“Media Konseling”
Kelas : BKI C
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas media konseling Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan Ucapan terima kasih kami
haturkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu, terutama pertolongan dari
Allah, sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan segala
kerendahan hati. Kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar
kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Bandar Lampung,
Penulis,
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Media dalam Bimbingan dan Konseling.........................................................................5
2.2 Pengertian Media menggambar dalam layanan................................................................................7
2.3 Media menggambar dalam penyuluhan............................................................................................8
2.4 Media menggambar dalam psikoterapi dan disekolah....................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................16
PENUTUP.................................................................................................................................................16
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Media dalam Bimbingan dan Konseling ?
2. Apa pengertian Media menggambar dalam layanan ?
3. Bagaimana Media menggambar dalam penyuluhan ?
4. Bagaimana Media menggambar dalam psikoterapi dan disekolah?
BAB II
PEMBAHASAN
Perangkat lunak (software) adalah informasi atau bahan bimbingan dan konseling yang akan
disampaikan kepada siswa, misalnya “Keterampilan Berani Mengatakan Tidak”, sedangkan
perangkat keras (hardware) adalah peralatan yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan
bimbingan dan konseling, misalnya: komputer, LCD, TV, VCD, papan bimbingan, dsb. Ketika
guru BK memberikan layanan informasi, maka ia dapat menggunakan media, seperti: papan
tulis, selebaran, leaflet, papan bimbingan, transparan, OHP/OHT, slide, laptop, dan LCD yang
berisi bahan/materi informasi (seperti: informasi ‘Kiat Menghadapi UAN’). Dalam memberikan
layanan penempatan, seperti: program penjurusan diperlukan asesmen tes maupun asesmen non
tes untuk memahami potensi siswa. Di samping itu, diperlukan media untuk menjelaskan
persyaratan pemilihan jurusan serta pilihan studi lanjut (misalnya: panduan pemilihan program
studi di PT). Demikian pula, untuk mendokumentasikan data siswa dibutuhkan alat, berupa:
folder, map pribadi, dan disket.
Dalam melaksanakan layanan konseling, media yang diperlukan adalah ruang konseling,
kursi dan meja, serta format pencatat hasil konseling, di samping suara guru BK berfungsi pula
sebagai media proses konseling. Selanjutnya, pada akhir semester atau akhir tahun, guru BK
membuat laporan kegiatan, maka ia memerlukan sejumlah media, bahkan laporan kegiatan
tersebut juga dapat berfungsi sebagai media. Dengan demikian, bahwa media sangat diperlukan
mulai dari membuat perencanaan program sampai dengan penyusunan laporan akhir kegiatan.
Secara umum manfaat penggunaan media dalam bidang pendidikan (termasuk dalam program
BK) ialah:
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
7. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu
efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
2.2 Pengertian Media menggambar dalam layanan
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dansimbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk
menarik perhatian,memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga
menarikdan diingat siswa.Yang termasuk media grafis antara lain;.
1. Grafik,yaitu penyajian data berangka melalui perbaduan antaraangka, garis, dan simbol.
2. Diagram,yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untukmemperlihatkan hubungan
timbal balik yang biasanya disajikanmelalui garis-garis simbol.
3. Bagan,yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis dan simbol yangmerupakan ringkasan suatu
proses, perkembangan, atau hubunganhubunganpenting.
4. Sketsa,yaitu gambar yang sederhana atau draf kasar yangmelukiskan bagian-bagian
pokok dari suatu bentuk gambar.
5. Poster,yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, danmenarik dengan maksud
untuk menarik perhatian orang yang lewat.
6. Papan,yaitu papan tulis biasa. Gambar-gambar atau tulisan-tulisanbiasanya langsung
ditempelkan dengan menggunakan lem atau alatpenempel lainnya
Media grafis merupakan media pembelajaran yang sangat penting karena dengan
menggunakan media grafis siswa dapat menghubungkan hal-hal yang saling berkaitan
misalnya adanya perubahandalam pergaulan sehari-hari, kebudayaan-kebudayaan daerah
yang go internasional, mudahnya akses informasi dan lain-lain. Manfaat media grafis dalam
proses pembelajaran adalah membantu dalam penyampaian dan penjelasan mengenai
informasi, pesan, ide dan sebagainya dengan tanpa banyak menggunakan bahasa-bahasa
verbal, tetapi dapat lebih memberi kesan. Peserta didik dapat secara langsung memanipulasi
media grafis agar dapat menerima dan memahami konsep pendidikan kewarganegaraan dan
mengembangkannya untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan seharihari yang sesuai
dengan konsep pendidikan kewarganegaraan tersebut
2.3 Media menggambar dalam penyuluhan
Bimbingan konseling sosial islam adalah proses pemberian bantuan terhadap individu,
kelompok atau masyarakat agar senantiasa menyadari eksistensinya sebagai makhluk Allah yang
seharusnya dalam kehidupan kemasyarakatannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan
petunjuk-Nya, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat (Faqih,
2004:149). Bimbingan sosial islam dalam aplikasinya menurut (Faqih, 2004: 150) lebih banyak
ditekankan pada proses pencegahan atau upaya-upaya yang sifatnya preventif terhadap
munculnya berbagai masalah pada diri individu, kelompok atau masyarakat luas. Dengan
demikian bimbingan konseling sosial islam merupakan proses untuk membantu individu,
kelompok dan masyarakat luas agar memahami, menghayati, serta rela dan mampu menjalankan
ketentuan dan petunjuk Allah dalam hidup bermasyarakat dan berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya. Sedangkan aplikasi konseling sosial islam penekanannya lebih banyak pada upaya
kuratif atau pemulihan/penyembuhan, yakni mengatasi berbagai persoalaan yang sedang
dihadapi individu. Secara islami, konseling sosial berarti membantu individu untuk menyadari
kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang harus senantiasa hidup bermasyarakat sesuai
dengan ketentuan dan petunjuk Allah. Istilah “menyadari kembali” dikaitkan dengan kenyataan
bahwa yang memiliki problem kehidupan bermasyarakat adalah orang yang tidak atau kurang
sepenuhnya hidup bermasyarakat sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sadar atau
tidak sadar.
Media lainnya yang dapat digunakan adalah media internet dengan membangun situs-
situs website yang bernuasa pembinaan bagi masyarakat muslin di berbagai lapisan masyarakat
di berbagai penjuru tanah air, bahkan dunia sekalipun. Karena internet sangat mudah dikelola
dan dimaksimalkan bagi kepentingan umat islam. Media yang tidak kalah pentingnya adalah
media audio dan audio visual, bahkan media cetak sudah menjadi konsumsi publik adalah buletin
jumat, sebagai media untuk pembinaan dan penyuluhan internal komunitas masyarakat muslim.
Media siaran radio dan televisi, sudah lama sekali menayangkan program rohani setelah selesai
shalat subuh, hampir di seluruh stasiun TV dan Radio memiliki acara tausiah ini.Kemudian
bagaimana memanfaatkan masjid sebagai pusat pengelolaan dan pengembangan media
penyuluhan masyarakat sosial islam, tidak hanya mengandalkan papan pengumunan dan media
buletin saja, tetapi juga media lainnya yang dapat menunjang keberhasilan program pembinaan
dan penyuluhan masyarakat sosial islam yang utuh dan sesuai harapan Rasulullah SAW.
Melalui program ini yang ditayangkan tidak saja berupa tulisan-tulisan yang mungkin
sangat membosankan, tetapi dapat juga ditampilkan gambar-gambar dan suara-suara yang
menarik yang tersedia dalam program powerpoint. Melalui fasilitas ini konselor dapat pula
memasukkan gambar-gambar diluar fasilitas power point, sehingga sasaran yang dicapai menjadi
lebih optimal. Gambar-gambar yang disajikan melalui program powerpoint tidak statis seperti
yang terdapat pada Over Head Projector(OHP). Dari referensi diatas dapat disimpulkan bahwa
media bimbingan dan konseling dapat dikemukakan melakukan uji validitas dan melakukan
revisi dalam mengembangkan sebuah media dalam layana bimbingan dan konseling.
Sadiman (2002) menyatakan bahwa kegiatan belajar dan kegiatan layanan bimbingan
dan konseling dikelas pada dasarnya adalah proses komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa
konselor atau guru pembimbing sebagai sumber informasi. ini dapat melalui cara-cara biasa
seperti berbicra kepada siswa, atau melalui perantara yang disebut sebagai media.Briggs
(Sadirman, dkk, 2002) menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan serta merangsang siswa untuk belajar dan menerima layanan bimbingan dan konseling.
Media komunikasi yang dimaksud adalah media untuk membantu pelaksanaan bimbingan dan
konseling disekolah. Media dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Media sederhana (simple media)
Yaitu media yang dapat dibuat sendiri oleh guru dan biasanya tidak memerlukan arus
listrik dalam penyajiannya. Termasuk dalam media serdehana , yaitu gambar diam, grafis,
display, dan realita.Dapat disimpulkan bahwa media yang berbasis teknologi, dapat dibuat
sendiri dan tidak memerlukan media mahal.
2. Media canggih (sophisticate media)
Yaitu media yang hanya dapat dibuat di pabrik dan biasanya memerlukan listrik dalam
penyajiannya. Termasuk dalam media canggih , yaitu radio, tape , TV, CD, VCD, DVD,
proyektor, computer dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Media grafis ini dapat digunakan untuk berbagai macam layanan bimbingan dan
konseling misalnya: a. Grafik, dapat digunakan dalam layanan konseling yang menggunakan
strategio pengelollan diri. Pada strategi pengelolaan diri, setelah klien melakukan self-monitoring
(memonitor diri) terhadap perilakunya selama beberapa waktu, maka klien diminta untuk
menggambarkan respons tersebut pada peta resposn. Peta respons ini merupakan salah satu
bentuk media grafis. b. Sketsa, jenis media ini dapat digunakan untuk memperlancar proses
konseling, misalnya sketasa yang digunakan pada strategi inner circle dan sketsa Johari Window.
Kedua jenis media ini dapat digunakan untuk memberi penjelasan pada konseli yang tertutup
atau konseli yang tidak mau terbuka tentang masalah yang dialami. c. Papan Bimbingan, yaitu
suatu papan (semacam papan tulis/whiteboard, dapat juga dari lembaran streoform) yang memuat
berbagai informasi maupun pesan tentang layanan bimbingan dan konseling, misalnya informasi
tentang perguruan tinggi, informasi penjurusan d. Poster, media ini dapat digunakan untuk
memberi informasi tentang bahaya narkoba atau bahaya merokok. e. Leaflet, dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan, diantaranya leaflet yang berisi tentang pelayanan bimbingan konseling
di sekolah, leaflet tentang penjurusan dan leaflet tentang career day.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penyusun pada khususnya pembaca pada umumnya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetiawan, H., & Alhadi, S. 2018. Media Bimbingan dan Konseling di Sekolah Jurnal Kajian
Bimbingan dan Konseling, 3(2), 87-98
Ahmad Muntaha, Jurnalistik dan Produksi Media Sekolah, Yogyakarta: Global Pustaka Utama,
2009.