Anda di halaman 1dari 4

Har Ayuning Berlian Purnama Putri

203141414111044

Kelas J1B / No.Absen 10

Dosen : Susenohaji,SE.,Msi.,Ak

WAWANCARA DAN NEGOISASI DALAM MENCARI PEKERJAAN

Mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan memang tidak mudah. Pasalnya,
selain harus pandai menyusun surat lamaran agar mampu meyakinkan perusahaan, mereka juga
akan melewati tahap psikotes dan wawancara, Anda pun diharuskan memiliki bekal yang cukup
agar proses rekruitmen berhasil. Ada banyak kesalahan yang kurang dipahami oleh calon
karyawan. Mereka terkadang kurang tau seluk beluk perusahaan yang mereka lamar. Padahal ini
sangat penting mengingat mereka adalah calon karyawan atau pemegang jabatan tertentu dan
akan dipercaya menjalankan tugasnya dalam perusahaan. sikap kurang percaya diri atau pemalu
pun harusnya dihilangkan agar saat interview Anda dapat tenang dan lancar.

Tidak ada salahnya bila Anda mempelajari tips yang berkaitan dengan cara interveiw
yang benar. Sebab dari sini paling tidak Anda akan mengetahui seberapa pentingnya Anda harus
mempersiapkan diri Anda sendiri. Selepas Anda lolos pada tahap wawancara, selanjutnya antara
Anda dan perusahaan akan membicarakan mengenai gaji atau upah yang akan Anda terima
setiap bulannya Negosiasi gaji umumnya terjadi di bagian akhir wawancara, namun ada juga
beberapa perusahaan yang menghendaki karyawan untuk datang keesokan harinya guna
membicarakan masalah bayaran ini. Semua tergantung pada kebijakan dari perusahaan masing-
masing.

Wawancara kerja merupakan hal menakutkan bagi orang yang baru pertama kali terjun di
dunia kerja. Biasanya sesi interview membuat badan berkeringat dingin dan gemetaran.
Membayangkan pertanyaan yang akan diajukan HRD sudah membuat pusing, apalagi ketika
menghadapinya langsung. Tenang, berikut ini adalah hal-hal yang umum ditanyakan ketika
proses wawancara kerja.

1. Pengalaman kerja yang pernah dilakukan


Sebuah perusahaan besar tidak akan sembarangan merekrut karyawan. Kalaupun
perusahaan tersebut merekrut fresh graduate, mereka akan mempertimbangan
pengalaman kerja atau kontribusi yang pernah dilakukan. Kamu tidak perlu malu
menceritakan berbagai macam kegiatanmu. Jika tidak punya, jelaskan saja aktivitas sosial
yang pernah kamu lakukan atau hal lain yang berdampak pada masyarakat luas. Pastikan
dulu bahwa ceritamu memang relevan dengan posisi pekerjaan yang dilamar.

2. Motivasi melamar pekerjaan


Pertanyaan tentang motivasi adalah hal yang paling umum ditanyakan. HRD bisa
mengetahui motivasimu melamar pekerjaan hanya dari jawaban yang kamu kemukakan.
Semakin tinggi motivasimu untuk bekerja, maka peluang untuk dapat diterima akan
semakin besar. Sebagai referensi, kamu bisa menyebutkan keunggulan perusahaan yang
kamu tuju, kemudian menyesuiakannya dengan tujuan yang akan kamu capai. Jangan
lupa pula sebutkan kontribusimu bagi perusahaan tersebut.

3. Kekurangan dan kelebihan diri


Pertanyaan tentang diri sendiri seolah-olah mudah untuk dijawab, namun realitanya perlu
trik khusus agar tidak terjebak. Jika kamu menyebutkan kelebihan diri, sebisa mungkin
kelebihan tersebut dapat memberikan kontribusi pada perusahaan. Ketika diminta
menyebutkan kekurangan diri, kamu pun bisa menyebutkan kekurangan sekaligus
langkah untuk mengantisipasinya. Tidak ada perusahaan yang ingin rugi setelah merekrut
karyawan, sehingga kamu harus pandai merangkai kalimat.

 Cara Nego Gaji saat Wawancara Kerja yang Benar


Selain menanyakan 3 hal di atas, pada proses wawancara juga ditanyakan besaran gaji
yang diinginkan. Terdengar mudah, memang. Sebenarnya bisa saja kamu menyebutkan
nominal paling besar sesuai keinginanmu. Tapi, jika hal tersebut kamu lakukan tanpa
dasar dan hanya karena keinginan semata, perusahaan tidak akan mempertimbangkanmu
sebagai karyawan. Seorang fresh graduate tentu mendapatkan gaji yang berbeda dari
kandidat berpengalaman. Berikut ini terdapat beberapa cara nego gaji saat wawancara
kerja yang benar, sehingga kamu tidak akan malu dan tetap dapat menjawab dengan
maksimal.

1. Melakukan survey gaji dari sumber terpercaya


Sebelum datang ke lokasi wawancara, kamu perlu mencari tahu gaji yang berlaku di
lokasi tempat tinggal. Biasanya gaji yang diberikan berpedoman pada Upah
Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK). Besar
UMR dan UMK di setiap wilayah tidak sama, sehingga kamu bisa melakukan survey
terkait gaji minimal yang akan diberikan perusahaan. Sebagai contoh, besaran UMR
pada tahun 2017 di Jakarta sekitar 3,6 juta, sedangkan UMR di Bekasi 2,9 juta.
Gaji yang diberikan pada karyawan juga dipengaruhi posisi yang dilamar, jabatan
yang ditempati, latar serta belakang pendidikan. Apabila kamu melamar pekerjaan
bersifat umum dan tidak memerlukan keahlian spesifik, yang akan kamu terima
adalah gaji minimal UMR atau UMK. Lain halnya jika kamu melamar posisi penting
dan membutuhkan banyak skill, gaji yang akan kamu dapatkan bisa jauh di atas UMR
atau UMK. Pastikan bahwa posisi yang kamu lamar sudah sesuai dengan passion
serta latar belakang pendidikan.

2. Menyebutkan dengan spesifik besar gaji yang diinginkan


Proses wawancara rekrutmen karyawan tidak memiliki pola yang sama. Terkadang
ada HRD yang menanyakan langsung pada calon karyawan terkait gaji yang
diinginkan. Jika kamu berada di posisi tersebut, langsung saja katakana gaji yang
kamu inginkan, bukan dengan mengira-ngira. Tentu saja nominal yang diajukan
tersebut sudah kamu pertimbangkan melalui survey. Misalnya saja, dengan latar
belakang lulusan S1 bidang teknik dan sudah memiliki pengalaman kerja 2 tahun,
kamu bisa menambah hingga 50% dari UMK atau UMR tempat tinggal.

Menawarkan kisaran gaji yang diinginkan tidak berarti membuatmu terlihat


matrealistis. Justru hal tersebut menggambarkan bahwa kamu adalah orang yang
tegas serta bertanggung jawab pada diri sendiri. Untuk membuat semakin yakin,
mulailah dengan menyebutkan kisaran UMR atau UMK di wilayah tempat kerja,
kemudian ajukan nominal gaji yang kamu inginkan beserta alasannya.

3. Tidak menyerah jika pengajuan gaji ditolak


Jangan langsung kecewa apabila HRD tidak langsung mengiyakan penawaran yang
kamu ajukan. Cobalah untuk tetap meyakinkan HRD bahwa kamu mampu
bertanggung jawab di posisi tersebut. Gaji yang kamu minta akan sebanding dengan
beban kerja yang diberikan, ditambah kontribusimu pada perusahaan. Jelaskan pula
nominal tambahan dari gaji yang kamu ajukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
lain. Cara negosiasi kenaikan gaji yang sopan dan tidak memaksa sangat penting.
Terbukalah terhadap umpan balik atau feedback yang diberikan HRD.

4. Tidak kaku dan fleksibel dalam mengajukan nominal gaji


Pembicaraan tentang nominal gaji pokok dan komponen gaji lainnya bisa dibicarakan
dengan HRD. Jika pengajuanmu belum diterima, tanyakanlah tunjangan apa saja yang
dapat diberikan perusahaan. Hal tersebut akan sebanding dengan kenaikan gaji yang
kamu inginkan. Contohnya, ketika pengajuanmu ditolak, tetapi perusahaan
memberikan fasilitas asuransi kesehatan, transportasi, biaya makan, dan sebagainya,
tentu hal tersebut dapat menjadi solusi.
5. Tenang dalam mengajukan nominal

Meskipun kamu sudah memiliki banyak pengalaman kerja dan merasa pantas
mendapatkan gaji di atas rata-rata, tetaplah sampaikan keinginanmu dengan tenang.
Sampaikan saja alasan yang melatarbelakangimu mengajukan nominal gaji tersebut.
Bukan tidak mungkin setelah wawancara dilakukan, HRD akan mempertimbangkan
gaji yang kamu minta. Cara negosiasi gaji dengan HRD sebenarnya cukup mudah,
hanya saja memerlukan trik khusus.

https://id.quora.com/Bagaimana-cara-melakukan-tekhnik-negosiasi-dalam-
wawancara-kerja

https://mamikos.com/info/cara-nego-gaji-saat-wawancara-kerja/

Anda mungkin juga menyukai