Kelas : BKI/C/4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas psikologi kepribadian
islam. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah wawasan
tentang “Kepribadian Mukmin.” Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan-rekan dan
semua pihak yang telah membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah kami ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan segala kerendahan hati. Kami sangat
mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun
makalah lebih baik lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Bandar Lampung,
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I...............................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...........................................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................5
2.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Pengertian kepribadian muslim.............................................................................................6
2.2 Aspek-aspek Kepribadian Muslim........................................................................................7
2.3 Kepribadian Syahadatain......................................................................................................9
A. pengertian................................................................................................................................9
B. Bentuk-bentuk Kepribadian Syahadatain................................................................................9
2.4 Kepribadian mushalli...........................................................................................................10
A. Pengertian.............................................................................................................................10
B. Bentuk-bentuk kepribadian Mushalli....................................................................................10
2.5 Kepribadian shaim...............................................................................................................11
a) Pengertian..............................................................................................................................11
b) Bentuk-bentuk kepribadian Shaim........................................................................................11
2.6 Kepribadian muzakki...........................................................................................................12
a) Pengertian kepribadian Muzakki...........................................................................................12
b) Bentuk-bentuk kepribadian Muzakki....................................................................................13
2.7 Kepribadian haji...................................................................................................................13
a) Pengertian Kepribadian Hajji................................................................................................13
b) Bentuk-bentuk kepribadian hajji...........................................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................15
PENUTUP.....................................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1 Jamaluddin Mahfuzh, PSIKOLOGI ANAK DAN REMAJA MUSLIM, Dar Al- I’tisham, Jakarta;2004, hal 113-122
2.2 Aspek-aspek Kepribadian Muslim
Menurut Jalaluddin kepribadian muslim terdapat dua aspek yaitu:
a. Kepribadian muslim sebagai individu
Secara individu kepribadian muslim mencerminkan ciri khas yang berbeda. Ciri khas
tersebut diperoleh dari potensi bawaan. Dengan demikian secara potensi (bawaan) akan
dijumpai adanya perbedaan kepribadian antara seorang muslim dengan muslim lainnya
(Jalaluddin, 2001: 171). Adapun sasaran yang dituju dalam pembentukan kepribadian ini
adalah kepribadian yang memiliki akhlak yang mulia (Jalaluddin, 2001: 178).
3 (Hawi, 2002:98-99).
2.3 Kepribadian Syahadatain
A. pengertian
Syahadatain berasal dari kata “syahida”, yang berarti bersaksi, menghadiri, melihat,
mengetahui, dan bersumpah. Istilah syahadatain kemudian dinisbatkan pada satu momen di mana
individu mengucapkan dua kalimat syahadat dengan ucapan:
للهالوسردمحنمادهشاوهلالالالهاالنادهشا
“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah
utusan Allah.”
Kepribadian syahadatain meliputi domain kognitif dengan pengucapan dua kalimat secara
verbal, domain afektif dengan kesadaran hati yang tulus dan domain psikomotorik dengan
melakukan segala perbuatan sebagai konsekuensi dari persaksiannya itu (Mujib, 2006:250).
A. Pengertian
Mushalli adalah orang yang shalat. Shalat secara etimologi berarti memohon dengan baik
yaitu permohonan dengan keselamatan, kesejahteraan dan kedamaian hidup di dunia dan
akhirat kepada Allah. Permohonan dalam shalat tidak sama dengan permohonan di luar,
sebab di dalam shalat telah diatur dengan tata cara yang baku, yang tidak boleh dikurangi
ataupun ditambah. Menurut istilah shalat adalah satu perbuatan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam beserta mengerjakan syarat-syarat dan rukun-rukunnya.
Pengertian ini didasarkan atas asumsi bahwa orang yang tekun shalat memiliki kepribadian
yang lebih saleh ketimbang orang yang tidak mengerjakannya, sebab ia mendapatkan
hikmah dari perbuatannya. Shalat merupakan cerminan tingkah laku individu. Jika shalatnya
baik maka seluruh perilakunya dianggap baik, tetapi jika buruk, seluruh perilakunya
dianggap buruk (Mujib, 2006:255-256).
a) Pengertian
Shaim adalah orang yang berpuasa. Puasa secara etimologi berarti menahan terhadap
sesuatu, baik yang bersifat materi maupun non materi. Menurut istilah puasa adalah menahan diri
waktu siang dari segala waktu yang membatalkan yang dilakukan (makan, minum dan hubungan
seksual) dengan niat dimulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari (Mujib, 2006:271).
Analisa secara filosofis mengatakan bahwa hakikat kodrat martabat manusia adalah
merupakan kesatuan integral segi-segi / potensi-potensi esensial. Perkembangan atau aktualitas
dari potensi-potensi esensial manusia secara kesatuan integral inilah yang akan menentukan
kualitas kepribadian seseorang. Potensi-potensi tersebut ialah
1. Konsep tentang individualitas manusia .Makhluk individual berarti makhluk yang
tidak dapat dibagi-bagi. Menurut pengertian ini, maka manusia itu tidak dapat
dipisahkan antara jiwa dan raganya, rohani dan jasmaninya. Kensepsi islam tentang
individualitas manusia sangatlah jelas, dimana manusia secara individu harus
bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya.
2. Konsep tentang sosialitas manusia, Konsepsi islam mengenai sosialitas manusia
menghendaki agar setiap orang islam, disamping selalu memelihara hubungan dengan
Tuhan (hablum minallah), juga harus memelihara hubungan dengan sesama manusia
(hablum minannas). Islam menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi.
3. Konsep tentang moralitas manusia, Agama islam memposisikan moral sebagai posisi
yang palin penting setelah orang beriman pada Tuhan. Maka dari itu Allah mengutus
para Nabi dan Rasul sebagai contoh teladan yang baik bagi umat manusia
4. Konsep tentang manusia sebagai makhluk bertuhan , Dengan sadar atau tidak tiap
manusia mengakui bahwa dia adalah salah satu ciptaan Tuhan yang hidup di dunia
ini. Allah telah menganugerahi manusia dengan potensi-potensi esensinya sebagi
manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian dalam perspektif psikologi islam Kepribadian muslim adalah suatu proses
kehidupan orang islam, dalam melakukan perilaku yang baik sesuai dengan hukum-hukum yang
telah ditetapkan yang bertujuan untuk memperoleh keselamatan dan kedamaian hidup di dunia
dan akhirat.Integrasi kepribadian muslim Substansi manusia terdiri atas jasad dan ruh. Masing-
masing aspek yang berbeda ini pada prinsipnya saling membutuhkan. Jasad tanpa ruh merupakan
substansi yang mati, sedang ruh tanpa jasad tidak dapat teraktualisasi. Karena saling
membutuhkan, diperlukan sinergi antara keduanya, yang dalam tetminologi Psikologi Islam
disebut dengan nafs. Kepribadian muslim sebagai tujuan pendidikan islam
Kepribdian muslim sebagai tujuan pendidikan islam adalah untuk mencapai
keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh dan seimbang yang
dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran, diri manusia yang rasional, perasaan dan indera.
Tujuan terakhir pendidikan muslim terletak pada perwujudan ketundukan yang sempurna kepada
Allah, baik secara pribadi komunitas maupun seluruh umat manusia. Hal tersebut merupakan
proses membimbng dan membina fitrah manusia secara maksimal dan bermuara pada terciptanya
pribadi manusia sebagai muslim paripurna (insan kamil).
DAFTAR PUSTAKA