Anda di halaman 1dari 10

Steffi Barmo (K012181026)

Yuyun S (K012181036)
Konsep teori belajar Pendekatan
Humanistik yaitu proses
memanusiakan manusia, humanistik ini
dimana seorang individu cenderung melihat
diharapkan dapat kejadian yaitu
mengaktualisasikan diri
artinya manusia dapat
bagaimana manusia
menggali kemampuannya membangun dirinya
sendiri untuk diterapkan untuk melakukan hal-
dalam lingkungan. hal yang positif
1. Kesadaran diri
Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri, suatu
kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu
berpikir dan memutuskan. Semakin kuat kesadaran diri itu pada
seseorang, maka akan semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang
itu.
2. Kebebasan, tanggung jawab, dan kecemasan
Kesadaran atas kebebasan dan tanggung jawab dapat menimbulkan
kecemasan yang menjadi atribut dasar pada manusia. Kecemasan
eksistensial juga bisa diakibatkan oleh kesadaran atas keterbatasannya
dan atas kemungkinan yang tak terhindarkan untuk mati.
3. Penciptaan makna
Manusia itu unik, dalam artian bahwa dia berusaha untuk menemukan
tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna
bagi kehidupan. Pada hakikatnya manusia memiliki kebutuhan untuk
berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna, sebab
manusia adalah makhluk rasional.
 Meluaskan kesadaran diri klien
 Meningkatkam kesanggupan pilihannya yakni
menjadi bebas dan bertanggung jawab atas arah
hidupnya
 Membantu klien agar mampu menghadapi kecemasan
sehubung dengan tindakan memilih diri
 Menerima kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekedar
korban kekuatan-kekuatan deterministik di luar
dirinya.
1. Penerimaan
2. Rasa hormat
3. Memahami
4. Menentramkan
5. Memberi dorongan
6. Pertanyaan terbatas
7. Memantulkan pernyataan dan perasaan klien
8. Menunjukan sikap yang mencerminkan ikut mersakan
apa yang dirasakan klien
9. Bersikap mengijinkan untuk apa saja yang bermakna.
1. Terapis membantu klien dalam mengidentifikasi dan
mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Klien diajak
mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka diterima.
Terapis mengajarkan mereka bercermin pada eksistensi
mereka dan meneliti peran mereka dalam hal penciptaan
masalah dalam kehidupan mereka.
2. Klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam meneliti
sumber dan otoritas dari sistem mereka. Semangat ini akan
memberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai
dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik
dan dianggap pantas.
3. Berfokus pada untuk bisa melaksanakan apa yang telah
mereka pelajari tentang diri mereka. Klien didorong untuk
mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongkrit.
Klien biasanya akan menemukan kekuatan untuk menjalani
eksistensi kehidupannya yang memiliki tujuan
 Memahami dunia klien dan membantu klien untuk
berfikir dan mengambil keputusan atas pilihannya yang
sesuai dengan keadaan sekarang.
 Mengembangkan kesadaran, keinsafan tentang
keberadaannya sekarang agar klien memahami dirinya
bahwa manusia memiliki keputusan diri sendiri.
 Konselor sebagai fasilitator memberi dorongan dan
motivasi agar klien mampu memahami dirinya dan
bertanggung jawab menghadapi reality.
 Membentuk kesempatan seluas – luasnya kepada klien,
bahwa putusan akhir pilihannya terletak ditangan klien.
 Adanya hubungan psikologis yang akrab antara konselor
dan klien.
 Adanya kebebasan secara penuh bagi individu untuk
mengemukakan problemnya dan apa yang diinginkan.
 Konselor berusaha sebaik mungkin menerima sikap dan
keluhan serta perilaku individu dengan tanpa memberikan
sanggahan.
 Unsur menghargai dan menghormati keadaan diri individu
merupakan kunci atau dasar yang paling menentukan
dalam hubungan yang diadakan.
 Pengenalan tentang keadaan individu sebelumnya juga
keadaan lingkungannya sangat diperlukan oleh konselor.`
Kelebihan Eksistensial Humanistik Kelemahan Eksistensial Humanistik

• Teknik ini dapat digunakan bagi • Dalam metodologi, bahasa dan


klien yang mengalami kekurangan konsepnya yang mistikal
dalam perkembangan dan • Dalam pelaksanaannya tidak
kepercayaan diri. memiliki teknik yang tegas
• Adanya kebebasan klien untuk • Terlalu percaya pada kemampuan
mengambil keputusan sendiri. klien dalam mengatasi masalahnya
• Memanusiakan manusia. (keputusan ditentukan oleh klien
• Bersifat pembentukan sendiri)
kepribadian, hati nurani, perubahan • Proses terapi membutuhkan waktu
sikap, analisis terhadap fenomena yang panjang dan ketakpastian
sosial. kapan berakhir, berapa jam dan
• Pendekatan terapi eksistensial lebih berapa kali pertemuan
cocok digunakan pada • Memiliki keterbatasan penerapan
perkembangan klien seperti masalah pada kasus level keberfungsian klien
karier, kegagalan dalam perkawinan, yang rendah.
pengucilan dalam pergaulan ataupun
masa transisi dalam perkembangan
dari remaja menjadi dewasa
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai