Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH

PERKEMBANGAN
HUKUM INTERNASIONAL
Anggota Kelompok :
1. Dea Arsyandita (E0012097)
2. Dea Kusuma W (E0012098)
3. Dian Rosita (E0012114)
4. Herwin Ardiansyah (E0012186)
5. Indah Puji Astuti U (E0012198)
Hukum Internasional dalam arti luas yaitu
termasuk pengertian hukum bangsa-bangsa,dapat
dikatakan sejarah hukum internasional telah tua sekali.
Sebaliknya, apabila kita gunakan istilah ini dalam arti
sempit yakni hukum yang terutama mengatur
hubungan antara bangsa-bangsa ,hukum internasional
baru berumur beberapa ratus tahun.
Hukum internasional modern sebagai suatu
system hukum yang mengatur hubungan antara
Negara-negara, lahir dengan kelahiran masyarakat
internasional yang didasarkan atas antar bangsa-bangsa.
Sebagai titik saat lahir Negara-negara nasional yang
modern biasanya diambil saat ditandatanganinya
perjanjian Westphalia yang mengakhiri perang tiga
puluh tahun di eropa.
ZAMAN SEBELUM MASEHI

Konsep dasar hukum internasional sudah muncul di


hubungan politik ribuan tahun lalu. sekitar 2100
tahun sebelum masehi, sebuah perjanjian muncul
diantara pemimpin Lagash dan Umma, negara kota
yang terletak di Mesopotamia. Perjanjian tersebut
dibuat di atas batu. Contoh lainnya yang terkenal
terjadi 1000 tahun setelahnya, yaitu perjanjian
perdamaian dan persaudaraan antara raja Mesir,
Rameses II dan raja Hittities.
• India Kuno
Menurut Penyelidikan Bannerjee pada abad Sebelum Masehi, Kerajaan-
kerajaan India sudah mengadakan hubungan satu sama lain, baik itu
Hubungan antar kasta, suku bangsa dan Raja-raja yang diatur oleh
adanya kebiasaan.

• Yunani Kuno
Sejak abad ke-6 sebelum masehi dan berlanjut sampai dua ratus abad
setelahnya, telah menyumbangkan banyak hal pada pemikiran eropa.
dasar hukum internasional di zaman ini memfokuskan pada analisis
filosofi, sains dan politik yang ada di masyarakat dan sebagian lagi fokus
pada hubungan antar negara yang dibangun di dunia hellenistis.

• Romawi Kuno
Pada masa ini, orang-orang Romawi Kuno mengenal dua jenis Hukum,
yaitu Ius Ceville (Hukum bagi Masyarakat Romawi) dan Ius Gentium
(bagi Orang Asing). Hanya saja, pada zaman ini tidak mengalami
perkembangan pesat, karena pada saat itu masyarakat dunia merupakan
satu Imperium, yaitu Imperium Roma yang mengakibatkan tidak adanya
tempat bagi Hukum Bangsa-Bangsa. Hukum Romawi tidak
menyumbangkan banyak asas. Asas yang kemudian diterima hanyalah
asas Pacta Sun Servanda (setiap janji harus ditepati)
ABAD PERTENGAHAN DAN MASA
RENAISSANCE
• Salah satu hal penting di masa ini adalah kekaisaran suci roma dan hukum
kanon yang supranasional. Hukum inggris menelurkan law merchant,
peraturan yg mengatur mengenai perdagangan asing dan kemudian
diberlakukan universal.
• Peraturan perdagangan dan maritim itu adalah beberapa dari banyak
pionir di hukum internasional, karena menaburkan biji – biji hukum
internasional, tapi sebelum biji tersebut berbunga, pemikiran eropa sudah
terlebih dahulu dikembangkan saat ledakan intelektual bernama
renaissance.
• Era Renaissance ditandai dengan munculnya pemikiran yang
individualistis, sains dan humanitis modern
• Kemerdekaan, pemikiran kritis, cara pandang hidup yang sekuler serta
pandangan politik yang berorientasi pada masa depan menjadi ciri khas
renaisans yang sangat penting bagi pertumbuhan hukum internasional
• Zaman renaisans menstimulasi kelahiran kembali studi hellenic dan hukum
alam.
PENDIRI HUKUM INTERNASIONAL
MODERN
1. Francisco de Vitoria (1486-1546)
Hukum internasional meliputi seluruh umat manusia dan bersandar pada hukum
kodrat yang hanya memuat asas-asasnya dan pelaksanaannya diserahkan kepada
perjanjian.
2. Francisco Suarez (1548-1617)
Hukum internasional adalah ius gentium. Ius gentium dalam pengertian hukum
romawi sebagai hukum yang meliputi peraturan-peraturan untuk bermacam-
macam bangsa.
3. Alberico Gentili (1552-1608)
Sistematika hukum internasional yang terdiri atas: persoalan perang adil, persoalan
hukum perjanjian, persoalan netralitas, persoalan hukum laut, persoalan
perwakilan diplomatik, persoalan kewasitan
4. Hugo De Groot (1583-1645)
Terkenal dengan nama Grotius adalah seorang Calvinis. Ia berpandangan bahwa
sistem hukum internasional didasarkan pada hukum alam yang terlepas dari agama
dan gereja. Grotius disebut Bapak Hukum Internasional.
Beberapa ahli setelah grotius mengemukakan teori yang sebenarnya tidak
dimaksudkan berbeda, tetapi malah membentuk dua aliran.

Naturalisme
Aliran pertama adalah naturalisme, yang pertama dikemukakan oleh
samuel pufendorf. Dia mencoba mengenali hukum internasional dengan
mempelajari teori hukum alam. Pufendorf menganggap hukum alam adalah
sistem moral. Ia salah memahami arah hukum internasional modern dengan
menolak validitas hukum kebiasaan. Ia juga menolak anggapan bahwa traktat
adalah dasar hukum internasional.

Positivisme
Aliran kedua adalah positivisme, yang memisahkan hukum alam dan
hukum internasional dan mengangkat masalah – masalah praktek kenegaraan.
Salah satu inisiator aliran positivisme adalah Richard Zouche. Zouche
menghilangkan hukum alam dari teori hukum internasional dan memfokuskan
perhatiannya pada doktrin tradisional. Doktrin itu digambarkan melalui
kejadian – kejadian pasti, dan bukunya mengandung banyak contoh kejadian
masa lalu.
ABAD KE-19 ABAD KE 20
• Pada abad ini terjadi • Kekaisaran Eropa menguasai
kemerdekaan negara Amerika dunia, tetapi perang besar tahun
Latin. 1914-1918 menggoyang fondasi
• Demokrasi dan nasionalisme masyarakat Eropa.
yang diakibatkan oleh revolusi • Bentuk kekuasaan terakhir LBB
Prancis menyebar ke seluruh adalah mengerluarkan Uni Soviet
penjuru benua dan merubah saat menginvasi Finlandia tahun
esensi hubungan internasional. 1939.
• Revolusi industri membentuk • Organisasi buruh internasional
eropa, membuat sistem ekonomi berdiri segera setelah Perang
yang dikotomi dan menyebarkan Dunia 1 dan masih ada hingga
pengaruh eropa ke seluruh dunia. sekarang.
• Perjanjian internasional dan
kebiasaan serta perkembangan
organisasiinternasional telah
menghasilkan esensi hukum
internasional seperti yang ada
sekarang.
KOMUNIS MENCAPAI HUKUM
INTERNASIONAL

Perpecahan Uni Soviet tahun 1991 menandai berakhirnya


perang dingin. Akhir konfrontasi negara – negara berkuasa
telah membawa ketidakstabilan pada Eropa dan menambah
revitalisasi serta batas dari PBB.
Prinsip sosialis atau internasional proletar membentuk satu
sistem prinsip hukum internasional antara negara – negara
sosialis muncul sama seperti kebiasaan dan traktat.
Prinsip – prinsip ini tidak hanya membentuk peraturan materil
tentang tidak boleh mengganggu hak negara lain, tapi juga
kewajiban untuk membantu negara lain saat menikmati atau
mempertahankan hak – hak tersebut dari ancaman kapitalis.
DUNIA KETIGA
• Evolusi hubungan internasional yang terjadi
setelah perang dunia meliputi integrasi
kolonialisme dan lahirnya negara – negara
merdeka yang dijuluki negara dunia ketiga.
• Kebudayaan yang berbeda, sosial dan
ekonomi yang berada dalam tingkatan yang
tak sama menghasilkan afiliasi politik yang
berbeda – beda.
• Perkembangan globalisasi menambah tekanan
pada hubungan antara universalisme dan
partikularisme.
KESIMPULAN
Hukum internasional adalah suatu kaidah atau prinsip-
prinsip hukum yang mengatur hubungan internasional antara
para subyek hukum internasional. Hukum internasional telah
muncul sejak berabad-abad lamanya, namun bukan berarti
kajian Hukum internasional berumur tua dan bersifat absolut.
Hal ini disebabkan karena hukum internasional telah, sedang
dan akan terus mengalami sentuhan perubahan selaras dengan
pergeseran iklim politik, sosial dan budaya yang melanda
dunia internasional.
Hukum Internasional dewasa ini bukan saja mengatur hal-
hal yang berhubungan dengan perdamaian dan keamanan,
tetapi juga menyangkut masalah politik, dekolonisasi,
ekonomi, teknologi, sosial disamping masalah-masalah hak
asasi, lingkungan, terorisme, kejahatan lintas negara dan lain-
lain demi tercapainya kesejahteraan dan keserasian dalam
kehidupan antarbangsa.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai