Anda di halaman 1dari 7

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan

Runtuhnya Uni Soviet

Oleh :
Desi Batara
150105073

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Mulawarman
2015
RUNTUHNYA UNI SOVIET

a. Latar Belakang keruntuhan Uni Soviet


USSR (United of Soviet Socialist Republics) adalah salah satu negara adikuasa yang
memiliki wilayah terluas di dunia. Kehidupan rakyatnya ditandai dengan kehidupan yang keras.
Mereka lebih mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, sehingga jiwa
manusia kurang berharga. Pembunuhan dianggap hal biasa jika hal itu dirasa merugikan
kehidupan Partai Komunis. Adapun tokoh-tokoh komunis yang terkemuka di Uni Soviet adalah
Vladimir Lenin, Josef Stalin, Nikita Khrushcev dan Leon Trotsky.
Tanda-tanda runtuhnya Uni Soviet sebenarnya sudah terlihat sejak pemerintahan
Presiden Khrushcev. Khrushcev memberikan kebebasan yang terbatas baik dalam bidang politik,
sosial, ekonomi dan budaya kepada rakyatnya. Hai ini mendorong rakyat Uni Soviet untuk
mengubah kehidupannya dalam segala bidang yang selama ini dibelenggu kekuasaan komunis
yang ketat.
Beberapa sebab runtuhnya Uni Soviet sebagai berikut.
1. Sifat Totaliter
Pada saat berdirinya Uni Soviet merupakan negara totaliter proletariat. Pemerintahan
dijalankan secara diktator, sehingga rakyat hidup dalam suasana ketakutan. Akibatnya, muncul
kaum opportunis (pengjilat) untuk menyenangkan penguasa, sehingga menghambat kemajuan
bangsa. Dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh KGB (polisi rahasia) yang sangat kejam.
2. Kemunduran Ekonomi
Perekonomian Uni Soviet menganut sistem sosialisme dan dikelola secara sentralistik.
Segalanya diputuskan oleh pemerintah pusat, dari produksi, harga, sampai distribusi barang.
Akibatnya, perekonomian sulit berkembang bahkan mengalami stagnasi.
3. Bubarnya Pakta Warsawa
Sejak April 1991, Uni Soviet membubarkan Pakta Warsawa. Dengan demikian, Uni
Soviet hampir tidak memiliki kekuatan lagi. Hal ini dimanfaatkan oleh negara-negara bagian
untuk memisahkan diri.
4. Komunisme sebagai Doktrin
Tiap-tiap orang menyumbangkan tenaganya kepada negara sesuai
kemampuannya, dan tiap-tiap orang akan menerima sesuai kebutuhannya. Hal ini tidak sesuai
dengan sifat manusia, yang masing-masing berbuat dengan kemampuannya dan hasilnya
digunakan sendiri secara bebas.

5. Banyaknya Etnis
Uni Soviet terdiri atas 15 republik yang bergabung. Kekuasaan pemerintah pusat yang
lemah karena situasinya berubah, menyebabkan negara-negara kecil dengan etnis yang
bermacam-macam berusaha melepaskan diri. Negara-negara bagian yang terutama berusaha
melepaskan diri adalah negara yang letaknya agak jauh dari Moskow.

6. Teknologi Informasi
Berkembangnya teknologi elektronika berupa radio dan televise menyebabkan rakyat
Uni Soviet merasa ketinggalan dengan melihat kemajuan di luar negeri. Rakyat menginginkan
hak yang diperoleh sesuai dengan negara yang telah bebas.

7. Lahirnya Generasi Baru


Generasi baru menganggap generasi tua mulai tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Mereka menginginkan perubahan dan pembaruan. Totaliter, komunisme, dan sentralisasi
pemerintahan dirasakan tidak sesuai lagi. Tokoh-tokoh pembaruannya yaitu, Mikhail Gorbachev
dan Boris Yeltsin. Mereka berasal dari Rusia.

b. Gerakan Pembaruan di Uni Soviet


Dalam perkembangan berikutnya, muncullah suatu gerakan pembaruan di Uni Soviet.
Gerakan pembaruan tersebut menghendaki dihapusnya paham komunis. Gerakan ini mendapat
dukungan penuh dari Mikhail Gorbachev sebagai pemimpin tertinggi Partai Komunis. Pada
tanggal 11 Maret 1985 menandai berakhirnya suatu suksesi, Mikhail Gorbachev terpilih sebagai
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Soviet (PKUS). Hal ini sekaligus membuka lembaran baru
bagi rakyat Uni Soviet untuk mengadakan suatu pembaruan diberbagai kehidupan.
Berbeda dengan para pemimpin Uni Soviet terdahulu, Mikhail Gorbachev bukanlah orang yang
absolutis dan dictator. Namun, ia penuh keterbukaan. Pada awal kepemimpinannya, Gorbachev
dihadapkan pada situasi didalam negari dan hubungan Uni Soviet dengan luar negeri yang buruk.
1. Situasi Dalam Negeri
Pada saat itu, situasi di Uni Soviet sebagai berikut.
a. Produktivitas menurun
b. GNP-nya anjlok
c. Birokrasinya sangat berbelit
d. Chernobyl mengalami kebocoran

2. Hubungan Uni Soviet dengan Luar negeri


Uni Soviet pun sedang mengalami masa-masa yang buruk dan hubungan luar negerinya, yaitu:
1. Masalah Afganistan
2. Masalah Kampuchea
3. Masalah Pakta Warsawa
4. Masalah Tanduk Afrika
5. Masalah Amerika Latin dan
6. Masalah tuntunan penjelasan dari semua negara tentang pencemaran yang ditimbulkan oleh
kebocoran reactor nuklir di Chernobyl.

Masalah-masalah tersebut melatarbelakangi Gorbachev untuk mengadakan perubahan


dii Uni Soviet. Ia mencanangkan suatu ide untuk membuka jalan menuju ke arah pembaruan.
Ide-ide pembaruan Gorbachev terkenal denggan nama Perestroika. Menurut Gorbachev,
cakupan Perestroika sangat luas dan memiliki banyak dimensi. Perestroika merupakan sebuah
konsep untuk revolusi yang multidimensional untuk memperbaiki semua yang telah hancur di
Uni Soviet (restrukturisasi).
Tujuan Perestroika Gorbachev adalah memulihkan konsep sosialismenya Lenin.
Sedangkan, sasaran utamanya adalah menciptakan iklim moral dan spiritual yang baru dalam
masyarakat. Pada dasarnya, Perestroika dijalankan dengan dasar menambah sosialisme dan
menambah demokrasi, baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan, dan
keamanan.
Perestroika terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut.
1. Glasnost (Keterbukaan)
Pelaksanaan Glasnost ditandai dengan dihapuskannya sistem penyensoran terhadap
media massa, film, tulisan-tulisan, drama, dan kesenian. Tujuan Glasnost sebagai berikut:
a. Mencoba memulihkan kepercayaan rakyat
Rakyat Uni Soviet bersikap apatis dan sinis terhadap keadaan negerinya. Sikap ini
dilatarbelakangi dengan penindasan pemerintah terhadap rakyat selama tujuh decade. Dengan
pelaksanaan Perestroika (khususnya Unsur Glasnost), pemerintah berusaha memperbaiki
citranya.

b.Menjadikan rakyat sebagai unsur check dan balance


Tujuan ini berisiko tetapi sangat diperlukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih
memerhatikan pemerintah dan kebijaksanaan-kebijaksaannya. Oleh karena itu, muncullah
kebebasan media massa untuk memuat segala macam tulisan yang selama ini tidak boleh dimuat.

2. Democratizatsiya
Democratizatsiya adalah demokratisasi di segala bidang (terutama politik) dalam kehidupan
di Uni Soviet. Sejak Revolusi Bolshevik 1917, sistem politik Uni Soviet bersifat monolitik.
Namun, dengan adanya Perestroika (unsur Democratizatsiya), rakyat Uni Soviet bakal memilih
wakil-wakilnya secara bebas untuk duduk di dalam Kongres Perwakilan Rakyat Uni Soviet

3. Rule of law
Artinya adalah ditegakkannya pembangunan negara sosialis berdasarkan hukum yang
berlaku. Hak pribadi, kelompok, maupun hak asasi diakui keberadaannya dan dapat
dipergunakan sesuai dengan ketentuannya. Contoh restrukturisasi di bidang ekonomi yang
dilakukan oleh Presiden Mikhail Gorbachev adalah menata kembali sistem perekonomian yang
dirasa sangat menghambat perkembangan ekonomi Uni Soviet dibawah kekuasaan komunis.
Namun, konsep ini mengalami kegagalan dan membawa situasi ekonomi, stabilitas
politik dan kehidupan di masyarakat bertambah buruk. Dampak yang paling nyata dari konsep
tersebut adalah adanya tuntutan dari negara-negara bagian untuk berdaulat sendiri dan hancurnya
komunis di Uni Soviet. Usaha untuk merdeka dari negara-negara bagian didukung dengan
kebangkitan nasionalisme etnis. Berbagai pergolakan etnis di republic-republik (negara bagian)
Uni Soviet menambah semakin runcingnya perpecahan.
Selain itu, Perestroika adalah jimat Presiden Mikhail Gorbachev untuk melakukan
pembaruan di Uni Soviet. Namun, kebijaksanaan pembaruan Gorbachev menimbulkan pro dan
kontra dari berbagai kelompok. Gorbachev mengatakan bahwa kelompok yang mendukungnya
adalah golongan generasi muda Soviet, sedangkan kelompok yang kontra adalah golongan lama
(tua dan konservatif). Kelompok yang kontra terhadap kebijakan Gorbachev pada puncaknya
berusaha melakukan kudeta. Mereka melakukan usaha penggulingan terhadap Gorbachev pada
tanggal 19 Agustus 1991. Namun, kudeta ini gagal. Tokoh-tokoh kudeta terhadap Gorbachev
antara lain Menteri Pertahanan Dimitri I Yazov, ketua KGB Vlandimir Krychkov, Wapres
Gennady Yanayev, dan Presiden Himpunan Fasilitas Komunikasi, Transpormasi, Kontrusi,
Industri dan perusahaan negara yaitu Alexander I Tizyakov.
Setelah kudeta tersebut mengalami kegagalan, Gorbachev berhasil memegang kekuasaan
kembali. Gebrakan pertama yang dilakukan Gorbachev adalah pernyataan mengundurkan dirinya
dari jabatan Sekretaris Jenderal PKUS (Partai Komunis Uni Soviet). Gebrakan itu disusul dengan
sebuah dekrit yang berisi pembubaran PKUS. Mikhail Gorbachev melakukan pembubaran PKUS
pada tanggal 24 Agustus 1991. Sebab-sebab pembubaran PKUS adalah tokoh-tokohnya banyak
terlibat dalam kudeta.
Kudeta di Uni Soviet pada tanggal 19 Agustus 1991 dan pembubaran PKUS pada tanggal
24 Agustus 1991 menambah gejala-gejala perpecahan yang sebelumnya sudah terjadi di
republik-republik yang terdapat di Uni Soviet. Republic-republik itu bertambah semangat untuk
menyatakan kemerdekaannya dan lepas dari kekuasaan Uni Soviet. Sebenarnya masalah
perpecahan republic ini sudah terjadi sebelum terjadi kudeta di Uni Soviet.
Dari kelima belas republic negara bagian Uni Soviet, Georgia adalah negara pertama
yang mengeluarkan deklarasi Union Treaty (perjanjian Uni). Georgia mengeluarkan Union
Treaty pada tanggal 9 Maret 1990, namun pada tanggal 10 November 1990 akan mengupayakan
kemerdekaan penuh. Langkah Georgia diikuti oleh Lithuania. Negara ini berhasil mengeluarkan
deklarasi kemerdekaannya, yaitu pada tanggal 11 Maret 1990. Negara-negara bagian yang lain
kemudian mengikuti memerdekakan diri (15 Republik) sampai Uni Soviet dinyatakan bubar
pada tanggal 31 Desember 1991.
Dengan dibubarkannya PKUS dapat diartikan bubar juga Uni Soviet karena Partai
Komunis dapat disamakan dengan Uni Soviet. Partai inilah yang menciptakan Uni Soviet,
dengan merebut kekuasaan di Rusia padaa tahun 1917. Selanjutnya, Rusia berhasil meluaskan
republic-republik lain dari bekas kekuasaan Tsar.

SUMBER
http://ahmadsyarifpurnama.blogspot.co.id/2015/02/runtuhnya-uni-soviet.html?m=1

KOMENTAR
Runtuhnya Uni Soviet disebabkan oleh :
1. Sistem Marxisme ternyata tidak memiliki kontrol efektif baik terhadap bodong politik maupun
ekonomi.
2. Marxisme tidak memiliki kelenturan dalam menghadapi perubahan zaman.
3. Kebijakan Gorbachev tentang Pertestroika dan Glansot.
4. Adanya kebijakan lain dari Gorbachev yang membahayakan keberadaan sosialisme komunisme.

Anda mungkin juga menyukai