MINGGU 3 & 4
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konseling Individual
Disusun oleh :
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
A. Pemahaman Diri
Individu yang memahami diri lebih memiliki peluang yang lebih besar dalam
meraih cita-cita dari pada individu yang belum mengenal dengan baik akan diri mereka
sendiri. Karena mereka yang memahami diri telah memahami kemampuan, minat,
kepribadian, dan nilai termasuk kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri mereka
sehingga mereka memiliki arah dan tujuan hidup yang realistis dimana mereka memiliki
cita-cita yang sesuai dengan potesi diri mereka.
Dalam kamus istilah Bimbingan dan Konseling yang ditulis Thantaway percaya
diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat
pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan.
Menurut Hakim rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap segala
aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu
untuk bisa mencapai berbagai tujuan di didalam hidupnya jadi dapat dikatakan bahwa
seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan optimis di dalam melakukan semua
aktivitasnya, dan mempunyai tujuan yang realistik, artinya individu tersebut akan
membuat tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan denga keyakinan akan berhasil atau
akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hakim mengemukakan ciri individu yang
percaya diri sebagai berikut:
10) Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di
dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.
2) Menikmati hidupnya.
1) Menjadi proaktif.
6) Mewujudkan sinergi
7) Melakukan evaluasi
Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan
kekurangan) dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
turut mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup.
Kepribadian terbuka berkontribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan
kepribadian yang tertutup adalah faktor penghambat dalam pemahan diri. Faktor
eksternal (lingkungan) yang mempegaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan
keluarga, teman sebaya, dan sekolah.
Tes dan Non Tes merupakan salah satu intsrumen untuk memahami individu
dalam keseluruhan layanan konseling. Masing-masing instrumen tersebut memiliki
karakteristik dalam penggunaannya
Dalam pelayanan bimbingan dan konseling pada umunya tes yang digunakan
untuk memperoleh data klien adalah tes intelejensi, tes bakat, tes kepribadian (minat,
kecenderungan kepribadian), dan tes prestasi belajar. Hasil tes akan mempunyai makna
sebagai informasi bagi klien jika tes tersebu di analisis dan interpretasi kan, dalam arti
tidak hanya berhenti pada penyajian skor yang diperoleh seorang klien.
b. Teknik Non Tes
Koselor pada umumnya memahami dan terampil menggunakan teknik non tes
dalam melakukan pelaynan bimbingan dan konseling. Teknik non tes dimaksudkan
antara lain observasi, kuisioner, wawancara, inventori (DCM, AUM, ITP), dan
sosiometri. Konselor sejak kuliah sudah berlatih teknik non tes. Namun teknik tes sangat
terbatas karena tes terstandar sudah siap pakai, dan penggunaannya terikat kode etik yang
ketat sebagaimana disebutkan dalam kode etik propesi Bimbingan dan Konseling
Indonesia.
Tercakup kedalam faktor fisik yang perlu dipahami, antara lain tinggi dan
berat badan, bentuk tubuh dan kesehatan tubuh.
B. Petak Johari
Sebelum membahasnya lebih jauh, ada baiknya Anda memahami dulu tentang
konsep komunikasi. Komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan
dari komunikator kepada komunikan untuk mencapai makna yang sama.
Konsep Johari window
Apakah perilaku, perasaan, dan kesadaran yang dimiliki hanya dapat dipahami
oleh dirinya sendiri, hanya dipahami oleh orang lain, atau keduanya dapat memahaminya.
Jendela Johari ini mencerminkan tingkat keterbukaan seseorang yang dibagi
dalam 4 kuadran, kuadran-kuadran tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:
1. Open self
Open self atau wilayah terbuka merupakan suatu keadaan dimana seseorang saling
terbuka terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Pada wilayah terbuka ini, seseorang akan terbuka mengenai perasaan, sifat,
kesadaran, perilaku, dan motivasi.Orang yang berada pada wilayah terbuka lebih mudah
menjalin komunikasi dengan siapapun. Hal ini berpengaruh terhadap interaksi antara
individu atau kelompok untuk menciptakan komunikasi yang efektif.
2. Blind self
Blind self atau wilayah buta merupakan kondisi dimana orang lain dapat
memahami sifat, perasaan, pikiran, dan motivasi seseorang, tetapi orang tersebut tidak
dapat memahami dirinya sendiri.
3. Hidden self
4. Unknown Self
Unknown self atau wilayah tak dikenal merupakan kondisi seseorang yang tidak
dapat memahami dirinya sendiri bahkan orang lain pun tidak dapat mengenalinya.
Wilayah ini merupakan wilayah yang tidak dapat menciptakan interaksi dan komunikasi
yang efektif karena keduanya sama-sama merasa tidak ada pemahaman.
Dalam diri kita terdapat wilayah yang tidak dikenal (unknown). Daerah unknown
self adalah aspek dari diri Anda yang tidak diketahui baik oleh diri Anda sendiri maupun
orang lain. Anda mungkin akan mengetahui aspek dari diri yang tidak dikenal ini melalui
kondisi kondisi tertentu, misalnya melalui hipnotis.
C. Keterampilan 3M
a. Isi pembicaraan
2. Memahami
Konselor memahami apa yang didengar dan apa yang dikatakan oleh klien serta
mampu mengomunikasikan pemahaman konselor itu kepada klien. Kemampian
pendukung dalam memahami ialah:
a. Empati, yaitu sikap positif klien terhadap klien yang diapresiasikan melaui
kesediaan untuk menempatkan diri pada tempat klien, merasa apa yang dirasakan
klien dan mengerti dengan pengertian klien.
a. Kalimat singkat dan jelas. Artinya mengena kepada yang disampaikan klien,
bahasanya tidak tumoang tindih.
b. Bahasa harus jelas,bahas tidak boleh campur aduk, dan dipahami dengan baik oleh
klien
c. Bermakna