Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERANG DUNIA II

“Pintu Pembuka Datangnya Jepang ke Indonesia”

Kelompok I :
1. Adelia Fatmawati (01)
2. Devika Widya A. (09)
3. Ersa Septian A . (14)
4. Fifi Novita S. (15)
5. Riska Dewi P. (25)

SMA NEGERI 1 PURWOASRI


TAHUN PELAJARAN 2018/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II
Secara spesifik dan wilayah filosofis, perang merupakan turunan sifat dasar manusia
yang tetap sampai sekarang memelihara dominasi dan persaingan sebagai sarana
memperkuat eksistensi diri dengan cara menundukkan kehendak pihak yang dimusuhi.
Dengan mulai secara psikologis dan fisik, dengan melibatkan diri sendiri dan orang lain,
baik secara kelompok atau bukan.
Perang dapat mengakibatkan kesedihan dan kemiskinan yang berkepanjangan, dan
juga dapat menimbulkan banyak pengaruh terhadap kelompok yang dimusuhi atau
kelompok yang berada disekitarnya. Pengaruh tersebut dapat berbentuk pengaruh positif
bahkan pengaruh negatif, tergantung pada sudut pandang orang yang melihatnya.
Perstiwa Perang yang berpengaruh besar terhadap banyak manusia, terjadi pada masa
lalu, dan hanya terjadi satu kali saja dapat disebut sebagai sejarah.
Sebagai contoh Perang Dunia II, perang dunia II merupakan sebuah perang global
yang berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak sekali
negara di dunia termasuk semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua
aliansi militer yang saling bertentangan yaitu Sekutu dan Poros.
Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100
juta orang di berbagai pasukan militer. Dalam keadaan "perang total", negara-negara
besar memaksimalkan seluruh kemampuan ekonomi, industri, dan ilmiahnya untuk
keperluan perang, sehingga menghapus perbedaan antara sumber daya sipil dan militer.
B. Rumusan Masalah
1) Sebab-sebab terjadinya perang dunia 2
2) Sejarah dan kronologi perang dunia 2
3) Akibat-akibat perang dunia 2
C. Tujuan
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini adalah agar kita sebagai siswa yang
mempelajari Pendidikan Sejarah dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya Perang
Dunia 2 Serta akibat-akibat yang terjadi dalam Perang Dunia 2. Selain itu tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas akhir yang di berikan oleh guru
Pembimbing.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kronologi Perang Dunia II


Sejak tahun 1931 negara-negara di dunia memulai terancam kembali dengan
terulangnya perang dunia. Hal ini disebabkan negara-negara fasis mulai melancarkan
agresi militer terhadap negara-negara yang diincarnya. Jepang menyerbu Manchuria
tahun 1931. Italia menyerbu Abessynia tahun 1935. Selanjutnya, pada tahun 1936
Jerman mengirim pasukanke tepi sungai Rhein yang berarti melanggar perjanjian
Versailles. Kemudian Jepang menyerbu Cina Utara tahun 1937. Jerman dengan berani
memasuki Austria dan menggabungkan negara itu sejak tahun 1938. Pada tahun yang
sama, Jerman menduduki wilayah Sudeten. Setahun kemudian, Italia melakukan invasi
ke Albania, dan Jerman menyerbu Cekoslovakia, Memel, dan Polandia. Peristiwa
penyerbuan Jerman ke Polandia merupakan awal pecahnya Perang Dunia II.
Sebelum pecahnya perang dunia II, Jerman, Italia, dan Jepang berhasil membuat pakta
anti komintem pada November 1938, negara fasis Jerman dan Italia melakukan
konferensi dengan negara-negara liberalis seperti Inggris dan Perancis di Munich
Jerman, negara-negara peserta konferensi Munich kemudian menyepakati perlunya
menciptakan perdamaian di Eropa dan mencegah meluasnya paham komunis di Eropa,
dalam konferensi tersebut Jerman menuntut wilayah Sudeten di Cekoslovakia yang
mayoritas penduduknya berbangsa Jerman, tuntuan Jerman itu disetujui Inggris dan
Perancis, dengan syarat Jerman tidak akan melakukan agresi lagi dan mau mengakui
integritas negara-negara lain, Jerman menyetujuinya hal ini berarti perdamaian di Eropa
akan segera terwujud, pada perkembangan selanjutnya ternyata Jerman melanggar hasil
kesepakatan yang dibuat dalam konferensi Munich, Jerman menyerang Cekoslovakia dan
Memel di Baltik pada Maret 1939. Tindakan jerman itu membuat Inggris dan Perancis
merasa tertipu, bahkan Jerman menuntut kota mengadakan perjanjian rahasia dengan Uni
Soviet pada 23 Agustus 1939, perjanjian rahasia Jerman Uni Soviet pakta non agresi
berisi hal-hal sebagai berikut:
1) Jerman akan akan memperoleh Polandia barat dan Lithuania sedangkan Uni Soviet
akan memperoleh Polandia timur, Latvia, Estonia, Finlandia dan Bessarabia.
2) Jerman dan Uni Soviet tidak akan saling menyerang.
Setelah tercapai kesepakatan rahasia dengan Uni Soviet, Jerman mengeluarkan
ultimatum kepada Polandia untuk menyerahkan kota Danzig, Polandia menolaknya dan
Jerman segera menyerang Danzig pada 1 September 1939.
Inggris dan Perancis hilang kesabaran atas tindakan Jerman tersebut, dan menyatakan
perang sejak 3 september 1939, negara-negara yang dirugikan Blok Axis kemudian
menyatakan dukungannya kepada Blok Sekutu, dengan demikian pecahlah Perang Dunia
II diantara 2 blok yang saling bertentangan:
a) Blok Axis yang beranggotakan Jerman, Italia, dan Jepang.
b) Blok Sekutu yang beranggotakan Inggris, Perancis, Amerika Serikat, Uni Soviet,
RRC, Australia, dan lain-lain.

B. Sejarah Perang Dunia II


Setelah jatuhnya koloni Perancis Vichy di Tunisia pada 13 Mei 1943, Sekutu mulai
berlakuagresif. Antara tahun 1940 - 1945, pabrik-pabrik persenjataan Amerika Serikat
telah memproduksi lebih dari 300 ribu pesawat tempur. Banyak di antaranya adalah
pengebom berat. Misalnya pengebom berat ini contohnya seperti B-17 dan B-29.
Uni Soviet membuka perbatasan baratnya, memasuki wilayah yang semula dikuasai
Jerman setelah memenangkan pertempuran atas Stalingrad. Inggris yang paling antusias.
Setelah bergabungnya Amerika Serikat dan Uni Soviet pada kubu Sekutu, semua
keluarga di London berkumpul bersama di ruang makan setiap pukul tujuh malam.
Mereka berdoa dan ayah mereka selalu berkata, "Amerika ada di pihak kita. Rusia pun
juga terdapat di pihak kita. Sedangkan Inggris kini tidak sendiri lagi."
Yang seharusnya ketakutan saat itu adalah Poros, terutama Italia yang paling lemah.
Setelah berhasil merebut negara-negara di Afrika Utara, dimulai dari Mesir, kemudian,
Sahara Barat, Maroko, Libya, Aljazair, dan terakhir Tunisia, para jenderal dari kubu
Sekutu, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia Baru, Perancis merdeka, dan
Kanada, berkumpul di Kairo, Mesir, untuk membahas serangan guna menghentikan
Poros.
Banyak dari mereka berpendapat, untuk menyelesaikan perang, mereka harus
menyeret salah satu sekutu Jerman dan kemudian mengeluarkannya dari medan
pertempuran. Jerman masih sangat kuat. Kekalahan di Stalingrad mungkin memeras
habis kekuatannya, tetapi Jerman masih tangguh untuk memukul mundur Sekutu Barat,
Jika mereka suatu saat menyerang, Jepang mengadakan perlawanan yang hebat di
lautan. Kapal perang Jepang hampir menguasai seluruh lautan Pasifik. Jadi sasarannya?
Tentu saja. Italia menjadi sasaran empuk untuk digilas oleh Sekutu.
Kegagalan di Afrika Utara sama saja dengan membuka aib dan kelemahan negeri
sendiri. Mussolini sangat lalai, dan sekarang Semenanjung Italia harus bersiap-siap
dalam menghadapi mimpi terburuk yang akan terjadi di sepanjang sejarah mereka.
Sekutu masih memperdebatkan mana yang benar dan mana yang salah, sementara Uni
Soviet sudah mulai mengadakan perlawanan. Jenderal Georgy Zhukov, pahlawan Soviet
yang berhasil mendorong keluar Jerman dari Rusia, merencanakan taktik blitzkrieg versi
Soviet yang diperkirakan akan mampu merebut Polandia bagian barat yang dikuasai oleh
Jerman dalam waktu kurang dari seminggu.
Stalin mulai memobilisasi kekuatannya, membuat gentar Jerman yang masih
menduduki Ukraina. Di Kairo, hanya tinggal satu masalah yang harus diselesaikan.
Masalah itu adalah rute yang akan mereka ambil untuk menginvasi Italia. Apakah
mereka harus melewati Sardinia? Ataukah Sisilia? Perdebatan ini berakhir dengan
keputusan. Mereka akan memulai serangan di Sardinia, namun itu hanya sebagai
pancingan agar mereka bisa menuju daratan Italia melalui Sisilia.
Sekutu menyerbu Sardinia pada 7 Juli 1943, dan mendapat perlawanan kuat dari
Jerman dan Italia. Ini memang direncanakan oleh Sekutu. Dua hari setelahnya, mereka
mendaratkan pasukan di Sisilia, mengejutkan Jerman dan Italia, sebagaimana Perancis
dan Inggris baru saja di kejutkan ketika mereka sedang menyerang melalui Ardennes.
Tentara Jerman, dengan cepat, melakukan perlawanan di Sisilia dengan dibantu oleh
sisa-sisa tentara Italia yang masih bertahan. Sekutu terlalu kuat. Poros semakin terdesak
lebih jauh ke dalam Sisilia, sementara tak ada bantuan apapun dari Tokyo. Perlawanan
ini cukup memakan waktu yang lama, tetapi hasilnya sama saja. Sisilia akhirnya berhasil
ditindih karena kekuasaan Sekutu pada 17 Agustus 1943.
Tertindihnya Sisilia membuat Sekutu, terutama Italia, panik. Rakyat mulai mendesak
turun Mussolini, karena dianggap ingkar pada janjinya. Sebelum memulai perang,
Mussolini telah berkata, bahwa tujuan perang adalah untuk merebut daerah-daerah yang
menggunakan bahasa Italia dan akan mendirikan Kekaisaran Roma Baru.
Tapi kenyataannya lain, Sisilia justru direbut dan ini membuat Mussolini terdesak.
Setelah sukses mendapatkan Sisilia, Sekutu terkonsentrasi di daratan Semenanjung Italia.
Di Eropa Timur, Uni Soviet berhasil merebut kembali Ukraina, serta menginvasi
Bulgaria dan Semenanjung Balkan lainnya. Bekerja sama dengan Yugoslavia, Uni Soviet
memberikan bantuan persenjataan dan logistik, sementara Yugoslavia akan berjuang
secara maksimal dalam upaya untuk melawan kolonial Italia dan Jerman.
Kepanikan Italia terbukti pada 3 September 1943, ketika Sekutu mendaratkan pasukan
di Semenanjung Italia, tepatnya di Salerno. Dipimpin oleh Jenderal Harold Alexander,
operasi ini dinamai Operation Avalanche, sementara dua operasi lainnya berkedudukan
di Calabria (Operation Baytown) dan Taranto (Operation Slapstick). Italia dan Jerman
segera ambil tindakan. Setelah Afrika Utara dan Stalingrad gagal, Hitler tak akan
membiarkan sekutunya dikalahkan begitu saja. Bala bantuan berjumlah besar
didatangkan dari Jerman. Secara keseluruhan, Italia tak dapat berbuat banyak. Mereka
hanya bergantung pada kekuatan sekutu-sekutunya.
Inggris, tidak seperti Albania di pandangan Italia yang bisa ditaklukkan dalam kurun
waktu lima hari. Juga bukan Luksemburg di hadapan Jerman, yang bisa dilindas dan
sekarat dalam waktu kurang dari 24 jam. Inggris kuat, dibantu oleh Amerika Serikat,
Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Perancis merdeka. Serangan ini menggentarkan
Poros, dan Tokyo hanya bisa berharap-harap cemas, sementara dia hanya bisa berdoa dan
tetap fokus pada Amerika Serikat, musuh utamanya. Dalam waktu singkat, kota-kota
besar seperti Bari, Napoli, Reggio, dan Foggia sudah jatuh ke tangan Sekutu. Mussolini
semakin terjepit. Tentaranya mulai berbalik menyerangnya, sementara Jerman-lah yang
mati-matian mempertahankan Italia. Namun, hasilnya sama saja. Jerman dan Jepang
harus kehilangan adik mereka yang paling lemah pada 16 September 1943. Italia runtuh
ketika Sekutu berhasil memasuki ibukota Roma, mendesak Mussolini untuk lengser dari
kekuasaannya dan dibantu tentara Jerman untuk lari ke utara. Raja Victor Emmanuel III
segera memecat Mussolini sebagai kepala pemerintahan dan membiarkan Sekutu
mengubah Italia menjadi sebuah negara yang demokratis, yang justru berakhir dengan
robohnya kekuasaan raja pada 1946. 28 November 1943, "Tiga Besar" atau The Big
Three yang terdiri dari Presiden Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt, Presiden
Uni Soviet Joseph Stalin, dan Perdana Menteri Winston Churcill berkumpul di Teheran,
Iran, untuk membahas langkah berikutnya setelah Italia berhasil dieksekusi. Perjanjian
yang dihasilkan adalah, Uni Soviet bertugas menggusur Jerman dari timur, sementara
koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis merdeka, Australia, Selandia Baru, Kanada,
dan negara-negara koloni Inggris lainnya diserahi tugas untuk membobol pertahanan
barat. Perjanjian ini dilaksanakan dengan antusias oleh Stalin, yang sudah sangat yakin
Hitler tidak akan bisa melakukan lagi apa yang telah ia lakukan pada 1941. Dengan cepat
Tentara Merah Soviet merontokkan kekuasaan Jerman di timur, sementara koalisi masih
mencoba menembus pertahanan di barat. Tentara Soviet lebih handal dalam pertempuran
musim dingin. Mereka bergerak lebih lincah dengan pakaian tebal berlapiskan palto,
sementara langkah mereka begitu gesit dengan menggunakan ski saat bertempur. Tentara
Merah Soviet berhasil membatalkan pendudukan 900 hari atas Leningrad, kota terbesar
kedua di Uni Soviet dan Rusia pada 27 Januari. Tak hanya itu, Soviet juga berhasil
menginvasi Rumania dan negara-negara yang terletak antara negara itu dan Polandia.
Seluruh Polandia sudah berada di bawah genggaman Soviet dengan serangan fajar
pimpinan Jenderal georgy Zhukov. Kwajalein di Kepulauan Marshall yang diduduki
Jepang diserang Amerika Serikat 4 hari kemudian.
Untuk membantu Uni Soviet yang meluluhlantakkan bagian timur, Inggris dan
Amerika Serikat merencanakan suatu serangan pembebasan Eropa yang diduduki
Jerman. Italia sudah mati, dan mereka kini akan membebaskan Eropa Barat melalui
pesisir Perancis.
Pada 6 Juni 1944, pasukan Inggris dan Amerika Serikat mendarat di Normandia. Ini
adalah serangan melalui laut terbesar sepanjang sejarah Perang Dunia I (PD I) dan
Perang Dunia II (PD II), serta kedua terbesar sepanjang sejarah setelah perebutan
Constantinophel oleh Kekaisaran Muslim Ottoman Turki.
Pendaratan pasukan Sekutu di Normandia ini diberi nama D-Day. Sebuah armada laut
yang terdiri dari 2.727 kapal uap dan kapal dagang, serta 700 kapal perang, dikerahkan
untuk pendaratan. Ratusan personil infantri dikirim, disusul oleh pasukan parasut.
Hingga pagi berikutnya, pasukan Inggris dan Amerika Serikat sudah mencapai jumlah
18.000 orang
Kali ini mereka bertiga bertemu di Yalta, dekat Pantai Crimea, Uni Soviet, untuk
membahas bentuk Eropa pascaperang. Stalin bersikeras ingin menundukkan Jerman
secara total dan mengambil kendali atas negara-negara 'sahabat' di Eropa Timur. Karena
Roosevelt dan Churcill kurang menyukai gagasan ini, Stalin akhirnya berjanji akan
membangun demokrasi tertentu di negara-negara yang dia duduki itu.
Kedua pemimpin negara yang begitu amat sangat percaya dengan Stalin itu, akhirnya
menyetujui rencana tersebut. Roosevelt tak ingin menentang Stalin, karena dia sendiri
ingin membina 'Aliansi Besar' di antara ketiga bangsa terkuat pascperang ini. Churcill tak
ingin menentang lebih jauh, karena dia takut Stalin akan mendesak Britania Raya untuk
menanggalkan pemerintahan mereka yang berbentuk kerajaan, yang secara harfiah
sangat tidak demokratis. Pertemuan di Yalta berakhir pada 11 Februari 1944, diakhiri
dengan perjanjian akhir, yakni Uni Soviet diberi kekuasaan atas wilayah timur dan
Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris menguasai Eropa Barat. Stalin memiliki pasukan
angkatan darat terbesar dan terkuat di dunia, yang dia yakini dapat membuat Jerman
terseok-seok dan memohon ampunan padanya dengan sia-sia.
Amerika Serikat berhasil mendarat di Iwojima, Jepang, dan Stalin tak sudi kalah
saing. Dia lalu memerintahkan pasukannya untuk bergerak dan melibatkan diri dalam
pertempuran-pertempuran nekad, yang selalu berakhir dengan kemenangan di pihaknya.
Soviet lalu semakin mendekati Jerman, memasuki ibukota Wina pada 28 Maret 1944,
dan seluruh Austria dapat dibebaskan sehari setelahnya. Roosevelt meninggal dunia pada
12 April 1945, dan Harry S. Truman menggantikan posisinya sebagai presiden Amerika
Serikat yang baru. Pasukan Soviet yang sudah bergerak jauh lebih cepat daripada koalisi
Barat, melakukan langkah yang amat mengejutkan. Mereka dengan sukses menguasai
seluruh Eropa Timur, menginvasi Hungaria, mendapatkan Cekoslovakia, dan
membebaskan Yunani dalam kurun waktu 1944 hingga 1945. Stalin juga turut
membiayai dan mengirim bantuan semasa perang kemerdekaan Yugoslavia, yang
berakhir pada 1944 dengan terusirnya pasukan Jerman dan Italia keluar dari Yugoslavia.
Albania juga berhasil dibersihkan dari sisa-sisa serdadu Italia yang pro-Mussolini.
Jerman semakin terdesak. Seluruh wilayah jajahannya telah berhasil di rebut dan dia kini
sendirian, berada di tengah kepungan Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis
yang sudah merdeka.
Tentara Soviet, Inggris, dan Amerika Serikat kemudian berlomba-lomba untuk
mencapai ibukota Berlin terlebih dahulu, yang akhirnya dimenangkan oleh Uni Soviet
memecahkan lewat pertempuran di Berlin. Ini adalah pertempuran dahsyat yang
mengerikan. Jerman bertahan dengan sangat gagah, tetapi Soviet lebih baik lagi.
Pada 30 April 1945, Hitler benar-benar putus asa melihat bom-bom Soviet berjatuhan
dan meledak di sekelilinginya, menghujani Berlin tanpa memberi ampun, hingga
akhirnya Jerman pun mengakui kekalahannya dan menyerah tanpa syarat.
Rakyat Berlin ketakutan. Maka hari itu juga, hanya ada dua pilihan yang bisa diambil
Hitler, yaitu menyerah kalah dan dieksekusi musuh, atau tangannya sendirilah yang
harus mengeksekusi dirinya. Akhirnya dia memilih jalan yang kedua, mengakhiri hidup
di bunker bersama simpananyang dia nikahi sehari sebelumnya, Eva Braunn. Seminggu
kemudian, pada 7 Mei 1945, Jerman menyatakan menyerah pada Uni Soviet, setelah
jenazah Hitler dan Braunn ditemukan. Maka hingga sekarang, setiap 8 Mei di Eropa
diperingati sebagai Hari Kemenangan Eropa atau "Victory In Europe" (VE Day).
Kini Jepang benar-benar sendirian. Kaisar cemas, tetapi Jenderal Tojo tetap bertahan.
Jepang harus mempertahankan wilayah yang begitu luas dengan persenjataan yang sudah
tua dan rusak. Jenderal McArthur yang memiliki dendam kesumat pada Jepang,
melancarkan strategi "lompat katak", yaitu strategi untuk menyerang langsung daratan
Jepang.
Dia yakin, Jepang akan menyerah dengan sendirinya jika tanahnya dilumatkan. Pada
Juni 1945, Amerika Serikat kehilangan 12.000 tentara selama pertempuran di Okinawa,
sementara Jepang kehilangan 110.000. Truman tahu, bahwa pertempuran yang semakin
lama dapat membuat semakin banyaknya warga sipil yang tewas. Namun alasan
utamanya, dia tak ingin Soviet melibatkan diri lebih jauh dalam pertempurannya.
Di saat yang sama, Uni Soviet berhasil menduduki seluruh Manchuria, Mongolia,
China Utara, dan Semenanjung Korea bagian utara yang sebelumnya dikuasai Jepang.
Amerika Serikat telah menguasai Guam dan Saipan pada 10 Agustus 1944, dan kedua
pulau ini cocok sebagai pangkalan udara untuk membombardir Jepang.
Pada 1945, Amerika Serikat menggempur Manila, ibukota Filipina untuk
menguasainya kembali. Di sisi lain, Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang dan
menyerbu Manchuria. Situasi ini semakin menyudutkan Jepang. Dua negara raksasa
menggempur satu negara kepulauan kecil yang bisa gempa kapan saja.
Di saat bersamaan, pada 2 Agustus 1945, Jerman menandatangani perjanjian damai
dengan Sekutu. Mereka berkumpul di kota Potsdam, Jerman, dan perjanjian itu diberi
nama "Konferensi Potsdam", yang berisi perjanjian antara Jerman dan Sekutu. Hasilnya
adalah :
a. Jerman dibagi menjadi empat pendudukan, yakni Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis diJerman Barat, dan Uni Soviet di Jerman Timur
b. Kota Berlin dibagi dua, Berlin Barat pimpinan Amerika Serikat, Inggris, dan
Perancis, dan Berlin Timur di bawah pimpinan Uni Soviet
c. Kota Danzig dikembalikan pada Polandia
d. Penjahat perang harus di hokum
e. Jerman harus membayar ganti rugi perang.
Dua serangan yang mengubah pandangan dunia terjadi pada 6 Agustus 1945, ketika
pesawat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom atau nuklir di kota Hiroshima. Tiga
hari kemudian, Nagasaki juga mengalami hal yang sama. Kedua bom ini telah
menewaskan setidaknya 120.000 manusia di Jepang. Melihat keadaan seperti ini, Kaisar
Hirohito segera mengambil tindakan dengan meminta angkatan perang Jepang untuk
menyerah. Akhirnya pada 14 Agustus, Jepang menyerah di Teluk Tokyo. Perang telah
berakhir, tapi perang yang baru akan dimulai dari sekarang. Penandatanganan menyerah
dilakukan di Kapal Induk Missouri di Teluk Tokyo pada 2 September 1945. Hasilnya
adalah Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu, dan perjanjian ini diberi nama
"Perjanjian San Fransisco". Hasilnya adalah :
a. Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat
b. Daerah hasil ekspansi Jepang dikembalikan
c. Penjahat perang di hokum
d. Jepang harus membayar ganti rugi perang
Pada 1947, setelah lengsernya kekuasaan Raja Victor Emmanuel III, Republik Italia
harus menandatangani perjanjian damai dengan Sekutu. Mereka berkumpul di Paris, dan
pertemuan itu diberi nama "Perdamaian Paris". Hasilnya adalah :
a. Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris
b. Wilayah Italia diperkecil
c. Italia harus membayar ganti rugi perang
d. Abessynia dan Albania dimerdekakan kembali
e. Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB
Perang Dunia II meski telah membawa kehancuran yang sangat parah sekali, juga
membawa banyak sekali pengaruh pada masa depan. Banyak sekali dan tak terhitung.
Tak akan diketahui bagaimana dunia jadinya, jika seandainya Adolf Hitler tidak
memimpin Jerman. Tidak tahu juga jika seandainya Sekutu mengalami kekalahan. Tak
ada yang mengira bagaimana jadinya dunia jika Uni Soviet, negara dengan angkatan
darat terkuat di dunia, bersekutu dengan Jerman. Namun, beginilah kenyataannya.
