Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Berdirinya VOC di Indonesia Paling Lengkap

Vereenidge Oostindische Compagnie atau biasa disingkat VOC merupakan serikat


dagang asal belanda yang sempat eksis di zaman penjajahan belanda di Indonesia.
Nama VOC sendiri memiliki arti Persekutuan Dagang Hindia Timur, diberikan kata
hindia timur karena ada persekutuan dagang hindia barat juga. VOC sebagai persukuan
dagang yang diciptakan Belanda ini bekerja dengan cara memonopoli kegiatan
perdagangan di Kawasan Asia.
Sejarah Berdirinya VOC

Latar belakang Pendirian sejarah VOC belanda diawali oleh perjalanan pelayaran
Vasco da Gama pada tahun 1497-1498 dari Eropa yang berhasil sampai India melalui
Tanjung Harapan di ujung Selatan afrika. Inovasi perjalanan melalui jalur laut ini
ditujukan untuk mneghindari persaingan dengan pedagang Timur Tengah dalam
perjalanan ke Kawasan Asia yang biasanya ditempuh Melalui jalur darat dan juga
memiliki resiko yang berbahaya.
Pada mulanya perjalanan bangsa Eropa dan belanda ke kawasan Asia Timur termasuk
ke wilayah nusantara untuk melakukan perdagangan, tetapi pada kurun waktu yang
berjalan tujuan berdagang telah bergeser dan ditambah dengan pekerjaan politik dan
usaha kolonisasi. Kala itu Belanda memang memiliki tujuan untuk melakukan
kolonisasi dengan latar belakang perdagangan sehingaa ini adalah titik awal adanya
kolonialisasi di Indonesia terjadi.
Pada abad 16 usaha perdagangan rempah-rempah telah didominasi oleh Portugis dan
Lisbon dijadikan sebagai pelabuhan utama perdagangan. Sebelum terjadinya revolusi di
Belanda distributor rempah-rempah di kawasan Eropa berada di kota Antwrep, namun
setelah tahun 1591 Portugis melakukan kerjasama dengan firma-firma dari negara
jerman, Italia, dan spanyol dan menggunakan Pelabuhan Hamburg sebagai tempat
distribusi barang dagang dari kawasan Asia. Hal ini mengakibatkan jalur perdagangan
berpindah tidak melalui Belanda, tetapi sistem perdagangan yang dilakukan Portugis ini
tidak efisien dan terjadi ketidakseimbangan antara Permintaan dan Penawaran. Pada
saat terjadi ketidak seimbangan harga barang dagang meninggi. Keadaan tersebut
menjadi kekhawatiran tersendiri bagi Belanda, sehingga Belanda berkeinginan untuk
melakukan perdagangan rempah-rempah secara internal (dilakukan sendiri).
Latar Belakang Pembentukan VOC
Pada tahun 1595 hingga tahun 1597 Cornelis de Houtman dan Jan Huyghen van
Linschoten menemukan “jalur rahasia” pelayaran Portugis, hal ini menjadi perjalanan
pertama Cornelis de houtman melakukan pelayaran ke Banten yang merupakan
pelabuhan utama Pulau Jawa. Pejalanan ini diawali menggunakan 4 kapal ekspedisi
yang dipimpin Cornelis De Houtman tiba di pelabuhan Banten. Banten saat itu menjadi
pelabuhan tersebar untuk perdagangan lada, setelah melakukan transaksi perdagangan
Cornelis De Houtman kembali berlayar, kali ini ia menuju ke arah timur.
Perjalanan melaui jalur pantai utara jawa, tetapi pada perjalanan ini Cornelis de
Houtman mengalami serangan dari penduduk pribumi di daerah sedayu yang
mengakibatkan 12 orang awak nya hilang serta perseteruan dengan penduduk madura
yang mengakibatkan pimpinan lokal tebrunuh. Peristiwa ini membuat Cornelis De
Houtman kehilangan separuh awak kapal. Selanjutnya pada tahun berikut setelah
ekspedisi dilakukan Cornelis De Houtman memutuskan untuk kembali pulang ke
Belanda dengan membawa rempah-rempah yang saat itu dirasa cukup memberikan
keuntungan.
Selanjutnya Pada 31 Desember tahu 1600 Inggris mulai mendirikan perusahaan dagang
yang bertempat di kawasan Asia pusatnya berada di Klakuta, Perusahan dagang inggris
ini memiliki nama The British East India Company. Selang 2 tahun kemudian Belanda
mendirikan VOC pada tahun 1602 serta Perancis mendirikan French East India
Company tahun 1604 setelahnya. Pada tahun 1602 Belanda mendirikan VOC atau
Verenigde Oost-Indische Compagnie. Pada masa ini terjadi persaingan sengin antar
pedagang antara negara-negara Eropa terutama Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan
Belanda. Persaingan sengit ini terjadi karena adanya perebutan usaha untuk
mendominasi perdagangan di Asia Timur. Akibat kekhawatiran atas persaingan yang
semakin sengit Staaten Generaal di Belanda memberi kewenangan untuk VOC
membentuk tentara perang yang dibiayai sendiri serta memberi hak – hak istimewa
terhadap VOC.
Adanya Hak-Hak istimewa yang dimiliki VOC ini membuat VOC semakin lancar
melakukan perdagan, namun malah membuat VOC yang hanya sebagai perusahaan
dagang bisa bertindak layaknya suatu negara yang independen. Selain itu VOC
mendirikan markas di Batavia atau Jakarta (pada pulau jawa), kemudian markas cabang
lainnya juga didirikan di tempat lain yaitu di Maluku yang merupakan kepulauan
penghasil rempah-rempah, yang juga termasuk dalam daera Kepulauan Banda. Di
Maluku ini VOC melakukan monopoli Hasil Pala dan fuli. Kegiatan monopoli yang
dilakukan oleh VOC ini diwarnai dengan tindakan kekerasan terhadap penduduk
pribumi, serta tindakan pemerasan dan pembunuhan. Selain di Indonesia Pos
perdagangan VOC yang lain berada di Deshima, pulau buatan di lepas pantai Nagasaki,
Jepang. Pos ini merupakan jalan VOC melakukan kontak perdagangan dengan Jepang.
Tujuan Berdirinya VOC
Dari latar belakang berdirinya VOC yang berupa perusahaan dagang belanda memiliki
tujuan tidak hanya dalam bentuk melakukan perdagangan melainkan ada beberapa
tujuan lain berikut penjelasanannya
1. Monopoli
Sangat jelas bahwa berdirinya VOC memiliki tujuan untuk melakukan monopoli
perdagangan. Hal ini tergambar dari tujuan utama belanda melakukan pelayaran
menemukan jalur perdagangan langsung ke indonesia dan menempatkan perdagangan
sebagai latar belakang utama. Pada nyatanya VOC yang tealh berdiri dengan berbagai
hak istimewa berujung melakukan monopoli pedagangan dalam produk rempah –
rempah yang dihasilkan di wilayah indoensia.
2. Mengurangi Persiangan
VOC yang berbentuk persekutuan dagang merupakan gabungan dari pedagang
beberapa negara eropa sehingga dengan adanya gabungan ini dominasi perdagangan
bersatu dalam VOC sehingga tidak ada pesaing lain lebih eksis.
3. Membantu pendanaan
VOC dapat melakukan monopoli terhadap penjualan hasil rempah – rempah yang saat
itu merupakan komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dapat memebrikan
pembantuan pendanaan pada Belanda dari hasil kerjanya.
4. Menguasai Kerajaan Indonesia
Tujuan selanjutnya yaitu menguasai kerajaan di Indonesia hal ini menjadi tujuan yang
sangat strategik dikarenakan penguasaan kerajaan berarti bisa mendapatkan perizinan
untuk melakukan kegiatan perdagangan hasil tanaman di wilayah kerajaan tersebut.
5. Menguasai Pelabuhan Penting
VOC memiliki tujuan untuk menguasai pelabuhan hal ini dimaksudkan untuk
mempercepat proses distribusi hasil rempah – rempah dan memperlancar kegiatan
perdagangan.
6. Menghindari persaingan curang
Tujan ini sangat jelas karena banyaknya Pedagang Belanda yang melakukan
perdagangan rempah yang sangat rawan terjadi kecurangan, sehingga dengan
berdirinya VOC dan penerapan aturan aturan dalam VOC akan meminimalisir adanya
kecurangan pedagang belanda.
7. Mencari keuntungan
Inilah tujuan yang paling utam ayaitu mencari keuntungan hal ini senada dengan upaya
monopoli perdagangan yang dilakukan VOC sehingga kegiatan monopoli tersebut
menghasilkan banyak keuntungan di pihak Belanda. Selanjutnya KEuntungan tersebut
digunakan untuk mendanai Belanda dalam melakukan perang dengan Spanyol.
Gubernur – Gubernur VOC
Sebuah Perusahaan dagang pastilah memiliki pimpinan yang mengatur dan membuat
kebijakan untuk mengurus jalannya sebuah perdagangan dan usaha untuk perluasaan
bisnis. Hal ini juga ada dalam Sejarah Berdirinya VOC, VOC dipimpin oleh seorang
gubernur berikut daftar Gubernur VOC dari waktu – ke waktu :
No Nama Masa jabatan
1. Pieter Both 19 Desember 1610 – 6 November 1614
2. Gerard Reynst 7 November 1614 – 1615
3. Laurens Reael 1615 – 20 Mei 1619
4. Jan Pieterszoon coen 25 Oktober 1617 – 31 Januari 1623
5. Pieter De carpentier 1 Februari – 30 September 1627
6. Jan Pieterzoon coen 30 September 1627 – 21 September 1629
7. JAcques Specx 21 September 1629 – 17 April 1632
8. HendrikBrouwer 18 April 1632 – 1 Januari 1636
9. Antonio Van diemen 1 Januari 1636 – 19 April 1645 kemudian di gantikan
Cornelis Van der 19 April 1645 – 7 Oktober 1650
10. CArel Reyniersz 8 Oktober 1651 – 19 Mei 1653
11. Joan Maesuycker 19 Mei 1653 – 1678
12. Rijckloff van goens 1678 – 24 November 1681
13. Cornelis speelman 25 November 1681 – 11 Januari 1684
14. Johannes Campuhys 11 Januari 1684 – 24 September 1691
15. willem van Outhoorn 24 September 1691 – 14 Agustus 1704
16. Joan van hoorn 15 Agustus 1704 – 29 Oktober 1709
17. Abraham van riebeck 30 Oktober 1709 – 17 November 1713
18. Christofel van swol 17 November 1713 – 12 November 1718
19. Mattheus de haan 16 Oktober 1724 – 1 Juni 1729
20. Diederik Durven 1 juni 1729 – 28 mei 1732
21. Dirk van cloon 28 mei 1732 – 10 maret 1735
23. Adriaan Valckenier 3 mei 1737 – 6 november 1741
24. Johanners Thedens 6 november 1741 – 28 mei 1743
25. Gustaaf willem baron 19 mei 1743 – 1 november 1750
wan imhoff
26. Jacob mossel 1 november 1750 – 15 mei 1761
27. Petrus albertus van der 15 mei 1761 – 28 desember 1775
28. Jeremias Van Riemsdijk 28 desember 1775 – 3 oktober 1777
29. Willem arnold alting maret 1780 – 17 februari 1797
30. Pieter Gerardus
31. Pieter gerardus 1 januari 1800 – 22 agustus 1801
32. albertus hendricus wiese 1805- 4 januari 1808
33. Herman willem deadnels 5 januari – 15 mei 1811
34. jan willem jensen 15 mei 1811 – 18 september 1811
35. Lord minto 18 september 1811
36. Thomas Stamford 1811 – 11 maret 1816
Raffles
37. John fendall 11 maret 1816 – 15 agustus 1816
38. van deer capellen 16 agustus 1816 ambila lih – 16 januari 1830
39. Leonard Pierre 14 februari 1826 – 16 januari 1830
40. johannes van den bosch 17 januaari 1830 – 1833
41. J.C baud 1833-1836
42. Dominique jacques 1836 – 1840
43. C.S.W van hogendorp 1840 – 1841
44. P merkus 1841 – 1844
45. Jan Cornelis Reijnst 1844 – 1845
46. Jan jacob rochussen 1845 – 1851
47. A.J. duymaer van twist 1851 – 1856
48. Cahrles Ferdinand pahud 1856 – 1861
49 Ludolph anne jan wilt 1861 – 1866
50. Pieter Mijer 1866 – 1872
51. james loudon 1872 – 1875
52. J.W van Lansberge 1875 – 1881
53. Frederik s’jacob 1881 -1884
54. otto van rees 1884 – 1888
55. Cournelis pijnacker 1888 – 1893
56. Carel Herman Aart van 1893 – 1899
der wijck
57. Willem Rooseboom 1899 – 1904
58. Johannes Benedictus van 1904-1909
heutsz
59. A.W.F idenburg 1909 – 1916
60. Johan paul van Limburg 1916-1921
61. Dirk fock 1921-1926
62. Andries cornelis dirk de 1926-1931
graeff
63. Bonifacius Cornelis de 1931-1936
jonge
64. A.W.L tjarda van 1936-1942
starkenborgh
65. Hubertus johannes van 1942- 1948
mook
66. Louis joeseph maria beel 29 oktober 1948 – 18 mei 1949 (komisaris tinggi)
67. A.H.J lovink 19 mei 1949 – 27 Desember 1949

Istilah Penting Dalam VOC


Dalam masa Sejarah Berdirinya VOC terdapat istilah – istilah penting yang harus
diketahui sebagai informasi yang berguna pada masa itu istilah – istilah ini digunakan
biasanya berkaitan dengan struktur organisasi dan urusan -urusan yang dilakukan VOC
berikut daftar Istilah penting dalam VOC :
 Gulden
Gulden merupakan sebutan atau nama mata uang Belanda pada waktu itu.
 Pelayaran hongi
Pelayaran hongi merupakan bentuk pelayaran yang memiliki tujuan mengawasi
pelaksanaan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. Pelayaran ini
juga ditujukan untuk meminimalisir penjualan ilegal yang merugikan pihak
VOC. Bagian unik dari pelayaran Hongi ini terletak pada kapal kora-kora yang
di beri senjata lengkap di dalamnya.
 Devide at Impera
Merupakan sistem politik adu domba. Sistem politik ini mengkombinasikan
strategi militer, ekonomi, dan politik untuk mendapatkan kekuasaan maupun
memperluas wilayah dengan cara memecah belah kelompok besar menjaadi
kelompok – kelompok yang lebih lemah sehingga akhirnya mudah ditaklukkan.
sistem ini dilakukan oleh Belanda saat itu.
 Gubernur Jenderal
gubernur jenderal merupakan Sebutan untuk Jabatan tertinggi bagi seseorang
yang bertugas mengurus serta mengendalikan wilayah – wilayah VOC.
 Dewan Hindia (Raad van Indie)
Sebutan untuk Jabatan yang memiliki peran sebagai penasehat serta pengawas
Gubernur Jenderal. Tugas Dewan hindia sebagai pengawas agar tindakan
yang dilakukan gubernur jenderal masih relevan dengan tujuan VOC serta tidak
merugikan VOC.
 Dividen
Sebutan untuk kegiatan pembagian laba hasil bagi pemilik saham VOC.
 Dewan Tujuh Belas (de Heeren XVII)
Sebutan bagi Parlemen yang memimpin VOC pertama kali didirikan,
dinamakan tujuh belas karena pada waktu itu beranggotakan 17 orang yang
berkedudukan di Amsterdam, Belanda.
 Hak Octroi
Memiliki arti sebagai Hak istimewa yang dimiliki VOC. Hak oktroi ini bersifat
mutlak diakui dan dilaksanakan hal ini menunjukkan bahwa hak tersebut seperti
hak sebuah pemerintah dalam memerintahkan negara.

Hak Istimewa VOC

Hak-hak istimwa yang tercantum dalam Oktrooi (Piagam atau Charta) pada tanggal 20
Maret 1602 antara lain sebagai berikut...

 Hak memonopoli perdagangan


 Hak membentuk angkatan perang sendiri
 Hak melakukan oeoerangan
 Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat
 Hak untuk mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri
 Hak untuk mengangkat pegawai sneidir
 Hak untuk memerintah di negara jajahan.
 Politik Ekonomi Yang Dilancarkan VOC

 Untuk mendukung VOC dalam menjalankan misi untuk menguasai perdagangan
dan memonopoli perdagangan di Indoensia, VOC memiliki strategi khusus dalam
politik ekonominya. Semua strategi politik ekonomi yang dijalankan VOC
tersebut selalu menguntungkan VOC dan merugikan warga Indonesia. Ada
beberapa politik ekonomi yang diterapkan VOC di Indonesia seperti di bawah ini
:

 a. Verplichhte Leverantie
 Verplichhte Leverantie yaitu memaksa pribumi untuk menjual hasil bumi dengan
harga yang telah ditetapkan oleh VOC. Peraturan ini melarang rakyat untuk
menjual hasil bumi kepada pedagang lain selain VOC. Hasil bumi tersebut
diantaranya lada, kapas, kayu manis, gula, beras, nila serta binatang ternak.

 b. Contingenten
 Contingenten yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil
bumi.

 c. Ektripasi
 Ektripasi yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak
terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harga merosot.

 d. Pelayaran Hongi
 Pelayaran Hongi adalah bertujuan untuk mengawasi pelaksanaan perdagangan
yang dilakukan oleh VOC. Pelayaran ini dilakukan untuk menghindari adanya
penyelundupan dan perdagangan pasar gelap yang menyalahi aturan VOC.
Tindakan yang dilakukan oleh VOC untuk yang melanggar peraturan atau
ketentuan yang sudah disepakati VOC adalah penyitaan barang dagangan,
dijebloskan ke penjara, dijual sebagai budak di pasar budak bahkan sampai pada
yang terberat yaitu dengan dihabisi.

 e. Preanger Stelsel
 Sistem Priangan atau lebih dikenal sebagai sistem Preanger Stelsel adalah
penyerahan wajib pajak atas hasil bumi warga Priangan pada VOC. Ini terjadi
pada periode 1677 sampai 1871, bukan berupa uang namun berupa hasil bumi
yang memiliki nilai setara dengan uang pajak itu sendiri. Apabila pribumi tidak
memiliki lahan hasil bumi, maka mereka akan dipaksa untuk menjadi budak oleh
VOC. Para budak tersebut kemudian dipaksa bekerja biasanya menanam tanaman
yang sesuai keinginan dari VOC dengan sistem kerja paksa atau kerja rodi tanpa
mendapatkan upah sepeserpun dari VOC.

 Dengan apa yang dilakukan VOC di Indonesia ini, ada dampak positif meski lebih
banyak dampak negatifnya. Dampak positif dari kegiatan VOC ini adalah
komoditi rempah-rempah dari Indonesia merupakan komoditi yang sangat laku
di Eropa. Sedangkan dampak buruknya adalh terjadinya penindasan yang luar
biasa pada pribumi dalam rangka untuk menguasai dan memonopoli komoditi
rempah-rempah di Indonesia oleh VOC. Untuk VOC sendiri, jelas ini sangat
menguntungkan dan bisa mendapatkan pemasukan yang sangat luar biasa besar.
Dan bukan hanya untuk VOC, namun juga menambah pemasukan yang sangat
besar untuk Belanda.

 Keuntungan yang besar ini ternyata menjadi bumerang bagi VOC sendiri.
Pasa,nya sikap pejabat yang ada di dalam VOC menjadi semakin serakah dan
korupsi semakin besar di sana sini. Terjadinya korupsi ini tentu membuat
pemasukan dalam kas Belanda menjadi berkurang, sehingga pada akhirnya pada
tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan dan digantikan oleh Belanda sendiri.
Dan, hutang-hutang VOC pada periode sebelumnya pun kemudian menjadi
tanggungan Belanda sehingga keadaan ini tentu membuat kas negara Belanda
menjadi berkurang dan bahkan habis.
 Birokrasi VOC

 Untuk menjalankan bisnisnya dan memrintah wilayah-wilayah yang ada di
Indonesia, VOC mengangkat seorang gubernur Jendral. Gubernur Jendral ini
dalam menjalankan tugasnya di VOC dibantu oleh emmpat orang anggota yang
sering disebut dengan Raad van Indie (dewan India). Di bawah Gubernur Jendral,
ada seorang Gubernur yang memimpin suatu daerah dan di bawah Gubernur ini
ada residen yang dibantu oleh asisten residen. Dalam sejarah kepemimpinan
Gubernur VOC, ada beberapa Gubernur Jendral yang dianggap bisa dan berhasil
mengembangkan usaha dagang nya dan kolonialisasi di Indonesia. Gubernur
Jendral tersebut adalah :

 - Jaan Pieterszoon Coen ( 1619-1629 )
 Keberhasilan : Mendirikan Batavia dan berhasil mencetuskan kolonialisme serta
imperialisme dari belanda atas Indonesia

 - Antonio van Diemen ( 1636-1645 )
 Keberhasilan : Berhasil memperluas kekuasaan VOC sampai ke Maluku pada
tahun 1641 dan bahkan berhasil mengirim misi pelayaran ke luar Indonesia yaitu
ke Australia dan ke Selandia Baru.

 - Joan Maetsycker ( 1653-1678 )
 Keberhasilan : Memperluas wilayah kekuasaan VOC sampai ke Padang,
Semarang, dan Manado.

 - Cornelis Speelman ( 1681-1684 )
 Keberhasilan : Berhasil mengalahkan beberapa perlawanan dari warga pribumi
Indonesia. Diantaranya adalah berhasil menghalau perlawanan Sultan
Hasanuddin dari Makassar, kemudian berhasil meredam pembrontakan
Trunojoyo di Mataram, dan mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten.

 Sistem feodalisme yang sudah berlangsung di Indonesia, dimanfaatkan dengan
sangat cerdik oleh VOC untuk menerapkan sistem pemerintahan tidak
langsungnya.

Kemunduran VOC di Indonesia

Setelah sekian lama menduduki Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai ladang
emasnya, VOC kemudian mengalami kemunduran. Dan bahkan pada puncaknya VOC
dibubarkan oleh Belanda karena beberapa penyebab utama. Penyebab keruntuhan VOC
adalah :

a. Banyak pegawai VOC yang korupsi


b. VOC terjerat banyak hutang
c. Pengeluaran VOC yang semakin besar akibat melukakan perang
d. Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa
e. Penggunaan tentara sewaan yang membebani kas VOC
f. Adanya perang yang terus menerus oleh VOC sehingga memakan biaya yang cukup
besar terutama ketika perang melawan Diponegoro
g. Pembagian deviden (laba dari kegiatan perdagangan) kepada pemilik saham walaupun
kas VOC mengalami defisit

Anda mungkin juga menyukai