Disusun Oleh :
KELOMPOK 9
Nama Kelompok :
TANDEM HILIR
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis menyusun dapat makalah yang berjudul "
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN PENERAPAN TERHADAP
PERUSAHAAN OVO"
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok dari Ibu
Jenni Veronica Br. Ginting M, Si. Selaku dosen mata kuliah etika dan komunikasi
bisnis.
Hormat kami
Penulis
2
Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................17
BAB IV..................................................................................................................24
IV.1 KESIMPULAN..........................................................................................24
IV.2 Saran..........................................................................................................24
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
yaitu pada efektivitas komunikasi interpersonal organisasi pada perusahaan
PT. Visionet Data Internasional.
5
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi interpersonal?
2. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam komunikasi
interpersonal?
3. Bagaimana memupuk keahlian komunikasi iterpersonal?
4. Bagaimana pentingnya keahlaian komunikasi interpersonal
dalam komunikasi?
5. Untuk mengetahui seberapa besar komunikasi interpersonal
dalam menunjang kerja birokrasi di perusahaan PT. Visionet
Data Internasional.
6. Untuk mengetahui faktor penghambat komunikasi
interpersonal dalam menunjang kerja birokrasi di perusahaan
PT. Visionet Data Internasional.
7. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi
hambatan komunikasi interpersonal dalam menunjang kerja
birokrasi di perusahaan PT. Visionet Data Internasional.
6
BAB II
BAHASAN MATERI
7
tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang
lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.” (Mulyana,
2005:73).
8
hubungan dengan komunikan menjadi rusak. DeVito (1992) memandang
komunikasi interpersonal yang efektif berdasarkan “humanistic model dan
pragmatic model.”
1. Openness (keterbukaan),
2. Empathy,
3. Supportiveness (mendukung),
4. Positiveness (sikap positif),
5. Equality (kesetaraan).
Pragmatic model (behavioural) atau disebut juga sebagai pendekatan
keras (hard approach) atau (competence model) fokus pada perilaku tertentu
yang harus digunakan oleh pelaku komunikasi interpersonal baik sebagai
pembicara maupun sebagai pendengar apabila ingin efektif. Pendekatan ini
pun menyatakan ada 5 skemampuan yang harus dimiliki, yaitu sebagai
berikut:
9
Model pertukaran sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai
suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain
karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya.
Model permainan
Dalam model ini, orang-orang berhubungan dalam
bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga
bagian kepribadian manusia.
Model interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai
suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat struktural,
integratif, dan medan.
10
dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan
hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun
nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru
dengan seorang muridnya, dan sebagainya.
1. Persepsi interpersonal
11
interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang
peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan
mengakibat kegagalan komunikasi.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita.
Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu:
- Membuka diri.
- Percaya diri
- Selektivitas.
12
kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam
penyandian pesan (penyandian selektif).
3. Atraksi interpersonal
b. Efektivitas komunikasi.
4. Hubungan interpersonal
13
II.4.1 Gaya Kepemimpinan
Komunikasi Interpersonal Gaya kepemimpinan pada dasarnya
merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin
mempengaruhi,mengarahkan,memotivasi,dan mengendalikan bawahannya
dengan cara-cara tertentu,sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas
pekerjannya secara efektif dan efisien. Dalam dunia bisnis,penerapan gaya
kepemimpinan seseorang akan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku
bawahannya dalam melakukan pekerjaan mereka.
1. Pengarahan
2. Pembekalan
3. Dukungan
4. Pendelegasian
14
Di sini yang dimaksudkan dengan komunikasi kelompok adalah
komunikasi secara tatap muka, seperti komunikasi yang terjadi pada rapat,
briving, dan upacara bendera. komunikasi kelompok biasanya merujuk pada
komunikasi yang dilakukan kelompok kecil (small group communication),
jadi bersifat tatap muka. Umpan balik dari seorang peserta dalam komunikasi
kelompok masih bisa diidentifikasi dan ditanggapi langsung oleh peserta
lainnya.
15
Keuntungan
a. Terdapat kontak pribadi.
b. Umpan balik bersifat langsung.
c. Suasana lingkungan komunikasi dapat diketahui.
Kerugian
d. Frame or reference
komunikan tidak diketahui secara individual.
e. Kondisi fisik dan mental
komunikan tidak dipahami secara individual.
Berdasarkan kenyataan tersebut, dalam melancarkan komunikasi
kelompok kecil tatap muka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
8) Jangan ngotot
9) Jangan emosional.
16
II.5.2 Komunikasi kelompok besar (large group communication)
Kelompok besar (large group) adalah kelompok komunikan yang
karena jumlahnya yang banyak, dalam suatu situasi komunikasi hampir
tidak terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal.
Dengan lain perkataan, dalam komunikasi dengan kelompok besar, kecil
sekali kemungkinannya bagi komunikator untuk berdialog dengan
komunikan.
