Anda di halaman 1dari 4

Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan mengenai terjadinya suatu proses fenomena,
baik itu fenomena alam maupun fenomena sosial dengan sejelas-jelasnya dan secara detail dari segi keilmuan.

Struktur teks eksplanasi

1. Identifikasi fenomena
Berisi penjelasan umum tentang fenomena yang akan diterangkan, bisa berupa definisi/pengertian, atau pengenalan
fenomena. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks meliputi apa, mengapa, dan bagaimana fenomena itu bisa
terjadi.
2. Penggambaran rangkaian kejadian
Bagian ini memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas
bagaimana atau mengapa.
- Rincian yang berpola atas pertanyaan ‘bagaimana’ akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis.
Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
- Rincian yang berpola atas pertanyaan ‘mengapa’ akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas.
Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
3. Ulasan
Berupa komentar, tanggapan, atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Bersifat opsional, merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas.

Kaidah kebahasaan teks eksplanasi

1. Menggunakan kata-kata kopula


Contoh:
a) The 1975 adalah band yang sangat aku idolakan
b) Jaket itu merupakan hadiah ulang tahun pemberian dari Giselle
c) Gadis yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah itu ialah kakak dari temanku
d) Jabatan ayahku di kantor yaitu sebagai kepala keuangan
2. Menggunakan konjungsi kausalitas (kata hubung yang menunjukkan sebab akibat)
Contoh:
- Penyebaban
a) Pengangguran biasanya terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja
b) Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya kepercayaan diri seseorang antara lain pernah mengalami
pengalaman buruk seperti penindasan dan pola asuh yang salah semasa kanak-kanak
c) Oleh karena itu, pemerintah setempat segera mengungsikan penduduk yang tinggal di kawasan berbahaya
d) Oleh sebab itu, kita harus membiasakan sarapan setiap pagi agar bisa fokus mengikuti kegiatan belajar di
sekolah
e) Wajahnya terlihat sangat muram pagi ini sebab ia baru saja putus dengan pacarnya
- Pengakibatan
a) Bendera yang siap dinaikkan itu talinya putus, sehingga Yohanes Andi Gala naik memanjat tiang bendera
untuk menarik talinya
b) Perutnya sangat sakit hingga ia tidak kuat berdiri
c) Jeno tidak bisa mengerjakan ujian dengan baik hari itu karena semalam ia malah keasikan bermain game alih-
alih belajar mempersiapkan materi yang akan diujiankan
d) Sakit yang dialaminya cukup parah, sampai-sampai dia harus dirawat di rumah sakit
e) Karina tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah, akibatnya ia jatuh pingsan
f) Ibu sangat marah sampai tidak mau bicara denganku seharian penuh
g) Jay sering bertengkar dengan teman di sekolah, makanya ia mendapat nilai sikap C di rapot
3. Menggunakan konjungsi kronologis (kata hubung yang menunjukkan hubungan waktu)
Contoh:
a) Sesudah e) Ketika i) Selama M) Pada akhirnya
b) Setelah f) Tatkala j) Kemudian N) Selanjutnya
c) Sebelum g) Sementara k) Lalu O) Sekarang
d) Sejak h) Selagi l) Setelah itu
4. Menggunakan verba material dan verba rasional
a) Verba material yaitu verba yang menyatakan kegiatan fisik/proses, misalnya mendarat, menuju, meluas,
melanda, merusak, menyeret, membakar, membawa, menggulung, melemparkan, mengeras.
b) Verba relasional yaitu verba yang berfungsi membentuk predikat nominal (kata-kata kopulatif) atau kata yang
membantu memperjelas predikat (kata kerja bantu)
- Verba relasional sebagai kata kopulatif: Jadi/menjadi, adalah, merupakan/ialah/yaitu, bernama, disebut
- Verba relasional sebagai kata kerja bantu (modaitas): Ada, dapat/bisa, boleh, harap, hendak/ingin/mau/akan,
mungkin/boleh jadi, harus/perlu/wajib, mesti/pasti
5. Menggunakan kata teknis (peristilahan):
Kata teknis merupakan kata yang memiliki makna tertentu dalam suatu bidang keilmuan dan berkaitan dengan
topik yang dibahas.
Contoh:

Bidang Contoh
Geografi Samudra, magma, habitat, deforestasi
Pendidikan Silabus, siswa, guru, materi, ulangan harian,
kurikulum
Bisnis Investasi, saham, defisit, gaji
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Komputer, wifi, mouse, website, software
Kimia Atom, molekul, senyawa, kristal
Ekonomi Inflasi, mata uang, debit
6. Menggunakan kata benda fenomena seperti angin tornado, tata surya, gerhana matahari, kerajinan tangan, dll
7. Menggunakan kata kerja tindakan seperti bepergian, berwisata, mengajak, berkunjung, berjalan-jalan, dll
8. Cenderung lebih banyak menggunakan kalimat pasif

Langkah-langkah membuat teks eksplanasi


1. Menentukan topik yang berupa proses terjadinya suatu fenomena, baik fenomena alam, sosial, atau budaya
2. Mendaftar topik-topik sebagai ruang lingkupnya
3. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks eksplanasi
yang paragraf-paragrafnya bisa disusun secara kausalitas atau kronologis.

Pola pengembangan teks eksplanasi


1. Pola pengembangan sebab akibat
Sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun
dapat juga bersifat kebalikan, akibat dijadikan sebagai gagasan umum lalu dikemukakan sejumlah sebab sebagai
perinciannya.
2. Pola pengembangan proses
Proses merupakan urutan dari tindakan-tindakan untuk menciptakan atau menghasilkan suatu peristiwa.
Langkah-langkah menyusun sebuah proses:
- Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh
- Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian
- Menjelaskan setiap urutan ke dalam detail-detail yang tegas
Teks Ceramah
Teks ceramah adalah teks yang bertujuan untuk memberikan nasihat, petunjuk, atau petuah secara lisan. Isi teks ceramah
biasanya berkenaan dengan informasi tentang beragam aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun
kesehatan. Teks ceramah mengandung pesan yang dapat memberikan wawasan bagi pendengarnya. Khalayak yang
mendengarkan bisa siapa saja, namun umumnya khalayak dari teks ceramah bersifat spesifik karena diumumkan di
komunitas atau kelompok masyarakat tertentu.

Pembicara yang membawakan ceramah umumnya adalah orang yang dianggap menguasai bidangnya dengan baik. Ceramah
dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan sarana komunikasi seperti televisi, radio, dan internet.

Struktur teks ceramah


1. Pendahuluan/pembuka
Pengenalan isu, masalah, atau pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan tesis
dalam teks eksposisi.
2. Isi
Argumen pembicara yang berkaitan dengan topik yang dibicarakan pada bagian pendahuluan/pembuka. Pada bagian ini
dikemukakan sejumlah fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen pembicaranya.
3. Penutup
Penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak
memberikan pemahaman yang keliru dari yang dimaksudkan agar diingat oleh pendengarnya. Ditandai dengan kata-
kata berupa saran yang disertai alasan.

Kaidah kebahasaan teks ceramah


1. Menggunakan kata ganti orang pertama tunggal dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan
Contoh kata ganti orang pertama tunggal: Saya, aku
Contoh kata ganti orang kedua jamak: Anda, kamu, kalian
2. Menggunakan kata teknis/peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab-akibat) seperti jika, maka, sebab, karena,
dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu
4. Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal (perbandingan/pertentangan) seperti sebelum itu,
kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun
5. Menggunakan kata kerja mental seperti memprihatinkan, mengagumkan, memahami, memercayai, menduga, dll
6. Menggunakan kata kerja persuasif seperti hendaklah, sebaiknya, perlu, harus

Langkah-langkah menyusun teks ceramah

1. Menentukan topik
Topik-topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah:
a) Pengalaman pribadi f) Peristiwa hangat dan pembicaraan publik
b) Hobi dan keterampilan g) Masalah keagamaan
c) Pengalaman dalam pekerjaan h) Biografi terkenal
d) Pelajaran sekolah atau kuliah i) Minat khalayak
e) Pendapat pribadi j) Personal problem
2. Merumuskan tujuan ceramah
Ada 2 tujuan ceramah yaitu:
- Tujuan umum
Dirumuskan dalam 3 hal yaitu memberitahukan (informatif), memengaruhi (persuasif), dan menghibur
(rekreatif)
a) Ceramah informatif ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya ceramah tentang
peranan para pelajar pada masa penjajahan dalam merebut kemerdekaan.
b) Ceramah persuasif ditujukan agar pendengar memercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan
pembicara. Misalnya ceramah tentang pola hidup sehat dan cara menjaga kesehatan lingkungan.
c) Ceramah rekreatif ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Ceramah ini banyak diwarnai oleh humor,
anekdot, atau guyonan-guyonan yang memancing pendengar tertawa.
- Tujuan khusus
Rincian dari tujuan umum. Tujuan khusus lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya.
Berikut contoh hubungan topik, tujuan umum, dan tujuan khusus:
a) Topik
Keragaman budaya daerah
b) Tujuan umum
Informatif (memberi tahu)
c) Tujuan khusus
1. Setiap daerah memiliki budaya yang khas
2. Dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kita petik
3. Menyusun kerangka ceramah
Rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan. Bermanfaat dalam memudahkan penyusunan
karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan,
serta membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Ciri-ciri kerangka ceramah:
a) Ceramah meliputi 3 bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup
b) Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas
c) Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan
d) Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secara logis
4. Menyusun ceramah berdasarkan kerangka
Perlu dilakukan pemahaman dan penghayatan terhadap bahan-bahan yang ada sebelum menyusun kerangka menjadi
naskah ceramah yang lengkap, yaitu dengan jalan:
a) Mengkaji bahan secara kritis
b) Meninjau kelayakan bahan dengan khalayak pendengar
c) Meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra
d) Menyusun sistematika bahan ceramah
e) Menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis
Perbedaan pidato dengan ceramah
Pidato memiliki karakteristik sebagai berikut:
a) Topik pembicaraannya bersifat umum
b) Tidak dapat interaksi antara sang pembicara dengan pendengar
c) Ditujukan untuk seluruh kalangan
d) Dilakukan pada acara dan tempat tertentu
Sedangkan karakteristik ceramah adalah sebagai berikut:
a) Topik pembicaraannya bersifat pengetahuan atau dapat juga bersifat keagamaan namun tidak dikhususkan untuk
agama tertentu
b) Terdapat interaksi berupa tanya jawab antara sang pembicara dengan pendengar
c) Bisa ditujukan untuk kalangan umum jika ceramah umum dan umat agama tertentu jika ceramah keagamaan
d) Biasanya dilakukan di tempat ibadah, di kampus, di sekolah, atau di tempat khusus seperti aula saat
seminar/ceramah umum

Ciri-ciri teks ceramah


1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para pendengar
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau disiplin ilmu yang
diceramahkan
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi yang dibicarakan
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa dialog, tanya jawab, kolom
komentar tanggapan video (jika daring), dll

Anda mungkin juga menyukai