Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh: Rosdawanti, S. Pd.

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Padang Gelugur


Kelas/Semester : X/1
Tema : Teks Laporan Hasil Observasi
Sub Tema : Menganalisis Isi dan Aspek Kebahasaan
Pembelajaran ke : 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 2 x 45

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning,
Peserta didik menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil
observasi, dengan yang mencerminkan sikap profil pelajar pancasila kolaborasi, bekerja
sama (gotong royong), serta mengembangkan karakter akhlak beragama, akhlak
bernegara, akhlak pribadi.

B. Langkah-langkah Pembelajaran

Deskripsi Kegiatan Waktu


1. Kegiatan Pendahuluan 15 menit

1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran (berdoa, Membaca Alqur’an(Profil Pelajar Pancasila:
Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME), mengecek kebersihan
kelas (berakhlak pada alam), Menyanyikan lagu Indonesia Raya (akhlak
bernegara), absensi peserta didik)
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari pendidik berhubungan
dengan pembelajaran sebelumnya dan mengaitkannya dengan
pembelajaran yang akan dipelajari, yaitu menganalisis isi dan aspek
kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.
3. Peserta didik menyimak informasi tentang manfaat dan aplikasi
materi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Pendidik memberikan motivasi kepada peserta didik dengan membaca
surat Al-Hujurat ayat 6 dan memberikan penjelasan serta mengajak
peserta didik memahami filosofi Minangkabau tentang ”Batuah ka
nan bana, mancontoh ka nan sudah”.
5. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan
dipelajari, yaitu menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal
dua teks laporan hasil observasi (KD), indikator, tujuan, langkah-
langkah pembelajaran, dan penilaian.
Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, dengan jumlah
anggota setiap kelompok 4 orang

2. Kegiatan Inti 60 menit

Stimulus (pemberian rangsangan)


 Peserta didik dalam kelompok membaca contoh teks laporan hasil
observasi dengan menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal
dua teks laporan hasil observasi Peserta didik membuat catatan-catatan
tentang hal tersebut sebagai hasil kegiatan dalam setiap kelompok.
 Peserta didik merespon pertanyaan dari pendidik berdasarkan contoh
teks teks laporan hasil observasi.

Problem Statement (pertanyaan/identifikasi masalah)


Peserta didik dalam kelompok berdiskusi menganalisis isi dan aspek
kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi dalam teks
laporan hasil observasi yang dibaca, yaitu:
a. peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi
b. peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil
observasi

Data Collection (Pengumpulan Data)


P Peserta didik berdiskusi dalam kelompok mengumpulkan data/informasi
selengkap-lengkapnya tentang:
a. peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi
b. peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil
observasi

Data Processing (Pengolahan Data)


Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan data/informasi yang didapat
dari teks laporan hasil observasi berupa:
a. peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi
b. peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil
observasi

Verification (pembuktian)
Peserta didik memeriksa ketepatan hasil diskusi sebelumnya dalam
bentuk diskusi hasil pengumpulan dan pengolahan informasi tentang:
a. peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi
b. peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil
observasi

Generalization (menarik kesimpulan)


a. peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi
b. peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil
observasi
 Isi (struktur) Laporan Hasil Observasi
a. Pernyataan umum/klasifikasi
Berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian
ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan
secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
b. Deskripsi bagian
Berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya.
c. Deskripsi manfaat
Menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat
atau fungsi dalam kehidupan.

 Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


a. Penggunaan Kata serta Frasa Verba dan Nomina
Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan
dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja)
dan nomina (kata benda). Kata berbentuk morfem atau morfem
bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun
tidak) yang bersifat bebas. Frasa merupakan unsur yang lebih luas
yaitu kelompok kata nonpredikatif hanya menduduki satu fungsi
dalam sebuah kalimat
Contoh: kata ( wayang), frasa (seni pertunjukan yang telah
ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia)
Frasa verba adalah frasa yang dibentuk dengan menggabungkan
kata kerja (verba) dan sebagai pengganti kata kerja dalam suatu
kalimat. Contoh: sudah membagi (paragraf 1 teks wayang)
Frasa nomina adalah kata yang memperluas sebuah kata benda.
Contoh: wayang orang, wayang gung, wayang topeng ( paragraf 3
teks wayang)

b. Afiksasi
Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan.
Kata turunan terbentuk melalui afiksasi, yaitu proses pengimbuhan.
Suatu kata yang melalui afiksasi bisa saja berubah jenis. Sebagai
contoh, suatu jenis verba suatu ketika muncul sebagai nomina
dengan hanya menambah atau mengubah imbuhan. Suatu kata
dasar dapat berubah menjadi verba jika diberi imbuhan me (N)-. Be
(R)- , di-, bahkan terkadar ter- atau ke-an. Sementara itu kata dasar
yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe
(N)-, pe (R) -, -an atau terkadang ke-an.

c. Penggunaan Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi


Kalimat definisi yaitu kalimat yang menggunakan verba definitif.
Contoh kalimat definisi terdapat dalam teks laporan hasil
observasi berjudul wayang adalah sebagai berikut:
- Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan
sebagai warisan budaya asli Indonesia.
- Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang
kulit yang terbuat dari rumput (bahasa jawa: suket).
Kalimat deskripsi yaitu kalimat yang menggunakan verba sebagai
deskriptif.
Contoh kalimat deskripsi yang terdapat dalam teks tersebut.
- Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan dieri
warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi
tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian
rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari; tuding dan gapit.

d. Kalimat Simpleks dan Kompleks


- Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya memiliki satu
klausa disebut juga sebagai kalimat tunggal.
Contoh: Kelelawar merupakan hewan unik (S P Pel)
- Kalimat Kompleks atau kalimat mejemuk adalah kalimat yang
memiliki dua atau lebih kalusa. Kalimat kompleks dibagi
menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk
setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk setara memiliki dua atau kalusa ganda yang
setara dalam satu kalimat, sedangkan kalimat majemuk
bertingkat memiliki kalusa ganda yang tidak sama atau
beradadi bawah fungsi utama satu kalimat. Fungsi-fungsi
utama dalam satu kalimat majemuk setara membentuk induk
kalimat atau kalusa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk
tingkat, yaitu mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa
bawahan atau anak kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya
ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara),
sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai
dengan penggunaaan konjungsi subordinatif (bertingkat).
Contoh kalimat majemuk setara;
Kelelawar aktif pada malam hari, tetapi tidur pada siang hari.
Contoh kalimat bertingkat:
Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahakan dengan museum
angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang
sama.

3. Kegiatan Penutup 15 menit

1. Guru dan Peserta Didik menyimpulkan secara keseluruhan materi


pada pertemuan ini
2. Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan refleksi terhadap
pembelajaran pada pertemuan ini
3. Peserta didik di tugaskan untuk mengerjakan Tugas Mandiri
4. Peserta didik diberi tugas kelompok menyelesaikan analisis dan alternatif
solusi permasalahan yang menjadi kajian kelas.
5. Guru dan peserta didik menutup kegiatan dengan mengucapkan rasa syukur
kepada Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan
baik dan lancar.
C. ASSESMEN/PENILAIAN

a. Teknik Penilaian
1) SIKAP
Bentuk penilaian : Penilaian Observasi (lembar pengamatan), jurnal harian yang
menunjukkan rasa ingin tahu, percaya diri, bekerja sama dan disiplin dalam diskusi
2) KETERAMPILAN
Bentuk penilaian :Penilaian Observasi (lembar pengamatan) selama mempresentasikan
hasil diskusi kelompok (model modifikasi), Instrumen Penilaian Kinerja, Lembar
Observasi Presentasi, Lembar Penilaian Laporan percobaan

3) PENGETAHUAN
Bentuk penilaian : Penilaian Tes tertulis, Penugasan soal-soal dalam LKPD/bahan ajar

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial : Pembelajaran ulang/ penugasan/ test ulang(Situasional)
: Media cetak (bahan ajar), soal-soal latihan biasa
: Menggunakan kelas kosong
a) Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang
capaian KD nya belum tuntas
b) Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui
remedial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau
penugasan dan diakhiri dengan tes.
c) Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah
3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka
remedial dilakukan dalam bentuk penugasan tanpa tes
tertulis kembali
d) Remedial dilaksanakan seminggu setelah penilaian harian
(PH)

2. Pengayaan : Kajian materi lebih luas dan bentuk pembahasan soal lebih tinggi
(Situasional)
: Media cetak (bahan ajar), soal-soal latihan HOTS
: Menggunakan kelas kosong
a) Peserta didik yang mencapai nilai
n (ketuntasan)  n  n (maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
b) Peserta didik yang mencapai nilai n  n(maksimum)
diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan
c) Pengayaan dilaksanakan seminggu setelah penilaian harian
(PH)
Padang Gelugur, Agustus 2022

Mengetahui
Kepala SMAN 1 Padang Gelugur Guru Mata Pelajaran

Nelson, S.Pd, MM Rosdawanti, S.Pd.


