Anda di halaman 1dari 2

TEKS EKSPLANASI

 Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu. Selain
proses perkembangan suatu tempat, teks eksplanasi dapat ditemukan pada bacaan-bacaan lain yang
menjelaskan proses terjadinya fenomena alam, sosial, atau budaya. Mungkin juga pada proses yang
berkenaan dengan tubuh manusia.
 Ciri-ciri teks eksplanasi:
1. Informasi yang dimuat berdsasarkan fakta (factual)
2. Fakta tersebut memuat informasi yang bersifat ilmiah/keilmuan
3. Sifatnya informatif dan tidak berusahsa untuk mempengaruhi pembaca untuk percaya terhadap
hal yang dibahas.
 Isi teks eksplanasi:
a. Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa, uraiannya akan bersifat kausalitas.
b. Teks eksplanasi sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana, uraiannya akan bersifat kronologis.
 Struktur teks eksplanasi
1. Identifikasi fenomena, mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait
dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena fenomena lain.
2. Penggambaran rangkaian kejadian, sebagai perincian atas kejadian yang relevan dengan
identifikasi fenomena. Bagian ini dapat disusun dengan pola kausalitas ataupun kronologis.
3. Ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan
sebelumnya.
 Kaidah kebahasaan teks eksplanasi
1. Menggunakan konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu,
sehingga.
Contoh:
Kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, telah mengakibatkan bencana banjir
dan tanah longsor.
2. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada
akhirnya.
Contoh:
Nama Krapyak kemudian berganti menjadi Citeureup. Nama itu hingga kini tetap abadi menjadi salah
satu nama desa di Dayeuhkolot
3. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukannya pada kata ganti
penceritanya.
4. Penggunaan kata teknis atau peristilahan, sesuaidengan topik yang dibahasnya.
Contoh: Terpuruknya industri pariwisata saat ini, ternyata telah mendorong masyarakat perdesaan
melirik sektor pertanian.
 Langkah-langkah penyusunannya sebagai berikut.
a. Menentukan topik atau suatu kejadian yang menarik, dikuasai, dan aktual.
b. Menyusun kerangka teks, yakni dengan mengembangkan topik utama ke dalam rincian-rincian
topik yang lebih spesifik. Topik-topik itu dapat disusun dengan urutan kronologis atau kausalitas.
c. Mengumpulkan bahan, berupa fakta atau pendapat para ahli terkait dengan kejadian yang
dituliskan dari berbagai sumber, misalnya melalui observasi lapangan ataupun dengan studi literatur.
d. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh
dengan memperhatikan struktur bakunya: identifikasi fenomena/kejadian, proses kejadian, dan ulasan.
Perhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaan yang berlaku pada teks ekspalansi.
 Pola pengembangan teks eksplanasi:
1. Pola Dedukatif (umum – khusus) Dalam pola ini, ide pokok ditempatkan pada awal paragraf
yang kemudian diikuti oleh ide-ide penjelas.
2. Pola Indukatif (umum-khusus) Pada pola ini disusun berdasarkan logika indukatif, yaitu hal-hal
yang bersifat khusus diikuti oleh ide pokok.
3. Pola Pengembangan Proses (kronologis). Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan
atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu
kejadian atau peristiwa.Untuk menyusun sebuah proses,langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh
b. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian
c. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat
melihat seluruh proses itu dengan jelas
4. Pola Pengembangan Sebab Akibat (kausalitas) Pada pola ini pengembangan paragraf dapat pula
dinyatakan dalam sebab akibat. Dalam hal ini, sebab dapat bertindak sebagai gagasan utama,
sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Urutan tersebut dapat juga digunakan
sebaliknya yakni akibat sebagai gagasan utama dan sebab sebagai perinciannya.
5. Pola Pendefinisian Dalam pola ini, terdapat kata, istilah, atau konsep yang dijelaskan artinya
yang penjelasannya dapat berdasarkan pada kamus, penjelasan ahli, ataupun pendapat dari penulis itu
sendiri. Pada pola ini juga umumnya digunakan kata adalah, ialah, merupakan, dan yaitu.

Anda mungkin juga menyukai