Anda di halaman 1dari 2

http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?

cid=2290&id=integrasi-program-kesehatan-
sebagai-model-pengembangan-terapi-dan-rehabilitasi-napza-di-lapas-kelas-.html

Integrasi Program Kesehatan Sebagai


Model Pengembangan Terapi dan
Rehabilitasi Napza di Lapas Kelas
Dipublikasikan Pada : THU, 02 MAY 2013, Dibaca : 14.549 Kali

Jakarta, 26 April 2013

Upaya kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembinaan di Lembaga
Pemasyarakatan/Rumah Tahanan. Berdasarkan data dari Kementerian Hukum dan HAM RI
Kantor Wilayah Sumatera Utara Lapas Anak Medan tahun 2013, klasifikasi kasus pidana
narkoba yang di rehabilitasi yaitu 73,96% pengguna, 26,04% pengedar. Sedangkan penyakit
yang terbanyak ditemukan diantaranya adalah penyakit kulit, demam, ISPA, anemia, dan
sakit gigi.

Melihat banyaknya isu kesehatan di Lapas/Rutan, maka Kementerian Kesehatan sangat


mendukung adanya integrasi program kesehatan di Lapas Kelas II A Anak Medan, sebagai
model pengembangan terapi dan rehabilitasi Napza. Hal inilah yang mendorong Menteri
Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, beserta jajaran kesehatan di lingkungan Kemenkes
RI, melakukan kunjungan kerja ke Lapas Kelas II A Anak Medan, pada (26/4).

Kementerian Kesehatan dan Kementerian Hukum dan HAM telah menandatangani Nota
Kesepahaman pada tahun 2009 tentang Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak yang
Berhadapan dengan Hukum. Pada tahun 2012, disepakati pula Nota Kesepahaman antara
Kementerian Hukum dan HAM dengan Kementerian Kesehatan tentang Mekanisme
Permintaan Second Opinion dan Penilaian Medis Bagi Narapidana, Tahanan dan Anak Didik
Pemasyarakatan di Lapas/ Rutan.

Terkait dengan model program terapi rehabilitasi Napza yang ada di Lapas Kelas II A Anak
Medan, Menkes berharap dilakukan langkah-langkah untuk memasukkan pencegahan
kekambuhan dalam program tersebut. Selain itu, Menkes juga berharap agar para petugas
kesehatan mampu memberikan layanan kesehatan yang bermutu termasuk upaya mendukung
pencapaian Getting to Zero HIV- AIDS. Warga binaan pun hendaknya dapat mengikuti
program pembinaan dengan baik.

Pada kunjungannya, Menkes memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pengembangan model terapi dan rehabilitasi Napza di Lapas Kelas II A
Anak Medan, dengan pendekatan Therapeutic Community atau TC konseling dan kegiatan
kelompok. Pendekatan ini dimaksudkan untuk membantu mengatasi penyalahgunaan Shabu
dan Ganja.

Menkes mengharapkan warga binaan pemasyarakatan terutama anak-anak perlu mendapat


perhatian sungguh-sungguh disertai curahan kasih sayang. Upaya pembinaan hendaknya
tidak menggunakan cara-cara kekerasan fisik atau psikis, tidak diskriminatif, dan selalu
memperhatikan pemenuhan hak anak. Hal ini sejalan dengan amanah Undang-Undang No 23
Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

 Selanjutnya Menkes juga memberikan apresiasi pada para petugas kesehatan di


seluruh Lapas/Rutan di Indonesia, khususnya di Provinsi Sumatera Utara atas
dedikasi mereka pada pemberian layanan kesehatan di Lapas/Rutan. Lebih lanjut,
Menkes juga merasa bangga dengan dedikasi para petugas kesehatan utamanya dalam
layanan aspek promotif- preventif selain aspek kuratif - rehabilitatif, di tengah
berbagai tantangan yang ada.

Pada tanggal 24 April 2013 ditandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Hukum
dan HAM dengan Kementerian Kesehatan tentang Pemanfaatan dan Perlindungan Hak
Kekayaan Intelektual di Bidang Kesehatan. Tujuan dari nota kesepahaman ini adalah untuk
menjamin tersedianya informasi dan akses sediaan farmasi dan alat kesehatan. Semua ini
menunjukkan kuatnya integrasi antara kedua kementerian kita.

Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di


Lapas/Rutan dan menyediakan narasumber, antara lain di bidang kesehatan jiwa dan Napza,
intelegensia kesehatan, pengendalian penyakit menular, seperti HIV/AIDS dan penyakit tidak
menular. Selain itu Kementerian Kesehatan juga menyediakan media KIE dan obat-obatan.
Menkes berharap agar apa yang disediakan Kementerian Kesehatan dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya di Lapas/Rutan Kelas II A Anak Medan dan di Lapas/Rutan lainnya.

Pada waktu yang sama (26/4), setelah melakukan kunjungan kerja ke Lapas Kelas II A Anak
Medan, Menkes mengunjungi lapas Wanita Medan.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian
Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor
hotline <kode lokal> 500-567; SMS 081281562620, faksimili: (021) 52921669, website
www.depkes.go.id dan alamat e-mail kontak[at]depkes[dot]go[dot]id.

Anda mungkin juga menyukai