Anda di halaman 1dari 13

Tugas

Sejarah

Perkembangan Perang Dingin


Dan Pengaruhnya di Bidang Ideologi, Politik
Ekonomi dan Militer

Oleh :
Kelompok 6
Teguh Muhardiansyah Putra
Dwi Pratiwi
Anerta Varnelia
Nurfadilah Hermanto
Habib Satriawan
Rhoziansyah Fitrah

Kelas
XII IPS 3

SMA Negeri 1 Pangkalan Kuras


Tp. 2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas Sejarah ini dengan baik
dan tepat waktu. Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan Tentang
Perkembangan Perang Dingin dan pengaruhnya di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi
dan Militer. Semoga Makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan
kita menjadi lebih luas lagi.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun Makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terima kasih.

Sorek, Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan. ......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................................
3.2 Saran ...............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Mencuatnya Perang Dingin


Perang Dingin merupakan sebuah peristiwa yang cukup bersejarah bagi dunia.
Ada berbagai hal di dunia yang dipengaruhi oleh adanya Perang Dingin ini. Perang
Dingin ini terjadi antara Blok Barat dan Blok Timur. Dimana Blok Barat dikuasai oleh
Amerika serikat dan Blok Timur dikuasai oleh Uni Soviet.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, telah lahir sebuah kemenangan antara
negara Amerika Serikat dan juga Uni Soviet. Keduanya merupakan sama-sama negara
yang kuat.dan dari keduanya pula timbul persaingan yang pada akhirnya menyebabkan
terjadinya Cold War.

2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:


1. Apakah yang melatarbelakangi terjadinya perang dingin?
2. Bagaimana proses berlangsungnya perang dingin?
3. Apakah dampak dari perang dingin bagi dunia dan Indonesia?
BAB II

PEMBAHASAN

 Munculnya Uni Soviet Sebagai Negara Adidaya yang Membebaskan Eropa Bagian
Timur Dari Kekuasaan Jerman
Pada masa Perang Dunia II, terdapat beberapa negara Eropa bagian timur yang
kala itu menjadi bagian dari kekuasaan Jerman. Semenjak kemenangan Uni Soviet
dalam Perang Dunia II, Uni Soviet telah berhasil membebaskan beberapa negara Eropa
bagian timur tersebut dari kekuasaan Jerman.

Beberapa negara tersebut antara lain adalah Bulgaria, Cekoslovakia, Polandia,


Hongaria dan Rumania yang akhirnya masuk ke dalam pemerintahan komunis Rusia.
 Munculnya Amerika Serikat Sebagai Negara yang Menjadi Pemenang Dalam
Perang Dunia II Dari Pihak Sekutu
Pada saat terjadinya Perang Dunia II yang menjadi pihak sekutu adalah Perancis,
Inggris dan Amerika Serikat. Dalam perang kali ini, negara adidaya Amerika Serikat
memiliki peranan yang penting dalam memperbaiki sistem perekonomian negara-
negara Eropa bagian Barat.
 Kemunculan Beberapa Negara yang Menyatakan Merdeka Setelah Perang Dunia
II di Luar Wilayah Eropa
Setelah berakhirnya masa Perang Dunia II, cukup banyak memberikan pengaruh
besar terhadap perkembangan negara-negara di dunia, dalam hal ini adalah diluar
wilayah Eropa.
Banyak bermunculan negara-negara baru yang memproklamirkan diri sebagai
negara yang merdeka. Kemudian negara-negara tersebut bersatu menjadi negara-
negara maju dan berkembang yang mampu mempengaruhi perkembangan politik dan
ekonomi dunia.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Mencuatnya Perang Dingin

tatakata.com
Mencuatnya Perang Dingin ke permukaan selain dilatarbelakangi oleh
berakhirnya Perang Dunia II yang melahirkan negara-negara adidaya, juga dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi mencuatnya Perang Dingin
diantaranya adalah sebagai berikut:
 Keinginan Berkuasa
Setelah berakhirnya Perang Dunia II yang melahirkan dua pemenang yakni Uni
soviet dan Amerika serikat. Kedua negara tersebut mengaku sama-sama kuat dan
memiliki kekuasaan. Keduanya sama-sama ingin menjadi penguasa dunia dengan
menggunakan berbagai cara.
Cara yang digunakan oleh Amerika Serikat sebagai negara kreditor adalah
dengan memberikan pinjaman kepada negara-negara yang membutuhkan. Bagi negara
yang diberikan pinjaman, maka secara tidak langsung juga menjadi bagian dari
kekuasaan Amerika Serikat.
Pinjaman tersebut biasanya diberikan kepada negara berkembang yang sedang
gencar melakukan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Tidak hanya itu, Amerika Serikat juga berusaha untuk menjauhkan suatu negara
dari paham sosial-komunis dengan menjadi tempat pemasaran hasil industri.
Sedangkan rivalnya Uni soviet memanfaatkan kondisi rakyat yang miskin untuk
diajarkan paham sosial-komunis. Uni Soviet menarik perhatian dari negara-negara lain
dengan cara memberikan bantuan berupa senjata dan juga tenaga ahli. Dengan
peralatan yang kuat digunakan oleh para negara-negara yang baru saja untuk bisa
mempertahankan kemerdekaannya.
 Perbedaan Paham Antara Liberal-Kapitalis dan Sosial-Komunis
Siapa yang tidak mengenal kekuasaan Amerika Serikat dan Juga Uni Soviet.
Kedua negara ini memiliki kekuatan dan kekuasaan yang besar dan cukup berpengaruh
pada dunia.
Apalagi keduanya merupakan negara pemenang dalam Perang Dunia II.
Tentunya beberapa negara akan tunduk pada kekuasaan keduanya.
Namun sayangnya, kedua negara ini memiliki ideologi atau paham yang dianut
berbeda. Amerika serikat menganut ideologi liberal-kapitalis, sementara Uni Soviet
menganut paham sosial-komunis.
Ideologi sosial-komunis merupakan pandangan hidup yang berkeyakinan bahwa
negara adalah pengendali perusahaan yang keuntungannya akan dinikmati oleh rakyat.
Dengan demikian diharapkan kesejahteraan kaum buruh akan jauh lebih meningkat.
Sedangkan ideologi liberal-kapitalis adalah ideologi yang berpandangan bahwa
kebebasan individual lah yang akan mendukung secara sempurna kapitalisme
berkembang secara cepat dan pesat. Kedua ideologi ini antara liberal-kapitalis dan
sosial-komunis saling bertentangan. Yang kemudian menjadi salah satu faktor yang
memperkuat terjadinya persaingan diantara keduanya.
 Berdirinya Pakta Pertahanan
Dalam rangka untuk memenuhi kepentingan dan mengatasi perbedaan untuk
bisa meraih sebuah kekuasaan, negara-negara di bagian Eropa Barat yang dipimpin
oleh Amerika Serikat ini telah membentuk sebuah pakta pertahanan yang berada di
Atlantic Utara. Pakta pertahanan tersebut diberi nama NATO yang merupakan
kepanjangan dari North Atlantic Treaty Organization.
Yang tergabung ke dalam anggota NATO, antara lain adalah Irlandia, Inggris,
Denmark, Belgia, Norwegia, Belanda, jerman Barat, Prancis, Portugal, Leuksemburg,
Kanada dan Amerika Serikat. Markas dari organisasi ini berada di Brussel, Belgia.
Sedangkan negara-negara di bagian Eropa Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet,
pada tahun 1955 juga membentuk pakta pertahanan dengan nama Pakwa Warsawa.
Pakta Warsawa sebagai bentuk persaingan terhadap apa yang dilakukan oleh Amerika
Serikat. Yang tergabung dalam Pakta Warsawa ini diantaranya adalah Uni Soviet,
Bulgaria, Jerman Timur, Hungaria, Albania, Rumania, Polandia dan Cekoslowakia.
Sejak berdirinya kedua pakta pertahanan tersebut, semakin membuat suasana
memanas. Keduanya saling menaruh rasa curiga dan ketidakpercayaan serta
kesalahpahaman diantara keduanya.
Amerika Serikat menuduh Uni Soviet menggunakan ideologi sosial-
komunis kepada negara-negara demokrasi sebagai bentuk upaya perluasan hegemoni.
Sementara Uni Soviet menuduh Amerika Serikat telah menjalankan politik
imperialis. Karena perasaan saling percaya dan curiga inilah, muncullah istilah Perang
Dingin atau Cold War.
Fase-Fase Dalam Perang Dingin
Perang Dingin yang terjadi di belahan bumi di Eropa, telah berlangsung cukup
lama, yakni dimulai tahun 1947 hingga 1991.
Selama 44 tahun tersebut telah terjadi berbagai macam peristiwa yang
menunjukkan hubungan yang tidak harmonis baik Blok Barat maupun Blok Timur.
Keduanya saling menaruh rasa curiga dan muncul kesalah pahaman. Baik yang
dipimpin oleh Amerika Serikat maupun Uni Soviet.
Berlangsungnya Perang Dingin antara Blok Barat maupun Blok Timur tersebut,
telah terjadi dalam beberapa fase. Diantaranya adalah sebagai berikut:
 Periode 1947 hingga 1953
Pada periode ini merupakan awal mula terjadinya Perang Dingin. Adanya
pembagian wilayah Jerman membuat terbentuknya blok-blok negara. Tidak hanya itu,
pada periode ini juga telah dikeluarkan Truman Doctrine, Marshall Plan, blokade Berlin,
dan lain sebagainya. bahkan telah terjadi kudeta komunis di Cekloslovakia, perang
Korea, Pembelotan Tito, Kemenangan Komunis di Cina dan juga pendirian NATO.
 Periode 1953 hingga 1956
Pada periode ini telah terjadi beberapa peristiwa penting, diantaranya adalah
Ekspansi NATO, telah terjadi perang Indocina, terjadi krisis di Matsu dan Quemoy,
Krisis di Suez dan pembentukan SEATO dan MEATO.
 Periode 1956 hingga 1958
Dalam dua tahun ini, hubungan Amerika Serikat dan juga Uni Soviet semakin
memanas. Terbukti telah terjadi berbagai peristiwa yang cukup merugikan bagi
keduanya. Diantaranya adalah penindasan terhadap revolusi Hongaria yang dilakukan
oleh Uni Soviet, terjadi krisis di Irak, Jordania dan Lebanon, serta krisis di Taiwan.
 Periode 1958 hingga 1962
Pada periode ini telah terjadi peristiwa meningkatnya dukungan Uni Soviet
terhadap gerakan gerilya Komunis yang terjadi di Vietnam. Selain itu juga tengah
terjadi krisis di Kongo, Kuba dan Laos.
 Periode 1962 hingga 1985
Ancaman perang nuklir mulai disiarkan, juga terjadi krisis nuklir di Kuba dan
Agresi militer yang dilakukan oleh Uni Soviet ke Afganistan.
 Periode 1985 hingga 1990
Perang Dingin mulai mereda pasca munculnya Gorbachev, terbukti dengan
semakin turunnya pembicaraan mengenai Uni Soviet dan Amerika Serikat.
 Tahun 1991
Perang Dingin Berakhir
Sejarah Berlangsungnya Perang Dingin
Perang Dingin merupakan sebuah bentuk ketegangan yang terjadi sebagai
perwujudan konflik antara Blok Timur dengan Blok Barat.
Perang Dingin ini berlangsung selama 44 tahun dimulai dari tahun 1947
hingga 1991. Selama kurun waktu tersebut telah terjadi berbagai peristiwa dan isu
yang dikembangkan oleh kedua blok.
Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet dan Blok Barat dipimpin oleh Amerika
Serikat. Perang Dingin ini sebenarnya berawal setelah Perang Dunia II telah
berakhir. Di dalam Perang Dunia kedua tersebut, amerika serikat dan juga Uni
Soviet berada di dalam satu sekutu yang memenangkan perang terhadap Italia,
Jepang dan Jerman.
Namun sayangnya kemenangan yang diraih oleh sekutu tersebut tidak
diimbangi dengan terciptanya perdamaian sejati. Perbedaan ideologi yang cukup
kontras antara sosial-komunis dengan kapitalis-liberalis yang saling bertentangan
membuat keduanya berseteru tegang.
Apalagi setelah terjadi konferensi The Big Three yang diselenggarakan di
Teheran, Iran pada November tahun 1943 ini ternyata cukup berpengaruh terhadap
peristiwa-peristiwa selanjutnya.
Pertemuan ini diikuti oleh Inggris, Uni Soviet dan juga Amerika Serikat.
Konferensi ini berisi bagaimana strategi untuk militer terbaik untuk
menghancurkan Jerman.
Pada Juli tahun 1945, pasca perang di Postdam, perbedaan pandangan atas
Amerika Serikat dengan Uni Soviet dianggap sebagai asal muasal terjadinya Perang
Dingin.
Pada saat itu presiden amerika Serikat, Harry S Truman menginginkan
terselenggaranya pemilu yang bebas di negara-negara Eropa bagian timur, namun
hal tersebut ditolak oleh Stalin karena dianggap akan membentuk sebuah
pemerintahan yang anti terhadap Uni Soviet.
Stalin memiliki keyakinan bahwa hanya negara-negara dengan paham
komunis yang hanya bisa menjadi sekutu sejati dari Uni Soviet. Kala itu Stalin
khawatir jika pemilu bebas tersebut akan membentuk sebuah pemerintahan yang
nantinya akan menjadi musuh dari Uni Soviet di perbatasan sebelah barat.
Sejak masuknya para pasukan ke wilayah Timur, Stalin berpendapat harus
tetap menegakkan keyakinannya tersebut. Menanggapi hal tersebut, pihak Amerika
malah bersikap berlebihan. Pada bulan Mei tahun 1945, sebelum
diselenggarakannya Konferensi Postdam, Truman mengusulkan untuk
menghentikan bantuan kepada Uni Soviet.
Kemudian pada Bulan Oktober 1945 Truman menyatakan bahwa tidak akan
mengakui pemerintahan yang dibangun dengan cara paksaan dan tidak akan
mengabaikan aspirasi politik dari rakyatnya.
Pada Maret 1946, Churchil yang kala itu merupakan mantan perdana menteri
Inggris menyatakan dalam kunjungannya ke Amerika serikat bahwa Iron Curtain
atau Tirai Besi sedang digelar di daratan Eropa beserta Jerman yang terbagi ke
dalam dua blok yang saling berlawanan.
Dengan keputusan tersebut, Amerika Serikat semakin berbuat tidak baik dan
emosional. Hal tersebut meliputi dalam suasana politik yang tegang. Sehingga
Amerika Serikat melakukan berbagai mobilitas dalam berbagai bidang secara cepat.
Apalagi ditambah dengan para agen Inteligen Stalin yang bergerak
menyuarakan betapa pentingnya perjuangan ideologi untuk melawan imperialisme
kapitalis. Sehingga Amerika semakin terbakar dan ingin mengambil alih Eropa
secara agresif dengan cara melalui kekerasan dan pemogokan yang dilakukan di
Prancis dan Italia. Uni Soviet juga mengimbanginya dengan melakukan tekanan
terhadap Iran yang kemudian dibantu oleh Razim Syah Reza Pahlavi. Kala itu Turki
sangat pro terhadap Amerika. Perang Sipil juga terjadi antara Yunani juga Cina. pada
Musim semi tahun 1947 menurut Amerika Serikat, Uni Soviet telah mengeksplor
paham komunisme dan berbagai kegiatan yang bersifat subversif ke negara-negara
bagian Eropa Barat.
Menyikapi hal tersebut, Amerika Serikat menggunakan Doktrin Presiden
Truman untuk melakukan Politik Containing terhadap kawasan yang sudah dikuasai
oleh komunisme. Truman meminta bantuan militer untuk dikirim ke Yunani dan
Turki pada Kongres US. Tujuan dari bantuan militer tersebut agar membatasi
perkembangan komunisme di wilayah Eropa Barat. Selain itu, Amerika juga gencar
memberikan bantuan ekonomi dan juga militer kepada negara-negara Eropa bagian
Barat melalui Marshall Plan. Namun, Stalin menolak bantuan Marshall Plan ke
bagian Eropa Timur yang merupakan bagian dari wilayah kekuasaannya.
Yang kemudian Stalin menjawabnya dengan membentuk sistem satu partai
komunis dalam tubuh pemerintahan Eropa Timur. Pendudukan Cekoslowakia
menjadi bukti berdirinya komunis di Eropa dan cukup mengkhawatirkan bagi
Amerika Serikat.Apalagi ketika stalin melakukan blokade pada semua jalur lalu
lintas barang dan manusia dari zona pendudukan Jerman ke Berlin. Tentu akhirnya
membuat situasi semakin memanas. Karena telah terjadi blokade Berlin Akhirnya
sekutu melakukan air lift, yakni menjatuhkan bahan makanan dan obat-obatan
melalui udara.
Hal tersebut dilakukan setidaknya hingga 324 hari sebagai bentuk politik
containing. Pada bulan April 1949, Amerika serikat berhasil membentuk negara-
negara Eropa Barat untuk mendirikan sebuah pakta pertahanan. Pakta pertahanan
tersebut diberi nama North Atlantic Treaty Organization atau yang lebih dikenal
dengan sebutan NATO.
Anggota dari NATO ini antara lain adalah Denmark, Norwegia, Islandia,
Irlandia, Inggris, Kanada, amerika Serikat, Portugal, Prancis, Luxemburg, Belanda,
Belgia dan Jerman Barat. Pusat Nato berada di Belgia. Menanggapi hal tersebut
dalam Perang Dingin, Uni Soviet juga mendirikan pakta pertahanan yang dinamakan
Pakta Warsawa.
Negara-negara yang tergabung ke dalam pakta warsawa antara lain adalah
Uni Soviet, Albania, Cekoslovakia, Jerman Timur, Bulgaria, Polandia, Hongaria dan
Rumania. Munculnya kedua pakta pertahanan ini semakin membuat hubungan
keduanya memanas. Antara Blok Barat maupun Blok Timur timbul rasa saling
curiga dan akhirnya muncul kesalah pahaman.
Hal inilah yang mengakibatkan para peristiwa ini disebut sebagai Perang
Dingin. Kedua blok sama-sama bersaing mengembangkan senjata, menebar mata-
mata untuk memata-matai kegiatan kedua blok dan mempertahankan pengaruh
terhadap para sekutunya masing-masing.
Peredaan Perang Dingin

hukumnas.com
Pada tahun 1970 Kondisi politik yang bersitegang antara Blok Barat dan Blok Timur yang
dipimpin oleh Uni Soviet dan juga Amerika Serikat mulai mereda. Ada berbagai hal yang
akhirnya membuat hubungan keduanya mulai membaik. Diantara peristiwa yang membuat
Perang Dingin ini mereda, antara lain adalah sebagai berikut:
 Isu Berlin Barat Akhirnya Diselesaikan di Dalam Meja Perundingan pada Tahun
1971.
Di dalam the Quardripatite agreement of september 3, 1971. Kesepakatan empat kekuatan
untuk Berlin menjamin atas keselamatan akses dari dan menuju Berlin Barat dengan
memakai kereta maupun mobil melewati jalur Berlin Timur. Dan mengakhiri penutupan
paksa jalur tersebut atau menghentikan blokade yang sebelumnya dilakukan oleh Uni
soviet.
1. Mulai bergabungnya Inggris terhadap masyarakat ekonomi Eropa.
2. Pada tahun 1973, negara barat mulai melakukan hubungan diplomatik dengan
republik Rakyat Cina yang merupakan bagian dari partai komunis.
3. Terjadi kesepakatan atas pembatasan senjata yang dilakukan dalam persetujuan
Strategi arm limited Task I dan Strategi Arm Limited Task II.
4. Munculnya Mikhail Gorbachev yang dipengaruhi oleh presiden Ronald Reagen
dalam rangka meningkatkan kemampuan persenjataan untuk melakukan
persetujuan pembatasan nuklir balistik.
5. Keberhasilan deng Xiaoping dalam menguasai partai Komunis pasca meninggalnya
Mao Tse tung di Republik Rakyat China. Deng Xiaoping merupakan pimpinan dari
kelompok yang menghendaki reformasi ekonomi.
Akhir Perang Dingin

hukumnas.com
Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya kedua negara yang saling berkuasa yakni
Amerika Serikat dan juga Uni Soviet mendeklarasikan untuk mengakhiri Perang Dingin
yang selama ini terjadi dan mempengaruhi situasi politik yang memanas. Deklarasi
tersebut dilakukan dua hari usai melakukan pertemuan puncak malta.
Konferensi pers dilakukan secara bersama di kapal layar Soviet, Maxim Gorky. Keduanya
baik Amerika Serikat maupun Uni Soviet akan mengurangi jumlah pasukan dan
persenjataan yang berada di wilayah Eropa. Mikhail Gorbachev selaku pimpinan Uni Soviet
menyatakan tidak akan menyulut perang terbuka kepada Amerika Serikat.
Sementara itu, George Bush yang merupakan presiden Amerika Serikat juga menyatakan
bahwa kedua pihak akan melakukan kerja sama dalam merealisasikan perdamaian.
Pertemuan Puncak Yalta merupakan salah satu pertemuan yang cukup penting sejak
pertemuan yang dilakukan oleh Churchill, Stalin dan Roosevelt setelah Perang Dunia II
untuk Eropa di Yalta.
Kedua belah pihak menyatakan akan melakukan pembicaraan lebih lanjut pada Juni 1990
untuk membahas kebijakan di Amerika Tengah dan juga pemotongan senjata armada laut.
Dampak Perang Dingin

www.gurusejarah.com
Berlangsungnya Perang Dingin hingga puluhan tahun tentunya memberikan dampak yang
cukup besar bagi dunia. Dampak tersebut bisa dinilai sebagai dampak positif maupun
dampak negatif. Untuk lebih jelasnya simak ulasannya berikut ini!
Dampak Positif
Perang Dingin yang berlangsung dari tahun 1947 hingga tahun 1991 ini tentunya
berpengaruh dalam berbagai bidang, baik bidang politik, ekonomi, ideologi, sosial dan
militer.
 Bidang Ekonomi
Adanya Perang Dingin baik diakui maupun tidak ternyata membawa pengaruh yang positif
terhadap perkembangan perekonomian di dunia. Hal tersebut ditandai dengan hadirnya
negara super power. Negara super power ini adalah mereka para pemegang modal.
Negara-negara tersebut saling berlomba untuk bisa memperoleh keuntungan sebanyak-
banyaknya dengan cara menginvestasikan modalnya kepada negara-negara berkembang
yang pada umumnya memiliki upah buruh yang masih rendah. Namun ternyata hal
tersebut justru berdampak positif bagi negara-negara berkembang tersebut.
Pertumbuhan ekonomi di negara berkembang menjadi lebih pesat. Sehingga baik pemilik
modal maupun negara yang ditempati sama-sama diuntungkan.
Meskipun begitu, ternyata dalam dunia perekonomian juga membawa nilai politik. Dimana
negara dengan modal besar akan mendapatkan untuk yang besar, sementara negara
dengan modal kecil juga akan mendapatkan untung kecil.
Sehingga pada saat itu muncullah istilah globalisasi ekonomi. Dengan salah satu
kebijakannya adalah menyatukan mata uang. Seperti yang dilakukan di Eropa yakni
menggunakan mata uang Euro.
 Bidang Sosial Budaya
Isu-isu tentang Hak asasi Manusia mulai sedikit meluap sehingga undang-undang tentang
Hak asasi Manusia mulai diakui keberadaannya. Dengan adanya HAM, rakyat semakin
percaya bahwa tidak akan ada lagi penindasan terhadap kaum lemah dan juga percaya
adanya demokrasi.
 Bidang Militer
Karena ada perasaan ingin menjadi yang terbaik maka kedua belah pihak meningkatkan
persenjataannya. Sehingga persaingan senjata berkembang dengan pesat.
 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Karena kedua belah pihak antara Amerika Serikat dan juga Uni Soviet merasa sama-sama
memiliki kekuatan dan menginginkan untuk menguasai dunia, keduanya saling berlomba-
lomba untuk menjadi yang terbaik. Salah satunya dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahkan keduanya saling bersaing untuk meluncurkan roket ke luar angkasa.
Atas berkat peluncuran roket oleh kedua belah pihak, sehingga bisa diketahui bagaimana
bentuk tata surya. Terlepas dari siapa yang lebih dulu mengabarkan akan hal ini, yang
penting nyatanya ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang pesat.
Selain itu, teknologi juga berkembang pesat pada masa Perang Dingin. Apalagi teknologi
yang berhubungan dengan kegiatan militer maka akan lebih mendapat support dari
pemerintah.
Pada masa ini, tumbuh disiplin-disiplin ilmu tentang sains yang dapat berdampak pada
kehidupan masyarakat.
Teknologi modern mulai hadir dalam berbagai bidang baik ekonomi, militer, ideologi dan
sumber daya alam. Dengan teknologi yang canggih akhirnya mampu memproduksi barang
dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya.
Dampak Negatif
Selain memiliki pengaruh yang positif dalam berbagai bidang di dunia, adanya Perang
Dingin yang terjadi antara amerika Serikat dengan Uni Soviet dari tahun 1947 hingga 1991
ini juga memberikan dampak yang negatif pada berbagai bidang di dunia. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
 Bidang Militer
Perkembangan nuklir secara pesat oleh kedua belah negara ternyata cukup menjadi
momok yang besar bagi masyarakat. Masyarakat merasa ketakutan apabila perang nuklir
sampai terjadi.
 Bidang Politik
Dibangunnya tembok Berlin sebagai batas antara Jerman Timur dengan Jerman Barat.
Jerman mengalami perpecahan menjadi dua bagian karena menganut dua paham yang
berbeda. Jerman Barat menganut Liberal kapitalis sementara jerman timur menganut
sosial-komunis.
Selain itu, Uni Soviet juga menyiagakan bala tentara yang siap menembaki bagi orang-
orang Jerman Timur yang berkeinginan untuk pindah ke Jerman Barat. Jerman barat
dianggap jauh lebih maju dibandingkan dengan jerman Timur sehingga banyak orang-
orang yang berkeinginan untuk pindah.
Akan tetapi hal itu menyinggung Uni Soviet. Sehingga uni soviet membuat kebijakan
demikian. Dan kota Berlin pun terbelah menjadi dua bagian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perang Dingin Merupakan penamaan terhadap sebuah masa ketika terjadinya
ketegangan militer-politik antara Dunia Barat dipimpin Amerika Serikat beserta NATO
dengan Dunia Komunis dipimpin oleh Uni Soviet beserta sekutu negara-negara
satelitnya. Kenapa disebut dengan perang dingin? Disebut perang dingin disebabkan
pada dasarnya kedua belah pihak yang terlibat dalam hal ini tidak pernah melakukan
aksi militer secara langsung, akan tetapi kedua belah pihak yang bertikai masing-
masingnya memiliki senjata nuklir yang dapat menimbulkan kehancuran besar.
Ketegangan ini diawali sesudah keberhasilan Sekutu dalam mengalahkan Jerman
Nazi di Perang Dunia II, yang kemudian menyisakan Uni Soviet dan Amerika Serikat
sebagai dua negara adidaya di dunia dengan perbedaan ideologi, ekonomi, dan militer
yang besar. Amerika Serikat membentuk aliansi militer NATO pada tahun 1949,
sedangkan Uni Soviet juga membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955. Beberapa
negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan yang
lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non-Blok. Uni Soviet,
beserta dengan negara-negara di Eropa Timur yang didudukinya, membentuk Blok
Timur. Proses pemulihan pasca-perang di Eropa Barat difasilitasi oleh
program Rencana Marshall Amerika Serikat, dan untuk menandinginya, Uni
Soviet kemudian juga membentuk COMECON bersama sekutu Timurnya.

Perang Dingin juga disebut-sebut sebagai perang urat saraf, karena memang tidak
terjadi aksi militer secara langsung dari kubu Uni Soviet maupun dari kubu Amerika
Serikat. Yang terjadi hanyalah ketegangan yang makin membuat suhu politik di
berbagai negara menjadi tinggi. Di sekitar Atlantik Utara, AS dan sekutunya Prancis,
Inggris, Belanda, Luksemburg, Belgia, Kanada serta Norwegia, setuju untuk membentuk
persekutuan militer bersama. Persekutuan militer itu dinamakan North Atlantic Treaty
Organization (NATO) yang didirikan pada tahun 1949. Keanggotaan NATO pun
diperluas lagi dengan masuknya Yunani,Italia, Islandia dan Turki (1952) serta Jerman
Barat (1955). Di dalam NATO terdapat ketentuan bahwa serangan terhadap salah satu
negara anggota dianggap sebagai serangan terhadap keseluruhan sehingga semua
negara anggota wajib saling memberi bantuan.
Terjadinya Perang Dingin menyebabkan saling curiga yang terjadi antara Amerika
Serikat dan Uni Soviet. Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya perang terbuka,
kedua negara tersebut berikut para sekutunya saling memperkuat militer dan
pertahanan negaranya. Amerika Serikat dan para sekutunya berusaha membentuk
ikatan militer dalam rangka menghadapi serangan Uni Soviet. Pada masa Perang Dunia
II berkembang opini dunia bahwa pasukan Uni Soviet lebih ungguldalam hal
persenjataannya dan jumlah personelnya. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan
pasukan Uni Soviet dalam menghentikan gerakan pasukan Jerman di wilayah Eropa
Timur. Sebaliknya, Amerika Serikat tersendat-sendat menghentikan laju pasukan
Jerman di Eropa Barat meskipun dibantu Inggris.
Amerika Serikat juga berusaha menggelar kekuatan militer di kawasan Asia Selatan dan
Timur Tengah. Demi tujuan itu, AS bersama Iran, Turki, Irak dan Pakistan saling
membentuk kerja sama militer. Lalu kerja sama militer yang dibentuk tersebut
dinamakan Middle East Treaty Organization yang disingkat METO atau dikenal dengan
CENTO (Central Treaty Organization) yang didirikan pada tahun 1959 yang pada
awalnya disebut dengan Pakta Baghdad (1955).

Anda mungkin juga menyukai