- Kejelasan (clarity)
- Pendapat (opinion)
- Kepentingan (interest)
- Jumlah informasi (amount of information)
- Daya provokasi (provocativeness)
- Orientasi (orientation)
- Objektivitas (objectivity)
- Panjangnya (length)
17
BAB III
18
OVO diterima di lebih dari 354 kota di Indonesia dan berkomitmen
untuk membangun perusahaan pembayaran dan teknologi finansial
terbesar di Indonesia. Perusahaan ini sendiri telah bekerja sama dengan
banyak perusahaan lainnya seperti Tokopedia, Grab, Taralite, Prudential,
dan lain-lain. Pembayaran melalui OVO juga telah diterima di lebih dari
500,000 merchant yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada bulan Oktober
2019, OVO berhasil memperoleh gelar sebagai Unicorn ke-5 Indonesia.
1. Poin: Salah satu fitur utama dari OVO adalah pengguna dapat
mengumpulkan poin dari setiap belanja yang dilakukan di
merchant rekanan OVO. Poin ini merupakan bentuk loyalty
rewards.
2. Fitur promo: OVO menawarkan berbagai penawaran menarik
bagi penggunanya seperti diskon dan cashback. Promo ini
dapat langsung dilihat di fitur promo yang ada pada aplikasi.
3. Merchant: OVO menawarkan kemudahan dalam bertransaksi
serta pembayaran untuk segala kebutuhan di merchant-
merchant yang telah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
4. Pembayaran lebih cepat: Sama seperti media pembayaran
cashless lainnya, OVO pun menawarkan pembayaran yang
lebih cepat dan aman dibanding menggunakan uang tunai.
5. Fitur untuk mengatur keuangan: pengguna dapat mengelola dan
memonitor pengeluaran mereka menggunakan aplikasi OVO.
19
6. Transaksi untuk beragam kebutuhan: Tidak hanya pembayaran
di merchant OVO saja, namun pengguna juga bisa melakukan
transaksi untuk BPJS, PLN, pulsa, paket data, TV kabel,
asuransi, dan iuran lingkungan.
20
faktor penghambat komunikasi individu seseorang. artinya
sampai dan tidaknya seseorang dalam menyampaikan pesanya
kepada orang lain tergantung komunikasi yang
disampaikannya.
21
- Mengupayakan pengaruh pemahaman diri terhadap Komunikasi
Interpersonaal.
Karyawan perusahaan harus mampu memahami untuk bisa
menghadapi kecemasan, kemarahan, kesedihan dan kegembiraan
orang lain. Karyawan harus mengetahui bagaimana dia harus
mengambil sikap, dan ini bisa menghindarkan dari hal- hal yang
tidak diinginkan. Bayangkan apabila karyawan sendiri tidak
memahami dirinya, dia tidak tahu bisa mengendalikan diri,
misalnya karyawan yang mudah marah, tentunya tidak dapat
meupayaakan hambatan yang terjadi.
- Harus menghindari kompetensi yang serius dalam melakukan
percakapan.
Agar komunikasi interpersonal berhasil kita perlu memiliki
keterampilan dalam komunikasi interpersonal baik sosial maupun
behavioral. Keterampilan yang perlu dimiliki karyawan perusahaan
tentunya semua keterampilan yang sesuai dengan kompetensi
percakapan yang wajar dan harus mengetahui dan memiliki ilmu
komunikasi yang baik dan benar.
Dalam komunikasi dan keterampilan yang harus dan dapat
dikuasai karyawan, seperti : keterampilan dalam melakukan
komunikasi interpersonal, yang meliputi : terampil dalam
membantu memecahkan masalah yang dihadapi perusahaan,
terampil dalam melakukan komunikasi interpersonal, terampil
dalam menggunakan alat bantu visual untuk pemberian informasi,
terampil dalam mengatasi masalah genting yang dihadapi
perusahaan, terampil membantu perusahaan dalam mengambil
keputusan dan sebagainya.
22
social responsibility (CSR) yang baik berupa kepekaan akan tanggung jawab
sosial pada permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, seperti
terdapat menu layanan iuran lingkungan, asuransi, aksi tanggap, dan lain-lain
pada aplikasi.
23
dapat “memposisikan diri secara setara” dengan konsumen tanpa membeda-
bedakan antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain sehingga
konsumen merasa dihargai.
24
BAB IV
IV.1 KESIMPULAN
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sales OVO dinilai oleh
responden cukup baik dan berhasil dalam menciptakan komunikasi yang
efektif dan persuasif kepada mahasiswa sebagai konsumen e-wallet OVO.
Proses berlangsungnya komunikasi interpersonal antara sales dengan
konsumen ini sangat penting bagi efektivitas dan keberhasilan dalam
melakukan transaksi penawaran barang atau jasa.
Hal ini berarti bahwa harapan yang terbentuk karena faktor promosi
iklan maupun testimoni dari konsumen dapat terpenuhi. Selain itu, kinerja
pada aplikasi juga dinilai cukup baik dan tidak mengalami kendala berarti.
Kepuasan konsumen terkait dimensi perbandingan (comparison) dapat
disimpulkan bahwa: konsumen merasakan kesesuaian ketika membandingkan
antara harapan sebelum pemakaian dengan kinerja produk yang dirasakan
terkait fasilitas dan performa layanan.
IV.2 Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, disarankan kepada Perusahaan e-
wallet OVO, kepuasan konsumen lebih ditentukan oleh komunikasi
interpersonal. Implikasinya adalah perusahaan perlu merancang pelatihan
communication skill bagi karyawan yang bertugas melayani konsumen
25
sehingga layanan komunikasi yang diberikan dapat meningkatkan kepuasan
konsumen secara menyeluruh.
26