Anda di halaman 1dari 17

BAB l PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Pembahasan tentang bimbingan dan konseling sebagai profesi yang terfokus oleh oindividu atau kelompok .bimbingan dan konseling sebagai profesi pada dasarnya menyankut pekerjaan tetapi tidak semua pekerjaan dapat disebut profesi .dan untuk melihat sampai seberapa jauh pelayanan bimbingan dan konseling harus memiliki persyaratan sebagai suatu profesi

B. Rumusan masalah . 1. Pengertian Profesi 2. Ciri-Ciri Profesi 3. Pengembangan Profesi Bimbingan Dan Konseling 4. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Profesi Bimbingan Dan Konselig

C. Tujuan Penulisa Untuk memberikan dorongan atau wawasan dalam menjalankan bimbingan konseling sebagai profesi agar dapat mengembangkan strategi strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.

D. Manfaat Penulisan 1. Penulis dapat memahami bimbingan dan konseling sebagai profesi 2. Penulis dapat megetahui profesionalisasi pelayanan bimbingan dan konseling serta konselor ,serta pengembangan organisasi profesi bimbingan .

BAB II PEMBAHASAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI PROFESI

A. Pengertian Profesi Profesi merupakan pekerjaan atau karir yang bersifat pelayanan bantuan keahlian dengan tingkat ketepatan yang tinggi untuk kebahagiaan pengguna berdasarkan normanorma yang berlaku.Kekuatan dan eksistensi profesi muncul sebagai akibat interaksi timbal balik antara kinerja tenaga profesional dengan kepercayaan publik (public trust).Masyarakat percaya bahwa pelayanan yang diperlukan itu hanya dapat diperoleh dari orang yang dipersepsikan sebagai orang yang berkompeten untuk member pelayanan yang dimaksud.Public trust akan mempengaruhi konsep profesi dan memungkinkan anggota profesi berfungsi dalam cara-cara professional. yang berkaitan dengan profesi ada beberapa istilah yang hendaknya tidak dicampuradukan yaitu profesi,profesional,profesionalisme,profesionalitas,dan,profesionalisas.profesiadalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para

petugasnya.artinya,pekrjaan yang di sebut profesi dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu. profesionalmenunjuk kepada dua hal.pertama orang yang menyandang profesi,misalnya sebutan dia seorang professional.kedua penampilan seorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. profesionalisme menunjuk kepada kometmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus menerus mengembangkan starategi srategi yang di gunakan. profesionalitas mengacu pada sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya seta derajad pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki. profesionalisasimenunjuk pada proses peningkatan kualifikasi maupun

kemampuan dari para anggota suatu profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampalannya sebagai anggota suatu profesi. Profesi dan para anggotanya harus berada dalam kondisi sebagai berikut :

1. Memiliki kompetensi dan keahlian yang disiapkan melalui pendidikan dan latihan khusus dalam standard kecakapan yang tinggi. 2. Memiliki perangkat ketentuan yang mengatur perilaku profesional dan melindungi kesejahteraan publik. 3. Anggota profesi dimotivasi untuk melayani pengguna dan pihak-pihak terkait dengan cara terbaik.

Terdapat 5 dasar pertimbangan organisasi profesi BK,yaitu : 1. Untuk mengokohkan dan mempromosikan identitas, kelayakan danakuntabilitas konselor profesional secara nasional maupun internasional. 2. .Menegaskan identitas profesi konseling dan masyarakat konselor yang secara nasional telah memenuhi standard. 3. .Memantapkan kerjasama antara Lembaga Pendidikan Tenaga Konseling dengan organisasi profesi konseling (ABKIN) dalam mendidik dan menyiapkan tenaga konseling professional. 4. Mendorong perkembangan profesi konselor sesuai dengan tuntutan dinamika perkembangan masyarakat. 5. Memberikan perlindungan kepada tenaga konseling profesional serta para penggunanya. Dasar pertimbangan organisasi profesi BK yaitu UU SISDIKNAS No 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik,profesi,dan/atau vokasi (pasal 19 ayat 3).Sebelumnya,ditetapkan bahwa kurikulum perguruan tinggi disusun oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna ( Kepmendiknas nomor 045/U/2002 ) Kredensialisasi profesi konseling,yang meliputi sertifikasi,lisensi dan akreditasi menjadi tanggung jawab bersama antar perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standard profesi yang telah dirumuskan dan ditetapkan.Hal yang penting untuk berkembangnya public trust terhadap profesi konseling,baik dalam konteks kehidupan keprofesian nasional maupun internasional.

Visi dan Misi profesi Bk Ada 4 dasar penjabaran visi profesi Bk yaitu : 1. Profesi Bk merupakan keahlian pelayanan pengembangan pribadi dan memecahkan masalah yang mengutamakan pemenuhan kebutuhan dan kebahagiaan pengguna sesuai dengan nilai,potensi dan keunikan individu. 2. Konseling sebagai ilmu dan profesi harus memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan nasional serta kehidupan masyarakat dan bangsa pada umumnya. 3. .Dari sudut pandang profesi,bantuan pelayanan konseling diperuntukkan bagi pengikatan harkat dan martabat kemanusiaan. 4. Konseling sebagai kerangka berpikir dan bertindak yang bernuansa kemanusiaan dan keindividual dan senantiasa terbuka untuk perkembangan IPTEK dan seni serta tuntutan lingkungan akademis dan professional.

Visi profesi konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan

yang

membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara

optimal,mandiri dan bahagia. Sejalan dengan visi yang dirumuskan,maka misi konseling difokuskan kepada a. Misi pendidikan ,yaitu mendidik peserta didik dan warga masyarakat melalui pengembangan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan yang terkait dengan masa depan. b. Misi pengembangan,yaitu memfasilitasi perkembangan individu di dalam satuan pendidikan formal dan nonformal,keluarga,instansi,dunia usaha dan industri serta kelembagaan masyarakat lainnya ke arah perkembangan optimal. c. Misi pengentasan masalah,yaitu membantu dan memfasilitasi pengentasan masalah individu mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang efektif.

Bidang Pelayanan Profesi Pada dasarnya pelayanan profesi konseling merupakan usaha membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan yang menyangkut kehidupan pribadi,kehidupan sosial,kegiatan belajar,perencanaan dan pengembangan
4

karir,kehidupan berkeluarga serta kehidupan keberagamaan.Pelayanan profesi konseling didasarkan atas hakikat konseling sebagai filsafat,komitmen,pandangan

hidup,sikap,tindakan dan pandangan mendunia yang mewarnai komitmen tenaga profesi konseling atas pekerjaannya.Atas dasar hal tersebut,dilihat dari substansi

pelayanannya,bidang pelayanan profesi konseling digolongkan sebagai berikut : a. Bidang pelayanan kehidupan dan pribadi, membantu kepribadian individu diri sendiri menilai untuk

kecakapan,minat,bakat

karakteristik

mengembangkan diri secara realistik. b. Bidang pelayanan kehidupan sosial, membantu individu menilai dan mencari alternative hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial yang lebih luas. c. Bidang pelayanan kegiatan belajar, membantu individu dalam kegiatan belajarnya dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai sesuatu kecakapan dan keterampilan tertentu. d. Bidang pelayanan perencanaan dan pengembangan karir, membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan dengan karir tertentu,baik karir masa depan maupun karir yang sedang dijalani. e. Bidang pelayanan kehidupan berkeluarga, membantu individu dalam mencari dan menetapkan serta mengambil keputusan berkenaan dengan rencana perkawinan dan/atau kehidupan berkeluarga yang dijalani. f. Bidang pelayanan kehidupan keberagamaan, membantu individu dalam menetapkan diri berkenaan dengan perilaku keberagamaan menurut agama yang dianutnya.

B. Ciri-Ciri Profesi Suatu jabatan atau pekerjaan disebut profesi apabila ia memiliki syarat syarat atau ciri ciri tertentu sejulah ahli seperti McCully,1963;Tolbert,1973; dan Nungent telah merumuskan syarat syarat dari suatu profesi.dari rumusan-rumusan yang mereka kemukakan Syarat-syarat atau cirri-ciri utama dari suatu profesi sebagai berikut: a. Uatu profesi merupakan suatu jabatan suatu pekerjaan yang memiliki fungsi dan kebermaknaan sosial yang sangat menentukan .
5

b. Untuk mewujudkan fungsi tersebut pada butir di atas anggotanya harus menampilkan pelayanan yang khusus yang didasarkan teknik-teknik intelektual, dan keterampilan tertentu yang unik. c. Penampilan pelayanan tersebut bukan hanya dilakukan secara ruti saja, melainkan bersifat pemecahan masalah atau penanganan situasi sityuasi kritis yang yang menuntut pemacahan dengan menggunakan teori dan metode ilmiah. d. Pra anggotanya secara tegas dituntus memiliki kompetensiminimum melalui prosedur seleksi, pendidikan dan pendidikan dan latihan serta lisensi ataupun sertifikasi e. Standar tingkah laku bagi anggotanya dirumuskan secara tersurat melalui kode etik yang benar-benar diterapkan. f. Selama dalam pekerjaan itu para anggotanya terus menerus berusaha menyegarkan dan meningkatkan kompetisinya dengan jalan meningkatkan secara cermat literatur dalam bidang pekerjaan itu, serta berperan secara aktif dalam pertemuan pertemuan sesama anggotanya. g. Untuk dapat menguasai kerangka ilmu itu digunakan pendidikan dan latihan dalam jangka waktuyang cukup lama. h. Para anggotanya memiliki kerangka ilmu yang sama yaitu yang didasarkan atas ilmu yang,jelas,sistematis,daneksplisit;bukan hanya didasarkan atas akal akal sehat(common sense) belaka i. Dalam menyelenggarakan pelayanan kepada pihak yang di layani,para angggota memiliki tanggung jawab pribadi dalam memberikan pendapat dan pertimbangan yang akan dilakukan berkenaan dengan penyelenggaraan pelayanan profesional yang dimaksud. j. Para anggotanya.baik perorangan maupun kelompok lebih mementingkan pelayanan yang bersifat sosial dari pada pelayanan yang mengejar keuntungan yang bersifat ekonomi.

C. Pengembangan Profesi Bimbingan Dan Konseling pelayanan bimbingan dan konseling adalah suatu profesi yang yang dapat memenuhi ciri ciri dan persaratan tersebut.namun berhubung dengan perkembangannya yang masih
6

tergolong baru.maka pelayanan bimbingan dan konseling belum sepenuhnnya mencapai persaratan yang diharapkan Sebagai profesi yang handal. Bimbingan dan konselingn masih perlu dikembangkan bahkan diperjuangkan. Pengembangan profesi bimbingasn dalam konseling antara lain melalui : 1. Standarisasi unjuk kerja professional konselor Pelayanan bimbingan dan konsling tidak semata mata diarahkan pada pemecahan masalah saja,tetapi mencankup berbagai jenis layanan dan kegiatan yang mengacu kepada terwujudnya fungsi fungsi yang luas.berbagai jenis bantuan dan kegiatan itu menuntut adanya unjuk kerja professional tertentu.antara lain; Mengajar dalam bidang psikologi dan bimbingan konseling (BK). Mengorganisasikan progam bimbingan dan konseling Menyusun progam bimbingan dan konseling memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling. mengungkapkan masalah klien. Menyelenggarakan pengumpulan data tentang minat, bakat, kemampuan dan kondisi pribadi Menyusun dan mengembangkan himpunan data. Menyelengarakan konseling perorangan. Menyelengarakan bibingan dan konselig kelompok. Menyelengaraan orientasi studi siswa. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler. Membatu gurubidang studi dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa. Membantu guru bidang studi ndalam menyelenggarakanpengajaran perbaikan dan progam pengayaan. Menyelenggarakan bimbingan kelompok belajar. Menyelengarakan pelayanan penempatan siswa. menyelengarakan bimbingan karierdan pemberian informasi pendidikan\jabatan. menyelengarakan konferensi kasus . menyelenggarakan terapi kepustakaan. Melakukan kunjungan rumah.
7

menyelenggarakan lingkungan klien. merangsang perubahan lingkungan klien. menyelengaran kunsultasi yang khusus. mengantar dan menerima alih tangan. menyelenggarakan diskusi professional. memahami dan menulis karya karya ilmiah dalam bidang bk. memahami hasil dan menyelenggarakan penelitian dalam bidang. Menyelenggarakan kegiatan BK pada lingkungan yang berbeda. Berpartisipasi aktif dalam pengembangan profesi BK. Hasil penkajian itu kemunkinan besar akan mengubah,menambah merinci rumusan rumusan yang sudah ada.sebagai bahan perbandingan berikut ini di sajikan untuk kerja konselor yang di tetapkan oleh American School Counselor Association (ASCA) sebagai berikut; 1. menyusun program bimbingan dan konseling 2. menyelengarakan konseling perorangan 3. memahami diri siswa 4. merencanakan pendidikan dan pengembangan pekerjaan siswa 5. mengalihtangankan siswa 6. menyelengarakan penempatan siswa 7. memberikan bantuan kepada orang tua 8. mengadakan konsultasi dengan staf 9. mengadakan hubungan dengan masyarakat

2. Standardisasi penyiapan konselor Tujuan penyiapan konselor ialah agar para(calon) konselor memiliki wawasan dan menguasai , serta dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya materi dan keterampilan yang terkandung di dalam butir-butir rumusan untuk kerja. Adapun standarisasi penyiapan konselor adalah sebagai berikut :

a. Seleksi/penerimaan mahasiswa Seleksi atau pemilihan calon mahasiswa merupakan tahap awal dalam proses penyiapan konselor. Adapun syarat-syarat pribadi yang harus dimiliki oleh konselor sebagai berikut : Memiliki bakat yang memadai untuk mengikuti pendidikan yang lebih tinggi. Memiliki minat dan kemauan yang besar untuk bekerjasama dengan orang lain. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan orang orang dari berbagai latar belang. Memiliki kemanfaatan pribadi dan sosial. dalam kaitannya dengan peranan konselor untuk membantu generasi muda untuk menambahkan bahwa calon calon konselor yang diperlukan ialah orang orang yang memiliki; pemahaman yang mendalam tentang pemuda. daya rangsang untuk mengadakan perubahan. sifat sifat pribadi yang disukai pemuda,seperti berfikir kritis,imajinatif,berani dan tangung jawab. Kemampuan dasar dan keyakinan pribadi yang perlu ditampilkan oleh mahasiswi calon konselor melalui prosedor seleksi yang dilakukan secara mandiri oleh lembaga pendidikan konselor.dan untuk instrument instrument prosedur seleksi yang dipakai dapat berupa tes kecerdasan,tes kepribadian,wawancara,dan pengamatan. b. Pendidikan konselor Untuk melaksanakan tugas tugas dalam bidang bimbingan dan konseling, yaitu untuk kerja konselor secara baik para konselor dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai.untuk pelayanan professional bimbingan dan konseling yang didasarkan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu,maka
9

pengetahuan,sikap dan keterampilan konselor yang akan ditugaskan pada sekolah tertentu itu perlu disesuaikan dengan berbagai tuntunan dan kondisi sasaran layanan,termasuk umur,tngkat pendidikan,dan tahap perkembangan anak. Pendidikan konselor mengacu kepada standar kemampuan konselor yang meliputi : 1. Materi inti yaitu materi tentang pertumbuhan dan perkembangan individu, dasar-dasar ilmu pengetahuan dan kebudayaan. 2. Studi lingkungan dan studi kasus, yaitu materi tentanng studi lingkungan dan materi khusus sesuai dengan keperluan mahasiswa untuk bekerja di lingkungan tertentu. Berpengalaman tersupervisi, Yaitu praktek langsung pelayanan BK melalui praktek pengalaman lapangan yang sesuai cita-cita mahasiswa. 3. untuk memenuhi tuntutan dilapangan yang menyankutberbagai variasi yang ada dimasyaraat,pendidikan konselor perlu mengisi program program dengan pengalaman yang bervariasi,misalnya menyangkut anak cacat,anak berbakat,kelompok minoritas,umur dan jenis kelamin,status keluarga dan perkawinan,dunia usaha dan industri,pertahanan dan keamanan,perbedaan adat dan budaya,peranan seni dalam konseling,dan lain lain.disamping penguasaan wawasan dan materi keilmuan dan keterampilan,calon konselor juga perlu membina diri dalam sikapdan keteguhan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling misalnya

pengembangan sikap yang berkenaan dengan asas kerahasiaan sebagai asas kunci dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling. c. Akreditasi Akreditasi merupakan prosedur yang secara resmi diakui bagi suatu profesi untuk mempengaruhi jenis dan mutu anggota profesi .lembaga pendidikan konselor perlu diakreditasi untuk menjamin mutu lulusanya .akreditasi dikenakan terhadap lembaga pendidikan,baik milik pemerintah maupun swasta.dan penyelenggaraan akreditasi ialah pemerintah dengan bantuan organisasi profesi bimbingan dan konseling. Tujuan pokok akreditas sebagai berikut;
10

1. Untuk menilai bahwa progam yang ada memenuhi standar yang ditatapkan oleh prifesi. 2. Untuk menegaskan misi dan tujuan progam. 3. Untuk menarik calon konselor dan tenaga pengajar yang bermutu tinggi 4. untuk membantu para lulusan memenuhi tuntutan kredensial,seperti lisensi 5. untuk meningkatka program dari penampilan dan penutupan. 6. untuk meningatkan kemampuan program dan pengakuan terhadap program tersebut. 7. untuk embantu mahasiswa yang berfotensi dalam seleksi memakai program pendidikan konselor.

8. Memungkinkan mahasiswa dan staf pengajar berperan serta dalam evaluasi program secara intensif. 9. membantu para pemakai lulusan untuk mengetahui program yang mana telah standar 10. Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat pandidikan, masyarakat profesi dan masyarakat pada umumnya tentang kemantapan palayanan BK.

d. Sertifikasi dan Lisensi Sertifikasi merupakan upaya lebih lanjut untuk lebih memantapkan dan menjamin profesionalisasi BK. Para lulusan pendidikan konselor yang bekerja di lembaga-lembaga pemerintah, misalnya di sekolah, diharuskan menempuh program sertifikasi yang diselenggarakan oleh pemerintah, sedangkan mereka yang hendak bekerja di luar lembaga atau badan pemerintah diwajibkan memperoleh lisensi dari organisasiprofesional BK.hal ini dimaksudkan untuk menjaga profisionalitaspara petugas yang akan menangani pelayanan bimbingan dan konseling.untuk dapat diselenggarakan program akreditasi,sertifikasi,dan lisensi iti harus terlebih dahulu disusun dan di berlakukan undang undang atau peraturan pemerintah.dan kerja sama antara pemeritah dan organisasi profesi terjalin secara nyata dan baik.sehingga untuk menegakkan dan menjaga standar professional yang menjadi bidang gerakan dapat terpenuhi secara mantap.

11

e. Pengembangan Organisasi Profesi Organisasi profesi adalah himpunan orang-orang yang mempunyai profesi yang sama.dasar pembentukan dan sifat organisasi menyangkut hal hal keilmuan.organisasi profesi tidak berorientasi pada keuntungan ekonomi ataupun pada penggalangan kekuataan politik,ataupun keuntungan keuntungan yang brsifat material lainya. Tujuan organisasi profesi adalah sebagai berikut: a. Pengembangan ilmu b. Pengembangan pelayanan c. Penegakan kode etik professional dengan kemampuan para anggotanya yang semua bergerak dalam profesi yang sama,organisasi profesi berkehedak untuk ikut mengembangkan ilmu yang menjadi isi keprofisionallannya .dan darma bakti kepada masyarakat itu hendaknya sesuai dengan tuntutan keilmuan keprifesionalan yaitu benar benar sesuai dengan kode etik professional yang telah di tetapkan. Peningkatan keilmuan jelas menunjang praktek dilapangan dan pengalaman praktek dianalisis dan disusun menjaji unsur unsur keilmuan secara terus menerus menambah keilmuan.sisi keilmuan dan pelayanan menuntut agar kode etik itu benar benar dijalankan oleh karena itu organisasi profesi yang benar benar mantap secara serempak menyelenggarakan dengan baik ketiga darmanya itu . Organisasi profesi bimbingan dan konseling dikehendaki dapat menjalankan ketiga tujuan sebagaimana yang diharapkan. Keikutsertaan dalam program akredtasi lembaga pendidikan konselor tidak terlepas dari upaya pengembangan profesi yang menjadi sisi organisasi profesi bimbingan dan konseling . IPBI sebagai organisasi profesi dibidang bimbingan dan konseling sejak awal telah berusaha melaksanakan ketiga tujuan organisasi tersebut.dan IPBI berusaha

12

bekerja sama dengan lembaga pendidikan konselor dalam rangka penyusunan kurikulum pendidikan konselor berpartisipasi dalam penataran para petugas bimbingan disekolah, dan melaksanakan upaya upaya lainya untuk

pengembangan pelayanan bimbingan dan konseling secara luas . D. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Profesi Bimbingan Dan Konselig 1. memahami secara mendalam konseling yang hendak dilayani. 2. menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan individualitas kebebasan memiliki mengedepankan 3. mengaplikasikan pandangan positif dan dapat dinamis tentang manusia sebagai makluk spiritual yang bermoral sosial individual dan berpotensial . 4. menghargai dan mengembangkan potensi positif konseling pada khususnya. 5. menjunjung tinggi harkat martabat manusia sesuai dengan hak azazinya . 6. toleran terhadap permasalahan konseling bersikap demokrasi menguasai landasan teoritik bimbingan dan konseling. individu pada umumnya dan

13

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berbagai upaya yang harus diselenggarakan untuk memperkembangkan pelayanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi persaratan profesi itu sendiri yaitu berkenaan unjuk kerja konselor,sertifikasi dan lisensi,serta pengembangan organisasi profesi .

B. Saran Suatu kemampuan dapat berkembang secara optimal apabila mendapat bimbingan dan konseling yang terarah.

14

DAFTAR PUSTAKA

Handout, Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas,Lantip Institute, 2008. Prayitno, Prof Dr. H M.Sc. Ed Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. PT Asdi Mahasatya, 1997. Goldman,L(1969).Education Counselor For Relevance.New York:City university Of NEW York McCully,C.H.(1963) Challenge For Change in Counselor Education.Minneapolis:Buergess Publishing Company. Nungent,F,A(1987). Profesional Counseling.Monterey,California:Brooks/Cole publishing . Prayitno.(1987). Profesional Counseling dan pendidikn konselor.Jakarta :P2LPTK Direktor Jenderal Pendidikan tinggi Depdikbud. Prayitno.(1990).Konselor Masa depan dalam Tantangan dan Harapan (pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Bimbingan dan Konseling pada FIp iKIP Padang ). Rye D.R. (1975).Counselor Education and Therapeutic Process.Alabana :SACES. Tolbert,EL. (1972). Introduction to Counseling .New York :McGrawHill.

15

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan karunia, nikmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul bimbingan dan konseling sebagai profesi. Makalah ini disusun dan dibuat sebagai salah satu pelengkap untuk memenuhi tugas mata kuliah bimbingan dan koseling, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan karya ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Bengkulu 12,desember 2013

Penulis

16

DAFTAR ISI KAVER DEPAN .......................................................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................................... DAFTAR ISI.................................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................... B. Rumusan Masalah ............................................................................................... C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. D. Manfaat Penulisan ............................................................................................... 1 1 1 1 i ii iii

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Profesi .............................................................................................. B. Ciri-Ciri Profesi .................................................................................................. C. Pengembangan Profesi Bimbingan Dan Konseling ........................................... D. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Profesi Bimbingan Dan Konselig .......... BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................................ B. Saran .................................................................................................................. DAFTAR PUSTAKA 14 14 2 5 6 13

17

Anda mungkin juga menyukai