Anda di halaman 1dari 6

JUDUL BUKU : KONSELING KELUARGA (FAMILY COUNSELING) - Suatu

Upaya Membantu Anggota Keluarga Memecahkan Masalah Komunikasi Di Dalam


Sistem Keluarga
PENULIS : Prof. Dr.H Sofyan S. Willis
PENERBIT : ALFABETA.cv
TAHUN : Cetakan ke-4 April 2015

Bab I Latar Belakang Kehidupan Keluarga


A. Degradasi nilai-nilai
“Sistem nilai menentukan perilaku anggota masyarakat” (hal. 1)
1. Nilai-nilai agama
Karena anggota keluarga imannya minim, ketika menghadai malah hidup yang sulit,
sering mereka cepat terganggu kejiwaannya seperti cepat marah, bertegkar, bahkan ada
pula yang mengamuk (Hal. 2).
2. Nilai adat istiadat
Penyebab menghilangnya nilai kesopanan( Hal. 3) Pertama, menghilangnya kurikulum
pendidikan kesopanan di sekolah / tidak diajdikan muatan local. Kedua, kurangnya
teladan dari guru dan orangtua.
3. Nilai sosial
Ciri sifat individualistic yang berkembang dimasyarakat : (hal 5)
a. Mementingkan diri sendiri
b. Enggan berbagi harta, pikiran, saran, dan pendapat
c. Tidak mau bergaul
d. Memutuskan tali silaturahmi dengan keluarga
4. Kesakralan Keluarga
Untuk mengembalikan kesakralan keluarga adalah memperkuat basis pendidikan agama
dikeluarga teruta orang tua atau calon orang tua (hal. 8)
Fakta Degradasi kesakralan keluarga:
a. Sering terjadi perceraian
b. Banyak perselinguhan
c. KDRT
d. Retaknya keluarga
B. Kondisi Keluarga modern

1
Keluarga modern mempunyai cirri utama kemajuan dan perkembangan dibidang
pendidikan, ekonomi, dan pergaulan. (9)
1. Pendidikan
Ciri-ciri keluarga modern : matrelaistis, cenderung pada kebebasan, lemah bidang
agama, sebagian mereka banyak yang terjerumus ke alcohol, pergaulan bebas dan
narkoba. (11)
Modern yang sebenarnya : kreatif, produktif, cinta bangsa sendiri, suka membantu orang
lain.
Fikir dan Zikir (Kemajuan dan harta).
2. Keterampilan
Hubungannya dengan ekonomi sehingga mampu sekolah
C. Krisis Keluarga
Krsis keluarga artinya kehidupan keluarga dalam keadaan kacau, Tak teratur dan terrah,
orang tua kehilangan kewibawaan untuk mengendalikan kehidupan anak-anaknya
terutama remaja,… (13)
Berikut ini factor-faktor penyebab krisis keluarga:
1. Kurangnya/putus komunikasi diantara anggota keluarga terutamaayah dan ibu
2. Sikap egosentrisme, egoism adalah adalah suatu sifat buruk manusia yang mementingkan
dirinya sendiri (15), seharusnya orang tua memiliki sikap yang baik seperti suka
bekerjasama, slaing membantu, bersahabat, dan ramah.
3. Masalah ekonomi
4. Masalah kesibukan
Tiga ukuran sukses hidup manusia menurut islam:
Pertama, hidup bermanfaat bagi otrang lain. Kedua , keseimbangan hidup dunia dan
akhirat, ketiga. Akhir hidup yang baik yang diterima oleh Allah SWT.
5. Masalah pendidikan
6. Masala perselingkuhan
7. Jauh dari agama
Ciri-ciri atau sifat umat yang terbaik menurut Rasulullah SAW dalam kitab tafsir ibnu
Katsir: paling tenang, paling bertaqwa, paling giat menyeru kepada yang makruf, paling
gencarmelawan kemunkaran, paling rajin bersilaturahmi.
Anak didik dalam3 hal yaitu : shalat yang benar, membaca Al-Qur’an dengan baik,
berakhlak mulia.
D. Upaya mengatasi krisi keluarga
2
Cara pemecahn masalah keluarga ada dengan cara tradisional dan modern/ cara imiah.
Cara pemecahan masalah keluarga dengan cara tradisional terbagi dua bagian. Pertma,
kearifan kedua orang tua dalam menyelesaikan krisi keluarga. Istilah kearifan adalah
cara-cara yang penuh dengan kasih sayang,kekeluargaan, memelihara jangan sampai ada
yan terluka hatinya. Kedua, bantuan orang bijak seperti ulama atau ustad. (21)

Cara imiah adalah cara konseling keluarga, ada dua pendekatan 1) Pendekatan
individual/ individual conseling yaitu upaya untuk mnggal emosi, pengalaman, dan
pemikiran klien. 2) Pendekatan kelompok (faily Conseling) yaitu diskusi dalam keluarga
yang dibimbing oleh konselor keluarga. (22)

Bab II Sejarah Konseling Keluarga


A. Perkembangan konseling keluarga
Perbedaan yang nyata antara model eropa (abad 20) dan Amerika (abad 60) yang terletak
pada a. minat akarnya, di eropapasien suami istri, amerika keluarga, dukungan
masyarakat.
1. Perkembangan awal (eropa dan Amerika)- Tokohnya Ritherford Groves (1877-1948)
2. Sejarah baru koseling keluarga
3. Sejarah konseling keluarga di Indonesia
4. Beberapa tokoh konseling keluarga
a. Virginia Satir
b. Jan Harley
Tujuan terapi menurut Harley adalah mendefinisikan dan mengubah hierarki keluarga
yang dicapai melalui perjuangan kekuatanterapeutik dan ditandai oleh selesksi bertujuan
dari terapis dan pelaksanaan strategi interventif (29)
c. Salvadore Minuchin
5. Pertumbuhan konseling keluarga
a. Rentang masalah
b. Para pakar/praktisi
c. Publikasi
d. Training
B. Klasifikasi Konseling Keluarga
a. Orientasi praktis
Gaya kepribadian konselor berorientasi praktis
3
1) Gaya konduktor
Kepribadiannya hebat, giat, dapat menguasai audience sehingga mereka terpana.
Kadang-kadang mengkritik dengan sadis, manipulative pamer, dan tidak sensitive .
(Bell dan Fellber, 1969). Dalam sesi konseling para konduktor itu berada dalam
situasi mengaomandoi secara penuh. Ditandai dengan personal dominance penterapi.
Memfokuskan pada senior dan hirarki keluarga.
2) Gya reactor
Kepribadian konselornya cenderung tidak menguasai, menggunakan taktik secara
dinamika kelompokdikeluarga. Dengan menggunakan sindiran . gaya konselor
reactor terdiri atas: berdasarkan system, yaitu kelompok yang mengamati dan
bersepon terhadap pola-pola pengaruh interpersonal dan aturan-aturan yang mengatur
pengaruh itu. Mereka mengabaikan masalha-maslah fungsi intrapsikik,individualdan
motivasi. Analisist (Psikoanalisist) yaitu terapis yang meperhatikan proses
intrapsikik atau tradisi psikodinamika. Menekankan pada kasis secara individual serta
kepeduliannya terhadap proses internal pada setiap anggota keluarga. Digunakan
prosedur diagnosis dan syarat-syarat (terms).
b. Orpentasi teoritis
The Group For Pchycriatry-GAP
Tujuh dimensi terapeutifk dalam konseling keluarga menurut gAP:
1. Konselor memnadang konseling keluarga sebagai metode atau konsep
2. Pasien dianggap sebgaia fokus treatment atu tidak
3. Kepentingan relative teradap sejarah pasien
4. Menggunaka prosedur diagnostic
5. Adanya penafsiran terhadap affect (siakp perasaan)
6. Adanya prosedur operasional dalam kosnelin.
c. Pengelompokan konselor
d. Taun 80-an menuju konstruk yang lebih luas
Empat model konseling (Alan German & David Kinskern, 1981)
Model-model Pendekatan yang representative
Psikoanalisis Terapi analitik terhadap pasangan suami istri
Integrasional Keluarga, kontekstual, symbolic-experiental
Sistem Keluarga, kontekstual, stategis,fungsional, terpusat, integratif
Behavioral Latihan orang tua, terapi perkawinan, terapi gangguan seks

4
Bab III Konseling Keluarga dengan Pendekatan Sistem
A. Perspektif system dalamkeluarga
1. Teori system secara umum
2. Konselor berfikir system
3. Penggabungan dan integrasi pendekatan konseling
B. Konseling Keluarga Struktural: Salvador Minuchin
1. Keluarga sebagai suatu system
2. Fungsi subsistem
3. aturan system keluarga
4. Keterlibatan perilaku angora keluarga
C. Kenali Struktur keluarga

Bab IV Memahami Konseling Keluarga


A. Latar belakang Konseling Keluarga
1. Perubahan kehidupan keluarga
2. Keluarga pecah (Broken Home)
3. Kasus siswa di sekolah
4. Konseling keluarga dan sekolah
B. Pengertian Konseling Keluarga
1. Rumusan definisi konseling keluarga
2. Tujuan konseling keluarga
3. Perkembangan orientasi konseling keluarga
Bab V Teori-teori Konseling
A. Pengantar
B. Pendekatan Psikoanalisis
1. Dinamika kepribadian
2. Proses konseling
C. Terapi Terpusat pada Klien (Clint Centered Therapy)
1. Tujuan Konseling
2. Proses Konseling
3. Teknik Konseling
D. Terapi Gestalt
1. Tujuan Konseling
2. Landasan bagi proses konseling
5
3. Proses perubahan perilaku
E. Terapi Bihavioral
1. Tujuan konseling
2. Hubungan klien dan konselor
3. Teknik-teknikkonseling
F. Logotherapy franki
1. Tujuan konseling
2. Teknik konseling
G. Rational Emotive Therapy (RET)
1. Tujuan terapi
2. Proses terapi
3. Teknik-teknik konseling

Anda mungkin juga menyukai