KELOMPOK IV
1. Doktrin Pembendungan pada Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara
tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis". Ia mendesak rakyat Soviet
untuk tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai.
Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air.
Tidak lama setelah munculnya tulisan George F Kennan, diplomat Kedubes AS di Uni
Soviet, yang memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, hingga Presiden Harry S
Truman mendeklarasikan apa yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini
menggaris bawahi strategi pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk
menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk
mewujudkan tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan
berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya.
2. Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara adidaya
memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program global
negara adidaya yang lain. Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para
pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu
pula ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin Uni Soviet
1
Hetherington, Marc J., and Bruce A. Larson. Parties, Politics, and Public Policy in America (11th edition, 2009).
Hal 301.
menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi dunia. Perebutan lingkungan
pengaruh diantara dua negara adidaya ini melahirkan sebuah pola yang bipolar. AS dan
sekutunya merupakan satu polar, sedangkan di polar (kutub) yang lain muncul Uni Soviet
dengan sekutunya.
Amerika Serikat dan sekutunya membentuk Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (North
Atlantic Treaty Organization/NATO) yang berdiri pada tanggal 4 April 1949 di Washington, AS.
Apabila salah satu anggota NATO diserang, maka serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap
NATO. Di pihak lain, Uni Soviet dan sekutunya membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada
tanggal 14 Mei 1955 di Praha-Cekoslowakia atas dasar ”Pact of Mutual Assistance and Unified
Command”. Di berbagai kawasan pun muncul blok-blok yang memihak salah satu negara adidaya,
di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada tanggal 8
September 1954 di Manila, Philipina. SEATO ditujukan untuk menahan pengaruh komunis di Asia
Tenggara, khususnya di Vietnam. Sebagai salah satu organisasi yang berdiri di Asia Tenggara,
negara-negara utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di SEATO, anggota-anggotanya
yang utama justru negara-negara Blok Barat yang dipimpin oleh AS.
Di kawasan Timur Tengah juga dibentuk Organisasi Pertahanan Timur Tengah (Middle
Eastern Treaty Organization/METO). Sedangkan Uni Soviet juga menjalin kerjasama dengan RRC
pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang sebagai negara di bawah kendali
AS. Serta pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia
pada tahun 1947. Di sisi lain, kegiatan spionase juga turut mewarnai Perang Dingin. KGB (Komitet
Gusudarstvennoy Bezopasnosti), dinas rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence Agency),
dinas rahasia AS selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang
menyangkut negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak serta informasi-
informasi sensitif mengenai lawannya sendiri.
Lebih jauh, bila disimak dalam eskalasi Perang Dingin yang melibatkan ketegangan dan
persaingan antara Soviet dan AS ini, tentara Amerika dan Soviet tidak pernah bertemu secara
langsung dalam medan perang, namun bertempur secara tidak langsung (proxy war), seperti
dalam Perang Korea (1950-an) dan Perang Vietnam (1950-an-1970-an). Kedua perang tersebut
merupakan perang antara pemerintah Utara yang komunis (didukung oleh Soviet dan Republik
Rakyat Tiongkok), dan pemerintahan Selatan yang dibantu oleh AS. Perang Korea berakhir dengan
pembagian Korea, sementara perang Vietnam dimenangkan oleh Vietnam (Komunis) setelah AS
mundur dari Vietnam. Selain itu, salah satu konflik penting pada masa ini adalah Krisis Rudal
Kuba pada tahun 1962. Selama krisis ini, AS dan Uni Soviet berada pada posisi yang sangat dekat
untuk saling menyerang dengan senjata nuklir.2
Pada masa Perang Dingin, pemerintah mencoba mencari orang yang diduga sebagai
Komunis. Orang yang diduga komunis akan kehilangan pekerjaan, masuk penjara, atau bakan
terbunuh. Banyak aktor dan pengarang yang masuk ke daftar hitam. Peristiwa ini disebut sebagai
"Red Scare". Perlombaan senjata juga berlangsung antara Amerika Serikat dengan Soviet. Amerika
Serikat banyak menghabiskan dana untuk proyek-proyek pertahanan. Selain perlombaan senjata,
perlombaan luar angkasa juga berlangsung. Perlombaan ini dimulai ketika Soviet
meluncurkan Sputnik pada tahun 1957. Dalam beberapa tahun, baik AS maupun Soviet telah
meluncurkan satelit, dan juga mengirimkan hewan dan manusia ke luar angkasa. Pada tahun
1969, Apollo 11 berhasil mendaratkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin di Bulan.
2
Marfleet, B. Gregory. "The Operational Code of John F. Kennedy During the Cuban Missile Crisis: A Comparison
of Public and Private Rhetoric". Hal 545
3
Buku yg di bw arzu hlm 32
C. Hukum Internasional Pasca Perang Dunia II
D. Hukum Internasional dalam Perubahan Sistem Internasional
E. Internet dan Hukum Internasional
F. World Trade Organization (WTO) dan Hukum Internasional
G. Hukum Pidana Internasional
H. Mahkamah Pidana Internasional
I. Hukum Internasional dalam Sistem Internasional Unipolar
BAB II
Penutup
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka