Anda di halaman 1dari 12

Perang dunia I adalah perang yang terjadi dari 28 Juli 1914 sampai dengan 11 November

1918. Perang ini melibatkan dua aliansi yang saling bertentangan yaitu blok Sekutu
(Inggris, Prancis, Rusia) dan blok Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, Italia).

a. Pertentangan antara negara di Eropa


1) Pertentangan Jerman dengan Inggris karena bersaing memperebutkan daerah
jajahan, armada laut, dan tempat pemasaran industri.
2) Pertentangan Jerman dengan Prancis karena keinginan Prancis membalas
kekalahannya dalam perang tahun 1870-1871 (Revanche Idea)
3) Pertentangan Jerman dengan Rusia karena Rusia menganggap Jerman telah
menjadi penghambat dalam menguasai pelabuhan-pelabuhan di Laut Tengah.
4) Pertentangan Austria-Hongaria dengan Rusia karena memperebutkan daerah
Balkan.
5) Pertentangan Turki dengan Rusia karena berebut kekuasaan di Timur Tengah
(Politik Air Hangat, yaitu upaya untuk mendapatkan pelabuhan yang tidak
membeku di musim dingin agar jalur perdagangan tidak terputus).
6) Pertentangan Bulgaria dengan Serbia karena tuntutan Bulgaria agar Serbia
mengembalikan daerah yang direbutnya dalam perang tahun 1913.
7) Pertentangan Austria-Hongaria dengan Serbia karena memperebutkan wilayah
Bosnia dan Herzegovina.
b. Politik mencari kawan (politik aliansi)
- Pada tahun 1882 didirikan Triple Alliance yang terdiri dari Jerman, Austria-
Hongaria, dan Italia
- Pada tahun 1907 didirikan Triple Entente yang terdiri dari Prancis, Rusia, dan
Inggris
c. Perlombaan senjata
Berbagai negara di Eropa berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas
persenjataan tempur karena kecurigaan adanya serangan dari luar. Peningkatan
persenjataan biasanya berupa senapan, pistol, artileri, tank, pesawat tempur, dan
gas kimia.

a. Terbunuhnya putra mahkota Austria


Pada 28 Juni 1914, putra mahkota Austria Franz Ferdinand dan istrinya Sophie
terbunuh di Sarajevo (ibukota Bosnia) oleh Gavrilo Principe yang merupakan
anggota Serbia Raya (kelompok nasionalis Serbia). Bosnia adalah kawasan Austria
yang dituntut oleh serbia, salah satu negara kecil di Semenanjung Balkan.
b. Ultimatum Habsburg
Ultimatum yang diberikan Austria kepada Serbia agar menyerahkan pembunuhnya
dalam waktu dekat, tapi ultimatum itu tidak dihiraukan oleh Serbia. Akibatnya
Austria mengumumkan perang terhadap Serbia pada 28 Juli 1914.
c. Deklarasi perang pihak sentral
Pada 1 Agustus 1914, sekutu Austria yaitu Jerman menyatakan perang terhadap
Rusia.
Pada 4 Agustus 1914, Jerman menyatakan perang terhadap Prancis dan Inggris,
dan dalam waktu singkat perang meluas ke seluruh Eropa.
Pada perang ini, senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal
warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar
pertama abad ke-19 berlangsung. Empat dinasti, yaitu Habsburg, Romanov, Ottoman,
dan Hohenzollen yang memiliki akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib,
seluruhnya hancur.

a. Blok Sentral (Blok Jerman)


Jerman, Italia, Austria-Hongaria
b. Blok Sekutu (Blok prancis)
Prancis, Rusia, Inggris
Turki Utsmani dan Bulgaria bergabung dengan Blok Sentral. Pada tahun 1915, Italia
mengkhianati Blok Sentral dan masuk ke Blok Sekutu karena mempunyai perjanjian
rahasia dengan Prancis. Italia ingin menguasai daerah Tirol Selatan, Istria, dan Dalmatia
milik Austria. Pada tahun 1917, Amerika Serikat bergabung dengan Blok Sekutu karena
Jerman menenggelamkan kapal Lusitania milik Amerika Serikat.

a. Front Barat
Jerman menduduki Belgia dan Prancis. Pada September 1914, Jerman sudah mencapai
Sungai Marne dan mengancam Paris. Namun Prancis berhasil memukul mundur Jerman.
Selain itu, Jerman harus menghadapi Rusia yang sudah menuju Prusia. Jerman
mengumumkan Perang Parit di Vedum namun tetap dapat dipukul mundur oleh
Prancis.
Menurut perhitungan kekuatan, angkatan perang Blok Sekutu lebih besar tiga kali
lipat daripada Blok Sentral. Pada 12 Desember 1916, Jerman pun mengusulkan
perdamaian yang diterima oleh Blok sekutu dengan persyaratan yang memberatkan
bagi Blok Sentral:
1) Pembebasan Belgia, Serbia, dan Montenegro
2) Penarikan tentara Jerman dari Prancis, Rusia, dan Rumania
3) Pembebasan Italia, Slavia, Rumania, dan Cekoslovakia yang berada di bawah
kekuasaan Austria dan pembebasan bangsa-bangsa yang berada di bawah
kekuasaan Turki
4) Ganti rugi perang dari Blok Sentral
5) Jaminan yang meyakinkan bahwa perdamaian di Eropa akan dipelihara dengan
baik
Blok Sentral membatalkan perdamaian. Untuk membatalkan blokade Inggris, Jerman
melancarkan perang kapal selam tak terbatas di Jutland pada 31 Januari 1917. Pada
peristiwa inilah kapal Lusitania ditenggelamkan sehingga Amerika Serikat
mengumumkan perang terhadap Jerman (10 April 1917).
b. Front Timur
Jerman berhasil memukul mundur Rusia di dekat Danau Masuri, tapi akhirnya Rusia
dan Jerman membuat perjanjian perdamaian di Brest Litovsk (1918) karena
pemerintahan kaum Bolshevik menarik diri dari Perang Dunia I. Hal ini disebabkan
oleh pergolakan dari kaum buruh di Rusia yang menginginkan perdamaian.

Negara-negara yang menang perang maupun yang kalah perang sibuk mengadakan
perjanjian-perjanjian perdamaian seperti berikut:
a. Perjanjian Versailles (28 Juni 1919) antara Jerman dengan Sekutu yang dirancang
oleh Woodrow Wilson (Presiden Amerika Serikat), Georges Clemenceau (Prancis),
Lloyd George (Inggris), dan Vittorio Emanuele Orlando (Italia) atau dikenal juga
dengan sebutan The Big Four
b. Perjanjian St. Germain (10 November 1919) antara Austria dengan Sekutu
c. Perjanjian Neusilly (27 November 1919) antara Bulgaria dengan Sekutu
d. Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920) antara Turki dengan Sekutu
a. Bidang Politik
Tenggelamnya empat kekaisaran besar di Eropa menjadi negara-negara republik,
yaitu Jerman, Austria-Hongaria, Rusia, dan Turki.
Munculnya negara-negara baru, seperti Italia, Rumania, Polandia, Cekoslovakia,
Kroasia, Yugoslavia, Hongaria, Irak, Iran, Yordania, Mesir, Arab Saudi, Syria
(Suriah), Estonia, Latvia, dan Lithuania.
Wilayah negara yang kalah perang semakin sempit, sedangkan wilayah negara
yang memenangkan perang semakin luas.
Munculnya paham fasisme di Italia, Nazi di Jerman, nasionalisme di Turki, militer
di Jepang, dan komunis di Rusia.
Uni Personil antara Austria dan Hongaria dibubarkan menjadi dua negara, yaitu
Austria dan Hongaria. Austria tidak lagi menjadi negara terbesar di Eropa.
Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang diprakarsai oleh Presiden Amerika
Serikat, Woodrow Wilson.
b. Bidang Ekonomi
Hancurnya sarana fisik dan non fisik.
Hancurnya pusat-pusat industri di Eropa.
Terjadi pengangguran massal di Eropa.
Rusaknya daerah pertanian yang mengakibatkan kelaparan hebat di Rusia.
Terjadinya kriris Malaise pada tahun 1929, yakni krisis ekonomi dunia yang
diawali hancurnya sektor-sektor ekonomi Amerika Serikat.
Utang akibat peminjaman biaya perang, baik kepada rakyat maupun negara lain.
c. Bidang Sosial
Menelan banyak korban baik tewas, luka-luka, ditahan, bahkan hilang.
Negara-negara Eropa banyak kehilangan pemuda.
Peranan perempuan meningkat menggantikan generasi muda yang gugur dalam
perang (emansipasi wanita).
Perang Dunia I membutuhkan perlengkapan sehingga mendorong produktivitas
industri yang semakin besar.
Menurunkan angka kelahiran dan populasi Prancis.
Dibentuknya LBB.
Terjadinya peleburan kelas sosial menuju pemerintahan yang lebih demokratis.
Perang Dunia II adalah perang yang berlangsung dari 1 September 1939-2 September
1945 dengan melibatkan dua blok besar di dunia. Dua blok yang saling bertentangan
tersebut yaitu Blok Sekutu (Uni Soviet, Prancis, Inggris, Amerika Serikat) dan Blok Axis
(Jerman, Jepang, Italia).

a. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)


Karena LBB gagal menciptakan kedamaian dunia, maka sebagian negara besar
berpolitik memanfaatkan LBB untuk mencari keuntungan.
Sifat kental superioritas dan inferioritas negara-negara yang tergabung dalam
LBB, ada negara yang kuat dan ada negara yang lemah.
Tidak memiliki kemampuan dalam merangkul negara-negara besar untuk
bergabung dalam LBB, contohnya Amerika Serikat.
Tidak memiliki peraturan mengikat dan sifat keanggotaannya sukarela.
b. Politik mencari kawan
1) Blok Poros
Jerman (Nazisme pimpinan Adolf Hitler dari Partai NSDAP)
Italia (Fasisme pimpinan Bennito Mussolini dari Partai Fasis)
Jepang (Ultranasionalisme pimpinan Kaisar Hirohito)
2) Blok Sekutu
Demokrasi: Prancis, Inggris, Amerika Serikat, Belanda, dan Polandia
Komunis: Uni Soviet
c. Adanya perluasan wilayah/ekspansi
Jerman
Bersemboyan Lebensraum (Ruang Hidup/Jerman Raya)
Italia
Bersemboyan Italia Irredenta (Italia yang Diimpikan)
Jepang
Bersemboyan Hakko I Chiu (Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya)
d. Revanche Idea (Politik balas dendam)
Kekalahan Jerman pada Perang Dunia I dan perasaan dihina dengan adanya perjanjian
Versailles membuat Jerman ingin melakukan balas dendam dengan menjalankan
politik bernama Revanche Idea.

a. Invasi Jerman ke Polandia


Penyerangan Jerman pada 1 September 1939 ke Kota Danzig, Polandia merupakan
pemicu pecahnya perang terbesar sejagat dunia ini. Jerman menegaskan bahwa Kota
Danzig bukanlah merupakan tujuannya, namun merupakan sebuah proses memperoleh
Lebensraum (Ruang Hidup).
b. Invasi Jerman ke Uni Soviet
Jerman juga melakukan penyerangan terhadap Uni Soviet dengan melancarkan
Operasi Barbarosa pada Juni 1941. Jerman mengira jika Uni Soviet dapat dikalahkan
dengan satu serangan kilat dan terus-menerus karena pada saat itu Uni Soviet tidak
dalam keadaan siap perang. Namun anggapan tersebut salah besar, karena serangan
itu menyebabkan Uni Soviet dan Inggris mengibarkan bendera perang terhadap
Jerman.
c. Penyerangan ke Kawasan Asia Pasifik oleh Jepang
Pada 7 Desember 1941, Jepang melakukan penyerbuan tanpa peringatan ke pangkalan
Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii. Di saat itu juga,
Jepang menyerang Filipina yang saat itu dikuasai Amerika Serikat dan menyerang
Singapura, Malaysia, dan Hongkong yang saat itu dikuasai Inggris. Tanpa butuh
waktu lama, Amerika Serikat dan Britania Raya langsung menyatakan perang
terhadap Jepang.

a. Blok Axis (Blok Poros)


Jerman, Italia, Jepang, Hungaria, Rumania, Bulgaria
b. Blok Sekutu
Inggris, Prancis, Kanada, Yugoslavia, Uni Soviet, Amerika Serikat, Australia, Belgia,
Republik Cina

a. Fase Awal
➢ Pada 1 September 1939, Jerman menyerang Polandia. Jerman menandatangani
perjanjian Non Agrasi dengan Uni Soviet untuk menginvasi Polandia. Inggris dan
Prancis mengumumkan perang kepada Jerman. Inilah sebagai awal meletusnya Perang
Dunia II.
➢ Pada 9 April 1940, Jerman melakukan serangan ke utara, yakni ke Denmark dan
Norwegia. Kedua negara ini berhasil diduduki Jerman.
➢ Pada Mei 1940, Belanda dapat diduduki Jerman sehingga Ratu Wilhelmina mengungsi
ke Inggris pada 10 Juni 1940.
➢ Italia mengumumkan perang kepada Prancis dan Inggris, dilanjutkan dengan
menyerbu Prancis. Pada Juni 1940, pasukan Jerman bergerak menuju Prancis dan
dapat didudukinya. Prancis dibagi menjadi dua wilayah, yaitu occupied zone (zona
okupasi) dan free zone (zona bebas).
➢ Tentara Prancis di bawah pimpinan Charles de Gaulle mengungsi ke Inggris.
➢ Pada 27 September 1940, Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam Perjanjian Tiga
Negara, yaitu sebuah perjanjian di mana ketika salah satu dari mereka diserang oleh
negara lain, maka mereka harus saling membantu satu sama lain.
➢ Pada 22 Juni 1941 dengan bantuan Finlandia dan Rumania, Jerman menyerbu Uni
Soviet. Padahal selama 18 bulan sebelumnya Hitler telah mengadakan perjanjian
dengan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.
➢ Pada 7 Desember 1941, Angkatan Laut Jepang menyerang pangkalan angkatan laut
Amerika Serikat yang berada di Pearl Harbour, Kepulauan Hawaii. Serangan inilah
yang memicu keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II. Jepang memulai
kampanye militernya di kawasan Asia Pasifik.
b. Fase Titik Balik
➢ Karena Jerman telah melanggar perjanjian dengan Uni Soviet, maka Uni Soviet
bergabung dengan Blok Sekutu sehingga posisi Blok Sekutu pada saat itu sangat
diuntungkan, karena Uni Soviet adalah negara yang sangat kuat.
➢ Jerman terdesak dalam Pertempuran Stalingrad melawan Uni Soviet sehingga Jerman
mengalami kerugian besar dan Pertempuran Stalingrad menjadi pertempuran yang
paling menentukan di Front Timur, Eropa.
➢ Terdesaknya Jepang pada Pertempuran Laut Koral dan kekalahan Jepang di
Pertempuran Midway menjadi titik balik dalam Perang Pasifik.
➢ 4 kapal induk Jepang (Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu) tenggelam dalam Pertempuran
Midway.
➢ Tentara Jerman kalah dalam pertempuran di El-Alamein, dekat Alexandria dari
pasukan Inggris yang dipimpin oleh Robert Montgomery dan Alexander.
➢ Operasi Overlord/D-Day adalah operasi yang menjadi titik balik antara sekutu
dengan Jerman yang telah menguasai Eropa Barat. Operasi itu diluncurkan pada 6
Juni 1944 dengan pendaratan Normandia. Diawali dengan serangan 1200 pesawat dari
pasukan lintas udara yang mendahului serangan amfibi yang melibatkan lebih dari
5000 kapal. Hampir 160.000 pasukan menyeberangi Selat Inggris pada 6 Juni, dan
lebih dari dua juta pasukan Sekutu di Prancis pada akhir Agustus. Operasi ini
berakhir dengan kemenangan Sekutu.
c. Fase Akhir
➢ Sejak Jerman dipukul mundur dari Stalingrad pada 19 November 1942 oleh tentara
Uni Soviet, Jerman harus keluar dari wilayah Uni Soviet. Bahkan, tentara Uni Soviet
menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang diduduki Jerman. Secara berturut-turut,
pasukan Uni Soviet berhasil merebut kembali wilayah Rumania, Bulgaria, sampai
akhirnya Berlin pun terkepung pada April 1945.
➢ Hitler melakukan bunuh diri pada 30 April 1945.
➢ Perang di Eropa berakhir dengan pendudukan Berlin oleh tentara Uni Soviet dan
Polandia serta penyerahan tanpa syarat Jerman pada 8 Mei 1945.
➢ Pasukan Amerika Serikat berhasil menghancurkan Angkatan Laut Jepang. Jenderal
Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz secara berturut-turut berhasil menduduki
Filipina (1944), Iwojima, dan Okinawa (1945).
➢ Pada 6 dan 9 Agustus 1945 Amerika Serikat melancarkan serangan ke dua kota besar
di Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki yang membuat Jepang menyerah tanpa
syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945.
➢ Jepang menandatangani perjanjian di atas kapal perang USS Missouri di Teluk Tokyo
pada 2 September 1945.

a. Konferensi Postdam
1. Pembatasan kekuatan militer jerman, Jerman sama sekali tidak boleh memiliki
angkatan perang
2. Pembagian wilayah Jerman menjadi dua yaitu Jerman Barat di bawah kekuasaan
Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, dan Jerman Timur di bawah kekuasaan Uni
Soviet
3. Jerman harus mengganti kerugian akibat perang dunia II
4. Polandia mendapatkan wilayah Danzig dan Niesse
b. Sekutu dan Jepang (1945 di Jepang)
1. Kepulauan Jepang diberikan kepada Amerika Serikat
2. Wilayah-wilayah ekspansi Jepang dikembalikan kepada Sekutu, misalnya Korelin
dan Sakhilan kepada Uni Soviet serta Manchuria dan Taiwan kepada Cina
3. Korea dibagi menjadi dua, utara diduduki Rusia dan selatan diduduki Amerika
Serikat
4. Jepang harus membayar kerugian perang

a. Bidang Politik
- Munculnya negara adidaya sebagai kekuatan besar di dunia yakni Amerika
Serikat dan Uni Soviet.
- Munculnya dua kekuatan besar tersebut kemudian menyebabkan terjadinya
perang lanjutan, dinamakan sebagai Perang Dingin.
- Munculnya proxy war (politik pecah belah) yang dibuat oleh dua kekuatan besar
tersebut. Negara yang menjadi korban contohnya seperti Korea (utara dan
selatan), Jerman (barat dan timur).
- Lepasnya negara jajahan yang kemudian berhasil merdeka, contohnya Republik
Indonesia, RRC, Malaysia, Mesir, Korea, Singapura dan Pakistan.
- Gagalnya LBB (Liga Bangsa-Bangsa) untuk mencegah adanya perang pasca
perang dunia I, akhirnya organisasi ini dibubarkan dan digantikan dengan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
- Muncul dan berkembangnya politik mencari aliansi (kawan) dibentuk
berdasarkan kepentingan bersama. Contohnya NATO, SEATO dan METO.
- Munculnya paham baru bernama Zionisme yang dipelopori oleh orang-orang
Yahudi dan paham komunis, ideologi ini juga berkembang sampai ke Indonesia
pada awal kemerdekaan.
b. Bidang Ekonomi
- Kondisi ekonomi dunia mengalami kekacauan, disebabkan oleh beberapa hal
seperti hancurnya sarana prasarana penunjang ekonomi dan biaya untuk
keperluan perang.
- Berkembangnya sistem perekonomian liberal, komando dan campuran.
- Banyak negara yang bangkrut akibat perang, kecuali Amerika Serikat. Negara
ini muncul sebagai penanam modal dengan berbagai programnya, seperti Marshall
Plan, Truman Doctrine, Colombo Plan dan Point Four Truman.
- Perlombaan industri untuk menciptakan senjata baru dengan teknologi paling
maju masih berlanjut, yakni antara AS dan Uni Soviet.
c. Bidang Sosial
- Mengakibatkan banyaknya korban tewas baik dari kalangan militer maupun
warga sipil.
- Akibat banyaknya korban sipil yang tewas, muncul istilah Lost Generation.
Banyak anak yang tidak memiliki orang tua dan banyak juga kebudayaan dunia
yang lenyap akibat peperangan.
- Berdirinya United Nations Relief Rehabilitation Administration disingkat UNRA,
tujuannya untuk mendirikan rumah sakit, memberi makan orang terlantar, dan
mengurus segala keperluan pengungsi akibat perang contohnya mencari sanak
keluarga yang hilang.
- Kedudukan para ilmuan yang merupakan golongan pandai semakin kuat.
Perang dingin adalah masa-masa konflik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dengan
sekutu mereka yang tergabung ke dalam Blok Barat dan Blok Timur. Perang dingin
dimulai pada tahun 1947 dan berakhir pada tahun 1991. Perang ini lebih terlihat seperti
persaingan ideologi antara sosialisme dan komunisme melawan liberalisme dan
kapitalisme. Kedua belah pihak tidak terlibat dalam aksi militer secara langsung, namun
masing-masing pihak memiliki senjata nuklir yang dapat menyebabkan kehancuran besar.

a) Pertentangan ideologi dan perebutan kekuasaan


Saat perang dunia II berakhir, terdapat dua negara adidaya yang memiliki perbedaan
ideologi yang saling bertentangan, yaitu Amerika Serikat dengan Uni Soviet,
sehingga terjadi perebutan kekuasaan di antara kedua belah pihak yang
menimbulkan persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur.
Amerika Serikat ingin menyebarkan paham liberalisme-kapitalisme kepada negara-
negara di dunia khususnya di Eropa Barat dengan mengirimkan bantuan-bantuan
ekonomi yang meliputi:
1. Marshall Plan
Program bantuan ekonomi dan militer untuk pembangunan kembali negara-negara
di Eropa Barat yang rusak akibat perang dunia II. Program ini dicetuskan oleh
menteri luar negeri Amerika Serikat, George C. Marshall. Program ini disetujui
dalam konferensi Paris 1947 dan pemberian bantuan diakhiri pada tahun 1951.
Bantuan akan dihentikan apabia di negara peminjam terjadi pergantian
kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut melaksanakan paham komunis.
2. Doktrin Truman
Kebijakan untuk membantu secara khusus Yunani dan Turki dengan maksud
membendung kedua negara tersebut dari pengaruh paham komunis agar tidak
jatuh ke tangan Uni Soviet. Kebijakan ini ditetapkan oleh presiden Amerika
Serikat, Harry S. Truman pada 12 Maret 1947.
3. Rencana Point Four
Rencana bantuan teknik yang diberikan kepada negara-negara berkembang,
khususnya Asia. Bantuan ini dijalankan pada tahun 1950 kemudian diperluas
dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Bantuan ini ditujukan untuk
menggalakkan penanaman modal swasta dan pengaruh Amerika Serikat di negara-
negara tersebut, akan tetapi merupakan bagian dari kebijakan luar negeri yang
dirancang untuk mengancam Uni Soviet.
4. Colombo Plan
Organisasi yang bekerja sama di bidang pembangunan ekonomi untuk Asia
Selatan dan Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan pada tahun 1951 dan awalnya
beranggotakan 7 negara anggota Persemakmuran, namun telah berkembang
menjadi suatu organisasi internasional dengan 25 negara anggota yang terdiri
dari negara berkembang dan negara maju.
Uni Soviet juga tak ingin kalah menyebarkan paham sosialisme-komunisme ke negara-
negara di dunia khususnya di Eropa Timur yang terdampak perang dunia II dengan
memberikan bantuan-bantuan ekonomi berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan
lain-lain. Bantuan ekonomi ini disebut dengan Molotov Plan.
Molotov Plan menjadi cikal bakal dibentuknya COMECON. COMECON (Council for
Mutual Economic Assistance) merupakan organisasi kerja sama ekonomi yang
dibentuk pada tahun 1947 dengan tujuan untuk menjaga agar negara-negara Blok
Timur tetap berada di bawah pengaruh Uni Soviet.
b) Berdirinya pakta pertahanan
Beberapa pakta pertahanan yang muncul pada masa perang dingin adalah:
1. NATO
NATO atau disebut juga Pakta Pertahanan Atlantik Utara terbentuk setelah
adanya perundingan yang dihadiri 12 negara di kawasan Amerika Utara dan Eropa
Barat di Washington DC pada 4 April 1949. NATO memiliki prinsip melindungi
negara anggotanya apabila diserang oleh pihak lain. Bagi NATO, menyerang satu
anggota NATO sama dengan menyerang seluruh anggota. NATO dibentuk dengan
tujuan untuk menjaga keamanan bagi para negara anggotanya dalam bidang
politik, militer, dan pertahanan dalam menghadapi ancaman bahaya komunisme di
Eropa.
2. Pakta Warsawa
Uni Soviet menganggap NATO sebagai ancaman dan menentang berdirinya NATO.
Untuk mengimbanginya, maka dibentuklah Pakta Warsawa oleh Uni Soviet dan
diresmikan oleh Nikita Khruschev pada 14 Mei 1955. Tujuan pembentukan Pakta
Warsawa adalah untuk bersatu mengorganisasikan diri dalam menghadapi
kemungkinan munculnya ancaman dari Blok Barat dan mengendalikan kekuatan
militer di Eropa Tengah dan Eropa Timur. Negara anggotanya wajib memberi
bantuan militer terhadap sekutu bila terjadi penyerangan.
3. SEATO
SEATO atau disebut juga Pakta Pertahanan Asia Tenggara dibentuk pada 8
September 1954 di Manila, Fillipina sebagai organisasi pertahanan untuk menjaga
perdamaian dan stabilitas negara-negara di Asia Tenggara, sekaligus memblokir
penyebaran komunisme. Organisasi ini bubar pada 30 Juni 1977 karena banyak
anggota yang mengundurkan diri dan kekalahan Amerika Serikat dalam perang
Vietnam tahun 1975.
4. ANZUS
ANZUS dirikan oleh Amerika Serikat bersama Australia dan Selandia Baru pada 1
September 1951 untuk menghambat persebaran pengaruh komunis di kawasan
Australia dan Oseania.
5. CENTO
CENTO adalah organisasi defensif untuk mempromosikan berbagai tujuan politik,
militer, dan ekonomi dengan tujuan utama mencegah serangan komunis dan
mendorong perdamaian di Timur Tengah.

Secara khusus, perang dingin dipicu oleh ego dari masing-masing pihak yang saling ingin
menunjukkan kekuatan siapa yang paling berpengaruh.
Perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet sendiri dimulai setelah berakhirnya
perang dunia II yang kala itu hanya menyisakan Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai
dua negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer yang
besar. Uni Soviet, bersama dengan negara-negara di Eropa Timur yang didudukinya,
membentuk Blok Timur. Sedangkan Amerika Serikat dan beberapa sekutunya menguasai
Blok Barat.
Beberapa negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini,
sementara yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-
Blok. Di mana Indonesia menjadi salah satunya.
Meski tak memunculkan aksi militer, namun perang dingin ini tak dipungkiri telah
mengakibatkan ketegangan tinggi di dunia, yang pada akhirnya memicu sejumlah konflik
militer regional. Di antara konflik tersebut adalah Blokade Berlin, Perang Korea, Krisis
Suez, Krisis Berlin, Krisis Rudal Kuba, Perang Vietnam, Perang Yom Kippur, Perang
Afganistan, dan penembakan Korean Air Penerbangan 007 oleh Uni Soviet.

a) Gerakan Non-Blok (GNB)


Gerakan Non-Blok adalah salah satu tindakan yang tidak memihak antara salah satu
blok yang ada di dunia. Indonesia diberikan wewenang dalam memimpin Gerakan Non-
Blok dan berhasil menggelar KTT X-GNB yang diselenggarakan di Bandung, Indonesia
juga berhasil meredam aksi ketegangan daerah bekas pecahnya Yugoslavia pada
tahun 1991.
b) Konferensi Asia-Afrika (KAA)
Konferensi ini diawali dengan dilaksanakannya Konferensi Colombo dan bertujuan
untuk meredakan ketegangan dunia pasca perang dingin. Konferensi ini diadakan
pada 18 -24 April 1995 di Gedung Merdeka, Bandung dan dihadiri oleh 29 Kepala
Negara dan Kepala Pemerintahan dari benua Asia dan Afrika yang baru merdeka.
c) Pengiriman Pasukan Garuda
Misi Garuda merupakan salah satu bentuk komitmen Indonesia dalam melaksanakan
United Nations Peacekeeping Operations (Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB).
d) Deklarasi Djuanda
Deklarasi Djuanda menyatakan kepada dunia bahwa laut teritorial Indonesia
berjarak 12 mil laut diukur dari garis-garis dasar yang menghubungkan titik terluar
dari pulau terluar. Deklarasi Djuanda kemudian dikukuhkan melalui Perpu No.4 tahun
1960 dan melahirkan konsep Wawasan Nusantara agar diakui oleh negara lain.

 Mulai tahun 1970, keadaan antarnegara di dunia mulai membaik dan konflik sudah
berkurang secara berangsur-angsur. Pihak barat dapat memperbaiki hubungan
dengan menandatangani perjanjian The Strategic Arms Limitation Talks (SALT)
untuk mengurangi persenjataan strategis.
 Uni Soviet berubah saat Mikhail Gorbachev ditunjuk sebagai komite sentral Partai
Komunis, ia menerapkan strategi politik:
a) Glasnost: Keterbukaan politik
Glasnost adalah kebijakan yang dilakukan selama masa pemerintahan Mikhail
Gorbachev pada pertengahan tahun 1980. Kebijakan ini meliputi keterbukaan
dalam semua bidang di institusi pemerintahan Uni Soviet termasuk kebebasan
informasi.
b) Perestroika: Restrukturisasi
Perestroika adalah reformasi politik dan ekonomi Uni Soviet yang dimulai pada
Juni 1987. Salah satu kebijakan yang dilakukan di dalam perestroika adalah
memisahkan Rusia dari kebijakan Marxisme dan Leninisme di masa lalu.
Perestroika bertujuan untuk mendorong Uni Soviet pada realitas keterbukaan
dan transparansi, dilakukannya supremasi hukum, check and balance, dan
pluralisme.
c) Demokratizasye: Otonomi khusus
Demokratizasye menanamkan bahwa pemerintahan harus berdasarkan rakyat
atau demokratis.

1. Penerapan Demokrasi Terpimpin pada tahun 1960


2. Indonesia menjalankan kebijakan politik poros dengan membentuk kerja sama
bersama negara-negara Blok Timur yang dinamakan Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-
Peking-Pyongyang
3. Kebijakan ekonomi Indonesia cenderung mengarah pada kolonialisme dan
imperialisme
4. Dimulainya era Reformasi karena berakhirnya pemerintahan Orde Baru
5. Terjadi krisis moneter karena ketergantungan Indonesia terhadap modal asing
sangat tinggi dan terlalu bergantung pada barang impor
1. Nasionalisme
a) Pengertian
Menurut Hans Kohn, nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat
bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara
kebangsaan, contohnya Italia, Jerman, dan Jepang.
Menurut Ernest Renan, nasionalisme adalah kemauan untuk bersatu tanpa
paksaan dalam semangat persamaan dan kewarganegaraan, contohnya India
dan Indonesia.
b) Tujuan
Menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan masyarakat nasional
melawan musuh luar sehingga melahirkan semangat rela berkorban.
Menumbuhkan dan meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa, negara, serta
tanah air.
Membangun hubungan yang harmonis dan rukun dalam kehidupan
bermasyarakat.
Menghilangkan dan menghapuskan ekstrimisme atau tuntutan yang berlebih
dari warga negara atau masyarakat kepada pemerintah.
2. Liberalisme
a) Pengertian
Liberalisme adalah paham yang mengutamakan dan menjunjung kebebasan
individu serta hak-hak yang dimiliki setiap individu dalam berbagai aspek
kehidupan dalam bernegara baik agama, politik, ekonomi, sosial dan berbagai
aspek lainnya. Negara dan pemerintahnya harus melindungi dan menghormati hak
serta kebebasan setiap warga negara.
b) Jenis-Jenis
Liberalisme klasik
Lliberalisme klasik menganggap bahwa pemerintah tidak boleh terlibat dalam
kehidupan masyarakat agar mereka dapat menikmati kebebasan dan membentuk
kehidupan mereka tanpa campur tangan pemerintah.
Liberalisme modern
Liberalisme modern menyadari bahwa untuk melindungi hak-hak rakyat,
pemerintah harus dilibatkan. Pemerintah harus menyediakan bagi yang
membutuhkan sambil memastikan beban yang lebih tinggi ditempatkan pada yang
kaya. Mereka yang membutuhkan tidak memiliki siapa pun untuk mendukung
mereka karena tidak ada kekuatan yang dapat mengintervensi masyarakat
sebagaimana yang dapat dilakukan pemerintah.
3. Demokrasi
a) Pengertian
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki
hak yang sama untuk pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan kenegaraan
karena kedaulatan berada di tangan rakyat. Kekuasaan yang diberikan oleh
rakyat kepada pemerintah dijalankan untuk kepentingan rakyat.
b) Tokoh-Tokoh
Abraham Lincoln
John Locke
Montesquieu (Trias Politika)
J.J Rousseau (buku On Social Contract)
4. Sosialisme
a) Pengertian
Sosialisme merupakan paham yang terbentuk dengan tujuan untuk
menyejahterakan masyarakat secara luas dan merata dan membatasi hak milik
perseorangan (hak kolektif).
b) Jenis-Jenis
Sosialisme moderat
Sosialisme moderat adalah sosialisme yang dilakukan dengan revolusi (pelan
pelan tapi pasti) untuk menyejahterakan rakyat, jasa perorangannya dihargai.
Tokoh-tokoh: Robert Owen, Keynes
Sosialisme radikal
Sosialisme radikal adalah sosialisme yang dilakukan dengan kekerasan tapi pasti
dan bertujuan untuk menciptakan negara komunis, jasa perorangannya dibatasi
oleh pemerintah seperti harta kekayaan.
Tokoh-tokoh: Karl Max, Frederick Engels
5. Pan-Islamisme
a) Pengertian
Pan-Islamisme adalah sebuah gerakan dan juga gagasan untuk menyatukan kaum
muslimin, kemudian membangun dunia islam di bawah satu pemerintahan dan
mengusir penjajahan dunia Barat atas dunia Islam.
b) Tokoh-Tokoh
Gagasan Pan-Islamisme lahir atas pemikiran Jamaluddin Al-Afghani. Dia memiliki
gagasan menyatukan umat Islam di seluruh dunia dengan menanggalkan warna kulit,
etnis, bangsa, dan budaya. Dalam pandangan Jamaluddin, Islam mengalami
kemunduran akibat berbagai faktor. Misalnya umat yang meninggalkan ajaran Islam,
bersikap taklid, bersikap fatalis, menjauhi akhlak mulia, lemah dalam persaudaraan
Islam, menyerahkan urusan bukan pada ahlinya, dan melalaikan ilmu pengetahuan.
Baginya, berbagai hal yang menimbulkan kemunduran Islam termasuk penjajahan
atas negara Islam harus dilawan dengan saling bersatu.
Tokoh-tokoh Islam mulai gencar menyerukan persatuan Islam seluruh dunia di akhir
abad 19. Beberapa tokoh Pan Islamisme adalah Al Tahtawi (1801-1873), Jamaluddin
Al-Afghani (1839-1897), dan Muhammad Abduh (1849-1905).
c) Tujuan
Pan-Islamisme bertujuan untuk menyatukan kembali umat Islam seluruh dunia agar
mampu kembali bangkit dari kemunduran.

Anda mungkin juga menyukai