Anda di halaman 1dari 7

NEGARA DAN SISTEM

INTERNASIONAL
Oleh: Ageng Kuncoro (223012)
Tercetusnya Konsep Negara

 Sebelum abad XVII kata negara masih belum dicetuskan. Pada era ini, negara masih
berbentuk kerajaan yang pusat pemerintahan dan kekuasaan sepenuhnya ada di tangan raja
dan raja bisa melakukan segala hal yang dikehendakinya meski itu mempersulit rakyat
ataupun kerajaan lain. Karena komunikasi yang sangat terbatas dan system diplomasi yang
masih sangat minim, banyak terjadi perang akibat “miss comunication” antar kerajaan.
 konsep kenegeraan pertama kali adalah hasil dari Perjanjian Westphalia yang
mencetuskan ide kedaulatan negara walaupun saat itu hanya antara negara-negara di
Eropa. Perjanjian Westphalia lahir akibat dari Perang 30 Tahun antara umat Katolik dan
Protestan yang akhirnya menghasilkan pembaruan sistem lama menjadi sistem yang lebih
modern.
Revolusi Industri dan Kapitalisme

 Karena lahirnya konsep kenegaraan akibat Perjanjian Westphalia, negara-negara di


Eropa pun diakui kedaulatannya. Namun, saat itu yang diakui mempunyai kedaulatan atau
secara kasar yang diakui sebagai negara hanyalah negara-negara yang ada di benua Eropa
seperti Inggris, Prancis, Jerman, Beelanda, Spanyol, Portugis, dan lain-lain.
 Di era ini terjadi suatu revolusi yaitu Revolusi Industri yang menciptakan konsep
kapitalisme yaitu negara-negara di Eropa berlomba-lomba untuk menguasai daratan yang
belum bertuan atau yang sudah tapi belum diakui oleh Perjanjian Westphalia.
 Dari paham kapitalisme ini lahir paham baru yakni paham imperialisme/penjajahan.
Revolusi Perancis

 Raja Louis XVI menjadi tokoh antagonis dalam revolusi yang terjadi di Perancis karena
sikapnya terhadap para revolusioner yang menentangnya. Namun, tindakan tersebut
akhirnya diatasi oleh Pemimpin Prancis yang baru ialah Napoleon Bonaparte. Namun,
Napoleon Bonaparte pun akhirnya turun dan tidak lama setelah itu dibentuknya Congress
of Vienna.
 Setelah Congress of Vienna, paham nasionalisme pun berkembang dan mulai mendominasi
Eropa. Imperialisme pun makin berkembang sehingga banyak perpecahan terjadi akibat
perebutan kembali tahta kekuasaan atas daerah tak bertuan mengakibatkan pecahnya
negara-negara di Eropa dan pecahlah Perang Dunia Pertama.
 Di zaman ini pula mulai muncul negara superpower baru bernama Amerika Serikat.
Sistem Internasional Abad XX

 Sistem internasional pada abad ke 20 bisa dibagi menjadi 3 bagian, Era Transisi, Era Perang
Dingin dan Era Kontemporer. Era transisi bertepatan pada masa awal Perang Dunia Pertama
sampai dengan akhir Perang Dunia Kedua.
 Kekacauan dan kerusakan yang terjadi pada Perang Dunia Pertama membuat Presiden Amerika
Serikat, Woodrow Wilson membuat lembaga internasional yang bersifat liberalis bernama Liga
Bangsa-bangsa. Namun, Liga Bangsa-bangsa pun gagal mengatasi permasalahan internasional
dan pecahlah Perang Dunia Kedua
 Karena paham Liberalisme gagal, maka paham realisme lah yang dipakai dalam sistem
internasional, yaitu paham balance of power yang menyebabkan dua negara superpower,
Amerika Serikat dan Uni Soviet, bekerja sama melawan Nazi Jerman dan pihak pakta lainnya
seperti Jepang. Setelah Perang Dunia Kedua selesai, paham realis mengalami permasalahan
yang tidak bisa mereka bendung.
 Akhirnya dua negara superpower di dunia mengalami konflik dan pecahlah
Perang Dingin sehingga menciptakan pihak yang dibagi menjadi dua yakni blok
barat yang mendukung Amerika Serikat dan blok timur yang mendukung Uni
Soviet.
 Perang dingin pun dimenangkan oleh Amerika Serikat dan blok barat karena
perpecahan yang terjadi di Uni Soviet. Dan setelah itu dunia internasional masuk
ke Era Kontemporer.
 Di Era Kontemporer ini dibentuklah Persatuan Bangsa-bangsa sebagai
pengganti dari Liga Bangsa-bangsa dan negara-negara di dunia mulai bekerja
sama dan meningkatkan hubungan diplomasi yang baik sehingga terciptalah
hokum internasional.
Paham dalam Sistem Internasional
 Paham Liberalisme adalah paham yang bersifat optimis terhadap dunia internasional.
Mereka berpendapat bahwa manusia terlahir dengan keadaan suci dan baik namun
sosialisasi lah yang bisa mengubah sifat dasar tersebut. Mereka juga berpendapat bahwa
negara-negar pada akhirnya bisa mengerti satu sama lain dan mulai bekerja sama untuk
menjadi sejahtera bersama-sama.
 Paham Realisme adalah paham yang kontradiktif dengan paham Liberalisme atau bisa
disebut sebagai paham yang pesimis. Mereka menganggap bahwa manusia terlahir serakah
dan setiap negara tidak bisa berkerja sama melainkan mementingkan kepentingan masing-
masing negara itu sendiri diatas segala kepentingan negara lain.
 Paham Marxisme pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx yang anti terhadap kaum
borjuis. Paham ini menentang kedua paham Liberalisme dan Realisme karena menurut
mereka, paham ini lebih mengutamakan kelompok yang lebih mendominasi.

Anda mungkin juga menyukai