Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan layanan dari, untuk, dan oelh manusia.
Bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang
ahli atau konselor kepada individu agar individu tersebut mandiri dan mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, sedangkan konseling merupakan
proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling oleh
seorang ahli atau konselor kepada individu atau klien untuk mengatasi masalah
dihadapi klien.
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi
individu yang berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada
umumnya. Maka dari itu untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling dibutuhkan
ruang lingkup dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ruang lingkup?
2. Bagaimana ruang lingkup dari segi pelayanan dalam bimbingan dan konseling?
3. Bagaimana ruang lingkup dari segi sasaran dalam bimbingan dan konseling?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu ruang lingkup.
2. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dalam bimbingan dan konseling.
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup dari segi sasaran dalam bimbingan
dan konseling.
D.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ruang Lingkup


Ruang lingkup adalah suatu batasan yang memudahkan dilaksanakannya
penelitian agar lebih efektif dan efesien untuk memisahkan aspek tertentu pada
sebuah objek. Ruang lingkup sangat membantu keefektifan berjalanya sebuah
penelitian. Tanpa adanya ruang lingkup penelitian yang jelas, sebuah penelitian akan
mengalami waktu yang lebih lama karena tidak adanya sebuah batasan.

B. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling Islam


Sesunguhnya cangkupan pemikiran islam sangat luas dan banyak bersinggungan
dengan pemikiran yang berorientasi atas konseling. Diantaranya sebagai berikut.
Dalam lingkup konseling pendidikan, kaum muslimin telah mengenal konsep
mengarahkan pelajar kepada pelajaran yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Mereka mengakui akan adanya perbedaan IQ di tiap individu. Sehingga, mereka
mencoba mengarahkan para pelajar untuk menghafal, apabila para pelajar tersebut
cenderung untuk menghafal dalam peroses pembelajarannya. Mereka juga akan
mengarahkan para pelajar untuk menelaah hadits, apabila para pelajar cenderung
menyukai telaah dan analisa. Juga mengarahkan para pelajar untuk mempelajari kosep
komunikasi dakwah, apabila para pelajar tersebut cenderung menyukai orasi dan
dikusi.
Kaum muslimin telah mengenal dasar-dasar konseling, baik dalam mendapatkan
pelajaran dan dalam memberikan penjelasanya. Bahkan bisa dikatakan, Ibnu Hazm
Andalusi telah meletakan dasar-dasar konseling pendidikan. Ia mengungkapkan
bahwa kemampuan seorang anak untuk menangkap pelajaran di mulai sejak sang
anak berumur lima tahun. Pada saat itulah seorang anak mlai dapat mempelajari cara
membaca, menulis, juga mengambar. Di lain hal sang anak pun kan mulai dapat
membaca Al-Qur’an dan memahami hukum-hukum yang ada didalamnya.
Kemampuan sang anak pun akan berkembang hingga akhirnya ia akan mampu
mempelajari ilmu bahasa, sastra, matematika dan juga kedokteran. Ibnu Hamz pun

2
memberikan masukan kepada para pendidik agar proses pengajarannya tidak dimulai
dengan pemberian definisi ataupun hukum. Seyogianya seorang pendidik memulai
proses pengajarannya dengan memberikan masalah-masalah dalam bidang keilmuan
yang terkait hingga akhirnya mengarah dan mengerucut kepada hukum ataupun
definisinya. Hal itu akan memudahkan para pelajar dalam menerima sesuatu yang
sangat sulit dipahami hingga akhirnya proses pembelajaran adalah prosesyang sangat
membosankan. Konsep yang ditawarkan Ibnu Hamz ini sesuai dengan apa yang
dikatakan Rasulullah,
“Kami (para nabi) diperintahkan untuk mendatangi rumah semua orang dan
berbicara dengan mereka sesuai dengan kapasitas dan kemampuan akal mereka”

C. Ruang Lingkup dari Segi Pelayanan dalam Bimbingan dan Konseling


Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan baik bagi individu yang
berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya.
Ruang lingkup pelayanan dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan disekolah dan diluar
sekolah, sebagai berikut:
1. Ruang lingkup Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Dalam sekolah terdapat sejumlah pelayanan imbingan dan konseling yang
mempunyai kedudukan dan peranan khusus, yaitu:
a. Keterkaitan antara bidang-bidang pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah
Bidang-bidang tersebut yaitu bidang kurikulum dan pengajaran, bidang
administrasi dan kepimpinan, dan bidang kesiswaan. Penjelasannya sebagai
berikut:
1) Bidang kurikulum dan pengajaran
Meluputi semua bentuk pengenbangan kurikulum dan pelaksanan
pengajaran, yaitu penyampaian dan pengembangan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.
2) Bidang administrasi dan kepemimpinan
Bidang yang meliputi berbagai fungsi berkenan dengan tanggung
jawab dan pengambilan kebijaksaan, serta bentuk-bentuk kegiatan
pengelolaan dan administrasi sekolah, seprti perencanan, pembiayaan,
pengembangan staf, prasarana dan sarana fisik, dan pengawasan.
3) Bidang kesiswaan
3
Bidang yang meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang mengacu
kepada pelayanan kesiswaan secara individual agar masing-masing peserta
didik itu dapat berkembang sesuai bakat, potensi, dan minat-minatnya,
serta tahap-tahap perkembangannya
b. Tanggung jawab seorang konselor di sekolah
Konselor sebagai pengendali sekaligus pelaksanan berbagai layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling memiliki tanggung jawab sebagai pelayan
bag pencapaian untuk mencapai tujuan pendidikan secara menyeluruh,
khususnya bagi masing-masing peserta didik. Dalam kaitannya, konselor tidak
hanya berhubungan dengan pesrta didik, melainkan juga dengan pihak yang
dapat secara bersama-sama menunjang pencapaian itu, yaitu sesame konselor
dan personal sekolah lainya, orang tua, dan masyarakat pada umumnya karena
itu lah mereka menjadi pelayan yang bertanggung jawab penuh dengan
kehirmatan, dedikasi, dan keprofesional. Adapun tanggung jawab konselor
kepada siswa yaitu:
1) Memiliki kewajiban dan kesetian utama, terutama kepada siswa yang
harus diperlakukan sebagai individu yang unik.
2) Memperhatikan sepenuhnya segenap kebutuhan siswa yang menyangkut
pendidikan, pribadi, dan social. Agar mendorong perttumbuhan dan
perkembangan yang optimal bagi setiap siswa.
3) Memberi tahu siswa tentang tujuan dan teknik layana bimbingan dan
konseling, serta aturan yang harus dilalui apabila ia menghendaki bantuan
bimbingan dan konseling.
4) Menjaga kerahasian data tentang siswa.
5) Menyelengarakan layanan dan konseling secara tepat dan professional.
6) Melakukan alih tangan kasus secara tepat.

Adapun tanggung jawab konselor terhadap orang tua, yaitu:

1) Menghormati hak dan tanggung jawab orang tua kepada anak nya dan
berusaha sekuat tenaga membangun hubungan yang erat dengan orang tua
demi perkembangan siswa.
2) Memberi tahu orang tua tentang peranan koselor dengan asas kerahasiaan
yang dijaga secara teguh

4
3) Menyediakan untuk orang tua berbagai informasi yang berguna dan
menyampaikannya dengan cara sebaik-baiknya untik kepentingan.
4) Memperlakukan informasi yang diterima dari orang tua dengan
menerapkan asas kerahasiaan dengan cara sebaik-baiknya

Adapun tanggung jawab konselor terhadap sesama, yaitu:

1) Memperlakukan sejawat dengan penuh kehormatan, keadilan,


keobjektifan, dan kesetiakawanan.
2) Mengembangkan hubungan kerja sama staff administrasi demi terbinanya
pelayanan bimbingan konseling yang maksimum.
3) Membangun kesadaran tentang perlunya asas kerahsiaan, perbedaan antara
data umum dan data pribadi serta pentingnya konsultasi sejawat.

Adapun tangggung jawab konselor terhadap sekolah yaitu:

1) Mendukung dan melindungi program sekolah terhadap penyimpanan yang


merugikan siswa.
2) Memberi tahu pihak-pihak yang bertangung jawab apabila ada sesuatu
yang dapat menghambat atau merusak misi sekolah, personal sekolah, atau
pun kekayan sekolah.
3) Mengembangkan dan meningkatkan peran dan fungsi bimbingan dan
konseling untuk memenuhi kebutuhan segenap uunsur-nsur sekolah dan
masyarakat.
4) Berkerja sama dengan lembaga , organisasi, dan perorangan baik di
sekolah maupun dimasyarakat demi pemenuhan kebutuhan siswa, sekolah
dan masyarakat tanpa pamrih.
2. Ruang Lingkup Bimbingan dan Konseling di Luar Sekolah
Tidak hanya warga masyarakat yang berasal dari lingkungan sekolah saja,
warga masyarakat yang berada diluar sekolah pun banyak yang mengalami
masalah yang perlu dituntaskan dan jika memungkinkan sekaligus dicegah.
Adapun ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling diluar sekolah, yaitu:
keluarga dan lingkungan masyarakat yang lebih luas.
a. Bimbingan dan konseling dalam keluarga
Keluarga merupakan satuan persekutuan hidup yang paling mendasar dalam
bermasyarakat. Dalam kaitan keluarga dan masyarakat itulah kebutuhan dan

5
kebahgiaan keluarga mutlak memerlukan perhatian bagi segenap pihak yang
berkepentingan dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat.
Palmo, Lowry, Weldon, dan scioscia (1984) mengidentifikasi peruubahan-
perubahan yang terjadi secara sgnifikan yang mempengaruhi struktur dan
kondisi keluarga, yaitu meningkatnya penceraian, kedua orang tua berkerja,
pengangkatan anak, emanisipasi pria dan wanita, dan kebebasan hubungan
seksual. Selain itu juga meningkatnya kesadaran tentang anak-anak cacat,
depresi dan bunuh diri, sempitnya lapangan perkerjaan menambah unsur-
unsur yang mempengaruhi kehidupan keluarga. Permasalahan itulah yang
mengundang berperannya bimbingan dan konseling dalam keluarga.
Pelayanan tersebut ditunjukan kepada seluruh anggota keluarga yang
memerlukan khususnya untuk keluarga yang masih duduk di bangku
pendidikan formal. Peranan konselor disekolah dengan kebutuhan keluarga
dalam pelayanan bimbingan dan konseling.
b. Bimbingan dan konseling dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas
Permasalahan yang dialami oleh masyarakat tidak hanya terjadi di
lingkungan sekolah dan keluarga saja, melainkan juga diluar keduanya. Oleh
karena itu, disana diperlakukan jasa bimbingan dan konseling.
Pelayanan dan bimbingan konseling yang menjangkau daerah kerja yang
lebih luas itu perlu diselengarakan oleh konselor yang bersifat
multidimensional ( Chiles dan Eiken, 1983), yaitu yang mampu berkerja sama
dengan guru, orang tua, dan juga berbagai komponen dan lembaga masyarakat
secara lebih luas.
Konselor professional yang multidimensional benar-benar menjadi ahli
yang memberikan jasa berupa bantuan kepada orang-orang yang memfngsikan
dirinya pada yahap perkembangan tertentu yang membantu mereka
mengambil manfaat dengan sebesar-besarnya dari kondisi dan dari apa yang
sudah mereka miliki, membbantu mereka menangani hal-hal tertentu agar
lebih efektif, merencanakan tindakan lanjut atas langkah-langkah yang telah
diambil, serta membantu lembaga ataupun organisasi dalam melakukan
perubahan agar lebih efektif.
Namun dimanapun konselor berkerja dan adapun tugas-tugas khusus yang
diselengarakan konselor, fungsi, prinsip, jenis layanan, dan kegiatan
bimbingan dan konseling pada dasarnya tetap sama. Modifikasi dan
6
penyesuaiian diperlukan berdasarkan kekhususan yang ada pada sasaran
layanan, lembaga tempat berkerja, tujuan dan kondisi yang menyertai
diperlukannya layanan dan bimbingan dan konseling itu.

D. Ruang Lingkup dari Segi Sasaran dalam Bimbingan dan Konseling


1. Perorangan atau individual
Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelyanan yang membantu
individu yang memahami, menilai, dan mengembangkan potensi, kecakapan,
bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakteristik keperibadian dan
kebutuhan dirinya secara realistik.
2. Kelompok
Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan pada sekelompok
individu dengan satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat ata
jasa kepada sejumlah orang.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ruang lingkup merupakan suatu batasan dalam bimbingan dan konseling,
terdapat ruang lingkup yang dapat dilihat dari segi pelayanan dan sasaran. Ruang
lingkup bimbingan dan konseling dari segi pelayanan yaitu ruang lingkup dalam
sekolah yang mencangkup bidang kurikulum dan pengajaran, administrasi dan
kesiswaan. Serta ruang lingkup bimbingan dan konseling di luar sekolah
mencangkup keluarga dan lingkumgan masyarakat yang lebih luas. Adapun ruang
lingkup bimbingan dan konseling yang dapat dilihat dari segi sasaran, yaitu
individu atau kelompok.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai