EKSISTENSIAL HUMANISTIK
Kelompok 10
Anggota Kelompok 10 :
Linda Febrianty (20010225)
Dyah Wulandhari (20010032)
Sonia Defi (20010197)
Samsiahtul Marhamah (20010260)
SEJARAH
Mengemukakan kebutuhan psikologis pada persfektif luas mencakup
pengalaman subjektif konseli atas dunia pribadinya.
Menekankan renungan dua filosofis tentang apa artinya menjadi
manusia utuh. Landasan filosofisnya adalah orang-orang dalam
hubungan dengan sesamanya yang menjadi ciri khas, kebutuhan yang
unik dan menjadi tujuan konselingnya dan melalui implikasi-implikasi
bagi usaha membantu individu dalam menghadapi pertanyaan-
pertanyaan dasar yang menyangkut keberadaan manusia
Tokoh-Tokoh
01 02
CARL ROGERS ROLLO MAY
03 04
JAMES BUGENTAL VICTOR FRANKL
PANDANGAN TENTANG MANUSIA
Konsep utama :
1. Kesadaran diri
2. Kebebasan, tanggung jawab
dan kecemasan
3. Penciptaan makna
TUJUAN TERAPEUTIK
• menyadari sepenuhnya keadaan sekarang
• memilih bagaimana hidup pada saat
sekarang
• memikul tanggung jawab untuk memilih
• meningkatkan kesanggupan pilihanya, yakni
menjadi bebas dan bertanggung jawab atas
arah hidupnya
FUNGSI dan PERAN TERAPIS
Mengeksplorasi persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan ketakberdayaan,
keputusasaan, ketidakbermaknaan, dan Orientasi Terapis
kekosongan eksistensial serta berusaha
memahami keberadaan konseli dalam
dunia yang dimilikinya.
DALIL 1 DALIL 4
Kesadaran Diri Pencarian Makna
DALIL 5
DALIL 2 Kecemasan Sebagai Syarat Hidup
Kebebasan dan Tanggung
Jawab DALIL 6
Kesadaran atas kematian dan
non-ada
DALIL 3
Keterpusatan dan Kebutuhan DALIL 7
akan orang lain Perjuangan untuk aktualisasi diri
Proses dan Teknik
Konseling
a. Tahap pertama, konselor membantu klien dalam mengidentifikasi dan
mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Klien diajak
mendefinisikan cara pandang agar eksistensi mereka diterima. Konselor
mengajarkan mereka bercermin pada eksistensi mereka dan meneliti
peran mereka dalam hal penciptaan masalah dalam kehidupan mereka.
b. Pada tahap kedua, klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam
meneliti sumber dan otoritas dari sistem mereka. Semangat ini akan
memberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai dan sikap
mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas.
c. Tahap ketiga, berfokus pada untuk bisa melaksanakan apa yang telah
mereka pelajari tentang diri mereka. Klien didorong untuk mengaplikasikan
nilai barunya dengan jalan yang kongkrit. Klien biasanya akan
menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupanya yang
memiliki tujuan. Dalam perspektif eksistensial, teknik sendiri dipandang
alat untuk membuat klien sadar akan pilihan mereka, serta tanggung
jawab atas penggunaan kebebasan pribadinya
Masalah-masalah yang diatasi dengan
Terapi Eksistensial Humanistik
Masalah Masalah
Kekosongan Kesepian
Masalah Kecemasan
Kesimpulan
Terapi eksistensial humanistik adalah terapi yang sesuai dalam memberikan bantuan
kepada konseli karena teori ini mencakup pengakuan eksistensialisme terhadap
kekacauan, keniscayaan, keputusasaan manusia ke dalam dunia tempat dia bertanggung
jawab atas dirinya. Terapi eksistensial humanistik adalah salah satu psikoterapi yang
menekankan pengalaman subyektif individual dengan kemauan bebas, serta
kemampuan yang ada untuk menentukan satu arah baru dalam hidup.