OLEH KELOMPOK 7:
Fitma Diyawati
Novi Yulianti
Sitti Rahmah
Vanesha Dhava
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami
akhirnya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “TEKNIK KOMUNIKASI DAN KONSELING” dengan
baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan karya ilmiah ini. Rasa
terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan kontribusinya baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah
ditentukan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….……...…………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………….…………………………………………………..…………….……..1
B. Rumusan Masalah…………………………………………..……..............…………………….…………………………......1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………..……………………………...……... 7
B. Saran………………………………………………………………….……………………………………………..………………………..7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………………..….8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan
pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal
ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi
kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal
atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak,
dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu
masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk
suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu
sama lain.
Konseling merupakan salah satu teknik bimbingan. Melalui metode ini upaya pemberian bantuan
diberikan secara individu dan langsung tatap muka (berkomunikasi) antara pembimbing (konselor)
dengan klien. Dengan perkataan lain pemberian bantuan yang dilakukan melalui hubungan yang bersifat
face to face relationship (hubungan empat mata), yang dilaksanakan dengan wawancara antara
pembimbing (konselor) dengan klien. Masalah-masalah yang dipecahkan melalui teknik konseling,
adalah masalah-masalah yang bersifat pribadi (Tohirin,2007:296). Dalam definisi yang lebih luas, Rogers
mengartikan konseling sebagai hubungan membantu di mana salah satu pihak (konselor) bertujuan
meningkatkan kemampuan dan fungsi mental pihak lain (klien), agar dapat menghadapi persoalan /
konflik yang dihadapi dengan lebih baik (Namora, 2011 : 2).
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian komunikasi dan Konseling ?
2. Pengertian komunikasi dalam konseling ?
3. Apa saja teknik-teknik dasar dalam konseling ?
4. Apa saja unsur-unsur dalam komunikasi ?
5. Bagaimana komunikasi yang efektif dalam konseling ?
6. Bagaimana komunikasi Verbal dan Non verbal dalam konseling ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
A. Attending ( perhatian )
Attending adalah ketrampilan / teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan perhatian
kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif sehingga klien bebas
mengekspresikan / mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan ataupun
tingkah lakunya. Contohnya posisi badan termasuk gerak isyrat dan ekspresi muka serta kontak
mata dan hal ini biasannya dilakukan dengan sappan dan nada yang baik seperti:
Assalamualaikum, selamat pagi, dll.
B. Opening ( pembukaan )
Opening adalah ketrampilan / teknik untuk membuka / memulai komunikasi dan hubungan
konseling. Contohnya menyambut kehadiran klien dan membicarakan topic netral seperti
menjwab salam, mempersilakan duduk dll.
C. Acceptance ( penerimaan )
Acceptance ( penerimaan ) adalah teknik yang digunakan konselor untuk menunjukan minat dan
pemahaman terhadap hal-hal yang dikemukakan klien. Contohnya anggukan kepala dll.
D. Rertatement ( pengulangan )
Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang / menyatakan kembali
pernyataan klien ( sebagian atau seluruhnya ) yang dianggap penting.
e. Clafication ( klarifikasi )
Clafication ( klarifikasi ) adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi
pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata baru dan segar. Contohnya pada intinya, pada
dasarnya dll.
f. Paraprahing
Paraprashing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali esensi dari ucapan-ucapan
klien. Contohnya “ya”, “benar/betul” secara spontan dari klien.
g. Structuring ( pembatasan )
Structuring ( pembatasan ) adalah teknik yang digunakan konselor untuk memberikan batas-
batas / pembatasan agar proses konseling berjalan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
dalam konseling.
h. Lead ( pengarahan )
Lead ( pengarahan ) adalah teknik / ketrampilan yang digunakan konselor untuk mengarahkan
pembicaraanklien dari suatu hal ke hal yang lain secara langsung ketrampilan ini sering pula
disebut ketrampilan bertanya. Keterampilan bertanya dapat dikembangkan dengan
memperhatikan beberapa hal berikut:
Ajukan pertanyaandengan cara yang jelas dan terarah
Segera berikan respon balik terhadap jawaban konseling
i. Rejection ( penolakan )
Rejection ( penolakan ) adalah ketrampilan / teknik yang digunakan konselor unutuk melarang
klien melakukan rencana yang akan membahayakan / merugikan dirinya atau orang lain.
j. Advice ( saran / nasehat )
Advice adalah ketrampilan / teknik yang digunakan konselor untuk memberikan nasehat atau
saran bagi klien agar dia lebih jelas mengenai apa yang akan dikerjakan.
3
k. Summary ( ringkasan / kesimpulan )
Summary ( ringkasan / kesimpulan ) adalah ketrampilan / teknik yang digunakan konselor untuk
menyimpulkan atau ringkasan mengenai apa yang telah dikemukakan klien pada proses
komunikasi konseling.
l. Termination ( pengakhiran )
Termination ( pengakhiran ) adalah ketrampilan / teknik yang digunakan konselor untuk
mengakhiri komunikasi berikutnya maupun mengakhiri karena komunikasi konseling betul-betul
telah “berakhir”.
D. Unsur-unsur dalam komunikasi
Menurut Suryanti (2011) Unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi,khususnya dalam
kinseling adalah sebagai berikut:
1. Komunikator (who?)
sebagai ,elaku komunikasi yaitu orang yang menyam paikan pesan, dalam proses konseling
unsur ini adalah konselor itu sendiri yang mempunyai peran sentral dan sangat menentukan
keberhasilan dari keseluruhan proses konseling.
2. Komunikan (to whom?)
yaitu pelaku komunikasi yang menerima pesan dalam proses konseling. unsur ini adalah
konseling meskipun tampak berperan “pasif” namun juga mempunyai andil dalam menentukan
arah dan hasil proses konseling.
3. Pesan (says what ?)
yaitu materi/objek/stimulan yang disampaikan oleh komunikator/konselor.Dalam hubungannya
dengan proses konseling maka pesan ini mencakup sebagai pengarah didalam usaha untuk
mengubah sikap dan perilaku komunikan/konseling
4. Media (in which chanel?)
yaitu sarana dan prasarana sebagai alat penunjang untuk terjadinya komunikasi baik hardware
maupun softwarenya. Dalam katagori media ini termasuk juga suasana tempat dan kualitas
interaksi yang terjadi antar pelaku komunikasi (konselor dan konseling).
5. Umpan Balik/feedback (with what effect?)
yaitu merupakan respon yang diberikan olehkomunikan (konseling) yang merupakan hasil dari
proses komunikasi (konseling). Respon ini bisa berupa pesan balik (dalam hal ini komunikan
akan beralih menjadi komunikator dan sebaliknya)atau juga berupa perubahan sikp, atau
perilaku sebagai hasil akhir (outcome)dari proses komunikasi (konseling).
E. Komunikasi yang efektif dalam konseling
Komunikasi disebut efektif apabila tercapai saling pemahaman atau penerima menginter
pretasikan pesan yang di terimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim
(komunikator).Keefektifan komunikasi antar pribadi menurut Moss dan Tubbs (2000:23) ada
lima kriteria yang harus di penuhi:
4
1) Pemahaman
Maksudnya komunikasi dianggap efektif apabila penerima (komunikan) menerima pemahaman
yang cermat atas pesan yang disampaikanya.
Misalnya: seorang konselor (komunikator) memberikan pesan pada konseling (komunikan)
bahwa konseling hendaknya menyusun program kerja keseharianya dan si konseling
mengerjakan semua yang di perintahkan oleh konselor maka komunikasi antara konselor dan
konseling sudah bisa di katakana efektif.
2) Kesenangan
Maksudnya bahwa dalam komunikasi tercipta hubungan yang menyenangkan seperti suasana
yang kondusif ngobrol bersama, saling tegur sapa, dan lain sebagainya.
contoh: padasaat terjadi komunikasi antara seorang konselor dengan konseling pada saat itu
terjadi saling tegur sapa, mengobrol bersama, dan ada feedback dari keduannya maka akan
terciptalah suasana yang menyenangkan dan kondusif.
3) Pengaruh pada sikap
Maksudnya setelah berkomunikasi maka sikap komunikan menjadi berubah dan tentunya ke
arah yang positif.
Contohnya: Ada seorang konseling datang ke konselor untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang ada pada dirinya dan si konselor memberikan solusi tentang masalah yang ada pada diri
konseling dan setelah beberapa hari si konseli ternyata sudah bisa mengatasi masalah yang ada
ada pada dirinya serta bisa merubah sikapnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
4) Hubungan yang semakin baik
Maksud dari pernyataan di atas adalah bahwa melalui komunikasi antar pribadi seseorang dapat
memperbaiki hubunganya.
Contoh: pada saat pembicaraan antara konselor dengan konseling terjadi kesalah pahaman
penafsiran terhadap pesan yang disampaikan sehingga terjadi adu mulut,maka dengan
komunikasi antar pribadi yang lebih efektif dapat mengurangi kesalah pahaman diantara
mereka, sehingga mereka yang semula salah paham dapat menjadi baik.
5) Tindakan
Maksudnya bahwa melalui komunikasi antar pribadi, komunikan tidak hanya memahami pesan
yang disampaikan tetapi juga melakukan tindakan sesuai yang diharapkan komunikator atau ikut
berpartisipasi.
Contoh: dalam proses konseling (komunikasi antar pribadi) telah terjadi kesepakatan bersama
bahwa konseling (komunikan) akan melakukan tindakan tertentu,sesuai dengan isi dan proses
layanan yang diterimanya, namun konseling tidak melakukan apa yang telah disepakati
bersama, maka komunikasi antar pribadi tersebut dikatakan tidak efektif.
F. Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Konseling
Dalam kegiatan konseling, konselor berhadapan dan bertatap muka secara langsung dengan
konseling. Selain melalui komunikasi verbal , ada komunikasi dalam bentuk lain yaitu komunikasi
non verbal.
5
a. Pengertian Komunikasi Verbal
Komunikasi Verbal Merupakan Komunikasi Yang Memakai Simbol-Simbol Verbal, Baik Secara
Tertulis Ataupun Lisan. Komunikasi Verbal Ialah Semua Jenis Simbol Yang Memakai Satu Kata
Atau Lebih. Hampir Seluruh Rangsangan Bicara Yang Kita Ketahui Termasuk Kedalam Kategori
Pesan Verbal Yang Disengaja, Yakni Usaha-Usaha Yang Dilakukan Dengansadar Untuk
Berhubungan Dengan Orang Lain Secara Verbal.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komunikasi dalam konseling merupakan suatu proses pemindahan/penyampaian
informasi,pikiran dan sikap antara konselor dan konseling terjadi dalam konteks
tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan
balik sehingga dapat meningkatkan pemahaman informasi diantara kedua belah pihak.
Unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi khususnya dalam kegiatan konseling
yaitu adanya komunikator (konselor), komunikan (konseling), pesan yang disampaikan,
media sebagai penunjang dalam berkomunikasi, dan umpan balik ( feedback ) berupa
respon.
Komunikasi yang efektif dalam konseling memiliki lima kriteria, yaitu pemahaman yang
cermat atas pesan yang disampaikan, terciptanya hubungan yang menyenangkan, sikap
komunikan berubah ke arah yang ,ositif, hubungan yang semakin baik,dan komunikan
melakukan tindakan sesuai dengan ada yang diharapkan komunikator.
Keterampilan dalam konseling yang harus dikuasai oleh konselor sebagai modal awal
dalam komunikasi yaitu keterampilan penghampiran (attending ),empati,merangkum
penyampaian konseli yang panjang, bertanya,kejujuran, asertif,konfrontasi, dan
pemecahan masalah
Dalam proses konseling selain menggunakan komunikasi verbal dengan melakukan
wawancara, ada komunikasi dalam bentuk lain yaitu komuikasi non verbal yang juga
memegang peran penting. Komunikasi non verbal adalah pesan atau informasi yang
tidak disampaikan secara lisanmaupun tulis.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah di atas jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.
7
DAFTAR PUSTAKA