NIP. 19701214 200604 1 001 NIP.
NIP
Lampiran 1 : Instrumen Penilaian

1) Instrumen Penilaian Sikap

Jurnal Penilaian Sikap Spiritual


Nama Sekolah : SMAN 1 Padang Gelugur
Kelas / Semester : X-MIPA/1
Tahun pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tindak Tanda
Nama Catatan Perilaku Butir Sikap +/-
No Waktu Siswa Lanjut Tangan
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Padang Gelugur, Agustus 2022


Penilai

Rosdawanti, S.Pd.
NIP.
Jurnal Penilaian Sikap Sosial
Nama Sekolah : SMAN 1 Padang Gelugur
Kelas / Semester : X-MIPA/1
Tahun pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tindak
Nama +/- Tanda
No Waktu Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap Lanjut Tangan
1. Lanjut

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Padang Gelugur, Agustus 2022


Penilai

Rosdawanti, S.Pd.
NIP.
2) Instrumen Penilaian Pengetahuan

Kisi-Kisi Tes Tertulis

Nama Sekolah : SMAN 1 Padang Gelugur


Kelas / Semester : X-IPA /1
Tahun pelajaran : 2022/2023
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar : Menganalisis Isi dan Aspek Kebahasaan dari Minimal Dua Teks Laporan
Hasil Observasi

1. KISI-KISI SOAL
N Kompetensi Level Bentuk No
IPK Materi Indikator Soal
o Dasar Kognitif Soal Soal

1 Menganalisis 3.2.1 Isi Disajikan teks laporan L4 Uraian 1


isi dan aspek Menganali (struktur)
hasil observasi,
kebahasaan sis isi teks laporan
dari minimal (struktur) hasil peserta didik dapat
dua teks dari dua observasi
menganalisis isi
laporan hasil teks
observasi laporan (struktur) teks
hasil laporan hasil
observasi
observasi

2 3.2.1 Aspek Disajikan teks laporan L4 Uraian 2


Menganalisis
kebahasaan hasil observasi,
aspek
teks laporan peserta didik dapat
kebahasaan
hasil menganalisis aspek
dua teks
observasi kebahasaan teks
laporan hasil
laporan hasil observasi
observasi
2. BUTIR SOAL, KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

N Butir Soal Kunci Jawaban Pedoma


o n
Penskor
an
1. Pada bagian pernyataan umum dan
klasifikasi tidak ada pengklasifikasian.
Pada bagian akhir juga tidak disajikan
deskripsi manfaat.

Perbaikan struktur pernyataan umum dan


klasifikasi:
at
Orang kanekes atau orang baduy/badui
dalah suatu kelompok masyarakat adat
subetnis Sunda di wilayah Kabupaten
Lebak, Banten. Masyarakat suku badui di
Banten termasuk salah satu suku yang
menerapkan isolasi dari dunia luar. Itulah
salah satu keunikan Suku Badui. Wajar,
jika mereka sangat menjaga betul
”pikukuh” atau ajaran mereka, entah
berupa kepercayaan dan kebudayaan.
Berdasarkan kepatuhannya memegang
budaya nenek moyangnya, Suku Badui
. dibedakan menjadi Suku Badui Dalam
dan Suku Badui Luar.

Teks laporan hasil observasi di atas terdapat


dalam buku paket siswa hal. 23-24
1 Berdasarkan teks di atas analisislah sesuai
dengan struktur teks laporan hasil observasi 50
1.
yang lengkap!
2 a. Analisis Paragraf 2
Analisislah kebahasaaan teks laporan hasil
observasi diatas sesuai dengan: Kata Nomina Frasa Nomina 10
a. Kata, Frasa Verba dan Nomina - Hutan - Nenek moyang
berdasarkan paragraf 2 - Pakaian - Badui dalam
- Golok - Badui luar
- Pakaian modern

Kata Verba Frasa Verba


- Membawa - Memakai pakaian
- Memakai modern
- Menggunakan
perangkat
- Memakai alas kaki

b. Afiksasi pada kata berimbuhan yang


terdapat dalam teks di atas! b.

Kata Jenis Imbuhan Kata Kata Jenis Imbuhan Kata Dasar 20


Dasar keunikan nomina Ke-an unik
keunikan
kebudayaa nomina Ke-an budaya
kebudayaan n
pedalaman nomina Pe-an dalam
pedalaman
perangkat nomina Pe(R) angkat
perangkat
mengenal verba meN- kenal
mengenal

10
c. Kalimat definisi paragraf 1:
c. Kalimat Definisi dan Deskripsi
Orang kanekes atau orang baduy atau
badui adalah suatu kelompok masyarakat
adat subetnis Sunda di wilayah
Kabupaten Lebak, Banten.
Paragraf 5:
Badui Luar merupakan orang-orang yang
telah keluar dari adat dan wilayah Badui
Dalam
Kalimat Deskripsi paragraf 2:
-Mereka memakai pakaian yang berwarna
putih dengan ikat kepala putih serta
membawa golok dan pakaiannya pun
tidak berkancing atau kerah.

10
d. Kalimat Simpleks dan Kompleks d. - Kalimat Simpleks
Paragraf 4:
Suku Badui Dalam tidak mengenal
C budaya baca tulis (S P O Pel)

- Kalimat Kompleks
Paragraf 2:
Badui Dalam belum mengenal budaya
luar dan terletak di hutan pedalaman.
(S P O konjungsi koordinatif P O Pel)

Jumlah skor 100

Pedoman penilaian =

A. Rubrik dan Pedoman Penskoran Pengetahuan:

Soal Aspek yang Dinilai Skor


1 Peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi dengan sangat tepat 4
Peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi dengan tepat 3
Peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi dengan kurang tepat 2
Peserta didik menganalisis isi (struktur) teks laporan hasil observasi dengan tidak tepat 1
2 Peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi dengan sangat tepat 4
Peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi dengan tepat 3
Peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi dengan kurang tepat 2
Peserta didik menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi dengan tidak tepat 1

Keterangan:
Nilai = Perolehan skor x 100
Skor maksimum
Padang Gelugur, Agustus 2022
Penilai

Rosdawanti, S. Pd.
NIP.

B. Instrumen Penilaian Keterampilan

Kompetensi Dasar IPK Materi Pokok Indikator Soal No. Soal

4.2 Mengonstruksi 4.2.1 Topik/judul teks Peserta didik dapat 1


teks laporan hasil Menentukan laporan hasil menentukan topik/judul teks
observasidengan topik/judul teks observasi laporan hasil observasi
memerhatikan isi laporan hasil
dan aspek observasi
kebahasaan.
4.2.2 Kerangka teks Peserta didik dapat 2
Menyusun kerangka laporan hasil menyusun kerangka eks
teks laporan hasil observasi laporan hasil observasi
observasi
4.2.3 Menyusun teks Peserta didik dapat 3
Menyusun teks laporan hasil menyusun teks laporan hasil
laporan hasil observasi observasi
observasi sesuai
kerangka

Soal:
1. Tentukanlah topik/judul teks laporan hasil observasi!
2. Susunlah kerangka teks laporan hasil observasi!
3. Susunlah teks laporan hasil observasi sesuai kerangka dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan teks
laporan hasil observasi!

Rubrik dan Pedoman Penskoran:

No Aspek yang Dinilai Skor


1 Peserta didik menentukan topik/judul teks laporan hasil observasi dengan sangat tepat. 4
Peserta didik menentukan topik/judul teks laporan hasil observasi dengan tepat. 3
Peserta didik menentukan topik/judul teks laporan hasil observasi dengan kurang tepat. 2
Peserta didik menentukan topik/judul teks laporan hasil observasi dengan tidak tepat. 1
2 Peserta didik menyusun kerangka teks laporan hasil observasi dengan sangat tepat 4
Peserta didik menyusun kerangka teks laporan hasil observasi dengan tepat 3
Peserta didik menyusun kerangka teks laporan hasil observasi dengan kurang tepat 2
Peserta didik menyusun kerangka teks laporan hasil observasi dengan tidak tepat 1
3 Peserta didik menyusun teks laporan hasil observasi sesuai kerangka dengan memerhatikan isi dan 4
aspek kebahasaannya dengan sangat tepat
Peserta didik menyusun teks laporan hasil observasi sesuai kerangka dengan memerhatikan isi dan 3
aspek kebahasaannya dengan tepat
Peserta didik menyusun teks laporan hasil observasi sesuai kerangka dengan memerhatikan isi dan 2
aspek kebahasaannya dengan kurang tepat
Peserta didik menyusun teks laporan hasil observasi sesuai kerangka dengan memerhatikan isi dan 1
aspek kebahasaannya dengan tidak tepat
Keterangan:
Nilai = Perolehan skor x 100
Skor maksimum
Lampiran Materi Pembelajaran
 Isi (struktur) Laporan Hasil Observasi
a. Pernyataan umum/klasifikasi
Berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum
tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal
tersebut.
b. Deskripsi bagian
Berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya.
c. Deskripsi manfaat
Menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam
kehidupan.

 Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi


a. Penggunaan Kata serta Frasa Verba dan Nomina

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan
hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Kata berbentuk morfem
atau morfem bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang
bersifat bebas. Frasa merupakan unsur yang lebih luas yaitu kelompok kata nonpredikatif
hanya menduduki satu fungsi dalam sebuah kalimat
Contoh: kata ( wayang), frasa (seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan
budaya asli Indonesia)
Frasa verba adalah frasa yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerja (verba) dan
sebagai pengganti kata kerja dalam suatu kalimat. Contoh: sudah membagi (paragraf 1 teks
wayang)
Frasa nomina adalah kata yang memperluas sebuah kata benda.
Contoh: wayang orang, wayang gung, wayang topeng ( paragraf 3 teks wayang)

b. Afiksasi
Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau kata turunan. Kata turunan terbentuk
melalui afiksasi, yaitu proses pengimbuhan. Suatu kata yang melalui afiksasi bisa saja
berubah jenis. Sebagai contoh, suatu jenis verba suatu ketika muncul sebagai nomina dengan
hanya menambah atau mengubah imbuhan. Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba
jika diberi imbuhan me (N)-. Be (R)- , di-, bahkan terkadar ter- atau ke-an. Sementara itu
kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe (N)-, pe (R) -, -
an atau terkadang ke-an.

c. Penggunaan Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi


Kalimat definisi yaitu kalimat yang menggunakan verba definitif.

Contoh kalimat definisi terdapat dalam teks laporan hasil observasi berjudul wayang adalah
sebagai berikut:
- Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli
Indonesia.
- Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari
rumput (bahasa jawa: suket).
Kalimat deskripsi yaitu kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif.
Contoh kalimat deskripsi yang terdapat dalam teks tersebut.
- Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan dieri warna sesuai kaidah
pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah
sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari; tuding dan gapit.

d. Kalimat Simpleks dan Kompleks


- Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut juga sebagai
kalimat tunggal.
Contoh: Kelelawar merupakan hewan unik (S P Pel)
- Kalimat Kompleks atau kalimat mejemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih
kalusa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau
majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk
setara memiliki dua atau kalusa ganda yang setara dalam satu kalimat, sedangkan
kalimat majemuk bertingkat memiliki kalusa ganda yang tidak sama atau beradadi
bawah fungsi utama satu kalimat. Fungsi-fungsi utama dalam satu kalimat majemuk
setara membentuk induk kalimat atau kalusa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk
tingkat, yaitu mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak
kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi
koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan
penggunaaan konjungsi subordinatif (bertingkat).
Contoh kalimat majemuk setara;
Kelelawar aktif pada malam hari, tetapi tidur pada siang hari.
Contoh kalimat bertingkat:
Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahakan dengan museum angkut karena kedua
tempat ini berada di satu tempat yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

- Kemendikbud. 2017. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK X. Jakarta: Kemendikbud.

- Mulyadi, Yadi dkk. 2016. Intisari Tata Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA. Bandung:
Yrama Widya.

- Mulyadi, Yadi dkk. 2018. Bahasa Indonesia untuk SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai