Anda di halaman 1dari 7

KEKURANGAN DAN KELEBIHAN THE NEW WORLD ORDER ATAU TATA

DUNIA BARU
Arina Taufiyah

ABSTRAK
The United States came out victorious in the cold war and defeated the Soviet Union.
With the end of the Soviet Union, ideology was also destroyed. This existence was used by the
United States to spread the liberalist-capitalist ideology by carrying out a system called the
new world order. The existence of this system of order, causes various impacts, both positive
and negative impacts on world development. This paper is the result of a literature study that
explains the advantages and disadvantages of the new world order system.
Keywords : The New World Order, Cold War, AS.
PENDAHULUAN
Dunia terus mengalami perubahan dan perkembangan menyesuaikan dengan zaman
yang terus berjalan maju. Hal ini dikarenakan adanya kemajuan di bidang teknologi dan
pendidikan serta proses globalisasi. Perubahan itu terjadi karena diawali oleh adanya bentuk
interaksi global yang dipengaruhi oleh isu-isu yang berkembang di tingkat internasional.
Adanya perubahan dan pergeseran maka pola hubungan pun mengalami perubahan. Persitiwa
yang menjadi titik balik perubahna pola tersebut adalah adanya kejadian perang dingin yang
diakhiri dengan runtuhnya negara Uni Soviet pada tahun 1991 sebagai bentu kekalahan
melawan Amerika Serikat.
Peristiwa yang terjadi di era akhir tahun 1980-an dan memasuki awal tahun 1990-an
era pasca terjadinya perang dingin memberitahukan bahwa situasi dan kondisi dunia dengan
sangat cepat berubah. Beberapa kejadian besar yang ada di dunia pasca perang dingin adalah
runtuhnya tembok Berlin sebagai pemisah antara Jerman Barat dan Jerman Timur, perpecahan
negara-negara yang tergabung dalam blok Timur ( negara yang tergabung dalam sekutu
pendukung Uni Soviet yaitu Bulgaria, Cekoslovia, Jerman Timur, Hungaria, Polandia,
Romania dan Albania), perpecahan negara Uni Soviet dan masyarakat komunis lainnya,
gerakan perdamaian di Afrika dan dunia lainnya sampai tindakan invansi Iraq ke Kuwait.
Banyaknya kejadian yang terjadi pasca perang dingin dianggap sebagai sumber dari kekuasaan
aliansi di dunia internasional.
Di awal tahun 1990-an dunia dunia menerima sistem baru dalam hubungan internasonal
yaitu The New World Order atau yang lebih dikenal dengan tatanan dunia baru dan The New
Economic Order (tatanan ekonomi dunia baru) yang memberikan perhatian khusus untuk
masalah pembangunan dan perkembangan ekonomi dunia, kerjasama perdagangan antar
negara dan tindakan untuk menghubungkan kesenjangan antara negara bagian utara (negara-
negara maju dan kaya) dengan negara selatan (negara-negara miskin dan berkembang). Periode
ini membawa perubahan besar bagi tatanan dunia dari ketegangan antara dua negara adidaya
yaitu Amerika Serikat dengan Uni Soviet ke ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat
dengan Uni Eropa, perubahan sistem keamanan menggunakan kekuatan militer menjadi sistem
keamanan non-militer, berkembangnya perjuangan tentang hak asasi manusia dan
penyelenggaraan sistem pemerintahan secara demokrasi di seluruh dunia.
Ada empat poin yang dapat dijadikan sebagai pertanda perubahan hubungan
internasional yaitu :

1
1. Usainya perang dingin merupakan dasar perubahan orde internasional. Peristiwa ini
ditandai dengan hancurnya negara Uni Soviet sebagai tanda berakhirnya sistem
komunis dan kemunduran salah satu negara superpower. Perpecahan negara Uni
Soviet dengan memerdekakan diri sebagai negara secara independen.
2. Hancurnya Uni Soviet menobatkannya menjadi satu-satunya negara superpower
dan negara adidaya dengan modal kemiliteran yang tangguh dan berteknologi
canggih.
3. Pertambahan ketergantungan negara-negara berkembang dan miskin, perdagangan
internasional secara bebas dan seluas-luasnya dan munculnya kekuatan-kekuatan
ekonomi baru.
4. Menyebarnya ideologi demokrasi.

TINJAUAN PUSTAKA
The New World Order atau Tatanan Dunia Baru
The New World Order atau tatanan dunia baru adalah suatu sistem yang dijalankan oleh
suatu teknisi secara global melalui percampuran antara pemerintah negara yang memiliki
kekuatan besar dengan persatuan dari beberapa pemerintah negara secara global di mana
indvidualitas merupakan dasar pokok dari gerakan tersebut. Setelah berakhirnya Perang Dunia
II Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan dua negara yang memiliki kekuatan super power
dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Kedua negara ini terus menerus bersaing satu
sama lain dengan tujuan untuk menyebarkan paham atau yang mereka anut dan pengaruhnya
kepada negara-negara lainnya agar kekuasaan mereka semakin luas. Tidak ada negara yang
berasal dari keduanya yang bisa memaksakan keinginan mereka satu kepada lainnya. Dua
negara ini memiliki tujuan yang sama yaitu ingin meluaskan paham yang mereka anut di
seluruh belahan dunia dimana Amerika Serikat merupakan penganut ideologi liberalis-kapitalis
dan Uni Soviet yang mengusung ideologi sosialis-komunis. Apapun akan dilakukan oleh dua
negara tersebut untuk menambah kekuatan dan menahan pengaruhnya sendiri serta
menghalangi kekuatan dan pengaruh negara lain.
Dari dua negara tersebut jika dilihat dari segi daya militer dan persediaan persenjataan
mereka sama-sama bersaing satu sama lain. Amerika Serikat menguatkan persenjataan dan
kekuatan militernya pada segi kualitas, sedangkan negara Uni Soviet menekankan pada segi
kuantitasnya. Hal inilah yang menjadikan dua negara adi daya ini, yaitu Amerika Serikat dan
Uni Soviet saling menaruh rasa curiga hingga akhirnya mmebuat ketegangan antar dua negara
tersebut. Persaingan, kecurigaan dan ketegangan ini memuncak hingga meletuslah terjadinya
perang dingin atau Cold War. Kekuasaan dan pengaruh yang dimiliki oleh dua negara
supepower ini menyeret negara-negara yang tidak memiliki power terhadap negara lainnya.
Hal ini dikarenakan negara-negara kecil sedang mencari suaka kepada negara-negara yang
memiliki kekuatan lebih yang mampu memberi mereka rasa aman dari serangan negara
lainnya. Justru hal ini memicu terjadinya konflik secara regional antara negara-negara kecil
lainnya yang baru saja berkembang.
Perang dingin merupakan salah satu jenis perang tetapi tidak dalam konteks perang
pada umumnya. Perang ini tidak mengangkat persenjataan untuk perang secara langsung, tetapi
menggunakan cara, alat-lat, kekuatan yang didasarkan pada aspek ekonomi, sosial budaya dan
lainnya dengan tujuan untuk mewujudkan tujuan nasional. Meskipun perang ini tidak terlihat
secara langsung oleh indra manusia, tetapi keberadaan dari perang ini dapat dirasakan secara
langsung karena dapat memberikan ancaman dan memberikan tekanan pada negara lawan baik
langsung maupun tidak langsung. Terjadinya perang dingin meruoakan bentuk perjuangan

2
negara blok Timur dan Barat atau dalam bahasa lain sebagai perjuangan kubu sosialis dan
imperialisme.
Pasca terjadinya Perang Dunia II ada banyak pembentukan pengaturan ekonomi secara
global dalam tahap berikutnya, beberapa negara membentuk lembaga Bretton Woods untuk
menciptakan kondisi pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran negara-negara pasca perang.
Setelah hari ini kita hidup, masyarakat menyadari bahwa hidup di tengah revolusi ekonomi
dunia dan memasuki periode pasca Bretton Woods. Tapi bukan berarti pada fase ini masyarakat
akan terus mengalami kemakmuran. Maka dari itu dalam tulisan ini akan dibahas lebih lanjut
tentang tatanan dunia baru atau The New World Order.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian deksriptif dengan pendekatan metode kualitatif.
Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang menghimpun fakta-fakta yang
ada di lapangan lalu kemudian menelaah data tersebut tanpa adanya usaha untuk
mengkuantifikasi data yang telah diperoleh (Afrizal, 2015 : 102). Metode yang digunakan
untuk pengumpulan data dan sumber adalah telaah pustaka atau literature review.
HASIL DAN DISKUSI
Sejarah The New World Order (Tatanan Dunia Baru)
Dengan berakhirnya perang dunia (great war) dan perang dingin (cold war) yang
ditandai dengan terpecah belahnya negara Uni Soviet dengan masing-masing bagian dari
negara itu mebentuk negara mereka sendiri secara independen, dunia menyaksikan adanya
sistem universal baru yang digagas dan diusung oleh oleh Amerika Serikat sebagai negara yang
memiliki super power setelah mengalahkan Uni Soviet di perang dingi atau Cold War diantara
negara-negara lainnya yang menjadikannya negara satu-satunya negara adi daya di dunia.
Sistem baru ini adalah hasil buah pikiran antara Amerika Serikat dan Eropa untuk mewujudkan
nilai-nilai global yaitu kebebasan sebagai awal gerakan pemerintahan yang dilandasi oleh
demokrasi.
Ide dari adanya pembentukan dunia baru ini bukan hanya terbuat dalam waktu yang
singkat, tetapi hal ini merupakan hasil dari usaha yang telah dipikirkan sejak awal abad-19.
Sebelum tatanan ini secara resmi berlaku di dunia, Presiden Amerika Serikat ke-28 yang
berkuasa sejak tahun 1913-1921, Woodrow Wilson adalah orang pertama yang menggagas
tentang nilai-nilai liberalisme disaat dunia sedang gencar-gencarnya melakukan perang.
Amerika Serikat pada awalnya memilih untuk tidak ikut perang dunia dan memutuskan untuk
ikut ke kubu manapun karena presiden Woodrow Wilson sendiri adalah seseorang yang sangat
menentang terjadinya peperangan diantara negara-negara yang ada di dunia. Sebab itu, Ia
menyarankan kepada negara-negara yang sedang berperang sebuah konsep tatanan dunia baru
setelah perang dunia berakhir. Ia menuturkan bahwa konsep yang diusung berfokus pada suatu
sistem keamanan bersama atau collective security lebih penting diatas hajat pribadi atau self-
interest di setiap negara-negara. Setelah perang dunia mulai menunjukkan iktikad perdamaian
presiden Woodrow Wilson menyampaikan pidatonya di Kongres Amerika Serikat pada tanggal
8 Januari 1918, presiden Woodrow Wilson menyampaikan empat belas pasal yang digunakan
sebagai dasar perundingan aksi perdamaian. Adapun isi dari empat belas perdamaian yang
disampaikan oleh Woodrow Wilson adalah:
1. Kebijakan diploamsi secara terbuka.
2. Kebebasan menginvansi lautan.
3. Penghilangan masalah-masalah di bidang perekonomian.

3
4. Kesepakatan untuk mengurangi persediaan senjata.
5. Perbaikan tentang klaim koloni.
6. Penaklukan daerah negara Rusia.
7. Pengorganisasian kedaulatan negara Belgia.
8. Pengembalian daerah kekuasaan Perancis.
9. Penentuan kembali batas negara Italia.
10. Pemisahan negara Austria-Hungaria.
11. Penentuan kembali batas negara Balkan.
12. Pembatasan daerah negara Turki.
13. Pembentukan Polandia secara merdeka.
14. Pembentukan organisasi perdamaian dunia.
Tidak semua pasal ini diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Hanya pasal terakhir
yang akhirnya disetujui untuk membentuk suatu organisasi yang menjembatani perdamaian
antar negara setelah terjadinya perang dunia. Berakhirnya Perang Dunia I resmi diakhiri setelah
penandatanganan perjanjian Versailles pada tanggal 28 Juni 1919 antara negara-negara yang
berperang yaitu Jerman Raya, Turki Raya, Inggris dan Perancis. Setelah itu lahirlah organisasi
yang diberi nama Liga Bangsa-Bangsa atau League of Nations pada tanggal 10 Januari 1920
yang bermarkas di Swiss sebagai wujud kesepakatan pasal terakhir yang telah disampaikan
sebelumnya oleh Woodrow Wilson. Tujuan yang termaktub dalam piagam dasar Liga Bangsa-
Bangsa atau yang biasa disingkat dengan LBB antara lain:
1. Menghindari terjadinya perang.
2. Berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan segala bentuk permasalahan
secara damai.
3. Membuka diri ntuk memberikan kesempatan terjadinya hubungan antar negara secara
terbuka dan adil untuk memajukan kerjasama di bidang budaya, sosial, ekonomi,
hukum dan pendidikan.
Kehadiran Liga Bangsa-Bangsa tidak bisa berlangsung lama dan mengalami kegagalan dalam
menjaga perdamaian dunia dengan bukti tidak dapat membantu menyelesaikan sengketa
Perang Dunia I dan tidak mampu menjaga perdamaian dunia sehingga terjadilah perang dunia
II. Beberapa peristiwa yang menjadi tanda dari awal terjadinya Perang Dunia II adalah:
a. Negara Jepang menguasai Manchuria dan menyerang Tiongkok.
b. Italia menyerang Libia dan Ethiopia.
c. Jerman menguasai wilayah Austria dan Cekoslovia.
Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa LBB tak lagi memiliki kekuasaan untuk mencegah
terjadinya hal tersebut. Satu persatu anggota LBB memisahkan diri dan puncaknya adalah
meledaknya Perang Dunia II pada tanggal 1 Sepetember 1939. Pada saat dunia sedang
berkecamuk dan berperang negara-negara saling menyerang satu sama lain, Perdana Menteri
Inggris Winston Churchill II dan Franklin Delano Rooselvet (Presiden Amerika Serikat yang
ke- 32) mengadakan pertemuan khusus yang bertempat di atas kapal milik AS yang memiliki
nama “agusta” di perairan New Foundland Samudera Atlantik pada tanggal 14 Agustus 1941
untuk membahas tentang bagaimana mengakhiri perang dunia II dan menciptakan perdamaian.
Dari diskusi tersebut diperoleh suatu piagam yang dinamai piagam atlantik atau Atlantic
Charter yang memiliki pokok pembahasan tentang The Four Freedoms yaitu:
1. Tidak adanya penguasaan pada daerah negara lain.
2. Semua bangsa dan negara berhak untuk membuat kebijakan pemerintahannya dan
menetukan nasib.
3. Semua negara ikut serta dalam perdagangan global.

4
4. Mengusahakan perdamaian dunia agar semua bangsa terlepas dari ketakutan dan
kemiskinan.
Piagam ini menjadi dasar dari pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB yang
resmi didirikna pada tanggal 24 Oktober 1945 untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa. Para
wakil dari negara-negara yang ikut pada perang dunia II yaitu AS, Uni Soviet, Inggris dan
Perancis menandatangani piagam pembentukan PBB dalam konferensi di San Fransisko pada
tanggal 25 April 1945. Pada saat pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau yang biasa
disebut United Nation, Amerika Serikat memiliki tujuan untuk menciptakan dunia lebih
terbuka dan bebas, dimana peace-loving countries (negara-negara cinta damai) dapat bersatu
dan bekerja sama di kancah internasional yang telah disediakan oleh PBB. Hal ini menjadi
permulaan munculnya orde baru pasca perang dunia yang digagas oleh Amerika Serikat yang
didasarkan pada nilai-nilai kebebasan sesuai sistem yang dianut oleh negara adi daya tersebut.
Setelah perang dunia berakhir, tatanan dunia baru atau The New World Order bisa berjalan
secara maksimal. Terbentuknya sistem Bretton Woods atau sistem perjanjian antara negara-
negara yang ikut dalam Perang Dunia I seperti Amerika, Inggris, Rusia yang mengadakan
pertemuan di Bretton Woods, Inggris yang menjadi awal dari inisiatif pendirian International
Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) yang kemudian secara resmi didirikan pada tahun
1945. Sejak resmi didirikan, negara-negara yang bergabung menjadi anggota International
Monetary Fund dan World Bank telah mencapai 189 negara sebagaimana mengikuti
keanggotaan PBB. Dengan berdirinya organisasi dunia seperti PBB, IMF, WTO atau World
Trade Organization ikut serta dalam peningkatan ketenaran tatanan dunia baru. Selain turut
menyokong ketenaran tatanan dunia baru, di sisi lain berdirinya berbagai oragnisasi-organisasi
kancah internasional, institusi dan nilai normatif pasca perang dunia mendorong terjadinya
sistem demokrasi di seluruh dunia dengan munculnya organisasi baru baik di tingkat
internasional maupun regional seperti ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau
perhimpunan bangsa-bangsa asia tenggara), beserta traktat dan organisasi informal lainnya
seperti G-7 dan G-20.
Pembentukan berbagai organisasi internasional seperti International Monetary Fund (IMF)
dan World Bank (WB) bertujuan untuk membantu negara-negara yang mengalami kerugian
sepanjang terjadinya perang dunia baik negara yang ikut berpartisipan dalam perang dunia atau
pun tidak dengan memberikan pinjmana kepada negara tersebut untuk membangun kembali
negaranya dan membayar hutang-hutang kepada negara lain selepas perang dunia dua. Karena
begitu dahsyatnya oerang dunia menyebabkan masyarakat mengalami kemiskinan, kekurangan
bahan pangan, tidak punya tempat tinggal dan mengalami kekacauan baik secara fisik maupun
secara psikis. Amerika Serikat menyambut dengan girang negara-negara yang membutuhkan
bantuannya dengan syarat mengikuti peraturan sistem tatanan dunia baru dengan bantuan
finansial dan militer sebagai imbalannya. Cara ini mencakup dalam Doktrin Trauman,
pendanaan via Marshall Plan dan terbentuknya North Atlantic Treaty Organization (NATO)
dan sistem lain yang dibentuk untuk menghidupkan, mempertahankan dan menyebarkan
pengaruh Amerika Serikat berupa nilai-nilai liberal-kapitalis hingga saat ini.
Kekurangan dan kelebihan dari the new world order
Dengan berakhirnya perang dingin antara Amerika Serikat yang berideologi liberal
liberal-kapitalis dan Uni Soviet yang berideologi komunis-sosialis yang ditandai dengan
terpecahnya negara menjadi negara-negara kecil secara independen. Berakhirnya negara Uni
Soviet menjadikan Amerika Serikat sebagai negara adidaya dan memiliki superpower dari
negara-negara lainnya. Maka dari itu Amerika Serikat mengusung tema the new world order
atau tata dunia baru. Hal ini membwa banyak pengaruh dan perubahan yang signifikan pada

5
tatanan dan sistem dunia. The new world order memberikan di berbagai aspek kehidupan
negara seperti politik, sosial, budaya, ekonomi dan lain-lainnya. Seperti pembangunan lainnya,
tatanan dunia baru ini memiliki kekurangan dan kelebihan dan sangat berpengaruh pada
pembangunan dunia. Ada beberapa poin-poin dari kekurangan dan kelebihan tersebut yaitu :
Kelebihan tatanan dunia baru
a. Berdirinya berbagai organisasi-organisasi kancah internasional seperti Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau PBB, World Bank (Bank Dunia), International Monetary Fund
(IMF) dan World Trade Organization (WTO) sebagai sarana untuk memberikan
bantuan kepada negara-negara yang terdampak dari Perang Dunia I dan II.
b. Hadirnya berbagai organisasi kancah internasional juga berfungsi sebagai alat untuk
menciptakan perdamaian, membentuk kemanusiaan, menciptakan keadilan melalui
pembangunan-pembangunan yang beradab.
c. Membuka kerjasama yang baik antar negara baik secara regional maupun internasional.
Kerjasama ini dilakukan dalam berbagai bidang seperti dalam bidang ekonomi dengan
bentuk kerjasama keuangan internasional, berusaha untuk menjaga stabilitas finansial,
membuka kawasan perdagangan internasional, pembukaan lapangan kerja seluas-
luasnya untuk mengurangi tingkat pengangguran dan mengentaskan masyarakat dunia
dari kemiskinan.
d. Adanya globalisasi atau keterhubungan dengan berbagai negara-negara dunia dengan
menghilangkan batas-batas negara.
e. Membuka jalur perdagangan dunia secara besar-besaran.
d. Negara-negara di dunia bersama di bawah organisasi dunia.
Kekurangan Tatanan Dunia Baru
a. Munculnya negara-negara interdependensi atau ketergantungan negara-negara
berkembang kepada negara-negara yang memiliki power di atas mereka.
b. Berkembang dan meluasnya ideologi kapitalis dan liberalisme yang dianut oleh
Amerika Serikat dalam berbagai segi seperti dalam segi ekonomi, sosial dan budaya.
c. Adanya gap atau pemisah antara negara maju dan negara berkembang dalam bidang
ekonomi, pendidikan dan sosial budaya meskipun negara sudah mengikuti sistem the
new world order.

KESIMPULAN
The New World Order atau tatanan dunia baru membawa pengaruh dan dampak yang
sangat signifikan bagi hubungan internasional dan perekonomian dunia. Adanya sistem The
New World Order memberikan sumbangsih yang besar bagi perekonomian diantaranya
terbentuknya berbagai organisasi dunia yang dapat membantu negara-negara dalam
menyelasikan permasalahan yang sedang dihadapi. Peningkatan interdependensi negara-
negara berkembang kepada negara maju merupakan salah satu dampak negatif adanya tatanan
dunia baru.

6
DAFTAR PUSTAKA
Argenti, Gili. 2019. Globalisasi dan Dampaknya Bagi Negara Dunia Ketiga. The Indonesia
Journal Of Politics And Policy (IJPP). Vol. 1, No. 1.
Comparative Strategy, Vol. 11, pp. 11-13.
Dieterich, Heinz. 1992. Five Centuries in The New World Order. LATIN AMERICAN
PERSPECTIVES, Issue 74, Vol. 19 No. 3.
Garcia Moritán, Roberto. 1992. The Developing World and the New World Order . T H E
WASHINGTON QUARTERLY, Vol. 15. No. 4
Gerson, Joseph. 2015. The War and The New World Order. University Of Victoria.
Hane, Mikiso. 1992. Modern Jepang A Historical Survey, Westview Press, Inc., United States
of America.
Huddleston, Louis. D. 2013. Policing the New World Order : An Alternative Strategy.
Mittal, Anuradha. 1999. Redefining Security in The New World Order. University of
Athabasca.
Murtamadji. 2009. Kegagalan Perang Dingin Antar Dua Negara Adidaya: Faktor Penyebab
dan Implikasinya. Humanika, Vol. 9, No. 1.
Waltz, Kenneth N. 1993. The New World Order. Millenium: Journal of International Studies,
Vol. 22, No. 2, pp. 187-95.
Yuniarti. 2010. Perubahan Pola Hubungan Internasional Abad 20 dan Pengaruhnya
Terhadap Realisme Vs Idealisme. Jurnal Sosial Politika Universitas Mulawarman.
Vol. 17, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai