Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan mengenai kawasan bebas asap merupakan salah satu hal yang penting dalam

pengendalian perokok. Berikut ini merupakan beberapa kebijakan yang terdapat di Negara yang
telah berhasil mengurangi angka perokok:
1. Australia
Kebijakan mengenai rokok dimulai semenjak kampanye anti rokok pada tahun
1970-an. Australia merupakan Negara pertama yang memperkenalkan dan mewajibkan
kemasan polos untuk rokok. Kemasan rokok berwarna coklat tua yang suram yang
merupakan warna terjelek di dunia, tidak terdapat logo atau merek rokok, dan peringatan
kesehatan yang mendominasi di bagian depan kemasan. Selain itu, iklan rokok juga telah
dilarang. Australia juga terus menaikka harga sebungkus rokok hingga saat ini mencapai
harga AUD$ 40. Larangan merokok dimulai dari tempat tempat kerja, bar dan restoran.
Merokok dilarang dalam jarak 10 m dari taman bermain, dalam jarak 4 m dari pintu masuk
ke bangunan umum, di peron kereta api, pangkalan taksi dan halte bus. Larangan merokok
di dalam kendaraan jika ada anak-anak di dalamnya. Larangan untuk merokok bahkan
diterapkan dalam penjara. Jika ditemukan perokok di tempat yang bebas asap rokok maka
akan dikenakan denda AUD$ 2,000. Pada tahun 2020, meskipun anda tidak merokok di
daerah bebas asap rokok, anda akan tetap dikenakan denda sebesar AUD$ 40 jika anda
merokok sebanyak sebungkus selama seminggu.
Source : How Australia is stubbing out smoking ?
2. Thailand
Thailand menerapkan aturan baru terkait larangan merokok di semua areka public
termasuk diluar restoran dan kafe. Tanda larangan merokok akan ditempatkan di semua
tempat umum dan dalam jarak 5 km tidak diperbolehkan untuk merokok. Selain itu, aturan
mengenai kemasan rokok yaitu tidak boleh menggunakan kata seksi, wanita, dan klasi. Jika
ditemukan yang melakukan pelanggaran terkait aturan tersebut maka akan dikenakan
denda sebesar 5,000 baht.
Source: Thailand bans smoking in pulic areas, ‘other places’
3. Singapura
Ada beberapa peraturan mengenai larangan merokok di Singapura. Salah satunya
adalah merokok telah dilarang di area luar universitas dan di dalam kompleks institusi
swasta, kecuali di area merokok yang telah ditetapkan. Merokok juga dilarang dalam jarak
5 meter dari institusi pendidikan seperti taman kanak-kanak, madrasah, sekolah dasar dan
politeknik. Selain itu, di dalam kendaraan seperti bus, becak, mobil pribadi termasuk grab
dan uber juga dilarang untuk merokok. Larangan ini bertujuan untuk mengurangi paparan
terhadap perokok pasif dan juga mendukung upaya Negara dalam mempromosikan
kehidupan yang bebas asap rokok di singapura. Selain itu, usia minimal untuk merokok
yang diterapkan pada tahun 2018 yaitu 18 tahun akan dinaikkan menjadi 19 tahun di tahu
2019 dan akan terus dinaikkan hingga 21 tahun pada tahun 2021. Pemerintah juga
melakukan pelarangan untuk membeli, memiliki dan menggunakan rokok. Sementara itu,
untuk penjual rokok dilarang untuk memajang rokok di tempat penjualan yang berarti
bahwa pengecer umum harus menjauhkan rokok dari pandangan langsung dari masyarakat
dan menggunakan penyimpanan yang polos dan tidak didekorasi. Jika ditemukan perokok
ditempat yang telah dilarang maka akan dikenakan denda $200.

Source: what do the latest rules mean for smokers?

Anda mungkin juga menyukai