PENGANTAR
Bimbingan dan Penyuluhan (1960-an)
Setting Persekolahan
Dasar Standardisasi
Profesi Konseling
(2003)
4. Kelembagaan:
a. Pendidikan prajabatan dan dalam-jabatan
b. Pemberian kesempatan dan perlindungan profesi
c. Organisasi profesi
Profesi
Kedokteran
Kesehatan
Farmasi
Obat-obatan
Psikologi
Akuntansi
Keuangan
Konseling
Jalur Akademik
Jalur Profesi
PPK (Sp.2)
Terpisah/serempak
Konselor
Spesialis
PPK (Sp.1)
S-3
Doktor
Konseling
Terpisah/serempak
Konselor
Umum
S- 2
Magister
Konseling
S-1
SLTA
Sarjana
Konseling
4. Akuntabilitas Profesi:
a. Akreditasi lembaga
b. Sertifikasi dan lisensi bagi lulusan
c. Pengukuran hasil layanan
d. Implementasi kode etik
e. Advokasi fungsional
a. Tugas Pokok: melaksanakan pelayanan konseling yang mendukung terlaksananya fungsi-fungsi konseling
b. Kegiatan pengelolaan
1) Pengelolaan pelayanan konseling:
perencanaan, pelaksanaan, penilaian, analisis, dan tindak lanjut
2) pengelolaan kegiatan di lembaga
3) pengelolaan praktik konseling mandiri (privat)
c. Kegiatan kolaborasi profesional:
1) kerjasama antar tenaga profesi
2) unit pelayanan masyarakat terpadu yang di dalamnya
tergabung berbagai tenaga profesional
3) team building, team working, team responsibilty
d. Kegiatan keorganisasian
1) Kesertaan dalam organisasi profesi
2) Kepatuhan terhadap kode etik profesional
3. Substansi KUM
a. Pengelompokan substansi (WPKNS) dalam:
- Dasar dan dinamika tingkah laku manusia dan individu
dalam budayanya
- Hakikat dan upaya pendidikan
- Hakikat, proses dan pengalaman pelayanan konseling
(12 pokok substansi)
b. Pengelompokan kemampuan berkarya:
- Kompetensi pengembangan kepribadian (KPK) --kepribadian dan penghargaan terhadap harkat, hakikat
dan kehidupan
- Kompetensi landasan keilmuan dan keterampilan (KKK) --pendidikan, psikologi, budaya
- Kompetensi keahlian berkarya (Konseling Ke-lompok) ---keterampilan pelayanan konseling
- Kompetensi perilaku berkarya (KPB) --- etika, riset, dan
organisasi
- Kompetensi berkehidupan bermasyarakat profesi (KBB)
--hubungan sosial dan kolaborasi antarprofesi.
E. Standar Pendidikan
1. Lembaga:
a.Pendidikan pra-jabatan: LPTK, kolaborasi dengan
organisasi profesi, mengacu kepada standard
kompetensi/profesi.
b.Pendidikan dalam-jabatan: kolaborasi LPTK,
pengguna dan organisasi profesi konseling
c.c.Kemampuan
Kemampuandan
dankewenangan
kewenangan
- -Penguasaan
PenguasaanKUM
KUMKonseling
Konseling
- -Bekerja
Bekerjasebagai
sebagaikonselor
konselor(dengan
(denganhuruf
hurufk
kkecil)
kecil)pada
pada
pada
padajenjang
jenjangdikdasmen
dikdasmen
- -Melanjutkan
Melanjutkanke
keS2
S2dan
danPPK
PPK(Spesialis
(SpesialisI)I)
d.
d.Kurikulum:
Kurikulum:
- -Penjabaran
PenjabaranKUM
KUM
- -Dikemas
dalam
Dikemas dalamstruktur
struktur kurikulum
kurikulummenurut
menurutperaturan
peraturanyang
yang
berlaku
berlaku
e.e.Perlengkapan
Perlengkapan
- -Prasarana
Prasaranadan
dansarana
saranafisik,
fisik,serta
sertaperangkat
perangkatkeras
kerasdan
danlunak
lunak
- -Perpustakaan
Perpustakaandan
danlaboratorium,
laboratorium,termasuk
termasukfasilitas
fasilitas micro
micro
teaching
teaching
- -Fasilitas
Fasilitaspraktik
praktik(PPL)
(PPL)
f.f.Dosen:
Dosen: Minimal
Minimalbergelar
bergelarS2
S2dan
dantamatan
tamatanPPK
PPK(Konselor)
(Konselor)
g.
g.Masukan
Masukandasar
dasar
- -Lulusan
LulusanSLTA
SLTA
- -Tes
Teskhusus
khusus
f. Kurikulum
- Pemantapan KUM Konseling
- Orientasi praktik lapangan (minimal 600 jam nyata untuk
masing-masing Sp.I dan Sp. II)
- Akuntabilitas pelayanan profesi di berbagai wilayah kerja
konselor
g. Perlengkapan
- Prasarana dan sarana fisik, perangkat lunak dan keras,
perpustakaan dan laboratorium
- Kelengkapan praktik lapangan di berbagai wilayah kerja
konselor (sekolah, termasuk perguruan tinggi, dan
luar sekolah)
h. Dosen
- Minimal S2 untuk Sp.I dan S3 untuk Sp.II
- Bergelar Konselor lulusan PPK (Sp.I dan Sp. II)
i. Masukan dasar
- Sarjana (S-1) Konseling untuk PPK Sp. I
- Konselor (lulusan Sp.I berpengalaman praktik mandiri)
untuk PPK Sp. II
c. Tujuan
Menyiapkan tenaga ahli akademik dalam bidang konseling
d. Kurikulum
- Orientasi akademik, sesuai dengan peraturan yang berlaku
- Pengalaman penelitian dan penulisan ilmiah
e. Perlengkapan
- Prasarana dan sarana, perpustakaan dan laboratorium
- Fasilitas penelitian
f. Dosen
- Doktor konseling
- Pengalaman praktik Konselor (sebagai Konselor Umum/
Spesialis)
g. Masukan dasar
- Sarjana (S-1) Konseling untuk S2 Konseling
- Magister Pendidikan (S2) untuk S3 Konseling
Catatan:
Program PPK (Sp. I dan Sp. II) dapat diselenggarakan
serempak dengan program S2/S3
c. Kurikulum
- Mengacu kepada KUM Konseling
- Orientasi tugas di lapangan
e. Perlengkapan
- Prasarana dan sarana fisik, serta perangkat keras
dan lunak
- Perpustakaan dan laboratorium, termasuk fasilitas
micro teaching
- Fasilitas praktik (PPL)
f. Pelaksana
- Program S1 Konseling di LPTK
- Lembaga khusus, misalnya P3G untuk Konseling
E. Standar Pendidikan
1. Lembaga:
a.Pendidikan pra-jabatan: LPTK, kolaborasi dengan
organisasi profesi, mengacu kepada standard
kompetensi/profesi.
b.Pendidikan dalam-jabatan: kolaborasi LPTK,
pengguna dan organisasi profesi konseling
c.c.Kemampuan
Kemampuandan
dankewenangan
kewenangan
- -Penguasaan
PenguasaanKUM
KUMKonseling
Konseling
- -Bekerja
Bekerjasebagai
sebagaikonselor
konselor(dengan
(denganhuruf
hurufk
kkecil)
kecil)pada
pada
pada
padajenjang
jenjangdikdasmen
dikdasmen
- -Melanjutkan
Melanjutkanke
keS2
S2dan
danPPK
PPK(Spesialis
(SpesialisI)I)
d.
d.Kurikulum:
Kurikulum:
- -Penjabaran
PenjabaranKUM
KUM
- -Dikemas
dalam
Dikemas dalamstruktur
struktur kurikulum
kurikulummenurut
menurutperaturan
peraturanyang
yang
berlaku
berlaku
e.e.Perlengkapan
Perlengkapan
- -Prasarana
Prasaranadan
dansarana
saranafisik,
fisik,serta
sertaperangkat
perangkatkeras
kerasdan
danlunak
lunak
- -Perpustakaan
Perpustakaandan
danlaboratorium,
laboratorium,termasuk
termasukfasilitas
fasilitas micro
micro
teaching
teaching
- -Fasilitas
Fasilitaspraktik
praktik(PPL)
(PPL)
f.f.Dosen:
Dosen: Minimal
Minimalbergelar
bergelarS2
S2dan
dantamatan
tamatanPPK
PPK(Konselor)
(Konselor)
g.
g.Masukan
Masukandasar
dasar
- -Lulusan
LulusanSLTA
SLTA
- -Tes
Teskhusus
khusus
f. Kurikulum
- Pemantapan KUM Konseling
- Orientasi praktik lapangan (minimal 600 jam nyata untuk
masing-masing Sp.I dan Sp. II)
- Akuntabilitas pelayanan profesi di berbagai wilayah kerja
konselor
g. Perlengkapan
- Prasarana dan sarana fisik, perangkat lunak dan keras,
perpustakaan dan laboratorium
- Kelengkapan praktik lapangan di berbagai wilayah kerja
konselor (sekolah, termasuk perguruan tinggi, dan
luar sekolah)
h. Dosen
- Minimal S2 untuk Sp.I dan S3 untuk Sp.II
- Bergelar Konselor lulusan PPK (Sp.I dan Sp. II)
i. Masukan dasar
- Sarjana (S-1) Konseling untuk PPK Sp. I
- Konselor (lulusan Sp.I berpengalaman praktik mandiri)
untuk PPK Sp. II
c. Tujuan
Menyiapkan tenaga ahli akademik dalam bidang konseling
d. Kurikulum
- Orientasi akademik, sesuai dengan peraturan yang berlaku
- Pengalaman penelitian dan penulisan ilmiah
e. Perlengkapan
- Prasarana dan sarana, perpustakaan dan laboratorium
- Fasilitas penelitian
f. Dosen
- Doktor konseling
- Pengalaman praktik Konselor (sebagai Konselor Umum/
Spesialis)
g. Masukan dasar
- Sarjana (S-1) Konseling untuk S2 Konseling
- Magister Pendidikan (S2) untuk S3 Konseling
Catatan:
Program PPK (Sp. I dan Sp. II) dapat diselenggarakan
serempak dengan program S2/S3
c. Kurikulum
- Mengacu kepada KUM Konseling
- Orientasi tugas di lapangan
e. Perlengkapan
- Prasarana dan sarana fisik, serta perangkat keras
dan lunak
- Perpustakaan dan laboratorium, termasuk fasilitas
micro teaching
- Fasilitas praktik (PPL)
f. Pelaksana
- Program S1 Konseling di LPTK
- Lembaga khusus, misalnya P3G untuk Konseling
KREDENSIALISASI
A. Pengertian dan Jenis
1. Pengertian
Kredensialisasi merupakan pengakuan formal
terhadap kemampuan dan kewenangan:
a. Perorangan
b. Lembaga pengembang
c. Lembaga pelayanan
2. Jenis
a. Sertifikasi : pengakuan penguasaan kompetensi
b. Lisensi
: izin praktik
c. Akreditasi : pengakuan kelayakan lembaga untuk
melaksanakan program
Tujuan sertifikasi
Melindungi profesi
Melindungi masyarakat dari praktik yang
tidak kompeten
Memabntu dan melindungi lembaga
penyelenggara konseling
Membangun citra masyarakat thd profesi
konselor
Memberikan solusi dalam rangka
meningkatkan mutu konselor
Manfaat sertifikasi:
Pengawasan mutu
Lembaga sertifikasi
Praktisi untuk mengembangkan tingkat
kompetensi berkelanjutan
Peningkastan profesionalisme melalui
mekanisme seleksi
Proses seleksi yang baik
Penjaminan Mutu
Proses pengembangan profesionalisme
Sertifikasi menyediakan informasi yang
berharga bagi pengguna
Tujuan Akreditasi
Untuk menilai bahwa program memenuhi standar
Untuk menegaskan visi,misi dan tujuan
Untuk menarik calon dan tenaga konselor
bermutu tinggi
Untuk membantu lulusan memenuhi tuntutan
kredensial,seperti lisensi
Untuk meningkatkan kemampuan program dan
pengakuan thd program
Untuk membantu mahasiswa berpotensi dalam
proses seleksi
Membantu para pemakai lulusan
Untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat
D. Masa Berlaku
1. Sertifikasi, akreditasi dan lisensi hanya berlaku untuk
kurun waktu tertentu
2. Asesmen dan pertimbangan ulang dengan fokus perkembangan dan peningkatan kemampuan
3. Dilaksanakan oleh pihak berwenang bersama organisasi
profesi.
E. Otoritas
Kegiatan sertifikasi, akreditasi dan lisensi dilakukan oleh:
1. Depdiknas
2. Organisasi profesi
3. Panitia khusus
B. Kode Etik
1. Pengertian dan muatan:
Kode etik profesi berisi aturan tentang:
a. Apa yang tidak boleh dilakukan
b. Apa yang seharusnnya dilakukan
c. Apa yang diharapkan dilakukan oleh tenaga
profesi
2. Tujuan
a. Menjunjung tinggi martabat profesi
b. Melindungi pengguna dari mala-praktik
c. Meningkatkan mutu profesi
d. Menjaga standard mutu dan status profesi
e. Menegakkan ikatan antara tenaga profesi dan
profesi yang disandangnya.
f. Hubungan kelembagaan
- prinsip umum
- keterkaitan kelembagaan
BAB V
AGENDA PENGEMBANGAN
A. Pengembangan Program Pendidikan
1. Pendidikan Sarjana (S-1)
2. Pendidikan Profesi Konselor (PPK): Spesialis I
dan Spesilias II.
3. Pendidikan Magister dan Doktor
4. Pendidikan Dalam-Jabatan