1. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang berkualitas akan menentukan kehidupan pribadi, masyarakat dan
bangsa hal ini menunjukan bahwa pendidikan adalah investasi dalam upaya mencetak sumber
daya manusia yang berkualitas, beriman, dan bertaqwa terhadap Tuhan YME serta berbudi
luhur dan memiliki kemampuan yang tinggi. Sebagai mana yang di amanatkan dalam Udang-
Undang Sistim Pendidikan Nasional (UUSPN) NO: 20 Tahun 2003 yang menyatakan “ Bahwa
pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan bagi perananya di masa yang akan datang “. Salah satu yang di
isyaratkan uleh UUSPN adalah proses penyelenggarakan pendidikan melalui kegiatan bimbingan
dan konseling , keberadaan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah memberikan dampak yang
positif terhadap perkembangan pendidikan peserta didik, karena dalam proses pendidikan itu
sendiri peserta didik akan mengalami banyak hambatan (masalah) baik yang berasal dari dalam
dirinya maupun lingkungan sekitarnya seperti masalah penyesuaian diri dengan teman, guru,
cara belajar, lingkungan sekolah dll.Perlu diketahui pula pada hakekatnya peserta didik memiliki
pribadai yang unik, dan ingin bebas untuk mengatur didrinya sendiri namun dalam perjalanan
untuk memenuhi kebutuhan dan tugas tugas perkembangan banyak mengalami hambatan
sehingga memerlukan uluran tangan guru BK (konselor), hal ini sesuai Permendiknas NO 27
2008 Dalam tentang standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor di pasal 1 ayat 1
yang menyatakan bahwa praktek penanganan masalah-masalah tersebut guru BK akan
memberikan bantuan melalui layanan dasar antara lain Mediasi, Konseling pribadi/kelompok,
konsultasi, reveral, klasikal, bimbingan kelompok/pribadi serta layanan advokasi (perlindungan
dari intervensi baik dari guru, teman, lingkunga) yang semuanya bertujuan untuk menbantu
peserta didik melalui pendidikanya dengan tidak mengalami hambatan-hambatan yang berarti.
a. Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal
5 s/d pasal 18 tentang standar isi untuk satuan Pendidikan dasar dan menengah.
b. Peraturan pemerintah Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,guru,atau
tenaga kependidikan.
c. Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Tahun 2004 untuk memberikan arah pengembangan profesi konseling di sekolah dan luar
sekolah.
3. Disamping pelayanan melalui kegiatan layanan dan kegiatan pendukung pada tahun pelajaran
2009/2010, Bimbingan dan Konseling akan meyiapakan pelayanan kepada siswa berupa “Kontak
Curhat = Kontak Masalah” serta pelayanan informasi melalui media elektronik yakni pada
website yang dimiliki oleh SMP Negeri 3.Strategi Bimbingan dan Konseling adalah dengan
menggunakan format :
8. PERSONIL PELAKSANA
Dengan Personil pelaksana pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah segenap unsure yang terkait
didalam organigram pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan coordinator dan guru pembing
sebagai pelaksana utama.Uraian tugas masing – masing personil tersebut dalam kaitanya dengan
pelayanan Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut :
1. KEPALA SEKOLAH.
Kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh khususnya
Bimbingan Konseling bertugas :
1. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah.
2. Menyediakan sarana dan prasarana ,tenaga pelayanan Bimbingan dan Konseling.
3. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan
program,penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan Bimbingan Konseling.
4. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah
kepada Dinas pendidiksn setempat.
5. Menyediakan fasilitas,kesempatan dan dukungan dalam kegiatan kepegawaian.
4. GURU PEMBIMBING
Sebagai pelaksana inti, guru pembimbing bertugas :
a. Memasyarakatkan pelayanan BK.
b. Merencanakan program BK terutama program – program satuan layanan dan satuan
pendukung BK, untuk satuan waktu tertentu. Program tersebut dikemas dalam program
harian, semester dan tahunan.
c. Melaksanakan segenap layanan BK.
d. Melaksanakan segenap satuan kegiatan pendukung BK.
e. Mengevaluasi proses dan hasil pelaksanaan program layanan BK.
f. Menganalia hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukug BK.
g. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung
BK.
h. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung BK yang
dilaksanakanya.
i. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatanya dalam pelayanan BK secara menyeluruh
kepada coordinator BK serta kepala sekolah.
j. Mempersiapkan diri menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh
pengawas sekolah bidang B
Sebagai tenaga ahli pengajaran dan atau praktek dalam mata pelajaran atau program latihan
tertentu dan sebagai personil yang sehari-hari langsung berhubungan dengan siswa, peranan
guru mata pelajaran dalam pelayanan BK adalah:
6. WALI KELAS.
Sebagai pengelola kelas tertentu, dalam pelayanan BK wali kelas berperan :
a. Membantu guru pembimbing melaksanakan tugas-tugasny khususnya di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
b. Membantu guru mata pelajaran melaksanakan perannya dalam pelayanan BK khususnya di
kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peserta didik khususnya di
kelas yang menjadi tanggung jawabnya yang memerlukan layanan BK .
d. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan khusus BK seperti pada pertemuan kasus.
e. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan BK kepada guru pembimbing.
8. PENDANAAN.
Dana operasional pelaksanaan kegiatan BK adalah bersumber dari dana BOS dan dana – dana
lainya yang relevan.