Akibat yang dibawa Perang Dunia II adalah :
a. Sektor-sektor ekonomi mengalami kehancuran
b. Sarana dan prasarana kehidupan, seperti gedung, jembatan, jalan raya, dan
perumahan rusak
c. Amerika Serikat menjadi negara kreditor
d. Banyaknya korban jiwa
e. Amerika Serikat dan Uni Soviet menjadi dua negara adidaya
f. Terjadi perebutan pengaruh antara Blok Barat yang pro-Amerika dengan Blok
Timur yang pro-Uni Soviet ini melahirkan Amerika Serikat dengan NATO yang
liberalis dan Uni Soviet dengan Pakta Warsawa yang komunis
g. Tumbangnya imperialisme di Asia dan Afrika
h. Munculnya negara-negara merdeka yang terlepas dari penjajahan bangsa Eropa
i. Terbentuknya PBB
j. Terbaginya Semenanjung Korea menjadi dua yang dipisahkan melalui garis 38
derajat, yaitu Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang kapitalis

C. Akibat Perang Dunia 2


Perang Dunia II yang berlangsung antara tahun 1939 – 1945 menimbulkan akibat
yang besar di bidang politik, ekonomi, sosial, dan kerohanian bagi negaranegara di
dunia.
1. Bidang Politik
Akibat yang muncul di bidang politik setelah Perang Dunia II berakhir sebagai
berikut.
a. Amerika Serikat dan Rusia (Uni Soviet) sebagai pemenang dalam Perang Dunia
II tumbuh menjadi negara raksasa (adikuasa).
b. Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang
menimbulkan Perang Dingin. Jika keduanya berimbang terjadi keseimbangan
kekuatan (Balance of Power Policy), walaupun perdamaian diliputi ketakutan.
c. Nasionalisme di Asia berkobar dan timbul negara-negara merdeka seperti
Indonesia (17 Agustus 1945),Filipina (4 Juli 1946), India dan Pakistan
Dominion (15 Agustus 1947) dan India merdeka penuh 26 Januari 1950, Birma
(4 Januari 1948), dan Ceylon (dominion 4 Februari 1948).
d. Munculnya politik mencari kawan atau aliansi yang dibentuk berdasarkan
kepentingan keamanan bersama, misalnya NATO, METO, dan SEATO.
e. Munculnya politik memecah belah negara, misalnya:
1) Jerman dibagi menjadi dua negara, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur.
2) Korea dibagi menjadi dua negara, yaitu Korea Selatan dan Korea Utara.
3) Indo-Cina dibagi menjadi tiga negara, yaitu Laos, Kamboja, dan Indo-Cina.
4) India dibagi menjadi dua negara, yaitu India dan Pakistan.
2. Bidang Ekonomi
Perang Dunia II menghancurkan perekonomian negara-negara di dunia kecuali
Amerika Serikat. Amerika Serikat menjadi pusat kekayaan dan kreditur dari seluruh
dunia. Untuk menanamkan pengaruhnya di negara-negara Eropa dan yang lain,
Amerika Serikat melaksanakan program. Misalnya Truman Doctrine (1947), Marshall
Plan (1947), Point Four Truman dan Colombo Plan. Program-program ini merupakan
usaha untuk membendung berkembangnya komunisme.
3. Bidang Sosial
Untuk membantu penduduk yang menderita akibat korban Perang Dunia II
PBB membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administration).
Tugas UNRRA di antaranya sebagai berikut.
a) Memberi makan kepada orang-orang yang terlantar.
b) Mendirikan rumah sakit.
c) Mengurus pengungsi dan menyatukan dengan keluarganya.
d) Mengerjakan kembali tanah yang rusak.
4. Bidang Kerohanian
Setiap manusia menginginkan perdamaian. Berbagai upaya dilakukan agar
tercipta perdamaian dengan membentuk lembaga perdamaian. Penderitaan yang
ditimbulkan akibat Perang Dunia II menyadarkan manusia akan akibat buruk perang.
Penduduk dunia menyadari perlunya lembaga yang dapat menjaga perdamaian dunia
setelah Liga Bangsa-Bangsa dibubarkan. Pada tanggal 24 Oktober 1945 didirikan
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Organization (UNO). Lembaga ini
diharapkan dapat menjaga perdamaian dunia.
DAFTAR PUSTAKA

http://Jalal34.wordpress.com/2012/10/07/inggris-dan-perang-dunia-ii/
http://Ivanfadillahfernandez.com/2012/12/09/tugas-makalah-ips-bab-perang-dunia-ke-2/
http://Ips-abi.blogspot.in/2013/07/perang-dunia-ii-tahun-1939-1945.html/?m=1
http://Ihsan07.wordpress.com/2013/07/02/pengaruh-perang-dunia-2-terhadap-indonesia/
http://Shintyamarliani.blogspot.in/2012.10/dampak-perang-dunia-ii.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai