Anda di halaman 1dari 39

Perjanjian-perjanjian perdamaian setelah Perang Dunia I

Perjanjian Versailles (28 Juni 1918, antara Jerman dan Sekutu) :


1. Jerman menyerahkan Alsace-Lorraine kepada Perancis dan Eupen-Malmedy kepada
2.
3.
4.
5.
6.

Belgia.
Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah LBB.
Jerman kehilangan semua tanah jajahannya yang diambil alih Inggris, Prancis, dan Jepang.
Jerman harus membayar ganti rugi perang sebesar 132 milyar Mark emas.
Angkatan Perang Jerman diperkecil.
Kapal perang maupun kapal dagang Jerman diambil alaih Inggris. Wilayah Jerman sebelah

barat Sungai Rhijn (Rhein) diduduki oleh Sekutu selama 15 tahun.


7. Wilayah Saar diperintah oleh LBB selama 15 tahun.

Perjanjian St. Germain (10 November 1919, antara Sekutu dan Austria):
1. Tidak diperkenankan adanya gabungan Jerman-Austria.
2. Austria harus menyerahkan daerah Tirol Selatan dan Istria kepada Italia, serta daerah
Bohemia dan Moravia kepada Cekoslowakia.

Perjanian Neuilly (27 November 1919, antara Sekutu dan Bulgaria):


Bulgaria menyerahkan daerah pantai Aegia kepada Yunani.

Perjanjian Trianon (4 Juni 1920, antara Sekutu dan Hongaria):


1. Daerah Hongaria diperkecil.
2. Keluarga Hapsburg tidak boleh menjadi raja di Austria-hongaria.

Perjanjian Sevres (20 Agustus 1920, antara Sekutu dan Turki):


1.
2.
3.
4.

Daerah Turki diperkecil, sehingga tinggal kota Konstantinopel dan sekitarnya.


Daerah yang penduduknya bukan orang Turki harus dilepaskan.
Smyrna dan Thracia diduduki oleh Yunani.
Dardenalla, Laut Marmora, Selat Bosporus harus dibuka untuk kapal-kapal dari semua

bangsa.
5. Armenia diberi status merdeka.
6. Kurdi merdeka.

Perjanjian-perjanjian perdamaian setelah Perang Dunia II

Perjanjian Potsdam tanggal 2 Agustus 1945


yang dihadiri Truman (Amerika Serikat), Stalin (Rusia), dan Winston Churchill (Inggris)
untuk menentukan nasib Jerman.
Berikut ini isi Perjanjian Potsdam.
1. Jerman dibagi menjadi dua daerah pendudukan . Jerman Timur diduduki Rusia,
dan
Jerman Barat diduduki oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
2. Kota Berlin di Jerman Timur dibagi menjadi empat daerah pendudukan. Berlin
Timur
dikuasai Rusia sedangkan Berlin Barat diduduki Amerika Serikat, Inggris, dan
Prancis.
3. Jerman harus mengurangi angkatan perangnya.
4. Pengadilan bagi penjahat perang.
5. Jerman harus membayar ganti rugi perang.
6. Danzig dan daerah Jerman yang sebelah Timur Sungai Oder dan Niesse
diberikan
kepada Polandia.

Perjanjian antara Sekutu dengan Jepang, disahkan di San Fransisco tanggal


8 September 1945,
Berisi hal-hal berikut.
1. Untuk sementara, Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan
Amerika Serikat.
2. Pulau Kurile dan Sakhalin diserahkan kepada Rusia.
3. Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada Tiongkok.
4. Pengadilan terhadap penjahat perang.
5. Jepang diharuskan membayar kerugian perang.

Perjanjian di Paris (1947) menentukan nasib Italia, berisi hal-hal berikut.


1. Daerah Italia dipersempit.
2. Triest menjadi daerah merdeka di bawah pemerintahan PBB.
3. Ethiopia dan Albania bebas dari kekuasaan Italia.
4. Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil oleh Inggris.
5. Italia harus membayar kerugian perang.

Sejarah Perang Dunia I (Versi Lengkap)

Perang Dunia I atau Perang Dunia Pertama, disingkat PD I, dan istilah-istilah


dalam bahasa Inggris lainnya : "Great War", "War of the Nations", dan "War to
End All Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik
dunia, perang global yang terpusat di Eropa, berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga
11 November 1918, yang berawal dari Semenanjung Balkan.
Perang Besar ini melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi
dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (berdasarkan Entente Tiga yang terdiri
dari Britania Raya, Perancis, dan Rusia) dan Kekuatan Sentral (terpusat pada
Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia - namun, saat
Austria-Hongaria melakukan serangan sementara persekutuan ini bersifat
defensif, Italia tidak ikut berperang). Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi
(Italia berada di pihak Sekutu) dan memperluas diri saat banyak negara ikut
serta dalam perang.
Lebih dari 70 juta tentara militer, termasuk 60 juta orang Eropa, dimobilisasi
dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah ini. Lebih dari 9 juta prajurit
gugur, terutama akibat kemajuan teknologi yang meningkatkan tingkat
mematikannya suatu senjata tanpa mempertimbangkan perbaikan perlindungan
atau mobilitas.
Perang Dunia I adalah konflik paling menakutkan dan mematikan keenam dalam
sejarah dunia, sehingga hal ini menjadi pembuka jalan untuk berbagai perubahan
politik, seperti revolusi di beberapa negara yang terlibat.
Penyebab jangka panjang perang ini mencakup kebijakan luar negeri imperialis
kekuatan besar Eropa, termasuk Kekaisaran Jerman, Kekaisaran AustriaHongaria, Kesultanan Utsmaniyah, Kekaisaran Rusia, Imperium Britania, Republik
Perancis, dan Italia.

Pihak Yang Terlibat :


Blok Sekutu
Rusia
Perancis
Britania Raya
Kanada
Italia
Amerika Serikat
Negara-negara yang bergabung :
1. Kerajaan Serbia
2. Kerajaan Rusia (sampai November 1917)
3. Perancis (termasuk pasukan dari negara koloni Perancis)
4. Kerajaan Inggris :
1. Negara Persemakmuran Inggris dan Irlandia
2. Australia
3. Kanada
4. Selandia Baru
5. Newfoundland
6. Afrika Selatan
7. Kerajaan India
8. Negara boneka dan koloni Inggris
5. Kerajaan Belgia (termasuk pasukan negara koloni Belgia)
6. Kerajaan Montenegro
7. Kekaisaran Jepang
8. Kerajaan Italia (April 1915 dan sesudahnya)
9. Portugal
10. Kerajaan Romania (Agustus 1916 dan sesudahnya)
11. Kerajaan Yunani (Mei 1917 dan sesudahnya)
12. Amerika Serikat (1917 dan sesudahnya)
13. San Marino
14. Andorra
15. Tiongkok
16. Brazil
17. Bolivia
18. Kosta Rika
19. Kuba
20. Guatemala

21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

Haiti
Honduras
Ekuador
Nikaragua
Uruguay
Panama
Peru
Siam
Liberia
Republik Demokratik Armenia (1918)
Cekoslowakia (1918)

Blok Sentral
Austria-Hungaria
Jerman
Kekaisaran Ottoman
Bulgaria
Latar Belakang
PD I dimulai setelah Pangeran Franz Ferdinand dari Austro-Hongaria (sekarang
Austria) beserta istrinya, dibunuh di Sarajevo, Bosnia, oleh seorang nasionalis
Yugoslavia beserta anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip, 28 Juni
1914. Bosnia merupakan kawasan Austria yang dituntut oleh Serbia, salah satu
negara kecil di Semenanjung Balkan, dimana pembunuhan tersebut telah
direncanakan sebelumnya.
Pembunuhan tersebut berujung pada ultimatum Habsburg terhadap Kerajaan
Serbia. Sejumlah aliansi yang dibentuk selama beberapa dasawarsa sebelumnya
terguncang, sehingga dalam hitungan minggu saja semua kekuatan besar terlibat
dalam perang. Dan melalui koloni mereka, konflik ini segera menyebar ke seluruh
dunia.
Dengan bantuan Jerman, Austria-Hungaria memutuskan perang terhadap Serbia.
Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara
yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya.

Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil
dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar
pertama abad 19 berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg,

Romanov, Ottoman, dan Hohenzollern, yang memiliki akar kekuasaan hingga


zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.
Austria-Hungaria menyerang Serbia pada 28 Juli 1914. Rusia membuat
persediaan untuk membantu Serbia dan diserang oleh Jerman. Perancis pun turut
membantu Rusia dan diserang oleh Jerman. Untuk tiba di Paris dengan secepat
mungkin, tentara Jerman menyerang Belgia, dan kemudian Britania menyerang
Jerman.

Pada awalnya, Jerman memenangkan peperangan tersebut, akan tetapi Perancis,


Britania, serta Rusia terus menyerang. Jerman, Austria-Hungaria, dan sekutunya
disebut "Blok Sentral", dan negara-negara yang menentang mereka disebut "Blok
Sekutu".
Sewaktu peperangan berlanjut, negara lain pun turut campur tangan. Hampir
semuanya memihak kepada Sekutu. Pada tahun 1915, Italia bergabung dengan
Sekutu karena ingin menguasai tanah Austria. Dan pada tahun 1917, Amerika
Serikat memasuki peperangan, dan memihak kepada Sekutu.

Meskipun Tentera Sekutu sangat kuat, Jerman terlihat seperti akan


memenangkan peperangan tersebut. Setelah 1914, Jerman pun menguasai
Luxemburg, hampir seluruh daratan Belgia, serta sebagian dari Perancis utara.
Jerman juga menang di Barisan Timur, ketika usaha Rusia gagal. Akan tetapi,
menjelang tahun 1918, tentara Jerman mengalami kelelahan. Perbekalannya
tidak mencukupi dan timbul pergolakan sosial di dalam negerinya sendiri.

Pada waktu yang sama, semakin banyak tentara Amerika Serikat yang baru tiba
dan langsung bergabung kepada Sekutu. Pada musim panas 1918, tentera
Amerika Serikat membantu menghalau serangan Jerman terakhir di barat.
Jerman pun menandatangani perjanjian gencatan senjata pada 11 November
1918, di Compigne Forest, yang menjadi akhir dari perseturuan sesungguhnya.
Perjanjian Versailles

Perjanjian Versailles (1919) adalah suatu perjanjian damai dimana perjanjian ini
secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman.
Meski sebelumnya keadaan perang formal antara kedua pihak masih terus
berlanjut selama tujuh bulan.
Negosiasi di antara negara-negara sekutu dimulai pada 7 Mei 1919, pada
peringatan tenggelamnya RMS Lusitania. Aturan yang diterapkan terhadap
Jerman pada perjanjian tersebut antara lain adalah penyerahan sebagian wilayah
Jerman kepada beberapa negara tetangganya, pelepasan koloni seberang lautan
dan Afrika milik Jerman, serta pembatasan pasukan militer Jerman yang
diharapkan dapat menghambat Jerman untuk kembali memulai perang.
Karena Jerman tidak diizinkan untuk mengambil bagian dalam negosiasi,
pemerintah Jerman mengirimkan protes terhadap hal yang mereka anggap
sebagai sesuatu yang tidak adil, dan selanjutnya menarik diri dari perundingan
tersebut.
Sampai akhirnya belakangan, menteri luar negeri baru Jerman, Hermann Mller,
setuju untuk menandatangani Perjanjian Versailles. Perjanjian ini sendiri
diratifikasi oleh Liga Bangsa-Bangsa pada tanggal 10 Januari 1920.

Di dalam Traktat Versailles yang ditandatangani setelah Perang Dunia I, pada 28


Juni 1919, yang juga mencetuskan berdirinya Liga Bangsa-Bangsa tersebut,
Jerman menyerahkan tanah-tanah jajahannya dan sebagian dari wilayah Eropanya. Polandia dibebaskan dan mendapat wilayah Posen (sekarang kota Poznan),
sebagian Silesia, serta sebagian lagi Prussia Barat.
Alsace dan Lorraine yang dikuasai oleh Jerman dikembalikan ke Perancis. Perancis
juga dapat menguasai kawasan Saar selama 15 tahun. Perjanjian ini juga
meletakkan Rhineland dibawah pendudukan Tentera Sekutu selama 15 tahun.
Jumlah pasukan tentara Jerman di perkecil tidak melebihi 100.000 orang, serta
dilarang memiliki pasukan udara. Jerman juga harus membayar pampasan
perang kepada Tentara Sekutu sebesar 6.600 juta.
Diperkirakan 8.6 juta korban jiwa dalam Perang Dunia I. Blok Sekutu kehilangan
5.1 juta jiwa, sementara Blok Sentral 3.5 juta jiwa. PD I tersebut mengakibatkan
kehancuran yang sangat besar terhadap negara-negara yang terlibat, yang
dikenal dengan "Perang Untuk Mengakhiri Semua Perang" sehingga terjadilah
Perang Dunia II (PD II).
Akan tetapi, publik Amerika Serikat menolak ratifikasi Perjanjian Versailles ini,
terutama karena Liga Bangsa-Bangsalah perjanjian tersebut dibuat, tidak
mengakhiri secara resmi keikutsertaannya dalam perang, sampai Resolusi KnoxPorter ditandatangani tahun 1921.
Setelah Perjanjian Versailles, perjanjian dengan Austria, Hongaria, Bulgaria, dan
Kesultanan Utsmaniyah ditandatangani. Namun, negosiasi perjanjian terakhir
dengan Kesultanan Utsmaniyah diikuti oleh perselisihan (Perang Kemerdekaan
Turki), dan perjanjian damai terakhir antara Blok Sekutu dan negara yang segera
menjadi Republik Turki baru ditandatangani pada tanggal 24 Juli 1923 di
Lausanne.
Sejumlah tugu peringatan perang menyebutkan, bahwa akhir dari PD I ialah
ketika Perjanjian Versailles ditandatangani tahun 1919, yaitu ketika banyak
tentara yang berdinas di luar negeri akhirnya pulang ke negara masing-masing.
Sebaliknya, banyak juga peringatan berakhirnya PD I terpusat pada gencatan
senjata yang terjadi tanggal 11 November 1918 di Compigne Forest. Secara
hukum, perjanjian damai formal belum selesai sampai ditandatanganinya
perjanjian terakhir, yaitu Perjanjian Lausanne. Sesuai ketentuannya, pasukan
Sekutu keluar dari Konstantinopel pada tanggal 23 Agustus 1923.
Puncak Perang Dunia I

Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia


lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di
Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang
akan menginspirasi revolusi lainnya di negara-negara
lain, seperti : Tiongkok dan Kuba, serta akan
menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet

dan AS.

Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan


masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya
Perang Dunia I, akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya
Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru
yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer
dalam perang, seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Parit Perlindungan

Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di


mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan
hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat.

Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di
medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal
akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara
tak sengaja dalam suatu pertempuran.
Front Timur

Front Timur adalah Front dimana Jerman berhadapan dengan Russia. Pada
awalnya Jerman dapat mengalahkan Russia, meskipun Russia melancarkan
Mobilisasi yang menyebabkan ekonomi Russia terbengkalai.

Dan nantinya mencetus Revolusi Russia. Tapi karena musim dingin di Russia, dan
tentara Jerman tidak dilengkapi pakaian musim dingin, akhirnya Russia menang.

Korban Jiwa Akibat PD I


Sekutu : 5.497.600
Belgia: 13.700
Kekaisaran Britania: 908.000
o Australia: 60.000
o Kanada: 55.000
o India: 25.000
o Selandia Baru: 16.000
o Afrika Selatan: 7.000
o Inggris: 715.000
Perancis: 1.354.000
Yunani: 5.000
Italia: 650.000
Jepang: 300
Rumania: 336.000
Rusia: 1.700.000
Serbia: 450.000
AS: 50.600
Terluka: 12.831.000
Hilang: 4.121.000
Sentral : 3.382.500
Austria-Hungaria: 1.200.000
Bulgaria: 87.500
Jerman: 1.770.000
Kerajaan Ottoman: 325.000
Terluka: 8.388.000
Hilang: 3.629.000
Warga Sipil : 6.493.000
Austria: 300.000
Belgia: 30.000
Inggris: 31.000
Bulgaria: 275.000
Perancis: 40.000
Jerman: 760.000
Yunani: 132.000
Rumania: 275.000
Rusia: 3.000.000
Serbia: 655.000
Kerajaan Ottoman: 1.005.000

Daftar Pertempuran Pada Perang Dunia I

Ini adalah Daftar pertempuran pada Perang Dunia I yang meliputi keterlibatan
angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara serta kampanye, operasi,
garis pertahanan dan pengepungan. Kampanye umumnya merujuk kepada
operasi strategis yang lebih luas dilakukan selama jangka waktu yang panjang.

Pertempuran umumnya mengacu pada periode pendek yang intens memerangi


terlokalisasi untuk wilayah tertentu dan selama jangka waktu tertentu. Namun,
penggunaan istilah dalam penamaan peristiwa semacam itu tidak konsisten.
Sebagai contoh, Pertempuran Atlantik Pertama lebih atau kurang seluruh teater
perang, dan yang disebut pertempuran, berlangsung selama seluruh perang.
Blok Barat
1914
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pertempuran Lige
Pertempuran Frontiers
Pertempuran Mulhouse
Pertempuran Lorraine
Pertempuran Ardennes
Pertempuran Charleroi
Pertempuran Mons
Pengepungan Maubeuge
Pertempuran Le Cateau

*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pertempuran St Quentin, juga disebut Pertempuran Guise


Pertempuran Marne Pertama
Pertempuran Aisne Pertama
Pengepungan Antwerpen
Pertempuran Albert Pertama
Pertempuran Arras Pertama
Pertempuran Yser
Pertempuran Ypres Pertama, juga disebut Pertempuran Flandres
Pertempuran Champagne Pertama

1915
*
*
*
*
*

Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran

Neuve Chapelle
Ypres Kedua
Artois Kedua
Loos
Champagne Kedua

1916
*
*
*
*
*
*

Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran

Verdun
Hulluch
Somme
Fromelles
Pozires
Ginchy

1917
*
*
*
*
*
*
*

Serangan Nivelle
Pertempuran Arras (1917)
Pertempuran Vimy Ridge
Pertempuran Aisne Kedua, juga disebut Pertempuran Champagne Ketiga
Pertempuran Messines
Pertempuran Ypres Ketiga, juga disebut Pertempuran Passchendaele
Pertempuran Cambrai (1917)

1918
* Serangan Spring Jerman
* Pertempuran Somme (1918), juga dikenal sebagai Pertempuran Somme Kedua
(untuk membedakannya dari pertempuran 1916)
* Pertempuran Lys, juga dikenal sebagai Pertempuran Ypres Keempat dan
Pertempuran Estaires
* Pertempuran Aisne Ketiga
* Pertempuran Cantigny
* Pertempuran Belleau Kayu
* Pertempuran Marne Kedua
* Pertempuran Chteau-Thierry (1918)
* Serangan Seratus Hari
* Pertempuran Amiens (1918)
* Pertempuran Mont St Quentin, juga dikenal sebagai Pertempuran Somme Ketiga
* Pertempuran Saint-Mihiel
* Pertempuran Ephy
* Pertempuran Garis Hindenburg
* Serangan Meuse-Argonne, juga disebut Pertempuran Argonne Forest

*
*
*
*
*

Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran

Kanal St. Quentin


Ypres Kelima
Kanal Utara
Cambrai (1918)
Sambre (1918), juga dikenal sebagai Pertempuran Sambre Kedua

Kampanye Italia
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pertempuran Isonzo Pertama


Pertempuran Isonzo Kedua
Pertempuran Isonzo Ketiga
Pertempuran Isonzo Keempat
Pertempuran Isonzo Kelima
Serangan Trentino atau "Pertempuran Asiago"
Pertempuran Isonzo Keenam atau "Pertempuran Gorizia"
Pertempuran Isonzo Ketujuh
Pertempuran Isonzo Kedelapan
Pertempuran Isonzo Kesembilan
Pertempuran Isonzo Kesepuluh
Pertempuran Isonzo Kesebelas
Pertempuran Caporetto
Pertempuran Sungai Piave
Pertempuran Vittorio Veneto

Blok Timur
1914
*
*
*
*
*
*
*

Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran

Stallupnen
Gumbinnen
Tannenberg
Galicia
Danau Masurian Pertama
Sungai Vistula
d (1914)

1915
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pengepungan Przemyl
Pertempuran Bolimw
Pertempuran Danau Masurian Kedua
Great Retreat (Rusia)
Serangan Sventiany
Serangan Gorlice-Tarnw
Warsawa
Komarow
Rawa

1916
* Serangan Danau Naroch
* Serangan Brusilov

1917
*
*
*
*

Serangan Kerensky
Pertempuran Mrti
Pertempuran Mreti
Revolusi Rusia

Kampanye Kaukasus
*
*
*
*
*
*

Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran

Sarikamis
Malazgirt (1915)
Kara Killisse
Koprukoy
Erzurum
Erzincan

Kampanye Serbia
*
*
*
*
*

Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran

Cer
Kolubara
Morava
Kosovo (1915)
Ovche Kutub

Pertempuran Gallipoli
Pertempuran Gallipoli (juga disebut "Operasi Dardanella"), adalah sejumlah
pertempuran terjadi antara 1915 dan 1916.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pertempuran Nek
Pertempuran Chunuk Bair
Pertempuran Gully Jurang
Pertempuran Bukit 60 (Gallipoli)
Pertempuran Krithia Vineyard
Pertempuran Lone Pine
Pertempuran Sari Bair
Pertempuran pedang Hill
Pendaratan di Anzac Cove
Pendaratan di Cape Helles
Pertempuran Krithia Pertama
Pertempuran Krithia Kedua
Pertempuran Krithia Ketiga
Operasi laut pada Operasi Dardanella

Timur Tengah
Kampanye Sinai dan Palestina
*
*
*
*
*
*

Serangan Suez Pertama


Pertempuran Romani atau "Serangan Suez Kedua"
Pertempuran Magdhaba
Pertempuran Rafa
Pertempuran Mughar Ridge
Pertempuran Yerusalem

*
*
*
*
*
*

Kekalahan Damaskus
Pertempuran Gaza Pertama
Pertempuran Gaza Kedua
Pertempuran Gaza Ketiga atau "Pertempuran Beersheba"
Pertempuran Beersheba
Pertempuran Megiddo

Kampanye Mesopotamia
*
*
*
*
*
*
*
*
o
o
o
o
o
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pendaratan FAO
Kekalahan Basra
Pertempuran Qurna
Pendudukan Amara
Pertempuran Nasiriyeh
Pertempuran Es Sinn
Pertempuran Ctesiphon
Pengepungan Kut
Pertempuran Syekh Sa'ad
Pertempuran Wadi
Pertempuran Hanna
Pertempuran Benteng Dujaila
Pertempuran Kut Pertama
Pertempuran Khanaqin
Pertempuran Kut Kedua
Pendudukan Baghdad
Serangan Samarrah
Pertempuran Jebel Hamlin
Pertempuran Istabulat
Pertempuran di Ramadi
Pendudukan Tikrit
Pertempuran Sharqat

Kampanye Arab Selatan


Pertempuran Sungai Chewmudder. Dalam pertempuran ini, Jerman mencoba
untuk menghancurkan pasukan Inggris, ketika mereka menyeberangi sungai,
Inggris melepaskan tembakan senjata dan membunuh 800 tentara Jerman.
Kampanye Afrika
* Pertempuran Kamerun
* Kekalahan Jerman di Afrika Barat (Namibia)
* Pertempuran Killimanjaro
* Pertempuran Togo
* Pertempuran Tanga atau Pertempuran Bees
* Pertempuran Rufiji Delta
* Pertempuran Longido
* Pertempuran Sandfontein

Pertempuran Laut

Atlantik
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pertempuran Teluk Heligoland Pertama (1914)


Pertempuran Kepulauan Falkland (1914)
Serangan di Scarborough, Hartlepool dan Whitby (1914)
Pertempuran Dogger Bank (1915)
Bendungan Otranto (1915-1918)
Pertempuran Jutlandia (1916)
Pertempuran Selat Dover (1917)
Pertempuran Teluk Heligoland Kedua (1917)
Serangan Zeebrugge (1918)

Mediterania
* Mengejar Goeben dan Breslau (1914)
* Operasi Laut di Kampanye Dardanella (1915-1916)
Asia-Pasifik
*
*
*
*
*
*

Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran
Pertempuran

Rabaul
Tsingtao (1914)
Penang (1914)
Coronel (1914)
Kepulauan Cocos (1914)
Kepulauan Falkland (1914)

Pertempuran Udara

Perang Dunia I merupakan perang pertama untuk melihat penggunaan pesawat


untuk serangan, pertahanan dan operasi pengintaian. Berikut beberapa artikel
tentang penggunaan pesawat pada Perang Dunia I
* Transportasi di Perang Dunia I
* Sejarah Penerbangan (1914-1918)
* Zeppelin dalam Perang Dunia I
Perang Kontemporer
Beberapa sejarawan mempertimbangkan beberapa perang sebagai bagian dari
Perang Dunia I, karena dianggap memiliki hubungan langsung ke awal atau pasca
Perang Dunia.
Pra-1914
* Revolusi Meksiko (1910-1920)
* Perang Balkan (1912-1913)
* Perang Balkan Kedua (1913)
* Pemberontakan Maritz (1914-15)
* Paskah Rising (1916)
Pasca-1917
* Revolusi Rusia (1917)
* Perang Saudara Finlandia (1918)
* Perang Saudara Rusia (1918-1922)
o Kampanye Rusia Utara (1918-1919)
o Serangan ke barat Rusia (1918-1919)
* Pemberontakan Wielkopolska (1918-1919)
* Perang Hongaria-Rumania 1919 (1918-1919)
* Perang Soviet-Polandia (1919-1921)
* Perang Kemerdekaan Irlandia (1919-1921)
* Perang Kemerdekaan Turki (1919-1923)
* Perang Yunani-Turki (1919-1922)
* Perang Saudara Irlandia (1922-1923)

Sejarah Perang Dunia II (Versi Lengkap - Volume I)

Perang Dunia II atau Perang Dunia Kedua, disingkat PD II, merupakan konflik
militer global yang terjadi pada 1 September 1939 hingga 2 September 1945.
Namun, ada juga yang berpendapat, perang ini sebenarnya sudah lebih awal
dimulai, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937, ketika Jepang menduduki Manchuria.
Perang yang melibatkan hampir sebagian besar negara yang ada di dunia ini,
merupakan perang terbesar yang pernah ada. Sampai saat ini, setidaknya lebih
dari 100 juta personel terlibat dan kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta)
orang tewas dalam konflik ini. Berbeda dengan PD I, maka sudah sepatutnya hal
ini menjadikan Perang Dunia II sebagai konflik paling mematikan dan yang paling
dahsyat dalam sejarah perang manusia yang terjadi di muka bumi.
Umumnya, dapat dikatakan, bahwa peperangan dimulai pada saat pendudukan
Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada tanggal
14 atau 15 Agustus 1945, pada saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada
tentara Amerika Serikat (Sekutu), akibat sebelumnya untuk pertama kalinya pada
tanggal 6 Agustus 1945, bom atom, senjata nuklir Little Boy dijatuhkan di kota
Hiroshima, dan dilanjutkan pada tanggal 9 Agustus 1945, dijatuhkannya bom
nuklir lainnya Fat Man di atas Nagasaki.
Setidaknya, akibat serangan bom atom ini, telah membunuh sebanyak 140.000
orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945. Sejak itu,
ribuan telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang
dikeluarkan oleh bom tersebut. Dan mayoritas yang tewas pada kedua kota
tersebut dan sekitarnya adalah penduduk sipil. Kedua tanggal tersebut menjadi
satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi di dunia.
Secara resmi PD II berakhir ketika Jepang menandatangani dokumen Japanese
Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri, pada tanggal 2 September
1945, 6 tahun setelah perang dimulai.
Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua : yaitu Afrika, Asia, dan Eropa,
termasuk semua kekuatan-kekuatan besar yang dibagi menjadi dua aliansi militer
yang berlawanan : Poros dan Sekutu.

Perang terbesar sepanjang sejarah dunia ini, bisa dikatakan dalam keadaan
Perang Total, karena pihak yang terlibat mengerahkan seluruh bidang ekonomi,
industri, dan kemampuan ilmiah dalam melayani usaha perang, menghapus
perbedaan antara sipil dan sumber-sumber militer.
Latar Belakang Perang Dunia II

Latar Belakang PD II :
o Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de
combatimento, dengan cita-cita membentuk Italia Raya.
o Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI.
o Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.

Jalannya Perang :
o 1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1
Sept 1939.
o Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
o UK & Perancis membantu Polandia menghadapi Jerman.
o AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl
Harbour di bom oleh pasukan udara Kamikaze Jepang.

Akhir Perang :
o Sekutu mendaratkan pasukan di Pantai Normandia, 6 Juni 1944.
o April 1945, ibukota Jerman, yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni
Soviet.
o Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955.
o Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom
oleh AS.
o 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu.

17 Juli - 2 Agustus 1945 Konfrensi Postdam


Keputusannya :
1. Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
2. Jerman harus membayar pampasan perang

3. Angkatan perang Jerman dikurangi


4. Partai NAZI dihapus
5. Penjahat perang akan dihukum

8 September 1951 Perjanjian San Francisco


Keputusannya :
1. Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS
2. Jepang membayar pampasan perang
3. Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya
4. Penjahat perang akan dihukum

Peta pihak Yang Terlibat Pada Perang Dunia II


Biru Tua = Pihak Poros Yang Sedang Menduduki Wilayah
Biru Muda = Pihak Poros Yang Sedang Diduduki Musuh Atau Bersekutu
Hijau Tua = Uni Soviet
Hijau Muda = Uni Soviet Yang Sedang Diduduki Musuh
Merah = Sekutu
Merah Muda = Wilayah Sekutu Yang Diduduki Musuh
Abu-abu = Wilayah Netral Yang Dipengaruhi Amerika
Putih = Netral

Pihak yang terlibat dalam Perang Dunia II


Tanggal : 1 September 1939 2 September 1945
Lokasi : Eropa, Pasifik, Asia Tenggara, Timur Tengah, Mediterania dan Afrika.
Hasil : Kemenangan sekutu, munculnya Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai
negara adidaya, terbentuknya blok-blok yang menjurus ke Perang Dingin, mulai
lepasnya negara-negara jajahan Eropa.
Pihak Yang Terlibat :
Blok Poros (AXIS)
1.
2.
3.

Nazi Jerman : Adolf Hitler


Italia : Benito Mussolini
Jepang : Hideki Tojo

Militer tewas : 8.000.000


Sipil tewas : 4.000.000

Total tewas : 12.000.000


Negara-negara Poros (AXIS) adalah negara-negara yang menentang pihak Sekutu
selama Perang Dunia II.
Ada 3 negara utama dalam kekuatan poros, yaitu : Nazi Jerman, Italia, dan
Kekaisaran Jepang.
Pada puncak kejayaan mereka, Kekuatan Poros menguasai dominasi daerah yang
sangat luas di Eropa, Asia, Afrika dan Oseania/Pasifik. Tetapi, Perang Dunia II
berakhir dengan kekalahan mereka. Seperti pihak Sekutu, keanggotaan negaranegara Poros tidak tetap, dan beberapa negara bergabung dan kemudian
meninggalkan negara-negara Poros selama perang berlangsung.
Anggota Poros Minoritas :
1. Bulgaria, Hongaria, Yugoslavia, Finlandia, Thailand, Rumania
2. Negara Boneka Jepang :
Manchukuo, Mengjiang (bagian wilayah di Mongolia), Nanking (bagian
wilayah di Tiongkok), Burma, Filipina, dan India
3. Negara boneka Italia :
Albania dan Ethiopia
4. Negara boneka Jerman :
Serbia
5. Negara lainnya yang berkoalisi :
Spanyol dan Denmark
6. Bekas anggota :
Uni Soviet, Berdiri sendiri/memihak Sekutu pada 1941.
Blok Sekutu
1.
2.
3.
4.

Britania Raya : Winston Churchill


Uni Soviet : Joseph Stalin
Amerika Serikat : Franklin Roosevelt
Republik China : Chiang Kai-Shek

Militer tewas : 17.000.000


Sipil tewas : 33.000.000
Total tewas : 50.000.000
Blok Sekutu pada Perang Dunia II adalah negara-negara yang berperang bersama
melawan Blok Poros (Jerman, Italia, dan Jepang) dari 1939 sampai 1945.
Anggota Sekutu :
1. Setelah penyerangan Jerman ke Polandia (1939)
Polandia, Britania Raya (termasuk Kerajaan India & Negara Koloni),
Perancis, Australia, Selandia Baru, Nepal, Afrika Selatan, Kanada
2. Setelah berakhirnya perang Poni (1940)
Norwegia, Belgia, Luksemburg, Belanda, Yunani, Kerajaan Yugoslavia, Uni
Soviet, Tannu Tuva
3. Setelah pengeboman Pearl Harbor (1941)
Panama, Kosta Rika, Republik Dominika, El Salvador, Haiti, Honduras,
Nikaragua, Amerika Serikat, China, Guatemala, Kuba, Cekoslowakia
4. Setelah pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (1942)
Meksiko, Brasil, Ethiopia, Irak, Bolivia, Iran, Italia, Kolombia, Liberia

5. Setelah D-Day (1944)


Romania, Bulgaria, San Marino, Albania, Hungaria, Bahawalpur, Ekuador,
Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela, Turki, Arab Saudi, Argentina, Chile
6. Setelah pengeboman Hiroshima (1945)
Mongolia
Perkiraan Jumlah Korban Tewas Pada Perang Dunia II
1. Uni Soviet = 23.200.000
2. Cina = 10.000.000
3. Jerman = 7.500.000
4. Polandia = 5.600.000
5. Indonesia = 4.000.000
6. Jepang = 2.600.000
7. India = 1.587.000
8. Yugoslavia = 1.027.000
9. Perancis Indochina = 1.000.000
10. Rumania = 841.000
11. Hungaria = 580.000
12. Perancis = 562.000
13. Italia = 459.500
14. U.K = 450.400
15. Amerika Serikat = 418.500
16. Cekoslowakia = 365.000
17. Lithuania = 353.000
18. Yunani = 300.000
19. Latvia = 227.000
20. Belanda = 205.900
21. Ethiopia = 205.000
22. Dll
* Indonesia masuk di urutan terbanyak ke-5 di dunia dengan korban 4
Juta tewas
Berikut ini data-data pertempuran & peristiwa penting di setiap benua :
Perang Dunia II Di Benua Asia Dan Pasifik

Hideki Toji

1937 : Perang Sino - Jepang (1937 - 1945)


Konflik perang mulai di Asia beberapa tahun sebelum pertikaian di Eropa. Jepang
telah menginvasi China pada tahun 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai
di Eropa. Pada 1 Maret, Jepang menunjuk Henry Pu Yi menjadi kaisar di
Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria. Pada 1937, perang
pun dimulai ketika Jepang mengambil alih Manchuria.
1940 : Jajahan Perancis Vichy
Pada 1940, Jepang menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam), sesuai
persetujuan dengan Pemerintahan Vichy, meski secara lokal terdapat kekuatan
Perancis Bebas (Free French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan
Italia. Aksi ini menguatkan konflik Jepang dengan Amerika Serikat dan Britania
Raya yang bereaksi dengan memboikot minyak.
1941 : Serangan udara terhadap USS West Virginia dan USS Tennessee di
Pearl Harbor

Pada 7 Desember 1941, pasukan pesawat tempur Jepang yang dikomandoi oleh
Laksamana Madya Chuichi Nagumo, melaksanakan serangan udara dadakan ke

Pearl Harbor, yang merupakan pangkalan angkatan laut AS terbesar di Pasifik.


Karena ketidaksiapan AS terhadap serangan kejutan itu, maka pasukan udara
Kamikaze Jepang hanya menghadapi perlawanan kecil dan berhasil
menghancurkan pelabuhan tersebut. Atas serangan membabi buta itu, AS dengan
segera mengumumkan perang terhadap Jepang.
Bersamaan dengan serangan ke Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan
udara AS di Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga
koloni-koloni Inggris di Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma, dengan maksud
selanjutnya menguasai ladang minyak Hindia Belanda.
Seluruh wilayah ini dan daerah yang lebih luas lagi, jatuh ke tangan Jepang
dalam waktu beberapa bulan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga
dikuasai, yang dianggap oleh Churchill sebagai salah satu kekalahan dalam
sejarah yang paling memalukan bagi Britania.
1942 : Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda diawali dengan serangan Jepang ke Labuan,
Brunei, Singapura, Semenanjung Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan
yang merupakan daerah-daerah sumber minyak.
Jepang dalam hal ini memang sengaja mengambil taktik tersebut, sebagai taktik
gurita yang bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda dan Sekutunya yang
tergabung dalam front ABDA (America), British (Inggris), Dutch (Belanda),
(Australia) yang berkedudukan di Bandung.
Walhasil, serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada armada laut
ABDA, khususnya Australia dan Belanda. Jepang mengadakan serangan laut
secara besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942, dimana
terjadi Pertempuran Laut Jawa antara armada laut Jepang melawan armada
gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada Gabungan
sekutu kalah dan Karel Doorman gugur dalam insiden itu.
Jepang menyerbu Batavia (Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota
terbuka, kemudian terus menembus Subang dan berhasil menembus garis
pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan
Sekutu-Hindia Belanda. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil
menyerang Surabaya, sehingga kekuatan Belanda ditarik sampai garis
pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian,
membuat panglima Hindia Belanda Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif
mengadakan perdamaian. Kemudian diadakannya perundingan antara Tentara
Jepang yang dipimpin oleh Jendral Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda yang
diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda van
Starkenborgh Stachouwer.
Pada awalnya, Belanda bermaksud menyerahkan kota Bandung. Namun, tidak
mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda kepada Pihak
Jepang. Akan tetapi, setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung,
akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
1942 : Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal

Pada Mei 1942, serangan laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan
oleh pasukan Sekutu dalam Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port
Moresby berhasil saat itu, maka Angkatan Laut Jepang dapat juga menyerang
Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang berhasil terhadap rencana
Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya menggunakan kapal induk.
Sebulan kemudian, invasi Atol Midway dapat dicegah dengan terpecahnya pesan
rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS mengetahui target
berikut Jepang, yaitu Atol Midway.
Pertempuran ini menyebabkan Jepang kehilangan empat kapal induk, yang mana
industri Jepang sendiri tidak dapat menggantikannya. Sementara itu, Angkatan
Laut AS kehilangan satu kapal induknya. Kemenangan besar buat AS ini,
menyebabkan Angkatan Laut Jepang terpaksa dalam posisi bertahan.

Pendaratan AS di Pasifik, Agustus 1942 - Agustus 1945

Namun, dalam bulan Juli penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan
melalui Track Kokoda yang kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan
pasukan cadangan Australia. Banyak dari mereka masih muda dan tak terlatih,
menjalankan aksi perang dengan keras kepala menjaga garis belakang sampai
tibanya pasukan reguler Australia dari aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur
Tengah.
Para pemimpin Sekutu telah setuju, mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas
utama masuknya Amerika ke dalam perang. Namun, pasukan AS dan Australia
mulai menyerang wilayah yang telah jatuh.
Pada 7 Agustus 1942, Pulau Guadalcanal diserang oleh Amerika Serikat, dan pada
awal September, selagi perang berkecamuk di Guadalcanal, sebuah serangan
amfibi Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk
Milne. Namun sayang, pasukan darat Jepang disini menderita kekalahan
meyakinkan untuk pertama kalinya. Dan pada februari 1943 pertahanan Jepang
pun runtuh di Guadalcanal .
1943 1945 : Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia dan AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut

kembali bagian yang di duduki oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New
Guinea dan Hindia Belanda, dan mengalami beberapa perlawanan paling sengit
selama perang.
Seluruh Kepulauan Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan
New Ireland pada tahun 1944. Pada saat Filipina sedang direbut kembali pada
akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte berkecamuk, yang disebut sebagai
perang laut terbesar sepanjang sejarah.
Serangan besar terakhir di area Pasifik barat daya adalah kampanye Borneo
pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk mengucilkan sisa-sisa pasukan
Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang,
yang menyebabkan industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan baku
industri sendiri sebenarnya merupakan salah satu alasan Jepang dalam memulai
perang di Asia. Keadaan ini semakin efektif, setelah Marinir AS merebut pulaupulau yang lebih dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan
Tentara Komunis China dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang
pendudukan Jepang terhadap China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu
untuk melawan Jepang. Konflik kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh
sebelum Perang Dunia II dimulai, yang terus berlanjut, sampai batasan tertentu
selama perang, walaupun lebih tidak kelihatan.
1945 : Iwo Jima, Okinawa, bom atom, penyerahan Jepang

Awan jamur di atas Hiroshima setelah dijatuhkannya Little Boy

Perebutan pulau-pulau seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS,
menyebabkan Kepulauan Jepang berada dalam jangkauan serangan laut dan
udara Sekutu. Atas perintah Presiden Amerika Serikat, Harry S. Truman, setelah
enam bulan pengeboman terjadi di 67 kota di Jepang.
Diantara kota-kota lain, Tokyo di bom bakar oleh Sekutu, dimana dalam
penyerangan awal sendiri, setidaknya ada 90.000 orang yang tewas akibat
kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi ini disebabkan oleh
kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan konstruksi kayu serta
kertas pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu.

Cendawan asap Fat Man yang diakibatkan oleh ledakan nuklir di atas Nagasaki setinggi 18 km

Tanggal 6 Agustus 1945, AS mengirim 2 buah pesawat jenis B-29 superfoster


yang membawa bom atom dengan massa 55 ton dari markas AS di Filipina.
Bomber B-29 dengan nama Enola Gay yang dipiloti oleh Kolonel Paul Tibbets, Jr.
melepaskan satu bom atom Little Boy di Hiroshima, dengan daya ledak 50 km,
menciptakan awan jamur yang secara efektif menghancurkan kota tersebut.
Pada tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhadap
Jepang, seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan
serangan besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai
Agustus).
Diikuti pada tanggal 9 Agustus 1945, Jepang dikejutkan dengan dijatuhkannya
kembali bom nuklir berjulukan Fat Man dengan massa 105 ton berdaya ledak
hingga 100 km oleh bomber B-29 bernama Bocks Car yang dipiloti oleh Mayor
Charles Sweeney, yang menimbulkan cendawan asap di atas kota Nagasaki.
Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu

Surat penyerahan diri Jepang kepada Sekutu

Kombinasi antara penggunaan bom atom dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam
perang, merupakan faktor besar penyebab menyerahnya Jepang, walaupun
sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi perang sampai tanggal 8
Agustus 1945, setelah bom atom pertama dilepaskan.
Akhirnya, Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, dan

menandatangani surat penyerahan pada tanggal 2 September 1945 diatas kapal


USS Missouri di teluk Tokyo, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan
Perang Dunia II.
Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three NonNuclear Principles, melarang negara itu untuk memiliki senjata nuklir.

Peta ASIA 1941

Perang Dunia II Di Benua Afrika Dan Timur Tengah

Benito Mussolini

Kami akan menaklukkan. Orang-orang dari Italia, untuk senjata! Tunjukkan

kegigihan, keberanian Anda, Anda layak. Diktator fasis Italia, Benito Mussolini,
ketika Italia menyatakan perang terhadap Britania dan Perancis pada Juni 1940
yang secara langsung membawa konflik ke Afrika.
1940 : Mesir dan Somaliland
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan
Inggris di Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan
untuk merebut Mesir, terutama Terusan Suez yang sangat vital.
Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan balik dengan sandi
Operasi Kompas (Operation Compass) yang terhenti pada 1941, ketika sebagian
besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk
mempertahankannya dari serangan Jerman.
Akan tetapi, pasukan Jerman yang belakangan dikenal sebagai Korps Afrika yang
berada di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan
serangannya terhadap Mesir.
1941 : Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah
dan Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan
kekuasaan atas pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang proNazi. Pemberontakan di dukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin alHusseini.
Oleh karena merasa garis belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala
bantuan dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali
berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran.
Namun kemudian, Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan
shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi diatas, kemudian
melarikan diri ke Eropa melalui Turki, dimana mereka kemudian bekerja sama
dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan Yahudi.
Korps Afrika dibawah Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, guna
merebut kota pelabuhan Tobruk. Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut
berhasil bertahan, hingga serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan
memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke garis di El Alamein.
1942 : Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua

Crusader tank Britania melewati Panzer IV Jerman yang terbakar di tengah gurun

Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942.


Pasukan Jerman sudah maju ke titik pertahanan terakhir, sebelum Alexandria dan
Terusan Suez. Namun, mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris
dan Persemakmuran menghentikan arah mereka.
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November
1942, sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai
komandan Eighth Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tentara
Jerman, yang dikenal sebagai Rubah Gurun, absen pada pertempuran luar biasa
ini, karena sedang berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di Eropa.
Montgomery yang mengetahui Rommel absen, maka Pasukan Persemakmuran
melancarkan serangan. Meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank daripada
Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery berhasil memenangkan
pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka
selama pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak
ada pertolongan kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan
membela angkasa udara Eropa Barat dan melawan Uni Soviet daripada
menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk Rommel.
Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis
yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat, bahwa berhasilnya
Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir, lebih mengesankan
daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia telah
berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh melawan keunggulan udara
Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang diperkuat oleh pasukan AS.
1942 : Pertempuran Madagaskar

Tentara Britania mendarat di Tamatave pada Mei 1942

Pertempuran Madagaskar adalah kampanye sekutu untuk merebut Madagaskar


yang dikuasai Perancis Vichy selama Perang Dunia II. Pertempuran ini dimulai
pada 5 Mei hingga 6 November 1942 dengan hasil kemenangan diperoleh sekutu.
1942 : Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis

Pasukan Sekutu mendarat dalam serangan bernama sandi Operasi Obor

Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah


Operasi Obor (Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower.
Tujuan utama operasi ini adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair
melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan
beberapa hari kemudian dengan pendaratan di Bne, gerbang menuju Tunisia.
Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan perlawanan terbatas,
sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan mereka.
1943 : Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai, akibat dari hilangnya
pengapalan suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama
Inggris, di Laut Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan

udara, memusnahkan kesempatan untuk melancarkan serangan besar bagi


Jerman di Afrika.
Pasukan Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di
Aljazair dan Libya. Pasukan Jerman yang sedang mundur, terus melakukan
perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran
Kasserine Pass, sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju
garis suplai Jerman.
Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu
akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan
sekitar 250.000 tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk
menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu
melancarkan serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8
September 1943, tetapi pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan.
Roma akhirnya dapat direbut pada 5 Juni 1944.
Operasi Militer Perang Dunia II Di Benua Afrika

Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) (1941) Serangan Angkatan


Laut Inggris terhadap Italia yang menguasai Daratan Somalia-Inggris
Operasi Camilla (1941) Operasi disinformasi Inggris untuk menutupi
tindakan terhadap Eritrea
Operasi Canned (1940) Pemboman di Banda Alula, daratan SomaliaItalia, oleh Angkatan Laut Inggris
Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II) Akhir keberadaan Italia (1941)
Pendaratan pasukan Inggris di Assab, Pelabuhan terakhir Italia di Laut
Merah
Pertempuran Madagaskar Ironclad (1942) Pertempuran Madagaskar
Operasi Ancaman (1940) Pertempuran laut, Pasukan Perancis dan
Serangan Inggris di Dakar, Perancis-Afrika Barat (Senegal)
Operasi Pendukung (1941) Patroli laut lepas anti-kapal selam Sekutu di
Laut Madagaskar

Perang Dunia II Di Benua Eropa Rusia (Uni Soviet)

Adolf Hitler

1939 : Invasi Polandia, Invasi Finlandia

Kapal perang Schleswig-Holstein menyerang kota pelabuhan Gdynia - 13.09.1939

Perang Dunia II mulai berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke


Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat
yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas
yang menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering,
hal ini memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan
ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka.
Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an, saat itu
tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja,
kekurangsiapan pasukan garis belakang dan koordinasinya, serta lemahnya
Angkatan Udara Polandia, menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan.
Meskipun masih memiliki 100 pesawat tempur, namun jumlah itu tidak berarti

apa-apa dalam melawan Angkatan Udara Jerman Luftwaffe yang tangguh.


Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3
September, sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan
Maret 1939.
Setelah mengalami kehancuran disana-sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia
dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur, yang akhirnya
bertemu dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai
persetujuan antara Menteri Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov.
Akhirnya, Polandia menyerah kepada Nazi Jerman, setelah kota Warsawa
dihancurkan. Sementara itu, sisa-sisa para pemimpin Polandia melarikan diri,
diantaranya ada yang ke Rumania. Dan yang lain, ditahan baik oleh Uni Soviet
maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh
Inggris dan Perancis yang saat itu berada dibawah komando Jenderal Gamelin
dari Perancis, membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman.
Namun, hal itu juga yang menyebabkan jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di
Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill.
Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya
membebaskan tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan
Jerman. Invasi ke Polandia ini juga mengawali praktek-praktek kejam Pasukan SS
dibawah Heinrich Himmler terhadap orang orang Yahudi.
Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30
November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet,
meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah yang cukup besar, serta dukungan dari
armada udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral
yang cakap, akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang
tampuk kekuasaan menggantikan Lenin.
Finlandia memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl
Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan
senjata mengalir dari negara Barat, terutama dari tetangganya Swedia yang
memilih netral dalam peperangan itu.
Pasukan Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku, namun dapat
bergerak lincah, meskipun sebenarnya kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000
pasukan). Akhirnya, Soviet mengerahkan serangan secara besar-besaran dengan
3.000.000 tentara untuk menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota dan
beberapa wilayah Finlandia, sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan
perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuangpejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.
1940 : Invasi Eropa Barat, Republik-Republik Baltik, Yunani, Balkan

Salah satu foto bewarna Perang Dunia II yang selamat dari 40 juta foto hitam putih lainnya.
Tampak di tengah-tengah Adolf Hitler

Dengan tiba-tiba, Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940
melalui Operasi Weserbung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu
melalui wilayah tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di
Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni,
semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10
Mei 1940, mengakhiri apa yang disebut dengan Perang Pura-Pura (Phony War)
dan memulai Pertempuran Perancis.
Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda, dan
Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan
Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan
cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya
dengan menyerang Perancis.
Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di
utara, kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara
Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai
Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni
dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta
menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang
disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara
AU Jerman Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940,
memperebutkan kontrol atas angkasa Inggris.

Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau Seelowe
untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi
Luftwaffe dari menyerang landasan udara dan industri perang, berubah menjadi
serangan besar-besaran pesawat pembom ke London.
Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang didasarkan atas pembalasan
ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil,
pilot pesawat tempur Spitfire dan Huricane dapat berisirahat.
Perang juga berkecamuk di laut, pada Pertempuran Atlantik, kapal-kapal selam
Jerman (U-Boat) berusaha untuk menenggelamkan kapal dagang yang membawa
suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika Serikat.
Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia,
dan Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan
Poros).

Benito Mussolini dan Adolf Hitler

Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat
ditahan oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler
kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan
Yunani.
Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas
Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia,
yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan Ottoman.
Namun, Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang di
dominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz
Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran
antar etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.

1941 : Invasi Uni Soviet


Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet dilakukan oleh Jerman
Pertempuran Stalingrad
1944 : Serangan Balik

Pasukan Amerika Serikat melakukan invasi di Pantai Omaha

Invasi Normandia (D-Day), invasi di Perancis oleh pasukan Amerika Serikat


dan Inggris, 1944

1945 : Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman

Berkibarnya bendera Uni Soviet diatas gedung pemerintahan Nazi, Reinchstag, merupakan tanda
berakhirnya Perang Dunia II di Eropa

Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni

Soviet dan pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan
istrinya Eva Braun di dalam bunkernya.
Tepat sehari sebelumnya, Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan memerintah
pengawalnya setelah mati untuk membakar mayatnya, setelah menyalami setiap
anggotanya yang masih setia.
Pada tanggal 2 Mei, Karl Dnitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan Adolf
Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan
Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal yang sama.
Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda menyerah
tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah tanggal
7 mei di Rheims, Perancis.
Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara sekutu merayakan hari kemenangan
mereka, akan tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada tanggal 9 Mei
dengan tujuan politik.

Anda mungkin juga menyukai