Anda di halaman 1dari 3

3.

Bidang Bimbingan dan Konseling


Bidang ini meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu kepada pelayanan
kesiswaan secara individual agar masing-masing peserta didik dapat berkembang sesuai
dengan bakat, minat, potensi, dan tahap-tahap perkembangannya.
Bidang Pelayanan Bimbingan Konseling :
a. Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat
dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya
secara realistik.
b. Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial
yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan
sosial yang lebih luas.
c. Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
d. Pengembangan karier, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karier.

Walaupun ketiga bidang pelayanan di sekolah tersebut tampak terpisah satu dengan
yang lainnya, namun ketiganya mempunyai tujuan dan arah yang sama yaitu memberikan
kemudahan untuk pencapaian perkembangan yang optimal bagi peserta didik. Antara bidang
yang satu dengan bidang lain terdapat hubungan yang saling mengisi.
Pelayanan bimbingan dan konseling dapat memberikan sumbangan yang berarti
terhadap penganjaran. Misalnya proses belajar mengajar akan berjalan dengan lancar dan
efektif apabila siswa terbebas dari masalah-masalah yang mengganggu proses belajarnya.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dapat dilakukan melalui pelayanan bimbingan
dan konseling. Selain itu, materi layanan bimbingan dan konseling dapat dimanfaatkan oleh
guru untuk menyesuaikan cara pengajaran yang sesuai dengan individualitas peserta didik.
Demikian juga dengan administrasi dan supervisi, bimbingan dan konseling juga memberikan
sumbangan yang berarti. Misalnya dalam penyusunan kurikulum, pengembangan programprogram pengajaran, pengambilan kebijakan yang tepat dalam rangka penciptaan iklim yang
benar-benar menunjang bagi pemenuhan kebutuhan dan perkembangan peserta didik.
Sebaliknya, bidang pengajaran dan administrasi dapat memberikan sumbangan yang
berarti bagi bidang bimbingan dan konseling. Bidang kurikulum dan pengajaran merupakan

lahan yang efektif bagi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling dalam penyampaian
materi-materi bimbingan dan konseling. Pelaksanaan pengajaran yang tepat dapat mencegah
timbulnya masalah-masalah bagi peserta didik dalam proses belajarnya dan juga merupakan
wahana untuk mengetahui masalah-masalah peserta didik. Pengajaran perbaikan dan
pemberian bantuan materi pengayaan merupakan bentuk layanan bimbingan yang
diselenggarakan melalui kegiatan pengajaran. Bidang administrasi dan supervisi memberikan
sumbangan bagi pelayanan bimbingan dan konseling melalui berbagai kebijakan dan
pengatura yang menghasilkan kondisi yang memungkinkan berjalannya layanan-layanan itu
secara optimal, sehingga segenap fungsi-fungsi dan jenis layanan serta kegiatan bimbingan
dan konseling dapat terlaksana dengan lancar dan mencapai sasaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka pendidikan yang baik dan ideal hendaknya
mencakup ketiga bidang tersebut dalam pelaksanaan kegiatannya. Pendidikan yang hanya
menjalankan program kegiatan pengajaran dan administrasi saja tanpa memperhatikan
pembinaan peserta didik mungkin hanya akan menghasilkan individu yang cakap dan bercitacita tinggi, namun mereka kurang mampu memahami kemampuan dan potensi yang mereka
miliki serta kurang mampu untuk mengembangkan diri secara optimal. Melalui program
layanan bimbingan dan konseling yang baik dan benar, maka setiap peserta didik mempunyai
kesempatan untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Dengan kata lain, bimbingan
dan konseling dapat mempertemukan antara kemampuan individu dengan cita-citanya dan
juga dengan kondisi dan situasi lingkungan sekitarnya.
Kebutuhan layanan bimbingan dan konseling akan lebih terasa jika melihat berbagai
keadaan yang terjadi di sekolah. Keadaan-keadaan yang dimaksud misalnya adalah sebagai
berikut.
a. Terdapatnya berbagai masalah dalam pendidikan yang tidak mungkin diselesaikan
oleh guru. Misalnya, pengumpulan data peserta didik, pemberian layanan konseling,
penyelesaian masalah pribadi dan sosial peserta didik. Sedangkan guru hanya
menfokuskan pada tugas-tugas dan tanggung jawabnya dalam proses belajar
mengajar.
b. Dalam situasi tertentu kadang-kadang terjadi perselisihan atau konflik antara peserta
didik dengan guru, sehingga dalam situasi tersebut sangat sulit bagi guru untuk
menyelesaikannya. Untuk itulah perlu adanya pihak ketiga atau pihak lain, yaitu
melalui layanan bimbingan dan konseling oleh orang yang ahli di bidang tersebut
untuk membantu penyelesaian konflik.
c. Sering ditemukan masalah-masalah pribadi peserta didik, sehingga diperlukan pula
seorang yang ahli dalam membantu mengatasi masalah tersebut, yaitu seorang
konselor yang sudah terdidik dalam menangani masalah sesuai langkah-langkah yang
benar.

Atas dasar uraian tersebut di atas, jelaslah bahwa bimbingan dan konseling
merupakan salah satu bidang kegiatan dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan proses
pendidikan yang secara terintegrasi bersama-sama dengan bidang pengajaran dan

administrasi mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu membantu perkembangan peserta didik


secara optimal sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan potensi yang dimiliki peserta
didik.

Anda mungkin juga menyukai