Anda di halaman 1dari 18

YAYASAN BPLP UM

BADAN PENGEMBANGAN LABORATORIUM PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEKOLAH MENENGAH ATAS LABORATORIUM UM
KOTA MALANG
STATUS : AKREDITASI “A”
Jalan Bromo No. 16 Malang *Telepon 0341-368639
Laman : www. labschool-um.sch.id * Email : smalabum@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Laboratorium UM


Mata pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas / Semester : X / Genap
Materi Pokok : Kategori Kata
Alokasi Waktu : 9 x 45’ (3 x Pertemuan)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan
dengan metode peta konsep dengan menggunakan sintesis dari tiga pendekatan (pedagogi
genre, saintifik, dan CLIL) yang menuntut peserta didik untuk mengamati (membaca) teks
untuk menemukan kategori-kategori kata yang terdapat pada teks. Selain itu, peserta didik
dapat menerapkan berbagai kategori kata yang telah dipersiapkan ke dalam kalimat-
kalimat yang membentuk wacana dengan baik dengan rasa ingin tahu, disiplin selama
proses pembelajaran, kerja keras dalam menyelesaikan setiap penugasan, pantang
menyerah, dan menghargai pendapat orang lain dalam berdiskusi.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Ke- / Topik Materi
Pertemuan 3
Pertemuan 2
Pertemuan 1 (Menerapkan
Tahapan (mengklasifikasi
(Mengidentifikasi kategori kata ke
dan menjelaskan
Kategori Kata) dalam bentuk
kategori kata)
kalimat)
Berdoa, menyiapkan pererta didik dan motivasi, apersepsi,
Pendahuluan
menyampaikan tujuan, dan menjelaskan garis besar kegiatan.
Mengamati, Menulis sebuah
Membaca, menulis,
berdiskusi, bertukar wacana dengan
Kegiatan Inti mengklasifikasi,
pendapat, menerima penerapan kategori
menjelaskan
informasi kata
Menyusun kesimpulan, refleksi/umpan balik, mendiskusikan tugas,
Penutup
menjelaskan rencana pertemuan berikutnya.
Media / Alat dan
Artikel dari Media Artikel dari media Artikel dari media
Bahan, Sumber
massa, buku massa, buku massa, buku
Belajar

C. PENILAIAN HASIL BELAJAR


i. Penilaian Sikap
1. Teknik : Pengamatan sikap dan jurnal
2. Bentuk : Lembar pengamatan dan catatan
3. Instrumen
ii. Penilaian Pengetahuan
1. Teknik : Tes tertulis
2. Bentuk : Jawaban singkat
3. Instrumen

Mengetahui, Malang, September 2022


Kepala SMA Laboratorium UM Penyusun RPP

Rosdiana Amini, M.Pd Praba Prayascitta, S.Pd

Lampiran 1 Materi
KATEGORI KATA DALAM BAHASA INDONESIA

Kata merupakan unsur utama dalam membentuk kalimat. Selain bentuk


dasarnya, kata juga dapat dibentuk melalui proses morfologis, yaitu afiksasi
(pengimbuhan), reduplikasi (perulangan), dan komposisi (penggambungan) untuk
menyampaikan maksud yang terkandung di dalam kalimat. Dalam kalimat, kata
memiliki kedudukan atau jabatan seperti subjek, predikat, objek, dan keterangan.
Dalam kaitannya dengan jabatan di dalam kalimat dan hubungannya dengan fungsi
serta makna yang ditunjukkannya, kata dikategorikan ke dalam kelas
kata. Dalam perkembangan tata bahasa Indonesia, terdapat banyak rumusan tentang
kelas kata oleh para ahli bahasa. Namun secara umum, kelas kata terbagi menjadi
berikut ini.
1. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atau tindakan, proses,
dan keadaan yang bukan merupakan sifat.Kata kerja pada umumnya berfungsi
sebagai predikat dalam kalimat.

Ciri kata kerja:


1. Dapat diberi aspek waktu, seperti akan, sedang, dan telah
Contoh: akan mandi, akan tidur, sedang makan, telah
pulang
2. Dapat diingkari dengan kata
tidak Contoh: tidak makan, tidak
tidur.
3. Dapat diikuti oleh gabungan kata dengan +
KB/KS Contoh: Pergi dengan adik, menulis
dengan cepat.

Macam-macam kata kerja (verba):


1. Verba dasar bebas, seperti: duduk, makan, mandi, minum, pergi, pulang, tidur
2. Verba turunan, terdiri atas:
a) Verba berafiks:
Contoh: ajari, bernyanyi, bertaburan.
b) Verba bereduplikasi:
Contoh: bangun-bangun, ingat-ingat, makan-makan, marah-marah.
3. Verba berproses gabung:
Contoh: bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, makan-makan.
4. Verba majemuk :
Contoh: cuci mata, campur tangan, unjuk gigi.
5. Verba transitif (kata kerja yang membutuhkan
objek) Contoh : - Saya menulis surat.
S P O
- Adik membeli balon.
S P O
f. Verba intransitif (kata kerja yang tak memerlukan
objek) Contoh : - Mereka duduk di taman.
S P K

- Anak-anak itu bersepeda di sepanjang pantai.


S P K
- Adik sedang mandi.
S P

2. Kata Sifat (Adjektiva)


Kata sifat atau adjektiva adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan watak, dan
tabiat orang/binatang/ benda.Kata sifat umumnya berfungsi sebagai predikat,
objek dan penjelas subjek.

Ciri-ciri kata sifat:


1.Dapat diberi keterangan pembanding lebih, kurang, dan
paling Contoh: lebih indah, kurang bagus, paling kaya.
2.Dapat diberi keterangan penguat: sangat, amat, benar, terlalu, dan sekali
Contoh: sangat senang, amat keras, mahal benar, terlalu berat, sedikit
sekali.
3. Dapat diingkari dengan kata tidak
Contoh: tidak benar, tidak halus, tidak sehat, dan sebagainya.

Macam-macam adjektiva:
a. Ajektiva dasar, seperti adil, afdol, bangga, baru, cemas, disiplin, anggun, bengkak.
b. Adjektiva turunan terdiri atas:
1) adjektiva berafiks
contoh: terhormat, terindah, kesakitan, kesepian, keinggris-inggrisan.
2) adjektiva bereduplikasi
contoh: muda-muda, elok-elok, cantik-cantik.
3) adjektiva berafiks –i, -wi, -iah
contoh: abadi, duniawi, insani, ilmiah, rohaniah, surgawi.
4) Adjektiva deverbalisasi, misalnya: melengking, terkejut, menggembirakan,
meluap.
5) Adjektiva denominalisasi, misalnya: berapi-api, berbudi, budiman, kesatria,
berbusa.
6) Adjektiva de-adverbialisasi, misalnya : bersungguh-sungguh, berkurang,
bertambah.
7) Adjektiva denumeralia, misalnya: manunggal, mendua, menyeluruh.
8) Adjektiva de-interjeksi, misalnya: aduhai, sip, asoy.
9) Adjektiva majemuk, misalnya: panjang tangan, buta huruf, lupa daratan,
tinggi hati.
10) Adjektiva eksesif (berlebih-lebihan), misalnya :alangkah gagahnya, bukan
main kuatnya, Maha kuasa.
c. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan atau adverbia adalah kata yang memberi keterangan pada verba,
adjektiva, nomina predikatif, atau kalimat.

