PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan layanan dari, untuk, dan oelh manusia.
Bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang
ahli atau konselor kepada individu agar individu tersebut mandiri dan mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, sedangkan konseling merupakan
proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh
seorang ahli atau konselor kepada individu atau klien untuk mengatasi masalah
dihadapi klien.
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi
individu yang berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada
umumnya. Maka dari itu untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling dibutuhkan
ruang lingkup dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ruang lingkup?
2. Bagaimana ruang lingkup dari segi pelayanan dalam bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana ruang lingkup dari segi sasaran dalam bimbingan dan konseling?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ruang lingkup.
2. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dalam bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dari segi sasaran dalam bimbingan
dan konseling.
D.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
memberikan masukan kepada para pendidik agar proses pengajarannya tidak dimulai
dengan pemberian definisi ataupun hukum. Seyogianya seorang pendidik memulai
proses pengajarannya dengan memberikan masalah-masalah dalam bidang keilmuan
yang terkait hingga akhirnya mengarah dan mengerucut kepada hukum ataupun
definisinya. Hal itu akan memudahkan para pelajar dalam menerima sesuatu yang
sangat sulit dipahami hingga akhirnya proses pembelajaran adalah prosesyang sangat
membosankan. Konsep yang ditawarkan Ibnu Hamz ini sesuai dengan apa yang
dikatakan Rasulullah,
“Kami (para nabi) diperintahkan untuk mendatangi rumah semua orang dan
berbicara dengan mereka sesuai dengan kapasitas dan kemampuan akal mereka”
1) Menghormati hak dan tanggung jawab orang tua kepada anak nya dan
berusaha sekuat tenaga membangun hubungan yang erat dengan orang tua
demi perkembangan siswa.
2) Memberi tahu orang tua tentang peranan koselor dengan asas kerahasiaan
yang dijaga secara teguh
4
3) Menyediakan untuk orang tua berbagai informasi yang berguna dan
menyampaikannya dengan cara sebaik-baiknya untik kepentingan.
4) Memperlakukan informasi yang diterima dari orang tua dengan
menerapkan asas kerahasiaan dengan cara sebaik-baiknya
5
kebahgiaan keluarga mutlak memerlukan perhatian bagi segenap pihak yang
berkepentingan dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat.
Palmo, Lowry, Weldon, dan scioscia (1984) mengidentifikasi peruubahan-
perubahan yang terjadi secara sgnifikan yang mempengaruhi struktur dan
kondisi keluarga, yaitu meningkatnya penceraian, kedua orang tua berkerja,
pengangkatan anak, emanisipasi pria dan wanita, dan kebebasan hubungan
seksual. Selain itu juga meningkatnya kesadaran tentang anak-anak cacat,
depresi dan bunuh diri, sempitnya lapangan perkerjaan menambah unsur-
unsur yang mempengaruhi kehidupan keluarga. Permasalahan itulah yang
mengundang berperannya bimbingan dan konseling dalam keluarga.
Pelayanan tersebut ditunjukan kepada seluruh anggota keluarga yang
memerlukan khususnya untuk keluarga yang masih duduk di bangku
pendidikan formal. Peranan konselor disekolah dengan kebutuhan keluarga
dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
b. Bimbingan dan konseling dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas
Permasalahan yang dialami oleh masyarakat tidak hanya terjadi di
lingkungan sekolah dan keluarga saja, melainkan juga diluar keduanya. Oleh
karena itu, disana diperlakukan jasa bimbingan dan konseling.
Pelayanan dan bimbingan konseling yang menjangkau daerah kerja yang
lebih luas itu perlu diselengarakan oleh konselor yang bersifat
multidimensional ( Chiles dan Eiken, 1983), yaitu yang mampu berkerja sama
dengan guru, orang tua, dan juga berbagai komponen dan lembaga masyarakat
secara lebih luas.
Konselor professional yang multidimensional benar-benar menjadi ahli
yang memberikan jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang memfngsikan
dirinya pada yahap perkembangan tertentu yang membantu mereka
mengambil manfaat dengan sebesar-besarnya dari kondisi dan dari apa yang
sudah mereka miliki, membbantu mereka menangani hal-hal tertentu agar
lebih efektif, merencanakan tindakan lanjut atas langkah-langkah yang telah
diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasi dalam melakukan
perubahan agar lebih efektif.
Namun dimanapun konselor berkerja dan adapun tugas-tugas khusus yang
diselengarakan konselor, fungsi, prinsip, jenis layanan, dan kegiatan
bimbingan dan konseling pada dasarnya tetap sama. Modifikasi dan
6
penyesuaiian diperlukan berdasarkan kekhususan yang ada pada sasaran
layanan, lembaga tempat berkerja, tujuan dan kondisi yang menyertai
diperlukannya layanan dan bimbingan dan konseling itu.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ruang lingkup merupakan suatu batasan dalam bimbingan dan konseling,
terdapat ruang lingkup yang dapat dilihat dari segi pelayanan dan sasaran. Ruang
lingkup bimbingan dan konseling dari segi pelayanan yaitu ruang lingkup dalam
sekolah yang mencangkup bidang kurikulum dan pengajaran, administrasi dan
kesiswaan. Serta ruang lingkup bimbingan dan konseling di luar sekolah
mencangkup keluarga dan lingkumgan masyarakat yang lebih luas. Adapun ruang
lingkup bimbingan dan konseling yang dapat dilihat dari segi sasaran, yaitu
individu atau kelompok.
8
DAFTAR PUSTAKA