Disusun oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Anugerah-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “media atau aktifitas yang sering digunakan dalam
konseling” ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam
semesta.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah bimbingan dan konselig dengan tepat waktu. Di samping itu, kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan
makalah ini berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.
Penulis
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. Pengertian Media Bimbingan Konseling...............................................................................6
B. Klasifikasi Media Bimbingan dan Konseling........................................................................7
C. Manfaat, fungsi, kerugian media bimbingan konseling......................................................12
BAB III : PENUTUP...........................................................................................................................15
Kesimpulan......................................................................................................................................15
Saran................................................................................................................................................15
Daftar Pustaka.................................................................................................................................15
3
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Media bimbingan dan konseling
2. Kelompok Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam
3. Kelompok Media Proyeksi Diam
4. Kelompok Media Audio
5. Kelompok Film (Motion Pictures)
6. Kelompok Multi Media
7. Media Interaktif
4
8. Manfaat, fungsi, kerugian media bimbingan konseling
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian media bimbingan dan konseling.
2. Dapat memahami manfaat media bimbingan dan konseling.
5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Bimbingan Konseling
Kata media yang berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti ”pengantar”.
Dalam KBBI media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi,
film, poster, dan spanduk. Media adalah sebuah bentuk saluran yang digunakan untuk proses
penyaluran pesan.
1. Miarso (1986) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan yang merangsang pikiran, perasaan, perhatian, serta kemauan
serang siswa untuk belajar.
2. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
3. Heinich, dkk (1982) berpendapat bahwa istilah medium sebagai perantara yang
mengatakan informasi antara sumber kepada penerima. Seperti halnya televisi, radio,
rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, maupun bahan-bahan cetak lainnya yang
sejenisnya adalah media komunikasi yang membawa informasi dengan bertujuan
intruksional yang mengandung maksud pengajaran maka media itu disebut media
pengajaran.
4. Gerlach mengatakan bahwa media secara umum meliputi orang, bahan, peralatan atau
kegiatan yang menciptakan kondidi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Dari beberapa pendapat di atas dapat kita pahami bahwa para ahli membatasi
pengertian media dengan orang, bahan, teknologi, alat dan saluran berupa kegiatan yang
dirancang untuk terjadinya proses belajar. Selain itu, para ahli juga membatasi pengertian
media dengan pesan atau informasi yang digunakan sebagai alat perangsang terjadinya proses
belajar (bahan ajar).1
Media bimbingan dan konseling adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan
1
Nunu Mahmun, Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan
Implementasinya dalam Pembelajaran), Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 37, No. 1 (2012) hal 28
6
kemauan konseli untuk memahami diri, mengarahkan, mengambil keputusan dan
memecahkan masalah yang dihadapi.
Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka dan simbol/bilangan. Grafis biasanya digunakan
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga
menarik dan diingat siswa. Yang termasuk media grafis antara lain: grafik, diagram, bagan,
sketsa, poster, dan papan.2
Dapat mempermudan dan mempercepat pemahaman siswa dalam pesan yang disajikan
Dapat melengkapi dengan warna-warna agar lebih menarik perhatian siswa.
Pempuatannya mudah dan harganya murah
Bahan Cetak
Media bahan cetak merupakan media visual yang pembuatannya melalui proses
pencetakan/printing atau offset. Media cetak ini menyajikan pesannya melalui huruf dan
gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan.
Adapun jenisnya adalah sebagai berikut: buku teks, modul dan bahan pengajaran terprogram.3
7
Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat dan
kecepatan masing-masing siswa.
Dapat dipelajari kapan dan dimana saja karena mudah dibawa
Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambaran dan warna
Perbaikan/revisi mudah dilakukan
Gambar Diam
Media gambar dian merupakan media virtual yang berupa gambaran yang dihasilkan
melalui proses fotografi. Jenis media ini adalah foto. Media gambar diam dapat digunakan
untuk berbagai macam layanan bimbingan dan konseling misalnya: untuk menjelaskan
tentang macam-macam pelanggaran yang sering dilakuka siswa, menjelaskan prestasi yang
diraih oleh siswa, menjelaskan tentang kegiatan pengembangan diri siswa, MOS, kegiatan
ekstrakurikuler dan sebagainya.
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang
memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur
gerakan. Adapun jenis media ini diantaranya adalah :
8
a. Media OHP dan OHT
OHT (Overhead Transparancy) adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). Ada 3 jenis bahan yang
dapat digunakan sebagai OHT, yaitu :
a) Write on film (plastik transparansi), yaitu jenis transparansi yang dapat ditulisi
atau digambari secara langsung dengan menggunakan spidol.
b) PPC transparency film (PPC yaitu Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi
yang dapat diberi tulisan atau gambar dengan menggunakan mesin photocopy.
c) Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan atau
gambar dengan menggunakan mesin thermofax.4
9
filmstrip terdiri dari 50 buah dan ada juga yang 75 buah dengan panjang 100 sampai
dengan 130 cm.6
3. Kelompok Media Audio
Media audio adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh
indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan kedalam
lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect. Adapun jenis
media audio ini diantaranya yaitu:
a. Media Radio
Merupakan media audio yang dipancarkan melalui pancaran gelombang
elektromagnetik dari suatu pemancar. Biasanya seorang penyiar menyampaian pesan
atau materi melalui microphone yang kemudian diolah dan dipancarkan kesegala
penjuru dengan gelombang elektromagnetik dan pesan tersebut diterima oleh alat
yang disebut pesawat radio.
b. Media Alat Perekam Pita Magnetik
Alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan
pesannya melalui proses perekaman kaset audio. Dalam bimbingan dan konseling,
media ini biasanya berupa kaset relaksasi dan meditasi, bisa juga digunakan untuk
mendukung pelaksanaan strategi diri sebagai model.7
Kelebihan media alat perekam pita magnetic :
a. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.
b. Rekaman dapat dihapus dan digunakan kembali.
c. Penggandaan programnya sangat mudah.
Film disebut juga gambar hidup (motion pictures, yaitu serangkaian gambar diam (still
pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup
dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh
karenanya, film memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya. Ada beberapa jenis film,
diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan
dan proyeksinya tak memerlukan penggalapan ruangan.
6
Herdi Prasetiawan, media dalam layanan bimbingan dan konseling, (Yogyakarta:UAD, 2017), hal. 1533
7
Herdi Prasetiawan, media dalam layanan bimbingan dan konseling, (Yogyakarta:UAD, 2017), hal. 1533
8
Pudji Rahmawati, media bimbingan dan konseling (buku perkuliahan program S-1 jurusan bimbingan dan
konseling), (Surabaya: government of indonesia dan islamic development bank, 2014), hal 36
10
a) Memberikan pesan yang dapat diterma secara lebih merata oleh
siswa
b) Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses
c) Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
d) Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai dengan
kebutuhan
e) Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi
sikap klien
9
Pudji Rahmawati,, Media Bimbingan dan Konseling (Buku Perkuliahan Program S-1 Jurusan Bimbingan dan
Konseling), (Surabaya: Government of Indonesia dan Islamic Development Bank, 2014), Hal: 36-37
11
mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Sedikitnya ada dua macam interaksi.
Interaksi yang pertama adalah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah
program, misalnya siswa diminta mengisi isian angket atau inventory pada program
aplikasi tertentu dengan menggunakan komputer. Melalui interaksi ini pada akhirnya
siswa mampu memahami diri dan memecahkan masalahnya, misalnya program
pemahaman minat, program pengembanan diri, program konseling interaktif dan
sebagainya.
Bentuk interaksi yang kedua ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur
sebagai contoh berbagai permainan atau dinamika kelompok yang digunakan pada
bimbingan klasikal dan konseling kelompok.10
C. Manfaat, fungsi, kerugian media bimbingan konseling
Secara umum media bimbingan dan konseling mempunyai manfaat atau kegunaan yaitu
sebagai berikut11 :
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu:
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
10
Pudji Rahmawati, media bimbingan dan konseling (buku perkuliahan program S-1 jurusan bimbingan dan
konseling), (Surabaya: government of indonesia dan islamic development bank, 2014), hal 38-39
11
Herdi Prasetiawan, media dalam layanan bimbingan dan konseling, (Yogyakarta:UAD, 2017), hal. 1534
12
2) Fungsi efektif dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau
membaca teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi
dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial ataau ras.
3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teksdan mengingatnya
kembali.
Menurut Pelling (2002), walaupun saat ini masyarakat sangat tergantung pada teknologi,
tetapi di lain pihak, masih banyak diantara kita yang mengalami ketakutan untuk
mempergunakan teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar masyarakat kita
masih percaya bahwa pernyataan-pernyataan yang diberikan oleh orang tua atau orang yang
dituakan masih dianggap lebih baik. Hal ini tidak lepas dari budaya paternalistik yang
melingkupi masyarakat kita. Sebaik apapun teknologi yang berkembang, tetapi jika pola pikir
masyarakat masih terkungkung dengan nilai-nilai yang diyakini benar, maka data atau
informasi yang didapat seakan-akan menjadi tidak berguna.12
Hal lain yang terkait dengan penggunaan media dalam bimbingan dan konseling adalah
sasaran pengguna seringkali disamakan. Walaupun ragam media sudah bermacam-macam,
tetapi media ini seringkali masih belum bisa menyentuh sisi afektif seseorang. Dalam
bimbingan dan konseling dikenal istilah empati. Penggunaan media, seringkali pula akan
“menghilangkan” empati konselor, jika konselor mempergunakan media sebagai alat bantu
utama. Klien datang ke ruang konseling tidak selalu membutuhkan informasi dari internet
atau komputer, bahkan ada kemungkinan klien atau siswa datang ke ruang konseling juga
tidak membutuhkan bantuan dari konselor secara langsung melalui proses konseling. Tetapi
adakalanya, siswa atau klien datang ke ruang konseling hanya ingin mendapatkan senyuman
dari konselor atau penerimaan tanpa syarat dari konselor.
12
Pudji Rahmawati, media bimbingan dan konseling (buku perkuliahan program S-1 jurusan bimbingan dan
konseling), (Surabaya: government of indonesia dan islamic development bank, 2014), hal 23
13
Dalam menggunakan media, seperti internet ada kekurangannya seperti data sering kali
sulit dilindungi; sulit mengetahui respon klien secara langsung; serta mahal. Selain itu ada
beberapa dampak negatif dari beberapa alat media yang digunakan jika pengguna dan
pelaksananya tidak memahami dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa contoh dampak
negatif penyalahgunaan teknologi informasi seperti :
Peralatan teknologi yang ada saat ini hanya bisa bermanfaat jika dimanfaatkan oleh mereka
yang memahami penggunaan masing-masing alat tersebut. Artinya penggunaan teknologi ini
akan memunculkan efek yang baik jika dijalankan oleh mereka yang paham peralatan
tersebut.
14
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan
Media adalah sesuatu berupa peralatan yang dapat di pakai dan dimanfaatkan untuk
merangsang perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik, motorik, sosial, emosi kognitif,
kreatifitas dan bahasa sehingga mampu mendorong dan memudahkan terjadinya proses
belajar mengajar. Sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima baik oleh penerima
pesan melalui media yang digunakan. Dalam melaksanakan proses layanan Bimbingan dan
Konseling juga membutuhkan Media sehingga dapat membantu dan mempermudah para
konselor dalam pelaksanaan Layanan BK. Media dalam bimbingan dan konseling sebagai hal
yang digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan
berbagai kegiatan BK, namun dalam perkembangannya media BK tidak sebatas untuk
perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan berbagai kegiatan
bimbingan dan konseling, tetapi memiliki makna yang lebih luas yaitu segala alat bantu yang
dapat digunakan dalam pelaksanaan program BK.
Saran
Semoga dengan disusunya makalah ini dapat membantu para tega pendidik untuk
memilih manakah media yang tepat untuk melakukan bimbingan dan koseling, agar nantinya
bimbingan dan konseling tersebut dapat berjalan dengan lancar
15
Daftar Pustaka
Rahmawati, Pudji Media Bimbingan dan Konseling (Buku Perkuliahan Program S-1 Jurusan
Bimbingan dan Konseling), (Surabaya: Goverment of Indonesia dan Islamic Development
Bank, 2014), hal 31
Rahmawati, Pudji media bimbingan dan konseling (buku perkuliahan program S-1 jurusan
bimbingan dan konseling), (Surabaya: government of indonesia dan islamic development
bank, 2014), hal 36
Rahmawati, Pudji Media Bimbingan dan Konseling (Buku Perkuliahan Program S-1 Jurusan
Bimbingan dan Konseling), (Surabaya: Government of Indonesia dan Islamic Development
Bank, 2014), Hal: 36-37
Rahmawati, Pudji media bimbingan dan konseling (buku perkuliahan program S-1 jurusan
bimbingan dan konseling), (Surabaya: government of indonesia dan islamic development
bank, 2014), hal 38-39
Rahmawati, Pudji media bimbingan dan konseling (buku perkuliahan program S-1 jurusan
bimbingan dan konseling), (Surabaya: government of indonesia dan islamic development
bank, 2014), hal 23
16