Anda di halaman 1dari 14

1

MAKALAH
KEPRIBADIAN MUSLIM

PEMBANGUNAN

Nama : Tiara Anugrah Chani

NIM : 2230901325

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM V

FAKULTAS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN


FATAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022-2023


2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “Kepribadian Muslim” dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 24 Oktober
2022

Penulis
3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………….………………………….2

Daftar Isi …………………………………………………………3

Bab I : Pendahuluan ……………………………………………...4

1.1Latar Belakang ………………...……………………………...4

1.2Rumusan Masalah ……………………………………………10

1.3Tujuan ………………………………………………………..11

Bab II : Pembahasan ……………………………………………..12

2.1 Apa Itu Kejahatan Kehutanan………………………………...12

2.2 Peran Yang Dimainkan Bank………………………………....13

2.3 Pencucian Uang Terjadi di Sektor Kehutanan……………..…15

2.4 Manfaat Mengaitkan Hutan Dengan Pencucian Uang……..…16

2.5 Macam-Macam Kejahatan Keuangan Kehutanan…………....18

Bab III : Penutup ………………………………………………....20

3.1Kesimpulan …………………………………………………...20

Daftar Pustaka …………………………………………………....2


4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah Dalam kehidupan manusia sebagai individu maupun
makhluk sosial kepribadian senantiasa mengalami warna warni
kehidupan. Ada kalanya senang, tentram dan gembira. Tetapi
pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang
kadang mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan
sebagainya, ini menunjukan bahwa manusia senantiasa mengalami
dinamika kehidupan. Kepribadian juga merupakan faktor yang
sangat penting dalam kehidupan manusia. Ia akan ikut
menentukan sukses tidaknya seseorang. Kepribadian meskipun ia
merupakan faktor yang penting dalam kejiwaan dan berada pada
tataran rohani namun wujudnya dapat terlihat pada tingkah laku
dan sikap hidup seseorang. Beberapa ahli psikologi telah banyak
mengemukakan teori tentang kepribadian antara lain William
James, ia berpendapat bahwa kepribadian merupakan unsur
kesatuan yang berlapis-lapis. Terdiri dari The Material Self atau
diri materi, The Social Self atau diri sosial, The Spiritual Self atau
diri rohani dan Pure Ege atau ego murni atau Self of Selves.
Sementara itu Sigmund Freud menyatakan bahwa kepribadian itu
terdiri atas tiga system yaitu id, ego dan super ego. Id merupakan
kepribadian yang berhubungan dangan prnsip kesenangan atau
pemuasan biologis, sedang ego merupakan bagian kepribadian
yang berhubungan dengan lingkungan dasarnya adalah kenyataan
dan super ego merupakan bagian kepribadian yang berhubungan
dengan norma sosial, moral dan rohani.
5

Makalah ini akan membahas tentang struktur kepribadian muslim


meliputi substansi jasmani, substansi ruhani dan substansi nafsani,
juga akan membahas pergulatan psikologis dan ciri-ciri
kepribadian muslim.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian kepribadian?
2. Bagaimana kepribadian muslim dalam perspektif psikologi
pendidikan Islam?
3. Bagaimana maksud dan apa saja struktur kepribadian muslim?
4. Bagaimana ciri – ciri  kepribadian muslim?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian kepribadian.
2. Untuk mengetahui kepribadian muslim dalam perspektif
psikologi pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui maksud dan apa saja struktur kepribadian
muslim.
4. Untuk mengetahui ciri – ciri  kepribadian muslim.
6

BAB II
PEMBAHASAN KEPRIBADIAN MUSLIM

2.1 Pengertian Kepribadian

Kepribadian dalam bahasa Arab disebut as-syakhshiyyah, berasal dari


kata syakhshun,  artinya, orang atau seseorang atau pribadi.
Kepribadian bisa juga diartikan identitas seseorang (haqiiqatus
syakhsh). Kepribadian atau syakhshiyyah seseorang dibentuk oleh
cara berpikirnya (aqliyah) dan caranya berbuat untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan atau keinginan-keinginannya (nafsiyah).

Kepribadian berasal dari kata Personality (bahasa Latin) yang berarti


kedok atau topeng. Yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-
pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku,
watak atau pribadi seseorang. Hal itu dilakukan oleh karena terdapat
ciri-ciri yang khas, yang hanya dimiliki oleh seseorang tersebut baik
dalam arti kepribadian yang baik, ataupun yang kurang baik. Secara
filosofis dapat dikatakan bahwa pribadi adalah ”aku yang sejati” dan
kepribadian merupakan “penampakan sang aku” dalam bentuk prilaku
tertentu.

Para intelektual Muslim: mendefinisikan kepribadian yakni


merupakan bentuk integrasi antara system kalbu, akal dan nafsu
manusia yang menimbulkan tingkah laku

2.2 Psikologi dan Kepribadian Muslim

Para psikolog memandang kepribadian sebagai struktur dan proses


psikologis yang tetap, yang menyusun pengalaman-pengalaman
7

individu serta membentuk berbagai tindakan dan respons individu


terhadap lingkungan tempat hidup. Dalam masa pertumbuhannya,
kepribadian bersifat dinamis, berubah-ubah dikarenakan pengaruh
lingkungan, pengalaman hidup, ataupun pendidikan. Kepribadian
tidak terjadi secara serta merta, tetapi terbentuk melalui proses
kehidupan yang panjang. Dengan demikian, apakah kepribadian
seseorang itu baik atau buruk, kuat atau lemah, beradab atau biadab
sepenuhnya ditentukan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
perjalanan kehidupan seseorang tersebut.

Kepribadian seorang Muslim berarti menuntut agar jiwanya selalu


hidup dengan nur ilahi. Inilah yang membedakan antara kepribadian
menurut konsep Islam. Kepribadian Islam merupakan ciri khas, watak
maupun karakter umat Islam. Kepribadian Muslim atau sering disebut
akhlak Islami yaitu prilaku seorang Muslim yang merupakan
perpaduan harmonis antara kalbu, akal dan fitrah insani. Kepribadian
bagi seorang Muslim ialah yang senantiasa menjaga hatinya untuk
selalu taat kepada Allah dan berbahagia karena dekat kepada Allah
sehingga memperoleh sinarnya dengan  senantiasa mengerjakan
ibadah dan amal saleh lainya.. sedangkan hati yang kotor dan ingkar
kepada Allah yang muncul dari anggota badanya adalah sifat keji
adalah bekas hati yang kotor dan gelap tanpa sinar.

2.3 Struktur Kepribadian Islam

Wacana psikologi Islam tentang struktur dan kepribadian sangat erat


pembahasannya dengan substansi manusia. Substansi jiwa menurut
para filosof maupun psikolog Islam terdiri atas tiga bagian yaitu
8

jasmani, rohani dan nafsani atau nafsu. Substansi jasmani berupa


organisme fisik manusia ia lebih sempurna dibanding makhluk-
makhluk yang lain bersifat lahiriyah yang memiliki unsur-unsur 
tanah, udara, api, dan air ia akan hidup jika diberi daya hidup atau al
bayah. Substansi ruh adalah substansi yang merupakan kesempurnaan
awal. Al Gazali menyebutnya lathifah yang halus dan bersifat ruhani.
Ruh sudah ada ketika tubuh belum ada dan tetap ada meskipun
jasadnya telah mati. Fathur Rahman menyatakan bahwa ruh adalah
amanah, karena itu ia memiliki keunikan dibanding dengan makhluk
yang lain. Dengan amanah inilah ia menjadi kalifah di muka bumi.

Menurut Huzaifah, hati terbagi menjadi empat yaitu hati yang bersih,
yaitu

(1) hatinya orang beriman dan mendapat sinar

(2) hati yang tertutup yaitu hatinya orang kafir, hati yang buta dan
tidak melihat kebenaran

(3) hati yang terjungkir yaitu hatinya orang munafik yaitu melihat
kebenaran tetapi kemudian mengingkarinya

(4) hati yang memiliki dua bekal yakni bekal iman dan bekal
kemunafikan, ia tergantung dari mana yang paling dominan.

2.4 Pola dan Ciri – Ciri Kepribadian Muslim

Kepribadian merupakan “keniscayaan”, suatu bagian dalam (interior)


dari diri kita yang masih perlu digali dan ditemukan agar sampai
kepada keyakinan siapakah diri kita yang sesungguhnya. Dalam Al-
Qur’an Allah SWT telah menerangkan model kepribadian manusia
9

yang memiliki keistimewaan dibanding model kepribadian lainnya. Di


antaranya adalah Surah al-Baqarah [2] ayat 1-20. Rangkaian ayat ini
menggambarkan tiga model kepribadian manusia, yakni kepribadian
orang beriman, kepribadian orang kafir, dan kepribadian orang
munafik.

Berikut ini adalah sifat-sifat atau ciri-ciri dari masing-masing tipe


kepribadian berdasarkan apa yang dijelaskan dalam rangkaian ayat
tersebut, adapun sesuai dengan tema pada kali ini, fokus pada ciri atau
sifat kepribadian muslim sesuai Al-Qur'an dan Sunnah, yang
merupakan dua pusaka Rasulullah Saw yang harus selalu dirujuk oleh
setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek
kehidupan yang amat penting adalah pembentukan dan pengembangan
pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki oleh Al- Qur'an dan
sunnah adalah pribadi yang shaleh, pribadi yang sikap, ucapan dan
tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah Swt. 
Ada sepuluh profil atau ciri khas yang harus lekat pada pribadi
muslim, yaitu:

1.      Salimul Aqidah Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan


sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang
bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah
Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari
jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya.

2.      Shahihul ‘Ibadah Ibadah yang benar (shahihul ibadah)


merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu
haditsnya; beliau menyatakan: 'shalatlah kamu sebagaimana kamu
melihat aku shalat.' Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa
dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada
10

sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan
atau pengurangan.

3.      Matinul Khuluq Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau


akhlak yang mulia merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki
oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun
dengan makhluk-makhluk-Nya. 

4.      Qowiyyul Jismi Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan


salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani
berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat
melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat.
Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang
harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang
di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.

5.      Mutsaqaful Fikri Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri)


merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu
salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur'an banyak
mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berpikir,
dalam firman Allah SWT:  “Mereka bertanya kepadamu tentang,
khamar dan judi. Katakanlah: 'pada keduanya itu terdapat dosa besar
dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar
dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah: 'Yang lebih dari keperluan.' Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir
(QS 2:219).

6.      Mujahadatun Linafsihi Berjuang melawan hawa nafsu


(mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus
11

ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki


kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan
kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat
menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada
manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu.  Oleh
karena itu hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus
diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang
artinya: Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan
hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR.
Hakim).

7.      Haritsun 'ala Waqtihi Pandai menjaga waktu (harishun ala


waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu
itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-
Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur'an dengan
menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili
dan sebagainya. Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam
jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari semalam.  Dari waktu
yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia
yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan: 'Lebih
baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu'.

8.      Munazhzhamun fi Syu'unihi Teratur dalam suatu urusan


(munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim
yang ditekankan oleh Al-Qur'an maupun sunnah. Oleh karena itu
dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah
maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik.
Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan
bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. 
12

9.      Qodirun 'alal Kasbi Memiliki kemampuan usaha sendiri atau


yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri
lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang
amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang
menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki
kemandirian, terutama dari segi ekonomi. 

10.  Naafi'un Lighoirihi Bermanfaat bagi orang lain (nafi'un lighoirihi)


merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang
dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia
berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena
bermanfaat besar. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir,
mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa
bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang
muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam
masyarakatnya.
13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kepribadian atau watak, ciri khas atau karakter seseorang yang secara
eksis dan terus menerus dipertahankan, meskipun demikian
kepribadian bisa berubah ubah sesuai dengan faktor yang
mempengaruhi. Dalam Islam kepribadian Muslim identik dengan
akhlak Islam, ia merupakan perpaduan harmonis antara system kalbu,
akal dan nafsu yang menimbulkan tingkah laku dan merupakan ciri
khas umat Islam. Karena itu ciri khas kepribadian Muslim ialah yang
selalu menjaga hatinya untuk taat kepada Allah sehingga senantiasa
mendapat sinarnya dan menjauhi segala larangannya yang merupakan
kotoran-kotoran manusia. Struktur kepribadian Muslim meliputi tiga
substansi, yaitu jasad atau jasmani, ruh atau ruhani dan nafsani atau
jiwa, jiwa itu sendiri terdiri dari kalbu, akal dan nafsu. Sedangkan
nafsu terdiri dari nafsu amarah, lawamah dan muthmainah. Semuanya
ini merupakan struktur kepribadian Islam, yang jika system kerjanya
bagus semua akan membentuk kepribadian kamil atau manusia
paripurna yang tenang, selalu berbuat kebaikan, tawakal dan terhindar
dari sifat sifat tercela. Dan ciri – ciri kepribadian muslim ada 10:
14

Aqidah yang bersih, Ibadah yang benar, Akhlak yang kokoh, Kekuatan
jasmani, Intelek dalam berpikir, Berjuang melawan hawa nafsu,
Pandai menjaga waktu, Teratur dalam suatu urusan, Memiliki
kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri dan
Bermanfaat bagi orang lain. Tetapi kenyataanya sering ada gangguan-
gangguan kejiwaan yang dapat menurunkan derajat kepribadianya
atau kesehatan mentalnya. Untuk menyembuhkannya harus melalui
latihan latihan mental secara terus menerus seperti sabar ,taubat ,
tawakal, ridha dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai