DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. M. ALGAJALI
2. SINTA HERLINDA
3. NUR FIDARIS
4. TURIYANI
5. NURUL RAMDANI
6. USWATUN HAIRUNNISA
DIBIMBING OLEH:
IBU DITA DAMAYANTI, S.Pd
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebenarnya tergabung ke dalam Blok Sekutu
dan bersama-sama berperang melawan Blok Poros selama Perang Dunia II.
Namun, meski berada di barisan yang sama, kedua pihak tersebut sebenarnya
bersitegang karena perbedaan ideologi.
Amerika Serikat telah lama waspada dan khawatir terhadap perkembangan
komunisme Uni Soviet dan prihatin dengan pemerintahan tirani pemimpinnya,
Joseph Stalin. Uni Soviet di sisi lain membenci perilaku Amerika Serikat yang
menganaktirikannya dalam komunitas internasional. Uni Soviet juga geram karena
Amerika Serikat tidak bergerak cepat untuk terjun ke dalam Perang Dunia II saat itu.
Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, benih-benih kebencian antara kedua belah
pihak tumbuh semakin besar. Aliansi Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet mulai
terpecah. Benih-benih kebencian tersebut menjadi rasa saling tidak percaya dan
permusuhan yang luar biasa.
Berikut akan dipaparkan ulasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
munculnya Blok Barat dan Blok Timur, beserta negara-negara anggotanya.
Blok Timur merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok negara-
negara sosialis dan komunis di kawasan Eropa Tengah, Eropa Timur, Asia Timur,
dan Asia Tenggara. Negara-negara ini dipimpin oleh Uni Soviet.
Blok Timur juga dikenal sebagai Blok Komunis, Blok Sosialis, atau Blok Uni Soviet.
Kelompok ini terbentuk ketika Uni Soviet menancapkan pengaruhnya di bekas-bekas
jajahan Nazi Jerman. Pada awal terbentuknya, setidaknya ada delapan negara yang
menjadi anggota Blok Timur, antara lain:
1. Uni Soviet;
2. Cekoslowakia;
3. Jerman Timur;
4. Hongaria;
5. Polandia;
6. Bulgaria;
7. Rumania;
8. Albania.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Uni Soviet mengikat negara-negara di Eropa
Timur yang berhaluan komunis dalam Pakta Warsawa pada Mei 1955. Selain itu,
sekutu Uni Soviet di luar Eropa seperti Mongolia, Kuba, Vietnam, dan Korea Utara
juga sering disebut sebagai negara Blok Timur.
Namun, keterikatan negara-negara tersebut dengan cepat berubah setelah Uni
Soviet runtuh pada 26 Desember 1991. Keruntuhan itu juga membubarkan Pakta
Warsawa secara otomatis.
Meskipun Blok Timur telah bubar, istilah “Blok Timur” hingga saat ini masih
digunakan untuk menyebutkan negara-negara bekas komunis (Eropa Timur, Rusia,
dan negara eks-Soviet lainnya) ataupun negara-negara yang saat ini masih
berhaluan komunis (Kuba, Laos, Republik Rakyat Tiongkok, dan Vietnam).
1. Australia (1987);
2. Mesir (1987);
3. Israel (1987);
4. Jepang (1987);
5. Korea Selatan (1987);
6. Yordania (1996);
7. Selandian Baru (1997);
8. Argentina (1998);
9. Bahrain (2002);
10. Filipina (2003);
11. Thailand (2003);
12. Taiwan (de facto) (2003);
13. Kuwait (2004);
14. Maroko (2004);
15. Pakistan (2004);
16. Afghanistan (de jure) (2012);
17. Tunisia (2015);
18. Brazil (2019).
Mitra NATO non-anggota yang juga menjadi bagian dari Uni Eropa, antara lain:
1. Irlandia (1973);
2. Austria (1995);
3. Finlandia (1995);
4. Swedia (1995);
5. Siprus (2004);
6. Malta (2004).