Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PERSIAPAN BELAJAR

BK. LINTAS BUDAYA

Nama : Elsa Oktitania Zahwa

NPM : A1L019045

Semester : 4A

Mata kuliah : BK. LINTAS BUDAYA

Dosen pengampuh: Drs. Syahriman, M. Pd.

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2021
Materi disko ke-5 ( persyaratan menjadi konselor lintas budaya )

1. Apa saja persyaratan untuk menjadi seorang konselor lintas budaya ?


Jawab :
• Konselor harus terlatih secara khusus dalam perspektif multi budaya, baik
akademik maupun pengalaman.
• Penciptaan situasi konseling harus atas persetujuan bersama antara klien dan
konselor, terutama yang berkaitan dengan dengan kemampuan mereka dalam
mengembangkan hubungan kerja terapeutik.
• Konselor harus fleksibel dalam menerapkan teori terhadap situasi-situasi khusus
klien.
• Konselor harus terbuka untuk dapat ditantang dan diuji.
• Dalam situasi konseling multi budaya yang lebih penting adalah agar konselor
menyadari sistem nilai mereka, potensi, stereotipe, dan prasangka-prasangkanya.
• Konselor menyadari reaksi-reaksi mereka terhadap perilaku-perilaku umum.

2. John Mc. Leod menjelaskan bahwa, ada beberapa model konselor yang terdiri dari tujuh
kompetensi area, nah apa saja ke tujuh kompetensi tersebut ? serta jelaskan !
Jawab :
1. Keterampilan interpersonal. Konselor yang efektif mampu mendemonstrasikan
perilaku mendengar, berkomunikasi, empati, kehadiran (present), kesadaran
komunikasi nonverbal, sensitivitas terhadap kualitas suara, responsivitas
terhadap ekspresi emosi, pengambilalihan, menstruktur waktu, menggunakan
bahasa.
2. Keyakinan dan sikap personal. Kapasitas untuk menerima yang lain, yakni
adanya potensi untuk berubah, kesadaran terhadap pilihan etika dan moral.
Sensitivitas terhadap nilai yang dipegang oleh klien dan diri.
3. Kemampuan konseptual. Kemampuan untuk memahami dan menilai masalah
klien, mengantisipasi konsekuensi tindakan di masa depan, memahami proses
kilat dalam kerangka skema konseptual yang lebih luas, mengingat informasi
yang berkenaan dengan klien. Fleksibilitas kognitif, dan keterampilan dalam
memecahkan masalah.
4. Ketegaran personal. Tidak adanya kebutuhan pribadi atau keyakinan irasional
yang sangat merusak hubungan konseling, percaya diri, kemampuan untuk
menoleransi perasaan yang kuat atau tak nyaman dalam hubungan dengan
klien, batasan pribadi yang aman, mampu untuk menjadi klien. Tidak
mempunyai prasangka sosial, etnosentrisme, dan autoritarianisme.
5. Menguasai teknik. Pengetahuan tentang kapan dan bagaimana melaksanakan
intervensi tertentu, kemampuan untuk menilai efektivitas intervensi,
memahami dasar pemikiran di belakang teknik, memiliki simpanan intervensi
yang cukup.
6. Kemampuan untuk paham dan bekerja dalam sistem sosial. Termasuk
kesadaran akan keluarga dan hubungan kerja dengan klien, pengaruh agensi
terhadap klien, kapasitas untuk mendukung jaringan dan supervisi. Sensitivitas
terhadap dunia sosial klien yang mungkin bersumber dari perbedaan gender,
etnis, orientasi seks, atau kelompok umur.
7. Terbuka untuk belajar dan bertanya. Kemampuan untuk waspada terhadap latar
belakang dan masalah klien. Terbuka terhadap pengaturan baru. Menggunakan
riset untuk menginformasikan praktik.

3. Karakteristik wajib dipenuhi oleh seorang konselor untuk mencapai keberhasilannya


dalam proses konseling. Sebagaimana yang dijelaskan CarlRogers yang dituliskan
kembali oleh Lumongga, menyebutkan ada tiga karakteristik utama yang harus dimiliki
oleh seorang konselor yaitu congruence, unconditionalpositiveregard, dan empathy.
Jelaskan ketiga karakteristik tersebut secara rinci !
Jawab :
1) Congruence
Menurut pandangan Rogers, seorang konselor haruslah terintegrasi dan kongruen.
Pengertiannyadisini adalah konselor terlebih dahulu harus memahami dirinya
sendiri. Antara pikiran, perasaan, dan pengalamannya harus serasi. Konselor harus
sungguh-sungguh menjadi dirinya sendiri, tanpa menutupi kekurangan yang ada
pada dirinya.
Misalnya, seorang konselor yang memiliki fobia terhadap ketinggian bersedia
berbagi pengalaman kepada klien dengan keluhan ketakutan pada hewan berbulu.
Konselor tidak berpura-pura mengatakan bahwa ia berani dan telah berhasil
mengalahkan ketakutannya pada ketinggian. Hal ini akan membuat klien merasa
bahwa bukan hanya dirinya yang memiliki masalah takut pada suatu objek.
2) Unconditionalpositiveregard
Konselor harus dapat menerima/respek kepada klien walaupun dengan keadaan yang
tidak dapat diterima oleh lingkungan. Setiap individu menjalani kehidupannya
dengan membawa segala nilai-nilai dan kebutuhan yang dimilikinya. Rogers
mengatakan bahwa setiap manusia memiliki tendensi untuk mengaktualisasikan
dirinya ke arah yang lebih baik. Untuk itulah konselor harus memberikan
kepercayaan kepada klien untuk mengembangkan diri mereka
3) Empathy
Empathy di sini maksudnya adalah memahami orang lain dari sudut pandang
kerangka berpikirnya. Selain itu empati juga dirasakan juga harus ditunjukkan.
Konselor harus dapat menyingkirkan nilai-nilainya sendiri tetapi tidak boleh ikut
terlarut di dalam nilai-nilai klien.

4. Apa saja dimensi kompetensi konseling lintas budaya itu? Serta berikan penjelasanya!
Jawab :
1. Keyakinan dan sikap

Keyakinan dan sikap konselor terhadap ras dan etnis minoritas, kebutuhan
meneliti bias-bias dan steriotipe, pengembangan menuju orientasi positif
multikulturalisasi, nilai-nilai dan bias-bias konselor yang menghalangi efektifitas
konseling lintas budaya.

2. Pengetahuan
Konselor lintas budaya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik
terhadap cara pandangnya sendiri, memiliki pengetahuan khusus tentang budaya
kelompok partner kerjannya, memahami pengaruh sosiopolitik.

3. Keterampilan

Memiliki keterampilan khusus bekerja kelompok minoritas, Kesadaran Konselor


Terhadap Asumsi-Asumsi, Nilai, Bias-BiasnyaSendiri

Anda mungkin juga menyukai