MAKALAH PERSUASIVE
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul
”Persuasive Speaking” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan paper
ini adalah untuk memenuhi tugas Bpk. Dr. Drs. Muhammad Shobaruddin, MA pada
mata kuliah Komunikasi dan Advokasi. Dalam paper yang kami paparkan ini sedikit
menjelaskan mengenai bagaimana kita dapat belajar untuk berbicara persuasive,
dimana menjadi bekal dasar bagi seorang pemimpin untuk dapat memberikan
keyakinan kepada bawahannya. Kami berharap paper ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Anggota Kelompok 11
ii
MOTTO KELOMPOK
-Kelompok 11-
iii
DAFTAR ISI
B. Saran ...................................................................................................................... 7
iv
BAGAN ALUR PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi persuasif merupakan komunikasi yang bertujuan untuk
mengubah atau memengaruhi kepercayaan sikap, dan perilaku seseorang
sehingga bertindak sesuai dengan yang diharapkan oleh komunikator (Suryanto,
2015:354). Dalam memahami komunikasi persuasif, terdapat tiga aspek
filosofis keilmuan yaitu aspek ontologi, aspek epistemologi, dan aspek
aksiologi. Menurut (Suryanto, 2015:355), aspek ontologi yaitu menyangkut
dengan hal-hal yang dikaji oleh suatu ilmu, aspek epistemologi berkaitan
dengan cara-cara memperoleh ilmu, dan aspek aksiologi berkaitan dengan
penggunaan dari ilmu.
1
akan memengaruhi apakah komunikan dapat merespon persuasi secara positif
adalah keyakinan, sikap, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh komunikan.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menambah wawasan atau
pengetahuan dalam Komunikasi mengenai Komunikasi Persuasi, dan dapat
dijadikan sebagai bahan referensi tambahan dalam pembelajaran khususnya
bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.
C. Metode Penelitian
Agar mempermudah peneltian dalam pengumpulan data, maka kami
menggunakan metode penelitian dengan Studi kepustakan adalah segala usaha
yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan
topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. teknik pengumpulan data
dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, litertur-literatur,
catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah
yang dipecahkan .
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Berbicara/ Komunikasi Persuasive
Komunikasi sendiri dalam bahasa inggris “ communication “ berasal
dari bahasa latin “ communis ”yang berarti “ sama “istilah communis sering
digunakan sebagai asal usul dalam kata komunikasi sedangkan istilah
persuasif (persuasion) yang berarti membujuk/ mengajaksehingga berbicara
komunikasi persuasif sehinggadapat disimpulkan artidari komunikasi
memberikan individu individu untuk memahami dan merespon apa yang
disampaikan dengan tujuan untuk mempengaruhi sikap,pendapat dan
perilaku seseorang baik secara verbal maupun non verbal1
1 https://media.neliti.com/media/publications/185258-ID-teknik-teknik-persuasif-dalam-
mediasosi.pdf
2 http://digilib.uinsby.ac.id/19424/5/Bab%202.pdf
3
memperkuat. Kemudian , memberikan ilustrasi dan menyodorkan
informasi kepada khalayak3
3 https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-persuasif
4
tinggi membuat seorang komunikator yang kredibel menjadi tidak
kredibel dalam perbandinganya.4
4
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/40890/Chapter%20II.pd?sequence=4
5
http://repository.radenintan.ac.id/4640/9/BAB%202.docx
6
http://digilib.uinsby.ac.id/19424/5/Bab%202.pdf
B. Bentuk Penalaran
C. Memahami Kredibilitas
Dalam hal ini diperlukanya suatu kredibilitas dalam berbicara
persuasif, suatu efektivitas sangat penting karena dengan kita pahami dan
mempertimbangkan etos lebih dalam walapun peran persuasi juga penting.
Karena etos adalah kredibilitas. Seorang pembicara dapat meyakinkan
seorang pendengar berarti ia memiliki integritas yang tinggi dan dapat
dipercaya. Kredibilitas muncul dari dari 3 pilar persuasive, yaitu ethos,
pathos, logos. Pendengar menganggap seorang pembicara kredibel atau
dapat dipercaya apabila pembicara menunjukkan integritas mereka dan
menyajikan ide-ide mereka secara logis disertai bukti.
4 ebook-julia-t-wood-communication-our-lives-2008.pdf
5 ebook-julia-t-wood-communication-our-lives-2008.pdf
5
semakin tahu secara mendalam dari pengalaman pribadi, cara berbicara
mereka sehingga dapat menaik turunkan kredibilitas melalui hasil dari
sebuah pidato dengan memiliki 3 jenis yang pertama kredibilitas awal
(initial credibility) yaitu pembicara memiliki kredibilitas awal yang tinggi
yang mana berupa keahlian dan kelayakan yang telah diakui oleh pendengar
. Kedua yaitu kredibilitas turunan (derived credibility) Dalam hal ini
pembicara juga memperoleh kredibilitas keahlian dan kepercayaan dari
pendengar melalui hasil dari cara berkomunikasi selama presentasi. Banyak
orang ia tidak mudah mendapatkan kredibilitas awal yang tinggi, sehingga
kredibilitas dalam penyajian harus berkualitas untuk memperoleh
6 ebook-julia-t-wood-communication-our-lives-2008.pdf
6
artinya harus memberikan ringkasan internal poin poin utama dengan
memperkuat tesis dan menunjukkan ide ide . pola pola urutan untuk
memotivasi pidato yaitu harus mefokuskan perhatian pada pendengar ,
tunjukkan jika ada masalah yang nyata , mengusulkan solusi untuk masalah
, lalu sebagai pembicara harus memberikan visi tentang dampak dan solusi
serta meminta pendengar untuk berfikir dan mengambil Tindakan di bantu
oleh pembicara
kemungkinan bagi anda untuk meyakinkan usulan anda kepada mereka. Jika
audience menentang, coba kurangi pro kontra mereka terhadap ide-ide anda
atau kurangi kekuatan komitmen mereka pada posisi mereka saat ini
(Trenholm, 1991).
7 ebook-julia-t-wood-communication-our-lives-2008.pdf
7
Hindari Penalaran yang Salah Kekeliruan menghadirkan logika yang salah,
atau cacat. Terlepas dari makna aslinya, penipuan, kesalahan mungkin
disengaja atau tidak disengaja. Bagaimanapun, mereka tidak efektif dengan
audiens yang berpendidikan atau bijaksana.8
8 ebook-julia-t-wood-communication-our-lives-2008.pdf
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bab ini berfokus pada pembicaraan persuasive, dimana
banyak mengidetifikasi ethos, pathos, dan logos dan landasan persuasive
efektif lainnya. Menyoroti cara-cara pembicara dapat memasukkan hal
tersebut dalam presentasi. Kredibilitas dalam sebuah pidato/presentasi
merupakan bagian sangat penting dalam berbicara persuasive. Kredibilitas
bertujuan untuk meningkatkan presepsi pendengar terhadap apa yang
pembicara ucapkan. Membangun kredibilitas selama proses perencanaan,
pengembangan, dan penyajian dalam pidato presuasif juga sangat
dibutuhkan untuk keberhasilan kredibilitas, memberikan pemahaman
pendengar, dan juga efektivitas dalam waktu dan juga materi. Nilai efektif
persuasive diambil dari cara penyampaian seorang pembicara bagaimana
cara pembicara beradaptasi, menciptakan landasan, dengan pendengar,
menghindari penalaran yang salah, dll. Dengan harapan dapat membangun
kesamaan antara pembicara dan pendengar berdasarkan harapan,
pengetahuan, pengalaman, motif, nilai, dan sikap yang telah disampaikan.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, disarankan kepada pembaca khususnya
yang berkepentingan dalam bidang komunikasi untuk lebih memahami
bagaimana prinsip, tahap, teknik, hambatan dalam komunikasi persuasif
agar dapat dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak terjadi
hal-hal yang tidak diharapkan dalam pencapaian tujuan komunikasi persuasi
yang efektif.
7
DAFTAR PUSTAKA