Anda di halaman 1dari 41

tujuannya :

Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi ialah paragraf yang berisikan paparan dari sebuah masalah atau suatu
peristiwa. Contohnya :

Perlombaan yang sedang berlangsung di adakan oleh ketua RT daerah setempat. Warga
masyarakat yang hadir sangat antusias dalam mengikuti kegiatan berbagai jenis lomba yang
di adakan. Lomba yang di adakan sangat beragam mulai dari makan kerupuk, tarik tambang,
dan sebagainya.

Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi ialah paragraf yang berisikan penggambaran keadaan atau suatu peristiwa
dengan memakai kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah dapat merasakan, melihat, serta
mengalami langsung kejadian tersebut. Contohnya :

Gerhana matahari nampak dilangit yang sangat indah. Cahaya matahari yang bersinar
membentuk cincin sempurna. Keadaan gerhana matahari tersebut terjadi pada pukul 15.00
WIB. Banyak orang yang ikut melihat gerhana matahari tersebut, ada yang melihat dari
bawah pohon, teras rumah, dan sebagainya.

Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi ialah paragraf yang berisikan cara meyakinkan para pembaca hingga
pembaca dapat menerima gagasan dari sang penulis. Contohnya :

Bekerja dengan giat adalah salah satu kunci dari kesuksesan. Seseorang yang memiliki niat
yang kuat dalam bekerja akan dapat mengatasi berbagai masalah yang di timbulkannya.
Dengan usaha dan niat yang besar, pastilah seseorang tersebut dapat meraih sukses dalam
bekerja. Jangan takut untuk gagal dan jadikan kegagalan tersebut menjadi sebuah jalan
menuju kesuksesan.

Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi ialah paragraf yang berisikan bujukan guna mempengaruhi para pembaca
supaya mengikuti pendapat dari sang penulis. Paragraf tersebut hampir sama dengan paragraf
argumentasi. Bedanya paragraf persuasi dengan paragraf argumentasi adalah paragraf
argumentasi berupa fakta sedangkan paragraf persuasi berupa kalimat himbauan serta
harapan dari penulis. Contohnya :
Bekerja dengan giat ialah kunci dari kesuksesan. Sebab orang yang rajindalam bekerja dapat
mempunyai banyak ilmu yang dapat di pelajarinya serta dapat untuk di terapkan dalam
pekerjaannya tersebut. Seperti seorang sales yang menjajakan dan menawarkan suatu barang
ke rumah-rumah warga sekitar. Dengan menjajakan barang seperti tersebut, sales dapat
mengerti apa yang warga sekitar inginkan. Dan dari data yang di peroleh sales tersebut, ia
dapat mengubah barang jualnya menjadi sebuah barang yang banyak warga sekitar suka dan
akhirnya barang tersebut banyak di beli. Oleh sebab itu, dengan giat bekerja dan tekun dapat
menambah peluang untuk menjadi sukses.

Paragraf Narasi

Paragraf narasi ialah paragraf yang berisikan cerita masalah atau suatu kejadian, sehingga
para pembaca dapat terhibur atau terharu atas peristiwa yang sedang terjadi tersebut.
Contohnya:

Pada hari senin kemarin, kami melakukan kegiatan pendakian ke gunung Bromo. Kami
berjumlah 8 orang, 4 orang pria dan 4 orang wanita. Kendaraan yang digunakan adalah bus
ekonomi jurusan Bromo. Kami menikmati indahnya perjalanan karena kami disuguhkan
pemandangan indah berupa pepohonan yang rimbun dan sangat hijau.

letaknya :

Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif ialah paragraf yang letak ide kalimat pokoknya terdapat di awal paragraf.
Contohnya :

Tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat beristirahat secara alami. Tidur
adalah cara setiap makhluk hidup untuk dapat beristirahat dan memulihkan tenaganya. Tidur
sangatlah di butuhkan, hal ini karena pada saat tidur organ dalam tubuh akan merileksasi
serta dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar kembali.

Tidur merupakan gagasan utamanya dan terletak di awal yang selanjutnya disertai dengan
penjelasan.

Paragraf Induktif

Paragraf induktif ialah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat di akhir paragraf.
Contohnya :

Seseorang yang lelah akan tidur guna menghilangkan lelah dan untuk membugarkan
tubuhnya kembali. Tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebab dari aktivitas tidur
tersebut tubuh merelaksasi dan mendetoksifikasi secara alami serta dapat menyeimbangkan
metabolisme dalam, oleh karena itu setiap makhluk hidup sangat memerlukannya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat beristirahat secara
alami.

Alami merupakan gagasan utamanya terletak dibelakang dan diawali dengan penjelasan (
Antonim dari paragraf deduktif ).

Paragraf Campuran

Paragraf campuran ialah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat di awal dan
ditegaskan kembali di akhir paragraf. Contohnya :

Tidur ialah keadaan yang di alami makhluk hidup untuk beristirahat secara alami. Tidur
sangatlah bermanfaat bagi kesehatan tubuh, hal ini karena dari aktivitas tidur tersebut tubuh
akan merelaksasi serta mendetoksifikasi tubuh secara alami, oleh karena itu setiap makhluk
hidup sangat memerlukannya. Jadi kesimpulannya adalah tidur adalah keadaan dimana setiap
makhluk hidup dapat beristirahat secara alami.

Tidur dan alami merupakan gagasan utamanya diletakan diawal dan akhir ( Gabungan
deduktif dan induktif )

Paragraf Narasi

Paragraf narasi ialah paragraf yang tidak mempunyai suatu ide kalimat pokok yang artinya
dalam paragraf tersebut semua kalimatnya di anggap sangat penting, sehingga tidak memiliki
kalimat penjelas. Contohnya :

Semua makhluk hidup harus beristirahat guna menghilangkan lelah setelah melakukan
aktivitas kesehariannya. Dengan tidur seseorang dapat menghilangkan rasa lelah secara
alami. Dari tidur tersebut tubuh dapat mendetoksifikasi dan merelaksasi secara alami.

Tidak memiliki penjelasan atas gagasan utama, karena semua kalimatnya merupakan gagasan
utama ( penting ).

https://kakaongoh.wordpress.com/2016/10/04/pengertian-syarat-ciri-fungsi-jenis-dan-contoh-
paragraf-yang-baik/
1. Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menceritakan atau memaparkan sesuatu secara
jelas. Paragraf deskripsi dapat ditandai dengan ciri-ciri antara lain, paragraf ini
menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana tertentu dengan
menggunakan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan.
Hal-hal yang digambarkan dari objek berupa ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti
warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian. Dalam jenis paragraf ini sering ditemui kata-kata
atau frase yang bermakna keadaan atau kata sifat. Contoh Paragraf Deskripsi yaitu sebagai
berikut :

Meja yang dibelikan bapak untuk Budi sebagai hadiah ulang tahun sudah sampai. Meja itu
terbuat dari kayu jati. Meja itu tingginya kurang lebih 75 cm lebarnya sekirar 50 cm dengan
panjang 1,5 meter. Meja bewarna coklat muda ini terlihat sangat cocok dengan ruang belajar
Budi yang sedikit gelap. Meja ini punya 2 lemari yang 1 sebelah kiri dan yang satunya
sebelah kanan. Dengan adanya penyangga kaki membuat meja ini nyaman digunakan untuk
belajar.

2. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan cara atau petunjuk supaya pembaca
memahami bacaan denga jelas. Ciri-ciri dari paragraf ini yaitu terdapat definisi atau
pengertian mengenai istilah dari suatu topik pembahasan. Tidak berunsur mengajak atau
mempengaruhi. Berupa paragraf yang informatif, artinya dapat memberi informasi kepada
pembaca. Biasanya paragraf ini memiliki rincian data yang jelas untuk mendukung informasi
yang disampaikan. Contoh Paragraf Eksposisi :

Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat agar bisa berjalan dengan baik. Seperti
layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan komponen-komponen
lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan komponen-komponen seperti
ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas dan anggota kelompok. Mereka
inilah yang menggerakkan organisasi. Seperti pada sebuah mobil jika satu saja tidak ada atau
rusak, akan menghambat jalannya mobil bahkan tidak bisa jalan sama sekali. Begitu pula
dengan organisasi, semua pihak memiliki fungsi dan tugas tertentu yang akan menggangu
jalannya organisasi jika salah satu dari mereka tidak ada atau tidak bekerja. Bahkan bagian
yang paling kecil seperti anggota pun sangat penting kedudukannya di dalam organisasi.

3. Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa yang di
dalamnya terdapat subjek pelaku waktu kejadian serta alur cerita. Ciri-ciri dari paragraf ini
yaitu, dirangkai dalam urutan waktu baik berupa alur maju atau alur mundur. Berisi tentang
peristiwa yang meceritakan perbuatan atau tindakan. Memiliki unsur-unsur cerita seperti
tokoh, latar, konflik dan sudut pandang pengarang. Pada paragraf ini, ciri yang paling muda
ditandai yaitu terdapat cukup banyak kalimat langsung. Serta penulisannya memiliki gaya
yang kreatif dan berestetika sehingga dapat membuat bacaannya semakin menarik. Contoh
Paragraf Narasi :

Einstein dilahirkan di Ulm di Wrttemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart.
Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian
menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-
Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik
dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola.

4. Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengutarakan suatu pendapat atau ide yang
memiliki alasan yang mendukung. Ciri-cirinya yaitu Kalimat utama berupa suatu pendapat
atau gagasan yang disampaikan oleh penulis. Pendapat yang disampaikan biasanya berupa
suatu hal yang menarik pembacanya dan menciptakan kontroversi di dalam masyarakat.

Disertai dengan kalimat-kalimat penjelas berupa alasan yang kuat dan didukung oleh fakta,
contoh, data statistic, grafik untuk lebih meyakinkan pembacanya. Dan diakhiri dengan
sebuah kesimpulan yang logis dan berlandaskan gagasan utama yang disampaikan di awal
kalimat. Contoh Paragraf Argumentasi :

Biaya pendidikan di Indonesia sangatlah mahal. Meskipun pemerintah telah memberikan


bantuan, tetapi tetap saja para murid harus membayar beberapa biaya untuk keperluan
sekolah, seperti baju, buku, dan lain lain. Mahalnya biaya pendidikan ini tidak hanya
sebatas pada sekolah dasar saja, tetapi hingga di perguruan tinggi. Bahkan biaya untuk
menempuh pendidikan di kampus amat sangat mahal karena pemerintah tidak memberikan
bantuan langsung kepada perguruan perguruan tinggi. Banyak anak anak yang setelah
lulus dari SMA lebih memilih untuk mencari pekerjaan saja daripada melanjutkan di
perguruan tinggi. Akibatnya, pendidikan di Indonesia tidaklah merata dan hanya
terkonsentrasi kepada orang yang mampu saja. Sedangkan bagi orang yang kurang mampu,
pendidikan tinggi hanyalah sebuah angan.

5. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi ajakan yang memiliki tujuan supaya pembaca
melakukan tindakan. Paragraf persuasi memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data
dan fakta. Paragraf ini berusaha meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau
mempercayai yang ditulis oleh penulis. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata
ajakan seperti ayo, mari dan sebagainya. Biasanya mengutamakan kesepakatan pendapat dan
menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang. Contoh Paragraf Persuasi :
Pendidikan adalah hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik pendidikan formal atau
informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan dan menjadi apapun yang kita inginkan.
Pendidikan juga bisa mengarahkan kita ke kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita
raih dengan belajar yang giat baik di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Jika
kita tidak belajar dengan serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia
karena tidak ada yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya
kita tidak bisa menggapai citi-cita. Oleh karena itu, marilah belajar dengan giat dan sungguh-
sungguh agar kita dapat mencapai cita-cita.
A. PARAGRAF ARGUMENTASI

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat
untuk menyakinkan pembaca

Ciri-ciri paragraf argumentasi

bersifat nonfiksi /ilmiah

bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran

dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll

ditutup dengan kesimpulan

MACAM/POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF ARGUMENTASI

POLA PENGEMBANGAN SEBAB AKIBAT adalah paragraf yang mula-mula bertolak


dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju
pada suatu kesimpulan sebagai efek akibat.Ditandai dengan kata kata sebab, karena,
disebabkan, dikarenakan dll.

POLA PENGEMBANGAN AKIBAT- SEBAB adalah paragraf yang mula-mula bertolak


dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian bergerak
menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.

CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI

1. Pola pengembangan sebab-akibat

Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar.


Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin
banyak, pembuangan limbah industri dari pabrik-pabrik yang tidak sesuai dengan prosedur,
dan ulah masyarakat sendiri yang sering membuang sampah sembarangan . Pencemaran
tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan
tidak sehat, menyebarnya berbagai virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit,
serta bencana banjir karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.

2. Pola pengembangan akibat-sebab


Jumlah anak jalanan di kota-kota besar semakin hari semakin bertambah. Mereka memenuhi
jalan-jalan utama di pusat kota dengan segala tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara
mereka lakukan agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara yang sopan hingga yang
paling brutal. Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup dengan cara meminta-minta.
Fenomena seperti ini mulai tampak menggejala ketika krisis ekonomi melanda negara kita.
Krisis yang berkepanjangan menjadi penyebab kesulitan hidup di segala sektor/bidang.

B. PARAGRAF DESKRIPSI

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan
tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua
yang ditulis oleh penulis

CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI

Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)

Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek

MACAM /POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DESKRIPSI

Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak
disertai dengan opini penulis

Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai
dengan opini penulis

Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya
ruangan, benda,atau tempat

Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita
tersebut

CONTOH-CONTOH PARAGRAF DESKRIPSI

Lapisan ozon menipis. Hutan-hutan tropis mulai meranggas. Gurun makin luas. Akibatnya
suhu bumi meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana alam makin sering datang.
Kesimpulannya, bumi makin kritis. Siapa sesungguhnya yang berperan dalam menjadikan
planet bumi ini menjadi demikian ? Jawabnya tentu manusia sendiri! (Deskripsi subjektif)
2. Dia memakai rok panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan warna blus
panjangnya. Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan pribadinya. Jalannya
sungguh santun memikat hati orang yang memandang ( Deskripsi subjektif)

3. Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi
wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-
pohonnya rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam , Pantai Nusa Penida juga
menawarkan keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemda Bali harus menata dan
mengelola Pantai Nusa Penida sebagai tujuan wisata alternatif( Deskripsi objektif/tempat )

4. Jika diumpamakan permata, pesona pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan
cahaya putih kekuning-kuningan, namun jika diibaratkan gadis maka pesonanya laksana
sosok perawan kencur. Kiasan tersebut sepintas memang kedengarannya seperti berlebihan,
namun itulah sesungguhnya kata yang paling tepat untuk menggambarkan pesona alam
Pantai Nusa penida. (Deskripsi subjektif/tempat)

5. Dalam waktu yang tidak lama. Aku mencoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di
sebelah kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang. Sambil melirik, kuperhatikan dia.
Gadis itu berambut pirang, berkulit kuning, dan berbibir tipis ( deskripsi objektif)

6. Tidak lama. Dengan rasa penasaran, kucoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di


sebelah kiriku, seorang gadis berambut panjang menarik hatiku. Sambil melirik, kuperhatikan
dia. Rambutnya pirang, rambutnya kuning indah, matanya memandang sayu, ditambah
dengan bibirnya yang tipis, dia membuat jantungku berdetak hebat. Rasanya, aku
mengenalnya. Tapi di mana ? (deskripsi subjektif)

7. Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya,
Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat.
Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam
penyakit. Selain itu tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat menyengat.
Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan (Deskripsi spasial)

C. PARAGRAF EKSPOSITIF

PENGERTIAN PARAGRAF EKSPOSITIF/EKSPOSISI

Paragraf ekspositif adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan
sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-
jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang

CIRI-CIRI PARAGRAF EKSPOSITIF

bersifat nonfiksi/ilmiah
bertujuan menjelaskan/memaparkan

berdasarkan fakta

tidak bermaksud mempengaruhi

MACAM/POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF EKSPOSITIF

pola umum-khusus (deduksi)

Adalah paragraf yang dimulai dari hal hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan
dengan kalimat kalimat pendukung yang khusus

pola khusus-umum (induksi)

Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian menjelaskan
dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum

pola perbandingan

Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan unsur kesamaan
dan perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata hubung
(jika dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai
dengan)

pola pertentangan/kontras

Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung (biarpun,
walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun
begitu)

pola analogi

Adalah paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang berlainan
kelasnya tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi /fungsi dari kedua hal tadi sebagai
ilustrasi

pola pengembangan proses


Adalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun berdasarkan urutan
proses terjadinya sesuatu

pola pengembangan klasifikasi

Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan barang-barang yang


dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu

pola pengembangan contoh/ilustrasi

Adalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang
bersifat abstrak. Kata penghubung (contohnya, umpamanya,misalnya)

pola pengembangan difinisi

Adalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang terkandung dalam kalimat topik
memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya dilengkapi oleh pembaca

pola sebab akibat

Adalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan
akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama,
sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab
sebagai perinciannya

CONTOH-CONTOH PARAGRAF EKSPOSITIF

1. Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni
dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah.Ozone therapy merupakan terapi
yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita
maupun sebagai pencegah penyakit.(pola pengembangan definisi)

2. Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini
terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini,
warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun
warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan
dibalik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah
kurang merata. (pola pengembangan contoh)
3. Pemerintah akan memberikan bantuan rumah atau bangunan kepada korban gempa.
Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan tingkat kerusakannya.
Warga yang rumahnya rusak ringan mendapatkan bantuan sekitar 10 juta.warga yang
rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat
mendapatkan sekitar 30 juta . Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa
setempat dengan pengawalan dari pihak LSM (pola pengembangan klasifikasi)

4. Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau sama dengan suatu pohon.
Bila pohon dapat diuraikan menjadi batang, dahan, ranting, dan daun, maka karangan atau
buku dapat diuraikan menjadi tubuh karangan, bab, sub bab, dan paragraf. Tubuh karangan
sebanding dengan batang, bab sebanding dengan dahan, sub-bab sebanding dengan ranting,
dan paragraf sebanding dengan daun.(pola pengembangan analogi)

5.Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk
pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai
hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik seperti kertas yang
terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk
kepribadian baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat
(analogi)

6. Lagu-lagu tersebut kurang memperhatikan nilai yang ingin ditanamkan paa diri anak dan
lebih memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi, temanya bersifat temporer karena mengikuti
perubahan selera pasar. Unsur kesamaan yang masih ditemukan dalam kedua kelompok lagu
ini ialah para pencipta lagu masih berusaha menciptakan irama yang gembira dan ritme yang
sederhana, seperti dalam kehidupan anak-anak itu sendiri. (pola pengembangan
perbandingan)

D. PARAGRAF PERSUASIF

PENGERTIAN PARAGRAF PERSUASIF

Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau
pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis

CIRI-CIRI PARAGRAF PERSUASIF

ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca

bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca

menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca

CONTOH-CONTOH PARAGRAF PERSUASI


1. Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras organik lebih
sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari lingkungan karena
tidak menggunakan bahan kimia.Keuntungan yang didapat para petani beras organik juga
lebih tinggi. Petani beras organik mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi,
sedangkan petani beras nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi.
Oleh karena itu, mari kita bertani dengan cara organik agar lebih mnguntungkan dan dapat
meningkatkan taraf hidup.

2. Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semacam obat kuat untuk
membangun rasa percaya diri. Jika rasa percaya diri itu sudah besar, kita dapat tampil tenang
tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk
meraih keberhasilan pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakn praktik berpidato agar
kita segera memperoleh keterampilan atau bahkan kemahiran berpidato.

E. PARAGRAF NARATIF

Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan serangkaian peristiwa
yang disusun menurut urutan waktu terjadinya

Ciri-ciri paragraf naratif

Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan

Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa

Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam
tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)

Macam / pola pengembangan paragraf naratif

Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi (cerita


kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar)

Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga pembaca


terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami cerita tersebut(
cerpen, novel dll)

Contoh-contoh paragraf naratif

Pernah suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang yang
menyuruhku untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa maksudnya. Sesudah bangun
, keinginan untuk memenuhi perintah si kakek itu seperti tidak terbendung. Aku harus pergi
ke arah timur. Timurtimur mana ? Jakarta Timur? ( Narasi sugestif)

2. Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu dengan cepat ke


tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke
tanah. Patih Pranggulang memungut pedang dan membacokkan lagi ke tubuh
Tunjungsekar.Tiga kali Patih Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal
(Narasi sugestif)

3. Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat


padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan
sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka karena anak-anakku
masih kecil. Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil.
Setelah beres urusan rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku
ke jalan raya yang dilalui bus.(Narasi ekspositoris)

4. Ratusan warga mengalami keracunan. Musibah itu terjadi enam jam setelah mereka
menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38), warga Desa Jompo
Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sekitar 200 penduduk dari
beberapa desa dibawa ke rumah sakit di puskesmas. Tak ada korban meninggal dalam
musibah tersebut. ( Narasi ekspositoris)

https://jelajahduniabahasa.wordpress.com/2011/04/14/jenis-jenis-paragraf/
1. Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah sebuah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa tertentu yang
disusun secara urut. Paragraf ini berfungsi untuk menghibur para pembacanya.

Ciri ciri

1. Memiliki tokoh, konflik, dan setting.

2. Memiliki alur yang diceritakan secara urut.

3. Memiliki sudut pandang.

Contoh:

Ketika aku sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah, aku melihat Budi yang sedang
berjalan dengan sangat cepat. Dia terlihat seolah olah dikejar sesuatu, padahal waktu itu
jam masih menunjukan pukul 7. Karena merasa penasaran, aku mengikutinya dari belakang.
Akan tetapi aku begitu terkejut karena Budi tidak menuju ke sekolah. Aku pun merasa curiga
dengan sikapnya. Kemudian aku memanggilnya, dan benar saja wajah Budi terlihat sangat
gugup dan ketakutan. Ternyata dia ingin membolos waktu itu, untungnya aku mengetahui
rencananya itu sehingga dia membatalkannya.

2. Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf isinya berupa pendapat pendapat yang
diungkapkan oleh penulisnya. Paragraf ini bertujuan untuk memberikan sebuah pandangan
terhadap suatu permasalahan kepada pembaca.

Ciri ciri

1. Paragraf ini merupakan tulisan nonfiksi atau ilmiah.

2. Mengikut sertakan alasan alsan yang kuat berupa data maupun fakta agar pembaca
mempercayainya.

3. Memiliki kesimpulan di akhir paragraf sebagai penguat dari pendapat pendapat yang
telah dipaparkan sebelumnya.

Contoh
Setelah Lulus dari SMA, langkah selanjutnya adalah menuju dunia perkuliahan. Di sana
Anda akan memilih satu konsentrasi study atau jurusan. Tetapi memilih jurusan perkuliahan
tidaklah semudah yang dibayangkan, perlu beberapa pertimbangan agar Anda tidak salah
dalam memilihnya. Memilih jurusan haruslah sesuai dengan minat dan bakat karena jika
salah dalam mengambil jurusan, maka kehidupan kampus akan terasa sangat sulit. Disamping
itu, pilihlah jurusan yang memiliki prospek yang cerah. Jika memilih jurusan yang
prospeknya cerah, maka Anda tidak akan kesulitan dalam hal mencari pekerjaan setelah lulus.
Oleh karena itu, sebelum memilih jurusan, pertimbangkanlah dengan sangat matang agar
tidak salah dalam memilih.

3. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah sebuah paragraf yang berisi tentang informasi informasi yang
berupa pengetahuan atau berita. Paragraf ini bertujauan untuk memberikan informasi yang
sangat jelas kepada para pembacanya tentang topik yang disampaikan.

Ciri ciri

1. Bersifat ilmiah atau non fiksi.

2. Memiliki tujuan informative.

3. Ditulis dengan berdasarkan fakta atuapun hasil dari sebuah penelitian.

4. Menyertakan bukti bukti berupa data, seprti contoh, table, grafik, dan sumber data lainya.

5. Tidak berusaha mempengaruhi pembacanya.

Contoh:

Susu adalah minuman yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan susu banyak
mengandung vitamin dan mineral yang sangat berguna. Kandungan yang paling banyak di
dalam susu adalah kalsium. Zat inilah yang akan membuat tubuh dan tulang kita menjadi
kuat. Bahkan susu juga bisa membantu pertumbuhan tulang agar menjadi lebih tinggi. Selain
kalsium, susu juga memiliki kandungan protein. Zat ini sangat dibutuhkan untuk membangun
sel sel di dalam tubuh. Terlebih lagi susu juga memiliki lemak, lemak inilah yang akan
digunakan sebagai sumber energi di dalam tubuh. Oleh karena itu, meminum susu sangat
baik untuk tubuh kita.

4. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah sebuah paragraf yang berisi tentang gambaran gambaran suatu
benda atau objek. Paragarf ini bertujuan untuk memberkan gambaran secara jelas tentang
suatu benda atau objek lainnya seolah olah pembacanya merasakan, atau melihat sendiri
objek tersebut.

Ciri ciri

1. Penggambaran benda atau objek dengan melibatakan panca indera seperti, bentuk, rasa,
warna, suara, dan lain lain.

2. Menggambarkan suatu benda atau objek dengan sangat jelas.

3. Banyak ditemukan kata kata sifat, misalanya tinggi, rendah, baik, jahat, dan lain lain.

Contoh:

Tempat tinggalku tidaklah begitu besar. Runahku hanya memiliki luas sekitar 68 m2. Dengan
luas seperti itu, aku hanya memiliki 3 kamar tidur, satu kamar mandi, ruang tamu, keluarga
dan dapur. Ruang tidur utamanya terletak di samping ruamg tamu. Sedangkan ruang tidur
lainnya berdekatan di dekat ruang keluarga. Sementara itu, dapur rumahku tidak begitu lebar,
luasnya hanya sekitar 10 m2. Tepat di tengah tengah dapurku terdapat meja makan yang
terbuat dari kayu. Kamar mandi kami yang hanya satu terletak di samping dapur dekat pintu
menuju halaman luar. Meskipun tidak begitu besar, rumahku sangatlah nyaman untuk
ditempati.

5. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah sebuah paragraf yang berisi ajakan atau himbauan yang ditujuakan
kepada para pembacanya. Paragraf ini bertujuan untuk mempengaruhi pembacanya agar
mempercayai atau melakukan apa yang disampaikan oleh penulis di dalam tulisannya.

Ciri ciri

1. Menggunakan bahasa bahasa yang menarik untuk mempengarui pembacanya.

2. Menggunakan kata kata ajakan, misalnya ayo, marilah, laksanakanlah, dan lain
lain.

3. Memiliki fakta fakta agar pembacanya memepercayai apa yang disampaikan.


Contoh

Sampah yang menumpuk adalah sesuatu yang menjijikan. Tumpukan sampah ini bahkan bisa
menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, tumpukan sampah juga bisa menjadi sarang
penyakit. Banyak sekali penyakit yang bisa ditimbulkan dari sampah sampah yang
menumpuk, diantaranya adalah diare, demam berdarah, dan masih banyak lagi. Oleh karena
itu, marilah kita bersama sama membersihkan sampah yang berserakan agar tidak
menumpuk sehingga kita semu bisa terbebabas dari bahaya sampah yang bisa ditimbulkan.

http://www.kelasindonesia.com/2015/05/5-jenis-paragraf-dan-contohnya-lengkap.html
Sifat dan Tujuannya

Jenis jenis paragraf sebenarnya ada banyak, yang pertama kita bahas berdasarkan sifat dan
tujuan (Keraf (1980:63-66)) yaitu :

1. Paragraf Pembuka

Paragraf ini letaknya di awal sebuah wacana. Paragraf ini berfungsi sebagai pembuka atau
pengantar isi sebuah karangan kepada pembaca. Sebelum memasuki isi dan inti karangan,
paragraf ini mengantarkan dan mempersiapkan pikiran pembaca agar lebih fokus, serta isinya
mempengaruhi pembaca supaya tertarik melanjutkan isi bacaan.

Contoh paragraf pembuka :

Besok internet mendatangi desa kita. Internet membuat kita menyaksikan dunia. Internet
juga dapat menyampaikan surat ke sahabat kita di pulau seberang, bahkan hingga ke negara
tetangga. Itulah bunyi iklan layanan masyarakat yang dapat disaksikan lewat televisi.
Bayangkan, melalui internet kita dapat mengakses kabar terkini dari seluruh penjuru dunia.
Kita pun bisa mengetahui keadaan roket yang tengah diuji di angkasa luar.

Dengan suatu blog, kita dapat menjadi penulis dengan memposting tulisan karya kita.
Bahkan, kita pun dapat berbincang sambil menatap sahabat pena yang berada di Australia
melalui web camera. Dengan hanya duduk di depan komputer, kita dapat menggunakan
fasilitas chatting, browsing, gaming, atau surfing.

2. Paragraf Penghubung

Paragraf ini letaknya di antara pembuka dan penutup pada sebuah karangan. Paragraf ini
memuat isi dari sebuah karangan. Paragraf penghubung menguraikan isi dan inti sebuah
tulisan. Sifat dari paragraf penghubung sesuai dengan tipe tulisannya seperti narasi, deskripsi,
eksposisi, dll.

Contoh paragraf penghubung :

Meskipun begitu jangan lupa bahwa bersahabat dengan internet terdapat aturan yang
sebaiknya kita patuhi. Jika tidak mengetahui aturan bermainnya, berteman dengan internet
dapat merugikan. Tentunya kita pernah mendengar dari TV atau koran terdapat penculikan
anak, kemudian orang tuanya diminta memberikan sejumlah tebusan berupa uang jika ingin
anaknya dikembalikan. Ternyata setelah diselidiki, kasus penculikan tersebut bermula dari
kegemaran anak terhadap internet seperti chatting. Anak tersebut tanpa sadar memberikan
identitas atau data data pribadi miliknya kepada orang yang ia ajak chatting padahal orang
tersebut merupakan penjahat yang sedang menyamar menjadi anak-anak. Hal tersebut sangat
mungkin mengingat chatting tidak bisa melihat teman yang di ajak berbincang secara nyata
alias maya.

Supaya kejadian tersebut tidak terulang, apalagi menimpa diri kita, maka sebaiknya kita
mengikuti aturan berikut:

Jangan memberi data pribadi ke seseorang yang tidak kita kenal

Jangan pergi sendirian ketika ingin bertemu dengan teman chatting

Tidak malu untuk bertanya kepada orang tua/kakak

Jangan mengakses sembarang situs

Jangan lupa log out atau sign out akun ketika selesai

Hati-hati terhadap virus di software tertentu

Buatlah kesepakatan dalam penggunaan internet

3. Paragraf Penutup

Paragraf penutup ialah paragraf yang letaknya di akhir sebuah sebuah karangan. Paragraf
berfungsi sebagai penutup pada sebuah karangan. Paragraf ini menunjukkan tulisan telah
berakhir, bentuknya kesimpulan, pengulangan secara ringkas, penekanan atau komentar
akhir. Bentuknya disesuai dengan kebutuhan maupun jenis tulisan.

Berikut contoh untuk paragraf penutup:

Contoh paragraf penutup :

Hal hal di atas tidak susah untuk dilakukan hanya perlu kesadaran, kedisiplinan serta
tanggung jawab diri kita sendiri. Ketika itu dilakukan, internet akan sangat berguna bagi
kehidupan, khususnya diri kita.

Posisi Kalimat Utamanya

1. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di awal
sebuah paragraf dan bersifat deduksi. Kata deduksi asalnya dari bahasa latin : deducere,
dedectum deduxi, yang artinya menuntun ke bawah; ataupun menurunkan; deductio
artinya penuntun atau pengantaran.

Paragraf ini paragraf yang diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum, lalu dijabarkan
dan dikembangkan menjadi pernyataan yang sifatnya khusus. Pernyataan yang sifatnya
khusus tersebut dapat berupa rincian, penjelasan, bukti-bukti maupun contoh-contoh. Karena
paragraf tersebut dikembangkan dari pernyataan yang umum kemudian mengemukakan
pernyataan pernyataan yang sifatnya khusus, dapat kita dikatakan bahwa penaralan paragraf
deduktif tersebut dari umum ke khusus.

Contoh wacana yang menggunakan paragraf deduktif:

Zaman sekarang kebudayaan Indonesia telah berangsur angsur punah. Anak-anak akrab dan
hafal dengan kebudayaan luar negeri. Anak-anak sangat gemar dengan cerita Upin Ipin,
Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang
ditayangkan di televisi. Begitu pun remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea
maupun film- film seperti Spiderman, Harry Potter, Batman ketimbang cerita asli daerah
seperti Malin Kundang, Timun Mas, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain
sebagainya. Selain itu dalam hal permainan mereka lebih menyukai kartu remi, puzzle UNO,
dan permainan lainnya dari PS atau komputer hingga game online ketimbang permainan asli
daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu, egrang dan lain sebagainya.

2. Paragraf induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di akhir
sebuah paragraf dan bersifat induksi. Kata induksi asalnya dari bahasa latin : duxi, ducere,
ductum yang artinya membawa ke; atau memasukan kedalam. selanjutnya istilah induksi
dapat dijelaskan dengan metode pemikiran yang berasal dari hal yang khusus untuk
menentukan simpulan atau hukum di akhir paragraf. Karena kalimat-kalimat atau pernyataan
khusus dapat berupa penjabaran dan contoh-contoh, dan pernyataan umum itu berupa hukum
atau simpulan, sehingga paragraf induktif berkembang dari contoh dan rincian menjadi
simpulan.

Contoh wacana yang menggunakan paragraf induktif :

Tidak dapat dipungkiri bahwa fenomena yang sekarang sedang berkembang adalah cerita
cerita dari luar negeri lebih familiar bagi anak-anak diantaranya cerita Upin Ipin,
Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang
ditayangkan di televisi. Begitu pun remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea
maupun film- film seperti Spiderman, Harry Potter, Batman ketimbang cerita asli daerah
seperti Malin Kundang. Timun Mas, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain
sebagainya. Selain itu dalam hal permainan mereka lebih menyukai kartu remi, puzzle UNO,
dan permainan lainnya dari PS atau komputer hingga game online ketimbang permainan asli
daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu, egrang dan lain sebagainya. Hal-
hal di atas mengindikasikan bahwa sekarang ini kebudayaan luar lebih disukai dan menjadi
kiblat untuk anak anak maupun para remaja Indonesia.

3. Paragraf deduktif-induktif

Paragraf deduktif-induktif merupakan perpaduan antara paragraf deduktif dengan paragraf


induktif. Paragraf deduktif-induktif ini, posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di awal
dan akhir sebuah paragraf. Sebuah wacana yang menggunakan jenis paragraf ini
dikembangkan dengan kalimat yang bersifat umum di awal paragraf dan akhir paragraf
sedangkan kalimat-kalimat yang berada di tengah paragraf (diantara kalimat awal dan kalimat
akhir) sifatnya khusus berupa rincian atau contoh-contoh.

Contoh wacana yang menggunakan paragraf deduktif-induktif:

Zaman sekarang kebudayaan Indonesia telah berangsur angsur punah. Anak-anak akrab dan
hafal dengan kebudayaan luar negeri. Anak-anak sangat gemar dengan cerita Upin Ipin,
Spongebob, Avatar, Naruto, Marsha and The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang
ditayangkan di televisi. Begitu pun remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea
maupun film- film seperti Spiderman, Harry Potter, Batman ketimbang cerita asli daerah
seperti Malin Kundang, Timun Mas, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut, dan lain
sebagainya. Selain itu dalam hal permainan mereka lebih menyukai kartu remi, puzzle UNO,
dan permainan lainnya dari PS atau komputer hingga game online ketimbang permainan asli
daerah kita seperti engklek, gobak sodor, dakonan, gundu, egrang dan lain sebagainya. Hal-
hal di atas mengindikasikan bahwa kebudayaan luar lebih disukai dan menjadi kiblat untuk
anak anak maupun para remaja Indonesia.

4. Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah paragraf yang posisi gagasan pokok atau kalimat utamanya di tengah
sebuah paragraf. Sebuah wacana yang menggunakan jenis paragraf ini dikembangkan dengan
kalimat yang bersifat khusus di awal paragraf dan akhir paragraf isinya berupa rincian atau
contoh-contoh sedangkan kalimat-kalimat yang berada di tengah paragraf (diantara kalimat
awal dan kalimat akhir) sifatnya umum.

Contoh wacana yang menggunakan paragraf ineratif:


Anak-anak zaman sekarang lebih gemar dengan cerita Upin Ipin, Spongebob, Avatar,
Naruto, Marsha and The Bear, Frozen dan kartun-kartun lainnya yang ditayangkan di televisi.
Begitu pun remaja-remaja yang lebih menggandrungi drama korea maupun film- film seperti
Spiderman, Harry Potter, Batman. Budaya asli indonesia sudah berangsur-angsur punah.
Cerita asli daerah seperti Malin Kundang Timun Mas, Roro Jonggrang, Ande-ande Lumut,
dan lain sebagainya secara senggaja ditinggalkan. Selain itu dalam hal permainan mereka
lebih menyukai kartu remi, puzzle UNO, dan permainan lainnya dari PS atau komputer
hingga game online ketimbang permainan asli daerah kita seperti engklek, gobak sodor,
dakonan, gundu, egrang dan lain sebagainya.

Kontennya

Jenis jenis paragraf berdasarkan kontennya sangat banyak digunakan, terutama bagi anda
yang ingin menjadi jurnalis.

1. Paragraf naratif

Paragraf naratif adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis wacana narasi.
Narasi adalah tipe wacana yang berisi kejadian atau kisah. Secara etimologis, naratif berasal
dari bahasa latin yaitu narrare berarti menceritakan atau bercerita, narratio berarti penceritaan
serta narrativus berarti bersifat penceritaan.

Contoh wacana yang menggunakan paragraf naratif :

Pak Rudi adalah salah satu guru honorer di Kabupaten Grobogan yang setiap hari mengajar di
SD N 1 Karangrejo. Pekerjaan tersebut tetap ia lakukan hingga siang hari. Dari pekerjaannya
sebagai guru honor tersebut ia hanya mendapatkan balas jasa sebesar Rp. 500.000,00, sesuai
UMP guru di Kabupaten Grobogan. Meskipun begitu, Pak Rudi menjalaninya dengan penuh
keikhlasan demi mengamalkan ilmu-ilmunya.

2. Paragraf deskriptif

Paragraf deskriptif adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis wacana
deskripsi. Wacana deskripsi adalah tipe wacana yang berisi penggambaran atau pemaparan
dengan jelas, rinci dan lengkap mengenai suatu hal, baik seseorang, suasana, benda, tempat,
sifat, hewan maupun tumbuhan tertentu. Secara etimologis deskriptif berasal dari bahsa latin
yaitu describere berarti membuat gambaran dan descriptio artinya pembeberan atau
penggambaran.
Dalam mengembangkan paragraf ini penulis menjabarkan sesuatu secara lengkap, cermat dan
terperinci. Sehingga pembaca mendapatkan gambaran jelas tentang hal yang diceritakan.

Contoh wacana yang menggunakan paragraf deskriptif :

Langit Grobogan mulai terang. Walau jalan raya sempit, tidak sedikit kendaraan yang
memadatinya dan terdengar menderu. Anak sekolah memdominasi jalanan tersebut. Pekerja
pun turut meramaikan jalanan dengan terburu-buru. Perlahan keramaian kendaraan di jalan
berkurang hingga siang hari. Meskipun jalanan sempit namun pepohonan di sekitar jalanan
meneduhi para pengguna jalan.

3. Paragraf ekspositori

Paragraf ekspositori adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis wacana
ekspositori. Wacana ekspositori adalah tipe wacana yang berisi penjelasan, membentangkan
dan pemaparan akan sesuatu, sehingga pembaca memdapatkan pengetahuan dan wawasan
yang telah disampaikan penulis.

Ekspositori berasal dari bahasa latin yaitu exponere yang berarti membentangkan atau
memaparkan. Dalam memaparkannya, penulis menyebutkan contoh, proses atau bukti-bukti
konkret terhadap sesuatu.

Contoh wacana yang menggunakan paragraf ekspositori :

Kabupaten Grobogan menjadi kabupaten terluas urutan kedua di Provinsi Jawa Tengah
setelah Cilacap. Awalnya kabupaten Grobogan beribukota di Kecamatan Grobogan namun
kemudian berpindah ke Kecamatan Purwodadi. Makanan khas daerah ini ialah becek.
Beberapa tempat wisata yang bisa kita kunjungi di Kabupaten Grobogan diantaranya Kedung
Ombo, Pemandangan Jatipohon, api abadi mrapen dan Bledug Kuwu.

4. Paragraf argumentatif

Paragraf argumentatif adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis wacana
argumentasi. Wacana argumentasi adalah tipe wacana yang berisi pendapat, pembuktian,
pendirian, gagasan, dalih, dasar atau hujah terhadap sesuatu.

Argumentatif berasal dari bahasa Latin yaitu rguere berarti membuktikan atau meyakinkan
seseorang dan argumentatio berarti pembuktian. Dalam mengembangkan paragraf ini, penulis
menjadikan pembaca yakin dengan menyertakan bukti konkret sesuai dengan fakta-fakta
yang ada. Sehingga pembaca dapat menyakini argumen penulis.
Contoh wacana yang menggunakan paragraf argumentatif :

Polusi udara terjadi di seluruh negara, bahkan di daerah Grobogan utamanya terjadi di kota
purwodadi. Kendaraan bermotor menjadi sumber utama polusi di daerah ini. Hal ini
mengakibatkan udara menjadi tercemar. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan
mencatat bahwa Tahun 2016 terjadi kenaikan tingkat kendaraan dari tahun sebelumnya,
berakibat naiknya polutan udara sebanyak 125%.

5. Paragraf persuasif

Paragraf persuasif adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis wacana
persuasi. Wacana persuasi adalah tipe wacana yang berisi ajakan, bujukan atau himbauan
kepada seseorang dengan memberikan alasan dan prospek bagus bagi yang meyakini,
melaksanakan sesuatu, atau membeli benda tertentu.

Contoh wacana yang menggunakan paragraf persuatif :

Slogan Grobogan Bersemi sudah sepatutnya tidak sekedar klaim belaka. Kendaraan bermotor
yang bejubel telah merampas udara bersih yang menjadi hak kita sebagai warga Grobogan.
Bukan lagi zamannya kita mengkambing hitamkan orang lain. Langkah solutifnya, mari semi
kan tumbuhan-tumbuhan hijau di sekitar kita.

http://dosenbahasa.com/jenis-jenis-paragraf
Posisi Kalimat Pokok

Paragraf jika ditinjau dari segi posisi kalimat pokok ada 4 jenis, yaitu:

Paragraf Deduktif

Paragraf Deduktif merupakan paragraf yang kalimat pokoknya berada di awal paragraf
dengan ciri-ciri kesimpulan yang berada di awal paragraf.

Paragraf induktif

Paragraf induktuf merupakan kebalikan dari paragraf deduktif, yaitu paragraf yang kalimat
pokoknya berada di akhir paragraf dan merupakan kebalikan dari paragraf deduktif dengan
ciri-ciri kesimpulan ada di akhir paragraf, sedangkan di bagian awal paragraf menjelaskan
tentang peristiwa yang bersifat khusus.

Paragraf campuran

Paragraf campuran merupakan kombinasi dari paragraf deduktif dan paragraf indukti, artinya
paragraf campuran ini kalimat pokoknya berada di awal kemudian disebutkan ulang di akhir
paragraf

Paragraf narasi

Paragraf Narasi adalah paragraf yang tidak punya kalimat pokok dalam artian semua kalimat
yang ada dalam paragraf sifatnya adalah penting.

Jika tidak terbiasa dalam melakukan identifikasi paragraf, mungkin seseorang akan kesulitan
untuk menentukan jenis paragraf apa yang tengah dibacanya. Kunci utama untuk menentukan
jenis paragraf adalah dengan menemukan kalimat utama terlebih dahulu.

Cara mudah untuk menemukan kalimat utama adalah dengan mengidentifikasi ide pokok
terlebih dahulu. Biasanya bisa berdiri sendiri serta terdapat permasalahan yang dapat
dikembangan dan memiliki makna yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat yang
lainnya.
Selain latihan, tentu seseorang harus paham terlebih dahulu mengenai pengertian-pengertian
serta ciri-ciri dari paragraf berdasarkan letak kalimat utama, seperti yang telah dijelaskan
diatas.

Isi

Setelah menjelaskan mengenai jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat utama di atas,
sekarang adalah penjelasan mengenai jenis paragraf berdasarkan isi, yakni sebagai berikut:

1. Paragraf narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya berupa cerita tentang suatu peristiwa, dengan ciri-
cirinya adalah memiliki sudut pandang, memiliki alur atau jalan cerita dan memiliki setingg,
tokoh dan konflik

2. Paragraf argumentasi

Paragraf argumentasi yaitu paragraf yang isinya berupa gagasan dan ide dengan didukung
oleh bukti dan alasan yang kuat yang mampu meyakinkan pembaca akan isi paragraf tersebut.

Adapun ciri-cirinya adalah paragraf tersebut disertai dengan bukti baik yang berupa tabel,
data ataupun gambar dan digunakan untuk menulis karya yang sifatnya ilmiah atau non fiksi.

3. Paragraf deskripsi

Paragraf deskripsi yaitu paragraf yang isinya menjabarkan atau menerangkan tentang suatu
objek yang bisa berupa benda atau tempat sehingga pembaca juga dapat merasakan apa yang
telah ditulis oleh sang penulis.

4. Paragraf persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang memiliki tujuan untuk meyakinkan serta membujuk
para pembaca dengan didukung oleh fakta dan bukti, sehingga paragraf persuasi ini otomatis
memiliki ciri-ciri penggunaan bahasa yang menarik sehingga mampu membujuk dan
meyakinkan pembaca supaya percaya.

5. Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya adalah memaparkan tentang suatu fakta,
teknik atau teori sehingga dapat menambah wawasan pembaca. Adapun ciri-cirinya adalah
sifatnya nonfiksi atau ilmiah serta tidak memiliki maksud untuk mempengaruhi para pembaca
serta ditulis berdasarkan fakta

http://www.eventzero.org/jenis-paragraf-dan-pengertian/
Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang banyak digunakan mereka ketika
mengeluarkan argumentasi atau pendapat. Biasanya paragraf argumentasi akan disertai
dengan bukti untuk menguatkan argumen yang disampaikan.

Yang membedakan paragraf ini dengan jenis-jenis paragraf lainnya adalah hampir seluruh
isinya merupakan pendapat secara subjektif.

Ciri dari paragraf argumentasi ada beberapa, antara lain adalah :

bersifat nonfiksi/ilmiah

memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca agar apa yang disampaikan dalam paragraf
tersebut benar adanya.

Untuk lebih meyakinkan pembaca akan dilengkapi dengan bukti berupa gambar, tabel, data
dan lain-lain.

pada bagian akhir paragraf akan ditutup dengan kesimpulan.

Paragraf argumentasi sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu pola sebab-akibat dan pola
akibat-sebab. Untuk pola sebab-akibat sendiri tersusun dari sebuah peristiwa atau masalah
yang dianggap sebagai sebab, kemudian mengalir menuju kesimpulan yang dianggap sebagai
akibat.

Sedangkan pola akibat-sebab akan berbanding terbalik, dimana struktur paragraf berawal dari
pembahasan yang dianggap sebagai akibat kemudian mundur kebagaimana sebabnya.

2. Paragraf Diskripsi

Bagi anda yang suka berimaginasi, biasanya akan dengan mudah mencerna apa yang
disampaikan dalam paragraf diskripsi. Ya, karena paragraf diskripsi adalah paragraf yang
bertujuan untuk menceritakan sesuatu sehingga pembaca bisa membayangkan, atau seolah-
olah melihat, mendengar bahkan merasakan apa yang disampaikan dalam paragraf tersebut.

Ciri-ciri paragraf diskripsi antara lain adalah :

Menggambarkan sebuah objek secara detail, baik berupa tempat, keindahan, orang dan lain-
lain.

Memiliki tujuan agar pembaca seolah-olah bisa melihat sendiri apa yang dituliskan dalam
paragraf tersebut.
Paragraf deskriptif sendiri terbagi menjadi 3 macam pengembangan atau pola yaitu majalah
deskriptif objektif, subjektif dan deskriptif spasial. Untuk paragraf deskriptif objektif yaitu
meskipun menceritakan objek secara detail dan memiliki tujuan agar pembaca seakan-akan
melihat sendiri apa yang dituliskan oleh penulis, namun dalam paragraf deskripsi tidak tertera
opini penulis, sehingga apa yang ditulis berdasarkan kenyataan.

Sedangkan untuk paragraf deskriptif subjektif yaitu paragraf yang di dalamnya juga tertulis
opini penulis, bahkan sering kali opini penulis lebih dominan dalam paragraf deskriptif
subjektif ini.

Lalu untuk paragraf deskriptif spasial adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek
secara lebih detail, khususnya objek berupa tempat, ruangan, atau pun benda mati.

Dan yang terakhir yaitu paragraf deskripsi waktu, yaitu paragraf yang dikembangkan
berdasarkan dengan urutan waktu kejadian.

3. Paragraf Ekspositif

Lain dengan dua jenis paragraf sebelumnya yang hanya menjelaskan tentang pembahasan
atau materi tanpa konflik. Paragraf ekspositif justru sering kali digunakan untuk menjelaskan
suatu konflik atau permasalahan.

Ya, karena paragraf ekspositif merupakan satu paragraf yang berisi tentang penjelasan suatu
masalah. Dan sebisa mungkin penulis akan menjelaskan detail dan urutannya sehingga
pembaca dapat memahami dengan baik masalah yang disampaikan oleh penulis.

Ciri-ciri paragraf ekspositif antara lain adalah :

Sifatnya nonfilsi atau ilmiah.

Memiliki tujuan untuk menjelaskan atau menerangkan kepada pembaca tentang suatu
permasalahan.

Apa yang dituliskan berdasarkan fakta.

Tidak memiliki maksud mempengaruhi pembaca.

Paragraf ekspositif sendiri terdiri dari beberapa macam/pola. Yang pertama yaitu pola
deduksi, dimana paragraf disusun mulai dari hal yang umum kemudian meruncing menuju
hal yang khusus (detail).

Pola induksi, yaitu paragraf yang disusun mulai dari hal yang khusus kemudian meluas
menjadi hal yang umum. Pola perbandingan, yaitu paragraf yang disusun dengan
membandingkan masalah tersebut dengan hal yang lain, semisal harga, kualitas, keuntungan
dan lain sebagainya.

Pertentangan adalah paragraf yang menunjukkan pertentangan atau ketidak sependapat antara
penulis dengan fakta yang ditulis, biasanya akan menggunakan kata akan tetapi, melainkan,
namun, sebaiknya dan lain-lain.

Pola analogi, paragraf yang menjelasakan tentang kesamaan dua benda atau masalah, muali
dari fungsi, segi kesamaan dan lain-lain, akan tetapi masih bersifat ilusi.

Pengembangan proses, yaitu paragraf yang disusun berdasarkan urutan proses suatu masalah.
Pola pengembangan klasifikasi, yaitu paragraf yang disusun dengan mengelompokkan
barang-barang yang dianggap memiliki kesamaan.

Pola pengembangan ilusi, yakni sebuah paragraf yang menjelaskan tentang uraian benda
abstrak, dan menggunakan kata penghubung seperti misalnya, umpamanya dan lain-lain.

Pengembangan definisi, paragraf yang menuliskan penjelasan tentang suatu permasalahan


secara panjang lebar dan tujuan agar pembaca memahami dengan baik apa yang disampaikan.

Pola sebab akibat, yaitu paragraf yang ide utamanya adalah sebuah sebab permasalahan,
kemudian dikembangkan dan menuju akibat permasalahan tersebut, atau sebaliknya.

4. Paragraf persuasif

Paragraf persuasif yaitu sebuah paragraf yang tujuannya untuk membujuk atau
mempengaruhi atau meyakinkan pembaca agar melakukan apa yang dituliskan dalam
paragraf tersebut. Dan biasanya dilengkapi dengan bukti agar pembaca lebih yakin.

Jenis paragraf yang satu ini banyak digunakan untuk iklan atau promosi barang maupun suatu
objek. Ciri dari paragraf persuasi antara lain adalah :

tercantum fakta atau bukti yang membuat pembaca lebih yakin atau percaya.

memiliki tujuan untuk mempengaruhi, membujuk, meyakinkan dan mendorong pembaca


untuk melakukan apa yang dituliskan pada paragraf tersebut.

Pemilihan bahasa dilakukan dengan baik (menarik), agar sugesti yang diberikan pada
pembaca tersampaikan dengan baik pula.

Untuk jenis paragraf persuasif sendiri tak terbagi menjadi beberapa macam atau pola
layaknya paragraf lain.

5. Jenis-jenis Paragraf Naratif


Yaitu paragraf yang disusun berdasarkan urutan waktu suatu kejadian atau peristiwa. Dan
biasanya hal yang diceritakan merupakan cerita nyata ataupun karangan yang menghisahkan
kehidupan.

Biasanya beberapa paragraf naratif akan disusun menjadi cerpen atau cerita lain yang
memiliki alur.

Ciri dari paragraf naratif.

Ada tokoh, tempat, waktu dan suasana yang diungkapkan dalam cerita tersebut.

Mementingkan urutan waktu atuapun urutan peristiwa.

Tidak hanya menceritakan karya fiksi saja (cerpen, novel dan roman), namun juga
menceritakan cerita non fiksi (biografi, sejarah, riwayat perjalanan dan cerita nyata alam surat
kabar).

Paragraf naratif sendiri terbagi menjadi dua macam atau pola yaitu narasi ekspositoris atau
nonfiksi, yaitu menceritakan suatu kejadian yang benar-benar terjadi atau nyata.

Dan narasi sugestif atau nonfiksi yaitu cerita yang mengembarkan tentang khayalan penulis,
sehingga pembaca tersugesti atau tertarik untuk membaca. Bahkan bisa merasakan apa yang
diceritakan dalam paragraf tersebut.

http://dikatama.com/jenis-jenis-paragraf/#
ceritanya yakni:

Paragraf Narasi

Paragraf Narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan urutan
waktunya. Paragraf narasi terdiri dua jenis yakni narasi kejadian dan narasi runtut cerita.
Paragraf narasi kejadian merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian. Sedangkan
paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dengan
sebuah tindakan yang menghasilkan sesuatu berlanjut ketahap berikutnya hingga tahap ahir
dari cerita.

Paragraf Eksposisi

Paragraf Eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan


informasi, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain. Tujuan
paragraf eksposisi ialah untuk memberikan informasi kepada oarang lain. Untuk memahami
paragraf eksposisi kita harus mengana lisis dan juga menghubungkan dengan pengetahuan
ynag kita miliki.

Paragraf Agumentasi

Paragraf Agumentasi merupakan paragraf yang diguakan untuk mengungkapkan ide,


gagasan, ataupun pendapat penulis yang disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi).
Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide, gagasan, dan
pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti nyata.

Paragraf persuasi

Paragraf persuasi merupakan paragraf yang mempunyai tujuan untuk membujuk orang lain
supaya melakuan sesuatu yang di inginkan oleh penulisnya. Agar tujuan tersebut bisa
tercapai, penulis harus bisa pembaca percaya dengan disertai pembuktian yang nyata.

Paragraf berdasarkan letak dari pikiran utamanya:

Paragraf deduktif

Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terlatak di awal paragraf. Dan
untuk kalimat penjelasnya diletakkan setelah kalimat utama.

Paragraf induktif
Paragraf induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir paragraph. Dan
kalimat penjelsanya diletakan sebelum kalimat utama.

Paragraf campuran (deduktifinduktif)

Paragraf campuran (deduktifinduktif) merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak di


awal dan akhir paragraf. Sedangkan kalimat penjelasnya berada di tengah-tengah paragraf.

http://definisipengertian.net/pengertian-paragraf-ciri-fungsi-dan-jenis-paragraf/
Letak Gagasan Utamanya

Berdasarkan Letak Gagasan/Ide utamanya, paragraf dibagi menjadi empat (4) macam yaitu:

Paragraf Deduktif

Yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya terletak pada awal paragraf.

Contoh:

Minggu depan, kami sekeluarga akan ke rumah kakek. Ayah dan ibu hendak
memberi kejutan. Kami akan berkunjung ke rumah kakek secara diam-diam. Kami akan
membawa hadiah untuk kakek, membuat makanan kegemaran kakek, dan melakukan
kegiatan apa saja yang dapat membuat kakek bahagia.

2. Paragraf Induktif

Yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf

Contoh:

Rio berangkat pukul lima pagi. Sebuah karung plastik disandangnya sambil berjalan
menuju tempat pembuangan sampah. Sampai di tempat yang dituju, ia lantas mengais-ngais
tumpukan sampah. Diambilnya barang-barang bekas yang laku dijual dan dimasukkan ke
dalam karung. Demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, pekerjaan itu dijalaninya
dengan ikhlas dari pagi hingga petang.

3. Paragraf Deduktif-Induktif (Campuran)

Yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf, kemudian diulangi atau
ditegaskan kembali pada akhir paragraf.

Contoh:

Seorang anak akan sulit menerima pelajaran jika perutnya kosong. Perut harus
kenyang agar dia dapat menerima pelajaran. Dia harus makan makanan bergizi sebelum
berangkat ke sekolah. Hal ini harus dilakukan seorang anak setiap hari. Oleh karena itu,
orang tua harus memerhatikan anaknya agar membiasakan diri makan pagi sebelum
berangkat ke sekolah.

4. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Gagasan utama
paragraf menyebar di seluruh kalimat. Antarkalimat saling terkait untuk menggambarkan
keadaan tertentu. Paragraf ini sering digunakan dalam karya sastra.

Contoh:

Tiba-tiba katak merasa tubuhnya terdorong. Ia merasa tidak bisa melawan. Rupanya banjir
datang. Katak menengok ke kanan dan ke kiri. Agak jauh di depannya tampak batang kayu
yang besar. Arus air membawanya hingga ke dekat batang kayu itu. Katak segera meloncat.
Ia merasa lega setelah berada di atas batang kayu itu.

Paragraf di atas tidak memiliki kalimat utama. Gagasan utamanya menyebar pada setiap
kalimat. Oleh karena itu, gagasan utamanya harus dirumuskan sendiri. Gagasan utama
paragraf di atas adalah perjuangan katak untuk menyelamatkan diri pada saat banjir.

B. Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya, paragraf dibagi menjadi 5 macam, yaitu:

Deskripsi (Penggambaran)

Paragraf Deskripsi merupakan paragraf yang isinya berupa gagasan pokok yang
menggambarkan suatu objek sehingga para pembaca seolah-olah bisa melihat, mendengar,
atau merasakan objek tersebut.

Tujuan dari paragraf deskripsi adalah agar pembaca bisa merasakan sendiri apa yang ditulis
oleh si penulis. Sedangkan objeknya dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi yang baik:

Berisi bacaan yang melukiskan atau menggambarkan objek tertentu (tempat, orang,
keindahan alam, benda, dll)

Pembaca bisa terbawa ke dalam alur cerita yang ditulis oleh si penulis.

Contoh Paragraf Deskripsi

Mahasiswi itu terlihat tinggi semampai dengan balutan kebaya berwarna merah yang
membuat kulit badannya yang kuning langsat tersebut nampak semakin cantik. Wajahnya
dihiasi mata bulat yang bersinar dan disertai bulu mata yang tebal.
2. Eksposisi (Pemaparan)

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya memberikan informasi mengenai teori, teknik,
kiat, atau petunjuk sehingga para pembaca akan bertambah wawasannya.

Ciri-Ciri Paragraf Eksposisi:

Mengandung informasi di dalamnya

Berdasarkan fakta

Bertujuan menjelaskan atau memaparkan

Tidak bermaksud mempengaruhi

Karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah

Contoh Paragraf Eksposisi

Bantuan untuk para korban musibah gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta sampai saat
ini belum merata. Keadaan tersebut kemudian melibatkan beberapa wilayah mengalami
kekurangan bahan pangan dan alat-alat kebutuhan sehari-hari seperti pada wilayah Bantul
dan Muntilan.

3. Persuasi (Membujuk)

Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya bertujuan meyakinkan dan membujuk pembaca
agar melaksanakan atau menerima gagasan penulis mengenai suatu hal.

Ciri-Ciri Paragraf Persuasi

Terdapat bukti dan fakta yang mempengaruhi atau membujuk pembaca

Bahasa yang digunakan dibuat menarik untuk memberikan kesan kepada pembaca

Tulisan yang isinya mendorong dan mempengaruhi suatu hal

Contoh Paragraf Persuasi


Penggunaan sayuran organik dalam bahan makanan dirasakan lebih sehat , awet, dan
lebih enak. Selain itu, penjualan sayuran organik akan lebih menguntungkan daripada
sayuran biasa.

4. Argumentasi (Pendapat)

Paragraf Argumentasi merupakan paragraf yang isinya berupa ide atau gagasan dengan
diikuti alasan yang kuat untuk meyakinkan pembaca mengenai suatu pendapat.

Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi

Memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain, bahwa
apa yang dikemukakan merupakan kebenaran

Disertai bukti-bukti yang mendasari argumen, berupa data, tabel, gambar, dll

Untuk penulisan karya tulis yang bersifat nonfiksi atau ilmiah

Terdapat kesimpulan di akhir paragraf

Contoh Paragraf Argumentasi

Polusi udara dan lingkungan hampir terjadi di seluruh dunia, bahkan di Indonesia yang
terutama terjadi pada kota-kota besar. Kendaraan bermotor yang semakin banyak, asap pabrik
dan limbahnya adalah contohnya, yang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar,
seperti udara menjadi kotor dan tidak sehat.

5. Narasi (urutan waktu)

Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya menceritakan serangkaian kejadian atau peristiwa
yang disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya kejadian tersebut.

Ciri-ciri Paragraf Narasi

Terdapat tokoh, tempat, waktu, dan suasana dalam cerita

Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa

Digunakan dalam karya fiksi (cerpen, novel, roman) maupun dalam tulisan nonfiksi (cerita
nyata dalam surat kabar, biografi, sejarah,riwayat perjalanan)
Contoh Paragraf Narasi

Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya untuk
menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki kedatangannya. Dengan
susah payah pintu rumah pun di buka namun, mukanya berganti dengan rasa terkejut karena
lelaki tersebut yang membukakan pintunya.

https://ciptacendekia.com/jenis-jenis-paragraf/
Letak Gagasan Utama

Berdasarkan letak gagasan utamanya, paragraf dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut:

Paragraf Deduktif

Jenis ini memiliki gagasan atau pikiran utama di bagian awal rangkaian kalimat. Biasanya,
pada paragraf deduktif, gagasan utamanya berada di kalimat pertama. Sementara itu, kalimat-
kalimat lainnya berisi penjelasan yang mendukung gagasan utama yang telah dipaparkan di
awal.

Paragraf Induktif

Berkebalikan dengan yang sebelumnya, gagasan utama pada jenis paragraf induktif baru bisa
ditemukan di bagian akhir dari rangkaian kalimat dan lebih sering berada di kalimat terakhir.
Gagasan utama di akhir ini bersifat menyimpulkan inti dari kalimat-kalimat penjelas yang
berada di kalimat sebelumnya.

Paragraf Campuran

Yang dimaksud paragraf campuran adalah gabungan gagasan utama yang berada di awal dan
akhir rangkaian kalimat. Gagasan di kalimat awal biasanya berupa inti pikiran dari paragraf
tersebut. Sementara itu, di bagian akhir kembali ditekankan mengenai gagasan utama dengan
kalimat yang mungkin saja berbeda dari kalimat gagasan utama di awal.

Jenis Paragraf Menurut Tujuannya

Isi dari paragraf tentunya memiliki berbagai tujuan. Ada yang sifatnya memaparkan,
mengajak, mendebat, dan lain-lain. Berdasarkan tujuan dari isinya, paragraf dapat
dikelompokkan menjadi lima jenis.

Paragraf Narasi

Isi dari jenis paragraf ini bersifat menceritakan suatu hal secara kronologis. Untuk yang
bersifat naratif, tiap kalimatnya disusun secara runtut sehingga memudahkan pembaca
membayangkan kejadian atau peristiwa yang tengah diceritakan. Karena sifatnya yang
bercerita, pembaca akan menemukan sudut pandang dalam kalimat-kalimat di paragraf
tersebut. Jenis ini biasanya dijumpai pada cerpen, novel, ataupun prosa bebas lainnya.
Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang isinya berupa penjelasan untuk memaparkan
fakta-fakta yang ada. Karena fakta yang menjadi dasarnya, tulisan-tulisan eksposisi
cenderung bersifat ilmiah. Tujuannya adalah memberikan informasi yang detail kepada
pembaca. Ciri-cirinya adalah memiliki fakta yang jelas dari berita ataupun penelitian dan
tidak mencampurkan pendapat penulis di dalamnya. Model seperti ini cenderung dijumpai
pada artikel-artikel berita.

Paragraf Argumentasi

Jenis paragraf yang bertujuan memberikan pandangan kepada para pembacanya ini tidak
hanya menyajikan fakta ataupun isu permasalahan dalam isinya, namun juga memberikan
pendapat-pendapat dari sang penulis. Jadi, data maupun fakta hanyalah pelengkap dari opini
sang penulis. Pada jenis paragraf argumentasi, akan dijumpai kesimpulan dari rentetan
pendapat penulis di dalam rangkaian kalimat tersebut. Kesimpulan tersebut cenderung
diletakkan di akhir paragraf.

Paragraf Persuasi

Hampir sama dengan paragraf argumentasi, paragraf persuasi biasanya menampilkan


pendapat-pendapat dari sang penulis terhadap suatu berita atau isu tertentu. Perbedaannya,
kalimat-kalimat yang isinya bertujuan memengaruhi pembaca ini cenderung mengandung
kata-kata ajakan atau imbauan, seperti ayo dan mari. Kata dan gaya bahasa yang digunakan
pun dipilih yang semenarik mungkin untuk semakin meyakinkan pembaca atas ajakan
tersebut.

Paragraf Deskripsi

Jenis paragraf yang satu ini bertujuan membuat pembaca dapat merasakan ataupun
membayangkan hal yang dideskripsikan secara jelas dan nyata, seolah-olah pembaca dapat
melihat, mendengar, ataupun mencecap objek yang dijelaskan tersebut. Karena itulah, isinya
merupakan gambaran lengkap dari sebuah objek yang disusun dalam kalimat-kalimat.

http://www.studiobelajar.com/paragraf-dan-jenis-jenis-paragraf/

Anda mungkin juga menyukai