3. Kata Keterangan

(Adverbia) Macam-macam

adverbia:
1. Adverbia dasar bebas, misalnya: alangkah, agak, akan, amat, nian, niscaya, tidak,
paling, pernah, pula, saja, saling.
2. Adverbia turunan terbagi atas:
a. Adverbia reduplikasi, misalnya: agak-agak, lagi-lagi, lebih-lebih,paling-paling.
b. Adverbia gabungan, misalnya: belum boleh, belum pernah, atau tidak mungkin.
c. Adverbia yang berasal dari berbagai kelas, misalnya: terlampau,
agaknya, harusnya, sebaiknya, sebenarnya, secepat-cepatnya.
4. Kata Benda (Nomina), Kata Ganti (Pronomina), Kata Bilangan (Numeralia)
a. Kata Benda (Nomina)
Kata benda atau nomina adalah kata yang mengacu kepada sesuatu benda
(konkret maupun abstrak).Kata benda berfungsi sebagai subjek, objek,
pelengkap, dan keterangan.
Ciri-ciri kata benda:
1. Dapat diingkari dengan kata bukan.
Contoh : bukan gula, bukan rumah, bukan mimpi, bukan pengetahuan.
2.Dapat diikuti dengan gabungan kata yang + KS (kata sifat) atau yang sangat +
KS Contoh : buku yang mahal, pengetahuan yang sangat penting, orang yang
baik.

Macam-macam nomina:
1) Nomina bernyawa, misalnya: Umar, Abdullah, nenek, nona, ayah, kerbau, ayam.
2) Nomina tak bernyawa, misalnya: nama lembaga, hari, waktu, daerah, bahasa.
3) Nomina terbilang, misalnya: kantor, rumah, orang, buku.
4) Nomina tak terbilang, misalnya: udara, kebersihan, kemanusiaan.
5) Nomina kolektif, misalnya: cairan, asinan, buah-buahan, kelompok.
6) Nomina ukuran, misalnya: pucuk, genggam, batang, kilogram, inci.
7) Nomina dari proses nominalisasi, misalnya: keadilan, kenaikan, pembicara,
pemotong, anjuran, simpulan, pengumuman, pemberontakan.
8) Nominalisasi dengan si dan sang, misalnya: si kecil, si manis, sang kancil,
sang dewi.
9) Nominalisasi dengan yang, misalnya: yang lari, yang berbaju, yang cantik.

b. Kata Ganti (Pronomina)


Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipakai untuk mengacu pada
nomina lain. Pronomina berfungsi untuk mengganti kata benda atau nomina.

Macam-macam pronomina:
Ada tiga macam pronomina dalam bahasa Indonesia, yakni (1) pronominal
persona, (2) pronomina penunjuk; dan (3) pronomina penanya.

1) Pronomina Persona
a) Pronomina reduplikasi, misalnya: kita-kita, dia-dia, dan beliau-beliau.
b) Pronomina berbentuk frasa, misalnya: kamu sekalian, aku ini, dia itu.
c) Pronomina takrif, terbatas pada pronomina persona (orang) misalnya:
- Pronomina persona I (kata ganti orang I) : saya, aku (tunggal), dan
kami, kita (jamak)
- Pronomina persona II (kata ganti orang II) : kamu, engkau, Anda
(tunggal), dan kalian, Anda sekalian (jamak)
- Pronomina persona III (kata ganti orang III) : ia, dia, beliau (tunggal),
dan mereka (jamak)
d) Pronomina tak takrif, tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu,
misalnya : sesuatu, seseorang, barang siapa, siapa, apa-apa, anu, dan
masing- masing sendiri.

2. Pronomina Penunjuk
Pronomina Penunjuk dalam bahasa Indonesia ada tiga macam.
a) Pronomina penunjuk umum: ini, itu, dan anu.
b) Pronomina penunjuk tempat: sini, situ, atau sana.
c) Pronomina penunjuk ihwal: begini dan begitu.
1. Pronomina Penanya :
Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah
pertanyaan.Contoh: siapa, apa, mana, mengapa, kapan, dimana, bagaimana, dan
berapa.

a. Kata Bilangan (Numeralia)


Kata bilangan atau numeralia adalah kata yang dipakai untuk menghitung
banyaknya orang, binatang, dan benda.
1) Numeralia utama (kardinal), terdiri atas:
a) Bilangan penuh, misalnya: satu, dua, tiga, puluh, ribu, juta.
b) Bilangan pecahan, misalnya: sepertiga, duapertiga, lima perenam.
c) Bilangan gugus, misalnya: selikur (21), lusin, gros, kodi, atau ton.
d) Numeralia tingkat, yaitu numeralia yang menunjukkan urutan atau
struktur Misalnya: pertama, kesatu, kedua, keempat, ketiga belas.
2) Numeralia kolektif, numeralia yang terbentuk oleh afiksasi, misalnya :
ketiga (ke + Num), ribuan, ratusan (Num + -an), beratus-ratus, dan
bertahun-tahun (ber- + Num)

5. Kelompok Kata Tugas


Kata tugas terdiri
atas:
a. Kata Sandang (Artikel)
Kata sandang atau artikel adalah kata yang mendampingi kata benda atau
yang membatasi makna jumlah orang atau benda.
Macam-macam artikel:
1) Artikula/artikel bermakna tunggal, misalnya: sang guru, sang suami, sang juara.
2) Artikula/artikel bermakna jamak, misalnya: para petani, para guru,
para ilmuwan.
3) Artikula/artikel bermakna netral, misalnya: si hitam manis, si dia, si terhukum.
4) Artikula/artikel bermakna khusus, misalnya: Sri Baginda, Sri Ratu, Sri
Paus (gelar kehormatan), Hang Tuah, dan Dang Halimah

b. Partikel Penegas

Partikel penegas merupakan morfem yang digunakan untuk menegaskan


(Chaer, 2006:194). Partikel penegas dalam Bahasa Indonesia adalah -kah, -
tah, -lah, - pun, dan -ter.
Lampiran 2 Instrumen Penilaian

1. Pertemuan Pertama
Penilaian Sikap
But
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku ir Pos/ Tindak
Sik Neg Lanjut
ap
1. 19/9/2016 Ayuniar Tidak mengerjakan Tangg - Dipanggil
tugas bersama ung untuk
kelompoknya; asyik jawab diberi
bermain HP dan pemahama
game n tentang
perilaku
tidak
baiknya.
HP ditahan
selama
proses
pembelajar
an.
Dilakukan
pembinaan.
2. 23/9/2016 Panji Membantu dengan Goton + Diberikan
penuh semangat g apresiasi/pu
rekan-rekannya royon jian
dalam kegiatan g dan
Jumat Bersih; tanggu
menanam bunga, ng
membuat pot dari jawab
botol minuman
bekas, dan
mengangkat
tanaman dalam pot-
pot kecil
dari lt 1 ke lt 4.
dst … … … … … …

Penilaian
Pengetahuan Kisi-kisi
N Kompet Mate Indikator Soal No. Bentuk
ensi
o. Dasar ri Soal Soal
1. Menerangk Kategori atau Disajikan sebuah 2 Uraian
singkat
an jenis kata artikel yang bersumber
informasi berdasarkan dari Radar Tarakan,
tentang ciri atau peserta didik
kategori karakteristik mengidentifikasi
kata nya dalam kategori kata yang
bahasa terdapat pada
Indonesia artikel dengan benar.
2. Disajikan tabel-tabel 3 Uraian
singkat
dengan judul masing-
masing kategori kata,
peserta didik
mengklasifikasikan
kategori kata yang telah
diidentifikasi ke dalam
tabel-tabel yang telah
disediakan dengan
benar.
3. Disajikan tabel-tabel 4 Uraian
yang berisi klasifikasi
kategori kata, peserta
didik menganalisis
kategori kata yang
terdapat pada tabel
untuk menemukan
kesalahan lalu
memperbaikinya.

Pertanyaan:
1. Bacalah dengan cermat salah satu artikel di Radar Tarakan berikut ini!
Warga Karang Rejo Akan Nikmati Gas Bumi
Tahap Pertama, 228 Pelanggan Karang Rejo

PROKAL.CO, TARAKAN – Mulai 20 Februari mendatang, secara bertahap pelanggan PGN yang berada
di Kelurahan Karang Rejo, Kota Tarakan direncanakan akan bisa segera menggunakan gas bumi. Hal
tersebut disampaikan oleh Section Head Perusahaan Gas Negara (PGN) Area Tarakan, Bramantya
Pradana Saputra ketika ditemui di Gedung Kelurahan Karang Rejo, Kota Tarakan, Selasa (14/2).

Dari total 2100 pelanggan PGN yang telah ditargetkan penyelesaiannya, Kelurahan Karang
Rejo dengan 305 pelanggannya adalah kelurahan pertama di Kota Tarakan yang diyakini dalam waktu
dekat ini bisa dapat menikmati penggunaan gas bumi PGN.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa sampai saat ini pihak PGN terus
mengupayakan agar pengerjaan tersebut dapat terealisasi sesuai schedule. Di
Kelurahan Karang Rejo progres pengerjaannya hampir selesai sekitar 75 persen.

“Kalau untuk tahap pertama, sementara ini progres sampai kemarin itu total
228 pelanggan di Kelurahan Karang Rejo. Dari 305, target kami minggu ini clear,
biar kita bisa geser ke tempat yang lain,” ujarnya.

Bram juga menjelaskan, bahwa direncanakan pengerjaan ini paling lambat


selesai 20 Februari 2017. “Itu sudah gas in semua,” tegas Bram. Pria berbadan tegap
itu juga mengungkapkan bahwa ada banyak faktor dan pertimbangan yang
menyebabkan mengapa para pelanggan Kelurahan Karang Rejo bisa lebih cepat
merasakan gas bumi PGN.“Karena assessment pekerjaan, ada beberapa hal yang
minor-minor contohnya masalah rambu dan lain sebagainya. Di sini juga yang paling
bagus lokasinya. Lalu jumlah pelanggannya paling sedikit, 305 pelanggan,”
ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai besaran tarif yang akan dikenakan bagi para
pelanggan gas bumi PGN, Bram menyampaikan bahwa tarif gas yang ditetapkan
sebesar Rp 7.600 per meter kubik dengan tarif minimum Rp 76 ribu. “Artinya
apabila pelanggan tersebut hanya menggunakan gas bumi PGN sebanyak 8 meter
kubik, maka tetap akan dihitung pada angka minimum penggunaan yaitu 10 meter
kubik. Jadi Rp 76 ribu, itu adalah pemakaian minimum. Semisal masnya pakai 8
meter kubik, tetap akan kami tagih 10 meter kubik yaitu Rp 76 ribu,” ujarnya.

Berbeda dengan pembayaran listrik maupun air, lanjut Bram, bahwa pada
penggunaan gas bumi PGN, pelanggan tidak akan dikenai biaya abonemen setiap
bulannya. “Kita tidak ada yang namanya abonemen,” singkatnya.

Terkait dengan kemungkinan akan adanya perubahan tarif, Bram


menyampaikan bahwa pihak PGN siap mengikuti segala ketetapan yang diberikan
oleh BPH Migas. “Kalau perubahan harga update-nya berasal dari BPH Migas. Dan
kemarin di tanggal 31 Januari 2017 sampai tanggal 3 Februari 2017 mereka
berkunjung ke sini, sudah melakukan survey terkait harga pasar LPG (elpiji, red).
Intinya kami pikir siap saja untuk dilaksanakan,“ paparnya.

Bram juga mengungkapkan, bahwa pihak PGN telah mempersiapkan


antisipasi apabila ada para pelanggan mengalami permasalahan ataupun keluhan
dalam menggunakan gas bumi. “Begitu ada permasalahan meter macet, kebocoran
gas, dan lain sebagainya yang sifatnya penggunaan gas bumi bisa telp di 1500 645.
Itu bebas pulsa. Itu adalah kontak center kami,” ungkapnya.

Ditanya mengenai dengan wilayah lain yang ingin juga cepat menikmati gas
bumi dari PGN, Bram menjelaskan bahwa mereka terus bekerja keras menyelesaikan
target pada bulan April 2017 ini.

“Tapi intinya nanti secara bertahap teman-teman ini melakukan konversi biar nanti
21 ribu sambungan di bulan April itu semua sudah clear dan sudah bisa pakai gasnya
semua,”pungkasnya (*/jhn/zia)
Sumber: http://kaltara.prokal.co/read/news/9646-warga-karang-rejo-akan-nikmati-
gas-bumi/1 diakses pada Jumat, 17 Februari 2017 pukul 16.30

2. Temukan dalam artikel tersebut berbagai kategori kata berikut (minimal 2);
a. Kata kerja (verba);
b. Kata benda (nomina);
c. Kata ganti (pronominal);
d. Kata bilangan (numeralia);
e. Kata sifat (adjektiva);
f. Kata keterangan (adverbia); dan
g. Kata tugas (preposisi, konjungsi, interjeksi (kata seru), dan partikel).

3. Tuliskan 2 kategori kata yang ditemukan ke tabel-tabel yang telah disediakan


di papan tulis!
4. Analisislah kategori kata yang terdapat pada tabel, lalu beri komentar
terhadap kesalahan penempatan kategori kata!

Pedoman Penilaian
Jawaban Sko
r
Mengidentifikasi kategori kata yang terdapat pada artikel
a. Menemukan 2 atau lebih kategori kata 2
b. Menemukan 1 kategori kata 1
c. Tidak menemukan kategori kata 0
Mengklasifikasikan kategori kata yang telah diidentifikasi ke dalam
tabel-tabel 2
a. Mengklasifikasikan 2 kategori kata ke tabel yang telah 1
ditentukan dengan benar 0
b. Mengklasifikasikan 1 kategori kata ke tabel yang telah
ditentukan dengan benar
c. Salah dalam mengklasifikasikan kategori kata dalam tabel
Menganalisis kategori kata
a. Tepat dalam menunjukkan kesalahan dan memperbaiki 2
kesalahan 1
b. Tepat dalam menunjukkan kesalahan atau memperbaiki 0
kesalahan
c. Tidak melakukan analisis
Jumlah 6
Skor

Contoh pengisian hasil penilaian penugasan

Identifik Klasifikas
asi i Menganali Juml
No Nama kategori katego sis ah Nil
kata ri kategori skor ai
kata
kata
1. Panji 2 2 1 5 83
2. ….. …… ….. … … …
… … …
Keterangan:
 Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap
kriteria. Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 x 2= 6

Jumlah soal perolehan


 Nilai tugas = x 100
Jumlah skor maksimal
5
 Pada contoh di atas nilai tugas Panji = x 100 = 83
6

2. Pertemuan Kedua
Penilaian Sikap
But
No Waktu Nama Kejadian/ ir Pos/ Tindak
Perilaku Sik Neg Lanjut
ap
1. 19/9/201 Ayuniar Tidak Tangg - Dipanggil
6
mengerjakan ung untuk diberi
tugas bersama jawab pemahaman
kelompoknya; tentang
asyik bermain HP perilaku
dan game tidak
baiknya.
HP ditahan
selama proses
pembelajaran.
Dilakukan
pembinaan.
2. 23/9/201 Panji Membantu Goton + Diberikan
6
dengan penuh g apresiasi/pu
semangat rekan- royon jian
rekannya dalam g dan
kegiatan Jumat tanggu
Bersih; menanam ng
bunga, membuat jawab
pot dari botol
minuman bekas,
dan mengangkat
tanaman dalam
pot-pot kecil
dari lt 1 ke lt 4.
dst … … …….. … ….. ……
… .. …
Contoh Penilaian Unjuk Kerja

Kompetensi Dasar : 3.3 Menerangkan informasi tentang kategori kata

Indikator soal : Peserta didik dapat membuat peta konsep tentang kategori
kata dengan lengkap dan rinci.

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja


Kriteri Skor Indikato
a r
Kelengkapan peta konsep 2 Kategori kata yang disajikan lengkap
1 Kategori kata yang disajikan kurang
0 lengkap Tidak membuat peta konsep
Kreativitas 2 Sangat kreatif dalam membuat peta
1 konsep Biasa-biasa saja dalam
0 membuat peta konsep Tidak membuat
peta konsep

Contoh pengisian format penilaian unjuk kerja


Jumla
No Nama Kelengkapa Kreativita h Nila
. n s Skor i
1. Panji 2 1 3 75
2. …. …. …. … ….
.

Keterangan :
 Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap
kriteria Pada contoh di atas, skor maksimal = 2 +
2= 4

Jumlah soal perolehan


 Nilai unjuk kerja = x
100 Jumlah skor maksimal

3
 Pada contoh di atas nilai unjuk kerja Panji = x 100 = 75
4
Format observasi diskusi
kelompok Nama Kelompok:
Chairil Anwar
Kejelasan bahasa
No Nam Gagasan Kebenaran yang
a Konsep digunakan
Y T Y T Y T
1. Panji
2. Risma A.
3.
Keterangan :
Diisi tanda cek ( ); Y = ya/benar/tepat. T = tidak tepat
Hasil observasi ini dimaksudkan untuk melihat kelemahan maupun kekuatan
penguasaan kompetensi pengetahuan dan memperbaiki proses pembelajaran
khususnya pada indikator- indikator yang belum muncul.

3. Pertemuan Ketiga
Penilaian Sikap
But
No Waktu Nama Kejadian/ ir Pos/ Tindak
Perilaku Sik Neg Lanjut
ap
1. 19/9/201 Ayuni Tidak mengerjakan Tangg - Dipangg
6 ar tugas bersama ung il untuk
kelompoknya; asyik jawab diberi
bermain HP dan game pemaham
an
tentang
perilaku
tidak
baiknya.
HP
ditahan
selama
proses
pembelaja
ran.
Dilakukan
pembinaan.
2. 23/9/2016 Panji Membantu dengan Goton + Diberikan
penuh semangat g apresiasi/pu
rekan-rekannya dalam royon jian
kegiatan Jumat g dan
Bersih; menanam tanggu
bunga, membuat pot ng
dari botol minuman jawab
bekas, dan
mengangkat
tanaman dalam pot-
pot kecil dari lt 1 ke
lt 4.
dst … … … … ….. …
… .. …. … …
.

Kompetensi Dasar : 4.3 Menggunakan berbagai kategori kata dalam kalimat secara
lisan atau tertulis
Indikator soal : Peserta didik dapat menulis sebuah paragraf atau lebih
berdasarkan daftar kategori kata yang diberikan
dengan memperhatikan diksi, keefektifan kalimat, dan
PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

Rubrik penilaian menulis


Kriteri Skor Indikato
a r
Diksi (pilihan kata) 2 a. Pilihan kata yang digunakan tepat
1 b. Pilihan kata yang digunakan kurang tepat
Keefektifan kalimat 2 b. Penggunaan kalimat dalam wacana efektif
1 c. Penggunaan kalimat dalam wacana kurang efektif
Penggunaan PUEBI 3 a. Tidak ada kesalahan penggunaan PUEBI
(Pedoman Umum (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
Ejaan Bahasa 2 b. Terdapat 1 sd 5 kesalahan penggunaan PUEBI
Indonesia) (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
c. Terdapat lebih dari 5 kesalahan penggunaan
1 PUEBI
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)

Contoh pengisian format penilaian menulis


No. Nama Diks Keefektifa Penggunaa Jumla Nilai
i n n h Akhi
kalimat PUEBI Skor r
1. Panji 1 2 2 5 71
… … … … … … …

Keterangan :
 Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap
kriteria Pada contoh di atas, skor maksimal = 1 + 2
+2=5

Jumlah soal perolehan


 Nilai unjuk kerja = x
100 Jumlah skor maksimal

5
 Pada contoh di atas nilai unjuk kerja Panji = x 100 = 71

Anda mungkin juga menyukai