Anda di halaman 1dari 4

KONSELOR : MEGA

a. Yang dilakukan konselor mega


Konselor : Salam ( Assamualaikum wr. Wb ) perkenalkan nama saya ibu Mega Nanda, bisa
dipanggil ibu mega. Nah sebelum kita memulai kegiatan kita alangkah baiknya
kita berdoa terlebih dahulu secara bersama-sama. Apakah ada mau yang mimpin
doa ?
Febri : Saya bu.
Konselor : Mempersilahkan febri memimpin doa.
Konselor : Apakah kalian sudah kenal dengan satu dengan yang lainnya?
Murid : Belum bu.
Konselor : Mari kita berkenalan satu persatu ya.
Murid : Memperkenalkan satu demi satu ( LAILA, FEBRI, SANTOSA, BRIGITA,
ELFA, AYU, TITA )
Konselor : Baik, setelah berkenalan satu persatu dan sudah kenal semua, ibu akan memulai
apa yang menjadi maksud ibu untuk mengumpulkan kalian semua. Disini ibu
akan mengadakan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama dengan tema
bullying. Apakah murid semua tau apa bimbingan kelompok itu apa?
Murid : Belum bu.
Konselor : Baik ,jadi bimbingan kelompok adalah salah satu layanan konseling yang
dilakukan oleh seorang guru bk atau konselor sekolah kepada sekelompok anak
untuk membahas topik–topik atau tema tertentu.
Konselor : Setelah kalian tau apa itu bimbingan kelompok, sebelumya ada yang tau tidak
teknik sosiodrama itu apa?
Tita : Saya buk, teknik sosiodrama adalah berkumpulnya suatu orang untuk membahas
suatu topik.
Ayu : Saya buk, teknik sosiodrama adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk
membahas permasalahan.
Konselor : iya baik, mungkin ada lagi yang ingin menambahkan ?
Murid : Tidak buk.
Konselor : Jadi teknik sosiodrama ini merupakan salah satu teknik dalam bimbingan
kelompok dengan cara mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan
sosial. Dan tujuan teknik ini untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh
seorang individu yang dilakukan dalam format kelompok dengan memerankan
suatu peranan tertentu dari suatu situasi masalah sosial.
Konselor : Lalu, kita nanti akan membahas suatu topic yaitu bully atau bullying. Mungkin
ada yang tau bully/ bullying itu apa ? Baik ,dimulai dari yang samping saya.
Murid : Semua mengutarakan pendapatnya.
Konselor : Pendapat kalian semua bagus-bagus,menarik dan bisa di tampung semua. Jadi
intinya bully/membully/bullying ialah tindakan di mana satu orang atau lebih
mencoba untuk menyakiti orang lain dengan cara kekerasan. Bisa berupa
membentak, berkata-kata kasar, mendorong, memukul, dll, nah mungkin bisa
dipahami ?
Murid : Sudah buk.
Konselor : Ibu mau Tanya nih sekali lagi mungkin diantara kalian ada yang pernah kena
bully/bullying atau mungkin teman kalian yang terkena bully/bullying ?
Santosa : Saya buk.
Konselor : Iya silahkan diungkapkan atau diceritakan mas santosa pada saat terkena bully/
bullying.
Santosa : Mengungkapkan dan menceritakan.
Konselor : Ok baik terima kasih mas santosa, ibu akan mengulang atau menceritakan
kembali pembullyan yang terjadi ke mas santosa.
Konselor : Nah mungkin bisa dapat dipahami cerita atau pengalaman yang dialami oleh mas
santosa tadi ?
Murid : Sudah buk.
Konselor : Nah, bagaimana kalau kita langsung mempraktekan teknik sosiodrama nya. Ada
yang mau ingin memperagakan nya?
Murid : Saya bu (TITA, PEBRI, LAILA, AYU, SANTOSA)
Konselor : Sebelum bermain ditehnik sosiodrama siapa disini yang ingin memperagakan
orang membully ?
Murid : Saya, ya bu, ( Tita, Pebri, Ayu, Laila ).
Kpnselor : Ok baiklah anak – anak, lalu siapa lagi nih yang mau memperagakan yang
dibully?
Santosa : Saya buk.
Konselor : Nah, yang lain mengawasi dan memperhatikan berjalannya tehnik ini ya,
mungkin anak – anak semua sudah siap untuk memerankan ?
Murid : Sudah buk.
Konselor : Baik semuanya silahkan atur posisi masing – masing ya. Sudah siap untuk
dimulai teknik nya ?
Murid : Siap bu.
(disaat jam istirahat) TITA,AYU,LAILA, DAN PEBRI MASUK KE DALAM KELAS.Tiba-tiba
mereka bisik-bisik sambil melihat ke arah santosa yang sedang duduk sendiri didalam kelas.
Mereka langsung masuk ke kelas dan duduk di kursi dekat dengan santosa.
Pebri : (tiba-tiba langsung duduk di dekat santosa) weehh ngapain kamu? Caper banget
sih sok baca buku.
Santosa : (menunduk dan sambil terdiam)
Laila : Eh, kalau diliat-liat kulit kamu kok kelihatan putih ya peb dibanding santosa
Pebri : Masa? (sambil membandingkan) oh iya ya (sambil ketawa)
TITA,PEBRI,LAILA, DAN AYU TERTAWA SEMUA
Tita : Ih kok bisa item banget gitu ya kulitnya.
Ayu : Kelainan mungkin tuh kulitya.
Santosa : (hanya bisa diam)
TITA,PEBRI,LAILA, DAN AYU : Huuuuuuu, si hitam, huuuu kayak aspal gitu huuu
Laila : Tembok kelas kita lo masih mending daripada kulitnya dia.
TITA,PEBRI,LAILA, DAN AYU TERTAWA SEMUA
Konselor : Oke, cukup ya. Jadi seperti ini teknik sosiodrama. Yuk duduk kembali ke tempat
yang tadi
Konselor : Gimana pendapat kalian tentang pembullyan yang dilakukan oleh teman kalian ?
Tita : Saya bu. jadi, menurut saya bully menyiksa batin dan psikis mereka yang dibully
bu
Laila : Jadi bully tadi termasuk tindakan yang tercela bu dan seharusnya di laporkan
Pebri : Bully hanya dilakukan kepada orang lemah bu
Ayu : Kasihan bu
Konselor : Kenapa kok kasihan?
Ayu : Karena yang dibully tidak mau melawan bu
Konselor : Dan menurut mas santosa sendiri yang memerankan sebagai korban, gimana
pendapatmu tentang bully tadi?
Santosa : Hanya bisa diam bu karena jumlah mereka lebih banyak daripada saya bu.
Konselor : Lalu kalian berdua (elfa dan ringgit) yang tadi hanya mengawasi dan
melihatnya. Pendapat kalian gimana?
Elfa : Kalau saya bully tersebut bisa mengakibatkan si korban mengalami tekanan
psikis bu kalau ia tidak bisa menerima keadaannya.
Ringgit : Iya bu, apalagi pembullyan itu tadi hanya berani terhadap orang yang lemah dan
tak berdaya bu.
Konselor : Pendapat kalian semua bagus-bagus sekali. Jadi seperti ibu jelaskan di awal tadi
bully/pembullyan sebenarnya tidak kita sadari terjadi di sekitar sendiri apabila
dilakukan sering dan berulang-ulang berpotensi terhadap fisik maupun psikis.
Konselor : Nah sampai disini bisa dipahami dari teknik sosiodrama sendiri?
Murid : Paham bu.
Konselor : Kalau begitu semuanya sudah paham, ibu akhiri saja pertemuan kali ini.
Sebelum kita akhiri, berdoa terlebih dahulu. Silahkan pebri yang memimpin doa.
Pebri : Baik bu.
Konselor : Terimakasih atas kehadirannya kalian ya, sampai ketemu di lain hari lagi.

Anda mungkin juga menyukai