Anda di halaman 1dari 9

PERANG DUNIA I (1914-1918).

Penyebab terjadinya Perang Dunia I ini dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu sebab-
sebab secara umum dan sebab khusus yang menjadi pemicu meletusnya perang dunia.
1. Sebab umum perang dunia I
a. Adanya pertentangan antara negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan
Perancis, Jerman dengan Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab
pertentangan antara Jerman dengan Perancis karena Perancis ingin melakukan
politik kevanche, Perancis balas dendam terhadap Jerman atas kekalahannya pada
perang tahun 1870-1871. Sedangkan pertentangan antara Jerman dengan Inggris
karena Inggris merasa tersaingi oleh Jerman dalam bidang Industri, daerah
jajahan dan pembangunan Angkatan Laut yang dilakukan oleh Jerman.
Untuk penyebab pertentangan Jerman dan Rusia karena Jerman dianggap
menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke laut tengah.
Dari penjelasan tersebut apakah Anda sudah paham ? kalau sudah memahami simak
penyebab perang berikutnya.
b. Adanya politik persekutuan/System of Alliances politik persekutuan tersebut
terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh negara
tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan apabila
salah satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain harus
membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE ALLIANTIE
tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia, sedangkan persekutuan
yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang beranggotakan Inggris,
Rusia dan Perancis. Sedangkan penyebab secara umum berikutnya adalah
c. Perlombaan senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara
saling curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri.

2. Sebab Khusus Perang Dunia I


Tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia latihan
perang tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, karena Serbia ingin
menguasai Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra mahkota Australia, yaitu Frans
Ferdinand yang mengunjungi latihan perang tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan
perang kepada Rusia tgl 1 Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. dan tgl 3 Agustus
1914 Jerman mengumumkan perang kepada lagi terhadap Jerman tgl 4 Agustus 1914.
3. Pihak Yang Berperang
Pihak yang berperang dalam PD I adalah pihak sentral atau disebut Blok Jerman yang
terdiri dari empat negara yaitu, Jerman, Austria, Turki dan Bulgaria, sedangkan lawannya
adalah Blok Sekutu atau disebut Blok Perancis.
Blok Perancis terdiri dari 23 negara yaitu antara lain Perancis, Inggrism Rusia, Serbia,
Belgia dan Rumania. Italia masuk ke blok Perancis tahun 1915 setelah mengumumkan
perang terhadap Austria, karena ingin mendapatkan daerah Tirol selatan, Istria dan Delmatia
milik Austria. Amerika Serikat juga ikut Blok Perancis tahun 1917, karena Jerman
menenggelamkan kapal Lusitania milik Amerika Serikat.
Pada awalnya di berbagai Front Jerman dapat mengalahkan lawan-lawannya yaitu
sekutu, tetapi karena adanya blokade dari sekutu maka kehidupan di Jerman sangat sulit
menyebabkan timbulnya pemberontak di dalam negeri Jerman yang dilakukan oleh kaum
separatis (komunis) untuk menggulingkan pemerintah Jerman.
Hal ini menyebabkan Jerman harus mengakhiri perangnya dengan meletakkan senjata
pada tanggal 11- November 1918 di Compugne (sebelah utara Paris) Untuk menambah
ingatan Anda, silahkan Anda tulis pada tabel berikut ini sebab kekalahan Jerman dalam
Perang Dunia I.
Perang Dunia I berakhir dengan kekalahan Jerman dilanjutkan dengan perjanjian
perdamaian antara negara yang kalah perang terhadap negara-negara sekutu yaitu seperti
Perjanjian Versailles antara Jerman dengan negara sekutu pada tanggal 28 Juni 1919 dimana
dalam perjanjian tersebut Jerman harus menanggung semua beban biaya perang.
Pemeran perjanjian Versailles adalah apa yang disebut sebagai the big four yang
terdiri dari Wilson (USA) Lioyd George (Inggris), Orlanda (Italia) dan Clemenceai
(Perancis).
Walaupun perjanjian peradamaian telah dilaksanakan sebagai akhir dari perang dunia
ini tetapi dampak dari perang tersebut sangat dirasakan oleh negara-negara di seluruh dunia
khususnya negara Eropa dan Amerika. Untuk lebih jelasnya pembahasan terntang Dampak
PD I silahkan Anda simak uraian materi berikut ini.
4. DAMPAK/AKIBAT PERANG DUNIA I
Setelah Anda menyimak uraian materi tersebut di atas, tentu sedikit banyak Anda
memperoleh gambaran tentang akibat/dampak perang dunia I ini dalam berbagai bidang
kehidupan.
Perang Dunia I membawa dampak/akibat dalam berbagai kehidupan antara lain
a. Bidang Politik
Dampak/akibat yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya
paham-paham baru.
Perubahan teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar seperti Jerman,
Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru seperti Polandia, Hongaria,
Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya perubahan penguasaan terhadap daerah jajahan
yang disebabkan semua jajahan Jerman diambil alih oleh Inggris, Perancis Jepang dan
Australia.
Paham-paham politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena
demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun ekonomi.
Diktatorisme yang muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di
di Turki dan Diktatorisme Proktariat di Rusia. Bagaimana jawaban Anda ? kalau sudah
seseuai simak uraian berikutnya
b. Bidang Ekonomi
Akibat PD I yang ditimbulkan adalah adanya egoisme ekonomi yang merajalela melalui
penetapan perjanjian oleh negara-negara yang menang perang terhadap negara yang kalah
dan sebagai reaksinya. timbullah paham-paham politik ekonomi seperti komunisme di Rusia,
Fascisme di Italia, Nazi di Jerman.
Dampak dari adanya kekacauan ekonomi dan nasinalisme seperti yang dilakukan oleh
negara-negara tersebut diatas, menyebabkan timbulnya bea masuk yang tinggi sehingga
menghentikan perdagangan internasional. Hal tersebut berakibat terjadinya Over Produksi di
beberapa negara seperti USA dan Canada, yang akhirnya terjadi Malaise atau krisis ekonomi
tahun 1923 dan 1929.
c. Bidang Sosial
Akibat yang ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena kehancuran
perang dan munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama perang berlangsung wanita
perannya sama dengan laki-laki yang banyak dibutuhkan digaris depan. Pengalaman wanita-
wanita ini memperkokoh perasaan sama antara wanita dan pria.
d. Bidang Kerohanian
Kesengsaraan yang ditimbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk
melenyapkan peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi ummat manusia.
untuk itu munculnya gerakan perdamaian yang berkembang antara tahun 1920-`931 yang di
sebut dengan LBB (Liga Bangsa-Bangsa).

Liga Bangsa Bangsa ( LBB)


Setelah berakhirnya perang dunia, maka cita-cita untuk menciptakan perdamaian yang
abadi dengan melenyapkan perang dari muka bumi, selalu timbul setelah orang mengalami
kengerian peperangan besar. Hal tersebutlah yang mendorong berdirinya Liga Bangsa Bangsa
(Leahue of Nations). Dimana LBB ini merupakan gagasan dari presiden USA yaitu Woodrow
Wilson. Beliau mengusulkan suatu konsep perdamaian yang disebut dengan "Peace Without
Victory".
Usul tersebut kemudian menjelma menjadi Wilson's Fourteen Poin (14 pasal
perdamaian Wilson). Pasal-pasal inilah yang akhirnya menjadi landasan lahirnya LBB pada
tanggal 10 Januari 1920.
Pada awal berdirinya LBB mempunyai anggota 24 negara selanjutnya berkembang
menjadi 60 negara dengan berkedudukan di Jenewa, Swiss.
Pada intinya LBB bertujuan menjamin perdamian dunia, melenyapkan perang,
mengadakan diplomasi terbuka dan menaati hukum internasional dan perjanjian internasional
Dalam susunan organisasi, LBB mempunyai empat badan utama yaitu Sidang Umum
(the council), Sekretariat Tetap (the secretary), Dewan Khusus dan Mahkamah Internasional
(the world court).
Sedangkan sifat dari keanggotaan LBB adalah sukarela, tidak mengikat, walaupun ada
sangsi berupa boikot untuk negara-negara yang melanggar tetapi negara lain sukarela
menjalankan atau tidak. Maka dengan hal tersebut pada akhirnya LBB mengalami kegagalan
dan tidak mampu menciptakan perdamaian dikarenakan negara-negara besar menggunakan
LBB untuk kepentingan sendiri.
Disamping hal tersebut LBB tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk
memaksa suatu negara yang menentangnya untuk tunduk kembali ke LBB. Dan hal inilah
tujuan LBB tergelincir dari soal-soal perdamaian menjadi soal politik belaka, akibatnya LBB
menjadi alat politik negara-negara besar.
Bukti-bukti adanya kegagalan LBB dapat ditunjukkan ketika Jepang menyerbu
Manchuria tahun 1931, tetapi LBB tidak berbuat apa-apa, demikian pula ketika Italia
menduduki Abbessynia tahun 1935. Seruan LBB juga tidak didengar oleh Italia. Hal inilah
yang menjdi salah satu sebab terjadinya perang dunia II.

PERANG DUNIA II (1940-1945)


Lahirnya Negara-Negara Fasis
Negara fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan
cara diktator sehingga rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Sejak semula, fasisme
sangat menentang komunisme, sosialisme, dan liberalisme. Fasisme ingin membentuk negara
otoriter-totaliter.
Dalam negara yang otoriter-totaliter, seluruh aspek ekonomi, sosial dan politik
ditentukan oleh satu partai penguasa. Kaum fasis sangat mengutamakan dan mengagungkan
perang dan disiplin militer. Selain itu, negara fasis mengembangkan perasaan nasionalisme
yang sangat berlebihan (ultra nasionalisme atau chauvinisme) disertai dengan semangat
heroisme di kalangan masyarakat luas. Oleh sebab itu, negara-negara fasis sangat agresif. Hal
ini merupakan salah satu penyebab pecahnya Perang Dunia II. Adapun, negara-negara yang
melambangkan paham fasisme, yaitu Italia dibawah Mussolini, Jerman dibawah Hitler, dan
Jepang dibawah Kaisar Hirohito.
 Fasisime Italia di bawah Mussolini
Tidak hanya negara yang kalah perang yang mengalami masalah ekonomidalam
negerinya, tetapi negara-negara yang merasa menang perang pun tidak luput dalam krisis
tersebut. Italia yang masuk dalam Blok Sekutu pada waktu Perang Dunia I mengalami
masalah di bidang ekonomi di dalam negerinya sehingga mendorong timbulnya gerakan dari
partai yang menentang Raja Victor Immanuel III dibawah pimpinan Benito Mussolini
melalui partai fasis.
Meskipun Mussolini memegang kekuasaan pemerintahan secara diktator setelah
merebutnya dari tangan Raja Victor Immanuel III, ia tidak berhasil memulihkan keadaan
ekonomi negara. Dengan demikian, pemerintah memutukan untuk mengalihkan perhatian
rakyat dengan perang ke luar negeri, yaitu dengan menyerbu Abbesinia (Ethiopoa) pada
1934.
 Naziisme Jerman di bawah Hitler
Sebagai negara yang kalah dalam Perang Dunia I, situasi dalam negeri Jerman mengalami
krisis ekonomi yang sangat hebat, situasi ekonomi yang sangat labil, inflasi melonjak,
dimana-mana pengangguran bertamabah banyak. Sementara itu, selain tidak bisa mengatasi
masalah ekonomi, pemerintah juga tidak mampu menmbayar utang ganti rugi perang kepada
pihak Sekutu.
Ketidakmampuan pemerintah Jerman mengatasi krisis ekonomi mengakibatkan rakyat
tidak lagi mempercayai pemerintah sehingga mendorong timbulnya partai-partai baru yang
bersifat lebih keras, sperti Partai Spartacis (komunis), Partai Sosial Demokrat dan Partai
Sosialis Nasionalis. Parati terakhir ini disebut National Sozialistische Deutsche Arbeiter
Partie atau NAZI yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Kesengsaraan rakyat menurut Hitler
diakibatkan karena kalah perang. Orang komunis dan Yahudi disebut sebagai pengacau
ekonomi Jerman. Dalam bukunya Mein Kamf(Perjuanganku), Hitler menyatakan bahwa
dunia akan baik jika dipimpin oleh orang-orang Jerman sebab orang Jerman ditakdirkan
untuk menguasai negara-negara lain. Selama memimpin Jerman, Hitler bertindak sangat
diktator. Hitler bercita-cita melaksanakan pemerintahan yang lebensraum(memperluas ruang
hidup).
 Militerisme Jepang dibawah Kaisar Hirohito
Pada masa Kekaisaran Hirohito, perindustrian Jepang semakin berkembang dan
kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada pemerintahan parlementer. Akan tetapi,
kemunculan faktor-faktor baru pada masa itu dapat merusak dan menurunkan wibawa dan
pengaruh parati-partai politik, antara lain kehidupan perekonomian bangsa Jepang semakin
tdak menentu. Selain itu, kepercayaan rakyat terhadap partai politik semakin merosot karena
bebeapa skandal terbuka di muka umum. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum ekstrimis dan
kaum militer sehingga memperburuk keadaan Jepang saat itu. Bahkan, partai politik
digabungkan dan rakyat dipaksa untuk berperang melawan Cina.
