Anda di halaman 1dari 18

0

TUGAS INDIVIDU

PENGUKURAN DAN PENILAIAN


DALAM BK
(Alat Ungkap Masalah)

Disusun Oleh:

WAHYU KURNIAWAN
NIM: 17151048

PROGRAM STUDI S2 BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
1

Alat Ungkap Masalah (AUM)

A. Pengertia Alat Ungkap Masalah


Alat Ungkap Masalah atau biasa disebut AUM merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk mengungkap masalah-masalah siswa, mahasiswa, dan
masyarakat secara menyeluruh mengungkapkan masalah-masalah umum. AUM
ini disusun sebagai suatu alat yang dapat membantu konselor dalam mengungkap
permasalahan yang sedang dialami oleh klien berkaitan dengan bidang-bidang
perkembangan ataupun masalah yang dihadapinya. Namun begitu, AUM yang
dikembangkan oleh Prayitno, dkk ini dapat digunakan sebagai bentuk usaha
dalam memahami dan memperkirakan (bukan memastikan) masalah-masalah
yang dihadapi Klien.
Selama ini instrumen yang dipakai untuk mengungkap masalah, khususnya
dalam kaitannya dengan pelayanan bimbingan dan konseling, di indonesia pada
umumnya adalah terjemahan atau adaptasi dari Mooney Problem Check List
(MPCL, revisi 1950) yang dikembangkan oleh Ross L. Mooney. Ada tiga bentuk
(Format) MPCL, yaitu bentuk SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Selanjutnya
dengan memperhatikan format dan kandungan isi MPCL dan pengalaman
pemakaian terjemahan/adaptasinya selama ini, serta didorong oleh keinginan
untuk menyusun sendiri instrumen sejenis MPCL yang lebih sesuai dengan
kondisi tanah air, maka disusunlah Alat Ungkap Masalah (AUM).
Untuk dapat mengungkapkan masalah-masalah siswa dan mahasiswa secara
menyeluruh telah dikembangkan dua jenis alat ungkap masalah, yaitu; (1) alat
untuk mengungkapkan masalah-masalah umum dan (2) alat untuk
mengungkapkan masalah-masalah khusus yang berkaitan dengan upaya dan
penyelenggaraan kegiatan belajar. Kedua jenis alat ungkap itu yang dikenal
dengan AUM Umum dan AUM Belajar. AUM Belajar itu lebih khusus
lagi dinamakan AUM PTSDL. Dalam bentuknya yang menyeluruh AUM
meliputi:
2

Format AUM
No Sasaran Penggunaan
AUM UMUM AUM Belajar
1 Perguruan Tinggi AUM Umum F1 AUM PTSDL F1
2 SLTA AUM Umum F2 AUM PTSDL F2
3 SLTP AUM Umum F3 AUM PTSDL F3
4 SD AUM Umum F4 AUM PTSDL F4
5 Masyarakat AUM Umum F5 -

Konselor sekolah selama ini melakukan pengadministrasian AUM dan


melakukan pengolahan secara manual, baik untuk AUM Umum maupun AUM
PTSDL, sehingga memakan tenaga yang besar dan waktu yang tidak efisien.
Untuk membantu para konselor akhirnya Tim Pengembang Instrumen atas izin
tim pengusun instrument AUM (Prayitno dkk) berinisiatif untuk mengembangkan
sebuah program aplikasi AUM dengan basis program Microsoft Acces,
Teknologi e-konseling pada program ini memungkinkan menampilkan lebih
banyak lagi informasi berkenaan dengan masalah-masalah responden, dalam hal
ini terutama siswa yang nantinya dapat dijadikan alat bantu bagi konselor dalam
menjalankan tugas profesionalnya. Hasil pengembangan Aplikasi tersebut telah
di launching pada tanggal 30 Maret 2009 saat pengelenggaran Konvensi Ikatan
Konselor (IKI) Indonesia di Padang Sumatera Barat.

B. Bidang Masalah AUM


Alat Ungkap Masalah ini didesain untuk mengungkap sepuluh bidang
masalah yang mungkin dihadapi klien. Kesepuluh bidang-bidang masalah tersebut
adalah:
1. Jasmani dan kesehatan (JDK) 25 item
2. Diri pribadi (DPI) 20 item
3. Hubungan sosial (HSO) 15 item
4. Ekonomi dan keuangan (EDK) 15 item
5. Karir dan pekerjaan (KDP) 15 item
6. Pendidikan dan pelajaran (PDP) 45 item
7. Agama, nilai dan moral (ANM) 30 item
8. Hubungan muda-mudi (HMM) dan perkawinan 25 item
3

9. Keadaan dan hubungan dalam keluarga (KHK) 25 item


10. Waktu senggang (WSG) sebanyak 10 item

Jumlah keseluruhan item dari AUM Umum ini adalah sebanyak dua ratus
dua puluh lima item.Aplikasi AUM Umum ini, maka didapatlah data berdasarkan
dua format pengolahan, yaitu:
1. Rekapitulasi dan hasil pengolahan format kelompok
2. Masalah-masalah yang banyak dialami siswa dalam AUM Umum
3. Interpretasi hasil pengolahan AUM Umum

Sedangkan AUM PTSDL Dengan memperhatikan ruang lingkup dan


kondisi kehidupan siswa pada umumnya, maka AUM seri PTSDL Format 2
(selanjutnya disebut AUM PTSDL-2) untuk siswa itu meliputi seumlah item yang
memuat berbagai masalah yang mungkin dialami oleh siswa yang semuanya itu
dikelompokkan ke dalam lima bidang, yaitu:
1. Prasyarat penguasaan materi pelajaran (P)
2. Keterampilan belajar (T)
3. Sarana belajar (S)
4. Diri Pribadi (D)
5. Lingkungan belajar dan sosio-emosional (L)

C. Jenis-jenis AUM
Seperti sudah diinggung pada sub-bab sebelumnya, diketahui bahwa
terdapat dua macam AUM, yaitu AUM Umum dan AUM PTSDL. AUM Umum
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengungkap masalah-masalah
siswa, mahasiswa, dan masyarakat secara menyeluruh mengungkapkan masalah-
masalah umum.
Sedangkan AUM PTSDL adalah sebuah alat untuk mengungkapkan
permasalahan khusus, yaitu berkaitan dengan upaya dan penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar. Alternatif jawaban yang digunakan tidak tergantung
benar atau salah, baik atau buruk, melainkan mengungkapkan kondisi individu
yang sebenarnya.
4

1. AUM Umum
AUM UMUM merupakan singkatan dari Alat Ungkap Masalah
Umum. Menurut Gantina Komalasari, dkk (2011:131) AUM UMUM bukan
alat pengukur tetapi alat untuk mengkomunikasikan masalah klien kepada
konselor/guru BK. Hal ini berarti, dengan menggunakan AUM UMUM ini
konselor akan mengetahui permasalahan umum yang dialami oleh kliennya.
a. Karakteristik AUM Umum
AUM umum ini berfungsi untuk mengungkapkan masalah-
masalah yang bersifat umum yang masing-masing terbentuk kedalam
beberapa format yaitu:
1) Format 1 untuk mahasiswa terdiri dari 10 bidang masalah (225
item)
2) Format 2 untuk siswa SLTA terdiri dari 10 bidang maslah (225
item)
3) Format 3 untuk siswa SLTP terdiri dari 8 bidang masalah (145
item)
4) Format 4 untuk siswa SD terdiri dari 5 bidang masalah (50 item)
5) Format 5 untuk masyarakat terdiri dari 9 bidang masalah (245
item)
b. Tujuan AUM Umum
Adapun Tujuan dari pengadministrasian AUM UMUM antara
lain adalah:
1) Tujuan Umum
Sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan layanan yang
tepat bagi permasalahan individu.
2) Tujuan Khusus
Secara khusus, AUM UMUM bertujuan untuk membantu
individu agar mendapatkan gambaran mengenai masalah pribadi
dan masalah berat yang dialami dirinya dan mendapatkan
bantuan, pelayanan dan juga sebagai upaya tindak lanjut yang
tepat terhadap masalah yang dialaminya.
5

c. Pengadministrasian AUM Umum


AUM umum dapat diadministrasikan kepada siswa baik secara
perorangan, kelompok, maupun klasikal. Ada beberapa hal pokok
yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pengadministrasian yaitu
sebagai berikut :

1) Petunjuk pengerjaan
Petunjuk pengerjaan AUM umum telah tercantum di
dalam buku AUM umum. Petunjuk dibacakan oleh
penyelengara administrasi AUM agar siswa memperoleh
pemahaman yang lengkap tentang apa, mengapa dan bagaimana
AUM, serta kegunaanya dalam penyelengaraan bimbingan dan
konseling. Petunjuk pengerjaan ini dapat diperluas penjelasanya
yang diberikan contoh-contoh.
2) Lembaran jawaban terpisah
Siswa menuliskan identitas diri dan jawaban terhadap
AUM umum pada lembaran yang telah disediakan. Yang perlu
diperhatikan bahwa buku AUM harus dibiarkan bersih dan utuh.
3) Waktu untuk penyelenggaraan
Untuk menjelaskan AUM membutuhkan waktu sekitar 30
menit. Dalam mengerjakan soal item sebanyak 225 butir, pada
umumnya memerlukan waktu sekitar 50-60 menit.
4) Pengumpulan lembar jawaban
Lembar jawaban siswa dikumpulkan kembali secara
cermat. Sebaiknya, sebelum lembar jawaban itu dikumpul lebih
baik diteliti terlebih dahulu. Lembaran jawaban itu harus
dipelihara dan dijaga kerahasiaanya.

d. Pengelolaan Hasil
Hasil pengerjaan AUM umum tentunya harus segera diolah,
untuk dipergunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling
tertentu terhadap siswa yang bersangkutan.
6

Sebaiknya, dalam seminggu hasil AUM itu sudah diolah dan


digunakan karena apabila pengolahan tertunda dalam jangka waktu
yang lama maka AUM tersebut sudah kadaluwarsa tidak cocok lagi
dengan keadaan siswa yang telah berubah. Jika hal tersebut terjadi
maka hasil yang diperoleh juga sia-sia.
e. Tingkat Kesahihan dan Keterandalan AUM Umum
Sebagai contoh kesahihan dan keterandalan maka ditelaah
dengan menggunakan format SMA. Kesahihan AUM diperiksa
dengan mencocokkan jenis-jenis masalah yang dikemukakan oleh
siswa tanpa mempergunakan AUM (yaitu dengan menuliskan
masalah- masalah itu pada secarik kertas kosong) dengan masalah-
masalah siswa yang sama yang dinyatakan melalui AUM. Prosedur
menuliskan jenis-jenis masalah pada kertas kosong dilakukan sebelum
siswa yang bersangkutan mengisi AUM . Dengan cara tersebut, indeks
kecocokan yang diperoleh adalah antara 78 % s.d 86 % Keterandalan
AUM diperiksa melalui prosedur tes-retest.
Dalam prosedur ini, jarak pengadministrasian AUM yang
pertama dan yang kedua adalah antara 2-3 hari. Hasil
pengadministrasian pertama dan kedua untuk siswa yang sama
diperbandingkan, untuk melihat apakah masalah-masalah yang
terungkap melalui peng-administrasian yang pertama tetap muncul
pada peng-administrasian kedua. Dengan prosedur demikian itu,
tingkat keajegan ke-munculan masalah pada pengadministrasian yang
pertama dan kedua adalah anatar 75 % s.d 85%.
f. Tingkat Kesahihan dan Keterandalan AUM UMUM
AUM Umum untuk SLTA memiliki kesahihan dengan indeks
kecocokan sebesar 84,25%, dan tingkat keterandalan (dengan teknik
tes-rites) sebesar 0,86. Sedangkan keefektifan AUM, dengan
membandingkan jumlah masalah yang dikemukakan siswa melalui
cara non-AUM (yaitu dengan menuliskan masalah-masalah yang
7

dialami pada selembar kertas kosong) dengan masalah-masalah yang


terungkap melalui AUM, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Keefektifan AUM Umum

Jenis Alat Jumlah masalah


Ungkap Terendah Tertinggi Rata-rata
Non AUM 2 7 1, 367
AUM 8 126 45,176

Sebagai suatu instrumen yang telah distandardisasikan, AUM ini


dilengkapi dengan manual yang berisi tentang deskripsi umum (latar
belakang, karakteristik), petunjuk pengadministrasian (petunjuk
pengerjaan, lembaran jawaban, waktu penyelenggaraan, dan frekuensi
pengadministrasian), pengolahan hasil (tata cara pengolahan, data
yang diperolehindividual dan kelompok), penggunaan hasil (umum,
dan berdasarkan jenis-jenis layanan BK).

2. AUM PTSDL
AUM PTSDL merupakan salah satu alat ungkap masalah yang dapat
mengungkap masalah-masalah belajar dan mutu kegiatan belajar
siswa/mahasiswa. AUM PTSDL sebagai alat ungkap masalah sederhana dan
mudah digunakan untuk mengkomunikasikan mutu dan masalah
siswa/mahasiswa kepada personil sekolah yang membantu (Konselor).
Dengan memperhatikan ruang lingkup dan kondisi kehidupan siswa
pada umumnya, maka AUM seri PTSDL Format 2 (selanjutnya disebut
AUM PTSDL-2) untuk siswa itu meliputi seumlah item yang memuat
berbagai masalah yang mungkin dialami oleh siswa

a. Karakteristik AUM PTSDL


Pada dasarnya AUM PTSDL ini berfungsi untuk
mengungkapkan masalah-masalah yang khusus yang berkaitan dengan
upaya dan penyelenggaraan kegiatan belajar. Masing-masing
terbentuk kedalam beberapa format yaitu:
8

1) Format 1 untuk mahasiswa terdiri dari 165 item


2) Format 2 untuk siswa SLTA terdiri dari 165 item
3) Format 3 untuk siswa SLTP terdiri dari 145 item
4) Format 4 untuk siswa SD terdiri dari 96 item

Pernyataan dengan 5 opsi jawaban yaitu : J (Jarang) ; K


(Kadang-kadang) ; Sr (Sering) ; U (Pada umumnya) dan Sl (Selalu),
sedangkan AUM PTSDL-3 terdiri dari 145 item pernyataan dengan 4
opsi jawaban yaitu : J (Jarang) ; K (Kadang-kadang) ; Sr (Sering) ;
dan Sl (Selalu).

b. Tujuan AUM PTSDL


Tujuan pengadministrasian AUM PTSDL adalah untuk
mendapatkan gambaran mengenai masalah belajar dan mutu kegiatan
belajar siswa/mahasiswa, sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu
dasar dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling.
c. Fungsi
1) Membantu konselor dalam menentukan layanan bimbingan dan
konseling khususnya yang berkaitan dengan masalah belajar..
2) Mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan belajar
siswa.
3) Membantu peserta didik yang bermasalah dalam menyelesaikan
masalah belajarnya.
4) Sebagai dasar penyusunan program pelayanan konseling yang
memungkinkan peserta didik berkembang secara wajar, utuh,
dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

d. Pengadministrasian
AUM PTSDL dapat diadministrasikan kepada siswa baik secara
perorangan, kelompok, maupun klasikal. Ada beberapa hal pokok
yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan pengadminitrasian sebagai
berikut:
9

1) Petunjuk pengerjaan
Petunjuk pengerjaan AUM PTSDL telah tercantum dalam buku
AUM PTSDL. Petunjuk ini dibacakan oleh penyelengara
administrasi AUM agar siswa memperoleh pemahaman yang
lengkap tentang apa, mengapa dana bagaimana AUM PTSDL,
serta kegunaanya dalam penyelengaraan bimbingan dan
konseling.
2) Lembaran jawaban terpisah
Siswa menuliskan identitas dri dan jawaban terhadap AUM
PTSDL pada lembaran yang disediakan dan buku AUM harus
dibiarkan bersih dan utuh.
3) Waktu untuk penyelenggaraan
Dalam menjelaskan AUM PTSDL dan hal-hal terkait dengannya
membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Untuk mengerjakan soal-
soal item sebanyak 165 butir umumnya memerlukan waktu
sekitar 40 menit.Hal-hal yang perlu diingat dalam pengerjaan
AUM, bekerja seteliti mungkin, cepat dan tidak membuang-
buang waktu.
4) Pengumpulan lembar jawaban
Lembar jawaban siswa dikumpulkan kembali secara cermat dan
hal yang amat penting adalah bahwa lembaran jawaban itu harus
dipelihara dan dijaga kerahasiaanya.

e. Pengelolaan Hasil
Pengolahan hasil AUM harus berdasarkan azas kekinian.
Pengolahan dapat dilakukan secara manual ataupun secara
komputerisasi. Dari pengolahan nantinya akan diketahui mutu
kegiatan belajar siswa dalam satu kelas yaitu jumlah skor, skor
tertinggi, dan terendah serta skor rata-rata per siswa; jumlah masalah
belajar yang dialami siswa dalam satu kelas; jumlah masalah tertinggi
dan terendah serta jumlah rata-rata per siswa.
10

f. Tingkat Kesahihan dan Keterandalan AUM PTSDL


1) Kesahihan
Kesahihan AUM PTSDL-2 diperiksa dengan mencocokan
jenis-jenis masalah yang dikemukakan oleh siswa tanpa
mempergunakan AUM PTSDL-2 (yaitu dengan menuliskan
masalah-masalah itu pada secarik kertas kosong) dengan
masalah-masalah siswa yang sama yang dinyatakan melalui
AUM PTSDL-2.
Prosedur menuliskan jenis-jenis masalah pada kertas
kosong dilakukan sebelum siswa yang bersangkutan mengisi
AUM PTSDL-2. Dengan cara tersebut, indeks kecocokan yang
diperoleh adalah 86,36%.
2) Keterandalan
Keterandalan AUM PTSDL-2 diperiksa melalui prosedur
tes-retest. Dalam prosedur ini, jarak pengadministrasian AUM
PTSDL-2 yang pertama dan yang kedua adalah antara 2-3 hari.
Skor dan jenis-jenis masalah hasil pengadministrasian pertama
dan kedua untuk siswa yang sama dikorelasikan.
Dengan prosedur demikian itu, tingkat keterandalan yang
berupa indeks korelasi skor hasil pengadministrasian yang
pertama dan kedua adalah 0,76. Sedangkan tingkat kesesuaian
masalah yang terungkap pada pengadministrasian pertama dan
kedua adalah 0,89. Angka ini memperlihatkan tingkat
keterandalan AUM PTSDL-2.
3) Keefektifan
Keefektifan AUM PTSDL-2 dilihat dengan
membandingkan jumlah masalah yang dikemukakan siswa
melalui cara non-AUM (yaitu dengan menuliskan masalah-
masalah yang dialami pada selembar kertas kosong) dengan
masalah-masalah yang terungkap melalui AUM PTSDL-2.
11

4) Variasi Masalah
Masalah-masalah siswa yang terungkapkan melalui AUM
PTSDL-2 ternyata sangat bervariasi. Dari masalah-masalah
tersebut ada yang dialami oleh sejumlah besar siswa, ada pula
yang dialami oleh sejumlah kecil siswa saja.
5) Norma
Hasil dari pengadministrasian AUM PTSDL-2 terhadap
sejumlah sampel dapat diolah dan kemudian disusun untuk
membentuk sebuah norma berkenaan dengan hasil tersebut.

D. Pemanfaatan Hasil terhadap Layanan BK


1. Penggunaan Hasil Pengolahan AUM UMUM
a. Layanan Orientasi dan Informasi
1) Informasi Umum
Data kelompok (yang menyangkut siswa satu kelas)
dipergunakan untuk memberikan informasi kepada seluruh
siswa tentang masalah yang mereka alami secara ke-seluruhan
dalam format klasikal. Tujuan kegiatan ini adalah agar siswa
memiliki wawasan dan kesadaran tentang berbagai, masalah
yang mereka alami :
a) Jumlah keseluruhan dengan berbagai variasi dan jenisnya.
b) Persentase masalah untuk masing-masing bidang masalah
c) Kepada siapa klien ingin membicarakan atau
mengkonsultasikan masalah-masalahnya itu.
d) Jumlah masalah yang berat dan rata-rata per-klien.
2) Orientasi dan Informasi Khusus
Masalah-masalah yang terungkap melalui AUM Umum
ada sejumlah item antaranya yang berkaitan dengan, layanan
orientasi dan/atau informasi.
3) Layanan Penempatan/Penyaluran
Sejumlah masalah dalam AUM Umum memerlukan
layanan penempatan/penyaluran sebagai salah satu cara
penanggulangannya, seperti pada item nomor:
12

166. Tidak lincah dan kurang mengetahui tatakrama pergaulan


038. Ingin mengikuti kegiatan pelajaran dan/atau latihan khusus
tertentu yang benar-benar menunjang proses men-cari dan
melamar pekerjaan setamat pendidikan ini.
014. Kurang meminati meminati pelajaran atau jurusan atau
program yang diikuti
119. Tidak mempunyai kawan akrab untuk bersama-sama
mengisi waktu senggang.

Siswa yang mengalami masalah-masalah seperti itu perlu


disalurkan atau ditempatkan ke dalam kelompok atau
lingkungan atau suasana tertentu. Dalam suasana yang baru itu
diharapkan mereka terangsang, tertantang, dan memperoleh
kesempatan yang lebih luas lagi untuk mengembangkan diri.
Layanan penempatan/penyaluran itu dapat dilaksanakan melalui
format kelompok (yaitu apabila kelompok menjadi wahana
penempatan/ penyaluran) atau format individual (yaitu apabila
diselenggarakan per-siswa, seperti: seorang siswa yang kurang
meminati suatu program Pelajaran khusus tertentu disalurkan ke
program lain).
4) Layanan Penguasaan Konten
Layanan penguasaan konten pada dasarnya membantu
siswa dalam menguasai keterampilan atau kompetensi dalam
kehidupan sehari-hari dan kebutuhan khusus siswa dalam
kesepuluh bidang permasalahan yang tercakup di dalam AUM
ini. Sesuai dengan sifat penyelenggaraannya, layanan ini
mengacu kepada pengembangan kompetensi yang dimaksud
serta untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan oleh siswa
dalam kehidupannya yaitu kehidupan sehari-hari dan masa
depannya.
Layanan ini dapat mengikuti format klasikal (yaitu kalau
seluruh siswa dalam satu kelas mengikuti layanan), atau format
kelompok (yaitu kalau penyelenggaraannya berlangsung dalam
13

kelompok-kelompok terbatas), atau format individual (yaitu


kalau layanan itu dijalani oleh mahasiswa secara perorangan).
5) Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan diselenggarakan selalu
dalam format individual. Dalam pertemuan interpersonal yang
sangat intens itu semua masalah yang menjadi kandungan item-
item AUM Umum itu dapat dibicarakan.
Bahkan masalah-masalah lain yang belum termunculkan
melalui AUM pun dapat dibicarakan dalam konseling
perorangan. Masalah mana yang akan didahulukan dan sangkut
paut masalah yang satu dengan lainnya sangat tergantung pada
apa yang dirasakan dan menjadi tujuan siswa yang
bersangkutan.
6) Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
Kedua jenis layanan yang tersebut terakhir itu selalu di-
selenggarakan dalam format kelompok. Layanan bimbingan
kelompok membahas topik-topik umum yang disepakati
bersama oleh seluruh anggota kelompok dan berguna bagi
perkembangan seluruh anggota kelompok itu; sedangkan
konseling kelompok membicarakan masalah individual yang
dialami anggota kelompok untuk membantu pemecahan masalah
tersebut.
Topik-topik mana yang akan dibahas (dalam bimbingan
kelompok) diserahkan kepada para anggota kelompok di bawah
bimbingan konselor. Jika diperlukan, dalam bimbingan
kelompok dan konseling kelompok dapat dibicarakan topik atau
masalah yang berada di luar atau tidak muncul melalui AUM
Umum.
14

2. Penggunaan Hasil Pengolahan AUM PTSDL


a. Layanan Orientasi dan Informasi
1) Informasi Umum
Data kelompok (yang menyangkut siswa satu kelas)
dipergunakan untuk memberikan informasi kepada seluruh
siswa tentang mutu kegiatan dan masalah-masalah belajar yang
mereka alami secara keseluruhan dalam format klasikal. Tujuan
kegiatan ini ialah:
a) Agar siswa memiliki wawasan dan kesadaran tentang
mutu kegiatan belajar serta berbagai masalah belajar yang
mereka alami
b) Berdasarkan wawasan dan kesadaran mereka tentang mutu
kegiatan belajar dan masalah-masalah belajar yang mereka
alami itu, mereka diharapkan tergerak untuk
memanfaatkan pelayanan bimbingan dan konseling yang
disediakan oleh Konselor.
c) Siswa yang bermasalah diharapkan mencari bantuan untuk
pemecahan masalahnya itu dari tenaga ahli yang tepat,
dalam hal ini Konselor. Untuk mencapai tujuan-tujuan di
atas, Konselor perlu memaparkan data AUM PTSDL yang
bersifat kelompok (kelas) dengan jelas, luas, dan
merangsang. Pemaparan tersebut perlu didahului dengan
pen-jelasan tentang tujuan- tujuan yang hendak dicapai
(yaitu tujuan-tujuan tersebut di atas), kemudian
dilanjutkan dengan penyajian data AUM, dilengkapi
dengan tanya jawab, diskusi, contoh-contoh, dan
penjelajahan masalah secara lebih mendalam. Satu hal
yang amat perlu mendapat perhatian ialah bahwa: dalam
pembahasan data tersebut sekali-kali tidak boleh menyebut
nama, baik nama siswa yang bersangkutan (yang ada di
15

kelas itu), maupun nama siapapun juga. Hal ini merupakan


upaya menegakkan asas kerahasiaan.
d) Sebagai penutup dari informasi klasikal tentang hasil
AUM PTSDL itu, konselor menghimbau agar masalah-
masalah siswa itu dibicarakan dan dicarikan jalan
pemecahannya. Konselor akan memberikan waktu dan
kesempatan seluasluasnya untuk menerima dan membantu
para siswa. Siswa diminta merasa bebas dan secara
sukarela menemui Konselor.
2) Orientasi dan Informasi Khusus
Masalahmasalah yang terungkap melalui AUM PTSDL
pada sejumlah item diantaranya yang berkaitan dengan layanan
orientasi dan /atau informasi
3) Layanan Penempatan dan Penyaluran
Sejumlah masalah yang terungkap melalui AUM PTSDL
memerlukan layanan penempatan dan penyaluran sebagai salah
satu cara penanggulangannya.
4) Layanan Penguasaan Konten
Berkenaan dengan proses pembelajaran di sekolah,
layanan penguasaan konten pada dasarnya membentuk siswa
dalam mengembangkan keterampilan belajar dan penguasan
terhadap materi pelajaran *). Item-item AUM PTSDL yang
termasuk ke dalam bidang keterampilan belajar memuat ver-
bagai permasalahan yang pengentasannya dapat dilakukan
antara lain melalui layanan penguasaan konten.
Sesuai dengan sifat penyelenggaraannya, layanan yang
secara langsung mengacu pada peningkatan keterampilan belajar
dan penguasaan materi belajar itu dapat mengikuti format
klasikal (yaitu kalau penyelenggaraannya berlangsung dalam
kelompok-kelompok terbatas) atau format individual (yaitu
kalau layanan itu dijalani oleh siswa secara perorangan). Lebih
16

jauh dalam penyelenggaraan layanan penguasaan ada sejumlah


paket keterampilan belajar yang dapat dipergunakan.
5) Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan diselenggarakan selalu
dalam format individual. Dalam pertemuan interpersonal yang
sangat intens itu, semua masalah yang menjadi kandungan item-
item AUM PTSDL dapat dibicarakan, bahkan masalah-masalah
lain yang belum termunculkan melalui AUM pun dapat
dibicarakan dalam konseling perorangan. Penanganan terhadap
keterampilan belajar siswa menjadi kewenangan konselor,
sedangkan penanganan terhadap penguasaan materi pelajaran
menjadi kewenangan guru satu dengan lainnya sangat
tergantung pada apa yang dirasakan dan menjadi tujuan siswa
yang bersangkutan.
6) Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok
Kedua jenis layanan yang tersebut terakhir itu selalu
diselenggarakan dalam format kelompok. Layanan bimbingan
kelompok membahas topik- topikumum yang disepakati
bersama oleh seluruh anggota kelompok danberguna bagi
perkembangan seluruh anggota kelompok itu;
sedangkankonseling kelompok membicarakan masalah
individual untuk membantupemecahan masalah tersebut. Topik-
topik mana yang akan dibahas (dalambimbingan kelompok) dan
masalah-masalah individual mana yang akandicoba dientaskan
(melalui konseling kelompok) diserahkan kepada paraanggota
kelompok di bawah bimbingan konselor. Jika diperlukan,
dalambimbingan kelompok dan konseling kelompok dapat
dibicarakan topik ataumasalah yang berada di luar atau tidak
muncul melalui AUM PTSDL.
17

DAFTAR PUSTAKA

Gantina komalasari & Eka wahyuni. 2011. Asesment Teknik Non Tes. Jakarta:
PT. Indeks.
Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke
dua. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno dkk. 2008. Pedoman Alat Ungkap Masalah (AUM ) Umum Format 1
s.d 5, Padang: Jurusan BK FIP UNP.
Prayitno. 2004. Seri Layanan Bimbingan dan Konseling, Layanan L1-
L9.Padang: FIP. Jurusan BK. UNP

Anda mungkin juga menyukai