Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan mengenai terjadinya suatu proses fenomena,
baik itu fenomena alam maupun fenomena sosial dengan sejelas-jelasnya dan secara detail dari segi keilmuan.
1. Identifikasi fenomena
Berisi penjelasan umum tentang fenomena yang akan diterangkan, bisa berupa definisi/pengertian, atau pengenalan
fenomena. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks meliputi apa, mengapa, dan bagaimana fenomena itu bisa
terjadi.
2. Penggambaran rangkaian kejadian
Bagian ini memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas
bagaimana atau mengapa.
- Rincian yang berpola atas pertanyaan ‘bagaimana’ akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis.
Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
- Rincian yang berpola atas pertanyaan ‘mengapa’ akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas.
Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
3. Ulasan
Berupa komentar, tanggapan, atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Bersifat opsional, merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas.
Bidang Contoh
Geografi Samudra, magma, habitat, deforestasi
Pendidikan Silabus, siswa, guru, materi, ulangan harian,
kurikulum
Bisnis Investasi, saham, defisit, gaji
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Komputer, wifi, mouse, website, software
Kimia Atom, molekul, senyawa, kristal
Ekonomi Inflasi, mata uang, debit
6. Menggunakan kata benda fenomena seperti angin tornado, tata surya, gerhana matahari, kerajinan tangan, dll
7. Menggunakan kata kerja tindakan seperti bepergian, berwisata, mengajak, berkunjung, berjalan-jalan, dll
8. Cenderung lebih banyak menggunakan kalimat pasif
Pembicara yang membawakan ceramah umumnya adalah orang yang dianggap menguasai bidangnya dengan baik. Ceramah
dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan sarana komunikasi seperti televisi, radio, dan internet.
1. Menentukan topik
Topik-topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah:
a) Pengalaman pribadi f) Peristiwa hangat dan pembicaraan publik
b) Hobi dan keterampilan g) Masalah keagamaan
c) Pengalaman dalam pekerjaan h) Biografi terkenal
d) Pelajaran sekolah atau kuliah i) Minat khalayak
e) Pendapat pribadi j) Personal problem
2. Merumuskan tujuan ceramah
Ada 2 tujuan ceramah yaitu:
- Tujuan umum
Dirumuskan dalam 3 hal yaitu memberitahukan (informatif), memengaruhi (persuasif), dan menghibur
(rekreatif)
a) Ceramah informatif ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya ceramah tentang
peranan para pelajar pada masa penjajahan dalam merebut kemerdekaan.
b) Ceramah persuasif ditujukan agar pendengar memercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan
pembicara. Misalnya ceramah tentang pola hidup sehat dan cara menjaga kesehatan lingkungan.
c) Ceramah rekreatif ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Ceramah ini banyak diwarnai oleh humor,
anekdot, atau guyonan-guyonan yang memancing pendengar tertawa.
- Tujuan khusus
Rincian dari tujuan umum. Tujuan khusus lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya.
Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus:
a) Topik
Keragaman budaya daerah
b) Tujuan umum
Informatif (memberi tahu)
c) Tujuan khusus
1. Setiap daerah memiliki budaya yang khas
2. Dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik
3. Menyusun kerangka ceramah
Rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan. Bermanfaat dalam memudahkan penyusunan
karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan,
serta membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Ciri-ciri kerangka ceramah:
a) Ceramah meliputi 3 bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup
b) Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas
c) Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan
d) Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secara logis
4. Menyusun ceramah berdasarkan kerangka
Perlu dilakukan pemahaman dan penghayatan terhadap bahan-bahan yang ada sebelum menyusun kerangka menjadi
naskah ceramah yang lengkap, yaitu dengan jalan:
a) Mengkaji bahan secara kritis
b) Meninjau kelayakan bahan dengan khalayak pendengar
c) Meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra
d) Menyusun sistematika bahan ceramah
e) Menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis
Perbedaan pidato dengan ceramah
Pidato memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Topik pembicaraannya bersifat umum
b) Tidak dapat interaksi antara sang pembicara dengan pendengar
c) Ditujukan untuk seluruh kalangan
d) Dilakukan pada acara dan tempat tertentu
Sedangkan karakteristik ceramah adalah sebagai berikut:
a) Topik pembicaraannya bersifat pengetahuan atau dapat juga bersifat keagamaan namun tidak dikhususkan untuk
agama tertentu
b) Terdapat interaksi berupa tanya jawab antara sang pembicara dengan pendengar
c) Bisa ditujukan untuk kalangan umum jika ceramah umum dan umat agama tertentu jika ceramah keagamaan
d) Biasanya dilakukan di tempat ibadah, di kampus, di sekolah, atau di tempat khusus seperti aula saat
seminar/ceramah umum