militer secara langsung, namun
masing-masing pihak memiliki senjata nuklir yang dapat menyebabkan kehancuran besar.
Secara khusus, perang dingin dipicu oleh ego dari masing-masing pihak yang saling ingin
menunjukkan kekuatan siapa yang paling berpengaruh.
Perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet sendiri dimulai setelah berakhirnya
perang dunia II yang kala itu hanya menyisakan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai
dua negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer yang
besar. Uni Soviet, bersama dengan negara-negara di Eropa Timur yang didudukinya,
membentuk Blok Timur. Sedangkan Amerika Serikat dan beberapa sekutunya menguasai
Blok Barat.
Beberapa negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini,
sementara yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-
Blok. Di mana Indonesia menjadi salah satunya.
Meski tak memunculkan aksi militer, namun perang dingin ini tak dipungkiri telah
mengakibatkan ketegangan tinggi di dunia, yang pada akhirnya memicu sejumlah konflik
militer regional. Di antara konflik tersebut adalah Blokade Berlin, Perang Korea, Krisis
Suez, Krisis Berlin, Krisis Rudal Kuba, Perang Vietnam, Perang Yom Kippur, Perang
Afganistan, dan penembakan Korean Air Penerbangan 007 oleh Uni Soviet.
Mulai tahun 1970, keadaan antarnegara di dunia mulai membaik dan konflik sudah
berkurang secara berangsur-angsur. Pihak barat dapat memperbaiki hubungan
dengan menandatangani perjanjian The Strategic Arms Limitation Talks (SALT)
untuk mengurangi persenjataan strategis.
Uni Soviet berubah saat Mikhail Gorbachev ditunjuk sebagai komite sentral Partai
Komunis, ia menerapkan strategi politik:
a) Glasnost: Keterbukaan politik
Glasnost adalah kebijakan yang dilakukan selama masa pemerintahan Mikhail
Gorbachev pada pertengahan tahun 1980. Kebijakan ini meliputi keterbukaan
dalam semua bidang di institusi pemerintahan Uni Soviet termasuk kebebasan
informasi.
b) Perestroika: Restrukturisasi
Perestroika adalah reformasi politik dan ekonomi Uni Soviet yang dimulai pada
Juni 1987. Salah satu kebijakan yang dilakukan di dalam perestroika adalah
memisahkan Rusia dari kebijakan Marxisme dan Leninisme di masa lalu.
Perestroika bertujuan untuk mendorong Uni Soviet pada realitas keterbukaan
dan transparansi, dilakukannya supremasi hukum, check and balance, dan
pluralisme.
c) Demokratizasye: Otonomi khusus
Demokratizasye menanamkan bahwa pemerintahan harus berdasarkan rakyat
atau demokratis.