Sejarah partai politik Jepang berakhir dengan dihapusnya seluruh partai politik dan
digantikan dengan sebuah gabungan partai nasional yang hanya formalitas saja. Sama halnya
dengan fungsi parlemen yang kurang mampu menyumbangkan gagasan atau menyaring
berbagai kebijakandari penguasa. Hal ini pula yang menyebabkan timbulnya Perang Pasifik
pada 1942.
Adapun penyebab Jepang menjadi imperium, antara lain:
 Kepadatan penduduk akibat kemajuan Jepang;
 Pembatasan imigrasi bangsa Jepang yang dilakukan bangsa lain;
 Kebutuhan bahan baku industri dan daerah pemasaran hasil-hasil industri;
 Jepang selalu ingin menguasai dunia, sebagaimana yang dilakukan oleh negara-negar
maju lainnya. Hal itu juga dilandasi oleh ajaran Shinto yang dianutnya tentang Hakko
Ichi U (dunia sebagai satu keluarga). Ajaran ini mengartikan bahwa dunia ini disusun
sebagai satu keluarga, dimana Jepang sebagai kepala keluarganya.
Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II
Keadaan damai di Benua Eropa pasca Perang Dunia I hanya berlansung tidak lebih
dai 15 tahun. Pada periode 1930-an keadaan politik dunia kembali memanas menyerupai
kondisi politik pada 1900-1912, sebelum meletusnya Perang Dunia I. Maka negar-negara
yang pernah terlibat dalam Perang Dunia I segera mempersiapkan diri untuk menghadapi
perang yang mungkin terjadi yang lebih dahsyat dari perang yang sebelumnya.
Politik revanche ildea (semangat membalas) terus dikembangkan dan dihembuskan
oleh negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I. Selain itu munculnya negara fasis
(totaliter), seperti Jerman, Italia, dan Jepang merupakan salah satu penyebab meletusnya
Perang Dunia II. Oleh karena itu, banyak orang mengatakan bahwa Perang Dunia II
merupakan kelanjutan dari Perang Dunia I.
Pada hakikatnya, latar belakang Perang Dunia II sama dengan Perang Dunia I, yakni
terbagi atas sebab umum dan sebab khusus. Sebab umum melatarbelakangi berkecemuknya
politik dunia pasca Perang Dunia I.
 Sebab umum
 Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
LBB yang diharapkan dapat menjadi suatu lembaga yang dapat menciptakan perdamaian
dunia, ternyata tidak menjalankan peranannya dengan baik. Seperti pada 1935, ketika Italia
melakukan agresi terhadap Ethiopia. LBB tidak dapat mncegah agresi itu. Oleh karena itu,
dalam waktu satu tahun, Italia dapat menguasai Ethiopia.
 Perlombaan Senjata
Industri angkatan perang berkembang dengan pesat karena mendapat dukungan dari
keuangan negara. Sebagian besar anggaran belanja negara ditujukan untuk bidang industri
agar dapat membangun kembali industri yang telah hancur pada masa Perang Dunia I.
Masing-masing negara berusaha saling mengungguli lawan-lawan mereka dengan
melengkapi persenjataannya. Curiga mencurigai diantara sesama negara Eropa sering muncul
sehingga menyebabkan masing-masing negara mempersiapkan diri untuk menghadapi
kemungkinan adanya serangan dari negara-negara lain atau untuk menyerang negara la
 Persekutuan dan Pertentangan Paham
Berkembangnya berbagai paham setelah Perang Dunia I telah menjadikan negara-negara
Eropa membentuk persekutuan-persekutuan berdasarkan kepentingan ideologi yang
berkembang di negara masing-masing.
Menjelang Perang Dunia II, terdapat tiga paham yang saling bertentangan, yaitu sebagai
berikut:
 Paham Komunis yang dipimpin Rusia (Blok Komunis),
 Paham Fasis Totaliter dipimpin Jerman dan Italia (Blok Fasis),
 Paham Demokrasi dan Liberalisme yang dipimpin Amerika Serikat, Inggris dan
Perancis (Blok Demokrasi).
 Terjadinya blok-blok ini sebagai akibat dari timbulnya politik mencari kawan yang
sepaham dan seperjuangan (aliansi). Dari sinilah, mulai timbul saling mencurigai
antara satu negara (besar) dan negara (besar) lainnya.
Dunia Barat, termasuk Italia dan Jerman mulai mencurigai komunisme Rusia. Selanjtnya,
Rusia san Sekutunya mencurigai gerakan fasisme di Italia dan naziisme yang berkembang
pesat di Jerman. Ketegangan di antara negara-negara tersebut mulai menghangat dan masing-
masing pihak memperkuat dan mencari dukungan dari negara lain.
 Sebab Khusus
Sebab khusus yang memicu meletusnya Perang Dunia II adalah serangan Jerman atas
Polandia pada 1 Septemer 1939. Serangan yang dilancarkan Jerman ini telah mengawali
pertempuran dunia di front Eropa. Sedangkan sebab khusus yang mengawali Perang Dunia II
di kawasan Asia Pasifik adalah pemboman pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour, Hawaii oleh Jepang pada 7 Desember 1941. Pemboman ini telah mengawali
berkobarnya Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya.
Jalannya Perang Dunia II
Setelah Jerman melancarkan serangan ke Polandia pada 1 September 1939, tiga hari
kemudian, 3 September 1939 Perancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman.
Maka, dimulailah Perang Dunia II antara Blok AS (Poros) yang dipimpin Jerman dengan
Blok sekutu yang dipimpin Inggris, dengan politik lebensraum, pada 9 April 1940 Tentara
Jerman dalam waktu singkat melakukan serangan secara besar-besaran ke wilayah utara dan
berhasil menduduki Denmark dan Norwegia. Pada 10 Mei 1941, pasukan Jerman melakukan
serangan pula ke wilayah barat, yaitu ke negeri Luxemburg, Belanda, Belgia dan selanjutnya
mengancam Prancis.
Pada 10 Juni 1940, Italia terjun ke kancah peperangan dengan memihak Jerman.
Akhirnya dengan gempuran-gempuran yang sangat dahsyat dari Jerman dan italia selama 12
hari, Perancis dapat ditaklukan pada 22 Juni 1940. Selanjutnya Jerman mencoba untuk
menguasai Inggris. Namun serangan -serangan Jerman, baik angkatan udara maupun darat
dapat dipatahkan oleh pasukan Inggris dibawah pimpinan Perdana Menteri Winston Churchill
Jerman dan Italia kemudian menduduki daerah Balkan dan mendapat perlawanan
sengit dari pasukan partisan Yugoslavia dibawah pimpinan Josep Broz Tito.
Pada 22 Juni 1941, Jerman memulai serangan-serangan ke arah timur, yaitu Rusia.
Serangan-serangan tersebut berhasil dengan gemulang sehingga negara-negara sekutu dalam
posisi bertahan. Namun pada musim dingin 1944, pasukan Rusia dapat memukul mundur
pasukan Jerman dengan menerobos jauh ke arah Polandia, Rumania, Yugoslavia, Hongaria
seringga dapat mengusir pasukan Jerman dari daerah Balkan.
Di Pasifik, Jepang telah memulai Perang Asia Timur Raya dengan melakukan
pengeboman terhadapa pangkalan militer AS di Pearl Harbour, Hawai pada 7 Desember
1941. Keesokan harinya, AS menyatakan perang dengan Jepang dan negara Poros lainnya.
Dalam waktu 100 hari, Jepang berhasil merebut koloni Inggris di Malaya dan Burma, koloni
Amerika di Filipina, koloni Belanda di Indonesia, dan sejumlah pulau di Pasifik.
Untuk membalas serangan Jepang, sekutu menyusun strategi dengan melakukan taktik
"Loncat Katak" (Jumping Frog). Stategi ini dipimpin oleh Jendral Douglas Mac Arthur dan
Laksamana Chester Nimittz.
Pada 7 Mei 1942, sekutu berhasi menghancurkan tentara Jepang di laut Karang dekat
Papua. Setelah itu, pada 1945, sekutu berhasil merebut Filipina dan Indo-Cina. Tentara
Jepang akhirnya menyerah pada Sekutu pada 15 Agustus 1945 setelah sebelumnya Hiroshima
dan Nagasaki dibom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Sebelumnya, pasukan Sekutu di bawah pimpinan Montgomery pada 23 Oktober 1942
mendapat kemenangan dalam Perang El-Alamein di Afrika Utara. Disusul oleh kemenangan
AS di Aljazair, Inggris-AS di Sisilia dan Italia Utara. Adapun, di Italia serangan Sekutu
mendapat perlawanan sengit dari pasukan Jerman. Namun, pada 3 September 1943 Italia
akhirnya dapat ditaklukkan.
Pada 6 Juni 1944, Jendral Eisenhower memimpin pasukan sekutu untuk menyerang
Jerman yang menguasai Perancis di Norwegia, Normandia, dan Perancis Selatan. Serangan-
serangan itu berhasil dilancarkan dengan direbutnya Perancis pada 24 September 1944.
Pada awal 1945, pasukan sekutu melancarkan serangan langsung ke wilayah Jerman
dengan menghancurkan pusat-pusat industri Jerman dan berhasil menduduki kota Berlin.
Pasukan Jerman terdesak. Pada 7 Mei 1945, Jerman akhirnya menyerah kepada Sekutu.
Dengan menyerahnya Jerman dan Jepang kepada Sekutu, berakhirlah Perang Dunia
II. Kekalahan yang dialami pada Perang Dunia I terulang kembali oleh Jerman dan Italia.
Akhir dari Perang Dunia II ialah dengan penandatanganan Perjanjian Potsdam antara
Jerman dan Sekutu pada 17 Juli -2 Agustus 1945 dan Perjanjian San Fransisco pada 8
September 1951 antara Jepang dan Sekutu. Pihak yang kalah perang diharuskan ganti rugi
perang, pembagian wilayah, pembagian daerah-daerah yang direbut pada masa perang. Selain
itu, mereka yang bertindak sebagi otak Perang Dunia II dinyatakan sebagai penjahat perang
dan diadili di depan Mahkamah Internasional.
Akibat Perang Dunia II
Perang Dunia II merupakan perang terbesar dan terdahsyat yang peranah terjadi
selama ini. Perang ini menelan korban yang sangat besar, yakni sekitar 40 juta orang. Perang
ini juga membawa akibat besar bagi dunia terutama terjadi perubahan-perubahan di bidang
ekonomi, politik dan sosial.

 Bidang Politik
 Munculnya dua kekuatan besar dunia (adikuasa atau super power), yakni Amerika
Serikat dengan ideologi Demokrasi Liberalnya (liberalisme), dan Uni Soviet dengan
ideologi komunisnya.
 Terjadi persaingan di antara kedua ideologi yang berbeda berakibat munculnya perang
dingin (cold war). Namun perang dingin ini sudah pudar bahkan berakhir setelah Uni
Soviet terpecah pada 1991 menjadiCommonwealth of Independent State (CIS). Pada
masa perang dingin ini kedua kekuatan mencoba mempengaruhi negara-negara
sepaham untuk membentuk aliansi (persekutuan), seperti North Atlantic Treaty
Organization (NATO), yaitu fakta pertahanan Amerika Serikat bersama negara-
negara Eropa Barat. Adapun aliansi bentukan Uni Soviet adalah Pakta Warsawa, yaitu
pertahanan Uni Soviet bersama negara- negara Eropa Timur,
 Munculnya negara-negara merdeka di Asia, seperti Indonesia, Filipina, India,
Pakistan dan Srilanka
 Bidang Ekonomi
Setelah Perang Dunia II berakhir, perekonomian dunia mengalami kekacauan sehingga
Amerika Serikat katakutan pihak komunis akan mempengaruhi negara-negara yang sedang
kesulitan. Untuk itu, Amerika Serikat memberikan bantuan (kredit) bagi negara-negara Eropa
yang hancur akibat Perang Dunia II. Misalnya melalui program Marshall Plan 1947.
Akibatnya, paham komunis dapat dibendung di wilayah Eropa Barat. Selain itu, negara
Jerman dan Jepang muncul sebagai negara industri besar setelah mendapat bantuan dari
Amerika Serikat.
 Bidang Sosial
Munculnya keinginan yang kuat dari sebagian negara di dunia untuk menciptakan
perdamaian abadi. Dari tekad inilah muncul lembaga internasional yang berwibawa dalam
melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1945. Adapun
para pelopor pendiri PBB ialah Franklin Delano Roosevelt (AS), Winston Churchill (Inggris)
dan Josef Stalin (Uni Soviet).

Anda mungkin juga menyukai