Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling
Pada semester ganjil tahun akademik 2020/2021
Dosen pembimbing Dr. Hj. Rini Setiawati,S.Ag,M.Sos.I

Disusun oleh:
Kelompok 5
-
-
-

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KOMSELING ISLAM


KAMPUS UIN RADEN INTAN
UNIVERSITAS
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah tentang “Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling” ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat besyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah Bimbingan dan Konseling. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Dr. Hj. Rini setiawati,S.Ag,M.Sos.I selaku dosen mata kuliah Bimbingan
dan Konseling dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat diperbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangannya.

Bandar lampung,09 oktober 2020

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ruang Lingkup
2.2 Ruang Lingkup dari Segi Pelayanan dalam Bimbingan dan Konseling
2.3 Ruang Lingkup dari Segi Sasaran dalam Bimbingan dan Konseling.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan dari, untuk, dan oleh manusia.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli atau
konselor kepada individu agar individu tersebut mandiri dan mampu memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling merupakan proses pemberian
bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh seorang ahli atau
konselor kepada individu atau klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi individu yang
berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya. Maka
dari itu untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling dibutuhkan ruang lingkup
dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu ruang lingkup?
2. Bagaimana ruang lingkup dari segi pelayanan dalam bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana ruang lingkup dari segi sasaran dalam bimbingan dan konseling?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu ruang lingkup.
2. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dalam bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dari segi sasaran dalam bimbingan
dan konseling.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ruang Lingkup


Ruang lingkup adalah suatu batasan yang memudahkan dilaksanakannya penelitian agar
lebih efektif dan efesien untuk memisahkan aspek tertentu pada sebuah objek. Ruang
lingkup akan sangat membantu keefektifan berjalannya sebuah penelitian. Tanpa
adanya ruang lingkup penelitian yang jelas, sebuah penelitian akan mengalami waktu
yang lebih lama karena tidak adanya sebuah batasan.

2.2 Ruang Lingkup dari Segi Pelayanan dalam Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi individu yang
berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya. Ruang
lingkup pelayanan dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan di sekolah dan pelayanan di
luar sekolah. Berikut masing-masing penjelasannya.
2.2.1 Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Dalam sekolah terdapat sejumlah bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang
mempunyai kedudukan dan peranan khusus, yaitu:
2.2.1.1 Keterkaitan antara Bidang-bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah
Didalam proses pendidikan Mortensen dan Schmuller (1976) mengemukakan adanya
bidang-bidang pelayanan yang saling berkaitan. Bidang-bidang tersebut yaitu bidang
kurikulum dan pengajaran, bidang administrasi dan kepemimpinan, dan bidang
kesiswaan.
1. Bidang kurikulum dan pengajaran, meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum
dan pelaksanaan pengajaran, yaitu penyampaian dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.

2. Bidang administrasi dan kepemimpinan, yaitu bidang yang meliputi berbagai


fungsi berkenaan dengan tanggung jawab dan pengambilan kebijaksanaan, serta bentuk-
bentuk kegiatan pengelolaan dan administrasi sekolah, seperti perencanaan,
pembiayaan, pengembangan staf, prasarana dan sarana fisik, dan pengawasan.
3. Bidang kesiswaan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dan kegiatan
yang mengacu kepada pelayanan kesiswaan secara individual agar masing-masing
peserta didik itu dapat berkembang sesuai dengan bakat, potensi, dan minat-
minatnya, serta tahap-tahap perkembangannya.
2.2.1.2 Tanggung Jawab Seorang Konselor di Sekolah
Konselor sebagai pengendali dan sekaligus pelaksana berbagai layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab sebagai pelayan bagi
pencapaian untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya bagi
masing – masing peserta didik. Dalam kaitannya, konselor tidak hanya berhubungan
dengan peserta didik, melainkan juga dengan pihak yang dapat secara bersama – sama
menunjang pencapaian itu, yaitu sesama konselor dan personal sekolah lainnya, orang
tua, dan masyarakat pada umumnya karena itu lah mereka menjadi pelayan yang
bertanggung jawab penuh dengan kehormatan, dedikasi, dan keprofesionalannya.
Ada pun tanggung jawab konselor kepada siswa yaitu :
a. Memiliki kewajiban dan kesetiaan utama terutama kepada siswa yang harus
diperilakukan sebagai individu yang unik.
b. Memperhatikan sepenuhnya segenap kebutuhan siswa yang menyangkut pendidikan,
pribadi, dan sosial agar mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang optimal bagi
setiap siswa.
c. Memberi tahu siswa tentang tujuan dan teknik layanan bimbingan dan konseling,
serta aturan yang harus dilalui apabila ia menghendaki bantuan bimbingan dan
konseling.
d. Tidak mendesakkan kepada siswa nilai – nilai tertentu yang sebenarnya hanya
sekedar yang dianggap baik oleh konselor saja.
e. Menjaga kerahasiaan data tentang siswa.
f. Memberi tahu pihak yang berwenang apa bila ada petunjuk kuat sesuatu yang
berbahaya akan terjadi.
g. Menyelenggarakan pengungkapan data secara tepat dan memberi tahu siswa
tentang hasil kegiatan itu dengan cara sederhana dan mudah dimengerti.
h. Menyelenggarakan layanan dan konseling secara tepat dan profesional.
i. Melakukan alih tangan kasus secara tepat.
Tanggung jawab konselor terhadap orang tua yaitu :
a. Menghormati hak dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya dan berusaha
sekuat tenaga membangun hubungan yang erat dengan orang tua demi perkembangan
siswa.
b. Memberi tahu orang tua tentang peranan konselor dengan asas kerahasiaan yang
dijaga secara teguh.
c. Menyediakan untuk orang tua berbagai informasi yang berguna dan
menyampaikannya dengan cara sebaik – baiknya untuk kepentingan perkembangan siswa.
d. Memperlakukan informasi yang diterima dari orang tua dengan menerapkan asas
kerahasiaan dan dengan cara sebaik – baiknya.
e. Menyampaikan informasi tentang siswa dan orang tua hanya kepada pihak – pihak
yang berhak mengetahui informasi tersebut tanpa merugikan siswa dan orang tuanya.

Tanggung jawab konselor terhadap sesama konselor yaitu :


a. Memperlakukan sejawat dengan penuh kehormatan, keadilan, keobjektifan dan
kesetiakawanan.
b. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan sejawat dan staff administrasi demi
terbinanya pelayanan bimbangan konseling yang maksimum.
c. Membangun kesadaran tentang perlunya asas kerahasiaan, perbedaan antara
data umum dan data pribadi, serta pentingnya konsultasi sejawat.
d. Menyediakan informasi yang tepat, objektif, luas dan berguna bagi sejawat
untuk membantu mengenai masalah siswa.
e. Membantu proses alih tangan.
Tanggung jawab konselor terhadap sekolah dan masyarakat yaitu :
a. Mendukung dan melindungi program sekolah terhadap penyimpangan – penyimpangan
yang merugikan siswa.
b. Memberi tahu pihak – pihak yang bertanggung jawab apabila ada sesuatu yang
dapat menghambat atau merusak misi sekolah, personal sekolah, atau pun kekayaan
sekolah.
c. Mengembangkan dan meningkatkan peran dan fungsi bimbingan dan konseling untuk
memenuhi kebutuhan segenap unsur – unsur sekolah dan masyarakat.
d. Membantu pengembangan kondisi kurikulum dan lingkungan yang baik untuk
kepentingan sekolah dan masyarakat, serta program dan prosedur pendidikan demi
pemenuhan kebutuhan siswa dan masyarakat juga proses evaluasi dalam kaitannya
dengan fungsi – fungsi sekolah pada umumnya yang meliputi fungsi bimbingan dan
konseling, kurikulum dan pengajaran, dan pengelolaan atau administrasi sekolah.
e. Bekerja sama dengan lembaga, organisasi, dan perorangan baik di sekolah
maupun di masyarakat demi pemenuhan kebutuhan siswa, sekolah dan masyarakat tanpa
pamrih.

2.2.2 Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah


Tidak hanya warga masyarakat yang berasa di lingkungan sekolah saja, warga
masyarakat yang berada di luar lingkungan sekolah pun banyak yang mengalami masalah
yang perlu dituntaskan dan jika memungkinkan sekaligus di cegah. Adapun ruang
lingkup pelayanan bimbingan dan konseling di luar sekolah yaitu keluarga dan
lingkungan masyarakat yang lebih luas.
a. Bimbingan dan konseling dalam keluarga
Keluarga merupakan satuan persekutuan hidup yang paling mendasar dalam
bermasyarakat. Dalam kaitan keluarga dan masyarakat itulah kebutuhan dan
kebahagiaan keluarga mutlak memerlukan perhatian bagi segenap pihak yang
berkepentingan dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat.
Palmo, Lowry, Weldon, dan Scioscia (1984) mengidentifikasikan perubahan-perubahan
yang terjadi secara signifikan yang mempengaruhi struktur dan kondisi keluarga,
yaitu meningkatnya perceraian, kedua orang tua bekerja, pengangkatan anak,
emansipasi pria dan wanita, dan kebebasan hubungan seksual. Selain itu juga
meningkatnya kesadaran tentang anak-anak cacat, depresi dan bunuh diri, sempitnya
lapangan pekerjaan menambah unsur – unsur yang mempengaruhi kehidupan keluarga.
Permasalahan itulah yang mengundang berperannya bimbingan dan konseling ke dalam
keluarga.
Pelayanan tersebut ditujukan kepada seluruh anggota keluarga yang memerlukannya
khususnya untuk keluarga yang masih duduk di bangku pendidikan formal. Peranan
konselor sekolah amat besar dan diharapkan agar menjembatani program bimbingan dan
konseling di sekolah dengan kebutuhan keluarga dalam pelayanan bimbingan dan
konseling.
b. Bimbingan dan konseling dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas
Permasalahan yang dialami oleh masyarakat tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah
dan keluarga saja, melainkan juga di luar keduanya. Oleh karena itu, disana
diperlukan jasa bimbingan dan konseling.
Pelayanan dan bimbingan konseling yang menjangkau daerah kerja yang lebih luas itu
perlu diselenggarakan oleh konselor yang bersifat multidimensional (Chiles dan
Eiken, 1983), yaitu yang mampu bekerja sama selai dengan guru, orang tua, dan juga
berbagai komponen dan lembaga masyarakat secara lebih luas.
Konselor profesional yang multidimensional benar-benar menjadi ahli yang memberikan
jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang memfungsikan dirinya pada tahap
perkembangan tertentu yang membantu mereka mengambil manfaat dengan sebesar-
besarnya dari kondisi dan dari apa yang sudah mereka miliki, membantu mereka
menangani hal-hal tertentu agar lebih efektif, merencanakan tindak lanjut atas
langkah-langkah yang telah diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasi dalam
melakukan perubahan agar lebih efektif.
Namun, dimana pun konselor bekerja dan apapun tugas- tugas khusus yang
diselenggarakan konselor, fungsi, prinsip, jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling pada dasarnya tetap sama. Modifikasi dan penyesuaian diperlukan
berdasarkan kekhususan yang ada pada sasaran layanan, lembaga tempat bekerja,
tujuan dan kondisi yang menyertai diperlukannya layanan dan bimbingan konseling
itu.

2.3 Ruang Lingkup dari Segi Sasaran dalam Bimbingan dan Konseling.
1. Perorangan/individual
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu individu yang
memahami, menilai, dan mengembangkan potensi, kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
relalistik.
2. Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan pada sekelompok individu
dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada
sejumlah orang.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ruang lingkup merupakan suatu batasan. Dalam bimbingan konseling, terdapat ruang
lingkup yang dapat dilihat dari segi pelayanan dan sasaran. Ruang lingkup bimbingan
dan konseling dari segi pelayanan yaitu ruang lingkup dalam sekolah yang mencakup
bidang kurikulum dan pengajaran, administrasi dan kesiswaan. Serta ruang lingkup
bimbingan dan konseling di luar sekolah yang mencakup keluarga dan lingkungan
masyarakat lebih luas. Adapun ruang lingkup bimbingan dan konseling yang dapat
dilihat dari segi sasaran, yaitu individu dan kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai