Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Teknik Persusasi , Hambatan hambatan yang Mempengaruhi Persuasi

Untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Public Speaking

Disusun oleh :

Kelompok 2

Lesti ayuaningsih 4322025

Fitriani 4322029

Herlina agusriani 4322045

Dosen Pengampu :

Desi Syafriani, S.Ag., M.A.

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UIN SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

T.A 2024/2025 (1445/1446 H)


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,
karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Public Speaking.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan bantuan, saran dan kritik.
Sehingga makalah ini dapat terselesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibuk Desi Syafriani selaku dosen mata kuliah Public Speaking, yang
telah memberikan tugas agar penulis dapat lebih memahami materi pembelajaran
tersebut.

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala masukan dan kritikan yang
dapat membantu penulis dari berbagai pihak. Akhirnya, penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pembelajaran materi
dan wawasan pengetahuan pembaca.

Bukittinggi, 4 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 5
D. Manfaat penulisan .......................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Pengertian dan Teknik persuasi ...................................................................... 6
B. Hambatan-hambatan yang mempengaruhi Persuasif ...................................... 8
C. Hambatan – Hambatan yang mempengaruhi Retorika persuasi ................... 10
D. Hambatan - Hambatan yang Mempengaruhi Metode Persuasi .................... 12
BAB III ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................. 14
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sehari-hari setiap orang orang tentu dipengaruhi oleh
komunikasi diri sendiri dengan orang lain. Komunikasi merupakan salah
satu hal yang sangat komplek, dan oleh karena itu banyak para ahli yang
mengatakan bahwa sulit untuk didefenisikan. Komunikasi dapat
ditentukan berhasil atau tidaknya tergantung bagaimana komunikator
dapat mempengaruhi komunikan, sehingga komunikan dapat bersikap dan
berperilaku atau bertindak sesuai denga napa yang diharapkan oleh
komunikator.

Namun, permasalahannya adalah komunikator sangat perlu


mengetahui pesan dan saluran yang bagaimana yang dapat mengubah
sikap dan perilaku komunikan .Dalam komunikasi kita mengenal adanya
komunikasi persuasif. Komunikasi persuasi adalah Teknik komunikasi
untuk mempengaruhi orang lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung, baik secara verbal maupun non verbal, baik melalui lisan atau
tulisan, dan disengaja maupun tidak disengaja.
Mengingat pentingnya peran komunikasi persuasif dalam kehidupan
sehari-hari khususnya dalam suatu organisasi, maka disusunlah makalah
ini untuk menambah wawasan mengenai komunikasi persuasif.

4
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
A. Apa pengertian dan Teknik persuasi ?
B. Apa saja hambatan - hambatan yang mempengaruhi persuasi ?
C. Apa saja hambatan - hambatan yang mempengaruhi retorika
persuasif ?
D. Apa saja hambatan - hambatan yang mempengaruhi metode
persuasi ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah diatas, sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dan Teknik dari persuasi.
2. Untuk menjelaskan hambatan - hambatan yang mempengaruhi
persuasi.
3. Untuk menjelaskan hambatan - hambatan yang mempengaruhi
persuasif.
4. ntuk menjelaskan hambatan - hambatan yang mempengaruhi
metode persuasi.

D. Manfaat penulisan
Adapun makalah ini diharapkan dapat meberikan manfat bagi pihak
tertentu:
1. Bagi penulis Makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca
mengenai teknik, hambatan -hambatan yang mempengaruhi persuasi.
2. Bagi pembaca Makalah ini dapat mengetahui tentang hambatan-
hambatan yang mempengaruhi persuasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Teknik persuasi


Persuasi berasal dari bahasa latin yaitu persuasio, yang artinya
mengajak, membujuk, atau merayu. Proses komunikasi persuasif ini tentu
melibatkan komunikator (penyampai pesan) terhadap komunikan
(penerima pesan). Proses komunikasi persuasi dapat dikatakan berhasil
apabila komunikator dapat mempengaruhi komunikan dan dampak
panjangnya adalah terjadinya perubahan sikap dan perilaku pada diri
komunikan. Proses komunikasi persuasif dapat dilakukan melalui tatap
muka langsung maupun tidak langsung seperti melalui media massa.1

William L.Nothstine dalam bukunya mendefinisikan persuasi


sebagai "Tiap usaha untuk memengaruhi tindakan atau penilaian orang lain
dengan cara berbicara atau menulis kepada orang lain tersebut". Gary
Cronkhite dalam buku "Persuasion: speech and behavioral change”,
mendefinisikan persuasi sebagai “tindakan memanipulasi simbol untuk
menghasilkan perubahan melalui tingkah laku evaluatif atau tingkah laku
pendekatan-penghindaran orangorang yang menerjemahkan simbol-
simbol".
Ronald L. Applebaum dan Karl W.E. Anatol dalam buku
Strategies For Persuasive Communication mendefinisikan persuasi
sebagai "proses komunikasi yang kompleks, ketika individu atau
kelompok mengungkapkan pesan (sengaja atau tidak disengaja) melalui
cara-cara verbal dan nonverbal untuk memeroleh respon tertentu dari
individu atau kelompok lain". Bettinghous, dalam buku Persuasive
Communication membuat definisi persuasi sebagai berikut. "Persuasi

1
Evi wardati Maryam,dkk,Buku ajar Psikologi Kumunikasi,(Sidoarjo,Jawa
Timur:UMSIDA PRES, September 2020),hal.92

6
adalah komunikasi manusia yang dirancang untuk memengaruhi orang lain
dengan usaha mengubah keyakinan, nilai atau sikap mereka".
Demikian pula Winston Brembeck dan William Howell, bukunya,
mendefinisikan persuasi sebagai "Komunikasi yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi pilihan orang". Adapun Burke, memberi batasan persuasi
sebagai "penciptaan bersama dari suatu pernyataan identifikasi atau kerja
sama di antara sumber pesan dengan penerima pesan yang diakibatkan
oleh penggunaan simbol”.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat pemakalah simpulkan
bahwa pengertian persuasif adalah salah satu Teknik berbicara Dimana
komunikator dapat mempengaruhi komunikan melalui pesan yang
disampaikan sehingga komunikan mengikuti atau menjalankan apa yang
dikatakan si komunikator.
Komunikasi persuasif memiliki beberapa teknik, berikut beberapa
Teknik komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh Effendy yaitu:
1. Teknik Asosiasi
Teknik asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan
cara menumpahkannya pada suatu objek atau peristiwa yang
sedang menarik perhatian khalayak.
2. Teknik Integritas
Teknik Integrasi adalah kemampuan komunikator untuk
menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan. Ini bisa
berupa kata-kata verbal maupun nonverbal komunikator
menggambarkan bahwa ia senasib dan dengan itu menjadi satu
dengan komunikan.
3. Teknik Ganjaran
Teknik Ganjaran yaitu seorang komunikator melakukan
kegiatan mempengaruhi komunikannya dengan cara
mengiming-imingi hal yang menguntungkan atau menjanjikan
harapan.

7
4. Teknik Taatan
Teknik Tataan yaitu seni penataan pesan dengaan baik
sehingga perkataan tersebut menjadi enak didengar, menarik
untuk disimak, dan penasaran untuk diikuti, serta termotivasi
untuk dilakukan.
5. Teknik Red Hearing
Teknik Red Hearing yaitu Teknik yang dimiliki seorang
komunikator untuk mengesampingkan argumentasi lemah yang
dimilikinya dan mengalihkannya sedikit demi sedikit ke
argumentasi yang lebih dikuasai untuk melemahkan lawan
bicara.2

B. Hambatan-hambatan yang mempengaruhi Persuasif


Pada hakikatnya semua orang selalu berusaha dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan pokok dalam hal Kesehatan, keamanan, pengaruh,
kekuasaan, dan kepuasan hidup secara biologis, baik lahiriah maupun
batiniah. Hal tersebut merupakan dasar bagi seseorang untuk berpikir,
berbuat, dan bertingkah laku disamping faktor keinginan serta dorongan
jiwa. Faktor tersebut merupakan motor bagi hidup manusia dalam
berperilaku, sedangkan dalam mengarahkan perilakunya harus sesuai
dengan tujuan hidup manusia itu, ketiga faktor tersebut dikendalikan
manusia melalui motivasinya.
Karenanya dalam usaha persuasi yang dimaksud tadi keempat
faktor itu (kebutuhan, keinginan, dorongan jiwa, dan motivasi) hendaknya
selalu dipertimbangkan dan diperhitungkan. Apabila tidak demikian,
Teknik persuasi akan menghadapi hambatan-hambatan antara lain :
1. Noice factor
Adalah hambatan berupa suara-suara yang mengganggu
sehingga proses komunikasi tidak bisa berjalan sebagaimana
mestinya.

2
Erwan komara, “KOMUNIKASI PERSUASIF DAKWAH DR. ZAKIR NAIK”, Jurnal
Penelitian dan Studi Ilmu Komunikasi : Vol.02,No.02,Juni 2021, hal.31-38

8
2. Semantic factor
Adalah hambatan berupa pemakaian kata atau istilah yang
dapat menimbulkan salah paham atau salah pengertian. Hambatan
demikian tidak jarang bisa menimbulkan kegagalan besar dalam
melakukan upaya persuasi ataupun komunikasi.
3. Interest (kepentingan)
Akan membuat seseorang atau orang banyak selektif dalam
menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang-orang hanya akan
mempe rhatikan rangsangan (stimuli) yang ada hubungannya
dengan kepentingan sendiri.
4. Motive
Mendorong seseorang atau orang banyak berbuat sesuatu
yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangan
orang berbeda satu sama lainnya dari waktu ke waktu serta dari
tempat ketempat. Karenanya, motif orang akan berbeda
intensitasnya. Demikian pula motif seseorang terhadap pengaruh
yang dihadapinya. Semakin sesuai pengaruh itu dengan motif
seseorang, makin besar pula kemungkinan diterimanya pengaruh
itu oleh orang tersebut.

5. Prejudice (prasangka )
Merupakan hambatan yang paling berat dalam upaya
persuasi . sebab, orang yang berprasangka (terutama prasangka

9
buruk ), belum apa apa sudah bersikap was was dan menentang
komunikator yang akan melancarkan kimunikasi. Dalam prejudice
, emosi akan memaksa untuk menarik kesimpulan atas dasar syak -
wasangka (umumnya jelek )tanpa mengggunakan pikiran secara
rasional.3

C. Hambatan – Hambatan yang memepengaruhi Retorika persuasi


Usaha untuk memengaruhi pendapat, pandangan, sikap, ataupun
mengubah tingkah laku seseorang dapat ditempuh cara koersif (coercive ),
yaitu dengan cara paksa, bila perlu disertai terror yang dapat menekan
batin dan menimbulkan ketakutan. Dapat juga ditempuh dengan cara
persuasif (persuasive), yaitu dengan memepengaruhi jiwa seseorang
sehingga dapat memebangkitja kesadarannya untuk menerima dan
melakukan suatu tindakan. Pidato termasuk jenis yang disebut terakhir
yaitu persuasif.
Menurut Rudolph F. Verdeber dan Kathleen S. Verdeber salah satu
teori persuasi adalah The Elaboration Likelihood Model (ELM) yaitu
upaya menjadikan pendengar benar – benar terlibat dala topik syang
sedang dibicarakan. semakin maksimal pendengar terlibat dalam
pembicaraan, maka semakin mudah mereka menerima persuasi.4
Sebagaimana bentuk – bentuk komunikasi yang lain, retorika
(pidato) selalu mengahadapi hambatan – hambatan yang akan dapat
memperkecil atau bahkan menggagalkan persuasi retorika (pidato ) sama
sekali. Seorang pembicara harus mengetahui hambatan – hambatan yang
kemungkinan besar dapat merugikan persuasi retorika (pidatonya) untuk
dapat dihindari secara dini. Adapun hambatan- hambatan itu antara lain :
1. Faktor Suara (noise factor)
Suatu retorika ( pidato ) dapat terganggu akibat adanya suara ramai
atau suara lainnya pada saat pidato sedang berlangsung. Gangguan

3
Kustadi Suhandang, Manajemen, kiat dan srategi Periklanan, (Bandung:NUANSA
CENDIKIA), Agustus 2010,hal. 110-112
4
Aziz Moh Ali, Public Speaking, (Jakarta: Prenadamedia), September 2019,hal 29-30

10
suara itu dapat berupa ketidaksengajaan seperti jeritan orang- orang
karena suatu kecelakaan, suara pesawat yang sedang lewat, dan
sebagainya .
1. Faktor Semantik
Beretorika adakalanya gagal karena persoalan semantik atau
Bahasa pidato. Bisa karena perbedaan bahasa pembicara dan
pendengar atau kesamaan bahasa tapi pembicara menggunakan
beberapa kata atau istilah yang tidak dipahami pendengar atau
menimbulkan kesalahpahaman.
2. Faktor Prasangka
Antara pembicara dan pendengar tidak boleh ada prejudice atau
prasangka-prasangka tertentu. Jika pendengar sudah dihinggapi
prasangka terhadap pembicara, misalnya karena ras, golongan,
aliran, agama, politik, dan sebagainya, maka ia tidak bisa
memberikan penilaian yang objektif. Mereka tidak bisa lagi
memberikan penilaian secara rasional dan logis. Sebaliknya,
mereka menilai berdasarkan emosi. Pandangannya juga selalu
diarahkan hanya pada segi- segi yang negatif. Faktor prasangka ini
akan berakibat tidak pesan pidato secara penuh dan secara wajar
oleh khalayak pendengar.
3. Faktor Motivasi dan Kepentingan
Setiap orang yang mendengarkan pidato lebih banyak
memperhatikan hal-hal yang erat kaitannya dengan motivasi dan
kepentingan dirinya. Kepentingan seseorang akan mendorong yang
bersangkutan untuk berbuat dan bersikap sesuai dengan
kebutuhannya. Oleh karena itu, pidato yang tidak disesuaikan
dengan motivasi dan kepentingan pendengar tidak akan
memperoleh perhatian dari mereka. Pembicara harus

11
memperhatikan faktor-faktor penghambat pidato tersebut sejak
dini.5

D. Hambatan - Hambatan yang Mempengaruhi Metode Persuasi


Metode persuasi merupakan cara mengajak atau imbauan yang di
lakukan dengan sangat halus. Dalam komunikasi terdapat beberapa
hambatan yang mungkin ditemui dalam proses komunikasi dikarenakan
campur tangan yang menganggu salah satu komponen komunikasi yang
menjadikan komunikasi tidak berlangsung secara efektif.6 Adapun
hambatan – hambatan yang mempengaruhi metode persuasi tersebut yaitu
:
1. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologi merupakan hambatan yang terjadi
disebabkan oleh persoalan yang muncul dalam diri individu.
Misalnya, perasaan curiga penerima kepada sumber, gangguan
kejiwaan yang memungkinkan pengiriman dan penerimaan
informasi tidak berjalan dengan sempurna.
2. Hambatan Semantik
Hambatan semantik terjadi karena adanya kesalahan pada
penggunaan bahasa. Hambatan semantik harus benar- benar
menjadi perhatian komunikator dalam melakukan komunikasinya.
Sebab jika terjadi kesalahan pada pengucapan bahasa
mengakibatkan salah pengartian atau kesalahpahaman maksud
yang menimbulkan hambatan pada proses komunikasi. hambatan
semantik juga disebabkan oleh kesalahan dalam menafsirkan,
kesalahan dalam memberika pengertian terhadap bahasa.
Hambatan Mekanis

5
Aziz Moh Ali, Public Speaking………hlm 32
6
Umar Farouk Zuhdi, Komunikasi Bisnis Pemahaman Secara Mudah (Yogyakarta:
Wahana Totalita, 2011), 30

12
Hambatan mekanis merupakan hambtaan yang terjadi pada media
yang digunakan sebagai saluran komunikasi. misalnya, suara
telepon yang tidak jelas atau suara yang hilang pada pesawat
radio.
3. Hambatan Ekologis
Hambatan Ekologis merupakan hambatan yang disebabkan
oleh gangguan pada lingkungan yang mengganggu proses
terjadinya komunikasi. misalnya suara keramaian, lalu lintas, suara
petir, suara hujan dan lain sebagainya.
4. Hambatan Sosiologis
Hambatan sosiologis merupakan hambatan yang berlangsung
dalam konteks situasional, dimana komunikator harus
memperhatikan situasi sebelum menyampaikan pesan. Situasi ini
dapat dibagi menjadi 2 jenis :

a). Gemeinschaft

Pergaulan hidup yang bersifat pribadi, seperti dalam


kehidupan keluarga

b). Gessellschaft
Yaitu pergaulan hidup yang bersifat tak pribadi seperti
pergaulan dalam organisasi.7

7
Dewa Ayu Kadek Claria, dkk. Metode Komunikasi Persuasif untuk Meningkatkan
Motivasi Berwira Usaha Masyarakat Di Desa Kesiman Kertalangu Pada Masa Pandemi Covid 19,
Linguistic Community Service Journal, Vol. 1, No. 1, 2020, hal. 5

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi persuasif memiliki beberapa teknik, berikut beberapa
Teknik komunikasi persuasif yang dikemukakan oleh Effendy yaitu,
Teknik Asosiasi, Teknik Integritas ,Teknik Ganjaran, Teknik Taatan,
Teknik Red Hearing.

Hambatan – hambatan yang mempengaruhi persuasif yaitu, Noice


factor yaitu hambatan berupa suara-suara yang mengganggu, Semantic
factor adalah hambatan berupa kesalahpahaman, Interest(Kepentingan),
Motive, Prejudice(prasangka).

Seorang pembicara harus mengetahui hambatan–hambatan yang


kemungkinan besar dapat merugikan persuasi retorika (pidatonya) untuk
dapat dihindari secara dini. Adapun hambatan-hambatannya yaitu, Faktor
suara, Faktor semantik, Faktor prasangka, Faktor motivasi dan
kepentingan.

Hambatan–hambatan yang mempengaruhi metode persuasi


tersebut yaitu, Hambatan Psikologis, Hambatan Semantik, Hambatan
Mekanis, Hambatan Ekologis, dan Hambatan Sosiologis

B. Saran
Semoga makalah ini bisa dijadikan tambahan pengetahuan
khusunya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca, serta penulis juga
menyadari pada makalah masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis mohon maaf apabila terjadi kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan ataupun terkait penjelasan materi. Semoga makalah ini bisa
menambah wawasan bagi pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA
Ali, A. M. (2019). Public Speaking. Jakarta: Prenada Media.

Dewa Ayu Kadek, d. (2020). Metode Komunikasi Persuasif Untuk Meningkatkan


Motivasi Berwira Usaha Masyarakat Di Desa Kesiman Kertalangu Pada
Masa Covid 19. Linguistic Comunity Service Journal, 5.

Evi wardati maryam, d. (2020). buku ajar psikologi komunikasi. Jawa Timur:
UMSIDA PRESS.

Komara, E. (2021). komunikasi Persuasif Dakwah DR. ZAKIR NAIK. Penelitian


dan studi ilmu komunikasi, 31-38.

Suhandang, K. (2010). Manajemen, kiat dan Strategi periklanan. Bandung:


Nuansa Cendikia.

Zuhdi, U. F. (2011). Komunikasi Bisnis Pemahaman Secara Mudah. Yogyakarta:


Wahana Totalita.

15

Anda mungkin juga menyukai