Anda di halaman 1dari 10

DUNIA PADA MASA PERANG DINGIN

dan PERUBAHAN POLITIK GLOBAL

OLEH :
MUHAMMAD IRWANSYA S.Pd
A. Latar Belakang Perang Dingin

Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa


peristiwa penting yang mempengaruhi kehidupan
bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara
lain yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai
salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu.
Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negaranegara
Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan
perekonomiannya setelah Perang Dunia II. Kedua, Uni
Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang
perang dan berperan membangun perekonomian
negara-negara Eropa Timur. Ketiga, munculnya negaranegara
yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di
wilayah Eropa.
Faktor-faktor utama yang
menyebabkan Perang Dingin :
1. Perbedaan Paham
2. Keinginan untuk Berkuasa
3. Berdirinya Fakta Pertahanan
B. Berlangsungnya perang dingin
1. Periode 1945-1969
Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia.
Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang
perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara
tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat
memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet
berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang
pernah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun
kemudian muncul antagonisme diantara mereka. Ada dua
karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan
ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua,
Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer
yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk
menghancurkan musuhnya dengan senjata atom.
2. Periode 1969-1979
Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami
perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon
sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat
keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon
menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada
tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga
sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap
AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan
ketegangan). Sebagai sebuah strategi politik luar
negeri, détente merupakan upaya menciptakan
”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan
perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor
dapat menghambat perbedaan diantara mereka dan
akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.
3. Periode 1979-1985
Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet
tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada
tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan
yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet
masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi
semenamena
ini mengundang reaksi keras dari pihak AS,
Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni
Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan
tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin
dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang
menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk
menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia.
4. Periode 1985-1991
• Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet.
Perubahan secara besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Sejak
berkuasa, Gorbachev berupaya:
• Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh
dibawah standar kehidupan negara-negara maju.
• Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar
terhadap kehidupan militernya dan dapat memperlemah
kedudukannya dalam percaturan politik internasional.
• Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya
memperkuat sendi sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika.
• Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme.
• Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut
kemampuannya dan ia akan menerima dari negara setara dengan
apa yang dibutuhkannya.
• Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai
tingkat kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
• Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan
keterbukaan yang dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika.
Now,

C. Dampak Perang Dingin

 Dampak Positif
 Dampak Negatif
D. Berakhirnya Perang Dingin
Perang dingin akhirnya berakhir, karena:
• Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk
kepentingan militer. Uni Soviet mengalokasikan dana
besarbesaran
bagi negara yang berada dibawah kekuasaannya
agar negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.
• Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan
ekonomi
Uni Soviet yang tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal
serbelumnya Uni Soviet sangat tergantung dengan ekspor
minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak mampu
membiayai Perang Dingin.
• Muncul krisis

Anda mungkin juga menyukai